FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN
WIRAUSAHA KATERING CV. MAYA SARI
DI KELURAHAN PASAR MELINTANG
KOTA BENGKULU
SKRIPSI
OLEH :
TRY MARLENI
NPM : 0721291175
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIDIKAN
FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN
WIRAUSAHA KATERING CV. MAYA SARI
DI KELURAHAN PASAR MELINTANG
KOTA BENGKULU
SKRIPSI
OLEH :
TRY MARLENI
NPM
: 0721291175
PROGRAM STUDI
: Pendidikan Ekonomi
JURUSAN
: Ilmu Pendidikan Sosial
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIDIKAN
FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN
WIRAUSAHA KATERING CV. MAYA SARI
DI KELURAHAN PASAR MELINTANG
KOTA BENGKULU
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bengkulu
Untuk Memenuhi salah satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan
OLEH :
TRY MARLENI
NPM
: 0721291175
PROGRAM STUDI
: Pendidikan Ekonomi
JURUSAN
: Ilmu Pendidikan Sosial
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIDIKAN
HALAMAN PENGESAHAN
FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN
WIRAUSAHA KATERING CV. MAYA SARI
DI KELURAHAN PASAR MELINTANG
KOTA BENGKULU
SKRIPSI
OLEH : TRY MARLENI NPM : 0721291175
Disetujui Pembimbing I
Dr. Bahrin, M.Si NIDN 02041263301
Pembimbing II
Drs. Zufiyardi, M.Pd NIP 196011141985111001
Mengetahui
Dekan FKIP UMB,
DIPERTAHANKAN DI DEPAN TIM PENGUJI SKRIPSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
PADA HARI :Selasa
TANGGAL : 26 Juni 2011
TIM PENGUJI
NAMA TANDA TANGAN
1. Drs. Subandrio, MM (………..) Ketua
2. Drs. Herwan, MDK,MM (………..) Anggota
3. Dr.Bahrin, M.Si (………..) Anggota
4. Drs. Zufiyardi, M.Pd (………..) Anggota .
Mengetahui
Dekan FKIP,
ABSTRAK
Try Marleni, 2011.Faktor - Faktor Keberhasilan Wirausaha Katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan IPS FKIP UMB Pembimbing 1) Dr. Bahrin, M.Si dan Pembimbing 2) Drs. Zufiyardi, M.Pd.
Kata Kunci: Faktor-Faktor Keberhasilan Wirausaha Katering.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Faktor yang melatar belakangi pengusaha CV. Maya Sari dalam berwirausaha katering di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu, (2) Faktor-faktor apa saja yang mendukung keberhasilan wirausaha katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Faktor yang melatar belakangi pengusaha CV. Maya Sari dalam berwirausaha katering di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu, (2) Mengetahui faktor – fakto yang mendukung keberhasilan wirausaha katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian adalah pengusaha dan karyawan katering Maya Sari. Alat pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh danalisis secara deskriptif.
RIWAYAT HIDUP
Nama : Try Marleni
Tempat/Tanggal Lahir : Bengkulu, 31 Maret 1989
Agama : Islam
Status : Belum Kawin Anak dari Bapak/Ibu :Arwin/ Harneli Anak Ke : 3 dari 4 Besaudara Suku Bangsa : Melayu/ Indonesia
Alamat : Jl. Pratu Aidit Rt 6 Rw 2No 54 Kel. Bajak Bengkulu
Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri 6 Bengkulu 2. SMPN 10 Bengkulu 3. SMAN 6 Bengkulu
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Masalah yang besar akan menjadi besar dimata orang yang kecil dan
masalah yang kecil akan menjadi kecil dimata orang yang besar
Lakukan apa yang kamu sukai, sukai apa yang kamu lakukan tetapi
berfikirlah sebelum melakukan sesuatu yang kanu sukai
Kebenaran tidak dapat dibeli dengan harta apapun
Kesederhanaan kunci kesuksesan
PERSEMBAHAN
Ya Allah...karena anugrah dan nikmat yang Kau berikan hamba bisa
bertahan sampai saat ini...Di perjalanan hidupku yang terkadang
sangat melelahkan, telah kutemukan secercah cahaya harapan.
Kupersembahkan dengan penuh cinta :
Terima kasih dan sayang yang mendalam untuk Ayahanda (Arwin) dan
Ibunda (Harneli) yang telah memberikan segenap cinta, kasih sayang,
semangat dan pengorbanan hingga memberikan kekuatan dalam menjalani
hidup. Beriring sembah sujudku
Datuk dan nenekku yang selalu memberikanku kasih sayang serta do”anya
dalam setiap langkah perjalanan hidupku.
Keluarga besar ku yang telah memberi semangat dan kekuatan.
Sahabat-sahabat baikku yang telah banyak memberikan motivasi” Angga
Apridinata, Rahmi Nuremilia, Sukma Haini, Ria Rafika Wulandari, Wita
Oktimi, Aisah, Nurul, fachri, Mira”
Some one ” Rangga permana Spd ” yang telah membantu, memberikan
motivasi dan menemaniku disaat susah maupun senang dalam pembuatan
skripsiku ini.
Sahabatku sekaligus kakakku yang telah memberikan waktu dan fikirannya
dalam membatuku menyelasaikan skripsiku ini ’’ Hendri Gunawan dan
Doty Harlensi”
Sahabat-Sahabatku Angkatan 2007, Sahabat KKN dan PPL terimakasih
atas do’anya.
Motor Mio ku yang selalu menemani setiap perjalanan yang aku jalani.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji dan syukur ke hadiran ALLAH SWT yang
telah memberikan limpahan rahmat dan kesehatan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul ”Faktor-faktor keberhasilan wirausaha Katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu” sebagai
salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan program studi Pendidikan Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah
Bengkulu. Sholawat dan salam kepada junjungan umat, Nabi Muhammad SAW
yang telah memberikan tauladan dalam mengarungi kehidupan kedalam dunia ini.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa tidak lepas dari
bantuan dari pihak lain. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis sampaikan
ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya, kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs. Mardan, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
2. Ibu Dra. Helmarini,M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Ekonomi
3. Bapak Dr. Bahrin, M.Si selaku pembimbing I
4. Bapak Drs. Zufiyardi, M.Pd selaku pembimbing II
5. Ibu Budi Prayeksi selaku pemilik Wirausaha katering CV. Maya Sari Kota
Bengkulu
6. Seluru Karyawan-karyawati wirausaha katering CV. Maya Sari Kota
Bengkulu
7. Bapak, Ibu dosen pengajar Program Studi pendidikan ekonomi Universitas
Atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis, penulis
do’akan semoga ALLAH melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada mereka
sesuai dengan amal dan ibadahnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini banyak kekurangan
dan kelemahanya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari para pembaca. Harapan penulis semoga skripsi ini
dapat berguna serta bermanfaat bagi penulis dan bagi kita semua.
Bengkulu, Agustus 2011
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PENGESAHAN... ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... iii
HALAMN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv
RIWAYAT HIDUP... vi
KATA PENGANTAR... vii
ABSTRAK... ix
SURAT PERNYATAAN... x
DAFTAR ISI………... xi
DAFTAR TABEL………... xiii
DAFTAR LAMPIRAN………... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah... 5
1.3 Batasan Masalah... 5
1.4 Tujuan Penelitian ... 5
1.5 Manfaat Penelitian... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wirausaha... 7
2.1.1 Pengertian Wirausaha... 7
2.1.2 Karakteristik Berwirausaha... 9
2.1.3 Manfaat Wirausaha... 12
2.1.4 Tujuan dan Etika Wirausaha... 13
2.1.5 Faktor Keberhasilan berwirausaha... 14
2.2.1 Pengertian Katering... 15
2.2.2 Teknik Membuka Usaha Katering... 16
2.2.3 Kebutuhan Pokok usaha Katering... 16
2.2.4 Kerangka Berfikir Tentang Kewirausahaan... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian……… 20
3.2 Lokasi Peneliti………... 20
3.3 Data dan Informan Penelitian……… .... 20
3.4 Teknik Pengumpulan Data………..……… 22
3.5 Teknik Analisis Data... 24
3.6 Teknik menjamin Keabsahan Data... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Temuan Penelitian... 28
4.1.1 Keadaan Lingkungan Wirausaha katering……... … 28
4.1.2 Keadaan Fisik Wirausaha Katering……….. … 28
4.2 Hasil Wawancara dan Pembahasan………... … 32
4.2.1 Hasil Wawancara……… 32
4.2.2 Pembahasan……….... 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………... 42
5.2 Saran………. 43
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel
4.1.1 Tabel Peralatan Wirausaha Katering……… 29
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat izin penelitian dari UMB... 45
2. Lembar hasil wawancara... 46
3. Surat keterangan selesai Penelitian... 52
4. Daftar bimbingan Skrirsi... 53
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menyaksikan berbagi
aktivitas manusia banyak orang yang menafsirkan dan memandang bahwa
kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,
kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Oleh sebab itu,
wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun
dalam mutu wirausaha itu sendiri. Sekarang ini kita menghadapi kenyataan
bahwa jumlah wirausahawan Indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa
dikatakan hebat, sehingga persoalan pembangunan wirausaha Indonesia
merupakan persoalan mendesak bagi pembangunan (Alma: 4).
Seorang wirausahawan harus memiliki kemampuan yang kreatif dan
inovatif dalam menemukan dan menciptakan berbagai ide dan peluang dalam
kewirausahaan. Ide akan menjadi peluang apabila wirausaha bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus melalui proses
sesuatu yang baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, menganalisis proses
secara mendalam, dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi. Untuk
memperoleh peluang wirausaha harus memiliki berbagai kemampuan untuk
menghasilkan produk atau jasa baru, menghasilkan nilai tambah baru, merintis
usaha baru, melakukan proses atau teknik baru dan mengembangkan
Pilihan dalam berwirausaha adalah salah satu menciptakan ide dan
mencari peluang dalam berwirausaha, sebelum sampai kepenetapan pilihan
usaha apa yang akan dibuka maka calon usahawan, harus melakukan survey,
observasi lapangan, dan banyak bertanya bagaimana seluk beluk-beluk usaha
bisnis dalam bidang tertentu (Alma: 122). Mengenai ide ini, kadang-kadang
kita mudah menemukan ide, tapi apakah ide ini sesuai dengan kemampuan
dan pengalaman si calon pengusaha, seperti ada pertanyaan apakah anda
menguasai operasionalisasinya?. Faktor kemampuan banyak menyangkut
pengalaman, keterampilan yang dikuasai, misalnya orang yang bisa memasak
dan enak, akan memiliki kemampuan lebih besar untuk mengelolah sebuah
restoran atau membuka usaha katering.
Berdasarkan penjelasan diatas tujuan seseorang melakukan wirausaha
selain untuk mengembangkan daya kreativitas dalam usaha tentunya tak luput
dari pengalaman dan kemampuan yang dimilikinya. Menurut Harris (2000:
19) kemampuan adalah seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan,
keterampilan, kualitas individu untuk melaksanakan kegiatan/pekerjaan.
Berwirausaha Katering adalah salah satu yang tepat untuk dilirik
karena hal ini dapat mengimbangi prilaku manusia dalam memilih makanan,
dilain hal dengan kemajuan zaman, sekarang banyaknya kegiatan atau
acara-acara seperti acara-acara pernikahan dan acara-acara lainnya secara simple dan efisien,
contonya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih
memilih untuk memesan makanan dari pada membuatnya sendiri dengan
Dalam pemesanan makanan ini mereka hanya akan perlu untuk memilih menu
sajian pada hari acara atau kegiatan tersebut.
Menurut Lupiyoadi (2006: 5) ada beberapa faktor orang melakukan
pembelian ulang pada suatu usaha penyedian makanan atau katering
diantaranya adalah cita rasa makanan, harga bisa terjangkau, perhatian dan
pelayanan cepat serta siap saji. Sedangkan menurut Alma (2003: 36) ada
beberapa faktor pendukung bertambahnya pelanggan suatu jasa, faktor
tersebut adalah pemasaran produk, harga, tempat, promosi, bukti fisik, dan
proses. Melakukan pemasaran dengan tepat sasaran akan semakin
meningkatkan pelanggan(konsumen).
Pada persaingan yang cukup ketat pada bidang jasa makanan,
ternyata usaha katering agar bisa bertahan, atau mengimbangi persaingan
katering-katering lainnya, hal ini harus ditunjang dengan strategi yang
dijalankan dengan menjalankan kualitas makanan dengan harga terjangkau
dan pelayanan yang baik yang ditandai dengan semakin bertambanya jumlah
pelanggan setiap tahunya Nababan (2008: 3). Dilain pihak M. Hartono
mengatakan produksi yang menggunakan peralatan yang canggih dan
modern, mengutamakan higienitas, inovasi, produk yang baik,
makanan-makanan sehat dan tiada henti, meningkatkan inovasi dan dekorasi merupakan
bukti berusaha konsisten meningkatkan usahanya.
Dengan demikian dapat dikatakan pelayanan katering adalah salah
satu wirausaha yang bisa menjanjikan, karena usaha ini masih langkah serta
serba cepat ini, orang tidak mau lagi bersusah paya dalam menentukan menu
makanan, dalam usaha katering ini menu makanan bisa dipesan dan siap saji.
Adapun salah satu faktor secara perubahan sosial yang mendukung cepatnya
berkembang berwirausaha katering ini adalah meningkatnya jumlah wanita
pekerja mengembangkan dari fungsi di dalam rumah ke fungsi di luar rumah.
Melalui survei awal dan wawancara singkat peneliti dengan
pengelolah katering di Kecamatan Teluk Segara Kelurahan pasar melintang
Kota Bengkulu, ternyata katering CV. Maya Sari telah memberikan
pelayanan terhadap acara-acara yang berstandar nasional, hal ini dapat dilihat
dari pesanan dalam kegiatan MTQN, Pisah sambut Guburnur, Hari raya
kenegaraan (17 Agustus), dalam hal ini dapat dilihat keberhasilan katering
CV. Maya Sari. Adapun faktor dan pendukung dalam keberhasilan
berwirausaha katering tersebut diantaranya : pemilihan lokasi baik itu lokasi
tempat memasak dan lokasi calon pelanggan karna lokasi sebaiknya, pilih
tempat yang mudah dijangkau oleh kendaraan, permodalan ini mendukung
dalam membeli peralatan yang canggih dan moderen serta pendekorasian yang
baik, namun keungan ini dapat dikatakan urutan ketiga setelah kemauan dan
hobi,ss sebagai pemula usaha katering ini dapat menggunakan peralatan dan
perlengkapan masak yang sederhana, kecuali yang memang harus dibeli.
Dari hal itulah peneliti tertarik untuk melakukan kegiatan penelitian
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor keberhasilan
berwirausaha katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota
Bengkulu. Fokus penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai
berikut :
1. Faktor apa yang melatar belakangi pengusaha CV. Maya Sari dalam
berwirausaha katering di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu ?
2. Faktor-faktor apa yang mendukung keberhasilan wirausaha katering CV.
Maya Sari di Kelurahan Pasar Melinstang Kota Bengkulu ?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan masalah penelitian tersebut diatas, agar dalam
pembahasan tidak menyimpang dari pokok penelitian dan lebih terarah, serta
dengan segala keterbatasan waktu maka penelitian ini dibatasi pada
“Wirausaha Katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota
Bengkulu”
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan maka tujuan penelitian ini
1. Mengetahui faktor yang melatar belakangi pengusaha CV. Maya Sari
dalam berwirausaha katering di Kelurahan Pasar Melintang Kota
Bengkulu.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mendukung kerbehasilan Wirausaha
Ketering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
1. Diharapkan bermanfaat sebagai pengembangan keilmuan, terutama
mengenai kajian yang berhubungan langsung dengan materi perkuliahan
peneliti tentang ( Studi ) mata kuliah kewirausahaan dan studi dalam
kinerja berwirausaha dibidang katering.
2. Penelitian ini sangat berguna bagi peneliti sendiri mengenai kinerja
berwirausaha dibidang katering dalam pelaksanaan pengelolahan, serta
memahami wirausaha katering CV. Maya Sari di Pasar Melintang Kota
Bengkulu.
3. Sebagai inventarisasi dan dokumentasi bagi pengelolah wirausaha
katering.
4. Hasil penelitian ini sangat berguna bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bengkulu khusunya program
studi pendidikan ekonomi dalam menambah ilmu pengetahuan guna
mencapai tujuan pendidikan nasional dalam menciptakan guru pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Wirausaha
2.1.1Pengertian Wirausaha
Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan
untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya
atau hidupnya, ia bebas merancang, menentukan mengelola,
mengendalikan semua usahanya, Scarborough dan Zimmerer (1993:5).
Dilain pihak Steinhoff dan Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang
yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk
menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian
wirausaha suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan
pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggung
jawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Pada hakekatnya
kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki
kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara
kreatif.
Ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,
2003: 13), yaitu :
a. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku
yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan,
siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Sanusi, 1994)
b. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda (to create the new and different)
(Drucker, 1959)
c. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan
inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang
untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer, 1996).
d. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai
suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (Venture)
(Soeharto dan Prawiro, 1997).
e. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu
yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang
bermanfaat memberi nilai lebih.
f. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan
jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru
dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas
kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif
dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan
perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang
dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi resiko. Dari segi
karakteristik perilaku, wirausaha adalah mereka yang mendirikan,
mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya
orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa
setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi
wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan
berusaha. Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan,
(2) kemampuan menanggapi peluang. Berdasarkan hal tersebut maka
definisi kewirausahaan adalah “tanggapan terhadap peluang usaha
yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil
berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif dan inovatif
(Pekerti, 1997).
2.1.2 Karakteristik Berwirausaha a. Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat
berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi
(achievement motive). Menurut Suhanda (dalam Suryana, 2003 : 32) Motif
berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor
dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seperti yang
dikemukakan oleh Maslow (1934) tentang teori motivasi yang dipengaruhi
oleh tingkatan kebutuhan kebutuhan, sesuai dengan tingkatan
pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan akan
kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualiazation needs). Menurut Teori
Herzberg, ada dua faktor motivasi, yaitu :
b. Memiliki Perspektif
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap
masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan
berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang
yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki persepktif dan
pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan
maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya (Suryana, 2003 :
23). Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta
berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun dengan risiko yang mungkin
dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam mencari
peluang tantangan demi pembaharuan masa depan, pandangan yang jauh ke
sudah ada. Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan mencari suatu
peluang.
c. Memiliki Kreatifitas Tinggi
Menurut Levit, kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru
(thinking new thing), oleh karena itu menurutnya kewirausahaan adalah
berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama
dengan cara-cara baru. Ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha
melihat sesuatu yang lama dan berpikir sesuatu baru dan berbeda. Oleh
karena itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak
ada (generating something from nothing). Rahasia kewirausahaan adalah
dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan
kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang
yang dihadapi tiap hari.
d. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah
sesulit yang dibayangkan banyak orang, karena setiap orang dalam belajar
berwirausaha. Sesungguhnya kewirausahaan dalam batas tertentu adalah
untuk semua orang. Mengapa? cukup banyak alasan untuk mengatakan hal
itu. Pertama, setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau
sekurang-kurangnya harapan untuk meningkatkan kualitas hidupnya sebagai
manusia. Hal ini merupakan semacam “intuisi” yang mendorong manusia
2.1.3 Manfaat Wirausaha
Manfaat Wirausaha menurut Usman (1997: 3) yaitu :
a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi
pengangguran, sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang
produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, dan kesejahteraan,
b. Mempunyai peluang untuk mengoptimalkan diri, karena dengan
berwirausaha diri kita akan terpacu untuk menjadi lebih baik dari yang
sekarang ini.
c. Adanya peluang untuk mencapai keuntungan serta tujuan yang
dikehendaki sendiri, terbuka peluang untuk mendemontrasikan potensi
diri secara penuh, dengan maksimal yang semuanya di dapat dari hasil
kerja keras kita. keuntungan secara maksimalTerbuka peluang untuk
membantu masyarakat dengan usaha-usaha
d. Menunjukan bahwa diri kita mampu menjadi pemimpin, yang dapat
menjadi contoh bagi masyarakat lain, sebagai pribadi unggul yang patut
dicontoh, diteladani.
e. Mempunyai peluang untuk dapat membantu masyarakat dengan usaha
yang konkret atau jelas kegiatan usahanya.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka manfaat wirausaha ini
bisa menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi
pengangguran sebagai generator pembangunan dibidang produksi
distribusi, serta dapat meningkatkan pemeliharaan lingkungan
kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap
masyarakat, berwirausaha adalah generator pembangunan lingkungan
pribadi distribusi dalam membimbing kita mampu menjadi pemimpin.
Dalam ilmu berwirausaha kita dilatih untuk bersifat kesabaran, karna
adalah salah satu kunci agar kita selalu di temani dan dibimbing Allah
sabar menghantarkan seseorang menjadi manusia sejati tangguh elegan
dan bermartabat.
2.1.4.Tujuan dan Etika Wirausaha
Melihat manfaat wirausaha diatas maka ada dua tujuan dari
berwirausaha, (a). Mengatasi kesulitan lapangan kerja, meningkatkan
pendapatan masyarakat, dan (b). Mengurangi pengangguran, serta
mengurangi ketergantungan dengan bangsa asing, (Buchari: 2). Dilain
pihak (Merdi: 2009) Tujuan Berwirausaha : (a). Mempersiapkan diri
agar memiliki kemampuan yang cakap dalam menghadapi persaingan
usaha, (b). Menumbuhkan kesadaran berwirausaha dimasyarakat dalam
menciptakan kesempatan kerja, (c). Membudayakan untuk selalu
bersikap kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan setiap peluang yang
ada, (d). Mempersiapkan dan mencetak wirausaha muda dan tangguh.
Terlepas dari tujuan berwirausaha, ada beberapa etika
berwirausaha yang penting dan harus diperhatikan, yaitu : (a). Kejujuran,
(b). Integritas, (c). Menepati Janji, (d). Kesetiaan, (e). Kewajaran, (f).
Bertanggung jawab. Dalam konteks ekonomi maupun sosial, kejujuran,
integritas dan tepat janji merupakan modal sosial yang dapat
menumbuhkan kepercayaan dan memelihara hubungan baik untuk jangka
panjang, (Suryana: 4)
2.1.5. Faktor Keberhasilan Berwirausaha
Keberhasilan seseorang dalam berwirausaha ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu :
a. Kemampuan dan kemauan, orang yang tidak ada kemampuan tetapi
banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak
memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang
sukses.
b. Tekat yang kuat dan kerja keras, orang yang kuat tetapi mau bekerja
keras dan orang yang suka bekerja keras tetapi tidak memiliki tekat
yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.
c. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada
kesempatan.
d. Modal kecil bukan alasan untuk menjalankan suatu usaha, Zimmerer
dalam Suryana (2006: 67)
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengalaman dalam
mengelola usaha memberi pengaruh pada keberhasilan usaha, dalam
yang kuat seseorang dalam suatu kegiatan usaha bisa menjadi tolak ukur
pandangan dalam berusaha.
2.2 Pengertian katering
Katering berasal dari kata cater yang berarti melayani makanan.
Biasanya, dilakukan untuk melayani pesanan dari konsumen untuk acara
pesta, misalnya pesta pernikahan, pesta ulang tahun, syukuran, dan
acara-acara lainnya. Menurut Loebis (2010: 1) Katering adalah Usaha yang
berkerja dibidang jasa pelayanan makanan. Bisnis catering ini sangat
menjanjikan, berawal dari sebagian masyarakat, sanak keluarga, dan
tetangga bergorong-royong untuk memasak apabila ada peralatan atau acara
istimewa. Sekarang, kebiasaan ini jarang kita jumpai, terutama diperkotaan.
Jasa katering menjadi andalan sehingga terbuka kesempatan luas bagi orang
yang hobi memasak untuk bisnis berwirausaha.
Pada prinsipnya, bisnis katering sepertinya tidak mengenal kata
bangkrut karena selalu saja banyak yang mencari. Berwirausaha katering
akan semakin sukses bila memperhatikan kebutuhan konsumen,
menampilkan makanan yang bersih (higienis) dan tentunya bila kita mampu
memuaskan konsumen dengan aneka rasa makanan yang ditawarkan oleh
catering. Usaha katering sebetulnya merupakan usaha yang tidak bisa
dikerjakan sendiri dan bila anda ingin memulainya, anda harus menyiapkan
staff yang cukup banyak antara lain untuk memasak, transportasi bahkan
2.2.2 Teknik Membuka Usaha Katering
Teknik membuka usaha katering adalah sebagai berikut.
a. Optimalkan citarasa pada setiap makanan. Tampaknya, hal ini menjadi
faktor utama penentu keberhasilan usaha dalam bidang makanan.
b. Perbanyak jaringan. Usaha katering yang cenderung tidak memiliki
bangunan resmi, seperti restoran atau rumah makan, tampaknya harus
memperbanyak jaringan melalui promosi-promosi. Kemajuan zaman
berupa internet memungkinkan bisnis kuliner ini untuk dipromosikan
di dunia maya. Para pengusaha katering bisa menggunkan akun
pertemanan facebook atau membuat website semacam blog yang
dikhususkan untuk mempromosikan produknya.
c. Perhatikan nilai gizi. Selain rasa, gizi yang terkandung dalam makanan
juga harus diperhatikan.
d. Jaga ketahanan masakan. Usaha katering memang menjual makanan
siap santap yang dikemas sedemikian rupa untuk berbagai acara.
Dalam proses memasak, kebersihan dan cara memasak harus
diperhatikan dengan benar agar makanan yang sudah dipesan dan siap
antar tidak basi.
2.2.3 Kebutuhan Pokok Usaha Katering
Jika Anda telah siap untuk mengembangkan usaha ini, ada
beberapa keperluan dasar yang harus Anda persiapkan :
Untuk usaha katering skala kecil dapat menggunakan rumah pribadi
sebagai tempat usaha awal hingga usaha katering berkembang lebih
besar dan tidak memungkinkan lagi dilakukan dirumah sendiri. Yang
perlu diperhatikan dalam memilih tempat usaha adalah memiliki area
kerja yang cukup luas untuk dapur atau tempat pengolahan bahan atau
makanan, memiliki fasilitas yang memadai (air, listrik, sistem
pembangunan air yang baik) dekat dengan pasar, tidak mengganggu
masyarakat sekitar.
b.Peralatan Masak
Peralatan yang digunakan pada prinsipnya sama dengan alat rumah
tangga biasa yang hanya saja ukurannya lebih besar karena digunakan
untuk memasak dalam jumlah atau porsi lebih banyak. Peralatan masak
untuk usaha katering antara lain, kompor gas, kompor minyak, rice
cooker katering, aneka panic ukuran besar dan kecil, wajan besar dan
kecil, aneka pisau, gilingan bumbu, dan sebagainya. Peralatan tersebut
wajib dipunyai namun untuk suatu usaha katering pemila hendaknya
pembelian alat disesuaikan dengan kapasitas pesanan dulu. Jangan
sampai modal awal yang ada menjadi membengkak hanya untuk
membeli peralatam saja.
c. Peralatan Makan
Peralatan makan yang dibuthkan untuk setiap usaha katering tidak
sama bergantung pada konsep usaha kateringnya, untuk usaha katering
garpu, aneka pemanas lauk, mangkuk, meja dan sebagainya.
Sedangkan untuk katering rantanganperalatan yang wajib dimiliki
adalah rantang makan yang dapat memuat nasi dan lauk pauknya.
d. Permodalan
Dibutuhkan dana yang besar untuk melengkapi peralatan makan bagi
usaha katering pesta, Untuk iti pembelian peralatan ini dapat dicicil
sesuaikan dengan jumlah anggaran yang ada. Pengusaha katering dapat
menyewa alat makan dari jasa penyewaan alat pesta yang ada.
e. Perlengkapan Penunjang Katering
Merupakan perlengkapan diluar alat masak yang ada yang berfungsi
untuk mempermudah pekerjaan pada usaha katering . alat-alat tersebut
antara lain lemari es untuk menyimpan bahan , lemari penyimpan alat
2.2.4 Kerangka Berpikir Tentang Kewirausahaan Bagan 1
KERANGKA BERFIKIR TENTANG KEWIRAUSAHAAN
Faktor Keberhasilan Internal * Kemampuan
* Pengalaman * Motivasi
Faktor Eksternal *Modal
*Lokasi Keberhasilan
Berwirausaha
Lingkungan Fisik,
Soisial dan Budaya
Pendapatan Kesejateraan
*Penyerapan tenaga kerja * Omzet Penghasilan * Keuntungan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian deskriptif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data,
mencari informasi, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
prilaku yang dapat di amati Moleong, (2007: 4). Penelitian ini tidak ada
langkah yang baku karna langkah-langkahnya tidak linier, sehingga dapat di
mulai dari manapun, penelitianya dapat berubah-ubah atau bersifatemergent.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dilokasi Kelurahan Pasar Melintang Kota
Bengkulu, selama lebih kurang 1 (satu) bulan.
3.3 Data dan Informan Penelitian 3.3.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber
data, dalam penelitian ini diperoleh dari pimpinan dan karyawan pada
wirausausaha katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang
Kota Bengkulu. Data primer dapat berupa hasil survei dan observasi
dengan teknik wawancara atau kuesioner. Yang berupa data awal dari
yang dirancang untuk menjelaskan sebab akibat atau mengungkapkan
ide-ide, (Sukma,2009). Dalam penelitian ini diperoleh dari pemilik dan
karyawan pada katering CV. Maya Sari di kelurahan Pasar Melintang
Kota Bengkulu.
3.3.2 Data Sekunder
Data Skunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk
memahami masalah yang akan kita teliti, yang berhubungan dengan
objek penelitian, Usman (1997:3) pada wirausaha katering CV. Maya
Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu. Data ini berupa
(company profile, data administratif, serta data pensenstrukturan
personil perusahaan dan dokumentasi). Data sekunder bermanfaat
sekali untuk memperjelas hasil dari penelitian khusunya mendapatkan
pemahaman-pemahaman yang lebih baik.
3.3.3 Informan Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi informan atau sumber data
adalah pengusaha serta karyawan katering CV. Maya Sari yang berada
di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu. Terpilinya informan
atas dasar pertimbangan yang berkaitan erat dengan keberhasilan
3.3.4 Karekteristik Informan
Menurut (T. Ramli 2003), karakteristik adalah “bawaan, hati,
jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat,
temperamen, watak”. Dilain pihak juga dikatakan Tadkiroatun
Musfiroh (UNY, 2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap
(attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan
keterampilan (skills). Dalam hal ini, karekteristik pengusaha yang
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang
dilakukan pengusaha, yang mampu mempengaruhi kebutuhan
konsumen dan mampu mencari peluang dalam berwirausaha,
pengusaha mampu membentuk peningkatan intensitas, dan kualitas
pelaksanaan dalam wirausaha.
3.4 Teknik Pengumpul Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
deskriftif, dengan pendekatan kualitatif, yaitu teknik pengumpul data dan
mencari informasi, penelitian dilakukan melalui, observasi, wawancara,
interview sumber-sumber informasi non manusia, seperti angket atau
kuisioner, dan sebagainya.
Guba dalam Azmi (2006 : 53-54) tentang berbagai teknik tersebut di
a. Teknik wawancara
Teknik wawancara yang digunakan biasanya tak terstruktur, terbuka, serta
mengandalkan pada pewawancara dan yang diwawancarai saling
memandang seperti teman sebaya.
b. Observasi
Observasi dilakukan oleh pengamat secara terbuka atau terselubung, dalam
latar yang natural, menggunakan panduan observasi yang terstruktur atau
observasi responsif yang terbuka (open-ended). Dalam observasi itu juga
dapat dicatat sebagai cara membuat catatan dalam buku harian, catatan
tematik, daftar cek, dan sebagainya.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara atau pun alat mengumpulkan data meliputi
dukumen dan catatan arsip yang ada merupakan sumber yang lengkap dan
tersedia yang releven dengan vokus penelitian.
Selanjutnya Guba dalam Azmi (2006 : 55) merekomendasikan
beberapa kegiatan sebagai berikut :
a. Memelihara jurnal-jurnal lapangan (merupakan bagian dari catatan-catatan
lapangan) sebagai tambahan dari data yang dikumpulkan melalui wawancara,
observasi serta menganalisis sumber informasi non manusia, meliputi (a)
buku-buku dalam catatan mengenai kegiatan sehari-hari, (b) buku pribadi
yang berisikan catatan refleksi dan introspektif tentang subyektifitas peneliti
dan isu-isu analitik yang muncul, (c) buku tentang keputusan-keputusan yang
b. Membuat tindakan pengamanan terhadap berbagai distori yang disebabkan
oleh kehadiran peneliti di tempat penelitian, keterlibatan dengan informan,
kecenderungan-kecenderungan dari semua peserta, serta cara menggunakan
teknik-teknik pengumpulan data.
c. Melakukan tringulasi atas aktivitas pengumpulan data, sumber-sumber data,
dan lain sebagainya
d. Mengumpulkan bahan-bahan referensi yang tepat untuk digunakan dalam
analisis dan konvermasi yang akan dilakukan kemudian. Mengatur
“debriefing” atau pengarahan dengan rekan-rekan sekelompok atau sebaya.
e. Mengembangkan dan melaksanakan audit data. Pendekatan terhadap
informan dilakukan melalui kunjungan secara periodik dan berulang-ulang
ke lapangan
3.5 Teknik Analisis Data
Terwujudnya suatu penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian
sangat tergantung kepeda ketetapan dan kesesuaian penggunaan teknik
analisis data penelitian. Analisis adalah suatu cara berpikir untuk memeriksa,
meneliti, dan menentukan bagian-bagiannya, melihat hubungan antar bagian
serta hubungan bagian-bagian dengan keseluruhan. Selanjutnya Azmi, (2006 :
79) menyebutkan analisis adalah untuk mencari pola-pola dari data deskriptif
yang sangat rinci. Pola-pola menggambarkan arti budaya (kelompok) yang
dimiliki bersama oleh setiap individu, yaitu suatu yang ingin diungkapkan
langkah-langkah menemukan bagian-bagian dan unsur-unsur arti budaya dan
menemukan susunannya.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis :
A. Reduksi Data.
Reduksi data dimaksudkan sebagai proses penyelesain,
mempokuskan, menyederhanakan, dan mengabstrekan data yang
diperoleh.
B. Penyajian Data.
Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun rapi
dan terorganisasi sehingga memungkinkan menarik kesimpulan dari data
tersebut.
C. Penarik Kesiimpulan dan Verifikasi.
Setelah data terkumpul dengan baik kemudian dilakukan penarikan
kesimpulan, yaitu merangkum dan menganalisis data, Azmi dalam
bukunya Hand Out (2006)
3.6 Teknik Menjamin Keabsahan Data
Pengumpulan data kualitatif ini dilakukan langsung oleh peneliti
dengan cara mewawancarai, mengobservasi, serta menganalisis berbagai
dokumen yang relevan dengan fokus penelitian. Spradley dalam bukunya
Etnographic interview dalam Azmi (2006 :57) mengemukakan bahwa
memulai, mengembangkan dan memelihara serta mempertahankan suatu
walaupun itu merupakansalah satu dari aktivitas yang paling penting yang
harus dilakukan oleh peneliti. Aspek-aspek kultural informan, interaksi
kepribadian informan dan peneliti, perbedaan identitas, serta sedikit
keterampilan antar pribadi (kemampuan peneliti untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan, mendengar, dan tidak berbicara, memainkan peranan
pasif dan bukanya suatu peranan aktif) mengekspresikan perhatian secara
verbal dan non verbal, semuanya mempengaruhi keabsahan data penelitian
yang di alami.
Untuk menghindari biasanya data, maka Guba dalam Azmi (2006 :
46) menyarankan empat macam kriteria yang dapat dipakai untuk memastikan
kebenaran penelitian kualitatif, satu diantaranya adalah kepercayaan
(credibility). Kriteria kepercayaan ini menghendaki agar informasi yang
didapatkan dapat dipercaya, diyakini, dan disetujui semua pihak. Lincoln dan
Guba merekomendasikan tujuan cara yang dapat dipergunakan untuk
meningkatkan kredibilitas sebuah penelitian,yaitu (1) keterlibatan yang lama
antara peneliti dengan informan (partisipan), (2) observasi yang terus menerus,
(3) triangulasi,yaitu menguji kebenaran tesmuan penelitian melalui sumber
informasi yang beragam, (4) melakukan pembicaraan dengan teman sejawat,
(5) analisis kasus negatif, (6) pengujian ketepatan referensi, dan (7) pengujian
dari anggota peneliti.
Selanjutnya lincoln dan Guba dalam Azmi (2006) mengemukakan
a. Mengindentifikasi dan melakukan kontak permulaan dengan informan.
Menegoisiasikan persetujuan yang baik dan terinformasikan dengan
informan -informan yang potensial agar informan tahu betul apa yang
ingin dicari peneliti.
b. Membangun dan memelihara serta mempertahankan kepercayaan selama
pengkajian itu dengan masing-masing informan yang terlibat.
c. Mengidentifikasi, memupuk kesedian dan kerja sama serta menggunakan
informan-informan selama pengkajian itu.
Catatan lapangan dalam bentuk deskripsi terinci dan akurat serta
catatan reflektif akan lebih menyakinkan keabsahan data yang terkumpul.
Spradly mengingatkan supaya dalam menulis catatan diperlukan kehati-hatian
dalam menggunakan bahasa dan mencatat apa adanya (tidak bersifat
subyektif). Selanjutnya Sanafiah, Faisal dalam Sugiyono (2006: 376) nilai
transfer berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat
diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Oleh karena itu orang bisa
memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada yang ingin menerapkan
hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian
4.1.1 Keadaan Lingkungan Wirausaha katering
Wirausaha Katering ini berdiri pada tahun 1975, terdaftar di
pNotaris 1991 usaha ini dipimpin oleh BUDHI PRAYEKSI. Status
wirausaha ini sudah menjadi sebuah perusahaan yang bernama CV.
MAYA SARI KATERING. Kondisi lingkungan Wirausaha Katering
sudah baik memiliki bangunan sendiri, perumahan permanen.
Keadaan lingkungan perusaan aman sebab lingkungan tersebut
dikelilingi oleh pagar. Sebelah selatan berbatasan dengan perumahan
penduduk, sebelah timur berbatasan dengan perumahan penduduk,
Sebelah barat berbatasan dengan jalan raya.
4.1.2 Keadaan Fisik Wirausaha Katering
Nama Perusahaan : CV. MAYA SARI
Telp/ Fax : (0736) 22854
No Handpone : 0813 6704 0145
Alamat : Jl Letkol Santoso No 17 Kel. Pasar Melintang
Kota Bengkulu
Sumber : (Profil Wirausaha Katering CV Maya Sari, 2011)
No Nama Peralatan Jumlah Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Sendok Piring Mangko Sop Sedok Piring Garpu Makan Pemoles Mentega Sendok Puding Sendok Teh Garpu Gelas Peso Kulkas Prizer Reskulker Kuali Dandang Kompor gas Termos Nasi Bufet Bufet Kendaraan (Mobil) 3000 Buah 3000 Buah 432 Buah 100 Buah 100 Buah 100 Buah 100 Buah 100 Buah 100 Buah 100 Buah 1000 Buah 100 Buah 4 Buah 1 Buah 3 Buah 10 Buah 10 Buah 5 Buah 20 Buah 6 Sed 6 Sed 3 unit Kualitas Sedang Kualitas Sedang Kualitas sedang Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Sedang Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Baru Kualiatas Lama Kualitas Baru Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Baru Kualitas Baru Kualitas Lama Kualitas Baru
-Sumber : (Peralatan Wirausaha Katering CV. Maya Sari, 2011)
No Nama Makanan Handalan Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Sop Timbio
Udang Goreng Roti
Daging Sapi Lada Hitam
Ikan Pilet Asam Manis
Ayam Panggang Rica
Cah Brokoli + Jamur
Pegedei Jagung
Sambal Lalap
Kerupuk, Buah, Air
Minuman Es Kokil
Sumber : (Daftar Menu Handalan Wirausaha Katering CV. Maya Sari, 2011)
STRUKTUR ORGANISASI
WIRAUSAHA KATERING MAYA SARI BENGKULU
Sumber : (Profil Organisasi Katering CV. Maya Sari, 2011)
4.2 Hasil Penelitian
Ketua/Pemilik Usaha
BUDI PROYEKSI
Bendahara
ENDA HANDAYANI
Sekretaris
SRI HASTUTI
Asisten Peralatan DEDI
Asisten Lapangan HAMZAH
Pengelolah makanan UMI HANIPAH
Pegawai Tetap : 20 Orang
4.2.1 Hasil Wawancara
A. Topik Wawancara “Faktor Yang Melatar Belakangi Pengusaha Katering”
Dari hasil melaksanakan wawancara dengan Informan Pemilik Usaha
Katering Maya Sari Budhi Prayeksi ( terlampir I) yang dilaksanakan
pada tanggal 12 Mei 2011, maka dapat dilakukan kesimpulan dari
jawaban Informan tersebut. Dari hasil wawancara tentang pendapat
“Faktor yang melatar belakangi pengusaha Katering CV. Maya Sari
Kota Bengkulu”. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Informan
sebagai berikut :
Berwirausaha saat ini merupakan pilihan hidup yang menjanjikan untuk meraih kesuksesan. Peluang usaha dapat kami ciptakan melalui ide kreatif dan inovatif dari sumber-sumber dan bahan baku muda kami jangkau. Ide dapat menjadi peluang usaha berawal dari : Hobi, Keterampilan serta pengalaman pribadi, dan berkreasi pada hari besar atau peristiwa yang ada di sekitar. Untuk memulai berwirausaha hal pertama yang harus dilakukan adalah menemukan ide dan peluang usaha yang cocok dilakukan. Proses menemukan ide dan peluang usaha dapat ditemukan karena kami mengalami kejadian yang rutin atau hasil dari pengamatan kami, Sebagai contoh : Katering.
dijalani dengan sungguh-sungguh, maka dapat dikatakan makanan adalah kebutuhan setiap orang. Pada awalnya sebagian masyarakat, sanak saudara dan tetangga bergotong royong untuk memasak apabila ada perayaan atau acara istimewa, dengan perkembangan zaman sekarang jasa katering (makanan) menjadi adalan utama mereka.
Bagi kami, berwirausaha katering adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil karyanya. Dalam berwirausaha katering ini awalnya kami memang memiliki keterampilan dibidang memasak, serta dipengaruhi oleh faktor hobi, karna melihat kebutuhan serta permintaan konsumen meningkat maka kami mengikuti pendidikan-pendidikan yang mengarah ke jurusan jasa boga. Ketika kami ingin memulai usaha dalam bisang katering ini, maka yang pertama kali harus dipersiapkan adalah mental, Setelah sekiranya beban mental sudah teratasi, maka hal berikutnya adalah masalah operasional, kita harus menentukan beberapa point penting sehingga usaha yang akan kita jalankan sesuai rencana, yang pertama : Menentukan konsep usaha katering yang akan dipilih, yang kedua : Menentukan standar resep andalan katering, Yang ketiga : Memiliki patokan dan perbandingan yang sesuai perencanaan usaha yang dibuat dan yang keempat : Mempersiapkan segala sesuatu kebutuhan usaha katering.
peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal, terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkrit, terbuka kesempatan untuk menjadi bos. Selain tujuan diatas maka adapun manfaat berwirausaha adalah sebagai berikut bisa menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran, memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan punya kepribadian unggul yang pantas diteladani, berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri disiplin, tekun dan jujur, dalam menghadapi pekerjaan, berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros. Untuk meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas, Menyadarkan masyarakat atau memberikan kesadaran berwirausaha yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat, menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian diatas, faktor yang melatar
belakangi pengusaha katering CV. Maya Sari ini adalah berawal dari hobi
memasak, serta semangat dan kemauan yang kuat, serta mempunyai
keyakinan bahwa berwirausaha katering sepertinya tidak mengenal kata
bangkrut. Selain mengembangkan kretivitas seseorang dalam
berwirausaha, faktor pendukung keberhasilan wirausaha katering CV.
Maya Sari ini, tidak lepas dari tujuan dan manfaat berwirausaha, dalam
berwirausaha katering, maka manfaat wirausaha katering ini bisa
sebagai generator pembangunan dibidang produksi distribusi. Disamping
itu tujuan dari berwirausaha ini bisa mengatasi kesulitan lapangan
pekerjaan serta mengurangi ketergantungan dengan bangsa asing. Seperti
diungkapkan Usman (1997: 3) Mempunyai peluang untuk dapat
membantu masyarakat dengan usaha yang kongkret atau jelas. Dilain
pihak (Buchari : 2) Tujuan Berwirausaha mepersiapkan generasi penerus
memiliki kemampuan yang cakap dalam menghadapi persaingan usaha.
Berwirausaha katering salah satu yang tepat untuk dilirik karena
hal ini dapat mengimbangi prilaku manusia dalam memilih makanan.
Adapun berwirausaha katering merupakan usaha makanan yang bisa
dipanggil pada berbagai acara antara lain pesta perkawinan, seminar ulang
tahun dan lain sebagainya. Kegiatan yang disebutkan tadi tentunya
membutuhkan adanya konsumsi dan biasanya penyelenggara acara
menyewa katering untuk menyiapkan makanan dalam jumlah tertentu.
Wirausaha katering karna dengan perkembangan zaman sekarang jasa
katering (makanan) menjadi adalan utama mereka. Seperti diungkapkan
oleg Menurut Lupiyoadi(2006: 5) ada beberapa faktor orang melakukan
pembelian ulang pada suatu usaha penyedian makanan atau katering
diantaranya cita rasa makanan, harga bisa terjangkau, pelayanan siap cepat
serta siap saji.
Dari hasil melaksanakan wawancara dengan Informan Pemilik Usaha
Katering Maya Sari Budhi Prayeksi ( terlampir II) yang dilaksanakan
pada tanggal 18 Mei 2011, maka dapat dilakukan kesimpulan dari
jawaban Informan tersebut. Dari hasil wawancara tentang pendapat
“Faktor-faktor Keberhasilan Katering Wirausaha CV. Maya Sari Kota
Bengkulu”. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Informan sebagai
berikut :
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memajukan bisnis katering ini. Pada dasarnya setiap usaha katering sudah memiliki tips-tips yang pada umumnya sama. Seperti cara memasarkan, penetapan harga, menu atau pelayanan. berikut tips-tips yang dilakukan katering CV. Maya Sari dalam keberhasilan berwirausaha katering. (1). Pemasaran, membuat brosur sebagai langkah promosi, selain membuat brosur, tidak ada salahnya dari mulut ke mulut atau menjemput bola, (2). Harga, harga yang ditawarkan bersaing dengan harga dipasaran, (3). Pilihan menu, (4) Rasa, menampilkan makanan yang bersih (higienis), (5). Pelayanan, servis yang memuaskan
membangun hubungan yang harmonis dengan pelanggan yang sudah ada, serta memberikan potongan harga jika ada yang membeli dalam jumlah besar atau berulang kali. Pelanggan yang diberikan potongan diskon, tentunya pelanggan tersebut akan tertarik untuk memesan kembali. Ini merupakan strategi yang jitu dalam perkembangan usaha kami.
Selain faktor-faktor pendukung keberhasilan katering diatas, katering CV. Maya Sari sudah mempunyai bentuk fasilitas yang cukup baik, dalam bentuk peralatan sudah berkualitas nasional.
Melakukan pengevaluasian, karna dalam mengevaluasi kami bisa mengukur dan memahami kebutuhan konsumen kami, sehingga kami akan menindak lanjuti dengan jalan mempelajari perkembangan-perkembangan pesanan dan permintaan konsumen kami kedepannya.
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian diatas, faktor-faktor
pendukung keberhasilan wirausaha katering CV .Maya Sari Maya Sari ini
adalah berwirausaha katering akan semakin sukses bila memperhatikan
kebutuhan konsumen, menampilkan makanan yang bersih (higienis) dan
tentunya bila kita mampu memuaskan konsumen dengan aneka rasa
makanan yang ditawarkan oleh katering. Berkerja sama yang baik dengan
konsumen berwirausaha katering sebetulnya merupakan usaha yang tidak
bisa dikerjakan sendiri, maka berwirausaha katering harus menyiapkan
staff yang cukup, baik itu pendekoran, bagian memasak, transportasi
2006), dalam bisnis katering bentuk kerja sama dengan konsumen adalah
suatu layanan yang merangkap dalam promosi dan pemasaran. Dilain
pihak M. Hartono mengatakan produksi yang menggunakan peralatan
yang canggih dan modern, mengutamakan higienitas, inovasi, dan dekorasi
merupakan bukti berusaha konsisten meningkatkan usahanya.
C. Topik Wawancara“Pelaksanaan Wirausaha Katering”
Dari hasil melaksanakan wawancara dengan Informan Pegawai
Wirausaha Katering CV Maya Sari Ibu Sri Hastuti ( terlampir III) yang
dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2011, maka dapat dilakukan
kesimpulan dari jawaban Informan tersebut. Dari hasil wawancara
tentang pendapat “Pelaksanaan Wirausaha Katering CV. Maya Sari
Kota Bengkulu”. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Informan
sebagai berikut :
Dalam bentuk promosi dan pemasaran, kami tidak melakukan promosi dengan melalui televise dan radio serta penyebaran brosur-brosur ke intansi pemerintah, swasta mau masyarakat, namun kami melakukan memperbanyak relasi saja. Agar berhasil dalam berwirausaha katering kami meningkatkan banyak ketekunan, semangat, dan kerja keras adalah modal dan keyakinan tentu sebuah keberuntungan.
Bentuk fasilitas wirausaha katering yang kami ikuti sudah cukup baik, dalam bentuk peralatan sudah berkualitas nasional
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian diatas, salah satu faktor
pendukung keberhasilan wirausaha katering CV. Maya Sari Maya Sari ini,
tidak lepas dari cara serta pelaksanaan wirausaha katering. Hal dasar
untuk jenis usaha ini adalah kita harus menentukan beberapa point penting
sehingga usaha yang akan kita jalankan dapat berjalan sesuai rencana,
beberapa hal yang perlu dilakukan : (a.) Menentukan konsep usaha
katering yang akan dipilih, (b.) Menentukan standar resep andalan
katering, (c.) Membuat Perencanaan Usaha, (d.) Membuat Menu Atau
Daftar Harga, dan (e.) Mempersiapkan segala sesuatu kebutuhan usaha
pokok katering, tempat usaha, peralatan memasak, peralatan makan, dan
perlengkapan penunjang katering. Seperti dikatakan (Edsus: 2010)
Peralatan dan fasilitas usaha makanan juga berpengaruh terhadap
kecepatan, penghematan usaha dan hasil akhir yang memuaskan, mudah
meraih sukses berbisnis katering. Dilain pihak Sri (2010: 7) Ada beberapa
anda mengerti usaha katering tersebut, harga persaing, permodalan,
perlengkapan usaha, penetapan harga, promosi.
1.2.2 Pembahasan
Berdasarkan buku panduan bisnis laris katering oleh Sri (2010: 3)
Membuka bisnis katering tidak harus mempunyai modal yang besar,
dengan keuangan yang terbatas pun, anda dapat mengambangkan bisnis
katering dengan disertai perencanaan yang matang, persiapan yang baik,
niat yang kuat, kesesungguhan, dan keyakinan. Dilain pihak Kasmir
(1993: 27-28) Faktor keberhasilan berwirausaha (a.) Memiliki visi dan
tujuan yang jelas, (b.) Inisiatif dan selalu proaktif, (c.) Berorientasi pada
prestasi, (d.) Kerja keras bertanggung jawab terhadap segala aktifitas, (e.)
Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak,
dan (f.) Tiga sikap pokok dalam berwirausaha yang harus dikembangkan
yaitu, : Jujur, Mempunyai tujuan jangka panjang, Selalu taat berdoa.
Sejalan dengan teori dan hasil penelitian yang telah peneliti uraikan
diatas, maka faktor keberhasilan berwirausaha katering CV. Maya Sari di
Kelurahan Pasar melintang Kota Bengkulu adalah sebagai berikut :
a. Kemampuan dan kemauan yang kuat, tidak ada kemampuan tetapi
banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak
memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang
sukses.
c. Perbanyak jaringan melalui promosi-promosi, jalin hubungan yang baik
dengan konsumen yang sudah ada.
d. Perhatikan nilai gizi, Selain rasa, gizi yang terkandung dalam makanan
juga harus diperhatikan, selalu memperhatikan kebutuhan konsumen
serta menyediakan stok bahan baku
e. Perkaya pengetahuan karyawan (mengikuti pelatihan-pelatihan)
kursus. Sehingga karyawan memiliki wawasan yang luas.
f. Mempersiapkan penunjang keperluan katering, serta transportasi demi
kelancaran katering.
g. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada
kesempatan
Berdasarkan uraian diatas berarti faktor keberhasilan wirausaha katering
CV Maya Sari di Kelurahan Pasar melintang Kota Bengkulu, yang dipimpin oleh
Ny. Budi Prayeksi sudah cukup baik, tersirat bahwa faktor keberhasilan wirausaha
katering sudah didukung oleh Fasilitas, karyawan tetap dan tidak tetap, panggilan
dalam acara-acara besar, memiliki omset satu bulan mencapai Rp. 100.000.000,
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan :
1. Faktor - faktor yang melatar belakangi pengusaha dalam CV. Maya Sari
berwirausaha katering di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu :
a. Mempunyai keyakinan, percaya diri, memiliki mental serta sikap yang
selalu aktif dalam menciptakan suatu karya, dan dijalani dengan
sungguh-sungguh.
b. Berawal dari hobi memasak serta usaha kecil-kecilan (gorengan),
kreativitas, pengalaman, mengetahui produk sejenis dipasaran
(mengetahui makanan yang disenangi).
c. Meningkatkan ketekunan, semangat, dan kerja keras adalah modal dari
sebuah keberhasilan
2. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan wirausaha catering CV. Maya
Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu :
a. Modal kecil bukan alasan untuk menjalankan suatu usaha.
b. Memperhatikan kebutuhan serta selalu berorentasi kepada konsumen,
dan selalu menjalin hubungan yang baik dengan konsumen
c. Menampilkan makanan yang bersih (higienis), memberikan pelayanan
yang istimewa, memberikan pemotongan harga bila ada pembelian
yang lebih banyak, serta pemesanan berulang kali. dan memberikan
snek-snek tambahan diluar pesanan.
d. Memiliki sarana dan prasarana serta pasilitas peralatan yang
berkualitas nasional.
e. Memiliki staf yang cukup, baik itu pendekoran, bagian memasak,
serta bagian transportasi.
5.2 Saran
Dalam penelitian terbukti bahwa faktor-faktor keberhasilan wirausaha
katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu dan
dapat dikemukakan beberapa saran untuk pengembangan dan meningkatkan
wirausaha katering tersebut.
5.2.1 Kepada pemilik atau pengusaha katering CV. Maya Sari, diharapkan
selalu berorentasi dan bereksplorasi kepada karyawan-karyawan
katering serta memberikan layanan-layanan pembekalan, pelatihan dan
pemahaman tentang perkembangan makanan.
5.2.2 Kepada pemilik atau pengusaha katering CV. Maya Sari, diharapkan
selalu mengevaluasi mengukur dan memahami kebutuhan konsumen,
sehingga dapat mengetahui, dan mempelajari
perkembangan-perkembangan pesanan dan permintaan konsumen kedepannya.
5.2.2 Kepada Karyawan wirausaha katering CV. Maya Sari, diharapkan selalu
meningkatkan intensitas perhatianya kepada konsumen, kepada
masakan-masakan yang bersih (higienis), memberikan pelayanan,