• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waste Plastic Bags For Cheap Houses Mixed Concrete Solutions (Limbah Kantong Plastik Untuk Campuran Beton Solusi Rumah Murah)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Waste Plastic Bags For Cheap Houses Mixed Concrete Solutions (Limbah Kantong Plastik Untuk Campuran Beton Solusi Rumah Murah)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Waste Plastic Bags For Cheap Houses Mixed Concrete Solutions (Limbah Kantong Plastik Untuk Campuran Beton Solusi Rumah Murah)

Sudarmono1), Karnawan Joko Setiono1), Dianita Ratna Kusumastuti1) 1Teknik Sipil, Polines, Jl. Prof. Sudarto,S.H. , Semarang, 50061

E-mail: darmono_polines@ayahoo.com

Abstract

Mix concrete practical 1pc: 2 ps: 3split, people used to build houses, has a density of 22-24 kN / m3. Density concrete construction was a big impact on the severity, a blend of lightweight aggregate material produce lightweight concrete. One is used for lightweight aggregate material is waste plastic bags. Because the amount of waste plastic bags are thrown away carelessly or accumulate in landfills (TPA) impact of environmental pollution. This paper presents the study of the use of waste plastic bags as an additional fine aggregate mixture 1pc: 2Psr: 3Split, and replacement of coarse aggregate mixture of the same, variations plastic mixture to the addition of fine aggregates 0%, 0.5%, 1%, 1.5%, 2%, 2.5 %, 3%, 3.5%, 4%, 4.5%, 5% and 7.5%. and the percentage of coarse aggregate replacement plastics notching 5%, 7.5%, 10%, 12.5%, 15%, 17.5%, 20%, 22.5%, 25%, 27.5%, 30% and 35%. The purpose of the addition and replacement of aggregate waste plastic bags to assess the use of waste plastic bags as a concrete mixture that has maximum strength, reduce and utilize waste for concrete construction. Each variation of the compressive strength and tensile tested to obtain optimum mixture of plastic. From the test results the addition of a smooth plastic agegat (1.5 to 3.5)% increases the tensile strength of approximately 25% compared with no addition, plastic addition of the same otherwise reduce the compressive strength of 20%. Testing of plastic replacement of coarse aggregate obtained optimum strength (10-15)%. Coarse aggregate replacement would absorb plastic waste per m3 of concrete by 20-35%, so as to reduce plastic bag waste in the environment.

Key words: Waste plastic bags, additions, replacements, mix, compressive strength, tensile strength, reduction of waste.

Abstrak

Campuran praktis beton 1pc : 2 ps : 3split, dipakai masyarakat membangun rumah, mempunyai berat jenis 22-24 kN/m3. Berat jenis beton yang besar berdampak beratnya konstruski, perpaduan bahan agregat ringan menghasilkan beton ringan. Salah satu bahan digunakan untuk agregat ringan adalah limbah kantong plastik. Sebab banyaknya limbah kantong plastik yang dibuang sembarangan atau menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA) berdampak pencemaran lingkungan. Paper ini mempresentasikan kajian penggunaan limbah kantong plastik sebagai tambahan agregat halus campuran 1Pc:2Psr: 3Split, dan pengganti agregat kasar campuran yang sama, variasi campuran plastik untuk penambahan agregat halus 0%, 0.5%, 1%, 1.5%, 2%, 2.5%, 3%,3.5%, 4%, 4.5%, 5% dan 7.5%. dan prosentase penggantian agregat kasar plastik bentukan 5%, 7.5%, 10%, 12.5%, 15%, 17.5%, 20%, 22.5%, 25%, 27.5%, 30%, dan 35%. Tujuan penambahan dan penggantian agregat limbah kantong plastik untuk mengkaji penggunaan limbah kantong plastik sebagai campuran beton yang mempunyai kekuatan maksimum, mengurangi dan memanfaatkan limbah untuk konstruksi beton. Setiap variasi diuji kekuatan tekan dan tarik untuk mendapatkan campuran plastik yang optimum. Dari hasil pengujian penambahan plastik agegat halus (1,5-3,5)% meningkatkan kekuatan tarik kurang lebih 25% dibandingkan tanpa penambahan, sebaliknya penambahan plastik yang sama mengurangi kekuatan tekan 20%. Pengujian penggantian plastik agregat kasar diperoleh kekuatan optimumnya (10-15)%. Penggantian agregat kasar akan menyerap limbah plastik setiap m3 beton sebesar 20-35%, sehingga mampu mereduksi limbah kantong plastik di lingkungan.

(2)

PENDAHULUAN

Peningkatan jumlah penduduk memacu kegiatan masyarakat untuk menggunakan bahan-bahan baik bahan alam maupun buatan untuk kepentingan aktifitas dalam kehidupannya. Akibat perkembangan aktifitas manusia mendorong perusahaan-perusahaan membuat barang-barang untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya menggunakan plastik sebagai bahan pembungkus ataupun kantong yang mudah dibawa dan ringan. Namun akibat penggunaan bahan-bahan plastik tersebut berdampak pada pencemaran lingkungan, dikarenakan bahan-bahan tersebut tidak dapat diurai atau dihancurkan oleh mikro oragnisime dalam tanah. Oleh karena itu perlu dicarikan solusi untuk mengatasi limbah akibat kegiatan masyarakat tersebut agar dapat bermanfaat dan tidak mencemari lingkungan.

Pembangunan dibidang konstruksi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini tidak lepas dari tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap infrastruktur yang semakin maju, seperti jembatan dengan bentang yang panjang, gedung bertingkat tinggi dan fasilitas lainnya. Hal ini juga menyebabkan penggunaan material sumber alam semakin pesat, sementara sumber yang ada terbatas jumlahnya. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dicari alternatif material yang mudah didapat dan tidak menimbulkan masalah lingkungan.

Akibat kegiatan manusia dalam kehidupannya banyak meninggalkan sampah, sementara kesadaran sebagian besar masyarakat Indonesia masih rendah, dimana hampir setiap hari kita melihat berita masalah sampah yang semakin besar jumlahnya tanpa ada solusi yang komprehensif. Secara umum sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia tersebut dibedakan berupa sampah organik dan anorganik. Sampah-sampah organik mudah diterima alam dan diurai kembali dalam tanah. Sebaliknya sampah anorganik seperti plastik sangat sulit diurai oleh organisme ditanah, sehingga menimbulkan pencemaran tanah, udara bahkan air. Oleh karena itu perlu dicari penyelesaian agar sampah anorganik yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia tersebut diolah atau didaur ulang yang bermanfaat, antara lain untuk bahan bangunan.

(3)

Konstruksi Rumah Murah” diharapkan diperoleh beton dengan sifat mekanik yang lebih baik dari beton tanpa menggunakan bahan tambah dan dapat memperbaiki sifat beton tanpa mengurangi mutunya serta membantu mengurangi limbah plastik agar tidak mencemari lingkungan serta bermanfaat bagi pembangunan kontruksi yang menggunakan bahan beton.

Pemanfaatan plastik daur ulang dalam pembuatan kembali barang-barang plastik telah berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat diproses kembali menjadi barang semula (Renilaili 2012), walaupun harus dilakukan pencampuran dengan bahan baku baru dan additive untuk meningkatkan kualitas. Di Indonesia, plastik daur ulang sebagian besar dimanfaatkan kembali sebagai produk semula dengan kualitas yang lebih rendah.

Pemanfaatan plastik daur ulang sebagai bahan kontruksi, masih sangat jarang ditemui. Di Inggris dan Italia plastik daur ulang digunakan untuk membuat tiang telepon sebagai pengganti tiang-tiang kayu atau besi, sedangkan di Swedia plastik daur ulang dimanfaatkan sebagai bata plastik untuk pembuatan bangunan bertingkat, karena ringan serta lebih kuat dibandingkan bata yang umum dipakai. Untuk itu pada paper ini telah dikaji penggunaan limbah kantong plastik (LKP) berwarna untuk campuran agregat dalam pembuatan beton. Diharapkan dengan pengkajian ini akan didapatkan suatu proporsi yang optimal dalam memaksimalkan penggunaan limbah mengurangi pencemaran lingkungan,selain dapat digunakan untuk pembangunan rumah tinggal atau konstruksi

METODE PENELITIAN

Plastic reinforced concrete didefinisikan sebagai beton yang dibuat dari

(4)

limbah plastik ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain sifat-sifat fisik plastik dan perlekatan. Pengamatan mengenai kedua hal ini sangat diperlukan untuk memperkirakan kontribusi limbah kantong plastik sehingga sifat-sifat beton komposit dapat diperkirakan. Perbaikan terhadap sifat-sifat struktur beton dengan menggunakan limbah kantong plastik dapat meningkatkan beban kejut, kemampuan untuk menyerap energi, daktilitas, ketahanan terhadap kelelahan , susut, kekuatan lentur, geser, dan sebagainya

Beberapa sifat fisik limbah kantong plastik antara lain, rata-rata mempunyai panjang ulur dua sampai tiga kali lebih besar dari regangan runtuh nya, hal ini akan menyebabkan matrik akan retak sebelum kuat tarik maksimum plastik tercapai. Plastik umumnya mempunyai modulus elastisitas yang lebih besar dari modulus elastisitas matrik tetapi karena perbandingan serat yang digunakan jauh lebih kecil dari volume matrik, modulus elastisitas beton campuran limbah kantong plastik tidak banyak terpengaruh oleh sifat ini dan lebih mendekati modulus elastisitas matrik.

Penggunaan limbah kantong plastik untuk bahan tambah agregat halus dilakukan dengan membentuk limbah kantong plastik menjadi potongan-potongan kecil memanjang menyerupai serat, sedangkan penggunaan limbah kantong plastik untuk bahan tambah agregat kasar dengan cara membentuk limbah kantong plastik menjadi gumpalan-gumpalan dengan cara pemanasan. Kedua metode penambahan tersebut diuji pengaruh kekuatan masing-masing proporsi dibandingkan dengan berat jenisnya, selanjutnya dilakukan pengujian yaitu :

1. Uji Kuat Tarik

Uji kuat tarik dilakukan dengan memberikan tegangan tarik pada beton secara tidak langsung. Spesimen silinder direbahkan dan ditekan sehingga terjadi tegangan tarik pada beton. Uji ini disebut juga Splitting test atau Brazillian test karena metode ini diciptakan di Brasil, dengan Persamaan berikut :

(5)

D : diameter spesimen (mm)

2. Uji Kuat Tekan

Uji kuat tekan digunakan untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah plastik terhadap kekuatan beton yang dikomparasi dengan beratnya. Komposisi campuran limbah plastik akan divariasikan mulai 0,5%, 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, 3%, 3,5%, 4%, 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, 7,5% dan 10% agregat halus sedangkan agregat kasar dengan penggantian dengan presentase tehadap campuran asli.

Tabel 1. Uji Penambahan % Agregat Halus LKP

Campuran

Tabel 2. Uji Penggantian % Agregat LKP Bentukan

Campuran

(6)

struktur. Semakin tinggi kekuatan struktur yang dikehendaki, semakin tinggi pula mutu beton yang dihasilkan (Mulyono, 2004). Kuat tekan beton adalah perbandingan antara beban dan luas penampang beton. Kuat tekan beton (fc’) dihitung dengan menggunakan Persamaan berikut :

A P c

'f  (2)

f’c : kuat tekan beton (MPa) P : beban tekan (N)

A : luas penampang benda uji (mm2)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penggunaan limbah kantong plastik (LKP) sebagai bahan tambah agregat halus atau sebagai bahan pengganti agregat kasar akan mempengaruhi berat jenis beton yang dihasilkan seperti dalam gambar 1 dan 2 berikut :

Gambar 1. Berat Jenis Beton Campuran LKP Ag Halus

(7)

Dari kedua grafik tersebut menyatakan bahwa berat jenis beton yang dihasilkan akan menurun seiring dengan meningkatnya presentasi penambahan atau penggantian agregat dengan limbah kantong plastik (LKP), sehingga akan berdampak berkurangnya berat konstruksi sehingga akan meningkatkan kemampuannya terhadap gaya-gaya yang bekerja pada struktur yang dihasilkan.

Pada pengujian kuat tekan dan kuat tarik silinder menunjukkan perilaku yang berbeda seperti pada gambar 3 berikut :

Gambar 3 Grafik Kuat Tekan Penambahan Ag. Halus LKP

Gambar 4 Uji Kuat Tarik Penambahan Ag. Halus LKP

(8)

kuat tarik pada proporsi penambahan (2-3,5)%. Sehingga dapat dikatakan bahwa penambahan efektif untuk mencapai kekuatan optimum diperoleh pada presentasi tersebut.

Gambar 5 Perilaku Penambahan LKP terhadap Kekuatan Tarik

Pada uji silinder dengan penggantian agregat kasar dengan limbah kantong plastik bentukan pada gambar 2 menunjukkan bahwa berat jenis setiap persentase penggantian antara 5 s/d 35 persen menunjukan perubahan berat jenis yang tidak begitu besar dibanding tanpa penggantian, dimana pada silinder tanpa penggantian berat jenis sebesar 25,598 kN/m3 dan dengan penggantian 35% agregat kasar dengan LKP bentukan sebesar 22,180 kN/m3 atau terjadi penurunan sebesar 3,418 kN/m3 atau dengan kata lain dengan penggantian 35% agregat kasar dengan LKP bentukan menurunkan 341,8 kg/m3 beton atau sebesar 13,35%. Dengan demikian beban konstruksi yang dihasilkan akan menjadi lebih ringan bila dibandingkan dengan tanpa penggantian.

(9)

Gambar 6 Kuat Tekan Penggantian LKP Bentukan

Gambar 7 Kuat Tarik Penggantian LKP Bentukan

SIMPULAN

(10)

beton, sehingga meringankan berat sendiri struktur. Presentase ideal untuk campuran 1pc : 2psr : 3 splt mencapai kekuatan optimumnya bial diganti dengan 30 s/d 35 persen agregat kasar diganti dg LKP bentukan. Perlu dilakukan kajian lebih mendalam untuk membentuk agregat dari LKP sehingga menghasilkan kekuatan tekan yang maksimum namun mempunyai berat yang minimum, sehingga pengembangan lebih lanjut penelitian pemanfaatan sampah anorganik khususnya plastik agar tidak mencemari lingkungan dan dapat dimanfaatkan untuk bahan konstruksi bangunan.

DAFTAR PUSTAKA

Buchanan, A.H. (1995), “Fire Engineering Design Guide”, Centre Advanced Engineering University of Centerbury, 1995, New Zeland

Pratikto (2010), “Beton Ringan Beragregat Limbah Botol Plastik jenis PET (Polyethylene Terephthalate)”, Politeknik Negeri Jakarta, 2010, Jakarta.

Ramadhani S (2011), “Pemanfaatan Beton Styrofoam Ringan Untuk Fondasi Sumuran”, Jurnal SMARTek, Universitas Tadulako, Palu.

Renilaili (2013), “Pemanfaatan Kemasan Plastik Bekas Dalam Campuran Beton Polimer“,Jurnal Ilmiah TEKNO, Universitas Bina Darma, Palembang.

Rismayasari, Y., Utari, Santosa, U.,” Pembuatan Beton dengan Campuran Limbah Plastik dan Karakterisasinya”, Indonesian Journal of Applied Physics, Fakultan MIPA, UNS, 2012, Surakarta.

Soebandono, B., Pujianto, A., Kurniawan, D. (2013), “Perilaku Kuat Tekan dan Kuat Tarik Beton Campuran Limbah Plastik HDPE”, Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, UMY, Yogyakarta.

Tjokrodimuljo, K (2007). “Teknologi Beton, KMTS FT UGM, Yogyakarta.

Gambar

Tabel 1. Uji Penambahan % Agregat Halus LKP
Gambar 1. Berat Jenis Beton Campuran LKP Ag Halus
Gambar 3 Grafik Kuat Tekan Penambahan Ag. Halus LKP
Gambar 5 Perilaku Penambahan LKP terhadap Kekuatan Tarik
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sektor perikanan merupakan kegiatan ekonomi yang berbeda dengan kegiatan perekonomian lainnya, dimana tidak ada satu orang pun yang dapat memastikan berapa banyak sumberdaya

Observation Uncertainty , ketidakpastian perikanan karena keterbatasan observasi (ketidakpastian variable perikanan yang dapat mengakibatkan terjadinya miss -

Dengan perkambangan teknologi smartphone, dibutuhkan konten berbasis web yang dapat disajikan melalui perangkat mobile tersebut. Oleh karena itu, dikembangkan juga

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pemberian ekstrak daun beluntas terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dapat disimpulkan pemberian ekstrak

[r]

PP Nomor 40 tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi merupakan objek pajak yang termasuk dalam PPh Pasal 4 Ayat 2 dan

Membeli ijazah (palsu) atau gelar pendidikan termasuk pelanggaran etika akademik karena pada umumnya hal itu dilakukan semata-mata agar dihormati ataupun untuk mendapat

Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel kupon berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi koporasi yang terdaftar di