• Tidak ada hasil yang ditemukan

26 PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) ADEMPIERE MODUL MANUFACTURING PADA UMKM PEMBUATAN MESIN TUSUK SATE DI DESA TERUNG KULON KRIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "26 PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) ADEMPIERE MODUL MANUFACTURING PADA UMKM PEMBUATAN MESIN TUSUK SATE DI DESA TERUNG KULON KRIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

26

PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) ADEMPIERE MODUL MANUFACTURING PADA UMKM PEMBUATAN MESIN TUSUK SATE

DI DESA TERUNG KULON KRIAN Yusuf Eko Nurcahyo (1) , Mario Sarisky Dwi Ellianto (2) 1,2 Teknik Manufaktur Politeknik 17 Agustus 1945 Surabaya

Email: yusufekonurcahyo.st.mt@gmail.com

Abstract

Computerized integration technology in the line of companies both large and small companies is needed in the current era of technology. Enterprise Resource Planning (ERP) technology can integrate all lines such as production lines, logistics lines, and other lines. With ERP can manage all the information resources within the company. ERP Adempiere is an open source application with high quality supported by modules from manufacturing, accountant, CRM that are integrated with each other.

UMKM maker of skewer machine in this research have name of CV. Adhi production capacity and vice versa, in puchasing line company not yet able to control amount of material purchased, will be generated company.

To overcome the problems the company needs an ERP Adempiere computerized integration system that can be applied and implemented to clutter the information between lines can be overcome, in the production process can be in accordance with the planning and in purchasing activities does not happen shortage or excess material

Keywords: Enterprise Resource Planning Adempiere, UMKM CV. Adhi Teknik, Make To Stock

I. PENDAHULUAN

Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan integrasi semua proses data

informasi pada organisasi kedalam suatu sistem. Sistem yang dimaksud menggunakan

berbagai komponen yaitu komponen software dan hardware untuk mencapai integrasi.

Suatu kunci penting ERP adalah menggunakan kesatuan data base untuk memasukkan data

pada berbagai modul yang ada dalam perusahaan yang meliputi fungsi marketing, fungsi

produksi, fungsi logistik, dan fungsi lainnya (Dhewanto dan Falahah;2007:4).

Perusahaan besar didunia rata-rata sudah memakai sistem ERP diantaranya adalah

System Application and Product in data processing, Oracle, PeopleSoft, JDEdwards dan

(2)

27

modulnya bisa sampai ratusan juta. Namun ada juga terdapat ERP yang gratis atau

merupakan software open source yaitu salah satunya adalah ERP Adempiere.

ERP Adempiere adalah software yang bersifat open source merupakan turuan dari

Compiere. ERP adempiere didukung dengan bebagai modul diantanya adalah modul

manufaktur, accountant, CRM yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya.

CV Adi Teknik merupakan perusahaan yang bersifat UMKM yang berdiri sejak

tahun 2008 ini bergerak pada bidang pembuatan mesin tusuk sate. Perusahaan ini berlokasi

di Desa Terung Kulon Krian Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Dalam proses produksinya

untuk menyelesaikan semua pekerjaan (job) memkai strategi model make to stock.

Permasalahan yang dihadapi perusahaan yaitu alur informasi yang ada didalam

perusahaan masih belum terintegrasi sehingga terjadi kekacauan interaksi antar lini dimana

permintaan melebihi kapasitas produksi dan sebaliknya. dan tidak adanya perencanaan

penjadwalan dan tingginya permintaan melebihi kapasitas produksi. Pada aktivitas

puchasing perusahaan belum mampu mengendalikan jumlah dari material yang dibeli, stok

material yang ada digudang sering terjadi penumpukan dan kekurangan material disaat

material dibutuhkan sehingga total biaya persediaan tinggi yang akan berdampak pada

keuntungan yang akan dihasilkan perusahaan.

Untuk mengatasi permasalahan di CV Adhi Teknik kami dari tim peneliti

melakukan perancangan dan implementasi sistem Peramalan Produksi, penjadwalan

produksi dan menerapkan sistem intergrasi komputerisasi Enterprise Resource Planning

(ERP) Adempiere Modul Manufacturing.

Dengan melakukan penelitian yang akan menghasilkan jadwal induk produksi,

sistem bisnis perusahaan yang terintegrasi dan terkomputerisasi tentunya akan berdampak

besar pada produksi dan pendapatan perusahaan.

II. METODE PENELITIAN

Sebelum melakukan Implementasi sistem ERP yang pertama kali dilakukan adalah

membuat sistem peramalan, perencanaan JIP, perencanaan modul dan kemudian adalah

implementasi ERP.

Implementasi ERP merupakan implementasi sistem manajemen perusahaan dengan

model konsep ERP. Membangun dan merancang sistem Enterprise Resources Planning

(3)

28

Dalam tahap ini dilakukan langkah-langkah perancangan yang diilhami oleh

McFadden dan Hoffer (2004) sebagai berikut:

1. Perencanaan (planning)

Pada tahap perencanaan (planning) adalah merencanakan modul apa saja dari

system information enteprise yang sesuai dengan kebutuhan akan dipakai

dalam menyelesaikan permasalahan dalam perusahaan.

2. Analisis (analysis)

Pada tahap analisis (analysis) adalah menganalisa pemilihan modul enterprise

resource planning (ERP) untuk disesuaikan dengan sistem information

enterprise resource planning (ERP) yang dipakai untuk diimplementasikan

diperusahaan.

3. Perancangan (design)

Pada tahap perancangan (design) adalah merancang proses bisnis dan

menyesuaikan (customizing) modul sistem Information Enteprise yang akan

dipakai dalam menyelesaikan permasalahan.

4. Penerapan (implementation)

Pada tahap penerapan (implementation) adalah mengintegrasikan modul yang

dipakai pada sistem ERP open source ke masalah nyata di perusahaan.

5. Uji coba (testing)

Setelah tahapan tersebut dilakukan, kemudian dilakukan pengujian program

yang bertujuan untuk mengevaluasi program yang telah dibuat dengan

melakukan pengujian pemakaian. Apabila masih terdapat kesalahan, maka akan

dilakukan debugging hingga program dapat digunakan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Peramalan

Sebelum melakukan peramalan permintaan diperlukan data historis penjualan

dalam 12 bulan. Menurut Baroto (2002) metode peramalan yang sesuai untuk

data pola semacam ini adalah metode regresi linier yang dituliskan sebagai :

Regresi Linier :

Rumus yang dipergunakan:

(4)

29

Tabel 1 Penjualan Mesin Tusuk Sate

Periode

Setelah diolah dengan Ms Excel

a. Pemilihan model dan Verfikasi Model Peramalan

Pemilihan model yang terbaik dipilih berdasarkan nilai MAD (Mean Absolute

Deviation) terkecil untuk jenis produk. Berikut ini data MAD (Mean Absolute

Deviation) dari tiap jenis produk.

Tabel 2 Nilai MAD (Mean Absolute Deviation)

(5)

30

ES (α = 0.2) 0,46 1,01 0,91 1,04

ES (α = 0.1) 0,49 1,13 0,93 1,13

Sumber : Data diolah

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan setelah peramalan (forecasting) adalah

langkah verifikasi peramalan (forecasting) digunakan untuk mengetahui validitas

peramalan (forecasting) yang telah dibuat. Cara yang digunakan untuk verifikasi

peramalan (forecasting) adalah dengan menghitung tracking signal. Menurut Vincent,G

(2008:99), untuk menghitung tracking signal adalah sebagai berikut

Tracking signal =

MAD RSFE

, Dimana :

RSFE = Komulatif eror

MAD = Mean Absolute Deviation

Dan peramalan dikatakan valid apabila nilai tracking signal dari peramalan berada pada

batas-batas ± 4. Data tracking signal dari peramalan jenis produk dapat dilihat table berikut

ini.

Tabel 3 Tracking Signal Mesin Tusuk Sate

Bulan

Tracking Signal Mesin Tusuk Sate Mesin

Berikut ini merupakan data hasil peramalan produk berdasarkan jenis model

(6)

31

Tabel 4 Peramalan Regresi Mesin Tusuk Sate

Bulan Indek Ramalan Regresi

(Tahun

Sumber Data pengolahan dengan excel

2. Analisa Jadwal Induk Produksi

Dalam mencari jadwal induk produksi (JIP) setelah diketahui permintaan 6 bulan

kedepan dengan menggunakan software WinQSB, selanjutnya dirancang sebuah

perencanaan agregat dan disagregat menggunakan bantuan software WinQSB.

Tabel 5 Jadwal Induk produksi bulanan (dalam satuan unit)

(7)

32 1. Perancangan Sistem Usulan

Setelah menganlisa sistem perusahaan UMKM Adi Teknik maka selanjutnya

memperbaiki sistem awal yang diterapkan perusahaan menjadi sistem usulan adempiere.

Berikut adalah proses bisnis produk jadi.

Gambar 1 Sistem Usulan Proses Bisnis Penanganan Produk Jadi

Pada proses bisnis penanganan bahan jadi bagian perencanaan dan produksi

melakukan pengiriman produk jadi hasil produksi ke bagian gudang produk jadi. Pada

bagian sales/marketing akan menerimaan order penjualan produk dan bagian gudang akan

mengecek ketersediaan produk jadi. Apabila produk jadi yang dipesan tersedia maka

produk akan dikirim ke customer, dan apabila produk jadi yang dipesan tidak tersedia

maka informasi pemesanan produk akan dikirim ke bagian perencanaan dan produksi.

Pada sistem ERP, semua proses aliran informasi perusahaan akan diintegrasikan

dalam satu sistem yaitu pada Adempiere 3.7.0 LTS yang akan diimplementasikan dalam

modul Manufacturing Management, Procurement Management, dan Sales Management.

(8)

33

Gambar 2 Flowchart Production Management

Proses perencanaan kebutuhan bahan baku dapat dilihat gambar berikut ini:

Gambar 3 Flowchart MRP

Dari gambar ditas input dari proses MRP adalah data production order

(manufacturing order), bill of material, dan master data inventory. Kemudian akan

dilakukan perhitungan MRP, dan hasil perhitungan MRP akan dilihat ketersediaan

komponen yang ada digudang. Apabila komponen tersedia maka jadwal produksi siap

untuk direalisasi, dan apabila komponen tidak tersedia maka akan dilakukan proses usulan

(9)

34 2. Perancangan Sistem ERP

a. Instalasi Software Adempiere

Instalasi software ERP adempiere cukup rumit karena dalam instalasi adempiere

terdapat 3 software agar adempiere itu bisa berjalan yaitu java dan posgreSQL

1. Siapkan file instalasi Java JDK versi terbaru

2. Siapkan file instalasi PostgreSQL versi terbaru

3. Siapkan file instalasi ADempiere

b. Perencanaan Modul

Pada penggunaan modulnya, implementasi software Adempiere saling bersinergi

dan mempunyai keterkaitan antara satu modul dan modul berikutnya (terintegrasi). Untuk

memperjelas model hubungan modul Adempiere tersebut dapat dideskripsikan dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 6 Relationship Departemen UMKM Adi Teknik dengan Software Adempiere

No Departemen UMKM Adi

Teknik Software Adempiere

1 Pesan Bahan Baku Purchasing

2 Proses produksi Product dan Pricing

3 Pemasaran Sales

4 Pergudangan Warehouse Management

5 Data Supplier, Customer, Pekerja Business Partner

6 Aliran Material Material Management

7 Manajemen Produksi, Manajemen

Mesin dan PPIC Manufacturing Management

Pada implementasinya masing-masing modul tidak berdiri sendiri, beberapa modul

tersebut saling terintegrasi. Dimana data tersebut diolah menjadi informasi atau output data

sebagai data input untuk proses selanjutnya.

Pembahasan

Analisa perbedaan bisnis proses penanganan pembelian, penjualan, manufacturing

(barang jadi dan bahan baku) yang sebelumnya perusahaan tidak mempunyai kemudian

dibuatkan sistem usulan yang disesuaikan dengan Adempiere adalah dapat dilihat table

(10)

35

Tabel 7 Analisa Perbedaan Sistem Perusahaan Dan Usulan Adempiere

Proses Sistem

Account Penjualan Tidak Ada Ada

Manufacturing order Tidak Ada Ada

Component Check (Material Requirement Planning) Tidak Ada Ada

Capacity Requirement Plannin (CRP) Tidak Ada Ada

Bill Of Material (BOM) Costing Tidak Ada Ada

Cost Collector Manufacturing Tidak Ada Ada

Penerimaan order produksi ke gudang Tidak Ada Ada

Proposal purchase (requisition) Tidak Ada Ada

Material receipt Tidak Ada Ada

Pada tabel diatas terlihat bahwa perbedaan perbedaan sistem perusahaan dan usulan

dengan Adempiere. Dari perancangan sistem manufaktur perencanaan kebutuhan bahan

dan kapasitas produksi modul manufacturing management diawali membuat production

order kemudian dilakukan pengecekan ketersediaan material dan kapasitas produksi pada

tiap work centre, dimana perencanaan harus mempertimbangkan ketersediaan bahan baku

dan kapasitas yang dimiliki perusahaan. Sedangkan sistem usulan untuk penanganan

bahan baku dengan berfokus pada pengendalian bahan baku dijelaskan pada tabel berikut

ini.

Tabel 6.11 Usulan Sistem proses penanganan Bahan Baku

No. Sistem awal perusahaan Sistem Usulan dengan Adempiere

1 Perencanaan yang tidak ada Perencanaan disusun dengan

memperhitungkan kebutuhan bersih, lead time dan bill of material dari struktur produk.

2 Purchase request dilakukan setiap kali ada permintaan bahan baku yang tidak dapat dipenuhi karena kekurangan persediaan.

Penyederhanan proses purchase request yang dilakukan hanya pada setiap awal periode berdasarkan jadwal produksi.

3 Waktu yang lama untuk proses purchase request bahan baku yang dapat menggakibatkan

Sumber : Hasil analisis

Perencanaan kebutuhan bahan disusun memerlukan masukan berupa jadwal

produksi, strukur produk dan bill of material, serta laporan persediaan. Dengan

(11)

36

diperoleh karena adanya perbaikan pada rencana pembelian yang disusun berdasarkan

lead time dari setiap item, dapat diketahui besarnya kebutuhan bahan pada setiap tingkatan

bahan dalam struktur produk, keadaan persediaan secara otomatis (dalam database) akan

terus terpantau, karena dalam penyusunan rencana pembelian selalu melihat pada jumlah

persediaan yang dimiliki, sehingga dapat mengurangi kemungkinan kekurangan persediaan

dan penghitungan pemakaian bahan baku yang lebih akurat, karena dapat diketahui

kebutuhan kotor dan kebutuhan bersih, tidak hanya pada end item, tetapi juga pada setiap

komponen atau item pada tingkatan yang rendah.

Pada proses install software Adempiere membutuhkan beberapa urutan yang harus

dijalankan, jika terlangkahi satupun juga tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.

Implementasi modul yang diharapkan mempermudah kinerja suatu usaha. Pada

implementasi modul ini data yang dimasukkan dalam keadaan lengkap sehingga output

dapat dengan mudah dibaca dan dapat menjadi input untuk proses transakasi selanjutnya.

Selain itu jika data yang diintrusikan tidak disertakan maka proses selanjutnya juga akan

terhambat.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dalam laporan akhir ini kami dapat menyimpulkan bahwa penelitian telah berakhir

dan menghasilkan hasil peneltian sebagai berikut :

1. Telah di implementasikan dan dibuatkan peramalan produksi dengan metode regresi

linier di UMKM CV adhi teknik.

2. Telah dibuatkan perencanaan penjadwalan produksi dengan metode linier programing

yang dulu tidak ada di perusahaan

3. Telah dibuatkan sistem computerisasi Enterprise Resource Planning (ERP) Adempiere

Modul Manufacturing di UMKM Pembuatan Mesin Tusuk Sate.

Saran

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya diterapkan juga sistem ERP modul yang

lainnya agar penelitian UMKM pembuat mesin tusuk sate bisa berkembang dan

mempunyai sistem yang baik seperti sistem pada perusahaan yang besar yang

(12)

37 DAFTAR PUSTAKA

Astana, Yudha I.N. 2007. Perencanaan Persediaan Bahan Baku Berdasarkan Metode MRP (Material Requirement Planning). Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol.11, No.2.

Azis Rahayu. 2009. Analisis Efektivitas Penerapan SAP (Sytem Application Product) r/3 Terhadap Informasi Akuntansi Pada Pt Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Divisi Regional I Sumatera. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Medan Dewanto, Wawan. dan Falahah. 2008. ERP:Menyelaraskan Teknologi Informasi dengan

strategi Bisnis. Informatika. Jogjakarta.

Eko Nurcahyo, Yusuf. 2012 Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) Adempiere Pada Perusahaan Pt Global Agrotek Nusantara (GAN). Tesis Pascasarjana Teknik Mesin Universitas Brawijaya.

Gaspersz,V. 2008. Production Planning And Inventory Control Berdasarkan Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Marsetiya Utama. 2011. Implementasi Sistem Enteprise Resource Planning (Erp) Berbasis Opensource Pada Usaha Kecil Menengah (Ukm) (Studi Kasus Pada Perusahaan “X”). Tesis Pascasarjana Teknik Mesin Universitas Brawijaya.

Nur,S. 2010. Analisis Dan Implementasi Modul Voucher Financial Management Pada Openerp. Jurnal Informatika Gunadarma. Vol. 5. No. 6. 47-58.

Pamungkas, Bayu. 2009. Adempiere 3.4 ERP solution. PCKT Publishing. Birmingham. Santoso, Agung. 2010. Implementsai ERP langkah demi langkah dengan Adempiere.

Gambar

Tabel 2 Nilai MAD (Mean Absolute Deviation)
Tabel 3 Tracking Signal Mesin Tusuk Sate
Tabel 4 Peramalan Regresi Mesin Tusuk Sate
Gambar 1 Sistem Usulan Proses Bisnis Penanganan Produk Jadi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini mendapatkan persentase anak yang memiliki perkembangan yang normal lebih tinggi pada anak dengan status gizi normal (82,2%) daripada anak

Di lokasi tidak terganggu dan terganggu nilai indeks dominansi di jalur 2 dan 3 = 1 menunjukkan bahwa terdapat jenis yang mendominasi lokasi tidak terganggu dan

Keterlibatan Gereja dalam pembangunan kesejahteraan sosial adalah karena meneladani apa yang sudah dilakukan oleh Kristus yang datang menjelma menjadi sama dengan manusia

Pengembangan aplikasi yang cepat dan mudah Android menyediakan akses yang sangat luas kepada pengguna untuk menggunakan library yang diperlukan dan tools yang

Berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir untuk kelima kategori aktivitas minawisata bahari berbasis konservasi ternyata ada tumpang

Mata kuliah ini didesain untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai praktik bisnis melalui e-Commerce tentang berbagai dimensi yang ada dalam bisnis

Integrasi nilai budaya lokal dalam pengembangan kurikulum seperti membuat tujuan belajar, merancang bahan belajar, menentukan strategi pembelajaran, media belajar, dan

Dengan membangun sistem informasi penjualan buku online, selain perusahaan Dengan membangun sistem informasi penjualan buku online, selain perusahaan dapat melebarkan