Why?
Mengembangkan bisnis merupakan salah satu
cita-cita pengusaha,
mengapa?
•
Hasil lebih banyak
•
Kekuasaan lebih luas melalui Penguasaan
Pasar
How?
•
Membuka Cabang (Branch)
konventional
•
Menjual Peluang Bisnis (Business Opportunity)
Bagaimana membuka Cabang?
1. Buat sebuah bisnis yang memiliki
pertumbuhan bagus di suatu tempat
– Pupuk keuntungan untuk mengembangkan
– Kembangkan dengan membuka cabang
2. Gunakan sebagian keuntungan untuk
membuka bisnis yang sama di tempat lain
lanjutan
3. Cabang pertama yang dibuka mulai
menghasilkan keuntungan
4. Dengan menggunakan keuntungan dari
cabang pertama pengusaha mulai membuka
cabang kedua
Bagaimana ciri pengusahanya?
• Menganut sistem manajemen tertutup
• Memiliki modal finansial yang kuat untuk mengembangkan bisnis sendiri
• Bisnisnya terlalu rumit untuk dikembangkan
dengan cara duplikasi, sehingga dikembangkan dengan membuka cabang
• Menjaga resep warisan leluhur
Pengembangan bisnis dengan
membuka cabang
Kumpulkan Laba
Survei Sederhana
Membuka Cabang Membuka
Menjual Peluang Bisnis
(Business Opportunity)
•
Bisnis sederhana
•
Mudah mengelolanya
Memulainya?
a. Bangun bisnis yang sangat simple, mudah dikembangkan, digemari masyarakat dan
memiliki tingkat pengembalian investasi yang relatif cepat
b. Karena permintaan pasar berkembang
– Pengusaha menawarkan kerjasama dg pihak yang memiliki modal finansial
– Pengusaha bertindak selaku operator bisnis, sedangkan pihak ketiga sebagai pemasok dana
c. Pengusaha menyusun proposal peluang
bisnis atau program kemitraan, kemudian
dipublikasikan
– Dalam proposal terdapat aturan main dan besar modal yang harus disetor.
d. Seleksi calon investor/mitra kerja
e. Tanda tangan perjanjian kerjasama, yang berisi
– Aturan main kerjasama
– Pengusaha sebagai operator bisnis
– Mitra sebagai pemodal
– Pengusaha berhak atas royalti penggunaan merek oleh investor
– Investor berhak atas keuntungan bisinis yang dikelola bersama
Ciri Penjual Peluang Bisnis
•
Sistem manajemen semi terbuka
•
Pengusaha belum memiliki modal financial
kuat
•
Bisnisnya simple
•
Jika ada HAKI maka pengusaha sudah
mematenkan dulu
Pengembangan bisnis dengan menjual
peluang usaha
Bikin Proposal
Seleksi dan Survei
Menjual Sistem Waralaba (Franchise)
•
Diperkenalkan pertama kali pada tahun
1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit
Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi
penjualan mesin jahitnya.
•
Diikuti oleh General Motor Industry 1898
•
Kemudian oleh John S Pemberton, pendiri
Coca Cola.
Istilah
• Waralaba atau Franchising (dari bahasa Prancis
untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan
• Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa
kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis
Waralaba versi pemerintah Indonesia
•
Waralaba adalah perikatan dimana salah satu
pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau
menggunakan hak dari
kekayaan intelektual
(HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha
franchisor
dan
franchisee
• Franchisor atau pemberi waralaba (pewaralaba), adalah badan usaha atau perorangan yang
memberikan hak kepada pihak lain untuk
memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya.
• Franchisee atau penerima waralaba
(terwaralaba), adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk
Tahapan membangun sistem waralaba
•
Membuat bisnis
– simple,
– mudah diduplikasi,
– mudah dikembangkan,
– produk atau manajemennya memiliki ciri khas tertentu yang tidak dimiliki produk lain,
– sudah diproteksi HAKI
•
Memupuk keuntungan untuk membuat
cabang di berbagai tempat, dikelola
denganprofesional, laporan keuangan dibuat
rapi dan harus menunjukkan pertumbuhan
minimal lima tahun
•
Sistem manajemen dibenahi dan dibuat
pembakuannya, buat bluprint
• Jika pertumbuhan sudah tercapai dan sistem sudah layak untuk dijual dan teruji selama lima tahun buat prospektus penawaran waralaba
• Seleksi peminat dengan pertimbangan blueprint yang sudah dibuat
• Tanda tangani perjanjian waralaba,
– pengusaha sebagai principal yang berhak atas HAKI,
Ciri-ciri pewaralaba
•
Menganut sistem manajemen terbuka
•
Pengusaha memiliki modal financial cukup
•
Bisnis mudah diduplikasi
•
Ada HAKI berkaitan dg bisnis
Pengembangan bisnis dengan menjual
Sistem Waralaba
Bikin Sarana Waralaba
Penawaran, Seleksi dan
Survei Kumpulkan laba
dan bikin Cabang
Hal-hal yang perlu ditanyakan kepada
pewaralaba:
1. Apa yang dapat dijanjikan oleh pewaralaba mengenai keberhasilan usaha, dan standar-standar/pedoman yang perlu diikuti/dijalankan oleh terwaralaba.
2. Apa kekuatan utama waralaba yang ditawarkan, dan juga adakah kelemahannya yang perlu diketahui pada saat ini.
3. Sejak kapan melakukan waralaba dan telah berapa
unit/pemegang lisensi waralaba yang tengah berjalan. 4. Sebelum bergerak di bidang yang saat ini ditawarkan,
Pertanyaan 2
5. Adakah pewaralaba memiliki bisnis lain yang diwaralabakan, bila ada, di bidang apa dan bagaimana kondisi perusahaan tersebut.
6. Pernahkan ada kasus antara perawalaba dengan terwaralaba sebelumnya, bila ada, mengenai
apa dan bagaimana penyelesaiannya.
7. Dapatkah pewaralaba memberikan kontak dari franchisee lainnya untuk dilakukan tanya jawab. 8. Adakah franchisee yang sebelumnya gagal dalam
Pertanyaan 3
9. Apa motivasi perusahaan untuk mewaralabakan bisnisnya? (untuk waralaba yang relatif baru)
10.Adakah point-point pada kontrak yang dapat dinegosiasikan.
11.Adakah pembatasan pengadaan bahan baku maupun perangkat lain dari luar/pihak ketiga.