• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SENG DAN TEMBAGA DALAM PRODUK B

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS SENG DAN TEMBAGA DALAM PRODUK B"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SENG DAN TEMBAGA DALAM PRODUK BAKSO DAGING SAPI SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

ANALYSIS OF ZINC AND COPPER IN BEEF BALLS USING THE ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRY

Priyo Sukmawan Arvi Andri1, Endang Sri Rejeki2, Reslely Harjanti3 Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi123

Surakarta

Abstrak

Bakso daging sapi merupakan produk daging olahan berupa campuran daging sapi, tepung tapioka, garam, dan bumbu-bumbu lainnya. Seng dan tembaga merupakan unsur logam yang dibutuhkan untuk proses metabolisme tubuh, namun kelebihan mengkonsumsi unsur logam ini dapat menimbulkan toksisitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya logam seng dan tembaga serta mengetahui kadar logam-logam tersebut dalam beberapa produk bakso daging sapi secara spektrofotometri serapan atom.

Tahap awal preparasi sampel, bakso daging sapi diblender kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 110 ºC. Sampel kemudian diabukan menggunakan muffle furnace

pada suhu 550 ºC selama 5 jam. Abu yang diperoleh dilarutkan dengan aquaregia dan ditambahkan aqubidestillata sampai 10 mL. Kemudian dilakukan analisis secara spektrofotometri serapan atom.

Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa semua sampel bakso daging sapi terdapat logam Zn dan Cu. Kadar seng (Zn) pada sampel A :24,6922±0,5708 mg/kg, sampel B :34,1003±0,6079 mg/kg, sampel C :21,1811±1,2465 mg/kg. Kadar tembaga (Cu) pada sampel A :2,9714±0,0462 mg/kg, sampel B :2,3686±0,0656 mg/kg, sampel C :4,0535±0,1465 mg/kg.

Kata kunci : seng, tembaga, bakso daging sapi, spektrofotometri serapan atom

Abstract

Beef balls is a processed meat product that contains mixture of ground meat, tapioca starch, salt, and other ingredients. Zinc and copper are metals element needed by body for metabolic processes, however excess consumption of metals element can cause toxicity. The experiment was aimed to know whether there were zinc and copper and the contents in beef balls products using atomic absorption spectrophotometry.

The initial phase of sample preparation, beef balls blended and then dried by oven at 110 ºC. Sample then made to ashes using muffle furnace at 500 ºC – 600 ºC for 5 hours. Ash obtained was dissolved with aquaregia and added up 10 ml aquabidestillata. Then analyzed with atomic absorption spectrophotometry.

(2)

Keywords : zinc, copper, beef balls, atomic absortion spectrophotometry

1. PENDAHULUAN

Protein merupakan zat gizi yang sangat penting karena yang paling erat

hubungannya dengan proses kehidupan. Protein mempunyai fungsi sebagai bagian kunci semua pembentukan jaringan tubuh, yaitu dengan mensintesisnya dari makanan. Pertumbuhan dan pertahanan hidup terjadi pada manusia bila protein cukup dikonsumsi. Pembentukan berbagai macam jaringan vital tubuh seperti enzim, hormon, antibodi, juga bergantung tersedianya protein. Protein dapat berbagi tugas dengan lemak dan karbohidrat untuk menghasilkan energi (Anonim 2007).

Protein merupakan komponen yang terbesar dari daging. Nilai nutrisi daging yang tinggi disebabkan karena daging mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap dan seimbang. Daging juga mengandung air, lemak, karbohidrat dan komponen anorganik (Soeparno 2005). Salah satu produk

olahan daging sapi yang sudah lama dikenal dan sangat digemari masyarakat Indonesia adalah bakso.

Definisi bakso menurut SNI No. 01-3818-1995 adalah makanan olahan

berbentuk bulat atau lainnya yang terbuat dari campuran daging ternak (kadar daging ternak diatas 50%) pati atau serealia lainnya dengan atau tanpa penambahan bahan lainnya dan penambahan bahan makanan yang diijinkan. Mutu dan kualitas bakso daging sapi tergantung dari kesegaran daging sapi yang digunakan sebagai bahan utama dan banyaknya serealia atau pati yang ditambahkan, semakin segar daging sapi dan semakin sedikit serealia atau pati yang digunakan maka semakin baik mutu dan kualitas bakso yang dihasilkan.

Logam berat dapat mengakibatkan keracunan pada makhluk hidup, tetapi sebagian dari logam-logam berat tersebut tetap dibutuhkan oleh makhluk hidup. Kebutuhan tersebut dalam jumlah yang sedikit. Kebutuhan logam berat di dalam tubuh itu jika tidak

(3)

jumlah yang sedikit dan apabila berlebih dapat mengakibatkan toksisitas bagi tubuh. Bakso daging sapi dapat mengandung tembaga dan seng yang berasal dari tepung tapioka, garam, air, dan daging sapi.

Kadar seng dan tembaga dalam produk bakso daging sapi dapat dianalisis menggunakan spektrofotometri serapan atom. Prinsip spektrofotometri serapan atom adalah penyerapan energi radiasi resonan yang bersifat karakterisiik oleh atom-atom yang berada pada tingkat dasar. Pengurangan intensitasnya sebanding dengan jumlah atom yang berada pada tingkat dasar. Kelebihan dari

spektrofotometer serapan atom adalah cepat, batas deteksi yang rendah (kepekaan yang tinggi), hasil pengukuran

dapat langsung terbaca, dan interferensinya sedikit (Gandjar dan Rohman 2009). pipet mikro, spektrofotometer serapan atom perkin elmer model 3110.

Preparasi sampel

Produk bakso daging sapi yang diambil dari salah satu supermarket yang ada di kota Surakarta. Sampel dikeluarkan dari kemasan, kemudian diblender agar homogen. Ditimbang dengan seksama sebanyak ± 5 gram dalam krus porselen yang bersih (sudah direndam dengan larutan HNO3 10%

terlebih dahulu dan dibilas dengan aquabidestillata kemudian dikeringkan). Sampel dikeringkan dalam oven pada

suhu 110 ºC selama ±10 jam, sampel yang telah kering dimasukkan ke dalam

muffle furnace dan diabukan selama 5

jam pada suhu 550 ºC.

Krus porselin dikeluarkan dari dalam tanur dan dibiarkan menjadi dingin. Abu harus putih dan dasarnya harus bebas karbon, abu yang diperoleh dimasukkan dalam beaker glass dan dilarutkan dalam larutan aquaregia

(campuran HNO3:HCl 3:1) sebanyak 5

(4)

takar 10 mL dan ditambahkan

aquabidestillata sampai tanda batas. Larutan sampel siap dianalisis dengan spektrofotometri serapan atom.

HASIL DAN PEMBAHASAN Analsisis sampel secara kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan lampu katoda berongga seng (Zn) dan tembaga (Cu), panjang gelombang analisis untuk unsur seng adalah 213,9 nm dan tembaga adalah 324,8 nm dimana semuanya

menggunakan tipe nyala AA ( air-asetilen). Hasil kualitatif menunjukkan bahwa semua sampel produk bakso daging sapi memberikan serapan seng (Zn) dan tembaga (Cu).

Analisis sampel secara kuantitatif Pembuatan kurva kalibrasi seng (Zn).

Dibuat beberapa seri konsentrasi larutan standar seng (Zn) dan tembaga (Cu) untuk menganalisis sampel. Konsentrasi dan absorbansi larutan standar seng (Zn) dan tembaga (Cu) disajikan pada tabel di bawah ini .

Tabel 4. Absorbansi larutan standar seng secara spektrofotometer serapan atom

No. Konsentrasi (ppm) Absorbansi

1 2 3

0,50 1,00 2,00

0,136 0,252 0,506

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6

0.5 1 2

A

b

sor

b

ansi

Konsentrasi

Kurva Kalibrasi Seng (Zn)

(5)

Tabel 5. Absorbansi larutan standar tembaga secara spektrofotometri serapan atom

No. Konsentrasi (ppm) Absorbansi

1 2 3

2,50 5,00 10,00

0,058 0,125 0,246

Hasil absorbansi sampel yang diperoleh diinterpolasikan pada kurva kalibrasi, maka kadar unsur dalam larutan

sampel dapat ditentukan. Hasil data kadar purata dapat dilihat pada tabel

dibawah ini

:

Tabel 8. Data kadar purata (mg/kg) seng (Zn) dan tembaga (Cu) dalam beberapa sampel bakso daging sapi secara spektrofotometri serapan atom

No. Logam

Kadar purata ± SD (mg/kg) dalam sampel

Sampel A Sampel B Sampel C

1 Seng (Zn) 24,6922±0,5708 34,1003±0,6079 21,1811±1,2465

2 Tembaga (Cu) 2,9714±0,0462 2,3686±0,0656 4,0535±0,1465

0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3

2.5 5 10

A

b

sor

b

an

si

Konsentrasi

Kurva Kalibrasi Tembaga (Cu)

(6)

PEMBAHASAN

Seng (Zn) dan tembaga (Cu) dalam jumlah tertentu dibutuhkan oleh tubuh dan akan menjadi toksik apabila masuk dalam tubuh dalam jumlah yang berlebih. Toksisitas seng (Zn) dan tembaga (Cu) dapat bersifat toksisitas akut atau toksisitas kronis tergantung dari lama paparan dan dosis yang masuk dalam tubuh.

Kurva kalibrasi awal dalam penelitian ini masing-masing menggunakan lima konsentrasi yaitu seng 0,25 ppm; 0,5 ppm; 1 ppm; 1,5 ppm; 2 ppm dan tembaga 1 ppm; 2,5 ppm; 5

ppm; 7,5 ppm; 10 ppm, kemudian ditentukan nilai LOD dan LOQ masing-masing kurva kalibrasi. Hasil LOD dan

LOQ seng adalah LOD = 0,2789 dan LOQ = 0,9927 dan Hasil LOD dan LOQ tembaga adalah LOD = 0,6537 dan LOD = 2,176, hasil LOD dan LOQ seng dan hasil LOQ tembaga tidak memenuhi syarat karena di atas konsentrasi terkecil kurva kalibrasi. Dilakukan perhitungan ulang sampai didapatkan LOD dan LOQ yang memenuhi syarat yaitu hasil LOD dan LOQ berada di bawah konsentrasi terkecil kurva kalibrasi, pada perhitungan

menggunakan 3 konsentrasi yaitu seng seng 0,5 ppm; 1 ppm; 2 ppm dan tembaga 2,5 ppm; 5 ppm; 10 ppm didapatkan hasil LOD dan LOQ yang memenuhi syarat yaitu LOD = 0,071 dan LOQ = 0,2373 untuk seng dan LOD = 0,4185 dan LOQ = 1,3949 untuk tembaga.

Kadar yang didapatkan kemudian hasilnya dibandingkan dengan batas kadar logam berat yang terdapat dalam SNI 01-3818-1995 tentang syarat mutu bakso daging. Ternyata semua sampel bakso 1, bakso 2, bakso 3 mengandung seng (Zn) dan tembaga

(Cu). Kadar sampel yang diperoleh tidak melebihi batas maksimum yang ditetapkan SNI nomor 01-3818-1995,

yaitu untuk seng 40 mg/kg dan untuk tembaga 20 mg/kg.

(7)

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil analisis kualitatif adalah sampel bakso daging sapi mengandung seng dan tembaga yang dianalisis secara spektrofotometri serapan atom.

2. Kadar seng (Zn) dan tembaga (Cu) pada sampel A, sampel B, sampel C tidak melebihi kadar yang ditentukan oleh SNI 01-3818-1995 tentang syarat mutu bakso daging yaitu untuk seng 40 mg/kg dan untuk tembaga 20 mg/kg.

Daftar pustaka

Anonim. 2007. Ilmu Gizi dan Pangan. Raja Grafindo Press. Jakarta Christian D.G. 1994. Analytical

Chemistry. John Willey & Sons

Inc. United States of America

Darmono. 1995. Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Day R.A, Underwood A.L. 1992. Analisa Kimia Kuantitatif. ITB press. Jakarta

Gandjar I.G, Rohman A. 2009. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Palar H. 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. PT. Rineka Cipta.

Sartono. 2002. Racun dan Keracunan. Jakarta : Widya Medika

Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Widowati, W. Sastiono, A. Rumampuk,

Gambar

Tabel 4. Absorbansi larutan standar seng secara spektrofotometer serapan atom
Tabel 8. Data kadar purata (mg/kg) seng (Zn) dan tembaga (Cu) dalam beberapa sampel bakso daging sapi secara spektrofotometri serapan atom

Referensi

Dokumen terkait

Rumah Tangga Biasa adalah seorang atau kelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya mengurus kebutuhan sehari-hari bersama menjadi

EFEKTIFITAS PENERAPAN ROBOTIKA DALAM MENSTIMULASI KREATIVIAS FIGURAL PADA SISWA SEKOLAH DASAR (STUDI KASUS : SEKOLAH DASAR KOTA PADANG). Penelitian Hibah

Konsumen yang datang pada hari-hari yang sesak pengunjung mungkin akan mengurangi waktu berbelanjanya dan menunda pembelian beberapa produk, karena merasa tidak nyaman berada di

Cukup jelas

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI PEMBELAJARAN SENI RUPA DENGAN PAPER QUILLING.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kepada peserta / penyedia jasa yang keberatan atas pengumuman hasil prakualifikasi ini diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis

[r]

model pembelajaran Learning Cycle 5E terhadap hasil belajar mata pelajaran. IPS/Ekonomi siswa kelas VII SMP Kristen Getasan semester ganjil