• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERVENSI PEMERINTAH DALAM RANGKA MENGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "INTERVENSI PEMERINTAH DALAM RANGKA MENGA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

U

INTERVENSI PEM

KEGAGALAN PASA

DI

Dalam Rangka M

1.

2.

FA PR KEKHU

UNIVERSITAS INDONESIA

EMERINTAH DALAM RANGKA MEN

SAR KARENA ADANYA INFORMASI

I PASAR OBAT TRADISIONAL

MAKALAH

gka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi P

Disusun Oleh :

1. Abdul Rozaq Setiawan / 1506810080

2. Dedi Pramono / 1506810282

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ROGRAM MAGISTER AKUNTANSI

USUSAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN JAKARTA

2016

MENGATASI

ASI ASIMETRIS

omi Publik

(2)

STATEMENT OF AUTHORSHIP

“Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau

dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”

Mata Ajaran : Ekonomi Publik

Judul Makalah : Intervensi Pemerintah Dalam Rangka Mengatasi Kegagalan Pasar Karena Adanya Informasi Asimetris di Pasar Obat Tradisional

Tanggal : 4 Oktober 2016

Dosen : Muhammad Shauqie Azar S.E., M.P.P.

Nama anggota kelompok:

1. Nama : Abdul Rozaq Setiawan

NPM : 1506810080

Tanda tangan :

2. Nama : Dedi Pramono

NPM : 1506810282

(3)

INTERVENSI PEMERINTAH DALAM RANGKA MENGATASI KEGAGALAN PASAR KARENA ADANYA INFORMASI ASIMETRIS

DI PASAR OBAT TRADISIONAL

A. Pendahuluan

Persaingan sempurna akan membuat alokasi sumber daya yang efisien dalam perekonomian yaitu kondisi dimana seseorang/pihak lain tidak akan bisa lebih sejahtera tanpa mengurangi kesejahteraan orang/pihak lain (pareto optimum) akan tercapai1. Alokasi dari sumber daya dikatakan efisien jika dapat memaksimalkan total surplus2. Total surplus adalah jumlah dari surplus konsumen ditambah surplus produsen. Surplus konsumen dihitung dari manfaat yang diterima dikurangi jumlah yang dibayarkan oleh pembeli, sedangkan surplus produsen dihitung dari jumlah yang diterima dikurangi biaya yang dikeluarkan oleh penjual3.

Kegagalan pasar terjadi ketika tidak tercapainya kondisi pareto optimum4. Kegagalan pasar memberikan sebuah alasan penting kepada pemerintah untuk melakukan intervensi5. Salah satu penyebab kegagalan pasar adalah adanya informasi asimetris6. Informasi asimetris adalah situasi dimana pelaku ekonomi yang terlibat dalam transaksi memiliki informasi yang berbeda (dari barang/jasa yang diperdagangkan)7. Informasi asimetris ini dapat mengakibatkan keuntungan bagi salah satu pihak dan kerugian bagi pihak yang lain8.

Dua bentuk dasar dari informasi asimetris adalah hidden knowledge dan hidden action9. Hidden knowledge merupakan keadaan dimana salah satu pihak lebih mengetahui tentang kualitas barang atau kontrak terhadap barang atau jasa yang diperdagangkan dibandingkan dengan pihak lain sebagai mitranya. Hidden action merupakan tindakan yang tersembunyi oleh salah satu pihak yang mempengaruhi kualitas barang yang diperdagangkan dan tindakan tersebut tidak dapat diamati oleh pihak lain. Adanya hidden knowledge menyebabkan adanya masalah adverse selection. Adverse selection merupakan bagaimana pemilihan keputusan yang akan diambil berdasarkan informasi yang lemah, misalnya: pembeli tertipu untuk membeli barang berkualitas rendah karena penjual yang punya niat buruk memberi kesan kepada pembeli seakan-akan barang yang dijualnya bagus.

1Materi kuliah Ekonomi Publik Bp.M.Shauqie Azar, 26 September 2016 2http://www.albany.edu/~aj4575/LectureNotes/Lecture17.pdf

3Bp.M.Shauqie Azar, Op.cit.

4Prasetya, Ferry. Modul Ekonomi Publik Bagian I: Peran Pemerintah.

http://ferryfebub.lecture.ub.ac.id/files/2013/01/Bagian-I-Peran-Pemerintah1.pdf

5Ibid

6Prasetya, Ferry. Modul Ekonomi Publik Bagian III: Teori Informasi Asimetris.

http://ferryfebub.lecture.ub.ac.id/files/2013/01/Bagian-III-Teori-Informasi-Asimetrisk.pdf

7

Sweeting, Andrew. (1998). Discuss the reasons why asymmetric information can be a source of

market failure. Use examples to illustrate your answers.

http://is.esade.edu/faculty/wareham/Teaching/StratNetComp/Readings/Asymmetric%20Information%2 0&%20Market%20Failure.doc.

(4)

Informasi asimetri juga dapat terjadi pada pasar obat dan makanan. Adanya hidden knowledge yang dimiliki penjual obat dan makanan dapat menyebabkan permasalahan adverse selection dalam perdagangan obat dan makanan. Sehingga, salah satu peran nyata pemerintah dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah melakukan intervensi dengan membentuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BP POM). Pembatasan masalah dalam makalah ini adalah peranan BP POM dalam melakukan pengawasan pasar obat tradisional dalam rangka memaksimalkan total surplus pada pasar obat dan makanan. Peran BP POM dalam pengawasan pasar obat tradisional dapat dibagi menjadi tahapan pre market control dan post market control sebagaimana dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 1 Bentuk Pengawasan BP POM terhadap Pasar Obat Tradisional

Sumber: Materi Presentasi Rapat Kerja Nasional GP Jamu, 26 Mei 2016

B. Analisa Intervensi Pemerintah

1. Kondisi sebelum Intervensi

Masalah informasi asimetris dalam pasar kesehatan adalah masyarakat harus percaya pada penyedia jasa/produk kesehatan atas informasi mengenai marginal benefit dan marginal cost jasa/produk kesehatan10. Ketika marginal benefit dari produk kesehatan tersebut overstated atau ketika produsen tidak memproduksi ssecara efisien, maka penggunaan sumber daya di pasar kesehatan menjadi tidak efisien. Harga produk kesehatan, dalam hal ini obat tradisional, akan cenderung overstated. Gambar kurva penawaran-permintaan akan menjadi sebagai berikut:

(5)

Masyarakat pada sebelum intervensi pemerintah tidak memiliki informasi tentang kualitas/efektifitas produk obat tradisional serta produsen cenderung memberikan harga yang over markup kepada pembeli. Hal ini berarti pada titik E*, consumer surplus lebih rendah dari yang seharusnya dan producer surplus lebih tinggi dari yang seharusnya. Pasar beroperasi tidak efisien.

2. Bentuk Intervensi Pemerintah

Pemerintah melakukan intervensi dalam pasar obat tradisional dengan membentuk BP POM untuk melaksanakan pengawasan terhadap pasar obat tradisional. Pengawasan tersebut dilakukan melalui 2 tahap yaitu pengawasan pre market dan pengawasan post market sebagaimana telah dijelaskan dalam gambar 1 di atas.

3. Kondisi setelah Intervensi

Setelah pemerintah melakukan intervensi melalui BP POM, produsen tidak lagi bisa memarkup harga terlalu tinggi. Akibatnya harga turun dari P* menjadi P1. Kuantitas bertambah dari Q* menjadi Q1. Consumer surplus bertambah dan produser surplus berkurang dengan asumsi demand masyarakat tetap sama.

Gambar

Gambar 1 Bentuk Pengawasan BP POM terhadap Pasar Obat Tradisional

Referensi

Dokumen terkait

Apabila dibandingkan dengan pasar tradisional pada umumnya, pasar tiban memiliki karakteristik yang unik. Mengenai pengelolaan pasar di Kota Pekalongan telah

Tesis dengan judul “ Manajemen Pemberdayaan Pengawas Dalam Rangka Menunjang Kebijakan Pemerintah Tentang Otonomi Bidang Pendidikan Di Kabupaten Kebumen “ ini disusun untuk

Abstrak - Penelitian ini dilakukan di Kota Surakarta dengan tujuan: 1). Melakukan pemetaan persebaran lokasi pasar tradisional dan modern; 2). Mengkaji klasifikasi pasar

Pengaruh Intervensi Tenaga Kesehatan terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia: Kajian Literatur.. Pengaruh Brief Counseling

Penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Persepsi dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Pasar Tradisional (Studi Kasus di Pasar Anyar

Pemerintah Daerah Dalam Penataan Minimarket Di Sekitar Pasar Tradisional Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Penataan Pasar

Demikian juga kalau kita melihat pendapatan dari Bartke dan Scwarze 2021 bahwa adanya informasi asimetris antara pemerintah dan pihak lain yang akan memiliki atau memanfaatkan BMN maka

Terdapat upaya represif yang diimplementasikan oleh tim intervensi berbasis masyarakat untuk mengatasi tindak pidana narkotika melalui upaya penal yaitu: Pertama, Apabila ada suatu