• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PADAT TEBAR TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN GURAME (Osphronemus gouramy)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PADAT TEBAR TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN GURAME (Osphronemus gouramy)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PADAT TEBAR TERHADAP LAJU

PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN GURAME

(Osphronemus gouramy)

The Effect Of Stocking Density To The Gouramy Larvae Growth Rate And Life Sustainibility

Adi pranata

1

,Eka Indah Raharjo

2

, Farida

3

1. Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,Universitas Muhammadiyah Pontianak

2. Staff Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,Universitas Muhammadiyah Pontianak

3. Staff Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, Universitas Muhammadiyah Pontianak

[email protected]

ABSTRAK

Ikan gurame Osphronemus gouramy Lac. adalah salah satu komoditas budidaya air tawar yang tergolong dalam famili ikan labirin (Anabantidae). Ikan ini tersebar di kawasan tropis mulai dari India sampai Semenanjung Malaya dan Indonesia. Ikan gurame bernilai ekonomi penting dan harganya di pasar cukup tinggi. Menurut Anonimous (2006). Penelitian ini bertujuan mengetahui padat tebar yang terbaik dalam pemeliharaan larva ikan gurame, Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang dilakukan terdiri dari lima perlakuan padat tebar yaitu A (4 ekor/liter), B (6 ekor/liter), C (8 ekor/liter), D (10 ekor/liter) dan E (12 ekor/liter) dengan tiga kali ulangan. Analisis statistik menggunakan ANAVA (Analysis of Varians) dan untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan satu dengan perlakuan yang lainnya dilakukan Uji Lanjutan yaitu Uji Beda Nyata jujur (BNJ) dan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Padat tebar yang berbeda memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan berat spesifik dan panjang spesifik serta kelangsungan hidup larva ikan gurame. Dari hasil penelitian diperoleh data padat tebar untuk pertumbuhan berat spesifik, pertumbuhan panjang spesifik dan kelangsungan hidup yang terbaik pada perlakuan A (4 ekor/liter) yaitu pertumbuhan berat spesifik sebesar 3,66 %, panjang spesifik sebesar 3,12 % dan kelangsungan hidup sebesar 85,83% .Padat penebaran yang rendah akan memberikan pertumbuhan bobot yang baik, karena tingkat persaingan rendah dalam hal makanan dan oksigen, dan juga berhubungan dengan kualitas air, bahwa rendahnya pertumbuhan pada larva ikan gurame pada padat penebaran yang relatif tinggi disebabkan oleh kualitas air yang menurun akibat dari pengaruh akumulasi sisa-sisa makanan. Ikan yang dipelihara dengan kepadatan rendah cenderung memiliki pertumbuhan panjang relatif tinggi, ini disebabkan oleh minimnya kompetisi dalam mencari pakan ataupun dalam memperebutkan ruang gerak.

Kata kunci: larvaikangurami, padatpenebaran, pertumbuhan

ABSTRACT

(2)

Fish that are kept in low density tend to have relatively high long growth as the lack of competition in obtaining food and competing for space.

Keywords: gouramy larvae, growth, stocking density

PENDAHULUAN

Ikan gurami OsphronemusgouramyLac. Adalah salah satu komoditas budidaya air tawar yang tergolong dalam family ikan labirin (Anabantidae). Ikan ini tersebar di kawasan tropis mulai dari India sampai Semenanjung Malaya dan Indonesia. Ikan gurami bernilai ekonomipenting dan harganya di pasarcukuptinggi.MenurutAnonimous (2006), produksi ikan gurami di Indonesia tahun 1998, 1999 dan 2000 adalah 9.004 ton, 9.327 ton dan 13.339 ton.Produksi ikan gurami mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun belum dapat memenuhi permintaan pasar.

Ikan Gurami dianggap sebagai ikan yang pertumbuhannya lambat, namun karena banyak yang menyukainya, maka ikan ini banyak dibudidayakan. Upaya untuk memacu laju pertumbuhan ikan ini telah banyak dilakukan melalui berbagai pendekatan antara lain melalui pelacakan potensi tumbuh (Rachmawati, 1999), optimalisasi suhu media budidaya (Hermanto, 2000) dan melalui pelacakan kebutuhan nutrisi (Mokoginta et al., 1994). Walaupun demikian, penelitian-penelitian yang lebih mendalam masih perlu dilakukan agar informasi yang diperoleh dapat dijadikan landasan untuk memacu pertumbuhan ikan ini sehingga masa pemeliharaan ikan dari benih hingga ukuran konsumsi relatif sama dengan ikan-ikan konsumsi lainnya.

Kendala yang sering dihadapi dalam usaha budidaya ikan gurami biasanya terjadi pada masa pembenihan dan pendederan. Selain itu, pemeliharaan benih ikan gurami yang dilakukan selama ini belum intensif sehingga produksi ikan ini masih rendah. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi adalah dengan usaha pembenihan secara intensif melalui peningkatan padat tebar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui padat penebaran yang terbaik terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan gurame. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi dan kontribusi bagi pengembang budidaya ikan gurame dalam proses pembesaran.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakanselama 1 bulan di Laboratorium Fakultas Perikanan Muhammadiyah Pontianak KabupatenKubu RayaProvinsi Kalimantan Barat. Alat yang akan digunakan dalam penelitianyaitu Aquarium berukuran 30x30x30 cm, thermometer,, DO meter, pH test, aerator, timbangan, mangkok, , alat tulis,dan alatdokumentasi. Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalahlarva ikan gurames ebanyak 1.200 ekor yang diperoleh dari BBIS Anjongan. Metode Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 5 perlakuan dan 3 ulangan yang mengacu pada penelitian Jokoet al., (2013). Adapun perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut:

- Perlakuan A padat tebar 4 ekor/liter - Perlakuan B padat tebar 6 ekor/liter - Perlakuan C padat tebar 8 ekor/liter - Perlakuan D padat tebar 10 ekor/liter - Perlakuan E padat tebar 12 ekor/liter

Pelaksaan penelitian ini dimulai dengan menyiapkan wadah penelitian yaitu berupa wadah aquarium. Sebelum digunakan aquarium harus dalam keadaan bersih dan steril. Persiapan aquarium dilakukan dengan cara mengelap dasar dan dinding aquarium untuk membersikan aquarium dari kotoran dan penyakit yang ada. Aquarium yang sudah dibersikan selanjutnya dibilas dengan air bersih. Selanjutnya Diisi air sebanyak 10 liter, kemudian ditambahkan aerasi untuk menambah suplai oksigen terlarut dalam air, Setelah itu masukan larva ikan gurame sesuai dengan perlakuan masing-masing. Pemeliharaan dilakukan selama 30 hari. Selama pemeliharaan ikan diberi pakan berupa cacing tubifek, dengan menggunakan metode ad-setiasi dengan frekuensi pemberian dua kali satu hari, pagi (08.00) dan sore hari (16.00). (Sidi Asih, dan G.H. Huwoyon. 2009).

HASIL DAN PEMBAHASAN

(3)

pertumbuhan spesifik (SGR), tingkat kelangsungan hidup (SR), dan data parameter kualitas air sebagai data penunjang.

Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR) Laju pertumbuhan berat

Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh padat tebar yang berbeda pada pemeliharaan larva ikan gurame, terhadap pertumbuhan berat.. Rata-rata laju pertumbuhan berat larva ikan gurame pada perlakuan A sebesar 3,66 %, perlakuan B sebesar 2,88 %, perlakuan C sebesar 2,45 %, perlakuan D sebesar 2,38 %, dan perlakuan E sebesar 1,87 %. Berdasarkan hasil pertumbuhan berat spesifik larva ikan gurame sesuai tabel 3 dan gambar 2, diketahui bahwa perlakuan A (4 ekor/l) memberikanh asil yang terbaikkemudiandiikutidengan B (6 ekor/liter), perlakuan C (8 ekor/liter), perlakuan D (10 ekor/liter) dan perlakuan E (12 ekor/liter). Padat penebaran yang rendah akan memberikan pertumbuhan bobot yang baik, karena tingkat persaingan rendah dalam hal makanan dan oksigen, dan juga berhubungan dengan kualitas air, bahwa rendahnya pertumbuhan pada larva ikan gurame pada padat penebaran yang relative tinggi disebabkan oleh kualitas air yang menurun akibat dari pengaruh akumulasi sisa-sisa makanan.

Laju pertumbuhan panjang

Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh padat tebar yang berbeda pada pemeliharaan larva ikan gurame. Rata-rata laju pertumbuhan panjang larva ikan gurame pada perlakuan A sebesar 3,12%, perlakuan B sebesar 2,57%, perlakuan C sebesar

2,29%, perlakuan D sebesar 1,66%, dan perlakuan E sebesar 1,57%.Berdasarkan hasil pertumbuhan panjang spesifik larva ikan gurame sesuai tabel 4 dan gambar 3, diketahui bahwa perlakuan A (4 ekor/l) memberikan hasil yang tertinggi, diikuti perlakuan B (6 ekor/l), perlakuan C (8 ekor/l), kemudian perlakuan D (10 ekor/l), dan yang terendah perlakuan E (12 ekor/l).Kondisi ini menggambarkan meningkatnya padat penebaran mengakibatkan penurunan pertumbuhan ikan. Penurunan ini diduga diakibatkan karena ruang gerak ikan yang semakin sempit dengan meningkatnya padat penebaran sehingga mempengaruhi kompetisi dan fisiologis ikan. Kompetisi pakan mengakibatkan kemungkinan ikan memperoleh makanan secara merata akan semakin kecil.

Kelangsungan Hidup

Kelangsungan hidup pada penelitian ini tergolong baik yaitu berkisar antara 82,22–85,83 % dan dari hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan padat penebaran tidak mempengaruhi kelangsungan hidup. Nilai kelangsungan hidup tertinggi pada padat tebar 4 ekor/liter yaitu8 5,83 %, sedangkan kelangsungan hidup ikan pada padat tebar 6 ekor/liter mencapai 84,44 %, 8 ekor/liter 84,17 % dan 83,67 % pada padat tebar 10 ekor/liter sedangkan kelangsungan hidup terendah terdapat pada perlakuan E dengan padat tebar 12 ekor/liter yaitu 82,22 %.(Gambar 1). Kematian yang terjadi pada saat pemeliharaan dikarenakan oleh faktor ruanggerak yang semakin sempit sehingga memberikan tekanan terhadap ikan. Dampak dari ster mengakibatkan daya tahan tubuh ikan menurun bahkan terjadi kematian.

Tabel 1. Hasil pengamatan kualitas air selama penelitian larva ikan gurame 30 hari

(4)

Tabel 2. Rata-Rata Kelangsungan Hidup (SR%) Larva Ikan Gurame.

Perlakuan SR(%)

A 85,83 ± 1,44a

B 84,44 ± 2,55a

C 84,17 ± 0,72a

D 83,67 ± 1, 53a

E 82,22 ± 3,47a

Ket : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukan tidak berbeda nyata pada taraf BNT 5%

Gambar 1. Pertumbuhan berat larva ikan gurami (Osphronemus gouramyLac.) yang dipelihara dengan beberapa kepadatan berbeda selama 30 hari.

3,660 ± 0,14

2,880 ± 0,18

2,441 ± 0,23

2,369 ± 0,31

1,859 ± 0,24

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

4 6 8 10 12

P

er

tu

m

b

u

h

an

B

er

at

(5)

Gambar 2. Pertumbuhan panjang mutlak benih ikan gurame (Osphronemus gouramyLac.) yang dipelihara dengan beberapa kepadatan berbeda selama 30 hari.

Rata-rata laju pertmbuhan spesifik berat dan panjangterjadi pada perlakuanA (4 ekor/liter). Jadi padat penebaran yang rendah akan memberikan pertumbuhan yang baik, karena tingkat persaingan rendah dalam hal ruang (tempat), makanan dan oksigen, selain itu berhubungan dengan kualitas air, bahwa rendahnya pertumbuhan pada larva ikan gurame pada padat penebaran yang relatif tinggi disebabkan oleh kualitas air yang menurun akibat dari pengaruh akumulasi sisa-sisa makanan. Sebagaimana Erdrawati, et al (2008) mengatakan bahwa pertumbuhan dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya kualitas air, makanan dan besarnya ruang gerak ikan yang di tempati.

Hal ini senada dengan Kadarini et all (2010) bahwa kompetisi ruang gerak dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan, dikarenakan dengan padat tebar berbeda dalam wadah yang luasannya sama pada masing-masing perlakuan, dimungkinkan terdapat persaingan dalam hal kesempatan mendapatkan pakan. Keadaan tersebut menyebabkan kondisi ikan lemah sehingga pemanfaatan pakan tidak optimal, hal ini mengakibatkan pertumbuhan ikan terganggu dan akhirnya menjadi lambat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Padat tebar yang terbaik dalam pemeliharaan larva ikan gurame terhadap pertumbuhan terdapat pada perlakuan A (4 ekor/l), dengan presentase pertumbuhan berat spesifik sebesar 3,66% dan presentase

pertumbuhan panjang spesifik sebesar 3,12%.Tingkat kelangsungan hidup (SR) larva tertinggi diperoleh dalam perlakuan A (4 ekor/l) dengan presentase 85,83%.Kualitas air selama penelitian telah memenuhi persyaratan sebagai tempat perawatan larva ikan tengadak, yaitu pH berkisar antara 7-7,5, suhu 28-29ºC, Oksigen terlarut adalah 5,5-6,0 ppm.

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disarankan untuk pemeliharaan larva ikan grame sebaiknya dilakukan dengan padat penebaran 4 ekor/liter karena hasil pertumbuhan yang diperoleh lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Endrawati, H,. Zaenuri, M,. Kusdiyantini, E., dan Kusumaningrum, H. P. 2008. Pertumbuhan Juvenil Ikan Kerapu Macan (Eplenepelus fuscoguttatus) yang Dipelihra dengan Padat Penebaran Berbeda. Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universits Diponegoro, Semarang.. Vol.13(3) : 133-138.

Hermanto, 2000. Optimalisasi suhu media pada pemeliharan benih ikan gurami (Osphronemus gouramy Lac.). Tesis. Program Pascasarjana' IPB. Bogor. 63 Hal.

Joko, Muslim, dan Ferdinand, H. T.,(2013). Pendederan Larva Ikan Tambakan (Helostoma

(6)

temmincki) Dengan Padat Tebar Berbeda. Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya.

Kadarini, T,. Lili, S,. Dan Marendra. G. 2010. Pengaruh Padat Tebar Terhadap Sintasan Dan Pertumbuhan Ikan Hias Silver Dollar (Metynnis hypsauchen) Dalam Sistem Resilkulasi. Prosiding Forum Inovasi Akuakultur.

Mokoginta, I; M. A. Suprayudi dan M. Setiawati'1994. Kebutuhan nutrisi ikan gurami (Osphronemus gurame Lac.) untuk pertumbuhan dan reproduksi. Laporan penelitian hibah bersaing lI/2 perguruan tinggi tahun anggaran 1994-1995-Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyasarakat. Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Rachmawaty, 1999. Karateristik fenotipik dan potensi

tumbuh ikan gurame (Osphronemus Goramy) Lacepede. Tesis. Program Pascasarjan lnstitut Pertanian Bogor. Sidi Asih, dan G.H. Huwoyon. 2009. Domestifikasi

Gambar

Tabel 1. Hasil pengamatan kualitas air selama penelitian larva ikan gurame 30 hari
Tabel 2. Rata-Rata Kelangsungan Hidup (SR%) Larva Ikan Gurame.
Gambar 2. Pertumbuhan panjang mutlak benih ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.) yang dipeliharadengan beberapa kepadatan berbeda selama 30 hari.

Referensi

Dokumen terkait

Tingginya pertumbuhan panjang harian pada padat tebar 1 ekor/l diduga karena memiliki ruang gerak yang sesuai dimana tidak terlalu sempit, kualitas air yang masih

Penurunan pertumbuhan panjang mutlak, pertumbuhan bobot mutlak dan pertumbuhan spesifik pada perlakuan padat penebaran (D) 100 dan (E) 125 ekor/m 3 diduga terjadi karena

Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui padat tebar terbaik untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup dalam pemeliharaan Ikan Bawal Air Tawar adalah perlakuan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan padat tebar tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup (SR) abalon (Haliotis sp.)

Suhu dalam media pemeliharaan ikan Corydoras aeneus yang dipelihara dengan padat tebar 3, 5 dan 8 ekor/liter pada akuarium sistem resirkulasi selama 6

Penelitian pertumbuhan dan kelangsungan hidup gelondongan ikan kancra bodas (Labeobarbus dou- ronensis) pada padat tebar yang berbeda bertujuan untuk mengetahui tingkat kepadatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kepadatan 2,5 - 10 ekor/l tidak berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan dengan kisaran kelangsungan hidup yang tinggi (93,5

Berdasarkan hasil analisis One Way Anava menunjukakan bahwa perlakuan padat tebar yang berbeda, memiliki pengaruh berbeda nyata terhadap pertumbuhan panjang mutlak