• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR PENGETAHUAN FAKTUAL KONSEPTUAL DAN PROSEDURAL SISWA SMA PADA MATERI LAJU

REAKSI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh :

Ayu Sugiarty

1001091

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK

MENGUKUR PENGETAHUAN FAKTUAL KONSEPTUAL

DAN PROSEDURAL SISWA SMA PADA MATERI LAJU

REAKSI

Oleh Ayu Sugiarty

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Ayu Sugiarty 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR PENGETAHUAN FAKTUAL KONSEPTUAL, DAN PROSEDURAL SISWA SMA PADA MATERI LAJU

REAKSI

Oleh : Ayu Sugiarty

1001091

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I,

Dra. WiwiSiswaningsih, M.Si. NIP 19620301987032001

Pembimbing II,

Dr. Hernani, M.Si. NIP 196711091991012002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI,

(4)

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Tes Piktorial ... 6

B. Pengembangan Tes ... 7

C. Validitas ... 8

D. Reliabilitas ... 9

E. Tingkat Kesukaran ... 10

F. Daya Pembeda ... 11

G. Pengetahuan Faktual, Konseptual, dan Prosedural ... 12

H. Tinjauan Materi Laju Reaksi ... 15

BAB III METODE PENELITIAN ... 19

(5)

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian ... 19

C. Definisi Operasional ... 23

D. Instrumen Penelitian ... 23

E. Teknik Pengolahan Data ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

A. Nilai Validitas Berdasarkan judgement Para Ahli ... 29

B. Nilai Reliabilitas, Tingkat kesukaran, dan Daya Pembeda Berdasarkan Hasil Uji Coba di Lapangan ... 37

C. Hasil Pengukuran Ketercapaian Pengetahuan Faktual, Konseptual, DdanProsedural Siswa Pada Materi Laju Reaksi ... 45

D. Data Tanggapan Siswa Berdasarkan Hasil Angket ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 52

A. KESIMPULAN ... 52

B. SARAN ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

(6)

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN TES PIKTORIAL UNTUK MENGUKUR PENGETAHUAN FAKTUAL KONSEPTUAL DAN PROSEDURAL SISWA SMA PADA MATERI

LAJU REAKSI Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh instrumen tes piktorial yang dapat mengukur pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural siswa yang memenuhi kriteria butir soal yang baik dari segi hasil validitas berdasarkan judgementpara ahli, nilai reliabilitas, proporsi tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Desain penelitian yang dilakukan mulai dari pengembangan tes, validasi dan uji coba soal. Penelitian dilakukan di salah satu SMA Negeri Kota Bandung dengan sampel penelitian sebanyak 36 siswa pada uji coba I dan 87 siswa pada uji coba II. Pengembangan butir soal menghasilkan 24 butir soal tes piktorial pada materi laju reaksi dengan komposisi 4 soal berdimensi pengetahuan faktual, 17 soal berdimensi pengetahuan konseptual, dan 3 soal berdimensi pengetahuan prosedural. Berdasarkan hasil judgementyang diberikan oleh 3 dosen Kimia dan 2 guru Kimia, diperoleh 24 butir soal yang dinyatakan valid dengan nilai CVR sebesar 1,00. Nilai reliabilitas yang dihasilkan sebesar 0,854. Tingkat kesukaran butir soal mudah, sedang, dan sukar belum tersebar secara normal. Namun tes piktorial yang dikembangkan sudah didominasi oleh butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang. Nilai daya pembeda secara keseluruhan sudah baik. Hasil ketercapaian siswa pada pengetahuan faktual sebesar 69,8% termasuk dalam kategori kuat, pengetahuan konseptual 55,6% termasuk dalam kategori cukup, dan pengetahuan prosedural sebesar 38,7% termasuk dalam kategori lemah. Tanggapan siswa terhadap tes piktorial sangat baik. Siswa merasa sangat terbantu dengan keberadaan gambar, tabel, grafik atau bagan dalam menjawab tes piktorial.

Kata Kunci : Faktual, Konseptual, Prosedural, Tes Piktorial Abstract

This study aimed to obtain a pictorial test instrument that can measure factual knowledge, conceptual, and procedural students whichfill the criteria of good items in terms of the validity results based on the judgment of experts, the value of reliability, the proportion of level difficulty, and distinguishing features. Design research conducted from test development, validation and trialphase. The study was conducted in one of SMA inBandung to sample as many as 36 students in the first trial and 87 students at the second trial. Development of items produced 24 items pictorial tests on the material composition of the reaction rate by 4questionsof factual knowledge, 17questions of conceptualknowledge, and 3 questions of procedural knowledge. the validity results based on the judgment given by three lecturers of Chemistry and 2 teachers of Chemistry, obtained 24 items were declared valid by the CVR value of 1.00. The resulting reliability value of 0.854. The level of difficulty of items easy, moderate, and hard not normally distributed. But pictorial tests developed already dominated by items that have a moderate level of difficulty. Distinguishing overall value is good. The results of student achievement on factual knowledge of 69.8% included in the category of strong, conceptual knowledge 55.6% included in the category enough, and procedural knowledge of 38.7% included in the category of weak. Student responses to pictorial test very well. Students feel greatly helped by the presence of images, tables, graphs or charts in answering test pictorial.

(7)

1

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Penerapan kurikulum 2013 dalam dunia pendidikan menuntut siswa

memilikipengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif yang

tercantum pada KI 3.Hal ini sejalan dengan yang diungkap oleh Anderson

dan Krathwohl(2010) mengenai dimensi pengetahuan yang harus dicapai oleh

siswa yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif. Namun dalam penelitian ini pengetahuan metakognitif tidak

termasuk ke dalam cakupan penelitian.Dengan pengetahuan yang dimiliki

siswa tersebut akan menuntun siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang diharapkan dan setelah pembelajaran siswa memiliki pengetahuan

faktual, konseptual, dan prosedural. Untuk mengukur tercapainya tujuan

pembelajaran, dibutuhkan suatu alat evaluasi yang dapat digunakan untuk

mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan sebagai

gambaran bahwa siswa telah memenuhi pengetahuan faktual, konseptual, dan

prosedural.

Menurut Satrisman (2013),soal yang beredar di lapangan lebih

didominasi pada pengetahuan konseptual termasuk soal ujian nasional yang

diberikan kepada siswa cenderung bersifat konseptual saja. Selain itu,

kenyataan yang terjadi di lapangan adalah siswa cenderung hanya menghafal

konsep-konsep kimia yang telah diberikan oleh guru,sedangkan kemampuan

siswa untuk melakukan analisis terhadap fakta-fakta yang terjadi dalam

kehidupan sehari-hari atau istilah-istilah yang mendasar (pengetahuan

faktual), menarik kesimpulan berdasarkan konsep yang dimiliki dan

fenomena yang terjadi (pengetahuan konseptual), dan memecahkan masalah

yang ditemuinya dengan menggunakan konsep serta terminologi yang

dimilikinya cenderung kurang terlatih (pengetahuan prosedural).

Munadi (2008) mengungkapkan bahwa pada umumnya hasil tes kimia

(8)

2

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa kurang memahami masalah yang disajikan di dalam soal yang

diberikan. Selain itu, lemahnya kemampuan siswa untuk menginterpretasikan

suatu soal jika disajikan dalam bentuk naratif. Masalah ini akan semakin

kompleks apabila materi yang disampaikan memiliki tingkat abstraksi yang

tinggi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengurangi tingkat

abstraksi adalah dengan menggunakan piktorial sebagai alat bantu pengganti

teks naratif. Maka dari itu dibutuhkan suatu alat evaluasi dengan

menggunakan piktorial sebagai alat bantu yang dapat mempermudah siswa.

Penggunaan piktorial sebagai alat evaluasi alternatif dalam pendidikan

dikatakan penting untuk mengetahui hasil belajar siswa (Keogh dan Naylor,

1999). Namun belum banyak peneliti yang melakukan penelitian yang lebih

lanjut mengenai penggunaan gambar sebagai alat evaluasi. Piktorial dapat

digunakan pada materi yang membutuhkan pengaplikasian prinsip dan

konsep, serta interpretasi yang dibutuhkan untuk tabel, chart, dan gambar

(Zimmaro, 2004). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Oktafiani

(2009) keberadaan gambar dalam butir soal bentuk pilihan ganda piktorial

dapat memudahkan siswa untuk memahami masalah dalam butir soal. Maka

dirancanglah alat evaluasi berupa butir soal piktorial untuk mempermudah

siswa dalam memahami soal dan mengukur ketercapaian pengetahuan

faktual, konseptual, dan prosedural yang dimiliki siswa. Kelebihan dari

penggunaan tes piktorial, yaitu :

1. Dapat dilihat dari jarak yang cukup jauh dibandingkan dengan

menggunakan teks

2. Membantu siswa yang memiliki kesulitan dalam memahami isi teks

3. Tingkat penyampaian isi pesan lebih baik dibandingkan dengan

menggunakan teks (Silver,etal 1995)

Berdasarkan hasil penelitian Peter etal(2007), materi laju reaksi berada

pada peringkat ke-7 yang menduduki kategori materi kimia yang tersulit.

Pada materi Laju reaksi, pokok materi yang dibahas adalah konsep laju

reaksi, persamaan laju reaksi, orde reaksi dan faktor-faktor yang

(9)

3

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat membantu siswa dalam memahami konsep, mengidentifikasi fakta yang

terjadi serta menyelesaikan masalah dalam laju reaksi. Penggunaan tes

piktorial pada laju reaksi diharapkan dapat mempermudah siswa untuk

menjawab soal. Terutama pada bagian penunjukan hasil percobaan untuk

menentukan orde reaksi, penampilan grafik penurunan energi aktivasi sebagai

pengaruh katalis sebagai faktor yang mempengaruhi laju.

Di Indonesia belum banyak ditemukan penelitian yang

mengembangkan tes piktorial sebagai alat ukur, terutama untuk mengukur

pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural siswa. Oleh karena itu,

diperlukan suatu penelitian mengenai pengembangan tes piktorial sebagai alat

ukur pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural siswa. Maka dari

berbagai keterangan yang telah disebutkan di atas, peneliti mengajukan judul “Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual,

Konseptual, dan Prosedural Siswa SMA pada Materi Laju Reaksi”

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Tidak adanya alat evaluasi yang dapat digunakan untuk mengukur

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural siswa sebagai pendukung

pelaksanaan kurikulum 2013, untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian

pengetahuan yang diperoleh oleh siswa setelah mempelajari materi laju

reaksi. Oleh karena itu, peneliti ingin mengembangkan instrumen sebagai alat

evaluasi yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan faktual,

konseptual, dan prosedural siswa dalam bentuk yang mudah dipahami oleh

siswa.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan di atas, maka rumusan masalah yang akan diungkap pada penelitian ini adalah “Bagaimana bentuk tes piktorialyang digunakan untuk mengukur pengetahuan faktual,

konseptual, dan proseduralsiswa SMA pada materi laju reaksi sebagai alat

(10)

4

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari rumusan masalah diatas maka disusunlah pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

1. Apakah butir soal tes piktorial pada materi laju reaksi yang

dikembangkan merupakan butir soal yang baik dilihat dari nilai validitas

berdasarkan hasil judgementyang diberikanpara ahli ?

2. Apakah butir soaltes piktorialpada materi laju reaksi yang

dikembangkanmerupakanbutir soal yang baik dilihat dari

nilaireliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran berdasarkan hasil

pengujian di lapangan?

3. Apakah tes piktorial yang dikembangkan dapat mengukur pengetahuan

faktual, konseptual, dan prosedural siswa pada materi laju reaksi dilihat

dari ketercapaian siswa dalam menjawab butir soal piktorial?

4. Bagaimana tanggapan siswa mengenai tes piktorial pada materi laju

reaksi yang dikembangkan?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan secara umum dalam penelitian ini adalah untuk

mengembangkan instrumen dalam bentuk tes piktorial. Tes piktorial yang

dikembangkan dapat mengukur pengetahuan faktual, konseptual,

danprosedural siswa pada materi laju reaksi.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat bagi siswa dapat membantu siswa dalam mempermudah

pengerjaan soal dan meningkatkan motivasi belajar siswa

2. Manfaat bagi guru dapat dijadikan salah satu alternatif yang dapat

digunakan bagi pendidik untuk mengukur pengetahuan faktual,

konseptual, dan prosedural siswa sebagai pendukung kurikulum 2013

3. Manfaat bagi peneliti diharapkan memperoleh gambaran mengenai

pengembangan instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur

(11)

5

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk memahami alur berpikir dalam penulisan skripsi ini, diperlukan

struktur organisasi yang disusun secara sistematis. Skripsi ini terdiri atas lima

bab dari Bab I Pendahuluan; Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan

Hipotesis Penelitian; Bab III Metode Penelitian; Bab IV Hasil dan

Pembahasan; serta Bab V Kesimpulan dan Saran. Setiap bab terdiri dari

bagian bab yang disusun secara terstruktur sesuai dengan penelitian yang

dilakukan.

Bab I Pendahuluan terdiri dari enam bagian bab yaitu Latar Belakang

Penelitian, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

Manfaat Penelitian, serta Struktur Organisasi Skripsi.

Bab II Kajian Pustaka terdiri dari satu bagian bab yaitu Kajian Pustaka,.

Kajian pustaka yang disajikan terdiri dari pengertian tes piktorial,

pengembangan tes, validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, serta daya

pembeda, pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan tinjauan materi

laju reaksi.

Bab III Metodologi Penelitian terdiri dari lima bagian bab yaitu Lokasi

dan subjek penelitian, Desain Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen

Penelitian, dan Teknik Pengolahan Data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari 4bagian bab, yaitu

Hasil Analisis Data dan Pembahasan dari setiap pertanyaan penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran terdiri dari dua bagian bab, yaitu

Kesimpulan dan Saran.

Daftar pustaka berisi semua sumber referensi yang digunakan dalam

penyusunan skripsi. Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam

(12)

19

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Subjek dan Objek Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada salah satu SMA Negeri di kota Bandung.

Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri di kota Bandung yang telah

mempelajari materi laju reaksi. Subjek penelitian berupa instrumen tes

piktorial yang dikembangkan. Objek penelitian pada uji coba I sebanyak 36

orang dan 87 orang pada uji coba II.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan tahap-tahap

kegiatan yang dilakukan dalam melaksanakan pengembangan, validasi, dan

uji coba tes piktorial. Desain penelitian tersebut disajikan dalam bentuk

bagan pada Gambar 3.1.

Penjelasan dari masing-masing tahapan penelitian yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

1. Tahap Pengembangan

Dalam tahap pengembangan ini dilakukan beberapa langkah, yaitu:

a. Studi kepustakaan

Tahap pertama dalam mengembangkan tes piktorial yaitu melakukan

studi kepustakaan tentang tes piktorial, pengetahuan faktual, pengetahuan

konseptual, pengetahuan prosedural, serta laju reaksi. Hasil dari studi

kepustakaan tentang tes piktorial ditemukan bahwa piktorial tidak selalu

menggunakan gambar saja, tetapi dapat berupa grafik, tabel, bagan, dan

sebagainya (Abadzivor, 2013). Selain itu, dilakukan analisis soal pada

beberapa buku kimia SMA, buku teks kimia, dan soal UN.

Penentuan lingkup materi dilakukan pada tahap studi kepustakaan

tentang materi laju reaksi. Lingkup materi disesuaikan dengan kompetensi

inti dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa berdasarkan standar

(13)

20

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Penyusunan indikator dan kisi-kisi tes

Tahap kedua berupa perumusan indikator yang diturunkan dari

kompetensi dasar dan penyusunan kisi-kisi tes. Dalam melakukan

penyusunan indikator dan kisi-kisi tes terlebih dahulu didiskusikan bersama

pembimbing.

c. Penyusunan butir soal

Tahap ketiga berupa penyusunan butir-butir soal tes piktorial. Tes

piktorial yang dikembangkan bertujuan untuk mengukur pengetahuan faktual,

konseptual danprosedural siswa,sehingga butir soal yang disusun pun harus

mengandung salah satu dimensi pengetahuan yang diinginkan tersebut. Hasil

tes yang disusun didiskusikan terlebih dahulu kepada pembimbing. Diskusi

dilakukan untuk mengetahui kelayakan soal yang telah disusun.

2. Tahap Validasi dan Uji Coba

Dalam tahap validasi dan uji coba dilakukan beberapa langkah, yaitu:

a. Validasi isi/konten

Dalam pengembangan tes piktorial melalui proses judgement dari para

ahli mengenai kesesuaian indikator dengan soal dan kesesuaian piktorial yang

terdapat dalam butir soal. Judgementdilakukan untuk memperoleh validitas

isi serta saran perbaikan yang diberikan terhadap soal yang dikembangkan

agar menjadi butir soal yang lebih baik. Prosedur yang digunakan sebagai

berikut:

1. Menentukan dimensi yang hendak diukur

2. Menentukan jenjang kognitif berdasarkan indikator yang telah dibuat

3. Kesesuaian antara indikator yang digunakan dan kesesuaian

gambar/tabel/grafik yang digunakan terhadap butir soal.

Total keseluruhan butir soal tes piktorialpada materi laju reaksi yang

dikembangkan sebanyak 24 soal.

b. Revisi butir soal

Tahap berikutnya setelah proses validasi isi, dilakukan revisi butir soal

dengan mempertimbangkan saran yang diberikan oleh validator. Secara

(14)

21

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

indikator maupun soal yang kurang tepat dan kejelasan dari piktorial yang

ditampilkan dalam soal.

c. Uji coba I

Setelah direvisi, butir soal piktorial yang dikembangkan kemudian

diperbanyak untuk dilakukan uji coba I.Pada Uji coba I dilakukan pada

sampel yang mempunyai karakteristik kurang lebih sama dengan peserta tes

yang sesungguhnya.

d. Pengolahan data hasil uji coba terbatas dan revisi

Tahap berikutnya yang dilakukan adalah menganalisis hasil uji coba II.

Analisis butir soal pada bagian nilai reliabiltas, daya pembeda, dan tingkat

kesukaran. Berdasarkan analisis butir soal tersebut menjadi pertimbangan

untuk kembali merevisi butir soal sebelum dilakukan uji coba II. Hal ini

dilakukan untuk meningkatkan kualitas tes piktorial yang dikembangkan agar

menjadi lebih baik lagi.

e. Uji coba II

Setelah menyusun kembali butir soal yang telah direvisi berdasarkan

hasil uji coba I, dilakukan uji coba II terhadap butir soal yang dikembangkan.

Setelah pelaksanaan uji coba II, siswa diberikan angket untuk mengetahui

tanggapan siswa terhadap tes piktorial yang diberikan.

f. Pengolahan data dan analisis kualitas tes

Setelah uji coba II dilakukan, data yang diperoleh kembali dianalisis

untuk mengetahui kualitas butir soal dan dihitung persentase ketercapaian

pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural siswa pada materi laju

reaksi, sehingga diperoleh kesimpulan dan produk pengembangan tes

(15)

22

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Bagan Desain Penelitian Uji coba II

Uji coba I

Revisi

Angket

Pengolahan dan Analisis data

Hasil analisis dan Temuan

Kesimpulan Tahap

Pengembangan

Tahap Validasi dan Uji Coba

Kajian pendahuluan literatur tentang tes piktorial, analisis materi dan soal-soal laju reaksi pada berbagai buku dan textbook, serta analisis

kompetensi dasar yang berhubungan dengan materi laju reaksi

Pembuatan instrumen penelitian

Penyusunan indikator dan kisi-kisi tes piktorial

Penyusunan indikator angket

Penyusunan tes piktorial Penyusunan Angket

Judgement instrumen tes

piktorial oleh para ahli Revisi

(16)

23

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap istilah yang digunakan

dalam penelitian, maka istilah-istilah yang digunakan dijelaskan sebagai

berikut:

1. Tes Piktorial

Menurut Abdzivor (2013), tes piktorial adalah tes yang melibatkan

gambar untuk menggambarkan orang, sesuatu, atau tempat. Tes

piktorial tidak selalu menggunakan gambar saja, tetapi dapat berupa

grafik, tabel, bagan, dan sebagainya.

2. Pengetahuan faktual

Pengetahuan faktual meliputi elemen-elemen dasar yang digunakan

oleh para pakar dalam menjelaskan, memahami, dan secara sistematis

menata disiplin ilmu mereka (Anderson dan Krathwohl, 2010).

3. Pengetahuan konseptual

Pengetahuan konseptual mencakup pengetahuan tentang kategori,

klasifikasi, dan hubungan antara dua atau lebih kategori atau klasifikasi

pengetahuan yang lebih kompleks dan tertata (Anderson dan

Krathwohl, 2010).

4. Pengetahuan prosedural

Pengetahuan prosedural ini terkait dengan pengetahuan tentang cara

melakukan sesuatu (Anderson dan Krathwohl, 2010).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu,

1. Format validasi kesesuaian antara indikator dengan butir soal dan

piktorial dengan butir soal.

Instrumen ini berbentuk format validasi soal yang diberikan kepada

para ahli untuk memperoleh nilai validitas isi berdasarkanjudgement

(17)

24

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Butir soal tes piktorial pada materi laju reaksi yang dikembangkan.

Instrumen ini berupa tes tertulis yang berisi soal-soaltes piktorialpada

materi laju reaksi yang dikembangkan. Butir soal tes piktorial

digunakan pada saat uji coba untuk mengetahui nilai reliabilitas, tingkat

kesukaran, daya pembeda dan persentase ketercapaian pengetahuan

faktual, konseptual, dan prosedural siswa pada materi laju reaksi.

3. Angket

Angket merupakan satu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak

langsung. Angket berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh

responden (Sukmadinata, 2005). Angket merupakan instrumen yang

digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap tes piktorial

yang diberikan

E. Teknik Pengolahan Data

Setelah instrumen tes piktorial disusun kemudian dilakukan uji validitas

isi, reliabilitas, analisis nilai tingkat kesukaran, dandaya pembeda.

1. Validitas

Validitas yang dilakukan yaitu validitas isi dengan menggunakan

pendekatan ContentValidityRatio(CVR). CVR merupakan sebuah pendekatan validasi isi untuk mengetahui kesesuaian item dengan domain

yang diukur berdasarkan judgementpara ahli (Lawshe, 1975). Pemberian

skor pada jawaban butir soal menggunakan metode CVR, setelah seluruh

butir soal mendapatkan skor kemudian skor tersebut diolah dengan

menggunakan cara dibawah ini.

nT: jumlah responden yang menyatakan ‘Ya’

(18)

25

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menentukan butir soal valid atau tidak maka nilai CVR yang

diperoleh harus berada di atas nilai CVR minimum untuk sejumlah

validator yang digunakan seperti yang terdapat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Nilai Minimum CVR Untuk Berbagai Jumlah Validator

Jumlah

Reliabilitas adalah derajat konsistensi instrumen yang bersangkutan.

Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil

yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama pada waktu atau

kesempatan yang berbeda (Arifin, 2011). Menurut Kerlinger dalam

Arifin(2011 ) mengemukakan bahwareliabilitas dapat diukur dari tiga

kriteria, yaitu stability, dependability, dan predictability. Stability

menunjukkan keajegan satu tes dalam mengukur gejala yang sama pada

waktu yang berbeda. Dependabilitymenunjukkan kemantapan satu tes atau

seberapa jauh tes dapat diandalkan. Predictabilitymenunjukkan

kemampuan tes untuk meramalkan hasil pada pengukuran gejala

selanjutnya. Dalam menentukan reliabilitas tes piktorial digunakan acuan

penilaian dengan ketentuan 1 poin jika siswa menjawab benar dan 0 poin

jika siswa menjawab salah.

Untuk mengetahui besarnya nilaireliabilitas makadigunakan rumus

Kuder-Richardson 20 (KR20) sebagai berikut :

=

(19)

26

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

n = jumlah soal

p = proporsi respon betul pada suatubutir soal

q = proporsi respon salah pada suatubutir soal

S2 = variasi skor tes

untuk menginterpretasikan nilaireliabilitas digunakan Tabel3.2

Tabel 3.2 Interpretasi Nilai Reliabilitas Menurut Guilford

Koefisien Korelasi Interpretasi 0,90 ≤ r ≤1,00 Reliabilitas sangat tinggi

0,70≤r < 0,90 Reliabilitas tinggi 0,40 ≤ r < 0,70 Reliabilitas sedang

0,20 ≤ r <0,40 Reliabilitas rendah 0,00 ≤ r < 0,20 Reliabilitas sangat rendah

(Erman, 2003)

3. Tingkat Kesukaran

Menurut Firman (2000) yang dimaksud dengan tingkat kesukaran

suatubutir soal adalah proporsi (bagian) dari keseluruhan siswa yang

menjawab benar pada pokok uji tersebut. Tingkat kesukaran pokok uji

dapat dihitung dengan rumus:

�= +

Keterangan:

nT = jumlah siswa dari kelompok tinggi yang menjawab benar

nR = jumlah siswa dari kelompok rendah yang menjawab benar

N = jumlah seluruh anggota kelompok tinggi ditambah seluruh

anggota kelompok rendah

Untuk menghitung tingkat kesukaran suatubutir soal maka dapat

diambil sampel. Sampel harus representatif, artinya mewakili setiap

karakteristik populasi. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil yaitu

kelompok tinggi dan kelompok rendah. Penentuan kelompok siswa ini

didasarkan pada perhitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

= 25

100 jumlah siswa dan = 25

(20)

27

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

KT = kelompok tinggi KR= kelompok rendah

(Firman, 2000)

Nilai dari indeks kesukaran yang diperoleh disesuaikan dengan

Tabel 3.3 untuk mengetahui kategori tingkat kesukaran suatubutir soal.

Tabel 3.3 Penafsiran Indeks Tingkat Kesukaran Butir Soal

Indeks Kesukaran Kategori

mempunyai daya pembeda yang tinggi, artinya pokok uji tersebut mampu

membedakan siswa yang menguasai materi pelajaran dan siswa yang tidak

menguasai materi pelajaran. Ukuran daya pembeda ialah selisih antara

proporsi kelompok skor tinggi (kelompok tinggi) yang menjawab benar

dengan proporsi kelompok skor rendah (kelompok rendah) yang

menjawab benar.

Daya pembeda soal dapat dihitung menggunakan rumus :

= −

Keterangan:

nT = jumlah siswa dari kelompok tinggi yang menjawab benar

nR = jumlah siswa dari kelompok rendah yang menjawab

benar

NT = jumlah siswa pada kelompok tinggi

Nilai dari daya pembeda yang diperoleh disesuaikan dengan Tabel

3.4 di bawah ini untuk mengetahui kategori daya pembeda suatubutir soal.

Tabel 3.4 Penafsiran Indeks Daya Pembeda Butir Soal Daya Pembeda Kategori

0,71-1,00 Bak Sekali

0,41-0,70 Baik

(21)

28

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,00-0,20 Jelek

(Arikunto, 2012) 5. Angket

Angket merupakan satu teknik atau cara pengumpulan data secara

tidak langsung. Angket tersusun dari sejumlah pernyataan atau pertanyaan

yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Tujuan penyebaran

angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai satu masalah dari

responden (Sudaryono, 2012). Dalam penelitian ini digunakan angket jenis

tertutup dengan menggunakan skala likert.

Pada angket tertutup pertanyaan atau pernyataan sudah disusun

secara berstruktur. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat

dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala

sosial (Sudaryono, 2012). Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk

pernyataan atau dukungan sikap yang dibagai dalam lima skala, yaitu

sangat setuju (ss), setuju (s), netral (c), tidak setuju (ts), dan sangat tidak

setuju (sts)

Untuk mengetahui respons dari satu pernyataan maka digunakan

cara sebagai berikut,

Kemudian hasil persentase pernyataan tersebut diinterpretasikan

berdasarkan Tabel 3.5untuk mengetahui kategori atau kriteria kekuatan

pernyataan yang diberikan.

Tabel 3.5 Kriteria Interpretasi Skor

(22)

52

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang dilakukan

mengenai pengembangan tes piktorial untuk mengukur pengetahuan faktual,

konseptual, dan prosedural siswa SMA pada materi laju reaksi dapat

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Butir soal tes piktorialpada materi laju reaksi yang dikembangkan telah

memenuhi kriteria butir soal yang baik dilihat dari nilai validitas isi

yang diberikan oleh 3 dosen Kimia dan 2 guru Kimia karena dari 24

butir soal yang dikembangkan, diperoleh 24 butir soal yang valid

dengan nilai CVR 1,00.

2. Butir soal tes piktorialpada materi laju reaksi yang dikembangkan telah

memenuhi kriteria butir soalyang baik dilihat dari nilai reliabilitas,

tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Nilai reliabilitas yang dihasilkan

berdasarkan hasil uji coba II berada pada tafsiranreliabilitas yang

tinggi.Kategori tingkat kesukaranbutir soal sudah terdiri dari yang

mudah, sedang, dan soal sukar.Namunpenyebaran tingkat kesukaran

tidak terdistribusi secara normal karena terdiri dari 16,7% soal mudah,

70,8% soal sedang, dan 12,5% soal sulit. Nilai daya pembeda sudah

baik untuk membedakan antara kelompok tinggi dan kelompok rendah.

3. Butir soal tes piktorial yang dikembangkan dapat mengukur

pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural siswa pada materi laju

reaksi dengan ketercapaian pengukuran pengetahuan berturut-turut

berada pada kategorikuat, cukup dan lemah.

4. Tanggapan siswa terhadap tes piktorial yang dikembangkan, siswa

memberikan tanggapan yang positif terhadap tes piktorial yang

diberikan. Tes piktorial yang diberikan sesuai dengan materi laju reaksi

yang dipelajari dan lebih mempermudah siswa dalam proses pengerjaan

(23)

53

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan hasil belajarsiswa dan mempermudah siswa untuk

memecahkan masalah yang disajikan dalam butir soal.

B. Saran

Adapun saran yang diajukan dari penelitian ini, yaitu:

1. Tes piktorial dapat lebih sering digunakan sebagai alternatif tes yang

dipergunakan guru dalam penilaian proses pembelajaransiswa.

2. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengembangan tes

piktorial untuk mengukur pengetahuan faktual, konseptual, dan

prosedural siswa pada materi yang sama untuk memperbaiki

(24)

54

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abadzivor, H. E. - .Assessment of PictorialMaterialsinGhanaianPre-School

Education (A Case Study in Kumasi Metropolis). Tersedia:

http://dspace.knust.edu.gh:8080/jspui/bitstream/123456789/627/1/HUMPH RY%20ETSE%20ABADZIVOR.pdf. [19 Oktober 2013].

Anderson dan Krathwohl. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,

Pengajaran, dan Asesmen. Terjemahan Agung Prihantoro) New York:

AddisonWisleyLongman, Inc.

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung : Remaja Rosda Karya

Arikunto, S.. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Chang, R.. (2005). Kimia Dasar Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta Erlangga

Cook, M. (2011). TeachersUse Visual Representationsinthe Science Classroom.

Science Educatian International 2011, 22,3, 175-184.

Counsel, J. (2007). FormativeEvaluation. Memorial University.

Danili, E dan Reid, N. (2006). CognitiveFactorsThatCanPotentiallyAffectPupils’

Test Performance. Chemistry Education Research andPractice. 2006, 7 (2),

64-83.

Devetak, I. et.al. (2009). International Journal of Enviromentaland Science

Education 2010, 2 (5), 217-235.

(25)

55

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Erman. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung :Jurusan Pendidikan Matematika FPMPA UPI.

Fatimah, I. (2013). Kinetika Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Firman, H.. (2000).Penilaian Hasil Belajar Dalam Pengajaran Kimia.Bandung : Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Keogh, B., &Naylor, S. (1999). Conceptcartoons, teachingandlearninginscience:

anevaluation. International Journal of Science Education, 21(4), 431-446.

Lawshe, C.H. (1975). A QuantitativeAproachToContentValidity. Personel

Psychology1975, 28, 563-575.

Lund, T.. (2013). Question Order Effects on General ChemistryConceptInventory.

DBER SpeakerSeries Paper 44.

Marganoff, etal. (2006). New Jersey Science CurriculumFramework. Tersedia http://www.state.nj.us/education/frameworks/science/chap5.pdf. [10 Januari 2014].

McMurry. (2003). ChemistryFourthEdition. Amerika : Prenticehall, inc.

Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran SebuhPendekatan Baru. Jakarta : Gaung Persada

Oleyede, O.I. (2011). A Meta-analysisofEffects of The AdvanceOrganizers on

AcknowledgementandRetention of Senior SecandarySchool (SSS)

Chemistry.InternationalJournal Education Science 2011, 3(2), 129-135.

Octafiani, F. (2009). Pengaruh Gambar dalam Pokok Uji Pilihan Berganda

Terhadap Taraf Kemudahan dan Daya Pembeda Soal pada Bahan Kajian Sistem dan Sifat Koloid. Skripsi Sarjana pada Universitas Pendidikan

(26)

56

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peter, E.C., et.al. (2007). WhatchemistryTopics Do StudentsFindDifficult.

Proceedings of The 2nd Education, Prague 2007.

Purba, M. (2007). Kimia Jilid 2 untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Riduwan dan Sunarto. (2012). Pengantar Statistika Pendidikan, sosial, Ekonomi,

Komunikasi, Dan Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Satrisman, A. (2013). Analisis Ujian Kimia SMA Tahun 2013 Berdasarkan

Taksonomi Bloom Dua Dimensi. Skripsi Sarjana pada Universitas

Pendidikan Indonesia, tidak diterbitkan.

Shavelson, et.al. (1990). Indicators of Science Achievment: Option for a

powerfulPolicyInstrument.Phi Delta Kappan, 71 (9), 692-697.

Silberberg, M.S. .(2007).Principles of General Chemistry. New York : The McGraw-HillCompanies, Inc.

Silver, C.,et.al. (1995). Comprehension And PercievedQuality of PictorialWarning. Proceeding of Human FactorsandErgonomycsSociety

39thAnnual

Stojanovska, et.al, (2012). AddressingMisconceptionsabouttheParticulateNature

of MatteramongSecondary-SchoolandHigh-SchoolStudentsinthe Republic of Macedonia. Creative Education, 3(5), 619-631.

Sudaryono. (2012). Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sukmadinata, N.S.(2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Surapranata, S. (2004). Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes

(27)

57

Ayu Sugiarty, 2014

Pengembangan Tes Piktorial Untuk Mengukur Pengetahuan Faktual Konseptual Dan Prosedural Siswa Sma Pada Materi Laju Reaksi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Whitten. (2003). General Chemistryseventhedition. Amerika : BrooksCole.

Gambar

Gambar 3.1 Bagan Desain Penelitian
Tabel 3.1 Nilai Minimum CVR Untuk Berbagai Jumlah Validator Jumlah Nilai CVR Jumlah Nilai CVR
Tabel 3.2 Interpretasi Nilai Reliabilitas Menurut Guilford Koefisien Korelasi Interpretasi
Tabel 3.5 Kriteria Interpretasi Skor  Rentang Kategori

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pada tahap ini yang berperan adalah enzim protease yang berperan seperti gunting untuk memotong rantai protein menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang akan menjadi bagian

Jika Bapak/Ibu/Saudara/i bersedia untuk ikut serta dalam penelitian ini, maka saya akan melakukan tanya jawab terhadap Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengetahui identitas pribadi

BUPATI  BARITO  KUALA PROVINSI  KALIMANTAN  SELATAN KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 188.45/ 16 /KUM/2017 TENTANG   

supervisi akademik kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru terhadap kinerja.. mengajar guru di SMP negeri kabupaten Majalengka, dapat disimpulkan

Dalam Penulisan ilmiah ini hasil-hasil peramalan penjualan pada perusahaan Idiot Clothing menurut metode Moving Average, peramalan untuk bulan Juni 2007 sebesar 47,33. Dengan

Untuk menghitung kerugian head mayor maupun kerugian head minor yang terjadi di sepanjang jaringan pipa dapat digunakan persamaan Hazzen Williams dimana kapasitas aliran pada

Instructional Supervision, A Behavioral System.Boston, London, Sydney, Toronto : Allyn and Bacon, Inc. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar