• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Cendawan Mikoriza Arbuskula (Cma) Untuk Mengendalikan Fusarium Oxysporum F.Sp. Cubense Dan Nematoda Radopholus Similis Pada Tanaman Pisang Barangan (Musa Paradisiaca) Di Rumah Kaca

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Penggunaan Cendawan Mikoriza Arbuskula (Cma) Untuk Mengendalikan Fusarium Oxysporum F.Sp. Cubense Dan Nematoda Radopholus Similis Pada Tanaman Pisang Barangan (Musa Paradisiaca) Di Rumah Kaca"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) UNTUK

MENGENDALIKAN

Fusarium oxysporum

f.sp

. cubense

DAN NEMATODA

Radopholus similis

PADA TANAMAN PISANG BARANGAN

(

Musa paradisiaca

) DI RUMAH KACA

SKRIPSI

Oleh:

RINI AMBARWULAN

080302038

HAMA PENYAKIT TUMBUHAN

DEPARTEMEN AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PENGGUNAAN CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) UNTUK

MENGENDALIKAN

Fusarium oxysporum

f.sp

. cubense

DAN NEMATODA

Radopholus similis

PADA TANAMAN PISANG BARANGAN

(

Musa paradisiaca

) DI RUMAH KACA

SKRIPSI

OLEH :

RINI AMBARWULAN

080302038

HAMA PENYAKIT TUMBUHAN

Usulan Penelitian Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Melaksanakan

Penelitian di Departemen Agroekoteknologi Fakultas Pertanian,

(3)

Rini Ambarwulan. 2013. The use of Mycorrhizal Arbuscula Fungi (MAF) to Control the Fusarium oxysporum f.sp. cubense and Radopholus similis at Barangan Banana (Musa paradisiaca) in Glasshouse, under supervised by Lisnawita and Lahmuddin Lubis. This research was to study the effectivity use of MAF in controling

Fusarium wilt and R. similis at Barangan Banana. This research was carried out in glasshouse of Agriculture Faculty, University of Sumatera Utara, Medan since May until December 2012. The method of this research was Randomized Complete Design Non Factorial with nine treatment and three replication, namely control, inoculation of MAF, inoculation of R. similis, inoculation F. oxysporum f.sp cubense, inoculation of mycorrhizal, R. similis & Foc, inoculation of Foc one week later MAF and R. similis, inoculation of R. similis one week later CMA dan Foc, inoculation of MAF one week later Foc one week later R. similis, inoculation of MAF one week later R. similis one week later Foc.

The result showed that fastest incubation period in the treatment inoculation of

Foc are 11 days and the lowest in the treatment inoculation of MAF at once week are 20 days. The highest disease severity (35.56%) in the treatment Foc and the lowest (8.89%) in the treatment inoculation of MAF, one week later R. similis one week later Foc. The highest population of nematodes (2641) in the treatment inoculation of R. similis and the lowest (164) in the tretament inoculation of MAF one week later Foc one week later R. similis. The highest percentage infection of MAF (100%) in the treatment inoculation of MAF and the lowest (93.33%) in the treatment inoculation of Foc next week mycorrhizal and R. similis.

Keywords: Mycorrhizal Arbuscula Fungi, Fusarium oxysporum f.sp. cubense,

Radopholus similis, banana

ABSTRAK

Rini Ambarwulan. 2013. Penggunaan Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) untuk Mengendalikan Fusarium oxysporum f.sp. cubense dan Nematoda Radopholus similis pada Tanaman Pisang Barangan (Musa paradisiaca) di Rumah Kaca, di bawah bimbingan Lisnawita dan Lahmuddin Lubis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan CMA dalam mengendalikan layu fusarium dan

(4)

2012. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial, dengan sembilan perlakuan dan tiga ulangan yaitu kontrol, inokulasi CMA, inokulasi

R. similis, inokulasi F. oxysporum f.sp cubense (Foc), inokulasi CMA, R. similis, & Foc

bersamaan, inokulasi Foc satu minggu kemudian diinokulasikan CMA dan R. similis; inokulasi R. similis satu minggu kemudian CMA dan Foc, inokulasi CMA satu minggu kemudian Foc satu minggu kemudian R. similis, inokulasi CMA satu minggu kemudian

R. similis satu minggu kemudian Foc.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode inkubasi tercepat terdapat pada perlakuan inokulasi Foc yaitu 11 hari dan terlama pada perlakuan inokulasi CMA pada minggu pertama yaitu pada 20 hari. Keparahan penyakit tertinggi (35,56%) pada perlakuan inokulasi Foc dan terendah (8,89%) pada perlakuan inokulasi CMA 1 minggu kemudian

R. similis 1 minggu kemudian Foc. Populasi akhir R. similis tertinggi (2641) pada perlakuan inokulasi R. similis dan terendah (164) pada perlakuan inokulasi CMA 1 minggu kemudian Foc 1 minggu kemudian R. similis.Persentase infeksi CMA tertinggi (100%) pada perlakuan inokulasi CMA dan terendah (93,33%) pada perlakuan inokulasi

Foc 1 minggu kemudian CMA dan R. similis.

Kata Kunci: Cendawan Mikoriza Arbuskula, Fusarium oxysporum f.sp cubense,

Radopholus similis, pisang

RIWAYAT HIDUP

Rini Ambarwulan, lahir tanggal 24 Maret 1990 di Pematangsiantar, Kabupaten

Simalungun, Sumatera Utara. Merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari

pasangan bapak Ramli dan ibu Sukasni.

Pendidikan formal yang telah ditempuh adalah:

-

SD Negeri 091250 di Pematangsiantar Lulus Tahun 2002

-

MTs Swasta Khoirotul Islamiyah di Pematangsiantar Lulus Tahun 2005

-

SMA Negeri 3 di Pematangsiantar Lulus Tahun 2008

-

Tahun 2008 Lulus Seleksi Masuk Universitas Sumatera Utara melalui

jalur SNMPTN di Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas

(5)

Pendidikan informal:

-

Tahun 2008-2012 sebagai anggota IMAPTAN (Ikatan Mahasiswa

Pelindung Tanaman), Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

-

Tahun 2008-2012 sebagai anggota dan pengurus KOMUS (Komunikasi

Muslim) Hama dan Penyakit Tumbuhan , Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara.

-

Tahun 2010 mengikuti Seminar Pertanian dengan tema “Meningkatkan

Ketahanan Pangan Nasional” yang dilaksanakan oleh Syngenta Group.

-

Tahun 2011 melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Pusat

Penelitian Kelapa Sawit Unit Marihat Pematangsiantar.

-

Tahun 2012 mengikuti seminar Nasional dan Rapat Tahunan BKS-PTN

Wilayah Barat bidang ilmu pertanian dengan tema “Pertanian Presisi

Menuju Pertanian Berkelanjutan.

-

Tahun 2012 sebagai asisten Laboratorium Nematologi dan Virologi

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

-

Tahun 2012 melaksanakan penelitian di Laboratorium Penyakit Tumbuhan

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi yang berjudul ”Penggunaan Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) untuk Mengendalikan Fusarium oxysporum f.sp. cubense dan Nematoda Radopholus

similis pada Tanaman Pisang Barangan (Musa acuminata Colla) di Rumah Kaca”

merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Program

Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Komisi

Pembimbing Dr. Lisnawita, SP. MSi selaku ketua Ir. Lahmuddin Lubis, MP.

selaku anggota, yang telah memberikan saran dan kritik kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh

karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi

penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2013

(7)

DAFTAR ISI

Faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit ... 8

Radopholus similis Cobb. ... 8

Klasifikasi ... 8

Morfologi ... 8

Biologi dan siklus hidup ... 9

Gejala serangan ... 11

Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) ... 12

(8)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Periode inkubasi F. oxysporum f.sp. cubense (hari) ... 24

Kejadian penyakit F. oxysporum f.sp. cubense (%) ... 26

Keparahan penyakit F. oxysporum f.sp. cubense (%) ... 28

Berat basah akar (g) ... 30

Populasi akhir R. similis ... 32

Populasi spora CMA ... 34

Persentase infeksi CMA (%) ... 35

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 39

Saran ... 40

(9)

DAFTAR TABEL

No. Uraian Halaman

1.

Periode inkubasi

F. oxysporum

f.sp

cubense

(hsi) ... 24

2.

Kejadian penyakit

F. oxysporum

f.sp

cubense

(%) ... 26

3.

Keparahan penyakit

F. oxysporum

f.sp

cubense

(%) ... 28

4.

Pengaruh pemberian CMA terhadap berat basah akar (g) ... 30

5.

Pengaruh pemberian CMA terhadap populasi akhir

R. similis

... 32

6.

Pengaruh waktu aplikasi terhadap populasi spora CMA ... 34

7.

Pengaruh waktu aplikasi cma terhadap persentase infeksi CMA (%) ... 36

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Halaman

1.

Koloni

F. oxysporum

f.sp cubense: a. mikrokonidia,

b. Makrokonidia

... 6

2.

Gejala serangan layu Fusarium pisang: a. gejala luar,

b. irisan batang melintang, c. Irisan batang membujur ... 7

3.

Gejala serangan

R. similis

pada tanaman pisang:

a. Gejala luar, b. Gejala pada akar ... 10

4.

Spora CMA: a. Spora CMA dengan

germ tube

,

b. Spora CMA yang dipecah ... 13

5.

Gambar mikroskopis CMA dalam jaringan akar dengan

spora (s) dan hifa internal (h) ... 14

6.

Tanaman pisang: a. Tanaman yang diinokulasikan

F. oxysporum

f.sp

cubense

tanpa CMA; b. Tanaman yang diinokulasikan CMA ... 25

7.

Spora CMA: a. Spora CMA yang utuh, b. Spora CMA

yang dipecahkan ... 35

8.

CMA pada jaringan akar; (s) spora CMA ... 37

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Halaman

1.

Bagan Penelitian ... 46

2.

Data kejadian penyakit (%)

F. oxysporum

f.sp

cubense

... 47

3.

Data keparahan penyakit

F. oxysporum

f.sp

cubense

(%) ... 55

4.

Data berat basah akar (g) ... 63

5.

Data populasi akhir

R. similis

... 71

6.

Data jumlah spora CMA ... 79

7.

Data persentase infeksi CMA (%) ... 87

8.

Cara Menghitung Persentase CMA Pada Akar ... 95

Gambar

Gambar mikroskopis CMA dalam jaringan akar dengan
Gambar Penelitian  ................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Tegal melalui Pejabat Pengadaan telah melaksanakan proses pengadaan langsung jasa konsultansi Kegiatan Pembangunan Dan Peningkatan Jalan Kabupaten Tegal Tahun

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMAN 9 Bandung dapat dilihat bahwa siswa lebih memilih untuk menghafalkan materi pembelajaran pada saat pembelajaran

Kontrol positif adalah : Sediaan pemeriksaan IHK pasien karsinoma payudara duktal invasif tipe tidak spesifik dengan hasil pulasan IHK Ki-67 terekspresi pada inti sel

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan Fungsi Kognitif penderita epilepsi Rawat Jalan di Poli Saraf RSUD Sultan Syarif

Oleh karena itu, Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Buleleng disusun dengan mengutamakan prioritas jangka pendek, jangka menengah dan capaian yang

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penusunan skripsi ini dengan judul PEMANFAATAN LINDI SAMPAH

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat khususnya para pembudidaya ikan hias air tawar mengenai pengaruh

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dengan segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat menyelesaikan Tugas Akhir “Pra Rencana