• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI, LINGKUNGAN KERJA DAN SISTEM REWARD TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PERTANAHAN KOTA PADANG ARTIKEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI, LINGKUNGAN KERJA DAN SISTEM REWARD TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PERTANAHAN KOTA PADANG ARTIKEL"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI, LINGKUNGAN KERJA DAN

SISTEM

REWARD

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR

PERTANAHAN KOTA PADANG

ARTIKEL

JUNAIDI

NPM. 1010018212054

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS BUNG HATTA

(2)

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI, LINGKUNGAN KERJA DAN

SISTEM

REWARD

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR

PERTANAHAN KOTA PADANG

Junaidi¹, Syafrizal Chan¹, Ice Kamela¹,

¹Program Studi Manajemen, Program Pascasarjana Unicersitas Bung Hatta

Email

: junaidi@gmail.commailto:eltonedri@yahoo.co.id

ABSTRACT

Performance is the result of an employee who can be seen in quality and quantity is achieved

in carrying out duties or work in accordance with the responsibilities given to him. The

objective of this study is efforted to explain the effect of competency, work environment, and

reward system to employee performance of Land Affairs Padang Office. Population in this

study amount 78 people in Land Affairs Padang Office. Technique of sampling is census. To

c

ollect data using questionnaire, furthermore data processing with validity test and

reliability test, for hypotesis test using multiple regression, The result of study concludes that

competency, work environment, and reward system significant influence and positif to

employee performance. The result also proved that have a contribution of competency, work

environment, and reward system to employee performance 66,3%, remaining 33,7% a given

and explained by another variabels excluded in this model.

Keywords: Competency, Work environment, Reward system, Performance

I.

PENDAHULUAN

Tanah merupakan kebutuhan hidup

manusia yang sangat mendasar. Manusia

hidup serta melakukan aktifitas diatas tanah

sehinggga setiap saat manusia selalu

berhubungan dengan tanah. Dapat dikatakan

hampir semua kegiatan hidup manusia baik

secara langsung maupun tidak langsung

selalu memerlukan tanah. Begitu pentingnya

tanah bagi kehidupan manusia, maka setiap

orang akan selalu berusaha memiliki dan

menguasainya dan sering berujung pada

pertikaian, sengketa serta konflik ditengah

masyarakat. Oleh karena itu tanah perlu

dikelola dan diatur dengan baik secara

nasional, untuk menjaga keberlanjutan

sistem kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam melaksanakan tugas dan

menyelenggarakan funsi guna mewujudkan

visi Badan Pertanahan Nasional untuk

“menjadi

lembaga

yang

mampu

(3)

Pertanahan Nasional dan jajarannya dituntut

untuk

membangun

organisasi,

ketatalaksanaan dan sumber daya manusia

aparatur yang bersih, professional dan

bertanggung

jawab

dalam

rangka

menciptakan birokrasi yang efesien dan

efektif

sehungga

dapat

memberikan

pelayanan yang prima kepada masyarakat.

Kantor Pertanahan Kota Padang harus

memiliki manajemen efektif, dan untuk

meningkatkan

kinerja

pegawai

dalam

manajemen

yang

efektif

memerlukan

dukungan pegawai yang cakapdan kompeten

dibidangnya. Kinerja yang belum optimal

dapat diketahui dari hasil monitoring dan

evaluasi kinerja intern, tanggapan dan

keluhan dari masyarakat. Hal ini dapat

dilihat dari tidak tercapainya target program

pertanahan

dan

masih

adanya

sikap

diskriminasi pelayanan kepada masyarakat,

walaupun tidak diakui secara nyata tapi

terjadi di lapangan. Begitu juga dengan

persepsi bekerja para aparaturnya yang

masih belum sepenuhnya bertanggung jawab

dan menyadari akan tugas pokok dan

fungsinya

sebagai

abdi

dan

pelayan

masyarakat di bidang pelayanan publik.

Beberapa

program

dan

jenis

pelayanan yang diberikan Kantor Pertanahan

Kota Padang seperti dapat dilihat pada Tabel

1.

Tabel 1

Pelayanan Kinerja Kantor Pertanahan Kota Padang

Tahun 2014

Target Realisasi

Program Jenis Pelayanan Fisik (bdg) - Pemeriksaan tanah A - Pelayanan

Sumber : Kantor Pertanahan Kota Padang Tahun 2014

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa

capaian

program

kegiatan

strategis

(legalisasi Aset seperti : Prona, UKM,

Nelayan,

MBR,

Transmigrasi

dan

Redistribusi Tanah) sudah baik dimana

realisasinya sudah mencapai 98,8% tetapi

pada kegiatan pelayanan rutin baru mencapai

74,23%.

(4)

keterbukaan dalam pelayanan juga masih

kurang, karena masih ada hal-hal yang

dirasakan masyarakat tidak sesuai dengan

prosedur dan harapan, dimana masyarakat

yang harus aktif dan terus memantau

jalannya

proses

disetiap

jenis

layanan/permohonan sertifikat hak atas

tanah. Seharusnya dari pihak Instansi

maupun aparatlah yang proaktif dalam

memberikan

penjelasan

dan

informasi

kepada masyarakat secara lebih jelas,

transparan dan mudah diterima, sehingga

tidak terjadi komunikasi yang salah

Penelitian ini adalah modifikasi dari

penelitian yang dilakukan oleh Sofyan

(2013) yang meneliti pengaruh lingkungan

kerja terhadap kinerja pegawai BAPPEDA.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

terdahulu adalah variabel penelitian, waktu

dan

objek

penelitian.

Variabel

yang

digunakan pada penelitian sekarang adalah

kompetensi, lingkungan kerja, sistem reward

dan kinerja, sedangkan pada penelitian

terdahulu adalah lingkungan kerja dan

kinerja pegawai. Waktu penelitian ini adalah

2014 dengan objek penelitian Kantor

Pertanahan Kota Padang sedangkan pada

penelitian terdahulu waktunya adalah tahun

2013 dengan objeknya pada BAPPEDA

Kabupaten X Provinsi DI Aceh

II.

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEM-BANGAN HIPOTESIS

2.1 Kinerja

Kinerja adalah penentuan secara

periodik efektivitas operasional organisasi,

bagian

organisasi

dan

karyawannya

berdasarkan sasaran, standar dan kriteria

yang

telah

ditetapkan

sebelumnya

(Serimindarti,

2006).

Menurut

Mangkunegara (2004), kinerja adalah hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya.

Menurut Gibson yang dikutip oleh

Ilyas (2001), secara teoritis ada tiga

kelompok variabel

yang memengaruhi

perilaku kerja dan kinerja, yaitu: variabel

individu, variabel organisasi dan variabel

psikologis.

Ketiga

kelompok

variabel

tersebut memengaruhi kelompok kerja yang

pada

akhirnya

memengaruhi

kinerja

personel. Perilaku yang berhubungan dengan

kinerja adalah yang berkaitan dengan

tugas-tugas pekerjaan yang harus diselesaikan

untuk mencapai sasaran suatu jabatan atau

tugas.

(5)

terwujudnya kinerja),

Incentive

(insentif

material maupun non material),

Environment

(lingkungan

tempat

kerja

karyawan),

Validity

(pedoman/petunjuk dan uraian

kerja), dan

Evaluation

(adanya umpan balik

hasil kerja).

2.2 Kompetensi dan Kinerja

Widyatmini

dan

Hakim

(2008)

meneliti tentang Hubungan Kepemimpinan,

Kompensasi dan Kompetensi Terhadap

Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan Depok

menemukan hasil penelitian bahwa terdapat

pengaruh

signifikan

positif

variabel

kompetensi dengan kinerja. Selanjutnya

Ardiana dkk (2010) melakukan penelitian

tentang Kompetensi SDM UKM dan

Pengaruhnya terhadap Kinerja UKM di

Surabaya, hasil penelitian menunjukan

bahwa

kompetensi

memiliki

pengaruh

signifikan dan positif terhadap kinerja pada

UKM di Surabaya. Penelitian Setiawati

(2009),

Pengaruh

Kompetensi

Kerja

terhadap Kinerja Dosen (Studi Kasus di

FPTK

UPI),

dari

hasil

penelitian

menemukan

bahwa

kompetensi

kerja

berpengaruh signifikan positif terhadap

kinerja.

Berdasarkan penelitian sebelumnya

maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

Hipotesis 1 (H1): Kompetensi mempunyai

pengaruh signifikan dan positif terhadap

kinerja.

2.3 Lingkungan kerja dan Kinerja

Penelitian yang dilakukan Sofyan

(2013),

Pengaruh

Lingkungan

Kerja

Terhadap Kinerja Kerja Pegawai BAPPEDA

dimana hasil penelitian yang dilakukan yaitu

lingkungan

kerja

berpengaruh

positif

terhadap kinerja. Logahan (2012) meneliti

Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres

Pekerjaan Terhadap Kinerja Pekerja di PT.

Nemarac

Rendem,

dimana

hasil

penelitiannya

terdapat

pengaruh

yang

signifikan positif antara lingkungan kerja

terhadap kinerja. Berbeda halnya dengan

penelitian Arianto (2013) tentang Pengaruh

Kedisiplinan, Lingkungan Kerja dan Budaya

Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Pengajar,

menemukan bahwa lingkungan kerja tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

Tenaga

Pengajar.

Berdasarkan

penelitian

terdahulu

maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

Hipotesis

2

(H2):

Lingkungan

kerja

mempunyai pengaruh signifikan dan positif

terhadap kinerja.

2.4 Sistem

reward

dan Kinerja

(6)

terhadap kinerja. Penelitian Pujiasti (2013)

tentang Pengaruh Penghargaan, Stres kerja,

dan Jenis Jam Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan,

dimana

hasil

penelitiannya

menunjukkan pengaruh signifikan positif

antara

penghargaan

terhadap

kinerja.

Koencoro dkk (2012) tentang Pengaruh

Reward dan Punishmen Terhadap Kinerja

(Survei Pada Karyawan PT. INKA (Persero)

Madiun) menyimpulkan bahwa reward

memberikan

pengaruh

positf

terhadap

kinerja. Demikian juga halnya dengan

Mintje (2013) dengan penelitiannya tentang

Pengaruh TQM, Sistem Penghargaan, dan

Sistem

Pengukuran

Kinerja

Terhadap

Kinerja Manajerial Pada PT. Air Manado,

menyimpulkan bahwa sistem penghargaan

memberikan pengaruh yang positif terhadap

kinerja. Mardiyah dan Listianingsih (2005)

dengan penelitiannya tentang Pengaruh

Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Reward,

dan Profit Center Terhadap Hubungan

Antara Total Quality Management dengan

Kinerja Manajerial, menyimpulkan bahwa

terdapat hubungan antara sistem reward

dengan kinerja manajerial.

Berdasarkan uraian diatas, maka

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah:

Hipotesis 3 (H3): Sistem

reward

mempunyai

pengaruh signifikan dan positif terhadap

kinerja.

3 METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor

Pertanahan Kota Padang oleh karena itu

yang menjadi objek penelitian ini adalah

pegawai Kantor Pertanahan Kota Padang.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh pegawai Kantor Pertanahan Kota

Padang yang berjumlah 78 orang, maka

pendekatan

untuk

pengambilan

data

dilakukan melalui

non probability sampling

dengan teknik

sampling

jenuh.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan melalui

angket atau kuesioner yaitu pengumpulan

data dengan cara mengajukan pertanyaan

yang tersusun secara sistematis untuk diisi

oleh pegawai secara objektif

(7)

reabilitas) dari data masing-masing variabel

penelitian.

Model penelitian dapat dilihat pada

diagram dibawah ini.

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Dari kerangka konseptual diatas,

dilihat bahwa kompetensi, lingkungan kerja,

dan sistem reward (variabel bebas) saling

berpengaruh

terhadap

kinerja

pegawai

(variabel terikat)

3.4 Teknik Analisa Data

Sebelum dilakukan pengujian lebih

lanjut terlebih dahulu dilakukan uji validitas

menggunakan

corrected item to total

correlation

dan uji reliabilitas menggunakan

cronbach’s alpha

. Teknik analisa data pada

penelitian menggunakan analisis deskriptif,

uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji

linearitas, uji multikolinearitas, uji

heteros-kedastisitas. Pengujian pengaruh

masing-masing

variabel

menggunakan

analisa

regresi berganda.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebelum regresi data, uji intrumen

berupa uji validitas dan reliabilitas data

dilakuan. Selanjutnya, uji normalitas dan uji

asumsi klasik yaitu uji multikolinearitas,

autokorelasi dan heteroskedastisitas. Hasil

uji-uji diatas menunjukan bahwa data valid,

reliable

dan normal, ini bisa di lihat dari

hasil uji validitas dan reliabilitas, serta uji

kolmorov-smirnov untuk uji normalitas data.

Sedangkan uji multikolinearitas

mengguna-kan VIF dan hasilnya menunjumengguna-kan bahwa

variabel independen bebas dari masalah

multikolinearitas. Sedangkan uji

heteros-kedastisitas menggunakan uji Glejser dan

hasil

juga

menyimpulkan

bebas

dari

permasalahan heteroskedastisitas.

(8)

pencapai-an responden termasuk kategori cukup baik.

Dan sistem

reward

memiliki skor rata-rata

4,21, total capaian responden 84,16%,

dengan demikian tingkat pencapaian

respon-den termasuk kategori baik.

Adapun hasil penelitian dapat di lihat

pada tabel 2.

Tabel 2

Hasil Analisis Regresi Berganda Pengaruh Kompetensi, Lingkungan Kerja dan Sistem

Reward

terhadap Kinerja

Variabel Koefisien Regresi Standard error t-statistik Sig Kesimpulan Konstanta 19,941 7,273 2,742 0,008 -Kompetensi (X1) 0,921 0,133 6,935 0,000 Signifikan

Lingkungan Kerja (X2) 0,069 0,112 2,617 0,040 Signifikan

SistemReward (X3) 0,203 0,086 2,348 0,022 Signifikan

R Square = 0,663 F = 38,759 Sig = 0,000

Pengujian tentang kelayakan model

menunjukan bahwa nilai signifikansi

F-statistik kecil dari 0,05 hal menunjukan

bahwa

model

layak.

Sedang-kan,

kemampuan variabel independen

menjelas-kan variabel dependen juga cukup baik.

Berdasarkan

hasil

uji

hipotesis

variabel kompetensi (X

1

) berpengaruh positif

(0,921)

dan

signifikan

(sig.=0,000).

Hipotesis 1 yaitu kompetensi berpengaruh

positif terhadap kinerja diterima. Hal ini

terlihat bahwa nilai probalitasnya (sig) kecil

dari 0,05. Semakin baik kompetensi yang

dimiliki

oleh

pegawai

pada

Kantor

Pertanahan Kota Padang, maka cenderung

akan semakin tinggi pula kinerja pegawai

pada Kantor Pertanahan Kota Padang. Hasil

penelitian ini sejalan dengan Widyatmini

dan Hakim (2008), Ardiana dkk (2010),

Setiawati (2009).

Hasil

uji

hipotesis

variabel

lingkungan kerja (X

2

) berpengaruh positif

(0,069)

dan

signifikan

(sig.=0,040).

Hipotesis 2 yaitu lingkungan kerja

berpe-ngaruh positif terhadap kinerja diterima. Hal

ini terlihat bahwa nilai probalitasnya (sig)

kecil dari 0,05. Semakin baik lingkungan

kerja yang dirasakan oleh pegawai Kantor

Pertanahan Kota Padang maka akan semakin

baik pula kinerja yang dihasilkan oleh

pegawai Kantor Pertanahan Kota Padang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Sofyan

(2013), Logahan (2012).

(9)

dihasilkan oleh pegawai Kantor Pertanahan

Kota Padang. Penelitian ini konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh

Pujiasti (2013), Koencoro dkk (2012), Mintje

(2013), Mardiyah dan Listianingsih (2005).

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Tujuan penelitian untuk menguji

apakah kompetensi, lingkungan kerja dan

sistem

reward

berpengaruh terhadap kinerja

pegawai. Dari hasil penelitian ditemukan

bahwa kompetensi, lingkungan kerja dan

sistem reward memberikan pengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja pegawai

Kantor Pertanahan Kota Padang.

Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa faktor-faktor yang dapat

mempenga-ruhi kinerja pegawai Kantor Pertanahan

Kota Padang adalah kompetensi, lingkungan

kerja, dan sistem

reward

. Mengingat

pentingnya kinerja pegawai, maka dalam

melaksanakan tugasnya seorang pegawai

dituntut memiliki kompetensi yang sesuai

dengan bidang kerjanya ditunjang dengan

lingkungan kerja dan sistem reward yang

mampu untuk memacu kinerja seorang

pegawai.

Kinerja karyawan Kantor Pertanahan

Kota Padang termasuk kategori baik dengan

skor rata-rata 4,18 dengan tingkat capaian

responden

Responden

(TCR)

sebesar

83,70%.

Kompetensi karyawan Kantor

Pertanahan Kota Padang termasuk ke dalam

kategori baik dengan skor rata-rata 4,14 dan

Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar

82,80%. Lingkungan kerja pada Kantor

Pertanahan Kota Padang termasuk kategori

cukup baik dengan skor rata-rata 3,78 dan

Tingkat Capaian Responden (TCR) 75,20%.

Sistem reward pada Kantor Pertanahan Kota

Padang termasuk kategori baik dengan skor

rata-rata

4,21

dan

Tingkat

Capaian

Responden (TCR) 84,16%.

Penelitian ini berimplikasi terhadap

teori dan praktik. Temuan ini memperkuat

teori dalam menjelaskan kenapa sebagian

pegawai mempunyai kinerja yang baik dan

sebagian lagi tidak. Sedangkan, penelitian

ini mempunyai kontribusi pada praktik

dalam hal peningkatan dan perbaikan

kompetensi pegawai itu sendiri, lingkungan

kerja dan sistem

reward

menjadi lebih baik.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Panji. 2005. Psikologi Kerja.

Cetakan ke 5, Rineka Cipta Jakarta.

Ardiana, I.D.K.R., I.A. Brahmayanti dan

Subaedi, 2010. Kompetensi SDM UKM

dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja

UKM di Surabaya, Jurnal Manajemen

dan Kewirausahaan, Vol.12, No.1,

Surabaya.

Arianto, Dwi Agung Nugroho., Pengaruh

Kedisiplinan, Lingkungan Kerja dan

Budaya Kerja Terhadap Kinerja Tenaga

Pengajar, Jurnal Economia, Volume 9,

Nomor 2, Oktober 2013.

Barnett, Timothy L., 1997, The Influence of

Organizational

Culture,

Work

Environment, and Personal Work Life

on

job

Satisfaction

and

Career

Commitment of Student Affairs middle

Managers.

Disertation.

Claremont.

California.

Chapmann, Joe, and Wahler, Russ. 1999. A

Revision and Empirical Test of The

Extended

Price

Perceived

Quality

Model, Journal of Marketing Theory

and Practice. 7,3, page 53-64.

Devies

dan

Ellison

1992.

Personal

Management and Industrial Relation,

Prentice-Hall of India Private Limited,

New Delhi.

Ellis, C,W, 2005. Management Skill for

New Manager. American Management

Association.

Gibson, James. L., John.M., Ivancevich dan

James, H. Donnely, Jr. 2005. Organisasi

: Perilaku, Struktur, Proses. Jilid1

(terjemahan) Agus Dharma. Jakarta.

Penerbit Erlangga.

Ilyas, Y, 2001, Kinerja: Teori, Penilaian dan

Penelitian,

Fakultas

Kesehatan

Masyarakat

Universitas

Indonesia,

Jakarta.

Istijanto Oei 2006. Riset Sumber Daya

Manusia, Cara Praktis Mengukur Stre,

Kepuasan kerja, Komitmen, Loyalitas,

Motivasi kerja dan Aspek-aspek kerja

karyawan lainnya, hal : 187-190.

Koencoro, Galih Dwi., Mochammad Al

Musadieq,

Heru

Susilo,

Pengaruh

Reward

dan Punishment Terhadap

Kinerja.

Logahan,

Jerry

Marcellinus,

Pengaruh

Lingkungan Kerja dan Stres Pekerjaan

Terhadap Kinerja Pekerja di PT.

Remanac Rendem.

Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor

Publik, Yogyakarta: Unit Penerbit dan

Percetakan

Akademi

Manajemen

Perusahaan YKPN.

Mangkunegara, A. Prabu. 2000. Manajemen

Sumber Daya Manusia Perusahaan,

Edisi Ketujuh, Penerbit PT. Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Mardiyah,

Aida

Ainul.,

Listianingsih,

Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja,

Sistem Reward, Dan Profit Center

Terhadap

Hubungan

Antara

Total

Quality Management Dengan Kinerja

Manajerial, 2005, SNA VIII, Solo, 15

16 September 2005.

Mintje, Nastiti., Pengaruh TQM, Sistem

Penghargaan dan Sistem Pengukuran

Kinerja Terhadap Kinerja Manajerial

Pada PT. Air Manado, Jurnal EMBA,

Vol. 1 No. 3 September 2013, Hal.

52-62.

(11)

Nitisemito, Alex.S . 2000. Manajemen

Personalia. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Notoadmojo, Soekijo. 2003. Pengembangan

Sumber Daya Manusia.. PT. Rineka

Cipta. Jakarta.

Pujiatuti, 2013, Pengaruh Penghargaan,

Stres Kerja dan Jenis Jam Kerja

Terhadap

Kinerja

Karyawan,

Proceeding Seminar Nasional dan Call

For Papers Sancall 2013, Surakarta, 23

Maret 2013.

Robbins,

Stephen

P.

2003.Perilaku

Organisasi:

Konsep,

Kontroversi,

Aplikasi. Jilid 1&2, (Edisi Bahasa

Indonesia), PT. Prehallindo, Jakarta.

Saydam, Gouzali. 2000. Manajemen Sumber

Daya Manusia : Suatu Pendekatan

Mikro. Jambatan. Jakarta.

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia

dan Produktivitas Kerja. Ilham Jaya.

Bandung.

Sekaran, Uma, 2006, Research Methods For

Business, Salemba Empat, Jakarta.

Setiawati, Tati, 2009, Pengaruh Kompetensi

Kerja Terhadap Kinerja Dosen (Studi

Kasus di FPTK UI), Media Pendidikan,

gizi, dan Kuliner, Vol. 1, No.1, Oktober

2009.

Simanjuntak Payaman, 2005. Manajemen

Kinerja, Jurnal Ekonomi Universitas

Indonesia, Jakarta.

Sofyan,

Diana

Khairani.,

Pengaruh

Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

Kerja

Pegawai

BAPPEDA,

Malikussaleh Industrial Engineering

Journal Vol. 2 No. 1 (2013) 18-23.

Spencer, Lyle M. and Spencer, Signe M.

(1993). Competence at Work, Models

for Superior Performance. Canada: John

Willey & Sons, Inc.

Tohardi. 2002. Produktivitas Lingkungan

Kerja. Bandung. Rieka.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

menghadiri majlis lain. 2) peran majelis dzikir dan sholawat LATISA dalam pembentukan akhlakul karimah antara lain : dapat menggugah kesadaran akan perilaku buruk

Th1s 1s a lower bound of the true significance. Lilliefors

Tanggapan karyawan pada tanggapan indikator pertama yaitu untuk sama-sama memiliki keyakinan yang kuat dan matang dalam menjalankan usahanya karena kemampuan

9.4.2.1 LAPORAN HASIL MONITORING MUTU LAYANAN KLINIS & KESELAMATAN PASIEN YG DISUSUN SECARA PERIODIK (BELUM) 9.4.2.2 HASIL ANALISIS, KESIMPULAN & REKOMENDASI HASIL

Menurut Gibson (dalam Wibowo, 2012:508), kepuasan kerja merupakan salah satu yang berpengaruh terhadap perilaku kewargaan organisasional, dimana dengan adanya kepuasan kerja pada

Kemiskinan merupakan masalah utama yang dihadapi negara-negara berkembang di dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan data statistik saat ini, masih ada sekitar 40 juta penduduk

Karena dalam penelitian tersebut dijelaskan beberapa motivasi penggunaan media sosial yang digunakan sebagai faktor yang memengaruhi sikap konsumen terhadap pesan

Gambaran CBCT dapat digunakan untuk menentukan letak gigi supernumerari secara detil sehingga didapatkan diagnosis serta rencana perawatan yang akurat dan intervensi bedah yang