Ahmad Sabri
Bentuk umum model PL
Ingat kembali bentuk umum model PL
maksimum
Maks
Z
=
c1x1
+
c2x2
+
. . .
+
c
nx
nDengan kendala:
a11x1
+
a12x2
+
. . .
+
a1
nx
n≤
b1
a21x1
+
a22x2
+
. . .
+
a2
nx
n≤
b2
..
.
..
.
..
.
Bentuk baku model PL maksimisasi
Maks
Z
=
c1x1
+
c2x2
+
. . .
+
c
nx
nDengan kendala:
a11x1
+
a12x2
+
. . .
+
a1
nx
n+
s
1=
b1
a
21x
1+
a
22x
2+
. . .
+
a
2nx
n+
s
2=
b
2..
.
..
.
..
.
a
m1x1+
a
m2x2+
. . .
+
a
mnx
n+
s
m=
b
mx
i≥
0
,
i
= 1
,
2
, . . . n
Tinjau kembali model PL untuk problem
Chocolatier Burie
,
beserta solusi optimalnya yang diperoleh dengan metode grafis:
Maks
Z
= 55
M
+ 89
H
Dengan kendala:
4
M
+ 18
H
≤
1296
12
M
+ 6
H
≤
1824
Alternatif solusi dan solusi optimal:
(
M, H
)
Z
= 55
M
+ 89
H
(0
,
0)
0
(0
,
72)
6408
(130
.
5
,
43)
11004
.
5
(maksimum)
(152
,
0)
8360
Diperoleh solusi optimal
Z
= 11004
.
5
, dengan
M
= 130
.
5
dan
Metode simpleks
Metode simpleks adalah prosedur aljabar untuk menyelesaikan
masalah PL. Tidak seperti pada metode grafis, metode simpleks
mengevaluasi beberapa alternatif solusi saja (tidak semua) untuk
menemukan solusi optimal.
Metode simpleks
Metode simpleks adalah prosedur aljabar untuk menyelesaikan
masalah PL. Tidak seperti pada metode grafis, metode simpleks
mengevaluasi beberapa alternatif solusi saja (tidak semua) untuk
menemukan solusi optimal.
Penyelesaian PL dengan metode simpleks
Berikut diberikan contoh penyelesaian model PL pada kasus
Chocolatier Burie
.
Langkah pertama, buatlah bentuk baku dari model.
Maks
Z
= 55
M
+ 89
H
Dengan kendala:
Iterasi ke-0: tabel simpleks awal
Itr. No. Basis Z M H s1 s2 Solusi Rasio
(0) Z 1 -55 -89 0 0 0
0 (1) s1 0 4 18 1 0 1296
(2) s2 0 12 6 0 1 1824
Solusi pada iterasi ke-0 (solusi dasar awal):
Iterasi ke-0: menentukan kolom pivot
Itr. No. Basis Z M H s1 s2 Solusi Rasio
(0) Z 1 -55 -89 0 0 0
0 (1) s1 0 4 18 1 0 1296
(2) s2 0 12 6 0 1 1824
Iterasi ke-0: menghitung rasio
Itr. No. Basis Z M H s1 s2 Solusi Rasio
(0) Z 1 -55 -89 0 0 0
0 (1) s1 0 4 18 1 0 1296
1296 18 = 72
(2) s2 0 12 6 0 1 1824
1824 6 = 304
Iterasi ke-0: menentukan baris pivot
Itr. No. Basis Z M H s1 s2 Solusi Rasio
(0) Z 1 -55 -89 0 0 0
0 (1) s1 0 4 18 1 0 1296
1296 18 = 72
(2) s2 0 12 6 0 1 1824
1824 6 = 304
Pilihbaris pivot, yaitu baris yang memiliki rasio non-negatif terkecil; dalam kasus ini adalah baris (1), yang diasosiasikan sebagai variabels1. Elemen persekutuan antara kolom pivot dan baris pivot disebutelemen pivot; dalam hal ini elemen pivot-nya adalah 18.
Iterasi ke-0: menentukan baris pivot
Itr. No. Basis Z M H s1 s2 Solusi Rasio
(0) Z 1 -55 -89 0 0 0
0 (1) s1 0 4 18 1 0 1296
1296 18 = 72
(2) s2 0 12 6 0 1 1824
1824 6 = 304
Iterasi ke-0: menentukan baris pivot
Itr. No. Basis Z M H s1 s2 Solusi Rasio
(0) Z 1 -55 -89 0 0 0
0 (1) s1 0 4 18 1 0 1296
1296 18 = 72
(2) s2 0 12 6 0 1 1824
1824 6 = 304
Pilihbaris pivot, yaitu baris yang memiliki rasio non-negatif terkecil; dalam kasus ini adalah baris (1), yang diasosiasikan sebagai variabels1. Elemen persekutuan antara kolom pivot dan baris pivot disebutelemen pivot; dalam hal ini elemen pivot-nya adalah 18.
Update tabel
No. Basis Z M H s1 s2 Solusi Opr. Gauss-Jordan
(1) H 0 4
18 1 1
18 0 72 (1)lama÷18
Operasi baris Gauss-Jordan
1 Operasi pada baris pivot
1 Pada kolom Basis, gantilah variabel keluar dengan variabel masuk
Update tabel
No. Basis Z M H s1 s2 Solusi Opr. Gauss-Jordan
(0) Z 1 −3179 0
89
18 0 6408 (0)lama+ 89·(1)baru
(1) H 0 4
18 1 1
18 0 72 (1)lama÷18
Operasi baris Gauss-Jordan
1 Operasi pada baris pivot
1 Pada kolom Basis, gantilah variabel keluar dengan variabel masuk
2 Baris pivot baru = Baris pivot lama÷elemen pivot
2 Operasi pada baris lainnya:
Update tabel
No. Basis Z M H s1 s2 Solusi Opr. Gauss-Jordan
(0) Z 1 −3179 0
89
18 0 6408 (0)lama+ 89·(1)baru
(1) H 0 4
18 1 1
18 0 72 (1)lama÷18
(2) s2 0
32
3 0 −
1
3 1 1392 (2)lama−6·(1)baru
Operasi baris Gauss-Jordan
1 Operasi pada baris pivot
1 Pada kolom Basis, gantilah variabel keluar dengan variabel masuk
Iterasi ke-1
Itr. No. Basis Z M H s1 s2 Solusi Rasio
(0) Z 1 −3179 0 89
18 0 6408
1 (1) H 0 4
18 1 1
18 0 72
(2) s2 0
32
3 0 −
1
3 1 1392
Solusi pada iterasi ke-1:
M = 0,H = 72,Z= 6408
Pada tahapan ini,H sudah masuk menjadi basis, dan s1ke luar dari basis.
Iterasi ke-1: menentukan kolom pivot
Itr. No. Basis Z M H s1 s2 Solusi Rasio
(0) Z 1 −317
9 0
89
18 0 6408
1 (1) H 0 4
18 1 1
18 0 72
(2) s2 0
32
3 0 −
1
Iterasi ke-1: menghitung rasio
Itr. No. Basis Z M H s1 s2 Solusi Rasio
(0) Z 1 −317
9 0
89
18 0 6408
1 (1) H 0 4
18 1 1
18 0 72
72 4/18 = 324
(2) s2 0
32
3 0 −
1
3 1 1392 1392
Iterasi ke-1: menentukan baris pivot
Itr. No. Basis Z M H s1 s2 Solusi Rasio
(0) Z 1 −3179 0 89
18 0 6408
1 (1) H 0 4
18 1 1
18 0 72
72 4/18 = 324
(2) s2 0
32
3 0 −
1
3 1 1392 1392
32/3 = 130,5
Update tabel
No. Basis Z M H s1 s2 Solusi Opr. Gauss-Jordan
(2) M 0 1 0 −321 −323 130,5 (2)lama÷
Update tabel
No. Basis Z M H s1 s2 Solusi Opr. Gauss-Jordan
(0) Z 1 0 0 123
32 317
96 11004,5 (0)lama+ 317
9 ·(2)baru
(2) M 0 1 0 −321 −323 130,5 (2)lama÷
Update tabel
No. Basis Z M H s1 s2 Solusi Opr. Gauss-Jordan
(0) Z 1 0 0 123
32 317
96 11004,5 (0)lama+ 317
9 ·(2)baru
(1) H 0 0 1 1
16 − 1
48 43 (1)lama− 4
18·(2)baru
(2) M 0 1 0 −321 −323 130,5 (2)lama÷
Iterasi ke-2: tabel simpleks optimal
Itr. No. Basis Z M H s1 s2 Solusi Rasio
(0) Z 1 0 0 123
32 317
96 11004,5
2 (1) H 0 0 1 1
16 − 1
48 43
(2) M 0 1 0 −321 −
3
32 130,5
Solusi pada iterasi ke-2:
M = 130,5,H = 43,Z= 11004,5
Tabel simpleks lengkap
Berikut ini adalah tabel simpleks untuk seluruh iterasi yang
dilakukan:
Itr. No. Basis Z M H s1 s2 Solusi Rasio
(0) Z 1 -55 -89 0 0 0
0 (1) s1 0 4 18 1 0 1296
1296 18 = 72
(2) s2 0 12 6 0 1 1824
1824 6 = 304
(0) Z 1 −3179 0
89
18 0 6408
1 (1) H 0 4
18 1 1
18 0 72
72 4/18 = 324
(2) s2 0
32
3 0 −
1
3 1 1392
1392
32/3 = 130,5
(0) Z 1 0 0 123
32 317
96 11004,5
2 (1) H 0 0 1 1
16 − 1
48 43
Kondisi untuk variabel masuk dan variabel keluar
Kondisi optimalitas
. Dalam masalah maksimisasi [
minimisasi
],
variabel masuk
adalah variabel non-basis dengan koefisien paling
negatif [
positif
] pada baris (0). Optimal dicapai jika semua
koefisien dari variabel non-basis adalah non-negatif [
non-positif
].
Langkah-langkah metode simpleks
1
Buatlah tabel simpleks awal (didapatkan solusi dasar awal).
2
Tentukan variabel masuk berdasarkan
kondisi optimalitas
.
Berhenti jika tidak ada lagi variabel masuk; pada tahapan ini,
solusi optimal telah tercapai. Jika tidak, lanjutkan ke langkah
3.
3
Tentukan variabel keluar berdasarkan
kondisi kelayakan
.
4
Tentukan solusi dasar awal dengan menerapkan teknik
Contoh (Model PL maksimal)
Redi Miks memproduksi cat interior dan eksterior dari dua bahan
mentah: M1 dan M2. Tabel berikut memberikan data dasar:
Kebutuhan bahan mentah untuk per ton dari Ketersediaan maksimum Cat eksterior (ton) Cat interior (ton) harian (ton)
M1 6 4 24
M2 1 2 6
Keuntungan
5 4
per ton (juta)
Survey pemasaran menunjukkan bahwa
permintaan harian untuk
cat interior maksimal 1 ton lebih banyak dari yang untuk eksterior
.
Contoh
Gutchi Company
memproduksi dompet, tas tangan, dan tas
punggung. Pembuatan ketiga produk itu membutuhkan bahan
mentah berupa kulit asli. Proses produksi juga membutuhkan dua
jenis tenaga kerja terampil untuk menjahit dan
finishing
. Tabel
berikut memberikan ketersediaan sumber daya, penggunaannya,
dan keuntungan per unit produk.
Kebutuhan sumber daya untuk per unit: Ketersediaan
Dompet Tas tangan Tas punggung harian
Kulit (ft2
) 2 1 3 42
Menjahit (jam) 2 1 2 40
Finishing(jam) 1 0,5 1 45
Harga jual ($) 24 22 45