2
I. ATURAN DASAR PEMBERIAN HAK ATAS TANAH DAN
PENDAFTARAN TANAH
1. UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria 2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah 3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah
4. PMNA/Ka.BPN Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Ketentuan Pelaksanaan PP No.24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
5. PMNA/Ka.BPN Nomor 9 Tahun 1999 Tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan
6. Peraturan Ka.BPN RI Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah
Pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 (UUPA):
(1) Atas dasar ketentuan dalam pasal 33 ayat (3)
(2) Hak menguasai dari Negara termaksud dalam ayat (1)
pasal ini memberi wewenang untuk:
a. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan,
penggunaan, persediaan dan pemeliharaan bumi,
air dan ruang angkasa tersebut;
b. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan
hukum antara orang-orang dengan bumi, air dan
ruang angkasa;
c. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan
hukum antara orang-orang dan perbuatan
(3) Wewenang yang bersumber pada hak
menguasai dari Negara tersebut pada ayat (2) pasal ini
digunakan untuk mencapai sebesar-besar kemakmuran
rakyat dalam arti kebangsaan, kesejahteraan dan
kemerdekaan dalam masyarakat dan Negara hukum
Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.
(4) Hak menguasai dari Negara tersebut di atas
pelaksanaannya dapat dikuasakan kepada daerah daerah
Swatantra dan masyarakat-masyarakat hukum adat, sekedar
diperlukan dan tidak bertentangan dengan kepentingan
Pasal 4 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
(1) Atas dasar hak menguasai dari Negara sebagai yang dimaksud
dalam pasal 2 ditentukan adanya macam-macam hak atas permukaan bumi, yang
disebut tanah, yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain serta badan-badan hukum.
(2) Hak-hak atas tanah yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini memberi wewenang untuk mempergunakan tanah yang bersangkutan demikian pula tubuh bumi dan air serta ruang yang ada diatasnya, sekedar diperlukan untuk kepentingan yang langsung berhubungan dengan penggunaan tanah itu dalam batas-batas menurut undang-undang ini dan peraturan-peraturan hukum lain yang lebih tinggi.
Pasal 19 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 :
(1) Untuk menjamin kepastian hukum oleh Pemerintah diadakan
pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan - ketentuan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah.
(2) Pendaftaran tersebut dalam ayat (1) pasal ini meliputi : a. pengukuran perpetaan dan pembukuan tanah;
b. pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut; c. pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat.
(3) Pendaftaran tanah diselenggarakan dengan mengingat keadaan
Negara dan masyarakat, keperluan lalu lintas sosial ekonomi serta kemungkinan penyelenggaraannya, menurut pertimbangan Menteri Agraria.
(4) Dalam Peraturan Pemerintah diatur biaya-biaya yang bersangkutan
•
Pemberian Hak Atas Tanah
adalah penetapan Pemerintah yang
memberikan suatu hak atas tanah negara, perpanjangan jangka waktu
hak, pembaharuan hak, perubahan hak, termasuk pemberian hak diatas
Hak Pengelolaan.
•
Perpanjangan Hak
adalah penambahan jangka waktu berlakunya suatu
hak atas tanah tanah mengubah syarat-syarat dalam pemberian hak
tersebut, yang permohonannya dapat diajukan sebelum jangka waktu
berlakunya hak atas tanah yang bersangkutan berakhir.
•
Pembaharuan Hak
adalah pemberian hak atas tanah yang sama kepada
•
Perubahan Hak Atas Tanah
adalah penetapan Pemerintah mengenai
penegasan bahwa sebidang tanah yang semula dipunyai dengan sesuatu
hak atas tanah tertentu, atas permohonan pemegang haknya, menajdi
tanah Negara dan sekaligus memberikan tanah tersebut kepadanya
dengan hak atas tanah jenis lainnya.
•
Pembatalan Hak Atas Tanah
adalah pembatalan keputusan pemberian
II. JENIS HAK-HAK ATAS TANAH
Pasal 16 UU No.5 Tahun 1960
(1) Hak-hak atas tanah sebagai yang dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) ialah:
a.
Hak Milik
h. Hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebut diatas yang
akan ditetapkan dengan undnag-undang serta hak-hak sifatnya sementara
sebagai yang disebutkan dalam pasal 53
(2) Hak hak atas air dan ruang angkasa sebagai yang dimaksud dalam pasal 4 ayat (3)
ialah:
a. Hak Guna Air
b. Hak Pemeliharaan dan Penangkapan Ikan
c. Hak Guna Ruang Angkasa
1. HAK MILIK
Hak Milik adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah.
* SUBYEK
(1) Hak Milik dapat diberikan kepada : a. Warga Negara Indonesia;
b. Badan-badan Hukum yang ditetapkan oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku yaitu: 1) Bank Pemerintah;
2) Badan Keagamaan dan Badan Sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah.
(2) Pemberian Hak Milik untuk badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, hanya dapat diberikan atas Tanah-tanah tertentu yang benar-benar berkaitan langsung dengan tugas pokok dan fungsinya.
* Ciri-ciri khusus Hak Milik:
1. Hak turun-temurun, terkuat dan terpenuh
yang dapat dipunyai orang atas tanah,
2. Hak milik dapat beralih dan dialihkan kepada
pihak lain,
3. Dapat dibebani Hak Tanggungan
2. HAK GUNA USAHA
Hak Guna Usaha adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh
Negara dalam jangka waktu tertentu guna perusahaan pertanian perikanan atau peternakan.
* SUBYEK:
a. Warga Negara Indonesia.
b. Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia
* JANGKA WAKTU:
Hak Guna Usaha diberikan paling lama 35 tahun, dapat diperpanjang selama 25 tahun.
* CIRI-CIRI KHUSUS:
a. Diberikan untuk perusahaan pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan
b. Dapat beralih dan dialihkan c. Dapat dijadikan jaminan di Bank
3. HAK GUNA BANGUNAN
Hak Guna Bangunan adalah hak untuk mendirikan dan
mempunyai bangunan-bangunan atas tanah yang bukan
miliknya, dengan janka waktu paling lama 30 {tiga pulih)
tahun
* SUBYEK:
a. Warga Negara Indonesia.
b. Badan Hukum yang didirikan menurut hukum
Indonesia dan berkedudukan di Indonesia
* JANGKA WAKTU:
Hak Guna Bangunan diberikan selama 30 tahun dapat
diperpanjang selama 20 tahun
* CIRI-CIRI KHUSUS
a. Hak Guna Bangunan dapat beralih dan dialihkan
kepada pihak lain.
4. HAK PAKAI
Hak Pakai adalah hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain, yang memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang bukan perjanjian sewa menyewa atau pengolahan tanah, segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan UUPA
* SUBYEK:
a. Warga Negara Indonesia
b. Orang asing yang berkedudukan di Indonesia.
c. Departemen/Kementerian, Lembaga Non Departemen / Non Kementerian dan Pemerintah Daerah
d. Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia. e. Badan Hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia.
f. Badan-badan keagamaan dan sosial
g. Perwakilan negara asing dan perwakilan badan internasional
* JANGKA WAKTU
a. Untuk jangka waktu yang tertentu paling lama 25 tahun dan dapat diperpanjang selama 10 tahun (untuk WNI atau orang asing yang berkedudukan Indonesia.
b. Untuk jangka waktu selama tanahnya dipergunakan (untuk instansi pemerintah)
* CIRI-CIRI KHUSUS:
a. Sepanjang mengenai tanah yang dikuasai
langsung oleh Negara maka Hak Pakai hanya
dapat dialihkan kepada pihak lain dan dijadikan
jaminan utang dengan izin pejabat yang
berwenang.
b. Hak Pakai atas tanah milik hanya dapat dialihkan
kepada pihak lain, jika hal itu dimungkinkan
dalam perjanjian yang bersangkutan.
c. Hak Pakai atas nama Instansi Pemerintah: tidak
untuk mencari profit (keuntungan), tidak dapat
dijadikan agunan, hanya dapat dialihkan setelah
mendapat persetujuan dari DPR/DPRD
5. HAK PENGELOLAAN
Hak Pengelolaan adalah hak menuasai dari negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpakan kepada pemegang haknya.
* SUBYEK:
a. Instansi Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah; b. Badan Usaha Milik Negara;
c. Badan Usaha Milik Daerah; d. PT. Persero;
e. Badan Otorita;
f. Badan-badan hukum Pemerintah lainnya yang ditunjuk pemerintah.
g. Badan-badan hukum diatas dapat diberikan Hak
Pengelolaan sepanjang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya berkaitan dengan pengelolan tanah.
* JANGKA WAKTU:
Tidak ada jangka waktunya
*