Isu adalah suatu masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya). Isu biasa diartikan kabar berita yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; kabar angin;desas desus.
Pada saat ini, berita atau isu yang lagi diperdebatkan adalah adanya isu lingkungan. Karena kita tahu bahwa lapisan ozon semakin hari semakin menipis.
Dan berita ini sangatlah buruk bagi kita semua. Kalau lapisan ozon menipis bahkan tidak ada atau menghilang maka akan berdampak sangat buruk bagi semua mahluk yang ada di muka bumi ini.
Akibat jika tidak ada lapisan ozon antara lain : cuaca yang tidak menentu, pemanasan global, di daerah kutub utara akan
kehilangan tempat karena mencairnya es yang dikutub utara dan selatan. Dan banyak lagi dampak negatif yang lainnya.
Ada banyak cara menanggulangi semua itu. Yaitu dengan cara menjaga lingkungan dari zat-zat yanng berbahaya. Banyak para ilmuwan yang mengadakan penelitian untuk membantu
mencegah adanya pemanasan global. Agar tidak mengganggu ozon.
Beberapa contoh akibat dampak adanya penipisan ozon beserta penyebab dan dampaknya:
1. Banjir
Dampak : banyak penyakit yanng datang, seperti gatal-gatal diare. Dan juga aktifitas terhambat karena jalam banjir dan tidak bisa dilalui
2. Kekeringan
Penyebabnya : tidak adanya sumber air.
Dampak : gangguan kesehatan dan punahnya sumber pangan dari alam
3. Longsor
Penyebab : terkikisnya daratan oelh air karena tidak adanya penahan
Dampak : kerusakan pada daerah setempat. Seperti rumah, kebun pertanian dan lain-lain.
Contoh-contoh isu yang lain masih banyak lagi. Antara lain seperti:
1. Isu lingkungan nasional
2. Isu lingkungan lokal
3. Isu etik
4. Isu trategis
5. Isu riset
6. Dan isu sosial. Tentang Lapisan Ozon ?
di atas permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar
ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul oksigen. Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil.
Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan
berbahaya bila terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di Bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu, para ilmuan sangat khawatir ketika mereka menemukan bahwa bahan kimia klorofluorokarbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai media pendingin dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman terhadap lapisan ini. Bila dilepas ke atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh sinar Matahari yang menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul ozon. Setiap satu molekul CFC mampu menghancurkan hingga 100.000 molekul ozon. Oleh karena itu, penggunaan CFC dalam aerosol dilarang di Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia. Bahan-bahan kimia lain seperti bromin halokarbon, dan juga nitrogen oksida dari pupuk, juga dapat menyerang lapisan ozon
Manfaat lapisan ozon
Lapisan ozon sangat penting karena ia menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari untuk melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk UV spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek
daripada cahaya. Radiasi UV dengan jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang dikenali UV-B dan ia merusak hampir semua kehidupan. Dengan menyerap radiasi UV-B sebelum ia sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.
buih dan bahan pelarut terutamanya bagi kilang-kilang elektronik. Para ilmuwan sebenarnya sudah membuat teori dan ramalan mengenai penipisan lapisan ozon ini tahun 1970an.
Lapisan ozon terbentuk dari molekul-moleku ozon yang terkonsentrasi di stratosfer pada ketinggian 15-60km di atas permukaan bumi. Lapisan ini dapat menyerap radiasi ultra violet-B sinar matahari yang berbahaya bagi kehidupan. Secara alamiah, molekul ozon terbentuk dan terurai melalui keseimbangan dinamis.
Kerusakan lapisan ozon di stratosfir berawal dari adanya emisi molekul gas yang mengandung kloro dan brom yang dihasilkan dari berbagai aktifitas manusia. Karena tidak bereaksi dan tidak larut dalam air, molekul gas tersebut terakumulasi di bagian bawah atmosfir.
Pada lapisan stratosfir, radiasi matahari memecah molekul gas tersebut sehingga dihasilkan radikal Kloro dan Brom. Melalu reaksi berantai, radikal Kloro dan Brom akan memecah ikatan molekul gas-gas lain di atmosfir, termasuk molekul ozon. Reaksi yang terjadi mengakibatkan molekul ozon terpecah menjadi oksigen dan radikal oksigen. Karena reaksi tersebut berlangsung secara berantai maka konsentrasi ozon di stratosfir akan terus berkurang, sehingga pada kondisi yang paling kritis akan membentuk lubang ozon.
Dimanakah Lubang Ozon Terjadi?
Fenomena terbentuknya lubang ozon stratosfir di atas wilayah Antartika atau Kutub Selatan, ditemukan pada awal periode 1980. Pengamatan intensif pada tahun-tahun berikutnya memastikan bahwa penurunan konsentrasi ozon stratosfir dalam jumlah yang relatif besar dapat terjadi jaga di daerah Kutub Utrara serta daerah tropis.
Apakah pengaruh penipisan lapisan ozon?
Berkurangnya molekul ozon di stratosfer mengakibatkan lapisan zon menjadi semakin tipis sehingga fungsi penyerapan radiasi UV-B menjadi berkurang.
Sebagai akibatnya, intensitas radiasi UV-B semakin meningkat. Berdasarkan kajian ilmiah diketahui bahwa setiap 10 persen penipisan lapisan ozon akan terjadi
kenaikan radiasi UV-B sebesar 20 persen. Paparan radiasi UV-B yang berlebih dapat menimbulkan dampak negatif.
Pada manusia, radiasn UV-B berlebih dapat menimbulkan penyakit kangker kulit, katarak mata, serta mengurangi daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi. Selain itu juga dapat memicu reaksi kimiawi di atmosfer bagian bawah, yang
mengakibatkan penambahan jumlah reaksi fotokimia yang menghasilkan asap beracun, hujan asam, serta peningkatan gangguan saluran pernafasan.
Pada tumbuhan, radiasi UV-B dapat menghambat pertumbuhan berbagai tanaman, bahkan beberapa menjadi kerdil. Sebagai akibatnya hasil panen menurun dan tidak jarang gagal panen.
Di perairan laut, intensitas radiasi UV-B yang tinggi dapat memusnahkan