• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Sertifikasi Guru dalam Peningkata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jurnal Sertifikasi Guru dalam Peningkata"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Sertifikasi Guru dalam Peningkatan Profesionalisme dan Kualitas Pendidikan

Oleh:

Endro Prasetiyo/ Mahasiswa PGSD UNS 2010 Email: reza_cute30@yahoo.com

Abstrak

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk (1) mengetahui peningkatan profesionalisme guru dan kualitas pendidikan dengan adanya sertifikasi guru dan (2) mendeskripsikan keefektifan program sertifikasi guru. Penulisan artikel ini menggunakan metode 5M (Mendengar, Membaca, Melihat, Menulis, Melaksanakan). Dari hasil penulisan artikel ini maka dapat diketahui bahwa program sertifikasi dapat berdampak pada peningkatan profesionalisme guru dan selanjutnya berdampak pada kualitas pendidikan di Indonesia. Karena dengan sertifikasi ini, kompetensi yang dimiliki guru akan diuji melalui uji kompetensi. Kesimpulan: sertifikasi bukan hanya sebagai program untuk kenaikan jabatan melainkan lebih kepada peningkatan profesionalitas dan kualitas pendidikan.

Kata Kunci: sertifikasi guru, profesionalisme, kualitas pendidikan

PENDAHULUAN Latar Belakang

Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta ditantang untuk dapat menjawab berbagai permasalahan lokal dan perubahan global yang terjadi begitu pesat. Usaha peningkatan mutu pendidikan selalu dan terus diusahakan oleh pemerintah dengan berbagai cara dan ragamnya. Usaha tersebut dilakukan memang dalam beberapa hal mutu pendidikan di Indonesia terus mengalami kemerosotan baik dari segi mutu siswanya maupun mutu gurunya.

(2)

adalah kebijakan intervensi langsung menuju peningkatan mutu dan memberikan jaminan dan kesejahteraan hidup guru yang memadai. Beberapa negara yang mengembangkan kebijakan ini bisa disebut antara lain Singapore, Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat. Negara-negara tersebut berupaya meningkatkan mutu guru dengan mengembangkan kebijakan yang langsung mempengaruhi mutu dengan melaksanakan sertifikasi guru. Guru yang sudah ada harus mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat profesi guru. Substansi dari uji sertifikasi adalah peningkatan kualitas sikap profesionalisme guru sehingga pada gilirannya akan dapat mendongkrak kualitas pendidikan Indonesia.

Kajian Pustaka Program sertifikasi

Landasan utama yang menjadi acuan program sertifikasi dan kompetensi guru adalah Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 42 ayat 1 yang mengatakan bahwa ”Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikat sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, sedang pasal 43 ayat 2 dikemukakan bahwa : ”sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.”

(3)

Untuk meningkatkan kualitas guru, perlu suatu system pengujian terhadap kompetensi guru. Sejalan dengan kebijakan otonomi daerah, beberapa daerah telah melakukan uji kompetensi guru (E.Mulyasa, 2008: 187). Selanjutnya, uji kompetensi guru baik secara teoritis maupun secara praktis memiliki manfaat yang sangat penting, terutama dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan mutu guru.

Profesionalisme Guru

Istilah profesional sudah melekat sejak lama setelah orang menyadari bahwa pekerjaan khusus yang selalu berdampak baik positif maupun negatif harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru dengan perangkat didiknya harus menyadari bahwa keprofesionalannya itu harus dibayar mahal sehingga harus cerdas dan selalu responsif dalam menanggapi dan menyikapi segala permasalahan yang berhubungan dengan profesinya (Isjoni, 2008: 39).

(4)

Menurut Muchtar Luthfi (dalam A. Tafsir, 2008: 107) menyatakan bahwa seseorang yang disebut memiliki profesi bila ia memenuhi kriteria berikut : 1). Profesi harus mengandung keahlian, 2). Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu, 3). Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal, 4). Profesi adalah untuk masyarakat bukan untuk diri sendiri, 5). Profesi harus dilengkapi dengan kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif, 6) pemegang profesi memiliki otonomi dalam melakukan tugas profesinya, 7) profesi mempunyai kode etik, yang disebut kode etik profesi, dan 8) profesi harus mempunyai klien yang jelas, yaitu orang yang membutuhkan layanan.

Kualitas pendidikan

Setiap negara diseluruh dunia begitu menekankan pentingnya kualitas pendidikan. Salah satu usaha pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan diantaranya dengan peningkatan mutu pendidiknya. Usaha ini tentu karena diawali dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD), dengan terbitnya undang-undang ini berarti menjadi tongggak awal usaha peningkatan mutu pendidikan di Indonesia khususnya dimulai dari usaha memberikan sertifikasi kepada guru atau pendidiknya.

Program sertifikasi adalah salah satu program yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan profesionalisme guru melalui pelatihan dan memenuhi persyaratan tertentu sehingga memperoleh sertifikat pendidik. Hal ini sesuai dengan UU RI Nomor 14 Tahun 2005 pasal 8 tentang Guru dan Dosen yaitu “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Kuaitas pendidikan di Indonesia bisa dilihat dari mutu pendidikan nasional, sudah tercapainya pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan, relevansinya lulusan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat dan masih banyak lagi yang berhubungan dengan masalah pendidikan. Menurut Kunandar, 2007 (dalam Imam Nasruddin) menyatakan bahwa “Namun pada kenyataannya kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah.”

(5)

Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalahnya yaitu: (1) bagaimana peningkatan profesionalisme guru dan kualitas pendidikan dengan adanya program sertifikasi?, (2) bagaimana keefektifan program sertifikasi?

Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan artikel ini yaitu: (1) mengetahui peningkatan profesionalisme guru dan kualitas pendidikan dengan adanya sertifikasi guru dan (2) dan untuk mendeskripsikan keefektifan program sertifikasi guru.

METODE KAJIAN

Dalam penulisan artikel ini, penulis menggunakan metode 5M yaitu dimulai dari Mendengar, Membaca, Melihat, Menulis, dan Melaksanakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Program sertifikasi telah dilangsungkan selama hampir 7 tahun (2007-2013). Hal yang paling substansial dari program sertifikasi adalah peningkatan profesionalisme guru, yang kemudian pada gilirannya akan mendongkrak kualitas pendidikan nasional. Namun yang patut menjadi perhatian dalam uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat pendidik adalah dampak pengiring yang panjang dan bukan menjadi tujuan sesaat sekedar peningkatan kesejahteraan semata. Peningkatan kesejahteraan adalah penting dengan logika yang sederhana, bagaimana guru dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan bangsa jika untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja masih didera kesulitan. Jangankan untuk membeli buku, untuk hidup layak pun harus pontang-panting ke sana kemari. Sehingga dengan peningkatan kesejahteraan ini guru akan lebih berkonsentrasi dalam tugasnya. Sebagian gaji dapat digunakan untuk membeli buku-buku yang mampu mengembangkan wawasan dan kemampuan akademiknya.

(6)

adalah membangun mental agar guru menyadari bahwa dia punya peran sangat besar, terutama dalam memanusiakan peserta didik. Tanpa upaya untuk mengubah suasana lingkungan kerja guru yang birokratis dan cenderung mempersulit guru mengembangkan kompetensinya secara maksimal, perubahan kualitas guru sulit diharapkan. Seorang guru seprofesional apapun sangat bergantung pada institusi pendidikan dimana ia bekerja.

Oleh karena itu, sertifikasi harus dipandang sebagai upaya untuk membawa perubahan yang positif pada guru yang sudah memperolah sertifikat pendidik. Setelah mendapatkan sertifikat maka akan semakin meningkatkan keprofesionalannya sebagai seorang guru, bukan sebaliknya yang kemudian akan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa: (1) dengan adanya program sertifikasi, maka akan berdampak pada peningkatan profesionalisme guru dan selanjutnya berdampak pada kualitas pendidikan di Indonesia, (2) program sertifikasi akan efektif jika guru yang telah memperoleh sertifikat pendidik senantiasa mengembangkan kompetensi yang dimilikinya, karena sertifikasi bukan final dari profesi pendidik, dan bukan hanya sebagai program untuk kenaikan jabatan melainkan lebih kepada peningkatan profesionalitas dan kualitas pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. E. Mulyasa. 2008.

Isjoni. 2008.

Imam Nasruddin. Sertifikasi dan Peningkatan Mutu Pendidikan. Diakses dari http://sumsel.kemenag.go.id/file/dokumen/sertifikasi.pdf pada tanggal 17 Juni 2003.

Referensi

Dokumen terkait

Ia berkata: “Sesungguhnya para pengikut paham Asy’ari dan sebagian orang yang menganut paham Qadariyyah telah sependapat dengan al-Jahm ibn Shafwan dalam prinsip

Hasil penelitian Setyorini (2011) bahwa pengalaman auditor dengan moderasi pemahaman terhadap sistem informasi terhadap kualitas audit berpengaruh positif. Berdasarkan

Selain itu penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sari Nurhidayah (2014) e-filing berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan menolak

“Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan antara Wajib Pajak atau penanggung Pajak dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat

Dengan demikian dapat disimpulkan dari hasil analisis linier berganda menunjukkan bahwa variabel Komitmen Organisasional merupakan salah satu faktor yang memiliki

Daerah penghasil sayuran yang utama di Kabupaten Wonosobo adalah Kecamatan Kalikajar, Kertek, Garung dan Kejajar.Produksi tanaman sayuran pada tahun 2012

Pelaksanaan dilakukan oleh peneliti membimbing dan memberikan inormasi sebagai upaya meningkatkan kompetensi tenaga pengajar dalam menyusun perangkat pembelajaran,

Berdasarkan hasil uji alat ukur gas elpiji 3 kg yang dilakukan Dinas Peindustrian dan Perdagangan Kota Samarinda terhadap pelaku usaha (SPPBE), maka