LAPORAN PRAKTIKUM SENI RUPA TEKNIK
MONTASE di TK LABSCHOOL UPI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Seni Rupa
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh: Intan Kusumadewi (1704077) Karina Nurmala Dewi ()
Zahra Nur Fadilla ()
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas kelompok ini guna memenuhi tugas Seni Rupa dengan menggunakan Teknik Montase. Makalah ini di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini bisa selesai tepat waktu. Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaannya makalah ini.Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Bandung, 8 Agustus 2018
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A
Latar BelakangAnak usia dini merupakan anak yang mampu menyerap segala hal menggunakan ingatan maupun memorinya dengan sangat baik. Pada masa itu anak-anak mampu menyerap segala kejadian yang terjadi dihadapan mereka dengan baik bahkan memori itu dapat mereka simpan hingga nanti dewasa atau dapat disbeut juga degan memori permanen.
Mendidik anak usia dini bukan perkara mudah. Butuh kesabaran yang ekstra dalam mendidik mereka dan perlu diperhatikan dengan baik dalam segala hal maupun aspek baik dari dalam diri kita sebagai pendidik atau orang yang lebih dewasa maupun lingkungan sekitarnya. Karena dikhawatirkan mereka akan menyerap apa yang mereka lihat dan akan meniru hal yang telah mereka lihat. Bukan hanya perlu diperhatikan hal tersebut saja, akan tetapi anak usia dini perlu juga diajarkan mengenai seni.
Seni pada anak usia dini memang terlihat atau bahkan terdengar seperti hal yang percuma jika mengajarkannya kepada anak usia dini. Akan tetapi perlu diketahui bahwa anak usia dini juga memerlukan pengenalan mengenai seni dan bahkan perlu diasah bakat mereka mengenai seni. Karena seni juga merupakan hal yang penting bagi anak usia dini.
Ada berbagai macam seni yang dapat diajarkan kepada anak usia dini. baik itu seni tari, seni musik, seni lukis dan lain sebagainya. Untuk seni lukis atau gambar sendiri ada lagi pembagian teknik yang digunakan dalam seni tersebut. Salah satunya adalah seni melukis atau menggambar menggunakan metode atau teknik montase.
BAB II KAJIAN TEORI
A Profil TK Labschool UPI Visi :
“Mengembangkan anak menjadi individu yang berkualitas dan memiliki keunggulan kognitif, bahasa, sosial, emosional, berkepribadian, kreatif, mandiri, dan berakhlak mulia.”
Misi :
(1) Mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak secara optimal; (2) Mengembangkan potensi anak;
(3) Meningkatkan profesionalisme guru secara berkelanjutan; (4) Memelihara dan meningkatkan mutu proses belajar;
(5) Menciptakan kegiatan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan).
Tujuan :
Meletakkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak, meliputi pengetahuan, kepribadian, akhlak, dan keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan dasar.
Standar Kompetensi Lulusan :
Tercapainya tugas-tugas perkembangan secara optimal dari seluruh aspek perkembangan baik aspek moral, nilai-nilai agama, sosial, emosional dan kemandirian, bahasa, kognitif, dan fisik-motorik.
Sasaran Program :
Sasaran program TK Labschool adalah anak usia 4 sampai 6 tahun, dikelompokkan menjadi kelompok anak usia 3 – 4, dan 5 – 6 tahun. Prinsip Pembelajaran :
(1) Pembelajaran dilaksanakan melalui bermain Bermain merupakan wahana belajar bagi anak. Anak belajar seraya bermain dan bermain seraya belajar. Pemenuhan metode dan alat bermain yang tepat dan bervariasi serta memanfaatkan berbagai sumber belajar yang ada di lingkungan.
nyaman, bersih, dan menarik sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif.
(3) Pembelajaran yang berorientasi perkembangan Anak memiliki karakteristik perkembangan yang khas dan unik. Pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik perkembangan anak yang dilaksanakan secara bertahap, berkesinambungan dan bersifat pembiasaan.
(4) Pembelajaran berorientasi pada kebutuhan anak Kegiatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan fisik dan psikis anak dengan memperhatikan perbedaan bakat, minat dan kebutuhan masing-masing anak.
(5) Pembelajaran berpusat pada anak dan kegiatan pembelajaran PAIKEM
Pembelajaran menempatkan anak sebagai subyek pebelajar (berpusat pada anak) yang dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan mendorong kreativitas serta kemandirian. tanggung jawab, disiplin, mandiri, kreatif, peduli sosial, rasa ingin tahu dan peduli lingkungan) terintegrasi dalam berbagai kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Pembelajaran :
Pembelajaran di TK Laboratorium – Percontohan UPI dirancang secara aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Tenaga Pengajar :
Tenaga pengajar adalah lulusan terbaik dari Universitas Pendidikan Indonesia dan perguruan tinggi terbaik lainnya, berpengalaman dalam bidang ilmunya, serta selalu mengembangkan kemampuannya.
Kerja Sama :
TK Laboratorium Percontohan UPI memiliki ikatan kerja sama dengan beberapa instansi, khususnya di wilayah kampus UPI. Adapun hubungan sekolah dengan masyarakat meliputi:
(1) Laporan kepada orang tua murid, berbentuk Buku Komunikasi dan laporan perkembangan anak (Deskriptif, Inventory, Grafik), dan laporan kesahatan anak yang dilaksanakan setiap 6 Bulan Sekali; (2) Program Guru Tamu (orang tua menjadi guru tamu dalam
pembelajaran di kelas); (3) Penjelasan oleh staf sekolah; (4) Media promosi berupa brosur; (5) Media promosi berupa spanduk; (6) Promosi melalui media elektronik;
(7) Kerja sama dengan program studi PGPAUD FIP UPI; (8) Kerja sama dengan kolam renang Rumah Sosis; (9) Kerja sama dengan McDonalds;
(10)Kerja sama dengan Polwiltabes Bandung;
(11)Kerja sama dengan PT. Kereta Api Indonesia (Persero); (12)Kerja sama dengan Pemadam Kebakaran Kota Bandung.
B Teori Teknik Montase
Pengertian Montase, menurut kamus besar Bahasa Indonesia, yaitu komposisi gambar-gambar yang dihasilkan dari percampuran unsur dari beberapa sumber. Pada perkembangannya montase yang semula terbatas pada karya dua dimensi sekarang telah merambah kepada karya tiga dimensi. Karya montase ini juga kurang dikenal oleh kalangan umum, karena bentuk karyanya masih mempunyai kemiripan dengan seni lukis, seni kriya, seni patung. Sehingga jenis karya ini dianggap sebagai salah satu dari jenis karya tersebut.
Karya montase dihasilkan dari mengeposisikan beberapa gambar yang sudah jadi dengan gambar yang sudah jadi lainnya. Gambar rumah dari majalah kemudian dipotong yang hanya diambil gambar rumahnya saja kemudian ditempelkan pada permukaan alas gambar. Ini merupakan salah satu contoh sederhana dari karya montase.
C Manfaat Teknik Montase Fungsi Montase:
1. Fungsi praktis , yaitu fungsi pada benda sehari – hari, karya tersebut dapat digunakan sebagai bahan dekorasi.
2. Fungsi edukatif ,yaitu dapat membantu mengembangkan daya pikir, daya serap, emosi, estetika, dan kreativitas
3. Fungsi ekspresi, yaitu dengan menggunakan berbagai bahan dan tekstur dapat membantu melejitkan ekspresi.
4. Fungsi psikhologis, yaitu dengan menuangkan ide, emosi yang menimbulkan rasa puas dan kesenangan sehingga dapat mengurangi beban psikhologis
5. Fungsi sosial, yaitu dapat menyediakan lapangan pekerjaan dengan banyaknya karya yang dimiliki diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan dengan modal kreativitas.
D Tahapan Teknik
Langkah-langkah Membuat Montase Sediakan alat dan bahan:
1. Majalah, gambar-gambar yang akan dijadikan montase 2. Gunting
3. Lem
4. Buku gambar sebagai tempat menempelkan gambar
5. Potonglah gambar-gambar dari majalah yang akan dijadikan montase, misalkan badan dan kepala berbeda
6. Guntinglah gambar tersebut yang dirasakan sudah cocok
7. Tempelkan gambar pada buku gambar yang sudah disiapkan dengan menggunakan lem
8. Lihat hasil montase yang dibuat
BAB III HASIL OBSERVASI
A) Implementasi Dari Teknik Montase B) Refleksi
C) Evaluasi dan Penilaian BAB IV PENUTUP