Produk Apa Saja Yang Dapat Dihasilkan dari Minyak Bumi?
Produk-produk yang dihasilkan dari minyak bumi, di antaranya LPG, bensin, kerosin, minyak solar, minyak pelumas, aspal, bahan baku pembuatan plastik, dan bahan baku pembuatan pupuk. Apakah kegunaan dari produk-produk tersebut? Senyawa
hidrokarbon apa saya yang terkandung dalam produk-produk tersebut?
1. LPG
LPG merupakan singkatan dari Liquefied Petroleum Gas (gas minyak bumi yang dicairkan). LPG adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari fraksi gas hasil penyulingan minyak mentah. Komponen LPG yang jumlahnya banyak adalah propane (C3H8) dan butana (C4H10). LPG juga mengandung hidrokarbon lainnya, seperti etana (C2H6) dan pentana (C5H12).
Sebenarnya, senyawa alkana yang terkandung dalam LPG berwujud gas pada suhu kamar. LPG dibuat dalam bentuk cair karena volume LPG dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama.
berbagai keperluan, di antaranya bahan bakar kendaraan bermotor, bahan bakar kompor masak, dan bahan bakar pendingin.
2. Bensin
Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang paling banyak digunakan masyarakat. Bensin mengandung senyawa hidrokarbon dengan jumlah atom karbon antara 5 hingga 12 yang berasal dari fraksi nafta dan fraksi minyak gas berat hasil penyulingan minyak bumi.
Senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam bensin berupa alkana rantai lurus, alkana rantai bercabang, sikloalkana, aromatik, dan alkena.
Bensin cocok digunakan sebagai bahan bakar kendaraan yang tidak bermesin diesel, seperti sepeda motor dan sebagian kendaraan bermotor roda empat.
Kualitas bensin dinyatakan dengan istilah bilangan oktan. Bilangan oktan menyatakan tingkat kemampuan daya bakar bensin. Semakin tinggi nilai bilangan oktan, semakin cepat kemampuan daya bakarnya.
Bilangan oktan bahan bakar yang tidak sesuai dengan rasio kompresi mesin akan
menimbulkan gejala denotasi. Bahasa mesinnya dikenal dengan sebutan ngelitik atau knocking. Saat itu di ruang bakar terjadi tekanan ekstrem yang dapat merusak mesin mobil. Nilai bilangan oktan dapat dihitung menggunakan rumus berikut.
Bilangan oktan = (% isooktana x 100) + (% n–heptana x 100)
Bilangan oktan itulah yang membedakan bensin jenis premium dan pertamax. Bilangan oktan pertamax lebih tinggi daripada premium, yaitu pertamax 90 dan premium 80.
Bilangan oktan bensin dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, di antaranya dengan menambahkan Tetra Ethyl Lead (TEL) dan mengubah struktur senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam bensin. TEL ditemukan oleh ilmuwan Amerika, Thomas Midgey. Pembakaran bensin yang ditambahkan TEL akan mengurangi ketukan pada bensin.
Cara lainnya adalah dengan mengubah struktur senyawa hidrokarbon. Urutan senyawa hidrokarbon yang mempunyai bilangan oktan paling tinggi adalah senyawa aromatik, alkena rantai bercabang, naftalena, sikloalkana, dan alkuna rantai lurus. Untuk itu, prinsip dasar peningkatan kualitas bensin adalah mengubah senyawa hidrokarbon yang berbilangan oktan rendah menjadi senyawa hidrokarbon dengan bilangan oktan tinggi. Cara-cara pengubahan yang dapat dilakukan adalah catalytic naphtha reforming,
Teknik Pengubahan Penjelasan
Catalytic naphtha reforming
Mengubah alkana menjadi senyawa aromatik.
Catalytic cracking Mengubah hidrokarbon rantai panjang yang mempunyai
titik didih tinggi menjadi hidrokarbon dengan rantai lebih pendek sehingga menghasilkan bensin yang mengandung 30% aromatik dan 20-30% alkena.
Isomerization Mengubah alkana rantai lurus menjadi alkana berantai
cabang.
Alkylation Mereaksikan alkena dengan isobutana untuk menghasilkan
isoalkana yang berbilangan oktan tinggi. 3. Kerosin
Kerosin adalah cairan hidrokarbon yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Kerosin diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari minyak mentah pada 150oC dan 275oC (rantai karbon dari C12 sampai C15).
Kerosin digunakan sebagai bahan bakar kompor masak, bahan bakar alat penerang, dan bahan bakar pesawat terbang.
Kualitas kerosin untuk bahan bakar kompor masak dan alat penerang lebih rendah dibandingkan kerosin untuk bahan bakar pesawat terban. Kerosin yang digunakan sebagai bahan bakar kompor masak dan alat penerang dikenal dengan istilah minyak tana, sedangkan untuk bahan bakar pesawat disebut avtur.
4. Minyak Solar
Solar adalah fraksi minyak bumi dengan titik didih antara 250-340oC (fraksi minyak gas ringan). Minyak solar digunakan sebagai bahan bakar kendaraan yang mengandung mesin diesel. Umumnya, solar mengandung belerang dengan kadar yang cukup tinggi. Kualitas minyak solar dinyatakan dengan bilangan setana. Angka setana adalah tolak ukur kemudian menyala atau terbakar dari suatu bahan bakar di dalam mesin diesel.
Saat ini, Pertamina telah memproduksi bahan bakar solar ramah lingkungan dengan nama dagang Pertamina DEX(Diesel Environment Extra). Angka setana untuk produk solar yang sekarang dii pasar adalah 48, sedangkan Pertamina DEX dirancang memiliki kandungan sulfur maksimum 300 ppm, atau jauh lebih renda dibandingkan produk-produk sebelumnya yang memiliki kandungan sulfur maksimum 5.000 ppm.
5. Minyak Pelumas dan Aspal
Aspal berasal dari residu minyak bumi. Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon jenuh dan tidak jenuh, alifatik, dan aromatik yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Atom-atom selain hidrogen dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang, dan beberapa atom lain.
Secara kuantitatif, biasanya 80 persen massa aspal adalah karbon, 10 persennya hidrogen, 6 persen belerang, dan sisanya oksigen dan nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium. Aspal digunakan untuk melapisi permukaan jalan.
Sumber: