ANALISA PENGGUNAAN SMARTPHONE DALAM
PERTEMANAN DI SEKOLAH KELAS X
DI SMA NEGERI 4 PALANGKA RAYA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
OLEH FAZRIAN NOOR
NPM.10.21.11930
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
ABSTRAK
Fazrian Noor. 2014. Analisa Penggunaan Smartphone dalam Pertemanan di Sekolah Kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Pembimbing (I) Drs.H. Sunaryo, AI.M.Pd, (II) Dina Fariza, TS, M.Psi. Kata Kunci : Smartphone, pertemanan di sekolah.
Penelitian ini bertujuan ingin menganalisa penggunaan Smartphone dalam pertemanan di sekolah kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya tahun pelajaran 2013/2014.
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 4 Palangka Raya yang terdiri dari 10 kelas. Sampel penelitian peserta didik kelas X SMA Negeri 4 Palangka Raya yang berjumlah 182 orang. Instrument yang digunakan berupa kuisioner/angket. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus persentase,
Hasil penelitian ini adalah (1) dampak positif Smartphone adalah a) tidak mengaktifkan Smartphone saat pembelajaran berlangsung, b) memanfaatkan Smartphone untuk belajar kelompok, c) memanfaatkan fitur situs jejaring sosial untuk berkomunikasi dengan teman, d) memanfaatkan Smartphone untuk melakukan kegiatan bersama teman-teman seperti belajar kelompok, e) menyapa teman walaupun sedang memainkan Smartphone, f) orang tua selalu mengecek Smartphone. g melakukan kegiatan bersama dengan teman yang tidak menggunakan Smartphone (2) dampak negatif smartphone adalah a) membawa Smartphone ke sekolah, b) lupa waktu belajar akibat Smartphone, c) menyampaikan isi hati dengan mengupdate status di jejaring sosial menggunakan Smartphone, d) memainkan Smartphone bila sedang berkumpul bersama teman-teman, e) ditegur teman bila sedang asik memainkan Smartphone, f) ditegur orang tua saat melihat belajar sambil memainkan Smartphone, g) meminta uang kepada orang tua untuk membeli paket Smartphone, h) kehabisan uang saku karena membeli paket Smartphone i) membeli paket Smartphone yang paling mahal/full service, j) hanya menggunakan fitur Blackberry Messenger untuk memberi informasi, k) kurang percaya diri bila tidak membawa Smartphone, (3) dampak netral Smartphone, a) begadang karena Smartphone, b) terbangun dari tidur pada malam hari karena Smartphone, c) Smartphone membuat sibuk sendiri daripada melakukan kegiatan bersama dengan teman, d) menambah teman yang tidak di kenal melalui Blackberry Messenger, e) membeli Smartphone merk terbaru mengikuti teman.
ABSTRACT
Fazrian Noor. 2014. Analysis of Smartphone Usage in Friendship School Class X in SMAN 4 Palangkaraya 2013/2014 academic year, the Faculty of Education, University of Muhammadiyah Palangkaraya, Advisors (I) Drs.H. Sunaryo, AI.M.Pd, (II) Dina Fariza, TS, M.Psi.
This study is intended to analyze the use of smartphones in friendship at school class X in SMAN 4 Palangkaraya academic year 2013/2014,
This research method using quantitative descriptive method. The population in this study were all students of class X SMAN 4 Palangkaraya which consists of 10 classes. The research sample of students of class X SMAN 4 Palangkaraya, amounting to 182 people. Instrument used a questionnaire / questionnaire. Analysis of the data used in this study using a percentage formula,
The results of this study were (1) a positive impact Smartphone is a) not enable Smartphone when learning takes place, b) utilizing Smartphones to study group, c) utilize the features of social networking sites to communicate with friends, d) utilizing Smartphones to do activities with friends friends such as learning groups, e) greet friends despite being played Smartphone, f) parents always check Smartphone. g undertake joint activities with friends who do not use the Smartphone (2) the negative impact of smartphones is a) bring the Smartphone to school, b) forget the time to learn as a result of the Smartphone, c) deliver heart's content with the update status on social networks using a Smartphone, d) plays Smartphone when you are hanging out with friends, e) reprimanded a friend when she was cool to play Smartphones, f) reprimanded parents at the sight of learning while playing a Smartphone, g) requesting money to parents to buy a package Smartphone, h) ran out of pocket money for buying a smartphone package, i) bought the most expensive Smartphone package / full service, j) only use the features of Blackberry Messenger to provide information, k) lack confidence when it does not carry the Smartphone, (3) neutral impact Smartphone, a) stay up for Smartphone, b) awakened from sleep at night because of the Smartphone, c) Smartphones make yourself busy than doing activities together with friends, d) add friends who are not in the know via Blackberry Messenger, e) buy the latest smartphone brands follow friends.
Keywords: Smartphone, friendships at school.
DENGAN RASA SYUKUR YANG MENDALAM
SKRIPSI
INI KUPERSEMBAHKAN KEPADA :
>> Bapak , Ibu, Kakak saya dan Almarhum Adik saya (Tarmiji, Normalawati, Siti Sarah, Rabiatun dan Muhammad Ade Rifky) kalian semua adalah penyemangat hingga saya mampu menyelesaikan skripsi ini.
>> Teman-teman seangkatan saya, kaka tingkat maupun adik-adik tingkat saya sefakultas maupun teman-teman dari universitas lain yang telah memberi masukan dan arahan. Terimakasih atas segala bantuan baik materi dan spiritualnya yang telah mengisi hari-hari kuliah maupun hari-hari-hari-hari begadang hingga pada akhirnya terselesaikan skripsi saya ini.
THANKS
Senyum selalu kepada kalian semua ENJOY YOUR LIFE
Akhir kata
Diriku tiada apa-apa tanpa mereka Syukurku pada Mu, ALLAH SWT…
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat taufik-Nya kepada peneliti sehingga skripsi dengan judul “Analisa Penggunaan Smartphone Dalam Pertemanan di Sekolah Kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014”.
Dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan, bimbingan dan motivasi selama peneliti menyusun skripsi ini. Oleh karena itu peneliti menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat :
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Palangka Raya dan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan beserta staf atas segala kebijakasanaan, perhatian dan dorongan sehingga peneliti selesai studi.
2. Drs. H. Sunaryo, AI.M.Pd, dan Dina Fariza, TS, M.Psi selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu mengarahkan, membimbing dan memberikan dorongan sampai skripsi ini selesai.
3. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Palangka Raya, Kepala Sekolah, Guru-guru beserta Peserta Didik SMA Negeri 4 Palangka Raya yang telah membantu kelancaran selama penelitian.
4. Teman-teman Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya dan berbagai pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu atas dukungan moril sehingga Peneliti selesai studi.
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa, dan semoga karya ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya, Amin.
Palangka Raya, Desember 2014
FAZRIAN NOOR
DAFTAR ISI
Halaman
PERYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACK ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
LEMBAR PERSETUJUAN ... v
LEMBAR PENGESAHAN ... vi
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Kegunaan Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN TEORI A. Analisi Teoritis ... 8
1. Smartphone ... 8
a. Pengertian Smartphone ... 10
b. Sistem Operasi dan Jenis Smartphone ... 10
c. Pengguna Smartphone ... 10
d. Pengaruh Penggunaan Smartphone ... 11
e. Pengguna Smartphone di Kalangan Pelajar ... 13
2. Pertemanan ... 15
a. Pengertian Pertemanan ... 15
b. Fungsi Pertemanan ... 17
c. Pertemanan Sebaya Peserta Didik ... 18
d. Pengaruh Smartphone Terhadap Pertemanan di Sekolah ... 20
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 23
C. Kerangka Berpikir ... 24
D. Hipotesis Penelitian ... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... …..26
B. Metode Penelitian ... 26
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27
D. Variabel Penelitian dan definisi operasional ... 31
E. Teknik Pengumpulan data dan Instrumen Penelitian ... 33
F. Teknik Analisis Data ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 40 B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 52 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 59 B. Saran ... 61 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Pelelitian ... 26
Tabel 2. Populasi Penelitian ... 28
Tabel 3 Estimasi Ukuran Sampel Krejcie-Morgan ... 30
Tabel 4 Sampel Penelitian ... 31
Tabel 5. Pedoman Skoring ... 34
Tabel 6. Kisi-Kisi Angket ... 35
Tabel 7. Penilaian Skor Uji Validitas Isi... 37
Tabel 8. Kriteria Penilaian Hasil Pengolahan Data ... 39 Tabel 9. Hasil Persentase Angket ... 40-52
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Skor Angket (Uji Validitas dan Reliabilitas) ... Lampiran 1 Korelasi Angket ... Lampiran 2. Hasil Uji Validitas menggunakan SPSS ... Lampiran 3-4 Hasil Uji Reliabilitas menggunakan SPSS ... Lampiran 5 Tabel Nilai r Product Moment ... Lampiran 6 Soal Angket ... Lampiran 7-9 Surat Permohonan Uji Validitas Instrumen ... Lampiran 10 Lembar Penilaian Uji Validitas ... Lampiran 11-13 Surat Ijin Uji Validitas Isi Angket ... Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian Dari UMP Palangka Raya ... Lampiran15 Surat Ijin Penelitian Dari Dinas, Pemuda dan Olah Raga ... Lampiran 16 Surat Keterangan Selesai Penelitian Dari SMA Negeri 4 ... Lampiran 17 Kartu Pembimbingan Skripsi ... Lampiran 18 Foto – Foto Dukumentasi ... Lampiran 19-20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan kebutuhan manusia dan sangat dibutuhkan untuk memperoleh atau memberi informasi dari dan atau kepada orang lain. Kebutuhan untuk mendapatkan informasi semakin meningkat sehingga manusia membutuhkan alat perantara dalam melakukan komonikasi yang dapat digunakan kapanpun dan dimananpun mereka berada. Fenomena yang belakangan ini mulai menarik terkait dengan penggunaan Handphone adalah dengan inovasi dari beberapa perusahaan-perusahaan besar untuk melahirkan sebuah Handphone yang Smart. Smartphone (telepon cerdas) yang dianggap dapat mengerti kebutuhan-kebutuhan manusia.
Dewasa ini banyak remaja di lingkungan peserta didik sudah hampir semua memiliki Smartphone. Termasuk juga pelajar SMA. Handphone yang digunakan tidak hanya untuk berkomunikasi atau Short Message Service (SMS) saja, tetapi juga sudah meluas hingga penggunaan media sosial pada kalangan peserta didik.
Menurut Istiyanto (2013: 1) menyatakan bahwa “Saat ini kita telah memasuki masa interaksi antara manusia dengan komputer bersifat natural atau biasa disebut ubicomp yang didukung beberapa faktor. Pertama, dukungan ketersediaan jaringan infrasruktur nirkabel dengan cakupan yang luas unuk komunikasi data atau komunikasi audio dan video digital. Kedua, teknologi mikroprosesor yang semakin canggih. Ketiga faktor gaya hidup
pengguna yang sekarang ini mulai bergantung pada perangkat mobile sebagai alat komunikasi di social network, akses layanan e-mail, chatting, atau telekonferensi”.
Para peserta didik cenderung menggunakan Smartphone karena banyak alasan, seperti hanya ingin mengikuti trend, atau untuk menjadi lebih aktif di media sosial ( facebook, twitter, blackberry messenger, dll.). Dengan menggunakan Smartphone, para peserta didik dapat aktif di media sosial dengan mudah karena Smartphone memiliki banyak fitur yang memfasilitasi para penggunanya untuk terhubung dengan internet dengan lebih mudah kapan saja dan di mana saja. Smartphone adalah telepon yang memiliki kemampuan seperti komputer, biasanya memiliki layar yang besar dan sistem operasinya mampu menjalankan tujuan aplikasi-aplikasi yang telah disiapkan oleh system operasi yang tertanam pada smartphone tersebut.
Seperti halnya dengan peserta didik khususnya di SMA Negeri 4 Palangka Raya yang kebanyakan menggunakan Smartphone Blackberry. Fitur yang menarik yang ada pada Blackberry ini lah yang membuat kebanyakan peserta didik memakai Blackberry ini. Smartphone ini seperti halnya perangkat yang ada di komputer yang dapat kita akses atau kita gunakan kapan saja dan dimana saja tanpa harus menggunakan laptop atau komputer.
beralasan tidak mempunyai pulsa dikarenakan habis membeli paket data Smartphone yang memang lumayan mahal. Banyaknya pengguna Smartphone dikalangan peserta didik di SMA Negeri 4 Palangka Raya,
peneliti sengaja mengambil sampel di kelas X yang terdiri dari 11 kelas karena dikelas X ini terdapat banyak siswa yang menggunakan Smartphone. Hal inilah yang menjadikan peneliti untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisa Penggunaan Smartphone Dalam Pertemanan di Sekolah Kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya
Tahun Pelajaran 2013/2014”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan observasi dilapangan maka dapat diidentifikasikan berbagai masalah, yaitu sebgai berikut:
1. Pengguna Smartphone mulai tidak peduli dengan lingkungan sekitar mereka saat mereka sedang asyik dengan Smartphone.
2. Peserta didik lebih memilih untuk berkomunikasi dengan teman-teman yang berada di dalam satu BBM dengannya daripada berkomunikasi dengan teman yang ada disebelahnya secara langsung.
3. Merasa gengsi dan minder dalam bergaul apabila tidak menggunakan Smartphone.
C. Pembatasan Masalah
Dengan mempertimbangkan segi ketajaman masalah dari beberapa masalah pengaruh Smartphone bagi peserta didik dan agar supaya permasalahan dan pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka penelitian ini memberikan batasan pada masalah yaitu Analisa penggunaan Smartphone dalam pertemanan disekolah pada peserta didik kelas X di SMA Negeri 4 Palangkara Raya.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada pembatasan masalah yang ada, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana penggunaan Smartphone dalam pertemanan disekolah pada peserta didik kelas X di SMAN
Negeri 4 Palangka Raya tahun pelajaran 2013/2014 ? E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian pada skripsi ini adalah untuk mengetahui penggunaan Smartphone dalam pertemanan di sekolah kelas X di SMA Negeri 4 Palangkaraya Tahun pelajaran 2013/2014.
F. Kegunaan Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoretis
terutama untuk fitur – fitur canggih yang sudah dimiliki oleh Smartphone pada saat ini
b. Dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi peneliti yang ingin mengadakan peneilitian dengan tema yang sama dimasa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta didik diharapkan berguna bagi para peserta didik yang menggunakan Smartphone dalam kelompok pertemanan disekolah manapun.
b. Bagi guru dan orang tua diharapkan dapat menambah kepedulian orang tua ataupun guru–guru dalam mengawasi pergaulan peserta didik serta perkembangan teknologi yang terus berkembang pada saat ini.
c. Bagi Guru BK diharapkan memberikan arahan terhadap peserta didik pengguna Smartphone untuk menginformasikan dampak yang positif dan negatif dari penggunaan Smartphone tersebut.
d. Bagi sekolah hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan terhadap pihak sekolah maupun lembaga pendidikan lainnya mengenai perilaku pengguna Smartphone dikalangan peserta didik sehingga dapat lebih mengarahkan serta mengontrol dalam pengguna Smartphone khususnya berkaitan dengan dampak negatif yang timbul
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Analisis Teoretis
1. Smartphone
a. Pengertian Smartphone
Mungkin sebagian besar sudah tau apa itu Smartphone karena benda ini sudah tidak asing lagi Smartphone merupakan alat komonikasi sama dengan Handphone pada umumnya akan tetapi Smartphone memiliki banyak keunggulan dibanding Handphone biasa karena sesuai nama nya Smartphone (ponsel cerdas) jenis Handphone ini memiliki kemampuan yang hampir sebanding dengan program yang terdapat pada sebuah komputer. Menurut Istiyanto (2013: 1) menyatakan bahwa “Smartphone (ponsel cerdas) merupakan salah satu wujud realisasi ubiquitous computing (ubicomp) di mana teknologi tersebut memungkinkan proses komputasi dapat terintegrasi dengan berbagai aktifitas keseharian manusia dengan jangkauannya yang tidak dibatasi dalam suatu wilayah atau suatu scope area”. Sejalan dengan pendapat di atas menurut Wikipedia “Telepon cerdas (smartphone) adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti telepon cerdas. Bagi beberapa orang, telepon pintar merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan
software yang lebih baik berdasarkan definisi, Hardware bermanfaaat sebagai penunjang kerja Smartphone itusendiri ketika digunakan untuk berbagai macam kebutuhan oleh penggunanya. Dari segi software ponsel pintar Smartphone adalah perangkat teknologi modern yang sudah diketahui dapat menjalankan software dengan lebih baik bahkan software dari pihak ketiga. Manfaat utama dari kemampuan menjalankan software ini tentu adalah sebagai pembeda Smartphone dari ponsel biasa. Dan contoh manfaat Smartphone dari sisi software adalah tersedianya layanan akses data. Layanan ini dapat dimanfaatkan oleh setiap Smartphone untuk memungkinkan penggunanya terhubung dengan konektivitas internet setiap saat dimanapun mereka berada. Layanan akses data pada Smartphone adalah bermanfaat untuk keperluan browsing, Email, Chatting, hingga posting. Contoh berikutnya manfaat dari segi banyaknya aplikasi yang tersedia pada sebuah Smartphone. Smartphone adalah perangkat yang bukan hanya sekedar digunakan untuk melakukan sms, menerima dan menjawab panggilan saja, hadirnya pusat aplikasi pada setiap Smartphone kini dapat dimanfaatkan sebgai pendukung bisnis , sarana belajar dan sarana hiburan atau game.
b. Sistem Operasi dan Jenis Handpone Smartphone
Seperti yang sudah kita ketahui sebuah Handphone yang cerdas pastilah memiliki sistem operasi banyak tentunya untuk menjalalankan program pada handphone tersebut.
Menurut Istiyanto (2013: 3) Beberapa perusahaan yang menanamkan sistem operasi pada Smartphone diantaranya: Apple Inc. dengan produk luaran terbarunya Iphone 4 membenamkan system operasi IOS 4. Nokia sebagai pengembang system operasi Symbian S40, S60, dan MeeGo unuk sejumlah tipe ponsel . Google sebagai pengembang Windows Mobile 7 dalam ponsel Samsung Omnia 7. Samsung secara mandiri juga mengembangkan system operasi Bada yang digunakan pada ponsel Samsung Wave.
Menurut Wikipedia Sistem operasi yang dapat ditemukan di telepon pintar adalah Symbian OS, iOS, RIM BlackBerry, Windows Mobile, Linux, Palm, WebOS dan Android. Android dan WebOS dibuat oleh Linux, dan iOS dibuat oleh BSD dan sistem operasi NeXTSTEP berhubungan dengan Unix.
Jadi dapat diketahui bahwa setiap Smartphone memiliki sistem operasi sesuai dengan perusahaan yang membenamkan system operasi pada jenis handphone tersebut diantaranya jenis Smartphone yang juga sering kita jumpai adalah adalah Iphone, Nokia, Samsung, dan Blackberry yang merupakan jenis Smartphone
c. Pengguna Smartphone
Menurut B. Santoso (2009: 2) menyatakan bahwa Banyak nya keutungan non teknis yang bisa dibantah, mulai dari kemudahan pemakaian, pernyataan status sosial, akses cepat, hingga penghematan biaya mengganti SMS dengan chatting. Akan tetapi itu semua relatif, tergantung penilaian subjektif setiap pengguna.
a. Kepemilikan Barang-barang bermerk tentu saja digunakan disamping lain mereka dipandang sebagai pelajar yang memiliki sifat sombong oleh pelajar lainnya yang memandang mereka. b. Gaya hidup juga dihubungkan dengan status kelas sosial,
simbolisasi dalam konsumsi masyarakat saat ini mengkonstruksi identitasnya, sehingga gaya hidup bisa mencitrakan keberadaan seseorang pada suatu status sosial tertentu. Dengan mereka berinteraksi antar pelajar satu dengan pelajar lainnya, berarti mereka termasuk makhluk sosial yang bisa menyesuaikan dirinya pada lingkungan sosial, seperti halnya mengikuti komunitas atau kelompok sosial. Mereka bisa bergabung dengan komunitas atau kelompok sosial manapun seperti komunitas kalangan atas, yang akhirnya berdampak pada dirinya sendiri yaitu terjerumus pada pergaulan bebas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa alasan utama menggunakan Smartphone adalah selain untuk mengikuti perkembangan teknologi kemudahan yang di berikan oleh fitur serta aplikasi yang ada di dalam Smartphone juga menjadi alasan banyak nya ponsel cerdas ini digunakan.
d. Pengaruh Penggunaan Smartphone
pada umumnya Smartphone juga membantu kita untuk bisa selalu terhubung dengan baik dengan teman-teman serta kerabat dekat kita akan tetapi Handpone juga bisa memiliki pengaruh yang negatif apabila salah digunakan terlebih lagi dengan fasilitas serta fitur canggih Handphone masa kini yaitu yang biasa disebut dengan Smartphone.
Menurut Istiyanto (2013: 1) Komonikasi digital nirkabel sudah sangat dibutuhkan pada berbagai bidang, seperti edukasi, bisnis, hiburan, kesehatan atau keamanan. Sehingga ketersediaan perangkat mobile yang dapat mendukung aktivitas pengguna diberbagai lingkungan dengan fleksibilitas tinggi, perangkat yang lebih praktis dan mudah dalam penggunaan.
e. Pengaruh Penggunaan Smartphone Dikalangan Pelajar
Penggunaan Smartphone saat ini bukan hanya sekedar kebutuhan yang diperlukan saja saat ini Smartphone bahkan anak kecil yang belum semestinya menggunakan Handphone tersebut sudah banyak yang memiliki ponsel cerdas tersebut jadi saat ini sebuah Handphone bukan hanya untuk keperluan saja akan tetapi sudah menjadi gaya hidup
Menurut B. Santoso (2009: 1-2) menyatakan bahwa “Mulai dari pebisnis, pejabat, selebritas sampai dengan siswa SMU, tampaknya sudah atau ingin memiliki Blackberry dengan alasan berbeda, tidak peduli itu sesuai kebutuhan atau tidak”.
Seiring berjalannya globalisasi, bisa dibilang sebagian besar remaja sudah menggunakan Smartphone. Mereka mendapatkan banyak manfaat, dapat menghubungi teman lebih mudah,mengakses akun jejaring sosial atau blog mereka langsung ditangan mereka sendiri, mencari bahan pelajaran dari situs-situs diinternet tanpa harus merasa kurang nyaman atau terlihat kecil. Hingga saat ini, Smartphone masih menjadi trend para remaja di Indonesia, tak terkecuali dilingkungan sekitar kita. Bahkan, ada yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan gadget mahal ini, seperti memaksa orang tuanya, mencuri, dll. Trend ponsel pintar ini memang telahmenguasai pikiran para pelajar dan mahasiswa di Indonesia bahwa “Tidak ada Smartphone, tidak gaul”, seperti itulah kira-kira.Namun, sebenarnya
1. Banyak fitur yang tidak cocok bagi pelajar. Sebenarnya, smartphone lebih cocok untuk pebisnis dengan aktifitas padat sehingga memerlukan sebuah gadget yang lebih mengutamakan konektifitas online dengan kliennya.
2. Melatih pelajar untuk boros. Tarif berlangganan yang disediakan provider untuk smartphone cukup mahal padahal fitur-fitur yang digunakan hanya untuk berkonektifitas dengan teman-temannya saja. Ini sungguh tindakan pemborosan, dan mengajarkan bahwa pemborosan uang untuk hal yang sebenarnya tidak perlu.
Jadi dapat dsimpulkan bahwa Smartphone di kalangan pelajar bukanlah hal yang asing lagi, semua sudah mengenal apa itu Smartphone walaupun tidak semua pelajar bisa memilikinya karena
harganya yang cukup mahal. Memang rata-rata Smartphone digunakan oleh orang dewasa yang sibuk dengan segala urusan dan pekerjaannya dan mereka sangat membutuhkan Smartphone, tapi tidak ada salahnya juga bila para pelajar diberi kepercayaan untuk memegang gadget ini, buat saya itu merupakan sebuah keistimewaan untuk remaja.
2. Pertemanan
a. Pengertian Pertemanan
Dalam kehidupan ini pasti kebutuhan akan teman sangatlah penting karena teman merupakan relasi yang memiliki peran yang sangat penting untuk kita dapat bersama-sama melakukan suatu hal, misalnya dalam bermain sewaktu kecil kita memerlukan teman untuk bermain hal itu tidak mungkin kita lakukan dengan seorang diri karena kurang menyenangkan kita sering bermain dengan orang tua kita atau dengan teman yang seumuran dengan kita untuk belajar berinteraksi satu sama lain.
McDevitt dan Ormrod (2002), mendefinisikan friendship sebagai: “peer relationship that is voluntary and recipro and includes shared routines and customs.”
Jadi, persahabatan lebih dari sekedar pertemanan biasa. Menurut MCDevitt dan Ormrod (2002), setidak nya terdapat tiga kualitas yang membedakan persahabatan dengan bentuk hubungan teman sebaya lainnya, yaitu:
1. They are voluntary relationship (adanya hubungan yang dibangun atas dasar suka rela)
2. They are powered by shared routines and customs (hubungan persahabatan dibangun atas dasar kesamaan kebiasaan).
3. They are reciprocal relationship (persahabatan dibangun atas dsar hubungan timbal balik).
Menurut Santrock, (2007: 68) menyatakan bahwa, Sahabat (friends) adalah sekumpulan kawan yang terlibat dalam kebersamaan, saling mendukung, dan memiliki keakraban (intimasi). Dengan demikian relasi yang terjalin dengan kawan-kawan akan terasa lebih dekat dan terlibat dibandingkan relasi yang terjalin dengan kelompok sebaya.
b. Fungsi Pertemanan
Pertemanan merupakan hal yang sangat penting dari kita lahir hingga menjadi dewasa teman merupakan sosok yang sangat penting, karena pada umum nya manusia saling membutuhkan satu sama lain karena itu peran teman sangatlah dibutuhkan bukan hanya untuk bermain bersama akan tetapi juga untuk saling berbagi saling membantu serta saling mengasihi satu sama lain.
Menurut Santrock (2007: 220-221), pertemanan memiliki enam fungsi (Gotman & Parker, 1987):
1. Persahabatan (companhionship). Dengan pertemanan, anak-anak menemukan seorang mitra yang familiar, seseorang yang mau menghabiskan waktu dengan mereka dan bergabung dam aktivitas kolaboratif.
2. Stimulasi. Dengan pertemanan, anak-anak mendapatkan informasi yang menarik, kesenangan, dan hiburan.
3. Dukungan fisik. Dalam pertemanan, terdapat sumber daya dan bantuan.
4. Dukungan Ego. Dalam pertemanan, terdapat harapan akan
dukungan, semangat, dan umpan balikyang membantu anak-anak memelihara kesan diri mereka sendiri sebagai individu yang kompeten, menarik, dan pantas ditemani.
5. Perbandingan social. Pertemanan menyediakan informasi tentang posisi anak-anak terhadap orang lain dan apakah anak-anak tersebut berlaku baik.
6. Keintiman/afeksi. Dalam pertemanan, anak-anak mengalami
hubungan yang hangat, dekat, dan saling memercaya dengan individu lain, yaitu hubungan yang melibatkan keterbukaan diri.
tidak dapat diterima dan apa yang dianggap sebagai perilaku yang tidak dapat diterima oleh kelompok.
Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi pertemanan adalah sebagai tahap awal untuk menjalin sebuah relasi dan akan terciptanya hubungan kebersamaan, saling mendukung dan saling belajar baik dan buruk suatu perilaku satu sama lain.
c. Pertemanan Sebaya Peserta Didik
Menurut Santrock (2012: 304) menyatakan bahwa “Ketika anak-anak semakin besar, mereka semakin banyak meluangkan waktu dengan kawan-kawan sebayanya yakni anak-anak yang kurang lebih berusia atau memiliki level kematangan yang sama”. Pertemanan sebaya memegang peranan penting dalam perkembangan anak untuk saling belajar satu sama lain dan dan dapat diartikan bahwa teman sebaya merupakan teman yang memiliki kesamaan usia tidak jauh berbeda satu sama lain. Menurut Desmita, (2012: 224) “Teman bisa memberikan ketenangan ketika mengalami kekhawatiran. Tidak jarang terjadi seorang anak yang tadinya penakut berubah menjadi pemberani”. Berikut ini akan diuraikan beberapa aspek perkembangan hubungan peserta didik dengan teman sebayanya: 1. Karakteristik Hubungan Anak Usia Sekolah dengan Teman Sebayanya
Seperti halnya dengan masa awal anak-anak, berinteraksi dengan teman sebaya merupakan aktivitas yang banyak menyita waktu anak selama masa pertengahan dan akhir anak-anak. Barker dan Wright (dalam Santrock, 1995) mencatat bahwa anak-anak usia 2 tahun menghabiskan 10% dari waktu siangnya untuk berinteraksi dengan teman sebaya. Pada usia 4 tahun, waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi dengan teman sebaya mrningkat menjadi 20%. Sedangkan anak usia 7 hingga 11 meluangkan lebih dari 40% waktunya untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
Interaksi teman sebaya dari kebanyakan anak usia sekolah ini terjadi dalam grup atau kelompok, sehingga periode ini disebut”usia kelompok”. Pada masa ini, anak tidak lagi puas bermain sendirian di rumah, atau melaksanakan kegiatan-kegiatandengan anggota keluarga. Hal ini adalah karena anak memiliki keinginan kuat untuk diterima sebgai anggota kelompok, serta merasa tidak puas bila tidak bersama teman-temannya.
3. Popularitas , Penerimaan Sosial, dan Penolakan
Pada anak usia sekolah dasar mulai terlihat adanya usaha untuk mengembangkan suatu penilaian terhadap orang lain dengan berbagai cara. Hal ini terlihat pada anak-anak kelas dua atau kelas tiga yang telah memiliki stereotip budaya tentang tubuh. Dalam hal ini mereka misalnya, menilai bahwa laki-laki yang tegap ( berotot) lebih disenangi daripada anak lak-laki yang gemuk atau kurus. Kemudian pemilihan teman dari anak-anak ini terus meningkat dengan lebih mendasarkanpada kualitas pribadi, seperti kejujuran, kebaikan hati, humor, dan, kreativitas.
Berdasarkan informasi ini kemudian para peneliti membedakan anak-anak yang popular dan yang cenderung tidak disukai. Menurut Santrock (2012: 381) para ahli perkembangan membedakan lima status kawan sebaya (Wentzel & Asher, 1995) :
a) Anak-anak yang popular (popular children) sering kali dipilih sebagai sahabat dan jarak tidak disukai leh kawan sebayanya. b) Anak yang rata-rata (average children) memperoleh angka
rata-rata untuk dipilih secara positif maupun negative oleh kawan sebayanya.
c) Anak yang diabaikan (neglected children) jarang dipilih sebgai sahabat namun bukan karena tidak disukai oleh kawan sebayanya. d) Anak yang ditolak (rejected children) jarang dipilih sebgai sahabat
oleh seseorang dan sevara aktif tidak disukai oleh kawan sebayanya.
e) Anak yang kontroversial (controversial children) sering dipilih sebagai kawan terbaik seseorang namun umumnya tidak disukai oleh kawan sebayanya.
berinteraksi pada masa ini anak memiliki kelompok atau grup untk melakukan kegiatan bersama-sama.
Akan tetapi dalam hal ini anak usia sekolah mulai terlihat melakukan perbandingan antara anak yang disukai dan yang cenderung tidak disukai.
d. Pengaruh Smartphone Terhadap Pertemanan di Sekolah
Penggunaan Handphone pada saat ini bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan akan tetapi merupakan gaya hidup terutama bagi peserta didik. Blackberry merupakan Smartphone yang banyak dimiliki oleh peserta didik pada saat ini Smartphone memiliki sisi positif dan juga negatif sisi negatifnya adalah ketika Smartphone menjadi jarak yang bisa memisahkan antara peserta didik yang memiliki Smartphone dan yang tidak memiliki Smartphone hal ini bisa membuat perbedaan yang menyebabkan para peserta didik jadi memilih-milih dalam beteman.
Menurut Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas dalam skripsi ‘Pengaruh Intensitas Penggunaan Teknologi Komunikasi Terhadap Tingkat Keintiman Komunikas Interpersonal (Kasus penggunaan Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Universitas Atma Jaya Program Studi Ilmu Komunikasi Angkatan 2009 dalam hubungan pertemanan) tahun 2009 :
Komunikasi antar-pribadi dengan alat elektronik sebagai medianya dapat menimbulkan banyak efek yang akan terjadi.
(1997:63) mengemukakan:
“Apabila dengan perkembangan teknologi dewasa ini, manusia dapat berhubungan satu dengan yang lain melalui telepon,, telegrap, radio, suratkabar sehingga tidak memerlukan hubungan badaniah; maka manusia modern tidak membutuhkan kontak sebagai syarat utama dalam memulai hubungan antarpribadi.”
Menurut B.Santoso (2009: 2) menyatakan bahwa tingkat ketergantungan pemakai Blackberry sudah luar biasa. Sampai ada pendapat mengatakan bahwa Blackberry mendekatkan teman yang jauh dan menjauhkan teman yang dekat.
bisnisnya atau bagi yang masih duduk di bangku sekolah dengan memiliki Blackberry dapat dianggap setara atau memiliki nilai lebih oleh teman-temannya yang lebih dahulu telah memiliki Blackberry. Jika dilihat dari biaya lebih yang harus digunakan seseorang untuk menebus sebuah gadget Blackberry idamannya, padahal pada saat yang sama ia bisa membeli Smartphone dari vendor lain dengan kemampuan dan aplikasi yang jauh
lebih lengkap, maka jawaban bahwa fenomena booming Blackberry di Indonesia adalah sebuah pertaruhan gengsi cukup bisa dipertanggung jawabkan. Tidak jarang orangtua membelikan Blackberry agar sang anak mendapatkan penghargaan dari teman maupun lingkungan sosialnya. Penghargaan disini bermacam-macam bentuknya. Membelikan Blackberry agar sang anak dapat diterima dalam kelompok yang mungkin kelompok tersebut mayoritas merupakan pengguna Blackberry. Atau agar anak dipandang lebih oleh teman-temannya. Semua dapat saja terjadi dan itu merupakan salah satu alasan mengapa orangtua memberi Blackberry untuk sang anak. Hanya ada satu orang informan yang mempunyai tujuan memberi Blackberry agar anak mendapatkan penghargaan dari orang tua.
dalam berteman. Bahkan sekarang bias kita lihat para remaja atau pengguna smartphone khususnya sudah tidak terlalu mementingkan komonikasi baik itu dengan teman secara face to face atau tatap muka komonikasi lebih kepada dengan teman yang jauh karena kecanggihan Smartphone saat ini dan yang lebih berbahayanya lagi terkadang tanpa
mengenali teman atau orang tersebut. Ini lah mengapa Blackberry disebut Smartphone karena bukan hanya mampu mengubah teknologi saja tapi
juga mampu sedikit demi sedikit merubah gaya pertemanan zaman sekarang.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Jadi Penelitian diatas sangat relevan dengan penelitian yang saya teliti sekarang dikarenakan apa yang diteliti dalam penelitian tersebut bersifat untuk mengetahu pengaruh dari penggunaan Smartphone.
C. Kerangka Berfikir
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Melihat pengaruh Smartphone terhadap pergaulan peserta didik saat ini sangat jelas bahwa kebutuhan masyarakat yang sangat tinggi terhadap alat komonikasi yang cepat dan memiliki fitur-fitur yang lain. Dimana masyarakat senantiasa rela untuk mengeluarkan uang dengan jumlah yang cukup besar untuk membeli suatu alat komonikasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini akan berdampak terhadap perilaku masyarakat tersebut dalam kehidupan sehari-hari baik terhadap lingkungan sekitar maupun kelompok pertemanannya.
D. Hipotesis
yang akan diuji keberlakuannya, atau merupakan suatu jawaban sementara atas jawaban penelitian. Hipotesis dalam penelitian kuantitatif dapat berupa hipotesis satu variabel dan hipotesis dua atau lebih variabel”.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 sampai Oktober 2014. Adapun perencanaan jadwal penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Persiapan Januari 2014 – Februari 2014 2 Pelaksanaan Agustus 2014 – Oktober 2014 3 Ujian Skripsi Desember 2014
2.Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014. Pada Peserta Didik Kelas X yang beralamat di jalan Sisingamangaraja III No. 3 Palangka Raya.
B. Metode Penelitian
Metode merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian sebab tanpa adanya metode, penelitian tidak dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah Metode yang akan digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian deskriptif.
Menurut Sugiyono, (2013: 56) bahwa “metode deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan
variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variable itu dengan variabel lain”.
Menurut Ahli lain S. Margono (2009 : 8) menyatakan bahwa “Penelitian deskriptif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu”.
Jadi dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang hasilnya dapat diukur dan disajikan dalam bentuk data berupa angka”.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2013: 14) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sedangkan menurut (Nana Syaodih Sukmadinata 2012: 250) : kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian kita disebut populasi. Orang-orang lembaga, organisasi, benda-benda yang menjadi sasaran penelitian merupakan anggota populasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan dari individu yang akan diteliti dan yang kan memberikan data atau keterangan yang diperlukan untuk analisis dalam penelitian.
Negeri 4 Palangka Raya, tahun 2013/2014 yang berjumlah 344 Orang peserta didik dengan distribusi sebagai berikut:
Tabel 2
Sumber Data : Tata Usaha SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Peajaran 2013/2014
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diambil untuk mewakili populasi secara keseluruhan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013: 118) mengatakan bahwa “Sampel bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012: 250) “Kelompok kecil yang secara nyata kita teliti dan tarik kesimpulan dari padanya disebut sampel”.
Jadi sampel adalah sebagian dari elemen-elemen atau populasi yang benar-benar dapat mewakili dan dapat memberikan keterangan yang diperlukan untuk penelitian.
yang banyak digunakan dalam penelitian sosial-pendidikan adalah metode krejcie-morgan.Salah satu kelebihan metode ini adalah kemampuan untuk menghitungkan karakteristik populasi dalam penentuan ukuran sampel tersebut.
Metode Krejcie-Morgan tersebut dapat ditentukan dengan formula sebagai berikut :
n = ²( − 1) +x Np (1 − p)(1 − )
Keterangan :
n = ukuran sampel yang ditentukan
x² = nilai Chi Kuadrat pada derajat bebas = 1 dan taraf signifikasikan tertentu
Dari tabel x² diperoleh bahwa taraf signifikasi 5% atau 0.05, dan derajat bebas = 1, maka nilai x² adalah 3,84.Nilai x² ini dapat dilihat dalam buku-buku statistik umum.
N = ukuran atau jumlah populasi
P = proporsi karakteristik tertentu dalam populasi d = derajat akurasi yang diperoleh dengan menetapkan
tingkat kesalahan yang ditolerir. n = ²( ) ( () )
n = ( . ) (( . )( ) ( . )( . )( . ))( . )( . )
n = . . .
n = . .
Dengan demikian besar sampel yang diambil oleh peneliti dari 344 peserta didik yang terdiri dari 10 kelas sebanyak 5% adalah 182 sampel.
(N) Ukuran sampel (n) pada Taraf Signifikasikan
150
Untuk teknik penarikan sampel sebanyak 182 peserta didik digunakan teknik proportional ramdom sampling , berdasarkan tingkat
jumlah kelas yang diambil sesuai dengan proporsi. Tabel 4
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
penelitian”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variable merupakan bagian penting dari penelitian berupa gejala – gejala yang bervariasi dan juga merupakan objek – objek penelitian yang bervariasi.
Dalam penelitian ini digunakan satu variabel penelitian yaitu “Analisa penggunaan Smartphone dalam pertemanan di sekolah kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun pelajaran 2013/2014“. 2. Definisi Operasional
Menurut Alimul Hidayat (2007:252) definisi operasional adalah ”mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati dan memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran”.
Berdasarkan uraian tersebut, maka definisi operasional variabel ”analisis penggunaan Smartphone dalam pertemanan di sekolah” adalah penggunaan Smartphone oleh peserta didik untuk mengetahui hal positif dan hal negatif apa saja yang dilakukan oleh peserta didik baik secara umum maupun dalam pemanfaatan dalam pertemanan serta dalam menggunakan aplikasi serta fitur yang terdapat pada Smartphone.
Adapun Indikator yang digunakan untuk mengungkap variabel tersebut antara lain :
c. Biaya penggunaan d. Blackberry messenger e. Membuat gengsi f. Kelas Sosial
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Kuesioner (Angket)
Dalam penelitian ini data diperoleh dengan menggunakan angket, Menurut Sugiyono (2013: 199) “Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Angket yang digunakan adalah angket tertutup.
Menurut Suharsaimi Arikunto, (2006: 152) bahwa angket tertutup adalah angket yang disajikan sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda pada tempat atau kolom yang sesuai dengan kata lain responden tinggal memilih jawaban yang telah disiapkan.
Dalam menerapkan skor yang diberikan pada tiap item pertanyaan dalam angket diberikan untuk masing-masing pendapat dengan skor terhadap masing-masing jawaban dengan menggunakan skala bergradasi selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah.
penetapan skor angket penggunaan Smartphone dan pertemanan disekolah adalah sebagai berikut :
Tabel 5 Pedoman Skoring
Penggunaan Smartphone dan Pertemanan disekolah Untuk pertanyaan
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Menurut Sugiyono (2013: 305) menyatakan bahwa “Dalam penelitian kuantitatif, kualitas instrument penelitian bekenaan dengan validitas dan reliabilitas instrument dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data”. Menurut (Nana Syaodih Sukmadinata, 2012:228) dalam penelitian diperlukan instrument-instrumen penelitian yang telah memenuhi persyaratan tertentu. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrument penelitian minimal ada dua yaitu validitas dan reliabilitas.
digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Adapun kisi-kisi angket sebagai berikut :
Tabel. 6
Kisi-kisi Indikator Variabel Analisa Penggunaan Smartphone dalam pertemanan di SMA Negeri 4 Palangka Raya
No Variabel Indikator Item Jumlah
d. Terbangun dari tidur pada malam hari
e. Menggunakan Smartphone untuk belajar
f. Membuat lupa waktu belajar g. Menggunakan situs jaringan sosial
h. Mengupdate status di jejaring sosial
i. Membuat sibuk sendiri j. Memainkan Smartphone bila
sedang berkumpul k. Manfaatkan untuk
melakukan kegiatan bersama l. Menegur bila sedang
memainkan smartphone m. Menyapa teman bila sedang
asik memainkan Smartphone 2. Pengawasan orang tua
a. Orang Tua menegur saat melihat belajar sambil memainkan Smartphone b. Orang Tua selalu mengecek
Smartphone 3. Biaya penggunaan
a. Anda meminta uang kepada orang tua
4. Blackberry Messenger a. Menggunakan fitur
Blackberry Messenger untuk memberi informasi
b. Menambah teman yang tidak kenal
5. Membuat Gengsi
a. merasa kurang percaya diri b. membeli Smartphone merk
3. Uji Instrument Penelitian
a. Uji Validitas Instrumen
Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 56) menyatakan “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat valid dari suatu instrument “. Suatu instrument yang valid mempunyai validitas yang tinggi. Suatu hasil tes hasil belajar yang dapat dikatakan tes yang valid apabila tes tersebut betul-betul mengukur hasil belajar. Untuk mengetahui validitas instrument dapat di ukur dengan menggunakan rumus Kolerasi Pearson (Pearson Product Moment) sebagai berikut :
= ∑ − (∑ ) (∑ )
{ ∑ − (∑ ) }{ ∑ − (∑ ) }
= Koefisien korelasi product moment Antara nilai item dan nilai total
N = Jumlah populasi X = Skor tiap item Y = Skor total
Adapun hasil uji instrument ke sekolah lain menggunakan SPSS yaitu sebagai berikut :
Tabel 7
Korelasi angket Analisa Penggunaan Smartphone dalam Perteman Disekolah
Item ke Keterangan
Item18 Pearson Corelation 0,560 0,444 Valid Item19 Pearson Corelation 0,506 0,444 Valid Item20 Pearson Corelation 0,708 0,444 Valid Item21 Pearson Corelation 0,675 0,444 Valid Item22 Pearson Corelation 0,553 0,444 Valid Item23 Pearson Corelation 0,608 0,444 Valid Item24 Pearson Corelation 0,097 0,444 Tidak Valid Item25 Pearson Corelation 0,609 0,444 Valid
Dari tabel di atas diketahui bahwa item angket analisa penggunaan Smartphone dalam pertemanan peserta didik di sekolah yang valid
sebanyak 24 item yaitu no 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25. Sedangkan item angket yang tidak valid sebanyak 1 item yaitu nomor 24. Item yang valid dapat digunakan sebagai pengumpulan data penelitian.
b. Uji Reliabilitas Instrument
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument itu baik. Untuk menguji reliabilitas instrument menggunakan cronbach’s alpha. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
= ( ) ∑
Keterangan :
K = Mean uadarat Antara subjek
St 2 = Varians total (Sugiono, 2006 : 282)
Perhitungan validitas maupun reliabpilitas peneliti menggunakan bantuan computer program SPSS versi 17 for windows. Hasil reliabilitas angket yaitu 0,926.
F. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data guna menjawab permasalahan, maka data yang diperoleh dari hasil hasil pengumpulan data tersebut selanjutnya diolah dan dianalisis. Adapun pengolahan data penelitian ini menggunakan rumus persentase (%) sebagai berikut :
100% Untuk melakukan penilaian hasil pengolahan data digunakan kriteria sebagaimana pendapat Sudjana (2001:129) pada tabel berikut a:
Tabel 8
Kriteria Penilaian Hasil Pengolahan Data Kriteria Penilaian
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian tentang “Analisa Penggunaan Smartphone dalam Pertemanan di Sekolah kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014” yang disajikan dalam bentuk table-tabel tabulasi (tabulasi data) . 1. Rekapitulasi Data Hasil Penelilitan Analisa Penggunaan Smartphone
di Sekolah.
Tabulasi data hasil penelitian analisa penggunaan Smartphone dalam pertemanan di sekolah disajikan sebagaimana tabel berikut : a. Waktu Penggunaan Smartphone
Tabel 9
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 1 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
1. Saya membawa Smartphone ke sekolah. a. Ya
b. Tidak 155 27 85,2 14,8
Jumlah 182 100
Dari tabel 9 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang menyatakan membawa Smartphone ke sekolah terdapat 155 peserta didik (85,2%) menjawab ya, dan terdapat 27 peserta didik (14,8%) menjawab tidak.
Tabel 10
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 2 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
2. Ketika terjadi proses pembelajaran saya tidak mengaktifkan Smartphone saya.
a. Ya
b. Tidak Pernah 182 0 100 0
Jumlah 182 100
Dari tabel 10 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang tidak mengaktifkan Smartphone saat pembelajaran terdapat 182 peserta didik (100%) yang menjawab ya, dan terdapat 0 peserta didik (0%) yang menjawab tidak.
Tabel 11
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 3 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
3. Saya begadang karena Smartphone a. Ya
b. Tidak 96 86 52,7 47,2
Jumlah 182 100
Dari tabel 11 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang begadang karena Smartphone terdapat 96 peserta didik (52,7%) menjawab ya, dan terdapat 86 peserta didik (47,2%) yang menjawab tidak.
Tabel 12
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 4 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
4. Smartphone sering membuat saya terbangun
dari tidur pada malam hari ? a. Ya
b. Tidak 99 83 54,4 45.6
Jumlah 182 100
Dari tabel 12 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang sering terbangun pada malam hari karena Smartphone terdapat 99 peserta didik (54,4%) menjawab ya, dan terdapat 83 peserta didik (45,6%) menjawab tidak.
Tabel 13
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 5 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
5. Apakah Anda browsing internet
menggunakan Smartphone untuk belajar ? a. Ya
b. Tidak 182 0 100 0
Jumlah 182 100
Dari tabel 13 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang browsing internet menggunakan Smartphone terdapat 181 peserta didik (100%) menjawaab ya, merasa selalu browsing internet menggunakan Smartphone untuk belajar, dan terdapat 0 peserta didik (0%) menjawab tidak
Tabel 14
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 6 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
6. Apakah Smartphone membuat lupa waktu belajar Anda di rumah ?
a. Ya
b. Tidak 115 67 63,2 36,8
Jumlah 182 100
Dari tabel 14 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang lupa waktu belajar di rumah karena Smartphone terdapat 115 peserta didik (63,2%) menjawab ya, dan terdapat 67 peserta didik (36,8%) menjawab tidak.
Tabel 15
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 7 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
7. Apakah Anda menggunakan situs jaringan sosial seperti facebook, twitter untuk berkomonikasi dengan teman menggunakan Smartphone ?
a. Ya
b. Tidak 182 0 100 0
Jumlah 182 100
Tabel 16
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 8 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
8. Apakah anda menyampaikan isi hati dengan mengupdate status di jejaring sosial seperti facebook, twitter menggunakan Smartphone ?
a. Ya
b. Tidak 136 46 74,7 25,3
Jumlah 182 100
Dari tabel 16 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang menyampaikan isi hati dengan mengupdate status di jejaring sosial seperti facebook, teitter menggunakan Smartphone terdapat 136 peserta didik (74,7%) menjawab ya, dan terdapat 46 peserta didik (25,3%) menjawab tidak.
Tabel 17
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 9 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
9. Apakah Smartphone membuat anda sibuk sendiri daripada melakukan kegiatan bersama dengan teman disekolah ? a. Ya
b. Tidak 104 78 57,2 42,8
Jumlah 182 100
Tabel 18
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 10 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
10. Apakah Anda memainkan Smartphone bila sedang berkumpul bersama teman-teman anda disekolah ?
a. Ya
b. Tidak 123 59 67,5 32,5
Jumlah 182 100
Dari tabel 18 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang memainkan Smartphone ketika sedang berkumpul bersama teman-teman terdapat 123 peserta didik (67,5%) menjawab ya, dan terdapat 59 peserta didik (32,4%) menjawab tidak.
Tabel 19
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 11 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
11. Smartphone saya manfaatkan untuk melakukan kegiatan bersama teman-teman seperti belajar kelompok
a. Ya
b. Tidak 171 11 94 6
Jumlah 182 100
Dari tabel 19 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang memanfaatkan Smartphone untuk melakukan kegiatan bersama teman-teman seperti belajar kelompok terdapat 171 peserta didik (94%) menjawab ya, dan terdapat 11 peserta didik (6%) menjawab tidak.
Tabel 20
No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
12. Apakah teman anda menegur anda bila sedang asik memainkan Smartphone ? a. Ya
b. Tidak 173 9 95,1 4,9
Jumlah 182 100
Dari tabel 20 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang ditegur teman bila sedang asik memainkan Smartphone terdapat 173 peserta didik (95,1%) menjawab ya, dan terdapat 9 peserta didik (4,9%) menjawab tidak.
Tabel 21
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 13 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
13. Apakah anda menyapa teman bila sedang asik memainkan Smartphone ?
a. Ya
b. Tidak 182 0 100 0
Jumlah 182 100
b. Pengawasan Orang Tua
Tabel 22
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 14 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
14. Apakah orang tua Anda menegur saat melihat anda belajar sambil memainkan Smartphone ?
a. Ya
b. Tidak 182 0 100 0
Jumlah 182 100
Dari tabel 22 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang ditegur orang tua saat melihat belajar sambil memainkan Smartphone terdapat 182 peserta didik (100%) menjawab ya, dan
terdapat 0 peserta didik (0%) menjawab tidak. Tabel 23
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 15 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
15. Apakah orang tua Anda mengecek Smartphone yang Anda gunakan ?
a. Ya
b. Tidak 181 1 99,5 0,5
Jumlah 182 100
c. Biaya penggunaan
Tabel 24
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 16 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
16. Apakah Anda meminta uang kepada orang tua untuk membeli paket Smartphone ? a. Ya
b. Tidak 114 68 62,6 37,4
Jumlah 182 100
Dari tabel 24 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang meminta uang kepada orang tua untuk membeli paket Smartphone terdapat 114 peserta didik (62,6%) menjawab ya, dan terdapat 68 peserta didik (37,4%) menjawab tidak.
Tabel 25
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 17 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
17. Apakah Anda kehabisan uang saku untuk membeli paket Smartphone ?
a. Ya
b. Tidak 118 64 64,9 35,2
Jumlah 182 100
Tabel 26
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 18 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
18. Apakah Anda membeli paket Smartphone yang paling mahal/full service ?
a. Ya
b. Tidak 118 64 64,8 35,2
Jumlah 182 100
Dari tabel 26 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang membeli paket Smartphone yang paling mahal/full service terdapat 118 peserta didik (64,8%) menjawab ya, dan terdapat 64 peserta didik (35,2%) menjawab tidak.
d. Blackberry Messenger
Tabel 27
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 19 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
19. Apakah anda menggunakan fitur Blackberry Messenger untuk memberi informasi pada teman ?
a. Ya
b. Tidak 182 0 100 0
Jumlah 182 100
Tabel 28
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 20 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
20. Apakah anda menambah teman yang tidak anda kenal melalui Blackberry Messenger ? a. Ya
b. Tidak 104 78 57,1 42,9
Jumlah 182 100
Dari tabel 28 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang menambah teman yang tidak dikenal melalui Blackberry Messenger terdapat 104 peserta didik (57,1%) menjawab ya, dan
terdapat 78 peserta didik (42,9%) menjawab tidak. e. Merasa Gengsi
Tabel 29
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 21 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
21. Apakah anda merasa kurang percaya diri bila tidak membawa Smartphone ke sekolah ? a. Ya
b. Tidak 113 69 62,1 37,9
Jumlah 182 100
Tabel 30
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 22 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
22. Apakah anda membeli Smartphone merk terbaru mengikuti teman anda ?
a. Ya
b. Tidak 101 81 55,5 44,5
Jumlah 182 100
Dari tabel 30 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang membeli Smartphone merk terbaru mengikuti teman terdapat 101 peserta didik (44,5%) menjawab ya, dan terdapat 81 peserta didik (44,5%) menjawab tidak.
f. Kelas Sosial
Tabel 31
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 23 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
23. Apakah anda masih melakukan kegiatan bersama dengan teman yang tidak menggunakan Smartphone disekolah ? a. Ya
b. Tidak 174 8 95,6 4,4
Jumlah 182 100
Tabel 32
Rekapitulasi Jawaban Responden dari Item Angket Nomor 24 No.
Item Pertanyaan Item F Jawaban %
24. Apakah Smartphone membantu anda akrab dengan teman-teman di sekolah ?
a. Ya
b. Tidak 175 7 95,8 3,8
Jumlah 182 100
Dari tabel 32 tersebut dapat di lihat bahwa dari 182 peserta didik yang menyatakan Smartphone membantu anda akrab dengan teman-teman di sekolah terdapat 175 peserta didik (95,8%) menjawab ya, dan terdapat 7 peserta didik (3,8%) menjawab tidak.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan penyajian analisis data, maka diperoleh gambaran secara umum tentang Analisa penggunaan Smartphone dalam pertemanan di sekolah kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014 yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Waktu penggunaan Smartphone
1. Peserta didik sering membawa Smartphone ke sekolah terdapat 155 atau 85,2% peserta didik termasuk dalam kategori sangat dominan. 2. Peserta didik tidak mengaktifkan Smartphone ketika terjadi proses
pembelajaran dikelas terdapat 182 peserta didik atau 100% peserta didik termasuk dalam kategori sangat dominan
4. Peserta didik sering terbangun dari tidur pada malam hari karena Smartphone terdapat 99 peserta didik atau 54,4% peserta didik
termasuk dalam kategori cukup dominan.
5. Peserta didik browsing internet dengan Smartphone untuk belajar terdapat 182 peserta didik atau 100% peserta didik termasuk kategori sangat dominan.
6. Peserta didik sering lupa waktu belajar akibat Smartphone terdapat 115 peserta didik atau 63,2% peserta didik termasuk kategori dominan 7. Peserta didik menggunakan situs jaringan sosial seperti facebook, twitter untuk berkomonikasi dengan teman menggunakan Smartphone terdapat 182 peserta didik atau 100% peserta didik termasuk kategori sangat dominan.
8. Peserta didik menyampaikan isi hati dengan mengupdate status di jejaring sosial seperti facebook, twitter menggunakan Smartphone terdapat 136 peserta didik atau 74,7% peserta didik termasuk kategori dominan.
9. Smartphone membuat peserta didik sibuk sendiri daripada melakukan kegiatan bersama dengan teman disekolah terdapat 104 peserta didik atau 57,2% peserta didik termasuk kategori cukup dominan.
11.Peserta didik memanfaatkan Smartphone untuk melakukan kegiatan bersama teman-teman seperti belajar kelompok terdapat 171 peserta didik atau 94% peserta didik termasuk kategori sangat dominan. 12.Sering ditegur teman bila sedang asik memainkan Smartphone terdapat
173 peserta didik atau 95,1% peserta didik termasuk kategori sangat dominan.
13.Peserta menyapa teman bila sedang asik memainkan Smartphone terdapat 182 peserta didik atau 100% peserta didik termasuk sangat dominan.
b. Pengawasan orang tua
1. Orang tua menegur saat melihat belajar sambil memainkan Smartphone terdapat 182 peserta didik atau 100% peserta didik
termasuk kategori sangat dominan.
2. Orang Tua selalu mengecek Smartphone terdapat 181 peserta didik atau 99,5% peserta didik termasuk kategori sangat dominan.
c. Biaya penggunaan
1. Peserta didik meminta uang kepada orang tua untuk membeli paket Smartphone terdapat 114 peserta didik atau 62,6% peserta didik
termasuk kategori dominan.
2. Peserta didik sering kehabisan uang saku karena memebeli paket Smartphone terdapat 118 peserta didik atau 64,9% peserta didik
3. Peserta didik sering membeli paket Smartphone yang paling mahal/full service terdapat 118 peserta didik atau 64,9% peserta didik termasuk
kategori dominan. d. Blackberry Messenger
1. Peserta didik sering menggunakan fitur Blackberry Messenger untuk memberi informasi pada teman terdapat 182 peserta didik atau 100% peserta didik termasuk kategori dominan.
2. Peserta didik sering menambah teman yang tidak kenal melalui Blackberry Messenger terdapat 104 peserta didik atau 57,1% peserta didik termasuk kategori cukup dominan.
e. Membuat Gengsi
1. Peserta didik merasa kurang percaya diri bila tidak membawa Smartphone ke sekolah terdapat 113 peserta didik atau 62,1% peserta
didik termasuk kategori dominan.
2. Peserta didik membeli Smartphone merk terbaru membeli Smartphone merk terbaru mengikuti teman terdapat 101 peserta didik atau 55,5% peserta didik termasuk kategori cukup dominan.
f. Kelas sosial