• Tidak ada hasil yang ditemukan

KLATEN DALAM ANGKA 2012 VERSI PRA CETAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KLATEN DALAM ANGKA 2012 VERSI PRA CETAK"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

LINGKUNGAN HIDUP

Pada tahun 2012 kinerja penyelenggaraan urusan lingkungan hidup di Kabupaten Klaten diupayakan untuk menjamin kelangsungan makhluk hidup yang didalamnya terdapat air, tanah dan udara, harus bersih atau berada pada ambang batas minimal pengaruh pencemaran, sehingga tidak mempengaruhi kesehatan dan aktifitas masyarakat.

Berbagai persoalan yang akan dihadapi oleh Kabupaten Klaten di masa datang adalah penyediaan air bersih, sanitasi, persoalan limbah, sampah padat, limbah cair, dan polusi udara.

Sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Kabupaten Klaten mencapai 350 m³ per hari. Besarnya jumlah sampah yang dihasilkan, menjadikan pemikiran bersama untuk mengantisipasi sejak dini, agar tidak menimbulkan permasalahan bagi Pemerintah Kabupaten Klaten di masa datang. TPA Jomboran dengan luas ± 1,7 ha akan semakin penuh karena kapasitasnya terbatas.

Proporsi ruang terbuka hijau mencakup 20% Ruang Terbuka Hijau Publik dan 10% Ruang Terbuka Hijau Privat. Proporsi RTH Kabupaten Klaten saat ini masih jauh dari harapan karena hanya sekitar 6,7%. Melihat kondisi RTH tersebut, masih ada kewajiban bagi Pemerintah Kabupaten Klaten untuk memenuhi amanat Undang–undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yaitu untuk mencapai angka 30%. Kendala yang dihadapi dalam memenuhi ketentuan proporsi Ruang Terbuka Hijau Privat karena menyangkut kepentingan kepemilikan lahan. Kebijakan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Publik yang telah ada penting untuk diutamakan.

Tabel 6.1

(2)

Luas Lahan Kritis Menurut Kecamatan

di Kabupaten Klaten Tahun 2012 ( Ha )

Sumbe

r :

Dinas

Pertanian Kabupaten Klaten

*) angka sementara

Kabupaten Klaten Dalam Angka Tahun 2012

76

Kecamatan

Kritis

Kritis

Agak

Potensial

Kritis

Jumlah

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

11 Karangnongko

-

104

-

104

12 Ngawen

-

-

-

-23 Kemalang

-

1.238

-

1.238

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan amanat Pasal 18 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang beserta penjelasannya, telah dilakukan penelaahan kesesuaian materi muatan teknis Rancangan

DJOKO KIRMANTO.. Sesuai dengan amanat Pasal 18 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang beserta penjelasannya, telah dilakukan penelaahan kesesuaian materi

bupati/walikota atau gubernur berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi yang ditetapkan sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang,

Dalam konteks perencanaan tata ruang secara nasional, pemberlakuan Undang Undang Penataan Ruang (2007) yang mewajibkan alokasi ruang terbuka hijau (RTH) sebesar 30% memberikan

Namun, sejak diterbitkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, pengaturan penataan ruang dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

26 tahun 2007 tentang penataan ruang perkotaan, bahwa minimal untuk memenuhi ketentuan 20 % Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik dan 10 % RTH privat. Tujuan dari penelitian ini

Undang-undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Pasal 11 ayat (1), Mengamanatkan wewenang pemerintah daerah kabupaten/kota dalam pelaksanaan penataan ruang

Penerapan penataan ruang dalam Peraturan daerah rencana tata ruang wilayah (RTRW) menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun