• Tidak ada hasil yang ditemukan

Imunologi Transplantasi, nop 2015 [Compatibility Mode]

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Imunologi Transplantasi, nop 2015 [Compatibility Mode]"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Imunologi Transplat asi

1

Putu Oky

(2)

1. Sej ar ah t r ansplant asi

2. Def inisi

3. J enis t r ansplant asi

4. Dasar I munologi dar i penolakan t r ansplan

at au

gr af t

5. Mekanisme penolakan

6. J enis penolakan

7. Ter api imunosupr esif

8. I munot oler an t er hadap allogr af t

(3)

11/ 9/ 2015 3

"Living w ith a transplant is alw ays about keeping the balance

(4)

1. Sej ar ah t r ansplant asi

1682

- t ulang

1881

- kulit

1906

– kor nea

1908

-

knee j oint

1954

– t r ansplant asi ginj al

1966

– t r ansplant asi pankr eas

1967

– t r ansplant asi liver

1967

– t r ansplant asi j ant ung

The1st r ecor ded t r ansplant s occur r ed in t he 16t h cent ur y. The 1st

successf ul or gan t r ansplant , a kidney, was per f or med by a t eam led by

(5)

2. Def inisi Tr ansplant at ion

I mplant asi j ar ingan “

non self ”

ke dalam t ubuh

Pr oses

pengambilan

at au

pencangkokan

t r ansplan

(gr af t )

sel, j ar ingan at au or gan dar i

sat u bagian individu dan menempat kannya ke

bagian yang lain pada donor

Tr ansplant asi

:

pemindahan

subst ansi

biologikal;

implant asi

: pemindahan subst ansi

sint et is

donor

: individu yang menyediakan t r ansplan/

gr af t

r ecipient or host

: individu yang mener ima

t r ansplan

(6)

Beber apa j enis t r ansplan/

gr af t

:

Aut ograf t

j ar ingan

self

yang dit r ansf er kan dar i

sat u bagian t ubuh ke bagian yang lain pada

individu

yang sama

I sograf t / syngeneic

j ar ingan yang dit r asf er kan

diant ar a 2 individu yang

ident ik secara genet ik

(kembar monozigot )

Allograf t / homograf t

j ar ingan yang dit r ansf er kan

ant ar individu yang ber beda secar a genet ik namun

dar i

spesies yang sama

Xenograf t / het erograf t

j ar ingan yang dit r ansf er kan

ant ar

spesies yang berbeda

Respon imun akan ber var iasi t er hadap j enis, var iasi, dan

t empat /

sit e

dar i donor /

gr af t

t r ansplant asinnya.

(7)

7 11/ 9/ 2015

Transplan mengandung

(8)

Fut ure Transplantat ion

Xenot ranspant asi??

Solusi ????

ketersediaan donor yang

sesuai↓

t iap harinya ribuan pasien berada di

daftar t unggu sebagai resipien

(9)

9 Dobrinski I, Rathi R.

M ethods M ol Biol. 2008;450:139-48

(10)
(11)

Fakt or -f akt or yang mempengar uhi

kesuksesan t r ansplant asi

1. Pengenalan haplot ip MHC dan MiHC

mat ching

2. Keef ekt ivan agen imunosupr esi

3. Kemampuan unt uk mengident if ikasi dan

mengenali ancaman

inf eksi

pasca

t r ansplant asi

4. Ket er sediaan donor

5. J enis or gan at au j ar ingan yg

dit r ansplant asikan

(12)

I munologi pada t r ansplant asi Allogenik

• pada per mukaan sel/ j ar ingan donor mengandung Ag

(

Ag Hist ocompat ibilit y

)

induksi r espon imun pada

r esipien yg ber beda scr genet ik

• Ant igen hist okompat ibilit as

ident if ikasi t r ansplan

sebagai

self

at au

non self

(asing)

• J ar ingan2 yang memiliki ant igenit as yang sama :

hist ocompat ible

• Gen yang mengkode ant igen hist okompat ibilit y :

MHC dan MHAgs

• MHC : gen polimor f ik yang dit ur unkan dar i kedua

or angt ua dan diekspr esikan secar a

co- dominant ly

(13)

Hukum t r ansplant asi

Ber gant ung pada

kombinasi baik

dar i

per bedaan

maupun kesesuaian

secar a genet ik

ant ar a donor dan

r esipien

(14)

Pengenalan Alloant igen

a. Pengenalan Langsung (Direct Present at ion)

– Pengenalan ant igen per mukaan dilakukan oleh APC donor

(t r ansplan)  pr esent asikan MHC ke per mukaan

– Pengenalan dir ek t er j adi ket ika sel T host / r esipien

mengikat MHC dar i sel donor secar a langsung 

dikenali oleh sel T host

– Melibat kan sel CD8+ and CD4+ T

(15)

B.

Pengenalan t idak langsung (

I ndirect Present at ion

)

 MHC pada donor akan dipr oses dan dipr esent asikan oleh APC

host (r esipien)  dikenali oleh sel T

 Molekul MHC donor diper lakukan seper t i ant igen asing lainnya

 Hanya melibat kan sel T CD4+

15

APC host (resipien)

G

ra

ft

(16)

Set elah pengenalan graft

respon resipien

(17)

4. I munologi dar i penolakan t r ansplan

Respon imun thd organ transplan

respon imun selular (dimediasi limfosit) dan humoral (dimediasi antibodi)

Penolakan transplan adalah manifestasi dari cell-mediated immunity (CMI )

1. I nnate immunity ;

inflamasi akut

kerusakan jaringan

produksi faktor2

pematangan sel dendritik (berperan penting dlm rejeksi akut)

C3a, C5a (aktivasi APC dan sel T pada graft)

Molekul MH C klas I (aktivasi NK sel, CD8+)
(18)

Peran imunitas

non spesifik

terhadap penolakan

graft

(Wood and Got o, 2012)

DAMPs : Damaged-Associated Molecular –Proteins CLR : C type lectin Like Receptor

NOD : the nucleotide-binding oligomerization domain NLR : NOD Like Receptor : protein yg mengatur respon

(19)

2. Penolakan dimediasi antibodi (

adaptive

immunity

) :

Selain antibodi resipien yang mengalami

ketidakcocokan dg H LA donor (graft), antibodi

yang mengenali molekul MH Ags, sel endotel,

antigen gol. Darah ABO pada RBC maupun

autoantigen berkontribusi thd penolakan graft.

Penolakan

graft

yg dimediasi antibodi

efek

dramatis jika pasien/ resipien telah memiliki

preformed

alloantibody pada saat transplantasi

rejeksi hiperakut

Preformed antibody

terbentuk krn transfusi,

kehamilan sebelumnya, dsb

(20)

3. Penolakan dimediasi sel T

Rejeksi akut umumnya

antigen donor

dipresentasikan ke sel T oleh APC resipien,

APC donor jg bersirkulasi di graft dan

bermigrasi ke organ limfoid resipien dan

mengaktifkan sel T resipien

diferensiasi

kembali ke graft

destruksi graft.

APC graft

donor

APC graft

Resipien

Limph organ

APC Sel T

destruksi

(21)

11/ 9/ 2015 21

(22)

5. Mekanisme Penolakan

gr af t

• Ber gant ung kepada

dispar it y

(per bedaan) lat ar

belakang genet ika ant ar a donor dan r esipien

• Sel T sangat ber per an pada penolakan t r ansplan

• Respon penolakan ant ar a lain dikar enakan

int er aksi

MHC-TCR (per an imunit as adapt if /

spesif ik)

• Penolakan/ r ej eksi gr af t ber angsung melalui 2

f ase:

1. Fase sensit isasi

: pr olif er asi sel T r esipien yg

diinduksi MHC donor

(23)

Mekanisme Penolakan

Gr af t

– cont ’

Fase ef ekt or :

Sel Th dan Tc t er akt ivasi :

- sel Tc menghancur kan gr af t dg r elease enzim per f or in,

gr anzym B dan pr oduksi f asL (t er j adi apopt osis)

- sel Th mensekr esi sit okin yang mengakt ivasi makr of ag & sel NK  inf ilt r asi selular dan dest r uksi j ar ingan t r ansplan

Sel Th  menginisiasi Sel B  mengenali Ag donor  pr oduksi Ab I kat an Ag – Ab menyebabkan :

. Akt ivasi komplemen  lisis sel t r ansplan . Enhance f agosit osis, i.e. opsonizat ion

. ADCC oleh makr of ag, sel NK dan sel PMN

Deposisi kompleks imun pada dinding pembuluh dar ah  induksi agr egasi plat elet  ischemic dan nekr osis sel-sel pada t r ansplan

(24)
(25)

Proses penolakan

graft

Graft

at au

t ransplan

Pengenalan oleh sel T

Akt ivasi sel T efekt or

Vaskularisasi dan Invasi limfosit

mononuklear ke t ransplan

Kerusakan pembuluh darah dan nekrosis

jaringan/ organ t ransplan

11/ 9/ 2015 25

(26)

Penolakan

Gr af t

• J ar ingan yang memiliki per bedaan ant igenik

ber makna (hist o

in

kompat ibel)

induksi

penolakan

gr af t

/ t r ansplan

• Tr ansplan yang ber asal dar i donor alogenik

akan dit er ima sement ar a

vaskular isasi

t er j adi penolakan yang

lamanya ber gant ung

(27)

6. J enis penolakan

Penolakan dapat t er j adi secar a :

1. Hiper akut : t er j adi

hit ungan menit

2. Akut : t er j adi hit ungan

har i sampai mingguan

3. Lat e acut e : t er j adi

set elah 3 bulan

4. Kr onis : t er j adi

hit ungan bulan sampai t ahunan set elah

oper asi

(28)

M ekanisme Penolakan Hiperakut

(29)

Tr ansf usi Dar ah

Rh + : memiliki ant igen Rhesus pada per mukaan er it r osit ;

Rh - : t idak ada ant igen

I nkompat ibilit as Rh pada kehamilan

I bu dengan Rh- mungkin memiliki j anin dengan Rh + : dar ah

pada sir kulasi ibunya akan t er papar dar ah j aninnya

ibu

akan mempr oduksi I gG ant i Rh :

- Kehamilan per t ama

t idak ada komplikasi

I g G yang

dibent uk t hd Rh (ant i Rh) masih sedikit

- Kehamilan kedua dan selanj ut nya, j ika j anin dg Rh + akan

t er j adi abor t us

anemia hemolit ik pada bayi

akt ivasi

komplemen, pembent ukan er it r oblas yang imat ur

eryt roblast osis f et alis

(30)

Rh– Rh

Plus antigens enter the maternal circulation.

(31)

7. Ter api imunosupr esif

1. Kor t ikost er oid : ant i inf lamasi

2. Agen imunosupr esif yang digunakan pada cent er t r ansplan dalam 2 dekade ini adalah cor t icost er oids, azat hiopr ine (t h 1960) dan cyclospor ine (calcineur in inhibit or ) (t h

1980-skr g)

• Agen immunosuppr esif dapat dikat egor ikan kr n kemampuannya unt uk :

(1) mengganggu pembelahan sel T (2) menur unkan j umlah limf osit (3) mengganggu mat ur asi sel T

(4) mengganggu molekul cost imulasi

(5) mengat ur ischemia r eper f usion inj ur y

(6) membant u menginduksi imunot oler an

(32)

Ter api I mnosupr esif – cont ’

3. Ant ibodi monoklonal

• Unt uk menekan akt ivit as dar i subpopulasi sel T

• Unt uk memblok sinyal co-st imulat or  pada saat pr esent asi Ag oleh MHC ke TCR  sel T t dk t er akt ivasi

 Ab t er hadap molekul CD3 pada TCR  penur unan dr ast is sel T mat ur di sir kulasi

 Ab t hd CD4  memper panj ang kelangsungan hidup dar i t r ansplan

Ab spesif ik t hd sit okin t nt j uga dapat memper panj ang keber langsungan hidup t r ansplan

4. X-r ay/ X- ir adiasi

(33)

8. I munot oler an t er hadap allogr af t

Self t oler ance

ber per an pada pengat ur an r espon imun

dlm mencegah r ej eksi

gr af t

walupun t anpa pember ian

imunosupr esif

• Ada beber apa hal yg diper kir akan belangsung ket ika

r espon imun t hd allogr af t t dk t er j adi (t er j adi

imunot oer an)

t er dapat 2 kasus umum dimana

allogr af t dapat dit er ima :

1. ket ika sel at au j ar ingan yang dit r ansplan disebut

sebagai

pr ivileged sit e

t er lindung dar i per ondaan

(

sur veillance

)

sequest er ed ant igen

2. ket ika t oler ansi sudah diinduksi scr biologi

papar an ant igen dar i donor dg pr osedur yg ber laku

mengakibat kan t oler ansi imun sebelum pr oses

t r ansplant asi dilakukan

33
(34)

• Ter dapat beber apa j ar ingan yang

immunocompr omised

t er hadap sist em

imun r esipien, ant ar a lain :

1. J ar ingan yang mengeskpr esikan sedikit

alloant igen; ct h. Kat up hepar ,

car t ilage

2. J ar ingan yang mengandung

sequest er ed

ant igen

; ct h. Kor nea, lensa, t est is,

(35)

• Tr ansplant asi dapat dilakukan dengan

menggunakan 2 j enis t r ansplan :

1. Solid or gan : ginj al, liver , splen, dst .

2. Bone mar r ow

pada pender it a :

- I munodef isiensi

- Haemoglobinopat hies

- Leukemia

- Penyakit aut oimun, dst .

(36)

Transplantasi

bone marrow

• Pada t r ansplant asi

bone mar r ow

digunakan

pada pengobat an pasien leukemia, Anemia dan

immunodef isiensi, t er ut ama

sever e combined

immunodef iciency

(SCI D)

• Donor

bone mar r ow

ini mengandung sel-sel

imunokompet en

dibent uk dan t er dapat

limf osit T dan B

• Pada kasus ini ser ing t er j adi

gr af t

(bone

(37)

9. Gr af t vs. Host Disease

• Tr ansplant asi su-t ul/ bone mar r ow t er dapat sel donor yg imunokompet en (sel T mat ur e)

• Tr ansplant asi su-t ul biasanya diber ikan ke r esipien yg mendapat imunosupr esi

• Sel T yg mat ur e dar i donor  menimbulkan r eaksi selular di ber bagai t empat akibat alloant igen r esipien  dest r uksi sel

gr af t

Terj adinya GVHD :

• Acut e GVHD

– dit andai dengan kemat ian sel epit el pada kulit , GI t r act , dan liver (per mukaan mukosal)

• Chr onic GVHD

– Dit andai dengan at r ophy dan f ibr osis pada sat u at au lebih or gan t ar get

(38)

Fakt or Risiko pada GVHD

Acute GVHD

Previous pregnancies in female donor

High T cell number in bone marrow

HLA disparit y

Transplant from female t o male

Low immunosuppression

Herpes virus infect ion

Chronic GVHD

Aging of donor and recipient

Donor ’s leukocyt e t ransfusion

Previous acut e GVH

High dosage radiat ion

Transplant from female t o man
(39)

Pencegahan Penolakan

Gr af t

Seleksi Pra- Operat ive

1. I dent if ikasi Ant igen Rhesus

2. Typing ant igen golongan dar ah ABO

3. Cr oss Mat ching : scaning r esipien ut k menget ahui ada/ t idaknya Ab pr ef or med t hd MHC / HLA donor

4. Tissue t yping (HLA): ident if ikasi ant igen MHC; ct h. Liver mengandung lebih sedikit MHC dibanding or gan lainya

5. Scaning dan evaluasi penyakit pada donor dan r esipien

6. Mixed Lymphocyt e Cult ur e/ r eact ion

mengkult ur leukosit mononuklear donor dg r esipien  j ika ada per bedaan alel MHC ada pr olif er asi leukosit pada kult ur

(40)

Daftar Pustaka

• Abbas AK, Licht man AH. Basic I mmunology, 2nd Ed. WB. Saunder s.

2006

• Bar at awij aya, 29, I munologi dasar , edisi 9, UI Pr ess.

• Chinen and Buckley, Tr ansplant at ion immunology: Solid Or gan and bone mar r ow, J Aller gy Clin I mmunol. 2010

• Cor inne Weer nink, London Healt h Sciences Cent r e, London, ON, Canada

• Laur a St acy, t r ansplant at ion I munology, Elsevier .

• Lee Goldman, and Andr ew I . Schaf er , 2011, 24t h Edit ion,

Goldman's Cecil Medicine • J anis Kuby, I mmunology, 3t h Edit ion

• Ma’at supr apt o, I munologi Tr asplant asi – Buku Aj ar

• Nankivell, BJ . And SI . Alexander , 2010, Rej ect ion of Kidney Allogr af t , N. Engl J Med, 365; 15

(41)

41

Thank you

(42)
(43)

Referensi

Dokumen terkait

TRADING BUY : Posisi beli untuk jangka pendek / trading , yang menitikberatkan pada analisa teknikal dan isu-isu yang beredar. NEUTRAL : Tidak mengambil posisi pada saham

menerangkan tentang rencana pembangunan ekonomi, yang menurutnya ekonomi sosialislah yang dapat membawa kemakmuran bagi Indonesia kelak, Moeslihat, ditulis di Surabaya pada

Untuk menginterpretasi hasil dari analisis tersebut, dapat diterangkan: 1) Konstanta sebesar 21,232 dengan parameter positif menunjukkan bahwa apabila tidak terdapat

SMP Negeri 2 Sumbergempol, , (Tulungagung, Skripsi Tidak Diterbitkan: 2015).. Guru mampu menumbuhkan kesadaran diri peserta didik dalam mengerjakan ibadah sunah. Tidak semua

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh

Paradigma dalam pendidikan luar biasa yang lebih menekankan kepada penghargaan tinggi terhadap hak asasi manusia (HAM), telah menempatkan pentingnya penanganan anak

Iklim organisasi menjadi sangat penting karena dengan iklim organisasi yang kondusif, setiap individu, tim kerja dan pimpinan, akan mengetahui, memahami dan melaksanakan

Sedangkan Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip syariah