• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pengembangan Sistem Informasi A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Strategi Pengembangan Sistem Informasi A"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi Pengembangan Sistem Informasi Akademik di

Lingkungan Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam

Sultan Agung Semarang

Thesis

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Sarjana S-2

Program Studi Magister Teknologi Informasi

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik

Diajukan oleh Agung Budi Prasetyo

15978/PS/MTI/04

Kepada

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.1.1 Perumusan Masalah ... 5

1.1.2 Batasan Masalah ... 6

1.1.3 Keaslian Penelitian ... 6

1.1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.2. Tujuan Penelitian ... 7

1.3. Sistematika Penulisan... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 9

2.1. Tinjauan Pustaka... 9

2.2. Landasan Teori... 9

2.2.1 Sistem Informasi... 9

2.2.2 Peranan Sistem Informasi Dalam organisasi... 10

(3)

2.2.4 Manajemen Strategik... 11

2.2.5 Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi... 12

2.2.6 Arti Penting Perencanaan... 13

2.2.7 Perencanaan Strategis………... 13

2.2.8 Model Perencanaan Strategis……… 14

2.2.9 Perencanaan Strategis Sistem Informasi……….. 14

BAB III. CARA PENELITIAN………. 22

3.1. Bahan Penelitian……… 22

3.2. Alat Penelitian... 23

3.3. Jalan Penelitian... 24

3.3.1. Pendekatan dan Kerangka Analisis... 24

1. Analisis Lingkungan Eksternal... 25

2. Analisis Lingkungan Internal... 26

3. Analisis SWOT……… 27

4. Key Success Factors……… 30

5. Analisis Critical Success Factor (CSF)……… 33

6. Pembentukan Portofolio Aplikasi……….... 34

3.4 Maksud, Tujuan, Ruang Lingkup dan Hasil………... 36

(4)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 39

4.1 Hasil Penelitian... 39

4.1.1 Sekilas Profil Universitas... 39

4.1.2 Sekilas Profil Fakultas Teknologi Industri... 41

4.1.3 Analisis Rencana Strategis Sistem Informasi Akademik... 46

4.1.4 Analisis Lingkungan Eksternal... 46

4.1.5 Analisis Lingkungan Internal... 49

4.1.6 Sekilas Sistem Akademik saat ini... 50

4.1.7 Perencanaan Strategis Sistem Informasi Akademik... 52

4.2 Analisis SWOT………. 54

4.3 Proses Bisnis (Key Success Factor Analysis)……… 57

4.3.1 Identifikasi Key Success Factors... 60

4.3.2 Dimensi Strategis... 63

4.4 Arah Pengembangan Pendidikan FTI Universitas Islam Sultan Agung... 64

4.5 Strategi Pengembangan Pendidikan FTI Universitas Islam Sultan Agung... 65

4.6 Sistem Informasi Fakultas Teknologi Industri Saat Ini... 66

4.7 Tren Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Perguruan Tinggi Saat Ini... 68

4.8 Peluang dan Hambatan Pengembangan Sistem Informasi di FTI... 70

4.9 Strategi Pilihan yang hendak di realisasikan... 71

4.10 Model Implementasi dalam Organisasi... 72

4.11 Jaringan Intranet Pendukung Sistem Informasi Akademik... 74

4.12 Kebutuhan Aplikasi Sistem Informasi... 76

4.13 Penentuan Faktor Kritis... 77

(5)

4.15 TARGET PORTOFOLIO APLIKASI... 81

4.15.1 Gambaran Umum Sistem Informasi Akademik Berbasis Teknologi SMS... 81

4.15.2 Kondisi Sistem Informasi Akademik di FTI UNISSULA ... 81

4.15.3 Analisa Proses Bisnis………. 85

4.15.4 Rancangan Arsitektur Konseptual... 86

4.15.5 Rancangan Arsitektur Fisik... 89

4.15.6 Perangkat Keras yang di butuhkan... 90

4.15.7 Perangkat Lunak yang di gunakan... 90

4.15.8 Protokol Komunikasi... 91

4.15.9 Peralatan Komunikasi... 91

4.15.10 Pemodelan Biaya………. 91

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 95

6.1 Kesimpulan... 95

6.2 Saran... 96

(6)

Bab I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.

Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, elaboratory, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.

Peran Teknologi Informasi Bidang pendidikan (e-education).

(7)

sekolah (Deschooling Society)" yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan. Bishop G. (1989, hal 56) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Mason R. (1994, hal 87) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah. Namun, teknologi tetap akan memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin. Bates (1995, hal 102) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi.

Alisjahbana (1966) mengemukakan bahwa pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat “Saat itu juga (Just on Time)”. Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif, dan inter-disipliner. Romiszowski & Mason (1996, hal 147) memprediksi penggunaan “Computer-based Multimedia Communication (CMC)” yang bersifat sinkron dan asinkron. Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja “saat itu juga” dan kompetitif. Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:

(8)

- Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan

- Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.

- Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.

Perkembangan dunia pendidikan yang sangat pesat mendorong para pelaku bisnis pendidikan berjuang untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan nilai yang kompetitif. Dalam kondisi ini, sistem informasi muncul sebagai sebuah disiplin yang penting untuk menyelesaikan masalah serta untuk membantu pengambilan keputusan manajerial dalam sebuah infrastruktur yang terencana.

(9)

benar-benar menjawab kebutuhan bisnis organisasi akan informasi (Indrajit, 2003, hal 2).

(10)

Langkah-langkah perencanaan strategis ini dibuat dari beberapa faktor melalui suatu analisa perencanaan strategis yang disebut Corporate Plan. Corporate plan bermanfaat untuk memberikan arah yang jelas untuk pengembangan organisasi dalam jangka panjang. Disamping itu dirumuskannya perencanan jangka panjang akan menuntun organisasi dalam merumuskan strategi jangka pendek, yang dijabarkan dalam business plan, maupun menjadi pedoman dalam penentuan sasaran-sasaran unit bisnis, sehingga sasaran masing-masing unit bisnis dapat terintegrasi.

1.1.1 Perumusan Masalah

(11)

1.1.2 Batasan Masalah

Batasan dari penelitian ini adalah:

Pada bahasan thesis ini hanya membahas portofolio aplikasi strategis serta komponen biaya yang akan diterapkan di Fakultas Teknologi Industri UNISSULA dan tidak membahas detil dari pengembangan sistemnya.

1.1.2 Keaslian Penelitian

Banyak sekali penelitian yang bertema perencanaan strategis IS/IT untuk organisasi tertentu, salah satu diantaranya yaitu “SISP (Strategic Information System Planning) Kasus Sistem Pengadaan Aset Tetap dan Fasilitas Kantor” yang telah ditulis oleh Kartono (2004, hal 8). Pada tersebut penekanannya adalah sistem yang digunakan untuk pengadaan aset dan fasilitas kantor.

(12)

1.1.3 Manfaat Hasil Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan:

1. Memberikan kontribusi bagi pengembangan penyusunan Sistem Informasi Strategis.

2. Menjadi masukan konstruktif bagi Fakultas Teknologi Industri, Unissula untuk melakukan reorientasi maupun tindakan korektif yang diperlukan agar strategi yang telah dirumuskan mencapai sasaran.

3. Menjadi bahan studi lanjutan untuk pengembangan perencanaan sistem informasi strategis di kemudian hari.

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian pokok permasalahan diatas, maka tujuan dan ruang lingkup penelitian dapat dirumuskan menjadi tiga bagian, yakni:

1. Membuat analisis lingkungan internal dan eksternal organisasi; terutama yang dapat mempengaruhi pembuatan kebijakan organisasi.

2. Mengidentifkasi performance gap (kesenjangan unjuk kerja) yang ada dalam organisasi saat ini. Disamping itu juga dilakukan analisis terhadap portofolio bisnis organisasi. Hasil dari kedua analisis itu diharapkan dapat dijadikan pola arahan pembuatan sistem informasi strategis dimasa depan.

(13)

1.3 Sistematika penulisan

Sistematika penulisan ini dibagi menjadi beberapa bab dan subbab. Adapun isi dari tiap-tiap bab adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Berisi tentang alasan pemilihan judul pada latar belaang masalah, tujuan penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan Pustaka

Membahas tentang tinjauan pustaka terhadap penelitian yang berhubungan dengan Perencanaan Sistem Informasi Strategis Bab III : Cara Penelitian

Membahas tentang bahan penelitian, alat yang dugunakan untuk penelitian dan jalannya penelitian yaitu uraian lengkap tentang langkah-langkah yang diambil dalam pelaksanaan penelitian. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Membahas tentang hasil penelitian Perencanaan Sistem Informasi Strategis yaitu hasil dari tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan dalam mengimplementasikan Sistem Informasi Strategis.

Bab V : Kesimpulan dan Saran

(14)

Bab II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Banyak penelitian yang berkaitan dengan Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang dilakukan oleh para peneliti dari luar negeri, misalnya :

- Pengembangan dari Desain Requirement untuk Strategic Information System oleh Agile Aerospace Manufacturing Research Center. Desain kebutuhan sistem dikembangkan dengan metode Quality Function Deployment untuk aktifitas perusahaan dan user view (Johnson, 2003, hal 163).

- Pelaksanaan perancangan strategis sistem informasi terintegrasi dengan menekankan pada efisiensi sumber daya perusahaan khususnya alokasi waktu dengan meningkatkan kualitas dari metode perancangan yang digunakan (Min, dkk, 2003, hal 97).

Terdapat beberapa perbedaan karakteristik dari penelitian diatas yaitu Johnson memfokuskan pada pengambangan sistem informasi strategis sedangkan Min, dkk lebih menitikberatkan pada perancangan strategis sistem informasi.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Sistem Informasi

(15)

dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna. Menurut Gelinas, Oram, dan Wiggins (Kadir, 2002, hal. 11), sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. Menurut Hall (Kadir, 2002, hal. 11), sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.

Menurut Turban, McLean, dan Wetherbe (Kadir, 2002, hal. 11), sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. Menurut Wilkinson (Kadir, 2002, hal. 11), sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumberdaya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

2.2.2 Peranan Sistem Informasi Dalam organisasi

Menurut Alter (Kadir, 2002, hal. 8), ada 4 peranan penting sistem informasi dalam organisasi,yaitu:

a. Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas.

b. Mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan pengendalian dalam sebuah subsistem. c. Mengkoordinasikan subsistem-subsistem.

(16)

2.2.3 Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen (Kadir, 2002, hal. 70) seperti:

a. Perangkat Keras (hardware): mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

b. Perangkat Lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

c. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d. Orang: semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemerosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

e. Basis Data (database): sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

f. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.2.4 Manajemen Strategik

(17)

berusaha untuk mengurangi efek negatif yang ditimbulkan oleh ancaman bisnis (Suwarsono, 2000, hal 43).

Informasi yang cepat dan terpercaya telah menjadi kebutuhan yag bersifat mutlak pada setiap perusahaan. Untuk tetap menjamin ketersediaan informasi yag cepat dan akurat serta terpercaya pada suatu perusahaan dibutuhkan suatu Sistem Informasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini dimaksudkan bahwa sistem informasi yang ada harus mampu mendukung Business Proccess yang ada dalam perusahaan mulai dari transaksi sampai pada level pengambilan keputusan dan mampu menyediakan informasi secara cepat dan akurat kepada para manajer untuk pengambilan keputusan.

2.2.5 Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi

Visi adalah suatu konsep petunjuk tentang apa yang akan dilakukan oleh suatu organisasi dan ingin menjadi apa dimasa depan.

Misi adalah hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi. Umumnya pernyataan misi lebih konkret daripada pernyataan visi. Misi juga dapat didefinisikan sebagai pernyataan yang menjelaskan alasan pokok berdirinya suatu organisasi dan membantu mengesahkan fungsinya dalam masyarakat. Pernyataan misi dapat menjadi dasar dan pedoman dalam mengambil keputusan strategis. (Jogiyanto, 2005, hal. 67)

(18)

a. Tidak ambigu dan berorientasi pada hasil. b. Dapat diukur, diperiksa dan tidak terlalu banyak.

c. Relevan, dapat diraih dan mendorong terciptanya peningkatan performansi kerja. d. Konsisten dengan tujuan utama organisasi.

2.2.6 Arti Penting Perencanaan

Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan, rencana telah diimplementasikan untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan diwaktu yang akan datang, meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik (Handoko, 2003, hal. 78). Kumpulan tindakan dan langkah-langkah yang akan dilakukan tersebut dapat bersifat individual maupun kelompok.

2.2.7 Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis adalah suatu perencanaan jangka panjang yang memuat aturan, tindakan dan pengelolaan untuk mencapai visi dan misi organisasi serta mencapai keunggulan kompetitif organisasi diantara pesaingnya. Aspek-aspek yang harus dimiliki dalam perencanaan strategis adalah sebagai berikut (Gitosudarmo, 2001, hal. 84):

a. Jangka panjang. b. Komprehensif. c. Terpadu.

d. Ruang lingkupnya luas. e. Daya tahannya tinggi.

(19)

untuk mencapai tujuan strategis organisasi. Dengan adanya perencanaan strategis kegiatan yang dilakukan dapat bersifat komprehensif dan tidak parsial.

Proses perencanaan strategis harus mengarah pada pencapaian visi dan misi organisasi yang merupakan hasil penelaahan terhadap lingkungan organisasi baik internal organisasi maupun eksternal organisasi. Penelaahan lingkungan tersebut berkaitan dengan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang mungkin timbul bagi organisasi.

2.2.8 Model Perencanaan Strategis

Model perencanaan strategis adalah suatu kerangka acuan yang digunakan untuk melakukan perencanaan strategis. Model perencanaan strategis diantaranya adalah model perencanaan strategis untuk organisasi bisnis dan model perencanaan strategis untuk sistem informasi / teknologi informasi (SI/TI).

2.2.9 Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Model perencanaan strategis untuk SI/TI dibagi menjadi dua (Ward, J. dan Peppard, J., 2002, hal. 153-154):

1. Masukan

a. Lingkungan internal bisnis

Strategi bisnis sekarang, tujuan, sumber daya, proses, kultur dan nilai dalam bisnis.

b. Lingkungan eksternal bisnis

(20)

Kondisi SI/TI saat ini dalam bisnis, kedewasaan (maturity), kontribusi, cakupan bisnis, portofolio aplikasi kini dan rencana portofolio aplikasi.

d. Lingkungan eksternal SI/TI

Tren teknologi dan peluang serta kegunaan SI/TI bagi pihak lain terutama pelanggan, pesaing dan pemasok.

2. Keluaran

a. Strategi bisnis sistem informasi

Membahas penggunaan SI/TI oleh tiap fungsi atau unit untuk mencapai tujuan bisnisnya.

b. Strategi manajemen SI/TI

Memastikan konsistensi dari kebijakan untuk mendukung strategi SI/TI. c. Strategi TI

Kebijakan dan strategi dalam manajemen teknologi dan sumber daya.

Perencanaan Strategis Sistem Informasi sangat diperlukan bagi suatu organisasi untuk memperoleh suatu keunggulan kompetitif bagi pencapaian tujuan perusahaan. Strategic Information System adalah suatu informasi yang memiliki nilai lebih, mengandung unsur Competitive Advantage, tidak hanya digunakan untuk efisiensi dan efektifitas meliankan juga untuk memenangkan persaingan atau keunggulan kompetisi (Jogiyanto, 2003, hal 73).

Untuk mengembangkan perencanaan sistem informasi strategis, maka perusahaan perlu menjawab tiga pertanyaan berikut ini :

(21)

2. Dimasa yang akan datang, posisi mana yang akan diinginkan oleh perusahaan tersebut?

3. Langkah-langkah apa saja yang perlu perusahaan lakukan untuk mencapai sasaran?

Perencanaan Strategis Sistem Informasi sekarang telah menjadi suatu bagian yang diterima untuk prosess perencanaan strategi perusahaan. Suatu perusahaan yang menggunakan perencanaan strategis sistem informasi, dilibatkan dalam menemukan suatu cara manajemen yang efektif dalam suatu lingkungan yang dinamis dan kompleks. Suatu penelitian tentang kepuasan penggunaan perencanaan strategis SI menunjukkan bahwa perusahaan yang mengadopsi suatu metode perencanaan strategis SI lebih puas dengan proses perencanaan dan hasil dari perencanaan tersebut dibandingkan dengan perusahaan belum menggunakan metode Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Rogerson, 2004, hal 112).

Proses PSSI sangat menarik karena jika dikembangkan dengan cepat maka output yang dihasilkan kemungkinan besar tidak sempurna, jika dikembangkan dengan terlalu seksama dan dalam waktu yang cukup lama, maka kemungkinan besar juga tidak efektif ketika memasuki tahap implementasi, karena strategi pengembangan yang telah dihasilkan berdasarkan identifikasi pada perusahaan sudah tidak relevan dengan waktu pada saat implementasi PSSI tersebut (Lederer, 1996, hal 66).

(22)

mengembangkan perencanaannya secara individual, rencana tersebut mungkin terlalu menitikberatkan hanya pada sisi teknis saja. Patisipasi dari manajemen puncak sangat penting karena Sistem Informasi pasti akan menjadi inti pada perusahaan dimasa yang akan datang.

Salah satu kerangka klasik dari Warren McFarlan yang masih relevan untuk dipergunakan sebagai bahan analisa adalah McFarlan Strategic Matrix (McFarlan, 1984, hal 174). Matriks ini sebenarnya dibuat berdasarkan Boston Consulting Group’s Strategic Investment Analysis yang mengkategorikan perusahaan menjadi stars, cows, wild cats, dan dogs berdasarkan investasi yang dilakukan. Secara umum, McFarlan melihat posisi sistem informasi maupun teknologi informasi terhadap suatu perusahaan dapat dilihat dari dua perspektif utama: Seberapa besar ketergantungan perusahaan terhadap sistem informasi dan teknologi informasi; dan Seberapa besar potensi sistem informasi dan teknologi untuk dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan.

Pada kenyataannya, sebuah perusahaan skala menengah atau besar memiliki berbagai macam sistem informasi yang dipergunakan oleh masing-masing divisi. Contohnya:

(23)

b. Direktorat Keuangan memiliki Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Penganggaran (Budgeting), Sistem Informasi Pembelanjaan (Expense), Sistem Informasi Perpajakan, dan lain-lain.

c. Direktorat Operasi memiliki Sistem Informasi Pergudangan, Sistem Informasi Pengadaan Barang, Sistem Informasi Pabrik, Sistem Informasi Distribusi, dan lain sebagainya.

Dilihat dari kacamata manajemen strategis, masing-masing sistem di atas dapat dikategorikan berdasarkan karakteristiknya. Kelompok pertama adalah sistem informasi atau teknologi informasi yang hanya berfungsi sebagai penunjang perusahaan (kinerja perusahaan tidak bergantung kepada peranan teknologi informasi) dan tidak memiliki potensi yang besar dalam memberikan keunggulan kompetitif perusahaan (McFarlan menamakannya ‘support’). Contohnya adalah Sistem Penggajian Karyawan di perusahaan pabrik sepatu. Kinerja perusahaan tidak tergantung kepada kecanggihan teknologi yang ada mengingat yang dijadikan patokan adalah kualitas sepatu yang dihasilkan. Sistem yang bersangkutan juga tidak membedakan keunggulan perusahaan dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya. Apakah perusahaan sepatu dengan Sistem Penggajian Karyawan yang lebih canggih dapat menghasilkan sepatu yang lebih baik? Sulit dibuktikan kebenarannya.

(24)

pelanggan harus dimiliki oleh sebuah perusahaan asuransi karena segala perhitungan (seperti premi dan klaim) sangat bergantung kepada profil perorangan. Namun sistem ini tidak secara khusus memberikan keunggulan kompetitif kepada perusahaan dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya.

(25)

uangnya di bank tersebut. Untuk kelompok yang satu ini, McFarlan menamakannya ‘turnaround’.

Gbr. 2.1 Matriks Portofolio

(26)

gudang yang lain. Semakin efisien sistem yang ada akan semakin menurunkan biaya perusahaan sehingga akan meningkatkan keuntungan (profit) perusahaan yang bersangkutan (atau paling tidak harga pelayanan yang ditawarkan akan lebih murah dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya).

Berdasarkan penjelasan di atas, dua kesimpulan dapat ditarik : Sebuah sistem informasi dapat memiliki peranan yang berbeda-beda di berbagai jenis perusahaan. Sebaliknya, dalam sebuah perusahaan, tidak semua sistem informasi yang ada memiliki peranan atau tingkat kepentingan yang sama.

Adalah penting bagi seorang manajemen puncak untuk mengerti betul dan mendefinisikan secara jelas peranan masing-masing sistem informasi atau teknologi informasi yang dimiliki atau diutilisasikan perusahaannya. Ini semua untuk mencegah terjadinya kelebihan investasi yang dapat membengkakkan biaya overhead perusahaan atau kekurangan investasi yang dapat mengakibatkan kehilangan kesempatan (opportunity loss).

(27)

Bab III

CARA PENELITIAN

3.1 Bahan Penelitian

Untuk menghasilkan output yang berkualitas dalam perencanaan sistem informasi strategis, berbagai hal yang harus dilakukan yaitu masukan (input) yang dibutuhkan oleh tim penyusun IT Strategy dan proses analisa yang harus dilakukan. Secara garis besar, ada dua aspek utama yang harus dicermati: aspek internal dan aspek eksternal.

Di dalam aspek internal, ada empat hal utama yang harus dianalisa:

o Struktur Organisasi

Mempelajari fungsi-fungsi apa saja yang ada dalam organisasi dan bagaimana hubungan keterkaitan antara fungsi-fungsi tersebut.

o Proses dan Prosedur

Mempelajari bagaimana proses dan prosedur penciptaan produk atau jasa yang ditawarkan organisasi secara mendetail.

o SDM dan Budaya Organisasi

Mempelajari karakteristik manusia sebagai implementor sistem yang diterapkan organisasi, terutama hal-hal yang melatar belakangi terbentuknya budaya organisasi.

o Sumber Daya dan Infrastruktur Organisasi

(28)

o Business Rule yang menjadi acuan pada suatu proses bisnis, dimana lebih menitikberatkan kepada previleges setiap entitas atau pelaku/pengguna sistem informasi.

Setelah melakukan analisa faktor internal maka langkah selanjutnya adalah mengetahui faktor eksternal organisasi. Di dalam aspek eksternal, ada dua faktor yang harus dipelajari yaitu sebagai berikut :

1. Produk dan jasa (pelayanan), yang merupakan alasan mengapa sebuah organisasi didirikan.

2. Pasar dan pelanggan, yang merupakan kumpulan dari para calon pembeli produk atau jasa yang ditawarkan tersebut di atas.

3.2 Alat Penelitian

Untuk memperoleh data dari perusahan sebagai bahan penelitian, dilakukan beberapa tahapan pengumpulan data yang terdiri dari wawancara, pengumpulan dokumen perusahan, dan pengamatan langsung terhadap proses bisnis yang ada dalam perusahaan. Dalam proses wawancara alat bantu yang dapat digunakan berupa daftar pertanyaan yang di ajukan kepada narasumber dari perusahaan. Adapun daftar pertanyaannya antara lain yaitu :

1. Apa Misi, Visi dan Tujuan perusahaan?

2. Bagaimana susunan Struktur Organisasi yang terdapat dalam perusahaan? 3. Apa tugas utama dari masing-masing komponen pada struktur organisasi? 4. Unit Usaha apa saja yang terdapat pada perusahaan?

(29)

6. Sejauh mana pemanfaatan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi pada perusahaan untuk menjalankan proses bisnisnya?

3.3 Jalan Penelitian

Tahap yang dilakukan dalam pengumpulan data pada proses penelitian yaitu : 1. Interview.

Interview ini ditujukan kepada manajemen puncak untuk mengetahui business strategy pada perusahaan, sampai dengan level operasional yang terlibat langsung pada proses bisnis perusahaan.

2. Mengumpulkan dokumen perusahaan.

Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui informasi yang terdapat pada perusahaan yang dapat mendukung jalannya perencanaan trategis sistem informasi.

3. Observasi.

Tahapan ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung ke lokasi perusahaan, tentunya untuk mengetahui berjalannya proses bisnis secara langsung.

3.3.1 Pendekatan dan Kerangka Analisis

(30)

Pendahuluan

Profil : • Sejarah

• Visi, Misi dan Tujuan • Perkembangan

Analisa lingkungan Eksternal :

• Politik dan Hukum • Ekonomi

• Soial dan Budaya • Teknologi

Analisa lingkungan Internal : • Analisa Resource

• Analisa Strategi : oVisi, misi, tujuan oAnalisa strategi saat ini • Analisa Kinerja Anailsa Stakeholder

Peluang dan Ancaman Kekuatan dan Kelemahan

Formulasi Strategi

Gambar.3.1. Kerangka analisis penelitian

1. Analisis Lingkungan Eksternal

(31)

lingkungan yang secara langsung maupun tidak langsung mempunyai pengaruh pada industri. Aspek politik yang diperkirakan akan ikut berpengaruh adalah ketentuan-ketentuan pemerintah baik yang berasal dari pusat seperti undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan menteri maupun dari daerah seperti kebijakan pemerintah daerah, peraturan daerah dan sebagainya. Aspek ekonomi yang dinilai mempunyai pengaruh diantaranya adalah pertumbuhan ekonomi nasional, laju inflasi serta pertumbuhan pendapatan perkapita dari penduduk dan globalisasi ekonomi. Aspek teknologi adalah pengaruh kemajuan dan perkembangan teknologi terhadap kinerja perusahaan. Perkembangan teknologi yang cepat mampu merubah cara kerja menjadi lebih efektif dan efisien atau bahkan dapat menghambat bila ternyata belum dapat menguasainya. Aspek sosial adalah aspek-aspek dari adat kebiasaan masyarakat baik yang mendukung maupun yang mengancam pertumbuhan perusahaan.

2. Analisis Lingkungan Internal

(32)

3. Analisis SWOT

Analisis SWOT menekankan kepada tujuan pembentukan strategi yaitu diharapkan mendapatkan kesesuaian antara kemampuan internal perusahaan khususnya kekuatan dan kelemahannya dengan situasi eksternal yang berwujud kesempatan dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan. Menurut Thompson dan Strickland (Thompson and Strickland 2001, hal.126), kepanjangan arti dari akronim SWOT adalah sebagai berikut:

a. Strengths/Kekuatan

Adalah suatu karakteristik perusahaan yang dapat berwujud keahlian, kompetensi, sumber daya dan kemampuan kompetitif ataupun pencapaian tertentu yang dapat memberi keunggulan bagi perusahaan di pasar dalam bentuk teknologi, brand atau merek yang terkenal, produk dan pelayanan konsumen yang lebih baik. b. Weaknesses/kelemahan

Adalah suatu karakteristik dimana suatu perusahaan kurang memiliki atau dinilai lebih buruk dibanding dengan pesaingnya. Namun tidak semua kekurangan suatu perusahaan itu merupakan kelemahan, karena hal tersebut tergantung kepada seberapa kritisnya mempengaruhi posisi kompetitif suatu perusahaan didalam persaingan.

c. Opportunities/Kesempatan

(33)

d. Threats/Ancaman

Adalah segala hal yang dapat membahayakan atau mengancam posisi perusahaan dalam persaingan yang antara lain dapat berwujud produk baru dari pesaing yang lebih baik, peraturan baru dari pemerintah, teknologi baru yang mengubah proses, pendatang baru dari luar daerah.

Perlu digunakan matriks untuk mengembangkan strategi perusahaan, yaitu dengan mengembangkan strategi SO, yaitu dengan memanfaatkan kekuatan internal untuk mengambil kesempatan yang ada, strategi WO yaitu dengan cara memperbaiki kelemahan dan memanfaatkan peluang yang ada, strategi ST yaitu dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk menghindari dampak ancaman lingkungan eksternal, dan strategi WT yang digunakan untuk taktik mempertahankan diri dengan mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman. Menurut Thompson dan Strickland (2001, hal.127), bahwa analisis SWOT menyediakan informasi sesungguhnya tentang situasi yang dihadapi oleh organisasi dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan. Oleh Bryson (1988,hal.31), bahwa analisis SWOT dapat diterapkan di sektor publik dan nirlaba dalam organisasi, fungsi, dan komunitas. Adapun hasil analisis SWOT dapat digambarkan dalam gambar diagram grand strategy dan alternatif strategi dapat ditentukan pada matrik TOWS sebagai berikut:

(34)

a. SO Strategies: dimana menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk

meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan.

b. WO Strategies: bertujuan untuk memperkecil kelemahan internal

perusahaan dengan menafaatkan peluang-peluang eksternal.

c. ST Strategies: dimana perusahaan berusaha agar mampu menghindari atau

mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal.

d. WT Strategies: merupakan taktik untuk bertahan yang diarahkan untuk

mengurangi kelemahan-kelemahan internal serta menghindar dari ancamanancaman lingkungan.

Setelah semua data terkumpul langkah selanjutnya yaitu menganalisa data yang sudah diperoleh dari perusahaan tersebut. Untuk analisis TOWS/SWOT matriks, tahap dalam membentuk TOWS/SWOT Matrix adalah sebagai berikut : 1. Buat daftar peluang kunci eksternal perusahaan

2. Buat daftar ancaman kunci eksternal perusahaan 3. Buat daftar kekuatan kunci internal perusahaan 4. Buat daftar kelemahan kunci internal perusahaan

5. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel SO Strategies

6. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel WO Strategies

(35)

8. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel WT Strategies.

Kekuatan

Gambar. 3.2. Matriks SWOT

Keterangan :

Strategi SO adalah mengoptimalkan kekuatan dalam memanfaatkan peluang Strategi WO adalah mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang Strategi ST adalah memanfaatkan kekuatan dalam menghadapi ancaman Strategi WT adalah meminimalkan kelemahan dalam menghadapi tantangan.

4. Analisis Critical Success Factor (CSF)

(36)

Menurut Ward, J. dan Peppard, J (2002, hal. 208), CSF didefinisikan sebagai kumpulan tindakan kunci yang mana hasil dari tindakan tersebut, apabila sesuai dengan yang diharapkan, dapat menjamin keberhasilan performansi kerja organisasi. Semua aktifitas kunci tersebut harus dapat berjalan secara benar dan sesuai untuk memastikan tujuan dari organisasi dapat dicapai. Dengan melakukan analisis CSF dapat membantu organisasi untuk mengkristalkan tujuan dan strategi organisasi yang berdampak pada terbentuknya urutan prioritas tindakan yang harus dilakukan.

5. Pembentukan Portofolio Aplikasi

Aplikasi merupakan seperangkat solusi bisnis yang disediakan oleh teknologi informasi, misalnya proses otomasi, proses inovasi dan sistem pendukung keputusan. Aplikasi biasanya berbentuk sistem software yang melibatkan antar muka, mekanisme, data dan database yang digunakan untuk suatu tujuan tertentu (Ward, J. dan Peppard, J., 2002, hal. 41).

Portofolio aplikasi adalah kumpulan daftar aplikasi sistem informasi yang ada, yang direncanakan dan sistem informasi yang potensial untuk mendukung keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sistem informasi yang ada dalam portofolio merupakan kumpulan ideal sistem informasi yang harus dimiliki organisasi untuk mencapai keunggulan kompetitif organisasi.

(37)

informasi organisasi yang sesuai dengan kondisi, kebutuhan, strategi dan kebijakan bisnis organisasi.

Pengelompokan portofolio aplikasi adalah suatu kegiatan klasifikasi aplikasi kedalam kategori aplikasi tertentu. Kategorisasi aplikasi dapat dilihat dari kontribusi setiap aplikasi terhadap pencapaian visi dan misi organisasi.

Kategorisasi portofolio aplikasi dibedakan ke dalam empat kategori sebagai berikut (Ward, J. dan Peppard, J., 2002, hal. 42-43):

a. Strategic

Aplikasi yang termasuk kategori strategic adalah aplikasi yang sangat diperlukan oleh organisasi untuk mencapai keunggulan kompetitif.

b. Key Opperational

Aplikasi yang termasuk kategori Key Opperatioal adalah aplikasi yang sangat dibutuhkan organisasi dalam mendukung operasional organisasi sehari-hari. Ketiadaan aplikasi ini dapat menimbulkan gangguan operasional organisasi.

c. Support

Aplikasi yang termasuk kategori Support adalah aplikasi yang dapat meningkatkan efisiensi operasional organisasi, namun ketiadaan aplikasi ini tidak memberikan gangguan yang berarti bagi operasional organisasi.

d. High Potential

(38)

Secara lebih spesifik portofolio aplikasi dapat dikelompokkan kedalam suatu composite matrix sebagaimana tampak pada gambar 3.3.

STRATEGIC HIGH POTENTIAL

• Aplikasi yang dianggap kritis utk mempertahankan bisnis di masa datang dengan memberikan nilai kompetitif.

• Aplikasi yang berpotensial untuk memberikan

kesuksesan di masa datang.

• Aplikasi yang digunakan untuk mempertahankan bisnis.

• Aplikasi yang mendukung untuk memberikan

efisiensi pada bisnis.

KEY OPERATIONAL SUPPORT

Gambar 3.3 Composite Matrix

3.4 Maksud, Tujuan, Ruang Lingkup dan Hasil

a. Maksud: dari pembuatan perencanaan strategis ini diharapkan dalam jangka panjang akan mampu memperbaiki dan menyempurnakan kinerja yang ada di Universitas Islam Sultan Agung Semarang

b. Tujuan: memberikan gambaran tentang perlunya perencanaan sistem informasi strategis sebagai suatu bagian yang bersifat penting dan saling berinteraksi anatar satu bagian dengan bagian lainnya di Universitas Sultan Agung Semarang.

c. Ruang Lingkup: perencanaan yang disusun menyeluruh terhadap strategi sistem informasi yang ada di Universitas Sultan Agung Semarang.

(39)

ƒ Secara bertahap semua kegiatan akademik yang dilaksanakan bisa terotomatisasi. ƒ Dapat meminimalkan biaya operasional yang dikeluarkan untuk menunjang

kegiatan akademik di Universitas Islam Sultan Agung Semarang. ƒ Percepatan penyajian informasi yang diperlukan.

ƒ Data menjadi akurat dan up to date.

ƒ Mampu memberikan one stop service bagi mahasiswa.

3.5 Kesulitan-Kesulitan

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.

(40)
(41)

Bab IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sekilas Profil Universitas

Universitas Islam Sultan Agung disingkat UNISSULA, didirikan sejak tanggal 20 Mei 1962 M (16 Dzulhijah 1369 H) oleh Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung, disingkat YBW-SA. Yayasan ini didirikan di Semarang sejak tanggal 31 Juli 1950 (16 Syawal 1369 H), yang bergerak dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan kegiatan amal shaleh lainnya dengan tujuan menyebarluaskan pendidikan dan ajaran Islam yang dijiwai dakwah Islam.

Pada awal berdrinya UNISSULA , Fakultas yang dibuka adalah Fakultas Agama Islam (dalam perkembangan lebih lanjut kemudian menjadi Fakultas Syari'ah), Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Pasti Alam (dalam perkembangan selanjutnya menjadi Fakultas Teknik). Pada tahun ajaran berikutnya, dibuka Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (dalam perkembangan selanjutnya menjadi Fakultas Hukum) dan Fakultas Kedokteran.

Pada tahun 1985 dibuka Fakultas Tarbiyah yang dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 1998 digabung dengan Fakultas Syari'ah, menjadi Fakultas Agama Islam. Fakultas Teknologi Industri dibuka tahun 1993, Fakultas Psikologi dibuka tahun 1999, dan mulai tahun 2000 dibuka Program Pasca Sarjana.

(42)

merupakan kampus yang cukup luas dan terpadu, terletak dijalan Kaligawe Semarang.

Universitas Sultan Agung disingkat UNISSULA diselenggarakan oleh Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung disingkat YBW-SA. YBW-SA sebagai badan hukum penyelenggara UNISSULA didirikan oleh sekelompok cendikiawan muslim di Semarang Jawa Tengah yang sadar dan menaruh perhatian terhadap keadaan dan perkembangan bidang pendidikan umat Islam dan bangsa Indonesia pada umumnya sejak awal proklamasi kemerdekaan didirikan tanggal 31 Juli 1950 M bertepatan dengan 16 syawal 1369 H dengan susunan pengurus pertama sebagai berikut :

Susunan Pengurus Pertama Pelindung : Residen Milono Ketua : Dr. Abdul Gaffar Sd. M

Wakil Ketua : Ustadz Abubakar Assegaff Penulis I : R. Soerjadi

Penulis II : Ali Al Edrus Bendahara : H. Charmien

Komisaris-komisaris Moh. Tojib Tohari, Zaenal Chamein, Abdulkadir Al Edrus, Wartomo

(43)

lembaga-lembaga sosial dan kesehatan, kegiatan amal soleh dan lain-lain. Lembaga pendidikan dan kesehatan yang dikelolah oleh YBW-SA meliputi :

- Taman Kanak-kanak

- Berbagai Sekolah Dasar Badan Wakaf

- Berbagai Sekolah Menengah Pertama Badan Wakaf - Berbagai Sekolah Menengah Atas Badan Wakaf - Rumah sakit Sultan Agung

- Universitas Sultan Agung (UNISSULA)

Berdasarkan hal-hal tersebut dan didorong oleh keinginan luhur ikut bertanggung jawab mencerdaskan bangsa dan dalam mengisi kemerdekaan yang telah dicapai, pada tanggal 16 Dzulhijah 1381 H bertepatan dengan 20 mei 1962 didirikan UNISSULA dengan Presiden Universitas / Rektornya yang pertama Mr. Bustanul Arifin (gelar sekarang Prof. DR. H Bustanul Arifin, SH).

4.1.2 Sekilas Profil Fakultas Teknologi Industri

(44)

Pembangunan industri harus dapat membuat industri menjadi lebih efisien dan peranannya didalam perekonomian nasional makin meningkat, baik segi nilai tambah maupun perluasan lapangan kerja. Sejalan dengan perkembangan industrialisasi yang memerlukan beragam teknologi ini memerlukan tenaga ahli dalam bidang teknik, termasuk bidang teknologi industri. Peran pendidikan serta pembaharuan tata nilai masyarakat sangat penting sebagai sarana penunjang.

Bertitik tolak dari pokok-pokok pikiran tersebut di atas, maka dalam rangka menunjang program pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang juga merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional, merasa terpanggil dan berkewajiban untuk ikut berpartisipasi aktif dalam mendidik mahasiswa agar mampu meningkatkan daya penalaran, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, berjiwa penuh pengabdian serta memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara, dengan tetap mengindahkan ciri-ciri khas Universitas Islam Sultan Agung serta syarat-syarat pendidikan secara umum, dalam upaya untuk membantu melaksanakan program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan sarjana teknologi industri yang diperlukan dalam pembangunan industri, maka pada tahun 1993 dibuka Fakultas Teknologi Industri bersamaan dengan berdirinya Jurusan Teknik Elektro (S1) dengan SK Mendikbud No. 84/D/O/1993.

(45)

294/DIKTI/KEP/2000. Adapun untuk menunjang bidang informasi, pada tahun 2003 dibuka Jurusan Teknik Informatika (S1) dengan SK Dirjen DIKTI No. 1421/D/T/2003.

Visi :

Fakultas Teknologi Industri terkemuka dalam membangun generasi khaira ummah, mengembangkan iptek bidang teknologi industri atas dasar nilai-nilai Islam dan membangun peradaban Islam menuju masyarakat sejahtera yang dirahmati Allah SWT.

Misi :

Menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang teknologi industri yang berorientasi pada kualitas dan kesetaraan universal dengan :

a. Merekonstruksi dan mengembangkan iptek bidang teknologi industri atas dasar nilai-nilai Islam untuk memajukan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.

(46)

c. Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat dalam membangun peradaban Islam melalui upaya memajukan bidang teknologi industri menuju masyarakat sejahtera yang dirahmati Allah SWT.

d. Mengembangkan gagasan dan kegiatan agar secara dinamik senantiasa siap melakukan perbaikan kelembagaan sesuai dengan hasil rekonstruksi dan pengembangan iptek bidang teknologi industri atas dasar nilai-nilai Islam, dan perkembangan masyarakat.

Tujuan :

1. Terselenggaranya proses rekonstruksi dan pengembangan iptek bidang teknologi industri atas dasar nilai-nilai Islam secara konsisten dan berkelanjutan untuk kemajuan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat sejalan dengan perkembangan kebutuhan menuju masyarakat sejahtera yang dirahmati Allah SWT.

2. Terbentuknya jamaah pendidik yang bertaqwa tafaqquh fiddin, dengan kecendekiawanan dan kepakaran dibidang teknologi industri kualitas tertinggi dan kesetaraan universal, berakhlak mulia, menguasai nilai-nilai dasar Islam dan Islam untuk disiplin ilmu, teknologi informasi dan bahasa Inggris, istiqamah dalam melaksanakan tugas kependidikan, pengembangan iptek, kepemimpinan dan dakwah.

(47)

sejalan dengan kebutuhan menuju masyarakat sejahtera yang dirahmati Allah SWT.

4. Menghasilkan generasi khaira ummah tafaqquh fiddin dengan penguasaan teknologi industri standar kesetaraan universal, berakhlak mulia, menguasai nilai-nilai dasar Islam dan Islam untuk disiplin ilmu, teknologi informasi dan bahasa Inggris, siap melaksanakan tugas kepemimpinan dan dakwah.

5. Terwujudnya partisipasi aktif dalam membangun masyarakat dan peradaban Islam, melalui studi dan penelitian intensif, bermutu, dan relevan, menuju masyarakat sejahtera yang dirahmati Allah SWT.

6. Terselenggaranya silaturrahim yang intensif dengan pusat-pusat pengembangan teknologi industri di seluruh dunia.

7. Terselenggaranya silaturrahim yang intensif dengan pusat-pusat Islam untuk pengembangan teknologi industri di seluruh dunia.

8. Terselenggaranya silaturrahmi dan kerjasama yang intensif dengan pemerintah, masyarakat, dunia industri dan institusi pendidikan lain, dan berpartisipasi aktif dengan masyarakat dalam upaya membangun masyarakat dan peradaban Islam menuju masyarakat sejahtera yang dirahmati Allah SWT.

(48)

10. Menjadi rujukan dalam pendidikan, penelitian dan pengembangan masyarakat dibidang teknologi industri dalam rangka membangun peradaban Islam menuju masyarakat sejahtera yang dirahmati Allah SWT.

11. Terselenggaranya proses evaluasi diri dan penjaminan mutu secara teratur dan berkelanjutan.

12. Terselenggaranya proses yang konsisten dalam penyempurnaan kelembagaan, administrasi dan sistem informasi manajemen untuk menunjang kualitas pembinaan, dan pengembangan Fakultas dibidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

(49)

4.1.3 Analisis Rencana Strategis Sistem Informasi Akademik

Alasan pentingnya mengawali analisis perencanaan strategis sistem informasi akademik ini adalah karena adanya Problem-solving dimana sistem lama tidak berfungsi sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu analisis diperlukan untuk memperbaki sistem sehingga dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.

4.1.4 Analisis Lingkungan Eksternal

Universitas Islam Sultan Agung disingkat UNISSULA, didirikan sejak tanggal 20 Mei 1962 M (16 Dzulhijah 1369 H) oleh Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung, disingkat YBW-SA. Yayasan ini didirikan di Semarang sejak tanggal 31 Juli 1950 (16 Syawal 1369 H), yang bergerak dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan kegiatan amal shaleh lainnya dengan tujuan menyebarluaskan pendidikan dan ajaran Islam yang dijiwai dakwah Islam.

Berdirinya berbagai yayasan yang bergerak dibidang pendidikan yang bukan hanya di Semarang tapi di seluruh Indonesia, bahkan dari luar Indonesia mengharuskan YBW-SA senantiasa berbenah agar dapat mewujudkan tekadnya dalam dunia pendidikan global yang segera dihadapi.

Universitas Islam Sultan Agung sebagai suatu institusi pendidikan tinggi

yang berada ditengah - tengah lingkungan yang senantiasa berubah, tidak lagi

dapat bertahan tanpa memanfaatkan berbagai unsur dalam dinamika lingkungan

ekternalnya. Gerak langkah perubahan yang berlangsung di luar institusi

merupakan peluang pertumbuhan dan keberlanjutannya, sekaligus merupakan

(50)

peran yang tidak apresiatif bagi lingkungan secara keseluruhan, sehingga dengan

sendirinya secara perlahan atau cepat keberadaan institusi akan dinantikan oleh

proses kepunahannya.

Perkembangan teknologi, khususnya teknologi komunikasi dan informasi

(Information and Communication Technology - ICT) telah mengubah cara kita

menyimpan, mengakses, mendistribusikan, menganalis serta mempresentasikan

ilmu pengetahuan. ICT menghadirkan tantangan baru terhadap berbagai asumsi

yang berkaitan dengan ide tradisional mengenai perguruan tinggi dan sekaligus

akan mentransformasikan format pendidikan tinggi. Pendidikan jarak jauh

(distance learning atau online learning) diproyeksikan akan menjadi alternatif

yang sepadan dengan format pendidikan tradisional yang berbasis kampus

(campus based universities). Hal ini terutama disebabkan oleh karena online

learning menawarkan substansi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan

personal (just for you learning), menawarkan lingkungan pembelajaran yang

didukung oleh simulasi dan multimedia yang semakin mampu mewakili kondisi

yang sebenarnya, keleluasaan akses terhadap basis data pengetahuan, interaksi

yang baik dengan instruktur yang mumpuni, serta tidak terikat pada waktu dan

ruang. Karakteristik seperti ini membuat pembelajaran online menjadi alternatif

menarik bagi banyak orang. Hal ini menciptakan tantangan terhadap perguruan

tinggi tradisional yang berbasis kampus, khususnya dilihat dari sisi biaya dan

juga kualitas pendidikannya. Beroperasi dengan berbasis internet akan

memungkinkan sistem ini menjangkau khalayak yang relatif luas sehingga

(51)

berbasis kampus. Kampus tradisional hanya akan mampu bertahan terhadap

ancaman ini jika ikut memanfaatkan ICT untuk meningkatkan pengalaman

belajar di kampus. Tanpa menjadi lebih inovatif dalam pemanfaatan teknologi

ini, perguruan tinggi berbasis kampus tidak akan mampu memanfaatkan

keunggulan dari lingkungan pendidikannya dan kemungkinan besar akan

kehilangan daya tariknya.

Keberadaan berbagai perusahaan, khususnya yang berskala menengah

dan besar, merupakan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan tinggi,

khususnya dalam kegiatan penelitian. Beberapa kelompok perusahaan

melakukan sendiri penelitian yang dibutuhkannya, sehingga pangsa penelitian

perguruan tinggi hanya yang berkaitan dengan penelitian dasar saja. Tantangan

yang dihadapi adalah bagaimana menjalin kemitraan dengan dunia usaha dalam

melakukan penelitian, sebagaimana yang ditempuh oleh perguruan tinggi di

mancanegara. Bagi lembaga perguruan tinggi di Indonesia, khususnya bagi

Universitas Islam Sultan Agung, alternatif ini juga menghadapi kendala akibat

terbatasnya jumlah perusahaan yang mau menjalin kemitraan dengan perguruan

tinggi.

Secara umum kondisi eksternal yang ada pada Fakultas Teknologi

Industri UNISULLA antara lain :

1. Naiknya pedapatan perkapita negara-negara ASEAN/APEC

2. Perlunya sumber daya manusia dari segi kuantitatif maupun kualitatif.

(52)

4. Sarana transportasi dan sarana pendukung akses informasi semakin mudah

dan terjangkau dari segi biaya.

5. Terjadi pergeseran kajian ilmu sosial, ekonomi dan budaya yang lebih

kompleks dan baru.

6. Terdapat kesenjangan tingkat kehidupan yang begitu menyolok antar

kawasan, daerah, kota dan kantong-kantong daerah tertentu di Indonesia.

4.1.5 Analisis Lingkungan Internal

Pada saat ini FTI Universitas Islam Sultan Agung sudah mempunyai beberapa keunggulan yang bisa ditonjolkan antara lain:

a. Adanya penambahan dosen setiap tahun yang berkompeten dengan bidangnya masing-masing.

b. Adanya perencanaan operasional tahunan lembaga pengabdian masyarakat.

c. Senantiasa berinovasi untuk menunjang kegiatan akademiknya. d. Memiliki SDM yang mampu mengantisipasi perkembangan yang ada. e. Memiliki visi dan perencanaan sistem informasi yang cukup baik dan

rapi.

f. Secara fisik: peralatan PC yang menunjang operasional akademis sudah online.

g. SDM manusia yang berkualitas karena telah dipersiapkan dengan pelatihan secara berkala.

(53)

i. Adanya sarana komunikasi berupa PABX, FAX.

j. Jaringan komputer yang sudah terhubung dengan internet.

4.1.6 Perencanaan Strategis Sistem Informasi Akademik

Teknologi Informasi telah memasuki kehidupan organisasi termasuk organisasi pendidikan tinggi. Terdapat dua hal utama yang perlu disikapi berkaitan dengan hal tersebut, adalah sebagai berikut :

1. Investasi awal implementasi Teknologi Informasi tidak murah, mengakibatkan banyak organisasi yang dengan sengaja melakukan pelanggaran hak cipta dengan cara membajak perangkat lunak yang dibutuhkan. Sementara itu pendidikan tinggi seyogyanya tidak melakukan kegiatan tercela tersebut.

2. Tersedia peluang untuk megembangkan perangkat lunak yang diperlukan dengan mengoptimalkan pemakaian perangkat lunak yang bersifat freeware dan open source.

(54)

a. Visi dalam penuangan model pemanfaatan teknologi informasi, maka visi ke depan yang akan secara terus menerus ingin diwujudkan adalah “ Pendidikan Tinggi yang Mendidik sepanjang waktu”

b. Misi yang khusus terkait dengan model penerapan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar di FTI dengan tinjauan biaya, tenaga dan waktu adalah “Memberikan layanan pendidikan yang murah, mudah, dan berkualitas”.

c. Sasaran dan tahapan pelaksanaan. Sasaran yang ingin dicapai sesuai visi dan misi dibagi ke dalam tahapan-tahapan sebagai berikut :

o Peningkatan kualitas dalam pelayanan informasi akademik yang bisa diakses dimanapun dan kapanpun juga.

o Penyiapan fasilitas, bank data, organisasi dan program dinamisasi untuk mendukung organisasi pembelajaran berbasis TI dalam rangka penyiapan SDM TI meliputi : perangkat keras dan lunak komputer, jaringan kecil untuk proses organisasi pembelajaran, mekanisme dan prosedur, pengembangan organisasi di lingkungan FTI.

(55)

4.2 Analisis SWOT

Analisis lingkungan organisasi digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi. Analisis lingkungan organisasi menggunakan model analisis SWOT berkaitan dengan kajian kompetensi dan sumber daya yang berpengaruh pada internal maupun eksternal organisasi. Hasil analisis lingkungan organisasi Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung adalah sebagai berikut :

1. Kekuatan (strength)

Kekuatan yang ada di Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung antara lain:

a. Infrastruktur baik software maupun hardware sudah tersedia. b. Dukungan dari yayasan sebagai pemilik.

c. Jaringan dalam skala kecil sudah tersedia d. Sudah memiliki akses internet.

e. Sebagian karyawan, dosen, dan mahasiswa sudah mampu untuk memanfaatkan dan mengopersikan IT.

2. Kelemahan (weakness)

Kelemahan yang terdapat di Universitas Islam Sultan Agung antara lain: a. Jaringan promosi yang kurang luas.

b. Sebagian besar SDM belum siap dengan diterapkannya teknologi informasi di lingkungan kampus.

(56)

d. Kurangnya kerjasama dengan pihak luar untuk menerapkan teknologi informasi di lingkungan kampus.

3. Peluang (opportunity)

a. Fasilitas internet sudah tersedia.

b. Mempunyai perencanaan terhadap implementasi teknologi informasi. c. Produk teknologi informasi yang semakin murah dan mudah untuk

mendapatkannya.

d. Informasi tentang teknologi informasi itu sendiri sudah banyak tersedia.

e. Perkembangan internet yang semakin menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

4. Ancaman (threat)

a. Telah banyak institusi pendidikan yang telah mendahului dan handal dalam menerapkan TI guna mendukung kegiatan operasionalnya. b. Kebijakan pemerintah yang belum optimal dalam mendukung

perkembangan teknologi informasi

c. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat mengakibatkan resource hardware maupun software yang ada di lingkungan kampus akan cepat usang.

4.3 Arah Pengembangan Pendidikan FTI Universitas Islam Sultan Agung

(57)

dikembangkan pada Fakultas Teknologi Industri adalah suatu konsep bisnis yang mengusahakan keterpaduan antar kegiatan disetiap lembaga yang ada.

Upaya untuk mendapatkan keunggulan bersaing ini akan tidak berdaya guna tanpa dilengkapi dengan usaha-usaha perbaikan pada sektor tersebut. Upaya pembenahan kegiatan pada bagian akademik diarahkan menggunakan alat bantu Teknologi Informasi (TI) untuk meningkatkan kualitas operasional. Upaya pemanfaatan TI ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas dan transparansi pengelolaan akademik di Fakultas Teknologi Industri dan memberi nilai lebih terhadap layanan yang diselenggarakan.

Dengan pembenahan yang dilakukan di FTI menuju konsep bisnis yang integratif dan interkonektif dan pengelolaan pendidikan berbasis TI diharapkan dapat menciptakan suatu peningkatan nilai yang signifikan bagi Fakultas Teknologi Industri. Konsep pengembangan berbasis peningkatan nilai akan dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan untuk membawa perguruan tinggi terutama Fakultas Teknologi Industri dalam meningkatkan keunggulan bersaing dengan perguruan tinggi lain.

4.4 Strategi Pengembangan Pendidikan FTI Universitas Islam Sultan Agung

(58)

Pengembangan-pengembangan baik fisik maupun non fisik yang dilakukan diharapkan mampu memberikan suatu nilai baru yang dapat memicu peningkatan kualitas dan brand yang lebih baik bagi Fakultas Teknologi Industri. Langkah-langkah yang diambil untuk mencapai visi dan misi teknologi informasi Fakultas Teknologi Industri adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pemahaman dan ketrampilan TI untuk seluruh karyawan, pengajar dan eksekutif yang ada di lingkungan Fakultas Teknologi Industri.

2. Mendorong pengembangan sistem informasi yang dapat mendukung proses pendidikan dengan teknologi tinggi di lingkungan Fakultas Teknologi Industri.

3. Mendorong digunakannya TI untuk menghasilkan terobosan-terobosan inovatif dalam menjalankan kegiatan akademiknya.

4. Meningkatkan sosialisasi tentang sumber daya TI kepada komunitas perguruan tinggi.

(59)

4.5 Sistem Informasi Fakultas Teknologi Industri Saat Ini

Sistem informasi yang ada pada Fakultas Teknologi Industri UNISULLA pada saat ini terdiri dari empat kelompok fungsi, yaitu yang menyangkut dengan kegiatan :

1. Akademik. 2. Keuangan. 3. Kepegawaian. 4. Inventaris

(60)

Sistem Informasi

FTI Kepegawaian

Keuangan Akademik

Inventaris

Dekan

Jurusan

Dosen

Mahasiswa

Ga m ba r 4 .5 Diagr am Um um Sist em I nfor m asi FTI

Karena kompleksnya sistem yang terintegrasi seperti diatas, maka sementara ini studi dikonsentrasikan pada kegiatan akademik. Pada sistem yang ada saat ini terdapat beberapa kelemahan, salah satunya yaitu informasi belum bisa didapat secara cepat dikarenakan proses yang dilakukan masih dilakukan secara semi-manual. Sangat diharapkan adanya sistem yang bisa mengatasi kelamahan-kelamahan yang ada pada sistem yang lama.

4.6 Tren Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Perguruan Tinggi Saat

Ini

Dampak lain dari laju perkembangan teknologi ini adalah terciptanya

masyarakat berpengetahuan (knowledge-based society) yang salah satu cirinya

(61)

learning) bagi setiap anggota masyarakat. Pembelajaran 3 Dimensi : lifelong,

lifedeep dan lifewidth learning, akan menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan

dari setiap anggota masyarakat untuk mempertahankan dan atau memperbaiki

posisinya di lingkungan pekerjaannya, atau bahkan menciptakan lapangan atau

jenis pekerjaan baru. Kebutuhan ini merupakan pasar yang cukup besar di masa

datang bagi lembaga - lembaga perguruan tinggi, walaupun akan menghadapi

pesaing yang cukup berat dari berbagai perusahaan besar yang memperlihatkan

kecenderungan untuk melaksanakan sen diri pelatihan bagi karyawannya.

Perkembangan teknologi, khususnya teknologi komunikasi dan informasi

(Information and Communication Technology - ICT) telah mengubah cara kita

menyimpan, mengakses, mendistribusikan, menganalis serta mempresentasikan

ilmu pengetahuan. ICT menghadirkan tantangan baru terhadap ber bagai asumsi

yang berkaitan dengan ide tradisional mengenai perguruan tinggi dan sekaligus

akan mentransformasikan format pendidikan tinggi. Pendidikan jarak jauh

(distance learning atau online learning) diproyeksikan akan menjadi alternatif

yang sepadan dengan format pendidikan tradisional yang berbasis kampus

(campus based universities). Hal ini terutama disebabkan oleh karena online

learning menawarkan substansi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan

personal (just for you learning), menawarkan lingkungan pembelajaran yang

didukung oleh simulasi dan multimedia yang semakin mampu mewakili kondisi

yang sebenarnya, keleluasaan akses terhadap basis data pengetahuan, interaksi

yang baik dengan instruktur yang mumpuni, serta tidak terikat pada waktu dan

(62)

menarik bagi banyak orang. Hal ini menciptakan tantangan terhadap perguruan

tinggi tradisional yang berbasis kam pus, khususnya dilihat dari sisi biaya dan

juga kualitas pendidikannya. Beroperasi dengan berbasis internet akan

memungkinkan sistem ini menjangkau khalayak yang relatif luas sehingga

memiliki skala ekonomi yang sulit dicapai oleh perguruan tinggi tradisional

berbasis kampus. Kampus tradisional hanya akan mampu bertahan terhadap

ancaman ini jika ikut memanfaatkan ICT untuk meningkatkan pengalaman

belajar di kampus. Tanpa menjadi lebih inovatif dalam pemanfaatan teknologi

ini, perguruan tinggi berbasis kampus tidak akan mampu memanfaatkan

keunggulan dari lingkungan pendidikannya dan kemungkinan besar akan

kehilangan daya tariknya.

Perkembangan teknologi juga telah membawa spirit zaman baru.

Kombinasi antara teknologi informasi, robotik dan kemajuan dari ilmu - ilmu

hayati (life sciences) telah membuka kemungkinan bagi berbagai penemuan baru.

Kecenderungan ini merupakan tantangan bagi setiap perguruan tinggi untuk

diantisipasi sedini mungkin. Kegagalan dalam proses antisipasi dimaksud akan

membuat perguruan tinggi bersangkutan akan terpuruk ke dalam jurang

keterasingan dari dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang justru merupakan

lingkungan bisnis utama (core bussiness) mereka

4.7 Peluang dan Hambatan Pengembangan Sistem Informasi di FTI

(63)

baik. Perubahan perkembangan teknologi dan sistem informasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan perusahaan dan pesaingnya. Pergeseran teknologi dan sistem informasi pada dasarnya akan memberikan peluang sekaligus ancaman terhadap perkembangan perusahaan dan pesaingnya. Oleh karena itu manajemen perusahaan harus tanggap terhadap perubahan dan perkembangan teknologi yang ada.

Keunggulan teknologi dan sistem informasi merupakan salah satu senjata dalam menghadapi era kompetisi dalam bisnis, agar perusahaan mampu survive dan berkembang, serta memiliki competitive advanced dalam era persaingan saat ini dan di masa yang akan datang.

4.8 Strategi Pilihan yang hendak direalisasikan

1. Memanfaatkan TI untuk operasional sistem informasi akademik 2. Mengadakan pelatihan TI bagi karyawan menurut tingkat manajemen. 3. Merekrut tenaga TI terutama pada bagian jaringan dan bagian

perangkat lunak.

4. Membuat mekanisme dan prosedur pemanfaatan sistem informasi akademik dan teknologi informasi.

5. Menyediakan kepustakaan yang cukup tentang TI dan SI. 6. Mengadakan seminar tentang teknologi informasi.

7. Menyelenggarakan kerjasama dengan pihak luar dibidang TI.

8. Mengembangkan fasilitas jaringan dan menyediakan jalur komunikasi. 9. Membuat modul pembelajaran jarak jauh secara on-line sesuai dengan

(64)

10. Melaksanakan belajar mengajar secara on-line sesuai dengan disiplin ilmu yang ada.

11. Tersedianya akses informasi dengan keragaman tingkat kecanggihan teknologi informasi misalnya situs web yang interaktif, layanan e-mail, layanan chatting, layanan conference, layanan SMS.

Dalam merealisasikan strategi ini, yang paling utama adalah adanya komitmen dari seluruh sumberdaya orgaisasi karena rencana yang telah disusun hanyalah menggambarkan peluang dan harapan, sedangkan kebijaksanaan adalah panduan terhadap perilaku, tanpa komitmen maka tidak akan terjadi apa-apa. Dalam pencapaian misi dan target melalui strategi tersebut diatas berikut digambarkan subtitusi sumberdaya organisasi sebagai sebuah sistem

Keluaran

Layanan Pendidikan PROSES

ORGANISASI FTI UNISULLA Asupan

Dana Fasilitas SDM

Ga m ba r 4 .6 Sum ber daya Or ganisasi

4.9 Kebutuhan Aplikasi Sistem Informasi

(65)

4.10 Penentuan faktor kritis

(66)

Bu sin e ss Obj e ct iv e s

SMS Akademik Sistem Kepegawaian

E-karir Sistem Informasi

Akuntansi dan Keuangan

SMS Akademik, Digital Library, E-Learning, E-karir

Sistem Informasi Alumni

(67)

4.11 Portofolio Aplikasi

Semua aplikasi perlu direncanakan dan dikelola sesuai dengan kontribusinya terhadap organisasi pada saat ini dan untuk masa yang akan datang. McFarlan telah mengembangkan model portofolio aplikasi yang melihat kontribusi aplikasi SI/TI terhadap organisasi saat ini dan dimasa depan. Matriks McFarlan terdiri dari 4 bagian (kwadran). Kwadran pertama adalah aplikasi yang bersifat support. Kwadran kedua adalah aplikasi yang harus ada, dan disebut aplikasi yang bersifat key-operasional. Kwadran ketiga berisikan aplikasi yang bisa meningkatkan citra perguruan tinggi, yaitu aplikasi yang bersifat strategis. Kwadran keempat merupakan aplikasi yang suatu saat harus dimiliki oleh perguruan tinggi.

Tabel 4.2 Composite Matrix

STRATEGIC HIGH POTENTIAL

Aplikasi saat ini yang memberikan nilai

tambah bagi FTI UNISSULA : • Aplikasi e-learning • Digital Library

• Aplikasi Akademik berbasis GPRS • Aplikasi Karir berbasis GPRS

Aplikasi yang suatu saat harus dimiliki oleh perguruan tinggi.

• Sistem Informasi Penelitian

Aplikasi untuk pihak internal untuk

menjalankan kegiatannya agar lebih efektif • Sistem Kepegawaian

• Sistem Informasi Akuntansi • Sistem Informasi Aset dan

Inventory

Aplikasi untuk pelengkap kegiatan akademik

di lingkungan FTI UNISSULA, seperti : • Sistem Informasi Alumni.

(68)

4.12 TARGET PORTOFOLIO APLIKASI

4.12.1 Strategic

a. E-learning

Pada dasarnya e-Learning mengandung pengertian dan memberikan dampak memperluas peran, cakrawala, dan jangkauan proses pembelajaran dibandingkan terhadap kegiatan proses tradisional sebelumnya.

Penambahan modul yang harus ada dalam sistem ini adalah :

• Sistem Registrasi Ujian Masuk Online

• Sistem Regitrasi dan Heregistrasi

• Portal Universitas

b. Digital Library

Perpustakaan elektronik adalah perpustaaan yang memberikan pelayanan melalui media elektronik seperti CD, Multimedia, Internet. Website ini merupakan integrasi seluruh perpustakaan fakultas yang ada di UNISSULA menjadi satu kesatuan sistem informasi perpustakaan. Anda dapat melakukan penelusuran data koleksi berdasarkan kategori atau nomor DDC, pengarang maupun penerbit.

c. Aplikasi Akademik Berbasis GPRS

(69)

Bagi mahasiswa dapat melihat nilai, jadwal kuliah, status maupun tagihan pembayaran semester. Bagi orang tua / wali mahasiswa dapat melakukan pengecekan keadaan mahasiswa atau anaknya di FTI UNISSULA, apakah aktif kuliah atau tidak, apakah sudah membayar atau belum.

Tentunya tidak ketinggalan juga bagi pimpinan universitas sampai dengan program studi dapat melihat status mahasiswa, rekapitulasi pendaftaran, presensi kuliah dosen, presensi kehadiran karyawan, dan lain-lain. Informasi pendaftaran mahasiswa baru, pengumuman hasil tes ini pun dapat diakses secara luas juga oleh masyarakat umum.

d. E-karir

Aplikasi Lowongan Kerja Online Berbasis GPRS, terdiri dari Paket Web Sistem Informasi Lowongan Kerja Online dan Mobile Application yang running di HandPhone. Dengan Aplikasi ini Para Perusahaan Pencari Tenaga Kerja dan Para Pencari Kerja dapat melihat daftar Lowongan Kerja Terbaru, kirim CV, dll, melalui HP dan Web.

(70)

4.12.2 Key Operational

a. Sistem Informasi Akuntansi dan Keuangan

Sistem informasi ini mencatat dan melaporkan semua transaksi bisnis dan kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya. Sistem informasi akuntansi digunakan berdasarkan atas Double Entry Bookkeeping Concepts dan konsep akuntansi umum lainnya seperti pertanggungjawaban keuangan dan perhitungan keuntungan. Sistem akuntansi berbasis komputer mencatat dan melaporkan aliran dana serta menghasilkan laporan keuangan bagi perguruan tinggi.

Ruang lingkup sistem informasi akuntansi meliputi :

1. Penetapan tagihan awal semester, termasuk biaya mahasiswa baru seperti gedung, osmaba dan biaya lainnya,

2. Sistem dapat dihubungkan secara online/semi-online dengan bank tempat pembayaran spp mahasiswa (juga untuk biaya lainnya),

3. Mencetak struk pembayaran tagihan (mengangsur) dan mengaktifkannya agar mahasiswa dapat mengisi krs secara online,

4. Mencetak struk pembayaran tagihan lain-lain seperti cuti, biaya wisuda dan biaya lainnya,

5. Laporan penerimaan pembayaran harian, mingguan, bulanan per jurusan/prodi atau total seluruh jurusan,

6. Laporan mahasiswa menunggak pembayaran semester sebelumnya,

Gambar

Gambar. 3.2. Matriks SWOT
Gambar 3.3 Composite Matrix
Gambar 4.7 Analisis CSF
Tabel 4.2 Composite Matrix

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah melakukan analisis efisiensi alokasi sumber daya dan analisis perubahan faktor produktifitas total; melakukan analisis indeks ketidakstabilan

Hubungan antara Sumber Daya Manusia ( User ), Kualitas Sistem, Kualitas Informasi dari Sistem Informasi Manajemen dengan Kelengkapan Laporan Rekam Medik (Studi

Sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas , dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan atau

Dibentuk alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk pandangan pemakai. Alternatif ini merupakan perluasan kebutuhan pemakai. Alternatif perancangan konseptual

Ketika kompetisi meningkat khususnya pada keahlian dan pengetahuan karyawan, maka efektivitas dan efisiensi dari manajemen penggajian dan fungsi manajemen sumber

a. Untuk meningkatkan efisiensi, dimana data karyawan dan aktivitas sumber daya manusia digabungkan menjadi satu supaya lebih strategis dan berhubungan dengan

Menggunakan SPIR , Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi (strategic planning for information resources-SPIR) adalah pengembangan rencana strategis secara paralel

Rumah sakit dapat mengaplikasikan sistem informasi manajemen dalam manajemen sumber daya keperawatan khususnya dalam perencanaan tenaga keperawatan di rumah sakit, rekruitmen