• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Perataan Averaging Techniqoes (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Metode Perataan Averaging Techniqoes (1)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

OLEH : KRISTINA P SINAGA

AVERAGING TECHNIQOES

(2)

 Metode perataan sesuai dengan pengertian konvensional tentang nilai tengah, yaitu pembobotan yang sama terhadap nilai-nilai pengamatan.

Averaging Techniques

The Simple Average

The Single Moving Average

Centered Moving Averages

Double Moving Averages

Weighted Moving Averages

Untuk semua kasus,

tujuannya adalah

(3)

1 . The Simple Average

o Diberikan sekumpulan data yang meliputi N periode, waktu terakhir :

Dan ditentukanT titik data peramalan sebagai “kelompok inisialisasi” dan sisanya sebagai “kelompok pengujian”.

(4)

o Metode rata – rata sederhana adalah mengambil rata-rata dari semua data dalam kelompok inisialisasi tersebut sebagai ramalan untuk periode (T+1).

o Kemudian bilamana data periode (T+1) tersedia, maka dimungkinkan untuk menghitung nilai kesalahannya :

o Proses perataan sederhana akan menghasilkan ramalan yang baik hanya jika proses yang mendasari nilai X :

i. Tidak menunjukkanadanya trend, dan

(5)

Kalau kita mempunyai data berkala sebanyak

maka rata-rata bergerak (moving average) T waktu (tahun, bulan, minggu, hari), merupakan urutan rata-rata hitung, sbb:

Atau dapat juga dituliskan sbb :

masing-masing disebut total bergerak (moving total).

(6)

Contoh 1. Apabila diketahui angka-angka 2, 6, 1, 5, 3, 7, 2, maka rata-rata bergerak menurut urutan 3 diberikan sebagai

yaitu 3, 4, 3, 5, 4

Biasanya setiap angka dalam rata-rata bergerak ditempatkan pada posisi yang sesuai secara relatif terhadap data aslinya, dalam contoh ini kita akan menulis

Data asli : 2, 6, 1, 5, 3, 7, 2

Rata-rata bergerak menurut urutan 3 : 3, 4, 3, 5, 4

(7)

o

Apabila rata

rata bergerak dibuat dari data tahunan

atau bulanan sebanyak

T

waktu, maka rata-rata

bergerak disebut rata-rata bergerak tahunan atau

bulanan dengan orde

T (moving average of order T)

atau

MA(T)

.

o

Rata

rata bergerak mempunyai ciri-ciri mengurangi

(8)

Beberapa aspek pemilihan yang harus digunakan seorang peramal dalam memilih jumlah periode (T) dalam rata – rata bergerak :

MA(1) yaitu rata-rata bergerak dengan orde 1, nilai data terakhir yang diketahui digunakan sebagai ramalan untuk periode berikutnya

contohnya adalah “ramalan harga jadi saham IBM besok adalah harga jadi hari ini.”

(9)

MA(12),

untuk data bulanan, metode ini menghilangkan

pengaruh musiman dari deret data dan bermanfaat dalam

mendekomposisikan deret menjadi komponen trend, musiman,

dan lain-lain, tetapi metode ini sendiri tidak efektif jika

digunakan sebagai alat peramalan untuk data yang menunjukkan

kecenderungan atau musiman.

MA (besar),

secara umum makin besar orde rata-rata bergerak

yaitu jumlah nilai dta yang digunakan untuk setiap rata-rata,

maka pengaruh penghalusan data akan semakin besar.

o

Tabel 1 menggambarkan aplikasi rata-rata bergerak terhadap

(10)
(11)

2.2 Centered Moving Averages

 Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti, rata-rata bergerak (MA) seharusnya diletakkan ditengah-tengah nilai data yang dirata-ratakan. Hal ini tidak menjadi masalah jika jumlah nilai yang dirata-ratakan adalah ganjil, karena nilai yang ditengah-tengah akan menjadi (N+1)/2.

(12)

o Untuk mengurangi galat sistematis yang terjadi bila rata-rata bergerak dipakai pada data berkecenderungan maka dikembangkan metode

rata-rata bergerak linier. Dasar metode ini adalah menghitung rata-rata bergerak yang kedua.

o Rata-rata bergerak “ganda” merupakan rata bergerak dari rata-rata bergerak, dan menurut simbol dapat dituliskan sebagai MA(TxN)

di mana artinya adalah MA(T-periode) dari MA(N-periode).

o Prosedur rata-rata bergerak linier secara umum dapat diterangkan melalui persamaan berikut:

(13)

o = rata-rata bergerak tunggal

o = rata-rata bergerak ganda

o = ramalan untuk m periode ke depan

(14)
(15)

o Kombinasi rata-rata bergerak dengan orde yang lebih tinggi dapat dibayangkan

mempunyai variasi yang tak terbatas.

o Sebagai misal Tabel 2 merupakan sistem MA(3x3) yaitu MA(3) dari MA(3).Namun

tidak ada alasan untuk tidak mencoba sistem 3x4 (MA 3-periode dari MA 4-periode pada suatu deret data), seterusnya.

o Sebagai contoh, nilai rata-rata sederhana dari N pengamatan masa lalu,

menunjukkan bobot yang sama untuk semua N nilai data.

(bobot sama)

(16)
(17)

REFERENSI

1. Makridakis, S., and S. Wheelwright. (1998). Forecasting :

Methods and Applications, Second Edition. Amsterdam : North-Hooland.

2. Robert, A. Y., and Moonie. M. (2000). Introduction to Time

Series Analysis and Forecasting with application of SAS and SPSS.

New York: University of NewYork. Pp. 18-22.

3. Murray, R. S., Seri buku Schaum. (1986). Statisik Edisi SI

(Metrik).Penerbit: Erlangga, Jakarta. Hal: 303 – 307.

Gambar

Tabel 1 Peramalan Dengan Rata-rata bergerakTunggal (Single Moving Average)
Tabel 2Aplikasi rata-rata bergerak ganda linier

Referensi

Dokumen terkait

dapat diatasi dengan menganalisa tingkat produktivitas perusahaan kemudian dilakukan peramalan tingkat perusahaan pada periode berikutnya untuk dapat mengambil langkah-langkah

Mean ( Rerata Hitung ) Adalah nilai rata- rata dari sekumpulan data mentah yang ada.. Median Adalah nilai tengah dalam sebuah kelompok nilai yang sudah diurutkan atau

Hasil: Dari jumlah responden 72 siswa tingkat pengetahuan sebelum ( pretest ) diberikan penyuluhan kesehatan tentang bahaya merokok didapatkan hasil nilai rata-rata 24,72± 3,00

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa ibu hamil sebelum dilakukan prenatal yoga diperoleh nilai mean (rata-rata skala nyeri punggang) adalah 4.69; median (nilai

Jika dilihat dari rata-rata industri, nilai rata-rata DER sebelum munculnya transportasi online adalah sebesar 189%, nilai tersebut juga menunjukan kondisi yang kurang baik karena

– ratanya kemudian menggunakan rata – rata tersebut sebagai ramalan untuk periode yang akan datang, metode ini disebut rata – rata bergerak karena setiap kali

Sebelum penelitian dilaksanakan, kedua kelompok kelas tersebut diambil data awal berupa hasil ujian mid semester genap untuk memastikan kedua kelompok kelas memiliki rata-rata

9 Indeks nilai SAIDI Sebelum Terintegrasi SCADA Periode Juni – Desember 2019 Jadi rata rata Indeks nilai SAIDI Sebelum Terintegrasi SCADA Periode Juni – Desember 2019 adalah