• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses produksi II proses pembuata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proses produksi II proses pembuata "

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES PRODUKSI

II

(2)
(3)

1.

    

MIXING / BANBURY

Dalam pembuatan produk ban unggulan, baik untuk kendaraan mobil maupun motor, Tire Manufacturing  menggunakan beberapa material sebagai bahan baku utama dan beberapa bahan kimia sebagai bahan

pelengkap produksi. Material yang digunakan antara lain Natural dan Synthetic Rubber, Carbon Black, Silica, Zinc Oxide, Sulfur, Oli, dan beberapa material kimia lain. Pada tahap awal, proses yang dilakukan adalah

pencampuran Natural &Synthetic

Rubber dengan Ingredient yang sebelumnya sudah ditimbang sesuai dengan berat yang ditentukan pada spesikasi produk yang ingin dibentuk. Kemudian

diberikan tambahan Carbon dan Oli pada saat material tersebut masuk

kedalam mesin Banburry. Dalam mesin tersebut terdapat alat yang berfungsi untuk menggiling campuran menjadi lapisan yang disebut compound.

Sebelum compound tersebut disusun pada rak, terlebih dahulu melewati proses pendinginan dan diberi

(4)

2.

  

EXTRUDING

 

Adonan hasil mixing  tadi dibuat menjadi tread  dan sidewall.  Prosesnya adalah injeksi dan

extruding hingga terbentuk profil.

Hasil akhir dari tahapan ini adalah side walltread dan fillerSide wall merupakan

salah satu bagian ban yang berfungsi sebagai pelindung terhadap benturan dari arah

samping atau serempetan, bahan untuk menambah fleksibilitas ban, lapisan karet

pembungkus carcass dari shoulder area ke rim cushion dan bead area, berfungsi untuk

fashion jika dihias dengan white

ribbon atau white letter, penahan tekukan

(5)

3.

  

CALENDER

Proses aplikasi lain adalah untuk pembuatan material ply & steel belt, JLB & cap ply.

Aplikasi tersebut dibentuk oleh

mesin Calender dengan bahan dasar benang (polyester dan nylon) juga steel cord. Polyester maupun nylon yang akan diproses, sebelumnya harus melalui proses pelebaran terlebih dahulu agar material tersebut terbuka untuk kemudian di

masukan ke dalam oven dengan suhu 160°C agar pada saat

(6)

4.

  

 BEAD

 

(7)

5.

  

CUTTING

 

• Proses cutting ini merupakan proses lanjutan dari mesin Callender, hasill akhir  dari proses ini biasa disebut dengan Ply dan Cap Ply. Ply merupakan lembaran material yang terdiri dari Polyester, Nylon, dan compound yang telah diproses sebelumnya dalam bentuk gulungan panjang di mesin Calender yang kemudian di potong – potong untuk merubah arah atau sudut benang dari 0° menjadi 90°. Ply berfungsi sebagai carcass atau kerangka untuk menahan, membentuk sistem suspensi dan beban ban.Sedangkan Cap Ply merupakan lembaran material yang terdiri dari nylon dan compound yang dipotong – potong menjadi beberapa bagian di mesin TTO. Cap Ply berfungsi sebagai bahan untuk mempertahankan bundar ban waktu berjalan, meredam suara bising dari steel belt, membuat nyaman, dan untuk

(8)

6.

  

BUILDING

Kemudian sampailah pada tahap perakitan semua komponen-komponen  aplikasi yang telah dibuat pada proses semi manufaktur. Semua komponen seperti rakitan bead, lembaran ply yang telah di potong dengan sudut 90°, steel

beltsinnerlinertread dan side wall semua di rakit menjadi satu kesatuan utuh sebagai

bagian dari ban setengah jadi atau biasa disebut dengan Green Tire (GT). Proses

perakitan (Tire Building) terdiri dari 2 tahap, tahap pertama sering disebut dengan

istilah 1st stage yang kemudian menghasil produk berupa carcass, kemudian carcass diproses kembali di tahap kedua atau 2nd stagedengan menambahkan steel beltcap ply dan tread menjadi GT. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan mesin yang

(9)

7.    

CURING

 

Proses selanjutnya adalah tahap akhir dari proses pembentukan ban. GT yang dihasilkan dari proses perakitan kemudian di kirim ke area Curing untuk dimasak. Proses Curing sendiri terdiri dari beberapa tahap. Pertama GT datang dari bagian Perakitan, sebelum masuk ke proses curing, GT harus

diperiksa terlebih dahulu untuk menghindari

adanya cacat pada GT. Setelah GT selesai diperiksa diambil 4 ban setiap 1 rak GT untuk dilakukan

proses painting Chem Trend yaitu pengolesan cairan tire-lubricant pada bagian dalam GT yang bertujuan agar GT tidak menempel di bagian karet bladder pada saat proses curing berlangsung.

(10)

Proses curing sendiri merupakan pemasakan atau vulkanisasi yaitu penyatuan polimer (rubber) dengan carbon black dan sulphur dengan dibantu oleh

persenyawaan bahan kimia untuk mendapatkan beberapa

karakteristik compound yang diperlukan dari bagian-bagian ban.

Proses curing (pemasakan) ini membutuhkan suhu panas dan sejumlah

tekanan steam yang sangat tinggi, GT akan ditempatkan pada cetakan (mold) dengan temperatur sesuai dengan yang diinginkan untuk produksi. Setelah

cetakan tertutup, GT akan melebur ke dalam cetakan tread dan side wall. Cetakan tersebut tidak dapat dibuka sampai proses curing selesai secara keseluruhan.

(11)

8.    

FINISHING / QUALITY CONTROL

Setelah selesai, ban diperiksa secara visual apakah ada cacat atau tidak. Proses ini

tentu saja tidak menggunakan mesin, jadi ketelitian pekerja sangat dibutuhkan.

Selain visual, kontrol juga dilakukan dengan pemeriksaan balance  dan menggunakan sinar X. 

Ban tidak mungkin bisa 100% balance  seperti pelek, namun ada batasannya. Jika melebihi batas, berarti ada kesalahan pada proses produksi. Selain itu, kami juga

(12)

9.

WRAPPING/PACKAGING

Proses Wrapping / Packaging Merupakan proses terakhir. Setelah dinyatakan OK, setiap ban dibungkus seluruh

(13)

ISTILAH ISTILAH  UMUM

• 1. Tread, adalah bagian telapak ban yang berfungsi untuk melindungi ban dari benturan, tusukan obyek dari luar yang dapat berusak ban. Tread dibuat banyak pola yang disebut Pattern.

• 2. Breaker dan Belt , adalah bagian lapisan benang (pada ban biasa terbuat dari tekstil, sedangkan pada ban radial terbuat dari kawat) yang diletakkan diantara tread dan casing. Berfungsi untuk melindungi serta meredam benturan yang terjadi pada Tread agar tidak langsung diserap oleh Casing.

• 3. Casing , adalah lapisan benang pembentuk ban dan merupakan rangka dari ban yang menampung udara bertekanan tinggi agar dapat menyangga ban.

(14)

CARA MEMBACA KODE BAN MOBIL

Banyak sebagian orang yang tidak tahu bahwa yang terpenting dari

(15)

Kode produksi dicetak bi bagian ban (sisi ban) lihat pada gambar, dengan penandaan unik seperti peneng. Setiap pabrik ban (Seperti PT gajah Tunggal) memiliki jumlah kode digit tersendiri untuk menandai ban hasil produksinya, ada yang 5 digit, ada pula yang 7 digit. Akan tetapi kode 4 Digitdari belakang adalah sebuah standard  international yang menunjukkan dari Produksi pada Minggu (Week) dan Tahun (YEAR) ban tersebut

diproduksi.

Untuk mengetahui kode dari ban tersebut kita bisa membacanya. Misalnya, X2001. Kode Angka tersebut menginformasikan periode produksi ban. Dua kode angka pertama

menunjukan minggu, dua kode angka terakhir itu berarti tahun pembuatan. Jadi apabila dibaca, kode tersebut berarti, Ban dibuat pada minggu ke-20 di tahun 2001. Kode angka pada Ban ini penting, Sebab semakin lama ban yang sudah diproduksi  tersimpan,

semakin rentan pula terhadap kerusakan yang di akibatkan kekerasan pada kompon ban.

Kompon Ban yang kerasa sangat berpengaruh terhadap kemampuan daya cengkram ban pada alur jalan ketika direm. Kompon yang keras atau telah berusia lama bisa

(16)

ADA TIGA UNSUR YANG HARUS KITA

DIKETAHUI SEBELUM MEMBELI BAN TERBAIK :

• 1. Ukuran BanApabila Bila kita perhatikan, pada sisi luar ban tertulis kode 175/70R13 82H. itu maksudnya adalah :

• "175" menunjukkan kode lebar telapak ban menggunakan satuan milimeter, jadi bukan diameter ban. Semakin besar kode angkanya, maka kian lebar telapaknya.

• "70" menandakan kode tinggi ban dalam satuan % persen dari telapak ban. Mudahnya, tinggi yang dimaksud bisa Anda cermati mulai dari bibir pelek sampai telapak ban menempel ke permukaan aspal. Jadi, semakin kecil

angkanya , semisal 50, maka jarak telapak ban dengan bibir pelek kian dekat.

• "R" menunjukkan kode konstruksi Ban Radial.

• "13" merupakan kode diameter dari pelek yang sesuai. Berarti, pelek yang dipakai berukuran 13 inci.

• "82" mewakili kode beban maksimum yang bisa ditopang setiap ban. Angka tersebut memiliki load index sebesar 475 kg. Semakin besar, beban maksimumnya bertambah pula. Begitu sebaliknya.

(17)

2. Usia ban

Seperti halnya pada Produk makanan, Ban juga memiliki waktu kadaluarsa. Standarnya adalah 3 tahun dari tanggal pembuatan atau menempuh jarak sekitar 60.000 Km. Setiap pabrik ban punya pengkodean serta jumlah digit yang berbeda-beda. Itu bisa Anda temui bibir ban (dekat pelek) semisal 1709, berarti diproduksi minggu ke-17 tahun 2009.

3. Treadwear Indicator

(18)
(19)

• Vulkanisir System Dingin (precure), dan System Panas (mouldcure) kedua system ini pada dasarnya, sama sama menghasilkan ban yang telah habis ketika di gunakan menjadi kembali baru. namun hanya proses pengerjaan nya saja yang berbeda.

• untuk system dingin dan panas sama sama melewati tahap demi tahap dari proses

tersebut, seperti:

1. Inspeksi awal (pemeriksaan awal ban sebelum masuk ruang produksi), kemudian 2. Proses Buffing (yaitu proses pemarutan/ pembuangan sisa telapak lama),

3. Proses repairing (proses penambalan pada ban yang terdapat lubang/ kerusakan kecil yang masih layak untuk di perbaiki),

4. Proses building (yaitu proses pemasangan tapak karet baru pada ban yang telah di parut)

(20)

Proses dingin: menggunakan semacam lapisan karet yang disebut envelopes yang digunakan untuk menutupi casing/ badan ban yang akan dicetak sistem dingin, dan tentunya setelah melewati proses bulding, kemudian setelah itu ban yang telah di lapisi envelopes tersebut dimasukan kedalam ruangan mesin/ chamber yang berbentuk seperti kapsul besar, dan di

(21)

Pada Proses panas ban tidak di lapisi oleh

envelopes, tetapi setelah ban melewati proses building dengan baik, maka ban tersebut

dimasukkan ke dalam chamber / mesin yang berberntuk seperti kerang yang terbuka, dan kemudian ban tersebut akan di press dan di cetak melalui mesin tersebut pada waktu dan suhu yang telah ditentukan pula, sehigga

mendapatkan hasil akhir yang baik. (untuk vulkanisir dingin tapak vulkanisir tidak dicetak di dalam mesin seperti proses panas, karena tapak vulkanisir itu telah tercetak pada

awalnya/ karet jadi, karena itu di dalam chamber dingin, ban hanya di press dan disatukan dengan badan ban dengan cara

peningkatan suhu uap dalam mesin, sedangkan proses panas tapak dicetak di dalam mesin,

karena karet tapak nya masih merupakan karet mentah, sehingga ketika proses pemasakan system panas, karet akan memuai dan

(22)

Referensi

Dokumen terkait

(1) Subbagrenmin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 huruf a bertugas menyusun perencanaan program kerja dan anggaran, manajemen Sarpras, personel, dan kinerja,

Skala Likert tidak terdiri dari hanya satu stimulus atau satu pernyataan saja melainkan selalu berisi banyak item (multiple item measure). 19 Skala psikologi

GMIL Pimpinan tertinggi di dalam Unit Organisasi GMIL, yang berkedudukan di Pusat DPP GMIL / Provinsi DPW GMIL / Kota / Kabupaten Koordinator GMIL Kota / Kabupaten dan merupakan

Mohon maaf apabila selama kerja, saya melakukan banyak kesalahan, baik disengaja atau tidak. Kalimas Kretek Group

Solusi optimum pada LPIC didapatkan dengan mencari versi khusus dari fungsi objektif dan kendala yang mengoptimumkan model, yaitu dipilih suatu nilai spesifik (nilai

Jotopurnomo dan Mangoting..,(2012), Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan, Lingkungan Wajib Pajak Berada terhadap Kepatuhan Wajib

Analisis kredit ini dapat memberikan gambaran bagi Robin Cell dalam memberikan piutang kepada debiturnya dan Robin Cell lebih mengetahui hal-hal yang dimiliki debiturnya

Dapat disimpulkan bahwa variabel Pengaruh Iklan Layanan Masyarakat Versi “Stop Sebar Berita Hoax” di Radio OZ Jakarta Terhadap Perilaku Pendengar Media Sosial