• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Variasi Temperatur Operasi dan Konsentrasi Gas Terhadap Sensitifitas Sensor Gas LPG dari Material WO3 Hasil Proses Sol- Gel dan Post Hydrothermal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Variasi Temperatur Operasi dan Konsentrasi Gas Terhadap Sensitifitas Sensor Gas LPG dari Material WO3 Hasil Proses Sol- Gel dan Post Hydrothermal"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

AbstrakGas LPG (Liquifed Petroleum Gas) adalah gas alam yang diaplikasikan dalam dunia industri dan kehidupan sehari-hari dan merupakan gas yang ramah lingkungan namun beracun bagi kesehatan. LPG merupakan gas yang mudah terbakar dan beresiko menimbulkan ledakan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sensor gas LPG dari material WO3. Proses sintesa material WO3 dilakukan dengan metode sol-gel menggunakan prekursor WCl6, etanol, dan NH4OH. Pelet sensor dibuat dari serbuk WO3 hasil proses post hydrothermal dengan variasi temperature 160oC, 180oC dan 200oC selama 12 jam dikompaksi pada tekanan 150 bar dan dianil 300oC selama 1 jam. Sensor yang telah dibuat dilakukan uji SEM, XRD, dan BET untuk mengetahui karakterisasi material sensor. Pengujian sensitivitas pada material sensor dilakukan dengan rangkaian Installation gas dinamis dengan alat Potensiostat, sensitifitas diukur berdasarkan perubahan resistansi dari material WO3 sebelum dan setelah terpapar gas LPG. Pengujian sensitivitas dilakukan dengan memvariasikan temperatur operasi, yaitu 30oC, 50oC, dan 100oC serta konsentrasi gas LPG yaitu. 10ppm, 50ppm, 100ppm, 150ppm, 200ppm. Hasil Pengujian menunjukkan struktur WO3 yang terbentuk adalah monoklinik. Peningkatan nilai sensitivitas material sensor berbanding lurus dengan kenaikan konsentrasi gas dan temperature operasi. Nilai sensitivitas tertinggi didapatkan dari material WO3 yang diberikan temperature pemanasan post hydrothermal 1600C dengan temperature operasi 1000C dan konsentrasi gas LPG 200 ppm.

Kata KunciTungsten Trioksida (WO3), Sensor gas LPG, sol-gel, post hydrothermal.

I. PENDAHULUAN

ENGGUNAAN minyak bumi di Indonesia sendiri sudah sangat besar mencapai 64,472 juta KL pada tahun 2011. Pemerintah dengan programnya “Pengalihan Minyak Tanah ke LPG” dalam rangka mengurangi penggunaan BBM bersubsidi, memiliki banyak manfaat dari pada kerugiannya. Selain untuk mengurangi anggaran pemerintahan, meningkatkan efisiensi penggunaan energi, serta mampu untuk mengurangi polusi yang ada. Hal-hal inilah yang menjadikan LPG memiliki nilai yang dirasa lebih jika dibandingkan dengan minyak alam ke LPG. Dalam dunia industri penggunaan LPG pun telah cukup luas. Seperti sebagai bahan bakar, media pendingin, bahan baku, dan

lain-lain. Namun, penggunaan LPG memang tidak semudah penggunaan minyak alam. Karena, resiko ketika terjadi kesalahan dalam penggunaan, akan menimbulkan dampak negatif yang sangat.

Karena hal inilah dibutuhkan alat pendeteksi gas LPG apabila terjadi kebocoran gas sedini mungkin. Namun, selama ini sensor gas LPG yang ada dipasaran kebanyakan adalah produksi luar negeri. Sehingga diperlukan penguasaan dalam hal teknologi sensor mengingat aplikasi dari teknologi ini yang mulai meluas dan berkembang, agar mampu mendorong produksi sensor LPG dalam negeri.

Hingga saat ini penelitian mengenai metal oksida terus berkembang karena aplikasinya yang sangat luas. Aplikasi dari metal oksida antara lain sensor gas beracun, optoelektrokromik serta modulasi optikal, fotokatalis, desain permukaan hidrofilik, dan katalis [1]. Sedangkan metal oksida yang bisanya digunakan untuk pembuatan sensor adalah TiO2, SnO2, ZnO, dan WO3. Dari berbagai jenis metal oksida tersebut, tungsten trioksida memiliki karakteristik memiliki aspek rasio struktur yang tinggi surface area yang besar, properti optikal, properti magnetic, serta properti elektronik. Tungsten oksida telah diakui menjanjikan sebagai material yang potensial untuk berbagai macam aplikasi seperti sensor gas semikonduktor, material elektroda untuk baterai sekunder, perangkat energi surya, fotokatalis, perangkat penyimpanan optik yang dapat dihapus, dan perangkat emisi [2]. Sehingga diperlukan adanya sebuah penelitian tentang sensor gas LPG dari material WO3.

Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisa pengaruh variasi temperatur post hydrothermal terhadap struktur dan sensitivitas sensor terhadap gas LPG, serta menganalisa pengaruh temperatur operasi sensor dan konsentrasi gas LPG terhadap sensitivitas sensor.

II. METODOLOGIPENELITIAN

A. Sintesa Tungsten Trioksida(WO3)

Material tungsten trioksida (WO3) yang digunakan sebagai material sensor gas LPG (Liquified Petroleum Gas) melalui 2 tahapan dalam proses pembentukannya,yaitu proses sol dan gelasi. Untuk memperoleh sol-gel tungsten trioksida dilakukan dengan melarutkan serbuk tungsten (VI) heksaklorida

Pengaruh Variasi Temperatur Operasi dan

Konsentrasi Gas Terhadap Sensitifitas Sensor

Gas LPG dari Material WO

3

Hasil Proses

Sol-Gel dan Post Hydrothermal

Dwi Jingga Dharma Kusuma dan Diah Susanti

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

e-mail

: santiche@mat-eng.its.ac.id

(2)

se

ebanyak 7 gra elarutan ini m

emudian dita enambahan ini a. Kemudian l elama 24 jam mengalami reak

mana prekur embentukan tu 4 jam, kemu

tambahkan a

rdapat endap encucian ini b l-. Pencucian d gCl ketika ca dak terbentuk ntuk kemudian 000 rpm. Hasi edikit mengan ang didapatka

H4OH 0.5 M d

Post Hydrot

Proses post rbuat dari sta an tutup yang

eel menggun alam proses h ertekanan ting WO3 dimasuk masukkan ke masukkan k mperatur post C selama 12 ja

. Proses Pem

Metode kom ehingga serbu

artikel terdoro orositas di an dak mungkin m

Serbuk WO3 ydrothermal d etakan (dies) ntuk pembua butuhkan 3 gr mperatur 300

. Metode Pen

Pengujian Pe uang) yang te alam chambe

rangkaikan de sebut dynam

engujian ini mperatur di c eater yang d epanjang 10 m

dalam batu tah Ro). Setelah diu

am dengan 10 menghasilkan

ambahkan 10 i membuat lar larutan diaduk m. Selama ksi pembentuk

rsor inilah ungsten trioksi udian dilaku

aquades dan pan biru yan

bertujuan untu dilakukan hing airan ditetesi d endapan putih n di-centrifuge

il dari centrifu

ndung cairan y an dipeptisas dan 0.5 ml sur

thermal

hydrothermal ainless steel y keduanya ter nakan sistem

hydrothermal i gi sebagai age kkan ke da e dalam bejan ke dalam fu

t hydrotherma am.

mbuatan Pelet

mpaksi adala uk saling me ong keluar. Se ntara partikel

mencapai nilai 3 yang didap dikompaksi d

pembuatan p atan sebuah p r serbuk WO3.

0C selama 1 ja

ngujian Sensiti

engujian ini d erbuat dari bah

r dianggap k engan peralata

mic gas inst

adalah pe control pada digunakan be meter dan dib han api. Kem ukur Ro, kemu

00 ml ethano larutan yang 0 mL NH4O rutan berubah k (stirring) dal proses peng kan ikatan al yang akan ida (WO3). Se ukan proses kemudian ng terpisah uk menghilan gga tidak terbe dengan AgNO h, cairan dan

e selama 1 jam

uge ini berupa yang disebut si dengan pe

rfaktan (Triton

l dilakukan d yang didalamn rbuat dari teflo sekrup untu iniyang diingi en reaksi krist alam teflon,

na stainless

furnace dan al yaitu 160 0C

Tungsten Trio

ah proses pe elekat dan ro emakin tinggi

semakin keci i nol [4]. at dari prose dengan tekan pellet yang b pellet dengan . Pelet yang ke am.

ivitas

dilakukan pad han stainless s

konstan (1 a an penunjang,

talation Tah ersiapan cha 300 C melalu erupa kawat bentuk spiral mudian mengu udian campura

l (C2H5OH), g berwarna k OH 0.5M, d warna menjad lam temperatu gadukan, prek

kil dengan al digunakan etelah diaduk s

pencucian d didiamkan h dengan caira ngkan volatile

entuk endapan O3 3-5 tetes. S endapan dipis m dengan kec

endapan yang gel. Kemudia enambahan 5 n X-100).

dengan bejana nya terdapat w on. Bejana sta uk menutup

inkan adalah u talisasi fasa [3 untuk kem steel. Lalu, b diberikan v C, 180 0C, da

oksida (WO3)

emampatan s ongga udara i tekanan kom il, namun por es sol-gel dan nan 150 bar

berukuran 14 n ketebalan 3

emudian diani

da sebuah ch steel dan teka atm). Chamb

rangkaian ini hap pertama amber, selan ui thermocont

niklin ø 0.3 l yang ditemp ukur resistansi an LPG dan ud

dalam kuning. dengan di biru ur 0 0C

kursor

lcohol, untuk selama dengan hingga annya.

e yaitu n putih Setelah sahkan epatan g lebih an gel tetes

a yang wadah ainless teflon. uap air 3]. Gel mudian bejana variasi an 200

serbuk antar mpaksi rositas n post sering

pada njutnya

troller.

3 mm patkan i udara G pada perbesar

0

C, b) 180 0C, d

masukkan deng 0 ppm, 300 p apatkan tahan langi untuk te o konsentrasi sitivitasnya de

=|Rg-Ro|/Ro Dimana S adala

stansi materia lah resistansi G [5].

III.

Hasil Uji SEM

engamatan uj uk mengama ksida(WO3). P Dari hasil peng il penampaka iga gambar engaruhi ole erikan. Pada mbar (a), terlih

tikel dengan b ng tidak rata. P mbar (b), terlih

tikel yang ber tikel yang tida ingkatan ukur unjukkan oleh

gan temperatu mukaan pellet

(a)

Uji SEM untuk ran 20000x untu

dan c) 200 0C.

gan rasio kons ppm, 400 pp nan setelah emperatur sen

LPG yang sa engan rumus:

ah nilai sensiti al sensor keti material sen

HASILDAN

M

ji Scanning E

ati morfologi Pengujian SEM

gujian SEM y an morfologi yang ditamp eh temperatu temperatur 1 hat pada perm bentuk tidak b Pada temperatu

hat pada perm raglomerasi, n ak mengalami ran partikel. P h gambar (c),

ur 200 0C ha t dengan tempe

(c)

k pellet WO3 se

uk temperatur p

sentrasi LPG pm dan 500 terpapar gas nsor 50oC da ama. kemudia ivitas material ika terpapar g nsor ketika be

NPEMBAHA

Electron Micr

i permukaan M menggunak yang telah dil sesuai pada pilkan, morf ur post hy 160 0C yang

mukaan pellet beraturan dan p

ur 180 0C yang mukaan pellet namun masih aglomerasi d Pada Temper terlihat pada ampir menyer eratur 180 0C.

(b)

ebelum terpapa post hydrotherm

sebesar 100 p ppm. Selanju LPG. Penel an 100oC den

n didapatkan ( l sensor. Rg ad gas LPG. Dan elum terpapar

SAN

roscope bertu pellet tung kan alat FEI S-lakukan, diper Gambar 1. fologi permu drothermal y

ditunjukkan t terdapat par persebaran uk g ditunjukkan terdapat seba terdapat bebe dan tampak ad ratur 200 0C y

permukaan p rupai penamp Namun pada

ar gas mal a)

(3)

Ga

ambar. 2. Hasi PG pada perbes 60 0C, b) 180 0C

Nilai luas per Feature Luas Permukaan

(m2/gr)

ellet dengan enggumpalan y Pada penguji danya perub membesarnya u rdapat aglom 800C dan 200 kuran kristal ak

Hasil Pengu

Pengujian Br at Quantachr ermukaan akt engujian yang abel 1. Dari ha nggi perlakuan asan permuka Sensitivitas se ari material s material, maka material tersebu

. Hasil Uji XR

Pengujian XR ari 100 - 900 engujian ini m

Pada pengujia dapatkan bah menunjukkan or

(a)

l Uji SEM unt saran 20000x un C, dan c) 200 0C

T rmukaan aktif ma hydr

n Aktif 3

temperatur 2 yang lebih bes an SEM setel bahan. Perub ukuran partike merasi pada 00C. Hal ini

kibat waktu p

ujian BET

rauner Emmet rom Autosor tif dari WO didapat dalam asil pengujian n pemanasan aan aktif juga s ensor dipenga sensor. Semak a semakin tin ut terhadap gas

XRD

RD yang dilak dan panjang menggunakan a

an XRD sebe hwa pola X rientasi Krista

(c)

tuk pellet WO3

ntuk temperatur C.

abel. 1. aterial WO3 berdas

rothermal Temperatur Post 160

34.758 2

200 0C terlih sar.

lah terpapar g bahan yang l. Namun seca temperature

dikarenakan emaparan gas

t Teller (BET rb iQ untuk 3 dalam ben m satuan m2/g n BET didapat post hydrothe semakin kecil. aruhi oleh luas kin tinggi lua nggi juga ke s.

kukan menggu gelombang s alat Philips An lum terpapar XRD pada te

al (001) pada 2 (b)

3 setelah terpap

r post hydrother

sarkan proses po t Hydrothermal (0

180

23.459 12

hat adanya d gas LPG didap g terjadi b ara morfologi post hydroth adanya perb LPG.

T) dilakukan d k mengetahui ntuk serbuk. gr, dapat dilih

tkan bahwa se ermal menyeb .

san permukaan as permukaan emampuan ad

unakan range sebesar 1.540 nalytical

gas LPG Gam emperatur 16 2θ 23.06400, (0

daerah patkan berupa masih hermal besaran

dengan i luas

Hasil at dari emakin babkan n aktif n aktif dsorpsi

e sudut njadi variasi 0oC, 180oC dan

ri hasil penguj da ketiga samp da penelitian mperoleh peng bentuk. Ukuran mus Debye Sch

.

n ukuran krist at dilihat dari etelah menge garuh dari ma D setelah sen kah ada per papar gas LP

ombang dan D sebelum ter ada pengujian papar gas LPG

pengujian XRD

pengujian XRD

200) pada 24.3 adalah tempe n 200oC deng jian XRD dite pel tersebut a ini diperluka garuh dari uk n kristral send herrer [6] yaitu

tal untuk tiap

Tabel 2. etahui sifat m aterial sensor s nsor terpapar g rubahan fasa

PG. Pengujia range sudut rpapar gas LPG

n XRD mate G ditunjukkan o

D pellet WO3 se

D pellet WO3 s

34930. Dalam p eratur post hy gan waktu taha emukan bahwa adalah sama, y an suatu ana kuran kristal t diri dapat dihit

u,

variasi post h material sensor setelah pemap gas ditujukan dari materia an dilakukan

yang sama d G.

erial tungsten oleh Gambar 4

ebelum terpapa

setelah terpapar

penelitian ini y ydrothermal y an selama 12 a fasa yang te yakni monokl alisa lanjut u tehadap fasa y tung sesuai den

( ( hydrothermal W

r, diperlukan paran gas LPG untuk menget al sensor set dengan pan dengan pengu

trioksida set 4. dari grafik y

ar gas

r gas

yang yaitu jam. erjadi

(4)

T

Ga se hy

di ke 23 ha ke kr pe ter da

Tabel pengukuran Tem

ambar 5. Hasil sudah terpapa ydrothermal a)1

hasilkan dida etiga grafik m 3.06400, (020) asil pengujian etiga sampel ristal ditunjukk erbandingan d rpapar gas LP an setelah terp

(a)

(b)

(c)

T n ukuran kristal W

sebelum dan sete mperatur

(0C)

160 6 180

200

perbandingan g ar gas LPG 1600C, b) 1800C

apatkan bahw menunjukkan

) pada 23.649 XRD ditemuk tersebut adal kan pada Tabe dari material PG. Dari per papar gas LPG

Tabel 2. WO3 untuk tiap va

elah terpapar gas L Sebelum

D (Å) 679.8666 1426.749 1791.7

grafik XRD sen untuk varias C, dan c)2000C.

wa pola XRD orientasi Kri 930, (200) pa kan bahwa fas lah monoklin el 2. Pada Gam l sensor sebe rbandingan gr G terlihat adany

ariasi post hydroth LPG.

Sesudah D (Å) 1146.872 1458.962 2460.996

nsor WO3 sebelu

si temperature

D pada temp istal (001) pa ada 24.34930. sa yang terjad ik. Dengan u mbar 5 dapat elum dan se rafik XRD se ya peningkatan

hermal

um dan e post

peratur ada 2θ

Dari di pada ukuran dilihat esudah ebelum

n Gamsens

c)10

mbar 6. Menun sitivitas sensor 00ppm, d)150pp

(a)

(b)

(c)

(d)

(e)

njukkan penga untuk konsent pm dan e)200 pp

)

aruh temperatu trasi gas LPG

pm.

ur operasi terh a)10ppm, b)50

(5)

Ga

ambar 7. Menu nsitivitas senso 1000C

tensitas. Peni enambahan ra aktu reaksi ya ntuk menjadi l

. Hasil Uji Se

Nilai sensitiv perasi dan kon ambar 6 dan G

Sensitifitas s sistansi mater material sensor

lai sensitifita mana S adal material setelah material sebelu

ydrothermal m banding deng roses ini men

(a)

(b)

(c)

unjukkan peng or untuk tempe

ingkatan wakt ata-rata ukura ang lama men lebih besar [7]

ensitivitas

vitas sensor W nsentrasi gas L

Gambar 7. sensor dapat d

rial sensor ya r yang belum as dapat dik

lah sensitifita h terpapar ga

m terpapar ga memiliki wak gan perlakuan nghasilkan part

aruh konsentra eratur operasi

tu pemaparan an partikel. H nyebabkan pe .

WO3 didasarkan LPG. Hal ini di diketahui berd ang terpapar m terpapar ga ketahui melal as sensor, Rg as LPG dan R as LPG. Mesk ktu reaksi n panas lain rtikel yang tin

asi gas LPG te a) 300C, b)500

n gas menyeb Hal ini dikare ertumbuhan p

n pada tempera itunjukkan pad dasarkan peru

gas LPG ter as LPG.perhit lui persamaan

g adalah res R0 adalah res kipun proses yang lebih n seperti kal nggi dengan

erhadap

0C dan

babkan enakan artikel

ature da ubahan

rhadap tungan n (1),

istansi istansi s post

mbar 8. Menunj gan temperatur rasi 1000C.

gontrolan uku nghasilkan lua Gambar 6 men LPG, maka O3. Hal ini dika papar pada ma yang berikata makin banyak e

njadi O-. D nyebabkan ko sitivitas mater Gambar 7 me sitivitas seirin i 300C hingga terial sensor tu misorpsi dima ntara permuka am chamber.

gan naiknya gan mudah gan molekul sitifitas. Respo ksi adsorpsi a rasi mempeng

Pengujian Re

Pengujian Resp gkat sensitivita

tu gas uji, da etahui melalui papar gas uji d Pengujian resp

gsten trioksid mperatur 160 0

dipilih karena ggi dari mate drothermal pad miliki luas p terial ini memi Dari hasil pe apatkan adany sor seiring de masukkan ke da

gujian respon

jukkan nilai re re post hydro

uran partikel as permukaan y nunjukkan bah

semakin ting arenakan sema aterial sensor, an dengan gas

elektron dari W engan berku onduktivitas rial sensor sem enjelaskan bah

ng dengan p 1000C. Dalam ungsten trioks ana terdapat p aan material Berat jenis d temperatur. K melewati bar

gas LPG seh on sensor gas akibat dari te garuhi kecepat

espon Dinamis

pon dinamis d as suatu mater alam hal ini a

i perubahan r dengan konsen pon dinamis da (WO3) h 0C dan temper a memiliki lua erial tungsten da temperatur permukaan ak iliki sensitivita engujian resp

ya kenaikan n ngan peningk alam chamber n dinamis p

spon dinamis u othermal 1600C

yang lebih b yang juga sem hwa semakin ggi sensitivita akin tinggi ko , maka semak s LPG, sehing WO3 yang teri urangnya elek

material ber makin tinggi [9

hwa adanya eningkatan te m proses adsor sida (WO3) me potential barri

sensor deng dari elektron Karena hal in rrier dan me hingga menye

LPG didapatk emperatur op tan reaksi adso

s

dimaksudkan rial dalam mer adalah gas LP resistansi mate ntrasi dan wakt yang dilaku hasil post hy rature operasi as permukaan n trioksida ( r 180 0C dan ktif yang pal as yang paling pon dinamis nilai sensitivi katan konsentr r. Sebelumnya pada material

untuk material C dan temper

baik [8]. Sehin makin besar.

tinggi konsen as material se nsentrasi gas y kin banyak lap gga menyebab ikat oleh O2 u ktron dari W rkurang, sehin 9].

peningkatan emperatur op rpsi gas LPG enggunakan re ier yang terbe

an lingkunga WO3 naik se ni, elektron d empercepat re ebabkan kena kan dari perbe

erasi. Tempe orpsi [7].

untuk menget respon kebera PG. Respon d erial sensor k tu tertentu. ukan pada p ydrothermal i 100 0C. Mat

aktif yang pa (WO3) hasil n 200 0C. Ka ling tinggi, m g tinggi.

pada Gamba itas pada mat rasi gas LPG y a pernah dilaku l tungsten o

WO3

rature

(6)

nanorods terhadap gas NO2. Pada pengujiannya, sensor gas dipaparkan oleh gas NO2 dengan variasi 1 ppm, 3 ppm, 5 ppm, 10 ppm, dan 20 ppm selama 160 menit, dan menunjukkan adanya kenaikkan sensitivitas yang berbanding lurus dengan kenaikan konsentrasi gas NO2 [10].

IV. KESIMPULAN

Dari Penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan: 1. Material tungsten trioksida (WO3) dapat diperoleh

dengan proses sol-gel dan post hydrothermal.

2. Dari hasil pengujian XRD material WO3 hasil post hydrothermal dengan variasi temperature 1600C, 1800C, dan 2000C didapatkan material WO3 dengan struktur Kristal monoklinik.

3. Pada hasil pengujian BET, nilai luas permukaan aktif tertinggi didapatkan pada material WO3 dengan perlakuan post hydrothermal 1600C.

4. Berdasarkan hasil pengujian SEM terlihat pada penampakan morfologi WO3 yang diberi perlakuan post hydrothermal 1800C dan 2000C terdapat adanya aglomerasi.

5. Hasil Pengujian sensitivitas menunjukkan adanya peningkatan nilai sensitivitas akibat pengaruh konsentrasi gas dan temperature operasi.

6. Dari penelitian ini didapatkan nilai sensitivitas tertinggi pada material WO3 hasil perlakuan temperature post hydrothermal 1600C dengan temperatur operasi 1000C dan konsentrasi gas LPG 200 ppm.

DAFTARPUSTAKA

[1] Wang, S.H., Tse C.C. dan Chung C.L. 2003. “Nano-crystalline tungsten oxide NO2 sensor”. Sensors and Actuators B 94 : 343-351. [2] Ha, J.H., Muralidharan, dan Kim D.K. 2009. “Hydrothermal synthesis

and characterization of self-assembled h-WO3 nanowires/nanorods using EDTA salts”. Journal of Alloys and Compounds 475 (2009) 446– 451.

[3] Huirache-Acuña, R., F. Paraguay-Delgadoc, F., M.A.Albiter, J.Lara-Romero,R., and Martínez-Sánchez. “Synthesis and characterization of WO3 nanostructures prepared by an aged hydrothermal”. Materialas Characterization 60 (2009).

[4] Kalpakjian, S., 2003. “Manufacturing Processes for Engineering Materials”, Fourth Edition, Illinois Institute of Technology, Chicago. [5] Xie, G., Junsheng Y.X.C, dan Yadong J. 2006. “Gas sensing

characteristics of WO3 vacuum deposited thin films”. Sensors and Actuators B 123: 909–914.

[6] Cullity B.D. dan Stock S.R.. 2001. “Elements of X-Ray Diffraction”. Reading Massachusetts Menlo Park California London Amsterdam Don Mills Ontario Sydney : Addison-wesley Publishing Company, inc. [7] Shinde,V.R., Gujar, T.P., Lokhande, C.D., Mane, R.S., dan Han, S.H.

2006. “Development of morphological dependent chemically deposited nanocrystalline ZnO films for liquefied petroleum gas (LPG) sensor”. Hanyang University:Seoul 133-791

[8] Rahmiyanti, F. 2012. “Pengaruh Temperatur Perlakuan Pasca-Hidrothermal Terhadap Karakteristik Nanopartikel ZnO dan Core Shell Zno@SiO2 untuk Aplikasi Pelabelan Sel”. Skripsi S1 Jurusan Teknik Metalurgi dan Material UI.

[9] Perdana, A.S. dan Susanti, D. 2013. "Pengaruh Variasi Temperatur Post Hydrothermal Terhadap Sensitivitas Sensor Gas CO dari Material WO3 Hasil Proses Sol-Gel" Skripsi S1 Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ITS.

Gambar

Gambar 1. Dari
Tabel pengukurann ukuran kristal WWO
Gambar 6 mennunjukkan bahhwa semakin

Referensi

Dokumen terkait

Zat pewarna alam adalah zat warna yang diperoleh dari alam atau tumbuh-tumbuhan baik secara langsung maupun tidak langsung seperti : daun, batang kulit, bunga,

Selama periode audit September - November 2014 CV Jawa Dipa tidak melakukan impor bahan baku sehingga verifier 2.1.2 e tidak diverifikasi. f

kontingen yang disampaikan secara tertulis 15 (lima belas) hari sebelum pelaksanaan penjemputan. 2) Panitia Penyelenggara menyediakan kendaraan untuk mengantar kontingen saat

Maka Dramaturgy in Architecture ; Analogi Dramaturgi dalam Perancangan Arsitektur mebahas tentang bagaimana seorang arsitek dapat membuat rancangan suatu bangunan

Dalam membuat produk Liga Italia, Hattrick tetap menggunakan bahan combed 30’s yang mudah didapatkan dan dengan sablon rubber atau dischart membuat kaus ini

Berdasarkan uraian di atas, penulis memiliki tujuan yang berkaitan erat dengan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya.Tujuan penelitian ini berguna untuk

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara harga diri dan celebrity worship pada remaja di SMP Negeri 43 Surabaya (r=0,265, p<0,05) dan tidak

Otomasi selalu berkaitan dengan sistem kendali dankontrol dan semakin beragamnya sarana industri yang membutuhkan otomatisasi, oleh karena itu dalam penyusunan Jurnal