• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Blok Historis Mensinergikan sektor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pembangunan Blok Historis Mensinergikan sektor"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Gebrakan Mahasiswa

Menggugat

Diskriminasi Buruh

Kumpulan Esai Terpilih: Lomba Essai Pemuda & Gagasan Solutif Mewujudkan

Kesejahtraan Buruh

Pengantar:

Prof. Dr. Susetyawan

Dr. Erwan Agus Purwanto

Jurusan Pembangunan Sosial & Kesejahtraan UGM – 2013

(2)

Pembangunan Blok Historis:

Mensinergikan Gerakan Mahasiswa dan Buruh Demi

Menciptakan Kesejahtraan Bersama

Oleh: Arif Novianto

1

“Sejarah masyarakat yang berlangsung selama ini adalah sejarah perjuangan kelas”(Marx. Manifesto of the Communist Party. 1848)2

Gerakan buruh kini telah mulai bangkit setelah hampir 3 dekade dilumpuhkan oleh rezim Orde Baru (Hadiz, 2006). Berbagai pencapaian-pencapaian dan kegagalan-kegagalan pun telah dirasakan oleh gerakan buruh ini. Keadaan tersebut semakin menempa mereka dan juga telah berkontribusi pada pembentukan identitas mereka sebagai buruh (Saptari, 2008).

Tetapi didalam relasi kerja Kapitalisme, problematika yang dihadapi buruh tak akan pernah ada akhirnya. Permasalahan upah tidak layak, kerja kontrak, outsourcing, PHK, tidak adanya jaminan kesehatan dan kerja merupakan permasalahan yang dihadapi para buruh Indonesia sampai saat ini. Kenyataan tersebut, memberikan gambaran bahwa kepentingan buruh bertentangan secara hakiki dan tidak dapat didamaikan sama sekali dengan kepentingan „sistem sosial

dan politik‟ kapitalisme (Shandro, 1995: 279).

1

Mahasiswa Manajemen & Kebijakan Publik di Fakultas Ilmu Sosial & Politik (ISIPOL) – Universitas Gadjah Mada (UGM). Lahir di Pati, 29 Januari 1992. Kontak: 085741 818 645 /

arifnovianto92@gmail.com

2

(3)

Hal senada juga dialami oleh para Mahasiswa. Menjalarnya kapitalisme ke ranah pendidikan dengan logika profit oriented yang melatarbelakanginya, telah menjadikan mahalnya biaya pendidikan, dikontrolnya Universitas-universitas oleh kalangan elit dan menciptakan pondasi ilmu pendidikan yang menekankan hanya pada nilai-nilai korporasi.

Melihat kenyataan yang demikian, tulisan pendek ini berusaha untuk mengelaborasi wacana pentingnya pembangunan Blok Historis yang melibatkan elemen gerakan buruh dan gerakan mahasiswa didalamnya. Untuk kemudian bersama-sama secara kolektif memperjuangkan hak-hak dan kesejahtraan mereka bersama yang selama ini telah didistorsi oleh sistem kapitalisme.

Mensinergikan Gerakan Buruh dan Mahasiswa

Arah gerakan mahasiswa dan gerakan buruh di Indonesia selama ini hampir tak pernah sedikitpun bersatu. Kedua gerakan ini seringkali berjalan sendiri-sendiri tanpa pernah bersinggungan dalam hal tuntutan dan tujuan gerakannya. Padahal ketika kedua eksponen gerakan ini bersatu, maka kekuatan mereka akan lebih besar. Pertanyaannya kemudian adalah mengapa gerakan mahasiswa dan buruh ini harus bersatu?

Ada dua hal yang mendasari harus bersatunya gerakan mahasiswa dan buruh ini didalam menciptakan Blok Historis. Pertama, kesamaan nasib mereka dibawah dominasi sistem Kapitalisme. Bagi mahasiswa dibawah dominasi kapitalisme ini telah membuat tingginya biaya kuliah, yang juga turut membuat anak-anak dari para buruh pasti akan kesulitan untuk mengakses pendidikan tinggi.

(4)

dalam memperjuangkan kehidupan buruh, karena juga berhubungan dengan massa depannya.

Sedangkan bagi para buruh, dibawah dominasi dari kapitalisme telah membuat mereka kehilangan nilai lebihnya. Menurut pendapat Karl Marx tentang teori nilai kerja menyatakan “bahwa laba kapitalis didasarkan pada eksploitasi

buruh” (Ritzer & Goodman, 2009:71). Marx menganggap bahwa “nilai tambah” yaitu keuntungan yang bertambah dari nilai upah yang dibayarkan pada para buruh, telah dirampas oleh para pengusaha dan masuk ke kantong-kantong para kapitalis atau pengusaha. Untuk dapat memperbesar laba, maka yang terjadi adalah politik upah murah, tidak ada jaminan sosial, kesehatan dan kerja kepada para buruh.

Dan yang Kedua, adanya hubungan timbal balik antara gerakan buruh dan gerakan mahasiswa. Artinya dengan bergabungnya elemen mahasiswa, aliansi atau serikat buruh akan dapat terbantu dengan transfer pengetahuan dari para mahasiswa dan juga dapat menumbuhkan kepercayaan diri yang kuat dari gerakan buruh karena ada para pemuda terpelajar (agen perubahan) yang bersama mereka. Ketidakmampuan buruh secara mandiri untuk mengetahui relasi produksi kapitalisme dan menemukan kesadaran revolusionernya, menurut Lenin harus dibawa dari luar gerakan buruh. Yaitu kaum intelektual sosial-demokratik (mahasiswa) punya peran strategis dalam membawa teori sosialisme bagi gerakan buruh (Habibi, 2013). Sehingga bagi Lennin kemudian sangat penting membangun Partai pelopor revolusioner.

Sedangkan bagi mahasiswa, bersatunya gerakan mahasiswa dengan gerakan buruh dapat menghindarkan para mahasiswa dari budaya onani intelektual3. Karena tugas intelektual adalah pencipta sebuah bahasa yang mengatakan yang benar kepada yang berkuasa (Said, 1998: 36). Dan juga dapat membuat gerakan mahasiswa menjadi lebih kritis, sehingga dapat menciptakan

3

(5)

para mahasiswa dengan karakter-karakter pejuang revolusioner, pantang menyerah dan merakyat.

Strategi Blok Historis

Menurut Gramci, konsep “blok historis” ini adalah merupakan strategi

didalam meraih hegemoni (kekuasaan) dari sebuah gerakan. Seperti yang dinyatakan oleh Andre Gorz, bahwa:

“Kesatuan blok (historis) terbangun di atas landasan integrasi pada taraf yang lebih tinggi yang menyatukan harapan-harapan dan

tuntutan-tuntutan… parsial dan sektoral (yang) diintegrasikan ke dalam sebuah visi

yang koheren dan tegas sehingga munculah makna dan tujuan bersama….

Blok ini adalah sintesis dari aspirasi dan identitas dari kelompok-kelompok

yang berbeda-beda dalam proyek yang menyeluruh yang melampaui

kepentingan masing-masing (2011: 111-112)”

Artinya dengan Blok Historis atau Blog Politik ini, yang terdiri dari gerakan mahasiswa dan buruh (dapat juga gerakan petani, kaum miskin kota, dll) harus mampu menyamakan tujuannya secara bersama terlebih dahulu dalam internal gerakan, yang kemudian diaplikasikan dengan tuntutan-tuntutan bersama. Seperti tuntutan kenaikan upah, biaya pendidikan rendah, pembukaan lapangan pekerjaan, pemberian jaminan kesehatan dan lain-lain.

Dengan kekuatan blok politik ini, “perang posisi” pun dapat dijalankan. Yaitu serangan berkelanjutan terhadap superstuktur yang ada atau melalui counter-hegemoni (Patria & Arief, 2003: 170-174). Blok politik ini juga harus menjadi opisisi dihadapan Pemerintahan Negara. Sebuah Blok yang terbentuk untuk melawan kekuatan Blok yang telah dominan dan berada dilingkaran pemerintahan Negara (biasanya diisi oleh para pemilik modal atau kaum Borjuis).

(6)

hal tersebut. Seperti untuk menentang pengesahan UU Ormas, UU Intelejen, RUU KUHP, RUU Kamnas atau UU Pendidikan Tinggi, maka perlawanan salah satunya dengan menciptakan narasi tandingan dapat dijalankan gerakan Blog Historis ini.

(7)

Daftar Pustaka:

- George Ritzer dan Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi, Dari Teori

Sosiologi Klasik Sampai Perkembaangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern, Penerjemah: Nurhadi, Cetakan Kedua, 2009, ) Baqir

Sharief Qorashi, Keringat Buruh, Hak dan Peran Pekerja Dalam Islam,

Penerjemah: Ali Yahya, Penerbit Al-Huda, 2007.

- Gorz, andre. 2011. Sosialisme dan Revolusi. Yogyakarta: Resist Book.

- Hadiz, V.R. 2006. Politik Gerakan Buruh di Asia Tenggara. Jurnal Kajian

Perburuhan Sadane volume 3 Nomer 2 tahun 2006

- Habibi, muhtar. 2013. Aksi Grebek Pabrik : Dari Kesadaran Spontan

Menuju Kesadaran Revolusioner? (2). Diakses

http://www.majalahsedane.net/2013/08/aksi-grebek-pabrik-dari-kesadaran.html (01 oktober 2013)

- Mark, karl. 1948. Manifesto of the Communist Party. Diakses

https://www.marxists.org/indonesia/archive/marx-engels/1848/manifesto/ch01.htm#bab1 (01 oktober 2013)

- Patria, nezar & Arief, andi. 2003. Antonio Gramci: Negara & Hegemoni.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

- Said, E.W. 1998. Peran Intelektual: Kuliah-kuliah Reith Tahun 1993.

Jakarta: Yayasan Obor.

- Saptari, R. 2008. The Politics of Workers" Contention: The 1999

Mayora Strike in Tangerang, West Java, International Review of Social History, 53, pp. 1-35.

- Shandro, A. 1995. Consciousness from without: Marxism, Lenin and the

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah jenis penelitian yang bersifat deskriptif, karena bermaksud menggambarkan secara jelas tentang berbagai

Berdasarkan hasil pra penelitian pada tanggal 10 Mei 2013 yang dilakukan di Kecamatan Uluan Kabupaten Toba Samosir dengan wawancara kepada bapak Wilmar Sirait Kepala Desa Marom,

NAMA UAKPB : 023.04.24.415284 UNIVERSITAS NUSA

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan vaporizer jenis Tesla A 100 pada mesin 1500 cc injeksi menghasilkan daya (hp) optimal jika dikombinasikan dengan mixer

adalah tempat atau obyek dari hasil ciptaan manusia atau keadaan alam yang dapat menimbulkan daya tarik manusia untuk mengunjunginya. Menurut UU No.10 Tahun 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi secara parsial maupun secara simultan terhadap kinerja

Kesuksesan film ini akhirnya memacu pembuatan film Jan Dara versi negara lain yang beredar jelas tanpa sensor di youtube.Film berunsur seksualitas dan pornografi seperti film