• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Kepolisin dalam Menanggulangi Tindak Pidana Perjudian Play Station di Kota Bandar Lampung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Upaya Kepolisin dalam Menanggulangi Tindak Pidana Perjudian Play Station di Kota Bandar Lampung"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

UPAYA KEPOLISIN DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PERJUDIAN PLAY STATION DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

ARRIZA ADIPATHY, TRI ANDRISMAN, FIRGANEFI Email :arrizaadipathy@yahoo.com

Tindak pidana perjudian adalah suatu tindak pidana biasa yang mempunyai dampak serius dalam kelompok tindak pidana kesusilaan. Selain memberikan implikasi negatif bagi kehidupan ekonomi pelaku, tindak pidana ini juga berakibat menimbulkan tindak pidana lain dalam masyarakat. Tindak pidana perjudian diatur dalam Pasal 303 dan Pasal 303 bis KUHP. Sedangkan dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian disebutkan bahwa semua perjudian dianggap sebagai kejahatan. Dalam penerapannya berdasar Pasal 303 bis Ayat (1) ke-2 KUHP tidaklah dilarang suatu permainan judi yang dilakukan dalam suatu tempat dengan tidak dapat dilihat dari jalan umum oleh orang-orang yang khusus diundang untuk itu. Perkara perjudian NO Pol .LP/ 322-A/ XI/ 2012/ SPK dalam perkara ini pemainan play station yang banyak dimainkan anak-anak disalah gunakan oleh orang dewasa. Adapun yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimanakah upaya kepolisian dalam menanggulangi tindak pidana perjudian play station dan apa sajakah yang menjadi faktor penghambatnya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Dalam penelitian ini responden yang diambil yaitu penyidik kepolisian dan hakim pengadilan negeri. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, yaitu cara menginterprestasikan data ke dalam bentuk kalimat-kalimat yang tersusun secara sistematis sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang jawaban dari permasalahan.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan pihak Kepolisian Sektor Sukarame dalam menanggulangi tindak pidana perjudian menggunakan play station adalah dengan upaya pencegahan (preventif) seperti melakukan penyuluhan hukum kepada masyarakat, melakukan patroli atau pengawasan terhadap masyarakat. Serta upaya penanggulangan (represif) seperti informasi dari masyarakat, penyelidikan dan penyidikan, penyergapan serta memberikan hukuman pidana bagi para pelanggar. Faktor-faktor penghambat dalam upaya penanggulangan tindak pidana perjudian menggunakan play station, yaitu

1. Hambatan yang berasal dari dalam tubuh polri yaitu adanya oknum kepolisian yang menjadi back-up perjudian tersebut.

(2)

5. Faktor masyarakat

6. Faktor budaya yang ada di masyarakat Kota Bandar Lampung.

Berdasarkan kesimpulan yang di paparkan di atas penulis menyarankan kepada Polri khususnya anggota Polsek Sukarame untuk dapat lebih mendekatkan diri dengan masyarakat supaya informasi yang disampaikan dapat diterima, sehingga dapat terjalin

kerjasama yang baik. Seperti tulisan yang tertera pada majalah polri “ Polri adalah

(3)

ABSTRACT

ERADICATE POLICE EFFORTS IN CRIME USING GAMBLING PLAYSTATION

IN BANDAR LAMPUNG

By

ARRIZA ADIPATHY, TRI ANDRISMAN, FIRGANEFI Email :arrizaadipathy@yahoo.com

The criminal act of gambling is an ordinary criminal offense has a serious impact in a group of criminal acts of decency. In addition to the negative implications for the economic life of the perpetrator, the criminal act is also a criminal act resulted in causing others in the community. Gambling a criminal offense under Article 303 and Article 303 bis of the Criminal Code. While in Law No. 7 of 1974 on Gambling Control noted that all gambling is considered as a crime. In its application under Article 303 bis paragraph (1) to-2 of the Criminal Code is not prohibited a gambling game that is done in a place with no visible from public roads by people who were invited to it. Case gambling NO Pol .LP / 322-A / XI / 2012 / SPK in this case the game due to a play station that played a lot of children abused by adults. As for the problem in this thesis is how the police efforts in tackling the crime of gambling play station and what are the inhibiting factors. This study used a normative approach and empirical jurisdiction. In this study the respondents were taken police investigators and district court judge. The data obtained were then analyzed using descriptive qualitative method, namely how to interpret the data in the form of sentences that are arranged systematically in order to obtain a clear picture of the answer to the problem. Based on the research results and discussions show that the efforts made by the Police Sector Sukarame in tackling the crime of gambling using the play station is the prevention (preventive) as do legal counseling to the community, patrolling or surveillance of society. And prevention efforts (repressive) such information from the public, the investigation, ambushes and provide criminal penalties for violators. Limiting factors in the response to the crime of gambling using the play station,

1. Barriers derived from the national police body that is the police officers who become the back- up gambling .

2. Other inhibiting factors such as factor own law 3. Factors law enforcement

4. Factors means or facilities to support law enforcement 5. Community factor

6. Cultural factors that exist in society Bandar Lampung.

(4)

Tindak pidana perjudian merupakan suatu tindak pidana biasa yang mempunyai dampak serius dalam kelompok tindak pidana kesusilaan. Saat ini perjudian telah berkembang pada semua lapisan masyarakat. Pada praktek perjudian kelas bawah banyak dilakukan secara sembunyi, Sebaliknya praktek perjudian kalangan atas dilakukan di tempat khusus serta memiliki izin dari pihak yang berwenang dengan keuntungan yang lebih besar.1

Perkembangan jaman pun menjadi suatu alat bantu untuk membuat suatu permainan judi yang baru. Kini polisi melirik usaha rental play station yang saat ini selain dijadikan sebagai rental juga dijadikan sebagai sarana bermain judi yang semakin marak terjadi. . Memperhatikan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan membuat skripsi dengan judul : Upaya Kepolisin dalam Menanggulangi Tindak Pidana Perjudian Play Station di Kota Bandar Lampung“

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya kepolisian dalam menanggulangi tindak pidana perjudian menggunakan play station di kota Bandar lampung serta untuk mengetahui faktor penghambat pihak kepolisian dalam menanggulangi tindak pidana perjudian menggunakan play station di kota Bandar lampung.

1

Sadjijono. 2006. Hukum Kepolisian, Perspektif Kedudukan dan Hubungannya dalam Hukum Administrasi.Yogyakarta: Laksbang PRESSindo hlm 28

dalam penulisan skripsi ini adalah pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini bersumber pada dua jenis, yaitu data Primer dan data Sekunder.

II. PEMBAHASAN

Dasar hukum tindak pidana perjudian diatur dalam Pasal 303 KUHP dan Pasal 303 bis KUHP karena tindak pidana perjudian dilakukan lebih dari satu orang dikarenakan pula Pasal 55 KUHP, Undang-Undang Nomor. 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban perjudian.

Dalam Undang-Undang Nomor. 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian disebutkan dalam Pasal 1 bahwa semua tindak pidana perjudian termasuk kejahatan. Perjudian pada hakikatnya bertentangan dengan Agama, kesusilaan dan moral Pancasila serta membahayakan bagi penghidupan dan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.

Selama ini aparat kepolisian tetap mengandalkan upaya pencegahan dan penanggulangan perjudian play station yang sifatnya lebih memasyarakat dalam artian pendekatan-pendekatannya

dilakukan dengan bantuan kerjasama dari masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Brigadir Ardiyansyah,Adapun upaya penanggulangan tindak pidana perjudian menggunakan play station yang dilakukan Kepolisian Sektor Sukarame antara lain2

2

(5)

1. Upaya Pencegahan (Preventif) Upaya pencegahan yang bersifat preventif ini sebagai usaha pencegahan terhadap meluasnya perjudian dalam masyarakat. Pencegahan tersebut dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :

a. Melakukan penyuluhan hukum kepada masyarakat.

b. Melakukan patroli atau pengawasan terhadap masyarakat.

2. Upaya Penanggulangan (Represif)

Upaya penanggulangan adalah segala upaya yang ditujukan kepada seseorang yang telah menjadi jahat untuk menolongnya kembali ke jalan yang benar, agar tidak mengulangi kembali perbuatannya.

Upaya penanggulangannya bisa berupa:

a. Informasi dari masyarakat b. Penyelidikan dan penyidikan c. Penyergapan

d. Memberikan hukuman atau menjatuhkan pidana pada para pelaku

Dengan demikian diharapkan pelaku judi play station menyadari akan tindakan yang dilakukan memang tidak ditoleransi sehingga dapat memberikan efek jera kepada pelaku judiplay station. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa, penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana perjudian play station dinyatakan telah bersalah dan meyakinkan melanggar ketentuan Pasal 303 Ayat (1) KUHP dan dijatuhi hukuman

berupa pidana penjara dengan pidana penjara selama 8 (Delapan) bulan. Dari putusan Majelis Hakim tersebut ternyata terdapat diskresi pidana yang sangat signifikan, di mana di dalam ketentuan Pasal 303 Ayat (1) ditentukan dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun, akan tetapi oleh Majelis Hakim hanya diputus selama 8 (delapan) bulan.

3. Faktor Penghambat Upaya

Kepolisian dalam

Menanggulangi Tindak Pidana Perjudian Play Station di Kota Bandar Lampung

Pihak Kepolisian Sektor Sukarame mempunyai komitmen untuk memberantas tindak pidana perjudian. Dalam menanggulangi tindak pidana perjudian menggunakan play station pihak Kepolisian sering mendapatkan hambatan, yaitu:

a. Sebagian masyarakat yang masih tertutup dan tidak

bersedia membantu

menginformasikan kepada aparat kepolisian.

b. Masyarakat tidak mau dijadikan saksi dalam perkara tindak pidana khususnya tindak pidana perjudian, karna masyarakat tidak mau direpotkan.

(6)

Tanpa bantuan dan kerjasama dari masyarakat dan tidak terlibatnya oknum kepolisian yang nakal, maka penanggulangan tindak pidana perjudian ini akan sia-sia.

Kepolisian Sektor Sukarame dalam menangani kasus perjudian mengambil langkah dengan upaya pencegahan (preventif) seperti melakukan penyuluhan hukum terhadap masyarakat dan melakukan patroli secara rutin,

serta dengan upaya

penanggulangan (represif) seperti informasi dari masyarakat, penyelidikan, penyidikan, penyergapan, dan memberikan hukuman atau menjatuhkan pidana pada para pelaku tersebut. Pendekatan khusus melalui fungsi Bimbingan Masyarakat (Bimas).

Untuk oknum aparat kepolisian yang menjadi becking perjudian, kalau ada masyarakat yang mengetahui adanya oknum tersebut segeralah menghubungi Polsek Sukarame. Pihak Kepolisian memberikan jaminan, bahwa oknum tersebut akan di tindak tegas.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum dalam menanggulangi tindak pidana perjudian yaitu sebagai berikut3:

a. Faktor Hukum

Praktik penyelenggaraan penegakan hukum di lapangan sering kali terjadi pertentangan antara kepastian hukum dan keadilan, hal itu dikarenakan

3

Soerjono Soekanto.Op, Cit1983 hlm 8

suatu rumusan yang bersifat abstrak, sedangkan kepastian hukum merupakan prosedur yang telah ditentukan secara normatif. b. Mentalitas Penegak Hukum

Salah satu kunci keberhasilan dalam penegakan hukum adalah mentalitas atau kepribadian hukum.

Mentalitas penegak hukum seperti kepolisian dan kejaksaan adalah hal yang sangat penting, karna sebaik apapun hukumnya kalau mentalitas aparat penegak hukumnya kurang baik, maka akan terjadi gangguan pada sistem penegakan hukum.

c. Fasilitas Pendukung

Fasilitas pendukung mencakup pendidikan ditambah minimnya kendaraan operasional.

d. Taraf Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum Masyarakat Sebagaimana diketahui, kesadaran hukum merupakan suatu proses yang mencakup pengetahuan hukum, sikap hukum, dan perilaku hukum.

e. Faktor Budaya dan Masyarakat Kebudayaan yang sedemikian banyaknya, menimbulkan persepsi tertentu terhadap penegakan hukum, oleh karena itu penegakan hukum harus disesuaikan dengan kondisi setempat.

(7)

termuat aspek aparat penegak hukum serta masyarakat dan aspek budaya hukum (legal culture).4

III. SIMPULAN

1. Upaya yang dilakukan pihak Kepolisian Sektor Sukarame dalam menanggulangi tindak pidana perjudian m enggunakan play station di Kota Bandar Lampung adalah dengan upaya pencegahan (Preventif), seperti melakukan penyuluhan hukum kepada masyarakat dan melakukan patroli atau pengawasan terhadap warga masyarakat. Selain menggunakan upaya pencegahan (Prefentif) Kepolisian Sektor Sukarame dalam menanggulangi tindak pidana perjudian play station juga

menggunakan upaya

penanggulangan (represif), seperti informasi dari masyarakat, penyelidikan, penyidikan, penyergapan dan menjatuhkan hukuman pidana pada pelaku tindak pidana perjudian tersebut.

2. Faktor Penghambat Upaya

Kepolisian Dalam

Menanggulangi Tindak Pidana Perjudian Play Station di Kota Bandar Lampung Antara lain hambatan yang berasal dari masyarakat, sebagian masyarakat yang tidak bersedia membantu menginformasikan kepada pihak kepolisian, masyarakat tidak mau dijadikan saksi dalam perkara tindak pidana khususnya tindak pidana perjudian, karna masyarakat tidak mau direpotkan.

4

Sadjijono. 2006. Hukum Kepolisian, Perspektif Kedudukan dan Hubungannya dalam Hukum Administrasi.Yogyakarta: Laksbang PRESSindo.hlm 174

Hambatan yang berasal dari dalam tubuh polri yaitu adanya oknum kepolisian yang menjadi back-up perjudian tersebut, sehingga memberikan bocoran informasi mengenai kapan dan

jam berapa operasi

(8)

Abdulstani. 1987, Sosiologi kriminalitas. Bandung: Remadja Karya

Burhan Asofa. 2002. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rineka Cipta

Barda Nawawi Arief. 1998. Berbagi Aspek Kebijakan Penegakan Pembangunan Hukum Pidana. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung

Inu kencana. 2001. Sistem Pemerintahan Indonesia. Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kartini Kartono, 1981. Patologi sosial I. Rajawali pers, jakarta Lamintang, P.A.F. 1984,

Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Sinar Baru, Bandung

Majalah Polri Edisi September 2013

Moeljatno. 1996. Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Jakarta: Bumi Aksara

Moh. Kemal Dermawan. 1994. Strategi Pencegahan Kejahatan. Bandung: Citra Aditya Bakti

Ninik Widiyanti dan Yulius Waskita. 1987. Kejahatan dalam masyarakat dan pencegahannya. Jakarta: Bima Aksara

Kepolisian (Profesionalisme Dan Reformasi Polri) Surabaya; Laksbang Mediatama Cetakan Ke I

SKM. Seputar Kota. Edisi 02 September 2013

Sadjijono. 2006. Hukum Kepolisian, Perspektif

Kedudukan dan

Hubungannya dalam Hukum Administrasi. Yogyakarta: Laksbang PRESSindo

Shafrudin, 1998, Politik Hukum Pidana, Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Soesilo, R. 1988, Kitab Undang-Undang Acara Pidana, Politeia, Bogor.

Soerjono Soekanto. 1986. Pengantar Penelitian Hukum. UI Press, Jakarta.

Susanto, I.S. 1995. Kriminologi. Fakultas Hukum. Universitas Diponegoro

Sudarto, 1986. Hukum dan hukum pidana. Alumni, Bandung

UNDANG-UNDANG Kitab Undang-undang Hukum

Pidana (KUHP)

Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)

UU No. 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian

Referensi

Dokumen terkait

Hambatan kepolisian dalam menanggulangi perjudian togel di kalangan masyarakat adalah: Dalam menerapkan sanksi pidana yang berat terhadap terdakwa selalu dihadapkan pada usia

Televisi (Studi Kasus no.. Dalam penelitian ini, lebih bersifat normatif-empiris, penelitian lebih ditujukan pada aspek upaya kepolisian dalam penanganan tindak pidana perjudian

Penelitian hukum ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana Upaya Kepolisian Dalam Penanganan Tindak Pidana perjudian Bola apakah sudah optimal dan sesuai

Peran masyarakat dalam menanggulangi tindak pidana perjudian dalam aksi balap liar adalah dengan melakukan pencegahan terhadap perjudian balap liar dan

a. Untuk mengidentifikasi dan melakukan sinkronisasi tentang dasar hukum yang mengatur kegiatan yang dilakukan Kepolisian dalam menangani tindak pidana perjudian

Kendala yang dihadapi oleh kepolisian daerah ( Polda ) Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menanggulangi tindak pidana perjudian melalui

(2) apasajakah faktor penghambat Kepolisian Daerah Lampung dalam penyidikan tindak pidana penipuan jual beli jabatan dengan mencatut nama walikota Bandar Lampung?,

Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami Peran KUA dalam Upaya menanggulangi pernikahan Sirri di Kota Bandar Lampung Pernikahan sirri