• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DI DALAM KELAS PADA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) KELAS II SD MUHAMMADIAYAH KARANGWARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DI DALAM KELAS PADA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) KELAS II SD MUHAMMADIAYAH KARANGWARU"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LECTORA INSPIRE

SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKATKAN

MINAT BELAJAR SISWA DI DALAM

KELAS PADA PELAJARAN PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN (PKN) KELAS II SD

MUHAMMADIAYAH KARANGWARU

Oleh Andro Meda Kartika Kurnia

Guru SD Muhammadiyah Karangwaru Email : kartika.4154@gmail.com

ABSTRAK

Artikel ini membahas minat belajar di dalam kelas pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan media lectora inspire. Paparan artikel ini didasarkan pada hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subyek siswa kelas II B SD Muhammadiyah Karangwaru Yogyakarta tahun ajaran 2013 / 2014 sebanyak 25 siswa. Data penelitian diperoleh melalui pengamatan partisipasi dan observasi kelas. Sesuai jenis penelitiannya, data dianalisis secara komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat siswa kelas II B SD Muhammadiyah Karangwaru Yogyakarta untuk belajar PKn di dalam kelas meningkat. Ini tampak dari peningkatan perhatian dan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar.

(2)

A. PENDAHULUAN

Mata pelajaran Pendidikan Ke-warganegaraan (PKn) adalah mata pelajaran yang didesain aplikatif dan disesuaikan dengan karakter bangsa Indonesia. Jika kita mencermati mate-ri pelajaran PKn kelas 2 lebih banyak menekankan pada nilai-nilai luhur yang dimiliki bangsa Indonesia. Ma-teri tersebut meliputi Gotong royong, Cinta Lingkungan, Musyawarah dan Perilaku Terpuji. Seperti yang terte-ra di Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Pendidik-an KewargPendidik-anegaraPendidik-an (PKn) kelas II, tujuan dari pembelajaran yaitu siswa mampu menjelaskan pengertian, me-nyebutkan jenisnya serta menyebut-kan manfaatnya. Disini siswa diha-rapkan bisa berperilaku sesuai dengan yang tujuan yang ingin dicapai dalam proses kegiatan belajar mengajar yang disesuaikan dengan karakter moral bangsa Indonesia.

PKn sebagai pelajaran yang men-gajarkan nilai, moral, dan norma se-bagai wrga negara Indonesia perlu diajarkan kepada siswa sebagai ge-nerasi penerus bangsa. Secara tegas Kosasih Djahiri menyatakan bahwa dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak ada tempat dan waktu kehidupan yang bebas nilai (value free), karena dengan nilai, moral dan norma ini akan menuntun ke arah pengenalan jati diri manusia maupun kehidupannya (Dja-hiri, 1996 :2). Mengacu pada pendapat diatas, maka pembelajaran PKn tidak hanya sebatas pada pengenalan kon-sep tapi ada perubahan perilaku yang sesuai dengan yang diharapkan

de-ngan tujuan pembelajaran.

Dari beberapa penelitian diketa-hui, bahwa daya tarik terhadapa Pe-lajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) masih lemah, karena membo-sankan dan cenderung tidak disukai siswa, materi dan metodenya tidak menantang siswa secara intelektual (Azis Wahab, 2004 :2). Pendapat lain menjelaskan bahwa mata pelajaran ini dalam pelaksanaannya menghadapi keterbatasan dan kendala terutama berkaitan dengan kualitas guru, keter-batasan fasilitas, dan sumber belajar (Fajar, 2004 :2). Menurut pengalaman peneliti, guru mengalami kendala saat mengajar PKn di kelas bawah, kenda-la itu adakenda-lah bagaimana siswa mampu berpartisipasi secara aktif sesuai de-ngan tujuan pembelajaran yang ter-cantum dalam Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP).

(3)

meng-Andro Meda Kartika Kurnia - Lectora Inspire sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkatkan ....

habiskan waktu untuk menyalin cata-tan guru di papan tulis ke dalam buku mereka jika guru kurang pandai dalam mengelola kelas, maka dari itu seko-lah sebagai sarana transfer ilmu pe-ngetahuan juga mulai berbenah untuk mengubah cara konvensional dalam pembelajaran. Laptop dan proyektor adalah dua hal dari media teknologi yang diupayakan untuk bisa menun-jang kegiatan belajar yang efektif dan

efisien selain internet..

Menurut Bernard dalam Sardiman (2007:76) menyatakan bahwa minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spon-tan, melainkan timbul akibat dari par-tisipasi, pengalaman, kebiasaaan pada waktu belajar atau bekerja. Menurut Rosyidah (1988 :1), timbulnya minat pada diri seseorang pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi dua. Pertama minat yang berasal dari pembawaan, timbul dengan sendirinya dari setiap individu, hal ini biasanya dipengaru-hi oleh faktor keturunan atau bakat alamiah. Kedua, minat yang timbul karena adanya pengaruh dari luar diri individu, timbul seiring dengan proses perkembangan individu yang bersang-kutan. Berdasarkan landasan teoritis tentang minat diatas, maka penulis cenderung melihat minat sebagai pro-ses yang harus diusahakan melalui ke-giatan-kegiatan terencana dan terpola, misalnya dalam kegiatan belajar men-gajar. Penyampaian materi dengan metode ceramah dan efek visual di-harapkan membuat kelas bukan men-jadi sesuatu yang menjemukan bagi siswa, mendengar dan melihat adalah satu kesatuan yang lebih memudahkan seseorang memahami sehingga

peny-erapan materi lebih maksimal (lebih mudah diingat dan dilaksanakan).

Adapun rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah Apakah media teknologi lectora inspi-re dapat meningkatkan minat belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) siswa kelas II SD Muhammadiyah Ka-rangwaru Yogyakarta?

Lectora Inspire

Menurut Muhamad Mas’ud da-lam bukunya (2012) Lectora adalah perangkat lunak authoring tool, alat pengembangan belajar elektronik ( e-learning) yang dikembangkan oleh Trivantis Corporation.

Lectora sangat familiar dengan microsoft office, ini karena menu-me-nu yang hampir sama dengan

micro-soft office antara lain File, Edit, Add, Layout, Tools, Mode, Publish, View, Help. Keunggulan lectora adalah me-mungkinkan mendesain pembelajaran visual (gambar atau video) dan juga kemudahan merancang evaluasi bela-jar yang interaktif.

Sistem yang dibutuhkan untuk mendukung program ini adalah:

a. Processor intel 1,5 GHZ

b. 500 MB RAM ( 1 GB RAM untuk Lectora Inspire), 350 MB hard drive kosong (900 MB free hard drive space for lectora inspire installlation)

c. Microsoft Windows XP, Windows Vista, atau Windows 7

d. Agen help membutuhkan flash

player 8.0 atau diatasnya

(4)

Micro-soft Internet Eksplorer 6.0 ke atas f. Firefox 1.0 ke atas, dan safari 1,2

ke atas dan google chrome

g. Images : TIF , GIF, JPG, BMP, PNG, WMF, EMF, IPIX

h. Audio WMA, WAV, MID, RMI, AU, MP3, AIFF, FLV

i. Video : WMF, FLV, AVI, MPEG, MP4, RM (streaming real video) j. Document : RTF, TXT

Keunggulan lectora inspire untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif antara lain :

a. Lectora digunakan untuk mem-buat website, konten e-learning, interaktif, dan presentasi. Pemula untuk membuat multimedia (audio dan video) pembelajaran.

b. Lectora sangat mudah digunakan User Friendly dan menyediakan library yang sangat membantu

pengguna. Memiliki fitur untuk

pengembangan media sesuai ke-butuhan.

c. Dapat membuat soal / kuis dengan mudah.

Software Lectora Inspire dapat di-peroleh pada perusahaan trivantis. Da-lam situsnya perusahaan ini mengizin-kan orang untuk mengunduh Lectora Inspire versi demo atau trial 30 hari. Setelah instalasi lectora berhasil, maka selanjutnya kita bisa merancang pem-buatan multimedia pembelajaran. Me-dia pembelajaran yang baik dihasilkan dari perancangan media yang terenca-na.

B. METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan da-lam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas. Suharsimi Arikunto (2008 : 16) mengemukakan bahwa “PTK mempunyai empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan reflek

-si”. Langkah-langkah tersebut dapat digambarkan dalam gambar 3 sebagai berikut:

Pelaksaanaan

Pengamatan Siklus I Refleksi

Perencanaan

Gambar.1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Tempat penelitian dilaksanakan di SD Muhammadiyah Karangwaru Yogyakarta. Adapun subjek penelitin ini adalah siswa kelas IIB Semester 1 tahun pelajaran 2013 / 2014 sebanyak 25 siswa.

Dalam penelitian terdapat dua tek-nik pengumpulan data yaitu pengama-tan atau observasi . Alat yang digu-nakan adalah lembar pengamatan.

Teknik analisis data yang digu-nakan dalam penelitian ini yaitu ana-lisis deskriptif kualitatif . Data kuali-tatif dianalisis dan dilanjutkan dengan

refleksi sebagai bahan penyusunan

rencana selanjutnya kemudian mem-bandingkan perubahan perilaku siswa pada siklus I dan siklus II.

(5)

Andro Meda Kartika Kurnia - Lectora Inspire sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkatkan ....

lembar observasi yang telah disiapkan. Kegiatan siklus pertama dimulai pada bulan Okober 2013 saat kegiatan belajar mengajar (KBM). Pada tahap perencanaan ini guru peneliti mem-persiapkan materi pembelajaran (input dengan menggunakan metode pembe-lajaran lectora inspire) dan lembar ob-servasi serta daftar absen. Pada tahap pelaksanaan, peneliti memulai dengan pre test lisan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang ma-teri cinta lingkungan. Peneliti menge-lompokkan siswa berdasarkan baris tempat duduk, karena ada 3 baris maka dari kanan ke kiri peneliti memberi nama kelompok A, B, dan C. Setiap partisipasi siswa akan menambah ni-lai 100 untuk kelompoknya dan setiap pelanggaran akan menyebabkan nilai kelompok berkurang 10. Peneliti me-nyampaikan sekilas tentang kompe-tensi dasar, indikator dan tujuan pem-belajaran. Guru mulai pembelajaran dengan media lectora, terlihat minat siswa untuk menulis materi, begitu pula saat peneliti memutarkan video maupun game, siswa lebih berseman-gat lagi. Kolaborator mengisi lembar observasi yang sudah disiapkan.

Dalam tahap refleksi, guru peneli

-ti dan guru kolaborator mengevaluasi kegiatan belajar mengajar. Ditemukan beberapa hal yang harus diperbaiki seperti font yang terlalu kecil, desain ruang yang mengakibatkan tampilan gambar tidak bisa diakses oleh siswa yang duduk paling pojok dan input game yang kurang banyak.

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus kedua ini menyempurnakan pelaksanaan siklus pertama. Respon

siswa bagus sekali terutama saat sesi game versi terbaru, hampir semua sis-wa berpartisipasi.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Kondisi Awal

Pengalaman pertama mengampu palajaran PKn pada siswa kelas II B tahun pelajaran 2012 / 2013, penu-lis menemukan banyak kendala untuk transfer materi kepada anak-anak. Se-bagai gambaran, di sekolah kami, pem-bagian kelas berdasarkan nilai rata-rata, untuk nilai rata-rata menengah ke atas siswa dimasukkan ke dalam kelas A, dan untuk nilai rata-rata menengah ke bawah siswa dimasukkan di kelas B. Untuk kelas A, Penulis tidak menemu-kan kendala berarti, sedangmenemu-kan untuk kelas B penulis menemukan kendala seperti kemampuan pemahaman siswa, kemampuan mencatat dan kemampuan membaca yang rendah, mengingat ke-las II masih dalam masa transisi dari taman kanak-kanak ke sekolah dasar, selain itu hampir 75 % siswa kelas II

B adalah putera, dimana aktivitas fisik

mereka cenderung aktif, sehingga ter-kadang cepat bosan jika hanya duduk, mendengarkan dan mencatat.

Pelajaran PKn tidak bisa dikata-kan ringan, karena anak sudah belajar

definisi, contoh dan sekaligus pem

-bentukan karakter. Untuk itu jika kita mencermati buku PKn kelas II, materi lebih bayak dikemas dalam bentuk ce-rita untuk memudahkan anak mema-hami materi.

(6)

belajar berbasis teknologi yaitu lectora inspire. Pengambilan media ini karena media ini memudahkan peneliti untu mendesain pembelajaran interaktif se-perti mudah memvisualisasikan materi yang abstrak dengan teks, suara, video tanp hrus terlibat keahlian yang terlalu teknis.

2. Siklus I a. Perencanaan

Peneliti mengadakan pre test secara lisan pada pelajaran PKn materi “Cinta Lingkungan”. Beberapa siswa menun-jukkan partisipasinya dan lainnya pasif karena materi baru dan kemungkinan tidak mengetahui jawabannya. Peneli-ti kemudian memulai materi yng telah didesain menggunakan media pembe-lajaran lectora inspire.

Software Lectora Inspire dapat di-peroleh pada perusahaan trivantis. Da-lam situsnya perusahaan ini mengizin-kan orang untuk mengunduh Lectora Inspire versi demo atau trial 30 hari. Setelah instalasi lectora berhasil, maka selanjutnya kita bisa merancang pembuatan multimedia pembelajaran. Media pembelajaran yang baik diha-silkan dari perancangan media yang terencana. Langkah dalam membuat media pembelajaran dengan program ini yaitu:

a. Mengenal title explorer

Merupakan pohon direktori yang menampilkan semua objek, chapter, section, dan page yang terdapat dalam work area Lectora. Work Area sendiri merupakan area kerja Lectora, dimana didalam-nya kita dapat melakukan editing media pembelajaran. Yang patut dicatat dan diperhatikan, semua objek, level, chapter, section dan page dalam work area ini memiliki level-level tertentu, yang digam-barkan dalam pohon direktori title explorer. Level tertinggi berada langsung di bawah judul/title dari konten media pembelajaran kita, menyusul kemudian di bawahnya level chapter/bab, level section/ sub bab, dan yang terbawah adalah level page

b. Membuat storyboard

(7)

Andro Meda Kartika Kurnia - Lectora Inspire sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkatkan ....

Home diletakkan di awal, bia-sanya berisi Judul dan sedikit abst-rak (welcome). Saat merancang storyboard, tak lupa penulis me-masukkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada storyboard KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

Chapter section selanjutnya adalah Indikator, ini akan memu-dahkan guru dan siswa untuk me-ngarahkan proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang dijabarkan secara rinci.

Pada storyboad Materi, chap-ter section peta konsep lebih baik ada, ini akan memudahkan kita dalam penjelasan dan siswapun akan melihat sebuat pembelajaran yang runtut, dan merangsang me-reka untuk berpikir runtut. Setiap

page disajikan konsep dan dan alat penguatnya secara selang seling (dalam hal ini bisa memberi efek suara maupun gambar bergerak dan sebagainya.

Berikut ini contoh storyboard

yang masih akan dijabarkan lagi dalam chapter section dan page:

Home Selamat datang di Media Pembelajaran Pen-didikan kewarganegaraan dengan materi Cinta lingkungan, Melalui pembelajaran me-dia ini siswa diharapkan mampu mengerti, memahami dan melakukan praktek cinta lingkungan.

Selamat Belajar !

Gambar 1.3 Storyboard Home (welcome)

KTSP Berisi Kompetensi dasar dan standar kom-petensi

Gambar 1.4 Storyboard kompetensi

Indikator Berisi indikator yang ingin dicapai setelah proses pembelajaran

Gambar 1.5 Storyboard indikator Judul

Home KTSP Indikator Materi Pustaka Evaluasi

Cinta Lingkungan

Pengertian Jenis-jenis lingkungan Cara merawat lingkungan

(8)

Materi Chapter Materi ajar Section berisi Cinta lingkungan

Page 1 : Pengertian Cinta lingkungan Page 2 : Cara Melakasanakan cinta ling-kungan

Page 3 : Manfaat Cinta lingkungan

Gambar 1.6 Storyboard materi

Penyusun Perancang media pembelajaran meng-gunakan metode lectora

Gambar 1.7 Storyboard penyusun

Pustaka Chapter Pustaka : 1. Buku acuan 2. Website acuan

3. Sumber gambar dan lain-lain

Gambar 1.8 storyboard pustaka

Evaluasi Chapter evaluasi Page 1 : Petunjuk Page 2: soal Pilihan ganda Page 3 : soal isian Page 4 : soal drag and drop

Gambar 1.8 storyboard evaluasi

c. Penjabaran materi ke dalam chap-ter section

Chapter section dalam bebera-pa bebera-page yang disesuaikan dengan materi. Untuk melihat tampilan materi yang telan dirancang de-ngan menggunakan program lec-tora ini maka penulis mencantum-kan dalam lampiran.

b. Pengamatan dan pelaksanaan

Tahap pengamatan dilakukan ber-sama-sama dengan pelaksanaan. Pada tahap ini peneliti melakukan

penga-matan dan mencatat semua hal yang diperlukan selama pelaksanaan tin-dakan berlangsung. Langkah-langkah dalam kegiatan analisis dapat dilaku-kan diantaranya yaitu mencocokdilaku-kan hasil pengamatan oleh guru dan teman sejawat pada lembar observasi. Ber-dasar hasil pengamatan ternyata siswa menunjukkan minat mengikuti pela-jaran yaitu siswa aktif, perhatian siswa tertuju pada pelajaran, siswa merespon dan terjadi komunikasi dua arah, maka model kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dinyatakan menarik dan dapat meningkatkan interaksi siswa. Dalam penelitian ini minat siswa dapat diperoleh dengan tingkah laku yang muncul selama proses pembelajaran diamati dengan lembar pengamatan yang diambil sebelum dan setelah tin-dakan. Pada tahap ini dilakukan anali-sis pelaksanaan proses kegiatan bela-jar mengabela-jar.

Beberapa siswa tampak menca-tat materi dan beberapa siswa masih belum menunjukkan kesiapannya, hingga guru harus mengingatkan Se-lanjutnya peneliti memberi selingan dengan memberikan game yang su-dah dipersiapkan menggunakan media pembelajaran lectora inspire. Antusias siswa dapat dilihat langsung yaitu sis-wa berebut menjasis-wab. Kelebihan dari

(9)

Andro Meda Kartika Kurnia - Lectora Inspire sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkatkan ....

Hasil evaluasi peniliaian siswa yang disusun peneliti dan kolaborator tam-pak pada tabel dibawah ini :

0

Grafik 1 Penilaian Afektif Siswa Siklus I

Minat diamati berdasarkan kesi-apan siswa untuk belajar, bisa dilihat dari antusias siswa untuk belajar se-perti sudah menyiapkan buku, tenang di awal pelajaran, mengikuti instruksi guru seperti mencatat dan sebagainya. Perhatian meliputi kemauan siswa untuk menyimak penjelasan guru tan-pa diselingi aktivitas lain, sedangkan partisipasi adalah meliputi siswa men-jawab pertanyaan guru, antusias me-ngikuti setiap game , dan mengerjakan evaluasi.

c. Refleksi

Pada tahap refleksi peneliti meng

-kaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang terkumpul, kemudian mengevaluasi guna menyempurnakan tindakan beri-kutnya. Berdasarkan perencanaan dan

tindakan diatas, refleksi dalam siklus I

ini adalah :

a. Proses pembelajaran : pengelola-an kelas

b. Peran guru di refleksikan : bisa di

-lihat di lembar pengamatan

c. Respon siswa : bisa dilihat dari lembar pengamatan

d. Kemasan bahan pembelajaran : font , struktur materi , pemilihan warna (background)

e. Media pembelajaran : kesiapan menyiapkan media pendukung se-perti sound, screen, proyektor f. Penilaian : evaluasi tertulis.

Setelah tahap refleksi maka kele

-mahan dalam pembelajaran di siklus I diperbaiki dalam siklus berikutnya, yaitu siklus II. Dari keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan tindakan

yang tertuang dalam refleksi maka pen

-eliti dengan guru mengadakan diskusi untuk mengambil kesepakatan menen-tukan tindakan perbaikan berikutnya dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh peneliti.

3. Siklus II

Hasil refleksi dari siklus I diper -baiki dalam siklus II. Peneliti mem-perbaiki kekurangan di siklus I seperti merubah tampilan gambar, memper-besar font huruf dan menambah game

dengan versi lain yang telah disedia-kan dalam program lectora inspire.

(10)

belajar para murid meningkat. Ham-pir sebagian besar mencatat dan tidak mengeluh ataupun menawar dalam hal ini pada waktu sebelumnya murid sering merengek agar kegiatan men-catat tidak terlalu banyak. Pada saat pemberian game, para siswa nampak aktif bahkan sampai berebut maju ke depan. Siswa juga menunjukkan perha-tiannnya dengan menyimak penjelasan guru. Ketika jam pelajaran usai mereka meminta perpanjangan jam, beberapa siswa yang hanya kebagian menjawab satu pertanyaan nampak kecewa. Pen-jelasan ini diperoleh dari kolaborator.

Hasil evaluasi peniliaian siswa yang disusun peneliti dan kolaborator pada siklus II tampak pada tabel di-bawah ini

Sangat baik (4)

Sangat baik

(4) Baik (3) Cukup (2) Rendah (1)

Grafik 2 Penilaian Afektif Siswa Siklus II

Pada siklus kedua hampir semua indiktor mengalami kenaikan, ini

di-sebabkan siswa mulai terbiasa dan menikmati belajar menggunakan me-dia pembelajaran lectora inspire, saat siklus pertama dulu mereka baru me-ngenal. Selain itu Peneliti juga sudah memperbaiki tampilan baik warna, ukuran huruf dan game versi lain yang lebih menarik. Berdasarkan hasil wa-wancara dengan kolaborator, siswa terlihat antusias untuk belajar PKn dengan media lectora inspire. Hasil evaluasi tertulis juga menunjukkan kenaikan ini sesuai dengan teori minat terhadap hasil belajar, menurut Sar-diman ( 2007 : 95) yang menyatakan proses belajar itu akan berjalan lan-car kalau sesuai minat. Menumbuh-kan minat belajar pada siswa kelas bawah memang menjadi tugas guru, hal ini selaras dengan pendapat Nur-kacana (1993: 230) bahwa setiap guru mempunyai kewajiban untuk mening-katkan minat siswanya, karena minat merupakan komponen penting dalam kehidupan pada umumnya dan dalam pendidikan , serta pembelajaran di ru-ang kelas pada khususnya.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dia-tas, penulis dapat membuat kesimpu-lan bahwa kedua siklus dalam pene-litian tindakan kelas menggunakan media pembelajaran lectora inspire

(11)

Andro Meda Kartika Kurnia - Lectora Inspire sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkatkan ....

Terlepas dari hasil penelitian dia-tas, media hanyalah sebuah alat untuk memudahkan sebuah pekerjaan agar tujuan di perencanaan dapat tercapai. Media yang bagus juga tidak bisa menjamin bahwa sebuah proses pem-belajaran akan berhasil. Kemampuan guru dalam mengajar menggunakan media juga menentukan apakah me-dia yang digunakan efektif. Ini berarti materi yang telah didesain bagus bisa jadi tidak efektif jika guru gagal dalam mengkomunikasikannya.

Masa kelas dua sekolah dasar me-mang masa penanaman konsep yang berarti guru masih sebagai aktor uta-ma di kelas. Minat, perhatian dan par-tisipasi siswa harus dirangsang oleh guru. Media juga menyesuaikan de-ngan keadaan kelas, dalam hal ini guru sebagai fasilitator harus memahami keadaan siswa dan materi ajar, karena media akan efektif saat guru bisa me-mainkannya dalam hal ini kapan siswa bisa diajak serius untuk masuk ke da-lam materi, kapan siswa mulai jenuh sehingga guru harus memberi selingan

game, kapan memvisualisasikan mate-ri yang abstrak sehingga siswa mudah memahami dan sebagainya.

Kegiatan belajar mengajar meng-gunakan media lectora inspire ini cu-kup mengesankan, bukan hanya bagi peserta didik tetapi juga bagi peneliti sebagai pendidik. Materi yang sudah dikonsep dan ditampilkan secara

be-rangsur dengan tampilan layar de-ngan latar belakang yang menarik juga cukup menggugah minat siswa untuk mencatat, akhirnya penanaman konsep bisa masuk perlahan-lahan, ini juga membantu untuk guru yang belum mampu menulis di papan tulis dengan baik (tulisan bagus dan mudah dibaca siswa).

DAFTAR PUSTAKA

Mas’ud, Muhamad. ( 2012). Membuat Media Pembelajaran Dengan Lector Inspire.. Yogyakarta : PT Skripta Media Creative.

Rosyidah. (1988) . Hubungan Anta-ra Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa SMU 8 Malng. (La-poran Penelitian). IKIP Malang Sardiman, A.M. (1996). Interaksi dan

Motivasi Belajar Mengajar.Ja-karta : Grasindo

Wahab, A.A. (2007). Metode dan Pen-dekatan Mengajar IPS. Bandung: Alfabeta

Nurkacana, I.W. (1993). Evaluasi Pen-didikan. Surabaya: Usaha Nasio-nal.

Arikunto Suharsimi dkk. 2006. Peneli-tian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara

Gambar

Gambar 1.3 Storyboard  Home (welcome)
Gambar 1.8 storyboard pustaka

Referensi

Dokumen terkait

Buku Tombak Si Bagas Marhusor mengisahkan Raja Parsahala Sotarihuthon yang telah terhindar dari musibah.. Dia terhindar dari musibah karena pertolongan Si

 Perguruan Tinggi melalui akun operator PT mendaftarkan usulan proposal sesuai dengan lampiran daftar judul berita acara hasil evaluasi internal usulan proposal PKM dan

Penelitian yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi sifat koligatif larutan,

peredaran pangan wajib memenuhi persyaratan sanitasi dan menjamin keamanan pangan dan/atau keselamatan manusia. Menurut Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2004 tentang

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh instrumen tes piktorial yang dapat mengukur pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural siswa yang memenuhi kriteria

The history of Christianity in Indonesia has taken significant contributions of 

Menurut Yukl (2007) menjelaskan peran kepemimpinan yang dikemukakan oleh Mintzberg, pemimpin mempunyai sepuluh peran yaitu peran performa pemimpin, peran sebagai