• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA PENGGUNAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA ME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "POLA PENGGUNAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA ME"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

POLA PENGGUNAAN DAN KEPUASAN

PENGGUNA MEDIA SOSIAL TERHADAP AKUN TOKOH AGAMA

(Analisis Pola Penggunaan dan Kepuasan Pengguna Twitter yang Mem-Follow Akun Twitter Tokoh Agama pada 26 Januari – 11 Februari 2015)

Center Religious Study and Nationalism

Nama : Muhammad Irsan Rasyad

NIM : 004135925463848

DIGITAL COMMUNICATION STUDY PROGRAM

GREEN ECONOMY AND DIGITAL COMMUNICATION FACULTY

SURYA UNIVERSITY

SERPONG

(2)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan internet di Indonesia terjadi begitu pesat karena kegiatan

komunikasi yang tersalurkan dengan lebih mudah. Dilihat dari Salah satu perusahan

riset Global Web Index pada situs website, merilis sebuah grafik yang menunjukkan

negara-negara dengan jumlah pengguna internet terbanyak serta perkembangan jumlah

pengguna paling pesat di dunia dalam lima tahun terakhir. (techinasia, 2013)

(Tabel 1. Sumber : id.techinesia.com)

Media sosial merupakan salah satu layanan yang tersedia di internet, saat ini

banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk melakukan kegiatan komunikasi.

Menurut Kementrian Komunikasi dan informatika (kemenkominfo) dalam situs

website resminya mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses

jejaring sosial ( Kominfo, 2013). Dari data tersebut Media sosial menjadi situs media

yang lebih banyak dimanfaatkan oleh pengakses internet di Indonesia. Menurut

(3)

2

aplikasi berbasiskan internet yang dibangun berdasarkan kerangka pikiran ideologi dan

teknologi dari web 2.0, dan memungkinkan terbentuknya kreasi dan pertukaran isi

informasi dari pengguna internet.

Layanan yang tersedia dalam media sosial untuk melakukan komunikasi salah

satunya ialah twitter, penggunaan twitter di Indonesia juga tergolong banyak diminati

oleh para pengakses media sosial. Menurut ICT (Information Comunication and

Technology) Watch Indonesia, Pengguna twitterdi Indonesia mencapai 7 Juta, paling tinggi mengalahkan Brasil dan Amerika, dan pengguna internet di Indonesia mencapai

45 Juta orang (Lesmana, 2012). Menunjukkan keberadaan media sosial twitter menjadi

kebutuhan yang dimiliki oleh juta-an masyarakat Indonesia. Karena peranan Twitter

yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan komunikasi yang lebih meluas.

Tokoh Agama merupakan Tokoh yang memiliki peran bagi para pengikutnya

dalam kehidupan beragama, yakni sebagai wadah pembelajar agama ataupun lainnya.

pada saat ini para Tokoh Agama dalam menyampaikan ulasan kata mengenai nilai-nilai

dan informasi agama dapat diperoleh di media sosial twitter, seperti Tokoh Agama

islam yang aktif menggunakan akun twitter yakni @Aagym, @Felixsiauw,

@marifinilham dan lainnya. Para tokoh Agama baik di islam maupun Kristen seperti

@philipmantofa selalu aktif melakukan tweet yang membicarakan nilai-nilai dan

informasi agama setiap harinnya.

Pada situs website resmi Techinasia.com (Berita Teknologi Asia untuk Dunia)

menyatakan bahwa pengguna twitter di indoensia berjumlah puluhan juta pengguna

twitter, dan terdapat para Tokoh Agama yang menggunakan akun twitter dengan

tingkat jumlah follower yang tinggi, seperti akun twitter @aagym memiliki 1.152.732

follower, akun @Yusuf_Mansur memiliki 1.453.324 Follower. (Herry, 2014). Data ini

menunjukkan bahwa pengguna twitter memiliki antusias yang tinggi untuk me-follow

(4)

3

pembelajaran atau penyampaian mengenai agama melalui media sosial

merupakan hal yang baru, selain itu media sosial merupakan langkah yang lebih praktis

dan meluas untuk penyampaian sebuah informasi agama. Seperti yang terdapat pada salah satu tulisanya Naisbitt yang mengemukakan, “masyarakat dunia sekarang mengalami kecenderungan paradoksal. Di satu sisi munculnya arus ideologi baru yang

transionalisme, globalisasi dan sekularisme. Di sisi lain semangat etnis keagamaan

menguat (Nuryah, 2008). Dengan semakin berkembangnya teknologi yang dapat

digunakan untuk sarana komunikasi, justru membuat masyarakat yang merasakan

dampak keagamaan yang semakin menguat disaat dapat memanfaatkan media sosial.

Sebelumnya metode pembelajaran agama ialah secara tatap muka, yakni

dengan bertatap muka secara langsung dengan sang Tokoh Agama atau antar individu

melalui telepon atau SMS (short message service) untuk penyampaian pesan dan

informasi mengenai agama. Namun, saat ini penyampaian pesan agama dapat lebih

luas jangkauannya setelah hadirnya kemajuan berbagai media, salah satunya media

sosial yang memudahkan dalam penyampaian pesan komunikasi.

Melihat sisi positif pada Akun Tokoh Agama yang dapat menyalurkan

pemikiran mengenai nilai dan informasi Agama dengan kata-kata yang tertulis pada

tweet, dengan harapan para follower di setiap akun Tokoh Agama dapat mengikuti

pesan informasi sebagai bentuk usaha Dakwah para Tokoh Agama. sesuai dengan topik

penelitian, peneliti hendak mengetahui apakah motif follower pengikut akun Tokoh

Agama terhadap tweet yang dibuat oleh akun Tokoh Agama, serta seberapa jauh

pengaruh dan keyakinan yang terbentuk pada diri follower setelah mengkonsumsi

tweet dari akun Tokoh Agama yang difollow. Dengan mengetahui berbagai tujuan

yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka peneliti akan mendapatkan hasil

(5)

4 1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat dibuat dari latar belakang diatas ialah, sebagai berikut :

1. Apakah motif follower me-follow akun tokoh Agama pada tanggal 26 januari-

11 februari 2015?

2. Bagaimana Gratificatiom Sought (Penilaian dan keyakinan) follower terhadap

Tweet yang dilakukan oleh Akun Tokoh Agama pada tanggal 26 januari- 11

februari 2015?

3. Bagaiamana Gratification Obtained (kepuasaan atau pengaruh) pada follower

terhadap Tweet Akun Tokoh Agama kepada follower pada tanggal 26 januari

– 11 februari 2015?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah motif follower me-follow akun Tokoh Agama pada tanggal 26

januari – 11 februari 2015. Kemudian untuk mengetahui bagaimana Gratification

sought (penilaian dan keyakinan) follower terhadap tweet yang dilakukan oleh akun

Tokoh Agama pada 26 Januari – 11 Februari 2015, yang dilihat dari tanggapan

responden apakah tweet dari akun Tokoh Agama diaplikasikan atau diyakini menjadi

nilai dan informasi agama yang bermanfaat ataukah tidak. Sedangkan tujuan lainnya

untuk mengetahui bagaimana Gratification Obtained (kepuasan) pada follower

terhadap tweet akun Tokoh Agama kepada follower pada tanggal 26 Januari – 11

Februari 2015, dengan meninjau seberapa pengaruh tweet akun Tokoh Agama yang

menjadi tolak ukur kepuasan responden terhadap tweet akun Tokoh Agama yang di

(6)

5 1.4 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Praktis

memberikan informasi mengenai pola pengguna media sosial twitter terhadap

tweet akun Tokoh Agama yang di follow oleh setiap masing-masing follower akun

Tokoh Agama tersebut. Kemudian memberikan informasi mengenai kepuasan dan

penilaian setiap follower terhadap akun Tokoh Agama di media sosial Twitter yang di

follownya.

b. Manfaat Teoritis

Untuk menambah Khazanah pengetahuan ilmu komunikasi, khususnya yang

terkait dengan teori Uses and Gratification dan manfaat lainnya yakni hasil dari

penelitian ini dapat menjadi rekomendasi pada penelitian yang lebih lanjut.

1.5 Kelemahan Penelitian

Penelitian yang dilakukan mengenai Pola Penggunaan dan Kepuasan Pengguna

Media Sosial Terhadap Akun Tokoh Agama, masih jauh dari kata sempurna dan sangat

diperlukan penelitian yang lebih lanjut. Hal ini karena dalam penelitian yang telah

dilaksanakan masih banyak ditemukannya berbagai kekurangan. Seperti target jumlah

responden yang pada awalnya telah ditentukan untuk mengisi data angket atau

kuesioner dalam penelitian. Namun, jumlah responden yang menaggapi angket atau

kuesioner yang penentuannya berdasarkan tekhnik sampling purposive sampling.

penaggap atas angket atau kuesioner yang telah disebarkan masih jauh dari jumlah

keseluruhan responden yang telah ditentukan sebelumnya. Membuat penelitian yang

berlangsung masih kurang jumlah penanggap (responden) terhadap angket dan

kuesioner yang perlu diisi.

Setelah penelitian ini, peneliti mengharapakan adanya penelitian yang dapat

melanjutkan penelitian mengenai topik ini, agar kekurangan yang ada dalam penelitian

(7)

6 BAB II

2. Landasan Teori

2.1 Media Sosial

Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlain mendefinisikan media sosial

sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun diatas dasar

ideologi dan teknologi Web 2.0, dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran

user-generated content. Web 2.0 menjadi platform dasar media sosial. Media sosial ada

dalam berbagai bentuk yang berbeda, termasuk social network, forum internet,

weblogs, social blogs, micro blogging, wikis, podcasts, gambar, video, ratting dan

bookmark sosial (Kaplan dan Haenlein, 2010, Weber, 2009).

Jejaring sosial merupakan sebuah situs sarana komunikasi terbuka bagi siapa saja

yang hendak melakukan komunikasi dan penyampaian informasi, dalam jejaring sosial

ini tidak sekadar digunakan untuk melakukan komunikasi belaka. Namun,

kegunaannya dapat menjadi sarana diskusi ataupun bisnis dengan memanfaatkan

keberadaan internet, maka setiap orang yang memiliki mobile phone atau computer

selagi tetap tersambung dengan jaringan internet, maka dapat menggunakan dan

memanfaatkan berbagai jejaring sosial, seperti Blog, Facebook, Twitter, dan lainnya.

Serta didalam situs jejaring sosial tersebut adanya feedback berupa komentar dari

pengguna lainnya, sehingga membuat para pengguna dapat berperan aktif di jejaring

sosial.

Semakin berkembangnya teknologi internet dan hadirnya mobile phone membuat

para pengguna jejaring sosial dapat mengaksesnya kapan dan dimana pun berada,

selagi mobile phone yang digunakan terkoneksi dengan internet. Jelas ini membuat

jejaring sosial akan mudah dan banyak diminati untuk digunakan oleh para pengguna

mobile phone. Menurut Dube, terdapat lima karakteristik dasar yang membedakan

jejaring sosial dengan sebuah situs web biasa. Karakteristik tersebut adalah :

(8)

7

forum kosong, aplikasi, dan chat room. Pengguna mangisi jaringan dengan

percakapan dan konten. Arah konten ditentukan oleh user yang terlibat

dalam diskusi. Inilah yang membuat jaringan sosial jauh lebih menarik dan

dinamis bagi pengguna internet.

Interactive : Karakteristik lain dari jaringan sosial modern adalah kenyataan bahwa mereka begitu interaktif. Ini berarti jaringan sosial bukan hanya

kumpulan chat room dan forum lagi, Mereka biasa berbagi foto dan video

melalui media sosial ini. Jaringan sosial dengan cepat menjadi hobi karena

lebih dari sekadar hiburan.

Community-driven : Jaringan sosial yang dibangun dan berkembang dari konsep-konsep komunitas. Ini berarti bahwa sama seperti komunitas atau

kelompok sosial di seluruh dunia yang didirikan pada kenyataan bahwa

anggota memegang keyakinan atau hobi yang sama dan memiliki kesamaan

di antara komunitas tersebut.

Relationships : Hubungan yang lebih kuat terjadi dalam jaringan.

Emotion over content : yakni karakteristik lain yang unik dari jaringan sosial adalah faktor emosional.

(http://socialnetworking.lovetoknow.com/characteristics_ofsocial_networ

ks)

2.2 Twitter

Menurut Jansen, B.J, Zhang, M, Sobel, K., Chowudury, A. (2009), twitter adalah

sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc, yang menawarkan

jejaringan sosial berupa mikrolog, sehingga memungkinkan penggunanya untuk

mengirim dan membaca pesan yang disebut tweets (Lesmana, 2012).

Tweet yang ada di twitter tidak hanya menampilkan halaman profil pengguna

(9)

8 messaging, Short Service (SMS), Really Simple Symdication (RRS), email, atau jaringan sosial lainnya. Semua pengguna witter dapat mengirim dan menerima tweet

melalui situs twitter, kemudian twitter merupakan salah satu dari 10 situs web yang

paling sering dikunjungi di seluruh dunia oleh Alexa traffic web analysis.

2.3 User & Gratification

Uses & Gratifications merupakan teori yang mengasumsikan bahwa pengguna

mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya. Teori ini menekankan

pada pendekatan manusiawi dalam melihat media massa yang berarti manusia

mempunyai otonomi, wewenang untuk memperlakukan media (Eunike Laura C.S.,)

Kemudian Philip Palmgreen (1982) telah mengkodifikasi berbagai teori Uses &

Gratification, lalu mereka mendefinisikan konsep mengenai:

a. Gratificatiom Sought (GS) : yakni sebagai keyakinan seseorang terhadap apa

yang media dapat berikan dan penilaian seseorang tersebut terhadap isi suatu

media.

b. Gratification Obtained (GO) : kepuasan yang didapat oleh seseorang setelah

(10)

9 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

3.1.1 Metodologi Penelitian

Data dalam penelitian data diperoleh dengan cara studi literature, yakni dengan

mempelajari berbagai karya ilmiah dan sumber-sumber lainnya yang mendukung dan

berhubungan dengan penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

deskriptif yang mengambarkan objek penelitian yang menjadi rumusan masalah

dengan baik dan benar. Kemudian penelitian menggunakan descriptive research, yakni

penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan angket atau kuesioner dalam bentuk

pertanyaan yang terbuka dan tertutup kepada responden untuk mendapatkan data-data

yang diperlukan dalam penelitian.

3.1.2 Paradigma Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Paradigma Penelitian

Konstruktivisme, yakni teori perkembangan kognitif yang menekankan pada peran aktif seseorang dalam membangun pemahaman mereka sendiri tentang

pengetahuan yang dipelajarinya. Menurut Anderson dalam Slavin (1994 : 48)

dalam pandangan konstruktivisme individu dipandang mengkonstruksi

pengetahuan secara berkesinambungan mengasimilasi dan mengakomodasi

informasi baru. Berarti pengetahuan merupakan kostruksi atau bangunan manusia

sehingga dapat dikatakan bahwa seseorang yang mempelajari suatu pengetahuan

berarti belajar mengkonstruksi pengetahuan, atau belajar adalah suatu proses aktif

(11)

10 3.1.3 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan peda penelitian ini ialah kuantitatif, yakni

penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau

analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data (Kriyantono,2012)

3.1.4 Teknik Sampling

Teknik Sampling yang digunakan pada penelitian ini ialah Purposive Sampling,

yakni suatu teknik yang mencangkup orang-orang yang diseleksi atas dasar

kriteria-kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan penelitian, sedangkan

orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak dijadikan sampel.

(Kriyanto,2012)

Peneliti menentukan kriteria responden berdasarkan keaktifan para follower

akun Tokoh Agama yang telah ditentukan, dilihat dari keaktifan follower membuat

tweet dalam akunnya. Jika tweet yang dilakukan follower belum lama di posting dari

waktu peneliti menentukan responden, maka follower berdasarkan kriteria tersebut

akan dijadikan responden, selanjutnya responden yang telah ditentukan sesuai dengan

kriteria tersebut akan mendapatkan angket atau kuesioner yang akan disebarkan oleh

peneliti dalam bentuk pertanyaan terbuka dan tertutup.

3.1.5 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan yakni sebagai berikut:

a. Penyebaran Angket, angket berupa pertanyaan yang menyangkut semua

perihal dalam penelitian dengan dibutuhkannhya untuk memenuhi data penelitian.

Angket yang disebarkan kepada responden dalam bentuk pertanyaan terbuka dan

tertutup dan follower akan diberi kebebasan untuk menjawabnya. Setelah angket

mendapatkan tanggapan dari responden, maka akan direkap setiap jawaban untuk

(12)

11

b. Internet, dalam penelitian ini untuk mendapatkan data dari responden

dilakukan dengan memanfaatkan media internet, dimana peneliti membuka situs media

sosial twitter, kemudian menentukan secara langsung responden dari follower yang

mengikuti akun tokoh Agama yang telah ditentukan sebelumnya. Selain itu, media

internet digunakan untuk mendapatkan bahan-bahan data yang dapat mendukung

proses pembuatan hasil laporan penelitian.

c. Library Research (Studi Kepustakaan), Studi kepustakaan dilakukan dengan mempelajari literature-literature yang sesuai dengan pokok bahasan agar dapat

dijadikan landasan dalam penyusunan penelitian dan juga untuk mendukung

bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian. Literature-literature tersebut terdiri dari buku,

skripsi dan jurnal.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu yang digunakan untuk memperoleh data responden diawali pada tanggal

26 februari sampai 11 januari 2015, dengan memanfaatkan jangka waktu 15 hari

tersebut akan memberikan keluasan bagi para responden untuk mengisi data angket

yang peneliti sebarkan kepada responden yang disertai keberlangsungan penelitian.

Kemudian penyebaran angket dilakukan sebanyak 3 kali, dikarenakan terdapat

beberapa responden ynag tidak memberi tanggapan atas angket yang telah peneliti

kirim melalui tweet kepada setiap responden. Maka dilakukan pengiriman ulang dan

menentukan responden lainnya disaat responden tidak lagi menaggapi angket atau

kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti. Sedangkan tempat yang digunakan

(13)

12 BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITAIN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Profil Akun Tokoh Agama

Sebelum memasuki pembahasan data hasil dari penelitian yang telah dilakukan,

peneliti terlebih dahulu akan menjabarkan profil akun Tokoh Agama dan alasan

peneliti memilih akun tersebut, dimana alasan didasarkan pada nilai-nilai lebih yang

dimiliki oleh setiap akun Tokoh Agama, dikarenakan nilai lebih tersebut menjadi

ketertarikan tersendiri bagi peneliti untuk dilakukannya penelitian. Berikut adalah

profil akun Tokoh Agama beserta alasan peneliti memilihnya :

1 @pojokgusdur Profil

@pojok gusdur dibentuk oleh sebuah organisasi yang bertempat di Lt. dasar gedung PBNU Jakarta, dalam setiap Tweet yang dilakukan oleh admin tersebut penuh dengan tuturan kata gusdur yang menjadi cerminan cara pandang nasionalis dan agama, salah satunya menjunjung nilai pluralisme seperti yang diterapkan oleh Gusdur. Kemudian dalam setiap Tweet akun ini banyak menampilkan pembelaan pada kemanusiaan rakyat kecil, seakan semua tuturan adanya akun @pojokgusdur sebagai aspirasi penerus perjuangan Gusdur. sedangkan follower dalam akun ini mencapai 5.566 follower.

Alasan

(14)

13

perubahan bagi bangsa, dengan pembelaannya terhadap kaum minoritas di Indonesia, sehingga terwujud tatanan kehidupan yang adil dan setara tanpa ada perbedaan. Kemudian Abdurahman Wahid juga merupakan cucu dari pendiri organisasi islam terbesar di indonesia yakni Nadhatul Ulama dengan pendirinya KH. Hasyim Asyhari.

2. @aagym Profil

Abdullah Gymnastiar yang kini tinggal menetap di Bandung Jawa Barat, dalam akunnya banyak memberikan hawa islami melalui tutur kata hikmah agama islam. Dilihat dari Setiap Tweet beliau memberikan siraman rohani bagi para pengikutnya, kemudian dalam aktivitas Tweet beliau lebih cenderung pada ranah mengajak pada hal-hal yang positif, kemudian pengikut akun @aagym pun bervariasi dari anak muda, remaja hingga dewasa, dengan jumlah pengikut 1,34 juta follower.

Alasan

(15)

14 3. @Felixsiauw

Profil

akun twitter @felixsiauw merupakan akun milik pribadi, dengan pengikut 1,17 juta follower dan akun ini bergabung dengan Twitter semenjak Mei 2010. dalam setiap Tweet yang ia lakukan banyak memberikan nilai-nilai islami yang diambil langsung dari intisari yang terkandung dalam kitab al-qura'an. Namun, bebarapa Tweet yang ia lampirkan, terkadang terjadi pro dan kontra mengenai hukum islam, karena melihat dirinya sebagai aktivis pada organisasi Hizbut Tahrir Indonesia yang selalu menyeru sistem Khilafah, menjadi alasan dasar terjadinya akun Twitter lain yang kontra terhadap penyampaian nilai islam dalam Tweet felixsiauw. Selain memberikan nilai islam sebagai wejangan akun @felixsiauw juga banyak memberikan cara berfikir mengenai Khilafah Islamiyah.

Alasan

(16)

15 4. @NU_online

Profil

Akun @NU_online yang terbentuk atas nama organisasi islam Nadhatul Ulama indonesia dan akun ini seragkaian yang sama dengan situs website NU_online. Kandungan isi Tweet dalam website ini cendrung mengenai informasi kegiatan organisasi Nadharul Ulama dan informasi Islam atau berita yang terdapat pada situs websiste NU_online.or.id. pada tweet yang dilakukan di media sosial twitter yang mengarahkan para followernya untuk membuka

link website NU_online. Nadhatul Ulama yang merupakan organisasi islam

terbesar di indonesia, tetapi memiliki pengikut dalam media sosial twitter yang hanya berjumlah 70,1 ribu. Kemudian banyak mengikuti akun twitter oragnisasi Islam sebanyak 228 follower.

Alasan

kepemilikan akun tersebut dari organisasi Nadhatul Ulama Indonesia yang merupakan oragnisasi islam terbesar yang ada di indonesia, yang Mayoritas penduduk indonesia bernaung pada organisasi Nadhatul Ulama, bahkan pemerintah sekalipun. Kemudian organisasi tersebut berkembang hingga ke mancanegara, dikarenakan kelebihan yang dimiliki oleh organisasi itulah yang menjadi faktor alasan peneliti hendak menjadikan akun @NU-online sebagai objek penelitian.

5. @ Muhammadiyah Profil

(17)

16

akun ini lebih mengarah pada pemberitahuan informasi berita yang sedang terjadi dalam lingkup organisasi tersebut dan juga berupa informasi kegiatan. Namun, terdapat pula Tweet mengenai nilai ajaran islam yang dikutip secara langsung dari al-quran dan hadits nabi.

Alasan

Organisasi Muhammadiyah termasuk dalam katagori organisasi islam yang cukup besar di inodonesia, organisasi ini begitu banyak mereflesikan semangat berorganisasi sebagai pengamalan dari kitab al-quran surah ali-imran ayat 104. kemudian tujuan dari Muhammadiyah ialah untuk mengembalikan penyimpangan dalam sistem dakwah serta membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik, dengan banyaknya sekolah-sekolah dan universitas yang dibangun atas nama Muhammadiyah. Melihat semangat pada dunia pendidikan umum dan juga Agama pada diri organisasi Muhammadiyah, menjadi ketertarikan tersendiri bagi peneliti untuk menjadikan akun @muhammadiyah sebagai objek penelitian.

6. @PhilipMantofa Profil

Akun @PhilipMantofa merupakan akun twitter milik pribadi, dimana akun milik pendeta kristen itu memiliki pengikut dalam twitter sebanyak 564 ribu pengikut. Setiap tweet yang dilakukan banyak menyampaikan nilai keagamaan kristen yang mencerahkan bagi pemeluknya. Kemudian berbagai

tweet mengenai motivasi hidup yang disinergikan dengan nilai keagamaan

kristen.

Alasan

(18)

17

meluangkan waktu sebagai pembicara dalam seminar Business Break Through, Career Break Through, Education Break Through sebagai sikap dirinya yang begitu peduli pada kalangan pembisnis, pekerja dan pelajar. Seorang Philipmantofa yang dapat memberikan sumbangsih yang tidak hanya terpaku sebagai pendeta tersebut, menjadi hal yang menarik untuk diteliti, karena perannya dengan kepeduliaan yang begitu besar memiliki pengaruh yang bernilai bagi para pengikutnya di akun media sosial twitter.

7. @PastorGilbertl

Profil

Gilbert Lumoindong dalam kepemilikan akun twitter milik pribadi tersebut, kini memiliki jumlah follower yang cukup banyak 328 ribu follower. Perannya dalam media sosial yang sangat aktif tiap harinnya di twitter, banyak memberikan pembelajaran hidup secara kristiani yang baik serta pemaparannya mengenai keutamaan dan keindahan dalam berkehidupan yang damai, kemudian begitu banyak memberikan motivasi hidup kepada pengikutnya untuk menghindari kehidupan yang negatif.

Alasan

(19)

18 4.1.2 Pra Penelitian

Pada saat pra penelitian, peneliti sudah menentukan delapan akun Tokoh

Agama di twitter yang akan dijadikan objek dalam penelitian, berikut daftar kedelapan

akun tersebut :

No Nama Akun Tokoh Agama

1. @Aagym

2. @Felixsiauw

3. @marifinilham

4. @pojokgusdur

5. @nu_online

6. @muhammadiyah

7. @philipmantofa

8. @pastorGilbert

(Tabel 1: Olahan peneliti)

Alasan yang mendasari penentuan kedelapan akun Tokoh Agama diatas ialah

karena akun Tokoh Agama tersebut memiliki jumlah Follower yang cukup banyak di

media sosial twitter, serta dari beberapa akun Tokoh Agama yang lainnya, kedelapan

akun diatas termasuk dalam katagori paling aktif melakukan tweet setiap harinnya.

Mengenai @muhammadiyah dan @nu-online memamng bukan spesifik sebagai Tokoh

Agama, keduanya merupakan sebuah organisasi Agama Islam terbesar di Indonesia.

Namun, latar belakang kedua organisasi tersebut terinspirasi dari seorang Tokoh

Agama, yang dapat dilihat dari setiap tweet yang dilakukan oleh kedua lembaga

tersebut.

4.1.3 Pasca Penelitian

Memasuki Pasca Penelitian, setelah angket mengenai pertanyaan yang

menyangkut penelitian yang dilakukan telah dikirimkan kepada masing-masing

follower dalam akun Tokoh Agama yang telah ditentukan, yakni setiap Follower dalam

(20)

19

responden dalam penelitian, dengan ketentuan sang responden sebagai follower

pengguna aktif akun Tokoh Agama terkait.

Saat angket telah disebarkan pada responden yang telah ditentukan di setiap

masing-masing kedelapan Tokoh Agama. Namun sesuai dengan hasil tanggapan dari

angket yang telah dikirim, tidak semua dari responden di Tokoh Agama menanggapi

angket yang telah disebarkan oleh peneliti. Terdapat beberapa follower yang menjadi

responden di Akun Tokoh Agama, yang sama sekali tidak memberikan tanggapannya.

Sehingga membuat jumlah akun Tokoh Agama yang dijadikan objek penelitian

menjadi berkurang. Berikut adalah Akun Tokoh Agama, dimana follower yang

ditentukan sebagai responden memberikan tanggapan atas angket yang telah

disebarkan oleh peneliti. Sehingga jumlah responden yang memberi tanggapan

sebanyak 44 responden dari 80 responden yang awal ditargetkan oleh peneliti.

Berikut adalah daftar tujuh akun Tokoh Agama yang mendapat tanggapan dari

follower yang menjadi responden penelitian.

No. Nama Akun Tokoh Agama

1. @Aagym

2. @felixsiauw

3. @arifinilham

4. @pojokgusdur

5. @nu_online

6. @muhammadiyah

7. @Philipmantofa

(21)

20 Data keaktifan responden mengikuti akun Tokoh Agama

1. Apakah anda aktif mengikuti akun Tokoh Agama Anda di Twitter? a) Ya

b) Tidak

(Ket: Angket pertanyaan.)

(Tabel 3: Olahan Peneliti).

Dari tabel data diatas banyak ditemukan follower akun Tokoh Agama aktif

mengikuti akun Tokoh Agama yang di Follownya, yakni terdapat 15 responden yang

berumuran 16-19 tahun menyatakan aktif dalam ber-sosial media pada akun Tokoh

Agama. Hal ini dapat terjadi melihat akun Tokoh Agama yang terus melakukan tweet

untuk membahas Agama atau penyampaian informasi yang selalu update setiap

harinya. Membuat follower akan terus menerima tweet yang dilakukan oleh akun

Tokoh Agama tersebut. Faktor umur responden yang banyak meluangkan waktu untuk

aktif menggunakan sosial media, yakni responden yang berumuran remaja yang

menunjukkan luang waktu yang dimiliki responden berumuran remaja ini masih

banyak, dibandingkan dengan responden yang berumuran 20-23 memiliki jumlah

responden aktif sebanyak 13 responden, dimana umur tersebut masuk dalam katagori

umur dewasa. 0 2 4 6 8 10 12 14 16

16-19 20-23 > 24

(22)

21 Data intensitas waktu responden menggunakan media sosial twitter

2. berapa lama rata-rata waktu Anda menggunakan internet atau media sosial untuk berkomunikasi atau mengikuti tulisan wacana yang ditulis oleh Tokoh Anda?

a. < 30 menit c. 1-2 jam

b. 30-60 menit d. > 2 jam

(ket: angket pertanyaan)

No nama akun tokoh agama

intensitas waktu berdasarkan umur responden

< 30 Menit 30-60 Menit 1-2 Jam > 2 Jam

Berdasarkan data tabel diatas mengenai intensitas waktu responden dalam

menggunakan sosial media, secara keseluruhan banyak responden yang meluangkan

waktu mengikuti akun Tokoh Agamanya kurang dari 30 menit, yakni sebanyak 13

responden yang berumur 16-19 tahun ber-sosial media dalam jangka waktu tersebut.

Kemudian secara keseluruhan responden yang ber-sosial media kurang dari 30 menit

berjumlah 26 responden dari keseluruhan katagori umur. Hal ini menujukkan bahwa

waktu yang diluangkan oleh responden untuk mengikuti akun twitter Tokoh Agama

(23)

22 Data me-favoritkan Tweet oleh Follower pada Akun Tokoh Agama

Apakah anda selalu like/Me-favoritkan pada setiap status/tweet dari akun Tokoh Agama?

a. Selalu c.Tidak Pernah

b. Jarang

me-favoritkan atau tidak pada setiap tweet akun Tokoh agama yang responden follow.

Ditemukan 36 responden dari semua katagori umur menyatakan bahwa responden

untuk me-klik “memfavoitkan” yang terdapat pada media sosial twitter terhadap tweet

akun Tokoh Agama, menyatakan jarang mefavoritkan setiap tweet akun Tokoh Agama

yang di follow-nya. Disemua masing-masing akun Tokoh Agama pada tabel tersebut,

responden menyatakan jarang memfavoritkan tweet Tokoh Agamnya dan responden

yang banyak menyatakan jarang tersebut terdapat pada responden di akun Twitter

@Aagym, yakni sebanyak 10 responden yang menyatakan jarang memfavoritkan tweet

dari @Aagym. Sedangkan 5 responden lainnya menyatakan tidak pernah sama sekali

(24)

23 Data alasan Follower membaca ulasan Tweet Akun Tokoh Agama

Apakaha Alasan Anda membaca ulasan akun Tokoh Agama anda?

a. Pengetahuan Agama c. Sekadar ingin tahu

b. Belajar Agama d. Lainnya

(Ket: Angket Pertanyaan)

no nama akun tokoh agama

Alasan membaca ulasan tweet berdasarkan umur responden pengetahuan

Agama Belajar Agama Sekadar ingin tahu Lainnya

16-Menyangkut perihal alasan follower atau responden mambaca ulasan tweet dari

akun Tokoh Agama yang terdapat pada tabel di atas, menunjukkan bahwa terdapat 11

responden dari umur 16-19 tahun memberi alasan mengenai alasan responden

membaca ulasan tweet dari akun Tokoh Agama sebagai pengetahuan Agama dan dari

katagori umur 20-23 tahun sebanyak 9 responden juga menyatakan hal yang sama.

Sedangkan yang memberi alasan mengenai alasan responden membaca ulasan tweet

sebagai belajar agama, terdapat 11 responden dari semua katagori umur memberi

alasan tersebut. Kemudian perbandingan yang dapat dijabarkan mengenai alasan data

di atas, lebih banyak 8 responden yang me-follow akun @Aagym memberi alasan

terkait alasan responden membaca ulasan tweet Tokoh Agama sebagai pengetahuan

(25)

24 Data Responden mengenai pencarian refrensi setelah mengkonsumsi Tweet Tokoh Agama

Apakah anda setelah membaca status/Tweet anda akan mencari refrensi lainnya?

a. Ya

b. Tidak

(Table 7: Olahan Peneliti)

Tabel diatas membahas data responden mengenai pencarian refrensi, saat

setelah mengkonsumsi tweet dari akun Tokoh Agama yang diikuti, data tabel diatas

menunjukkan bahwa terdapat 10 responden dari umur 16-19 tahun yang memberikan

jawaban saat setelah mengkonsumi tweet dari akun Tokoh Agama yang di follow

dengan tidak melakukan pencarian refrensi akan kandungan isi dari tweet yang

dikonsumsi. Responden juga memiliki macam alasan memilih jawaban tersebut karena

beberapa faktor, yakni isi kandungan tweet menurut beberapa responden dirasa sudah

cukup sehingga tidak perlu dicari refrensi kebenaran lainnya dan terdapat juga karena

kendala waktu yang membuat tidak memiliki kesempatan untuk mencari refrensi lebih

lanjut.

Kemudian terdapat 10 responden dari umur 20-23 tahun dan 8 responden dari

umur lebih dari 24 tahun, yang memberikan jawaban bahwa sebagai mencari refrensi

setelah mengkonsumsi isi kandungan tweet dari akun Tokoh Agama, alasan yang 0

2 4 6 8 10 12

(26)

25

secara deskripsi oleh 18 responden tersebut, bukan karena responden tidak percaya

sepenuhnya mengenai isi tweet tersebut, melainkan beberapa faktor lainnya seperti

untuk menambah informasi lagi, sebagai langkah pertimbangan akan isi kandungan

tweet tersebut, terkadang tweet yang disebarkan memiliki isi yang kurang dipahami

oleh responden dan sebagai langkah kepastian akan isi serta informasi pada tweet akun

Tokoh Agama.

Data tindakan follower membagikan/me-retweet ulasan akun Tokoh Agama

Apakah anda selalu membagikan/me-retweet setiap status/tweet pada akun Tokoh Agama anda?

a. Ya

b. Tidak

(Ket: Angket pertanyaan)

(Tabel 8: Olahan Peneliti)

Selain responden dalam penelitian ini, sebagai follower yang akan selalu

menerima ulasan tweet dari akun Tokoh agama yang diikuti, selain itu data diatas

menerangkan mengenai tindakan follower dalam me-retweet ulasan tweet Tokoh

Agama. Menunjukkan sebanyak 12 responden yang berumuran 16-19 tahun tidak

(27)

26

Kemudian hal yang sama terjadi pada 10 responden yang berumuran 20-23 tahun. Data

ini menunjukkan sebagian besar responden dari 44 responden secara keseluruhan, tidak

selalu melakukan retweet setelah mengkonsumsi tweet dari akun Tokoh agama, alasan

essay yang diberikan juga karena faktor tergantung akan isi kandungan tweet dan

karena faktor tidak selalu untuk melakukan ret-tweet. Data ini menerangkan bahwa responden yang menyatakan “tidak” dikarena faktor isi kandungan tweet dari Tokoh Agama yang diikutinya sebab reponden akan me-retweetnya jika isi kandungan yang

diterimanya perlu untuk dilakukan retweet.

Data Follower me-informasikan Tweet Akun Tokoh Agama dalam pembicaraan

Apakah Anda selalu membincangkan setiap status/tweet dari akun Tokoh Agama yang anda baca kepada orang lain?

a. Selalu c. Tidak pernah

b. Kadang-kadang

(Ket: Angket pertanyaan)

no nama akun tokoh agama

Data responden

Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah

16-Selain mengkonsumsi isi kandungan tweet akun Tokoh Agama dan melakukan

tindakan me-retweet tweet akun Tokoh Agama. Data diatas menerangkan mengenai

(28)

27

perbincangan. Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat 14 responden dari umur

16-19 tahun, 12 responden dari 20-23 tahun dan 7 responden yang berumur lebih dari 24

tahun, memberikan jawaban “kandang-kandang” untuk membicarakan tweet pada

orang lain. 33 responden yang memberikan jawaban “kadang-kadang” dari 44

responden secara keseluruhan, menunjukkan kebiasaan responden terhadap tweet yang

telah dikonsumsi oleh responden lebih cenderung dikonsumsi secara individu, dengan

tidak membaca isi tweet tersebut dalam perbincangan, hanya 3 responden dari data di

atas yang selalu membincangkan isi tweet kepada orang lain.

4.2 Analisis Motif Follower me-follow akun Tokoh Agama pada tanggal 26 Januari- 11 Februari 2015

Motif yang mendasari follower atau responden dalam penelitian ini, bagi

peneliti sangatlah penting. Karena dengan motif tersebut peneliti dapat mengetahui

secara jelas, mengenai motif yang mendasari para follower mengikuti atau me-follow

akun Tokoh Agama, dikarenakan motif yang terbentuk pun beragam, ada yang

dikarenakan untuk belajar Agama, sekadar follow ataupun alasan responden lainnya.

Berikut merupakan diagram batang mengenai alasan responden me-follow

akun Tokoh Agama, sebagai berikut:

Data motif responden me-follow akun Tokoh Agama

(Tabel 10: Olahan Peneliti) 0

2 4 6 8 10

16-19 20-23 > 24

(29)

28

Dari presentasi tabel diagram di atas menunjukkan bahwa separuh lebih dari

jumlah keseluruhan responden memberikan jawaban mengenai motif me-follow akun Tokoh Agama karena sebagai “belajar Agama”, yakni terdapat 25 responden dari keseluruhan jenis umur memberikan jawaban yang demikian. Sedangkan selebihnya

memberi alasan sekadar follow dan responden memiliki alasan yang lainnya. Data

diatas memberikan penjelasan bahwa alasan awal yang terbentuk oleh sebagian

responden terhadap motif me-follow akun Tokoh Agama karena untuk pembelajaran

Agama, dimana pembelajaran Agama tersebut dijumpai di setiap tweet Tokoh Agama,

dan adapun yang berawal dari tweet informasi berupa link yang mengarahkan

responden untuk me-klik link yang disebarkan melalui tweet yang mengarahkan

responden untuk membuka sebuah situs website, dengan isi kandung website yang

dapat berupa informasi yang dijadikan sebagai pembelajaran agama.

Kemudian berikut adalah tabel alasan responden me-follow akun Tokoh Agama

yang dijabarkan sesaui dengan per-katagori akun Tokoh Agama:

no nama akun tokoh agama

Alasan me-follow berdasarkan umur responden

Belajar Agama

Disarankan

teman Sekadar Follow Lainnya

16-Sesuai dengan tabel di atas, kecenderungan responden dari keseluruhan

follower di setiap akun Tokoh Agama memberikan jawaban atas alasan respoden

me-follow akun Tokoh Agama dikarenakan sebagai Belajar Agama, sebanyak 24

responden memberi alasan me-follow akun Tokoh Agama untuk belajar Agama.

(30)

29

bahwa sebagian besar responden menjadikan akun Tokoh Agama sebagai media

pembelajaran Agama.

4.3 Analisis Gratification Sought Follower terhadap Tweet oleh akun Tokoh Agama

Pada bagian ini membahas mengenai analisis Gratification Sought follower

terhadap tweet oleh akun Tokoh Agama, yang dimaksud dengan Gratification Sought,

seperti yang dijelaskan oleh Philip Palgmgreen (1982) yakni sebagai keyakinan

seseorang terhadap apa yang media dapat berikan pada penilaian seseorang tersebut

terhadap isi suatu media. Dari penjelasan tersebut, pembahasan ini ingin mengetahui

apakah responden setelah mengkonsumsi tweet akun Tokoh Agama kemudian akan

meyakini dan menerapkannya sebagai nilai-nilai dan informasi Agama dalam

kehidupan beragama responden atau justru tidak sama sekali.

Berikut adalah data mengenai Gratification Sought follower terhadap tweet

akun Tokoh Agama, sebagai berikut:

no nama akun tokoh agama (Tabel 11: Olahan Peneliti)

Berdasarkan tabel diatas mengenai Gratification Sought follower terhadap

(31)

30

tweet yang responden konsumsi dari akun Tokoh Agama mengenai nilai-nilai dan

informasi pernting mengenai Agama, responden meyakini atas nilai-nilai tersebut dan

mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pilihan atas jawaban responden

menerangkan bahwa tweet akun Tokoh Agama memiliki peran penting sebagai

pedoman kehidupan beragama. Kemudian 19 responden yang juga dari jumlah

responden secara keseluruhan memberi jawaban bahwa responden tidak segitu

meyakini atau mengaplikasikan isi kandungan tweet yang lebih pada nilai Agama

tersebut. Hal ini menerangkan bahwa 19 responden tersebut menjadikan tweet hanya

sebagai formalitas yang bukan menjadi hal pokok yang untuk menjadi kiblat perihal

keagamaan.

4.4 Analisis Gratification Obtained atau kepuasan follower terhadap Tweet akun Tokoh Agama

Gratification Obtained merupakan kepuasan yang didapat oleh seseorang setelah menggunakan atau mengkonsumsi media (Nugroho). Dalam analisis ini kepuasan akan

dipandang pada seberapa pengaruh atas tweet akun Tokoh Agama kepada followernya.

Dengan mengetahui kepuasan follower terhadap tweet akun Tokoh Agama yang

dipandang dari segi pengaruh tweet tersebut. Maka peneliti akan mengetahui apakah

keberadaan akun para Tokoh Agama di twitter memberikan pengaruh cara pandang

agamanya atau tidak. Jika melihat pembelajaran atau penyampaian Agama secara

langsung dapat memberikan efek pengaruh yang lebih kuat, karena terjadi

penyampaian informasi tersebut secara tatap muka. Namun, bagaimana dengan

penyampaian informasi Agama melalui media sosial twitter yang hanya mengandalkan

(32)

31

Berikut adalah data mengenai kepuasan follower terhadap tweet dari akun Tokoh

Agamanya, sebagai berikut :

Data Gratification Obtained follower terhadap tweet akun Tokoh Agama.

(Tabel 12: Olahan Peneliti)

no nama akun tokoh agama

Data

Sangat Besar Besar Biasa Kurang

16-Berdasarkan data tabel diatas, mengenai Gratification Obtained para follower

akun Tokoh Agama menunjukkan bahwa. Kecenderungan yang terjadi pada hasil data

diatas menyatakan bahwa sebagian besar responden, yakni sebanyak 22 responden

gabungan dari umur 16-19 tahun, 20-23 tahun dan lebih dari 24 tahun memberi jawaban

bahwa pengaruh yang dirasa oleh responden tersebut terhadap tweet akun Tokoh

Agama begitu besar. Hal tersebut menujukkan responden telah mencapai kepuasaan

pengunaan media sosial twitter dalam mengikuti segala bentuk tweet dari akun Tokoh

Agama yang di follownya. Data yang memberikan jawaban bahwa peran tweet Tokoh

Agama memiliki pengaruh yang besar, banyak ditemukan di akun Tokoh Agama

@Agym. Perihal tersebut menunjukkan peran dari tweet @aagym memliki pengaruh

(33)

32 BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dalam penelitia ini, terhadap

motif alasan responden me-follow akun Tokoh Agama, terhadap kepuasan yang

diharapkan (Gratification sought) yang dilihat dari tindakan responden apakah tweet

yang diterima oleh responden dari akun Tokoh Agama akan diaplikasikan atau tidak

dalam kehidupan sehari-hari, kemudian kepuasan yang diperoleh (Gratification

Obtained) dipandang dari seberapa besar manfaat yang dirasakan saat mengkonsumsi tweet dari akun Tokoh Agama, Maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Motif alasan responden

Berdasarkan data pada bab pembahasan, ditumakan sebanyak 22 responden

dari 44 responden secara keseluruhan, memberikan motif alasan me-follow akun

Tokoh agama yang diikuti dikarenakan sebagai pembelajaran Agama, 13 responden

lainnya memiliki alasan tersendiri mengenai alasan me-follow akun Tokoh Agama dan

8 responden lainnya dikaenakan sekadar follow saja.

Dari uraian ini diketahui bahwa kesenjangan waktu yang digunakan saat

bersosial Media ywitter, banyak dari keseluruhan jumlah responden yang menjadikan

tweet dari akun Tokoh Agama yang di follow sebagai sarana pembelajaran Agama,

karena di setiap tweet akun Tokoh Agama tersebut banyak mengandung isi nilai-nilai

dan informasi seputar Agama, ada yang secara langsung dalam tweet yang dilakukan

dan adapula yang bermula dari link yang kemudian mengarahakan responden untuk

membuka situs website agama.

2. Kepuasan yang diharapkan (Gratification sought)

Mengenai Gratification sought yang terbentuk dalam diri responden semenjak

me-follow akun Tokoh Agama, yang ditinjau dari sejauh mana pengaplikasian tweet

(34)

33

Sebanyak 25 responden dari semua katagori jenis umur, menjadikan tweet dari akun

Tokoh Agama yang di follow diaplikasikan dalam kehidupan beragama, sedangkan

sisa responden lainnya, yakni 19 responden menyatakan tidak menerpakan isi

kandungan tweet dari akun Tokoh Agama dalam kehidupannya yang beragama.

Hal tersebut memberikan jawaban, bahwa separuh besar responden menjadikan

tweet akun Tokoh Agama sebagai sarana ilmu agama yang kemudian diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari responden, membuktikan responden tersebut menilai penting

akan tweet yang responden konsumsi dari akun Tokoh Agama. Sedangkan 19

responden lainnya menjadikan tweet tersebut hanya sekadar keinginan tahu responden

atau sebagai alasan lainnya.

3. Kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained)

Hasil data responden mengenai kepuasan yang diperoleh (Gratification

Obtained) yang ditinjau dari seberapa besar manfaat yang didapatkan oleh responden saat mengkonsumsi tweet dari akun Tokoh agama yang difollow. Sebanyak 22

responden dari keseluruhan katagori umur, menyatakan bahwa manfaat tweet yang

responden konsumsi dari akun Tokoh Agama memiliki manfaat yang Besar dan 6

responden lainnya menyatakan manfaat yang dirasa sangat besat bagi diri responden,

kemudian 14 responden memberikan pernyataan bahwa tweet agama yang dikonsumsi

tersebut merupakan hal yang biasa.

Data tersebut menunjukkan bahwa tweet yang dilakukan oleh setaip akun

Tokoh Agama memiliki manfaat yang dibutuhkan oleh sebagian besar responden,

karena tweet yang dilakukan memiliki dampak pengaruh bagi pribadi keagamaan

setiap responden, sehingga tweet tersebut menjadi suatu kebutuhan yang sangat perlu

diketahui oleh setiap responden.

5.2 Saran

Media sosial twitter yang dipergunakan sebagai situs penyampaian informasi

dan nilai-nilai Agama sangat efektif bagi para followernya, karena dapat memberikan

(35)

34

dan inforamsi agama melalui tweet di media sosial twitter. diharapkan kepada akun

Tokoh Agama di media sosial twitter untuk tetap menjaga nilai positif yang sudah

berjalan, sebagai lahan amal dan ilmu pengetahuan Agama dengan tetap menjaga

kerukunan dan bersikap beragama dalam setiap tweet yang dilakukan di twitter.

penelitian yang dilakukan ini termasuk pada penelitian yang sangat menarik

untuk diteliti, karena masih terbatasnya para researcher meneliti tentang pola

penggunaan follower terhadap tweet akun Tokoh Agama. Namun penelitian yang

dilakukan ini masih jauh dari sempurna, dikarenakan jumlah responden dari follower

akun Tokoh agama yang telah ditentukan masih jauh dari responden yang ditargetkan

oleh peneliti, dikarenakan terjadai beberapa kendala. Diharapkan penelitian ini dapat

dilanjutkan kembali untuk mendapatkan data yang lebih mumpuni dan penelitian yang

lebih spesifik lagi, serta terdapat peneliti lainnya yang dapat mengembangkan topik

(36)

35 Refrensi

Adi, Tri Nugroho. MPK Kuantitatif, Jurusan Ilmu Komunikasi Unsoed, dalam situs

http://komunikasi.unsoed.ac.id/sites/default/files/Uses%20and%20gratification.pdf

diakses pada tanggal 22-02-2015

Djajasudarma, T. Fatimah. 1993. Metode Lingustik Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung, Eresco.

Kominfo, 2013. Kominfo : Pengguna Internet di Indonesia 63 Juta Orang. Diakses

pada Kominfo.go.id pada tanggal 11/3/2015.

Eunike, Laura C.S. dalam jurnal, Kepuasan Pendengar terhadap Program Sonora News Di Radio Sonora Surabaya. Universitas Kristen Petra, Surabaya

Herry Fahrur Rizal, 2014. Inilah 7 Ustad pengguna Twitter terpopuler di Indonesia.

Pada website dengan link

http://id.techinasia.com/inilah-7-ustad-pengguna-twitter-terpopuler-di-indonesia/ diakses pada 19-02-2014.

Kaplan and Haenlein. (2009). “User of The World, Unite! The Challenges and opportunities of Social Media”. Kelly School of Business, Indiana University.

Kriyanto, Rachmat. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Prenada Media Group.

Jakarta.

Ngurah Aditya Lesmana, 2012. Tesis. Analisis Pengaruh Media social Twitter

Terhadap Pembentukan Brand Attachment. Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Nuryah, Asri, Sjafirah. 2008. Perkembangan Penggunaan Media Daring. Yogyakarta: Grafindo Litera Media.

Slavin, R. E. (1994). Educational Psychology: Theory and Practice (4th Edition).

(37)

Gambar

Tabel diatas membahas data responden mengenai pencarian refrensi, saat

Referensi

Dokumen terkait

Isolasi dan Potensi Bakteri Penghasil Biosurfaktan Asal Laut Belawan Sumatera Utara Dalam Mendegradasi Pestisida Karbosulfan.. Medan: Universitas

Penambahan dan pengurangan ruang diperlukan untuk memfasilitasi penghuni yang baru datang dan menemukan suatu potensi baru pada bangunan tersebut, maka rancangan

Sistem penjadwalan dalam flow shop adalah penjadwalan dari seluruh job dalam urutan proses yang sama dan masing – masing job menuju ke masing – masing mesin dalam satu

• Pembayaran terkait operasional kantor (antara lain: honor terkait operasional kantor, bahan makanan, penambah daya tahan tubuh (hanya diberikan kepada pegawai yang bekerja di

Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia

Ada dua faktor yang dapat menyebabkan puas atau tidak puasnya pegawai yaitu faktor pemeliharaan (maintenance factor) dan faktor pemotivasian (motivasional factor). Jadi

Tindakan khusus di lapangan diperlukan karena kondisi tanah asli di lapangan tidak Tindakan khusus di lapangan diperlukan karena kondisi tanah asli di lapangan tidak selalu

al (2013) telah membangunkan model pengukuran dalam pembuatan Lean di dalam kajiannya yang mana bertujuan untuk mengukur dan menilai amalan Lean di dalam