• Tidak ada hasil yang ditemukan

DI KELURAHAN PASAR MELINTANG KOTA BENGKULU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DI KELURAHAN PASAR MELINTANG KOTA BENGKULU"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN

WIRAUSAHA KATERING CV. MAYA SARI

DI KELURAHAN PASAR MELINTANG

KOTA BENGKULU

SKRIPSI

OLEH :

TRY MARLENI

NPM : 0721291175

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIDIKAN

(2)

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN

WIRAUSAHA KATERING CV. MAYA SARI

DI KELURAHAN PASAR MELINTANG

KOTA BENGKULU

SKRIPSI

OLEH :

TRY MARLENI

NPM

: 0721291175

PROGRAM STUDI

: Pendidikan Ekonomi

JURUSAN

: Ilmu Pendidikan Sosial

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIDIKAN

(3)

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN

WIRAUSAHA KATERING CV. MAYA SARI

DI KELURAHAN PASAR MELINTANG

KOTA BENGKULU

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Untuk Memenuhi salah satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan

OLEH :

TRY MARLENI

NPM

: 0721291175

PROGRAM STUDI

: Pendidikan Ekonomi

JURUSAN

: Ilmu Pendidikan Sosial

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIDIKAN

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN

WIRAUSAHA KATERING CV. MAYA SARI

DI KELURAHAN PASAR MELINTANG

KOTA BENGKULU

SKRIPSI

OLEH : TRY MARLENI NPM : 0721291175

Disetujui Pembimbing I

Dr. Bahrin, M.Si NIDN 02041263301

Pembimbing II

Drs. Zufiyardi, M.Pd NIP 196011141985111001

Mengetahui

Dekan FKIP UMB,

(5)

DIPERTAHANKAN DI DEPAN TIM PENGUJI SKRIPSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

PADA HARI :Selasa

TANGGAL : 26 Juni 2011

TIM PENGUJI

NAMA TANDA TANGAN

1. Drs. Subandrio, MM (………..) Ketua

2. Drs. Herwan, MDK,MM (………..) Anggota

3. Dr.Bahrin, M.Si (………..) Anggota

4. Drs. Zufiyardi, M.Pd (………..) Anggota .

Mengetahui

Dekan FKIP,

(6)

ABSTRAK

Try Marleni, 2011.Faktor - Faktor Keberhasilan Wirausaha Katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan IPS FKIP UMB Pembimbing 1) Dr. Bahrin, M.Si dan Pembimbing 2) Drs. Zufiyardi, M.Pd.

Kata Kunci: Faktor-Faktor Keberhasilan Wirausaha Katering.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Faktor yang melatar belakangi pengusaha CV. Maya Sari dalam berwirausaha katering di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu, (2) Faktor-faktor apa saja yang mendukung keberhasilan wirausaha katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Faktor yang melatar belakangi pengusaha CV. Maya Sari dalam berwirausaha katering di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu, (2) Mengetahui faktor – fakto yang mendukung keberhasilan wirausaha katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian adalah pengusaha dan karyawan katering Maya Sari. Alat pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh danalisis secara deskriptif.

(7)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Try Marleni

Tempat/Tanggal Lahir : Bengkulu, 31 Maret 1989

Agama : Islam

Status : Belum Kawin Anak dari Bapak/Ibu :Arwin/ Harneli Anak Ke : 3 dari 4 Besaudara Suku Bangsa : Melayu/ Indonesia

Alamat : Jl. Pratu Aidit Rt 6 Rw 2No 54 Kel. Bajak Bengkulu

Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri 6 Bengkulu 2. SMPN 10 Bengkulu 3. SMAN 6 Bengkulu

(8)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Masalah yang besar akan menjadi besar dimata orang yang kecil dan

masalah yang kecil akan menjadi kecil dimata orang yang besar

Lakukan apa yang kamu sukai, sukai apa yang kamu lakukan tetapi

berfikirlah sebelum melakukan sesuatu yang kanu sukai

Kebenaran tidak dapat dibeli dengan harta apapun

Kesederhanaan kunci kesuksesan

PERSEMBAHAN

Ya Allah...karena anugrah dan nikmat yang Kau berikan hamba bisa

bertahan sampai saat ini...Di perjalanan hidupku yang terkadang

sangat melelahkan, telah kutemukan secercah cahaya harapan.

Kupersembahkan dengan penuh cinta :

Terima kasih dan sayang yang mendalam untuk Ayahanda (Arwin) dan

Ibunda (Harneli) yang telah memberikan segenap cinta, kasih sayang,

semangat dan pengorbanan hingga memberikan kekuatan dalam menjalani

hidup. Beriring sembah sujudku

(9)

Datuk dan nenekku yang selalu memberikanku kasih sayang serta do”anya

dalam setiap langkah perjalanan hidupku.

Keluarga besar ku yang telah memberi semangat dan kekuatan.

Sahabat-sahabat baikku yang telah banyak memberikan motivasi” Angga

Apridinata, Rahmi Nuremilia, Sukma Haini, Ria Rafika Wulandari, Wita

Oktimi, Aisah, Nurul, fachri, Mira”

Some one ” Rangga permana Spd ” yang telah membantu, memberikan

motivasi dan menemaniku disaat susah maupun senang dalam pembuatan

skripsiku ini.

Sahabatku sekaligus kakakku yang telah memberikan waktu dan fikirannya

dalam membatuku menyelasaikan skripsiku ini ’’ Hendri Gunawan dan

Doty Harlensi”

Sahabat-Sahabatku Angkatan 2007, Sahabat KKN dan PPL terimakasih

atas do’anya.

Motor Mio ku yang selalu menemani setiap perjalanan yang aku jalani.

(10)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan syukur ke hadiran ALLAH SWT yang

telah memberikan limpahan rahmat dan kesehatan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul ”Faktor-faktor keberhasilan wirausaha Katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu” sebagai

salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan program studi Pendidikan Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah

Bengkulu. Sholawat dan salam kepada junjungan umat, Nabi Muhammad SAW

yang telah memberikan tauladan dalam mengarungi kehidupan kedalam dunia ini.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa tidak lepas dari

bantuan dari pihak lain. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis sampaikan

ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya, kepada yang terhormat :

1. Bapak Drs. Mardan, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pengetahuan Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

2. Ibu Dra. Helmarini,M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Ekonomi

3. Bapak Dr. Bahrin, M.Si selaku pembimbing I

4. Bapak Drs. Zufiyardi, M.Pd selaku pembimbing II

5. Ibu Budi Prayeksi selaku pemilik Wirausaha katering CV. Maya Sari Kota

Bengkulu

6. Seluru Karyawan-karyawati wirausaha katering CV. Maya Sari Kota

Bengkulu

7. Bapak, Ibu dosen pengajar Program Studi pendidikan ekonomi Universitas

(11)

Atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis, penulis

do’akan semoga ALLAH melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada mereka

sesuai dengan amal dan ibadahnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini banyak kekurangan

dan kelemahanya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun dari para pembaca. Harapan penulis semoga skripsi ini

dapat berguna serta bermanfaat bagi penulis dan bagi kita semua.

Bengkulu, Agustus 2011

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... iii

HALAMN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

RIWAYAT HIDUP... vi

KATA PENGANTAR... vii

ABSTRAK... ix

SURAT PERNYATAAN... x

DAFTAR ISI………... xi

DAFTAR TABEL………... xiii

DAFTAR LAMPIRAN………... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 5

1.3 Batasan Masalah... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wirausaha... 7

2.1.1 Pengertian Wirausaha... 7

2.1.2 Karakteristik Berwirausaha... 9

2.1.3 Manfaat Wirausaha... 12

2.1.4 Tujuan dan Etika Wirausaha... 13

2.1.5 Faktor Keberhasilan berwirausaha... 14

(13)

2.2.1 Pengertian Katering... 15

2.2.2 Teknik Membuka Usaha Katering... 16

2.2.3 Kebutuhan Pokok usaha Katering... 16

2.2.4 Kerangka Berfikir Tentang Kewirausahaan... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian……… 20

3.2 Lokasi Peneliti………... 20

3.3 Data dan Informan Penelitian……… .... 20

3.4 Teknik Pengumpulan Data………..……… 22

3.5 Teknik Analisis Data... 24

3.6 Teknik menjamin Keabsahan Data... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Temuan Penelitian... 28

4.1.1 Keadaan Lingkungan Wirausaha katering……... … 28

4.1.2 Keadaan Fisik Wirausaha Katering……….. … 28

4.2 Hasil Wawancara dan Pembahasan………... … 32

4.2.1 Hasil Wawancara……… 32

4.2.2 Pembahasan……….... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………... 42

5.2 Saran………. 43

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel

4.1.1 Tabel Peralatan Wirausaha Katering……… 29

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat izin penelitian dari UMB... 45

2. Lembar hasil wawancara... 46

3. Surat keterangan selesai Penelitian... 52

4. Daftar bimbingan Skrirsi... 53

(16)
(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menyaksikan berbagi

aktivitas manusia banyak orang yang menafsirkan dan memandang bahwa

kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,

kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Oleh sebab itu,

wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun

dalam mutu wirausaha itu sendiri. Sekarang ini kita menghadapi kenyataan

bahwa jumlah wirausahawan Indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa

dikatakan hebat, sehingga persoalan pembangunan wirausaha Indonesia

merupakan persoalan mendesak bagi pembangunan (Alma: 4).

Seorang wirausahawan harus memiliki kemampuan yang kreatif dan

inovatif dalam menemukan dan menciptakan berbagai ide dan peluang dalam

kewirausahaan. Ide akan menjadi peluang apabila wirausaha bersedia

melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus melalui proses

sesuatu yang baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, menganalisis proses

secara mendalam, dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi. Untuk

memperoleh peluang wirausaha harus memiliki berbagai kemampuan untuk

menghasilkan produk atau jasa baru, menghasilkan nilai tambah baru, merintis

usaha baru, melakukan proses atau teknik baru dan mengembangkan

(18)

Pilihan dalam berwirausaha adalah salah satu menciptakan ide dan

mencari peluang dalam berwirausaha, sebelum sampai kepenetapan pilihan

usaha apa yang akan dibuka maka calon usahawan, harus melakukan survey,

observasi lapangan, dan banyak bertanya bagaimana seluk beluk-beluk usaha

bisnis dalam bidang tertentu (Alma: 122). Mengenai ide ini, kadang-kadang

kita mudah menemukan ide, tapi apakah ide ini sesuai dengan kemampuan

dan pengalaman si calon pengusaha, seperti ada pertanyaan apakah anda

menguasai operasionalisasinya?. Faktor kemampuan banyak menyangkut

pengalaman, keterampilan yang dikuasai, misalnya orang yang bisa memasak

dan enak, akan memiliki kemampuan lebih besar untuk mengelolah sebuah

restoran atau membuka usaha katering.

Berdasarkan penjelasan diatas tujuan seseorang melakukan wirausaha

selain untuk mengembangkan daya kreativitas dalam usaha tentunya tak luput

dari pengalaman dan kemampuan yang dimilikinya. Menurut Harris (2000:

19) kemampuan adalah seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan,

keterampilan, kualitas individu untuk melaksanakan kegiatan/pekerjaan.

Berwirausaha Katering adalah salah satu yang tepat untuk dilirik

karena hal ini dapat mengimbangi prilaku manusia dalam memilih makanan,

dilain hal dengan kemajuan zaman, sekarang banyaknya kegiatan atau

acara-acara seperti acara-acara pernikahan dan acara-acara lainnya secara simple dan efisien,

contonya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih

memilih untuk memesan makanan dari pada membuatnya sendiri dengan

(19)

Dalam pemesanan makanan ini mereka hanya akan perlu untuk memilih menu

sajian pada hari acara atau kegiatan tersebut.

Menurut Lupiyoadi (2006: 5) ada beberapa faktor orang melakukan

pembelian ulang pada suatu usaha penyedian makanan atau katering

diantaranya adalah cita rasa makanan, harga bisa terjangkau, perhatian dan

pelayanan cepat serta siap saji. Sedangkan menurut Alma (2003: 36) ada

beberapa faktor pendukung bertambahnya pelanggan suatu jasa, faktor

tersebut adalah pemasaran produk, harga, tempat, promosi, bukti fisik, dan

proses. Melakukan pemasaran dengan tepat sasaran akan semakin

meningkatkan pelanggan(konsumen).

Pada persaingan yang cukup ketat pada bidang jasa makanan,

ternyata usaha katering agar bisa bertahan, atau mengimbangi persaingan

katering-katering lainnya, hal ini harus ditunjang dengan strategi yang

dijalankan dengan menjalankan kualitas makanan dengan harga terjangkau

dan pelayanan yang baik yang ditandai dengan semakin bertambanya jumlah

pelanggan setiap tahunya Nababan (2008: 3). Dilain pihak M. Hartono

mengatakan produksi yang menggunakan peralatan yang canggih dan

modern, mengutamakan higienitas, inovasi, produk yang baik,

makanan-makanan sehat dan tiada henti, meningkatkan inovasi dan dekorasi merupakan

bukti berusaha konsisten meningkatkan usahanya.

Dengan demikian dapat dikatakan pelayanan katering adalah salah

satu wirausaha yang bisa menjanjikan, karena usaha ini masih langkah serta

(20)

serba cepat ini, orang tidak mau lagi bersusah paya dalam menentukan menu

makanan, dalam usaha katering ini menu makanan bisa dipesan dan siap saji.

Adapun salah satu faktor secara perubahan sosial yang mendukung cepatnya

berkembang berwirausaha katering ini adalah meningkatnya jumlah wanita

pekerja mengembangkan dari fungsi di dalam rumah ke fungsi di luar rumah.

Melalui survei awal dan wawancara singkat peneliti dengan

pengelolah katering di Kecamatan Teluk Segara Kelurahan pasar melintang

Kota Bengkulu, ternyata katering CV. Maya Sari telah memberikan

pelayanan terhadap acara-acara yang berstandar nasional, hal ini dapat dilihat

dari pesanan dalam kegiatan MTQN, Pisah sambut Guburnur, Hari raya

kenegaraan (17 Agustus), dalam hal ini dapat dilihat keberhasilan katering

CV. Maya Sari. Adapun faktor dan pendukung dalam keberhasilan

berwirausaha katering tersebut diantaranya : pemilihan lokasi baik itu lokasi

tempat memasak dan lokasi calon pelanggan karna lokasi sebaiknya, pilih

tempat yang mudah dijangkau oleh kendaraan, permodalan ini mendukung

dalam membeli peralatan yang canggih dan moderen serta pendekorasian yang

baik, namun keungan ini dapat dikatakan urutan ketiga setelah kemauan dan

hobi,ss sebagai pemula usaha katering ini dapat menggunakan peralatan dan

perlengkapan masak yang sederhana, kecuali yang memang harus dibeli.

Dari hal itulah peneliti tertarik untuk melakukan kegiatan penelitian

(21)

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor keberhasilan

berwirausaha katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota

Bengkulu. Fokus penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai

berikut :

1. Faktor apa yang melatar belakangi pengusaha CV. Maya Sari dalam

berwirausaha katering di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu ?

2. Faktor-faktor apa yang mendukung keberhasilan wirausaha katering CV.

Maya Sari di Kelurahan Pasar Melinstang Kota Bengkulu ?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan masalah penelitian tersebut diatas, agar dalam

pembahasan tidak menyimpang dari pokok penelitian dan lebih terarah, serta

dengan segala keterbatasan waktu maka penelitian ini dibatasi pada

“Wirausaha Katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota

Bengkulu”

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan maka tujuan penelitian ini

(22)

1. Mengetahui faktor yang melatar belakangi pengusaha CV. Maya Sari

dalam berwirausaha katering di Kelurahan Pasar Melintang Kota

Bengkulu.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mendukung kerbehasilan Wirausaha

Ketering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1. Diharapkan bermanfaat sebagai pengembangan keilmuan, terutama

mengenai kajian yang berhubungan langsung dengan materi perkuliahan

peneliti tentang ( Studi ) mata kuliah kewirausahaan dan studi dalam

kinerja berwirausaha dibidang katering.

2. Penelitian ini sangat berguna bagi peneliti sendiri mengenai kinerja

berwirausaha dibidang katering dalam pelaksanaan pengelolahan, serta

memahami wirausaha katering CV. Maya Sari di Pasar Melintang Kota

Bengkulu.

3. Sebagai inventarisasi dan dokumentasi bagi pengelolah wirausaha

katering.

4. Hasil penelitian ini sangat berguna bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bengkulu khusunya program

studi pendidikan ekonomi dalam menambah ilmu pengetahuan guna

mencapai tujuan pendidikan nasional dalam menciptakan guru pendidikan

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Wirausaha

2.1.1Pengertian Wirausaha

Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan

untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya

atau hidupnya, ia bebas merancang, menentukan mengelola,

mengendalikan semua usahanya, Scarborough dan Zimmerer (1993:5).

Dilain pihak Steinhoff dan Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang

yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk

menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian

wirausaha suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan

pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggung

jawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Pada hakekatnya

kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki

kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara

kreatif.

Ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,

2003: 13), yaitu :

a. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku

yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan,

siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Sanusi, 1994)

(24)

b. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru dan berbeda (to create the new and different)

(Drucker, 1959)

c. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan

inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang

untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer, 1996).

d. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai

suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (Venture)

(Soeharto dan Prawiro, 1997).

e. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu

yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang

bermanfaat memberi nilai lebih.

f. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan

jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru

dan berbeda untuk memenangkan persaingan.

Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas

kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif

dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan

perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang

dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi resiko. Dari segi

karakteristik perilaku, wirausaha adalah mereka yang mendirikan,

mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya

(25)

orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa

setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi

wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan

berusaha. Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan,

(2) kemampuan menanggapi peluang. Berdasarkan hal tersebut maka

definisi kewirausahaan adalah “tanggapan terhadap peluang usaha

yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil

berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif dan inovatif

(Pekerti, 1997).

2.1.2 Karakteristik Berwirausaha a. Motif Berprestasi Tinggi

Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat

berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi

(achievement motive). Menurut Suhanda (dalam Suryana, 2003 : 32) Motif

berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk

mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor

dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seperti yang

dikemukakan oleh Maslow (1934) tentang teori motivasi yang dipengaruhi

oleh tingkatan kebutuhan kebutuhan, sesuai dengan tingkatan

pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan akan

(26)

kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualiazation needs). Menurut Teori

Herzberg, ada dua faktor motivasi, yaitu :

b. Memiliki Perspektif

Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap

masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan

berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang

yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki persepktif dan

pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan

maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya (Suryana, 2003 :

23). Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta

berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun dengan risiko yang mungkin

dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam mencari

peluang tantangan demi pembaharuan masa depan, pandangan yang jauh ke

(27)

sudah ada. Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan mencari suatu

peluang.

c. Memiliki Kreatifitas Tinggi

Menurut Levit, kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru

(thinking new thing), oleh karena itu menurutnya kewirausahaan adalah

berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama

dengan cara-cara baru. Ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha

melihat sesuatu yang lama dan berpikir sesuatu baru dan berbeda. Oleh

karena itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak

ada (generating something from nothing). Rahasia kewirausahaan adalah

dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan

kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang

yang dihadapi tiap hari.

d. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi

Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah

sesulit yang dibayangkan banyak orang, karena setiap orang dalam belajar

berwirausaha. Sesungguhnya kewirausahaan dalam batas tertentu adalah

untuk semua orang. Mengapa? cukup banyak alasan untuk mengatakan hal

itu. Pertama, setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau

sekurang-kurangnya harapan untuk meningkatkan kualitas hidupnya sebagai

manusia. Hal ini merupakan semacam “intuisi” yang mendorong manusia

(28)

2.1.3 Manfaat Wirausaha

Manfaat Wirausaha menurut Usman (1997: 3) yaitu :

a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi

pengangguran, sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang

produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, dan kesejahteraan,

b. Mempunyai peluang untuk mengoptimalkan diri, karena dengan

berwirausaha diri kita akan terpacu untuk menjadi lebih baik dari yang

sekarang ini.

c. Adanya peluang untuk mencapai keuntungan serta tujuan yang

dikehendaki sendiri, terbuka peluang untuk mendemontrasikan potensi

diri secara penuh, dengan maksimal yang semuanya di dapat dari hasil

kerja keras kita. keuntungan secara maksimalTerbuka peluang untuk

membantu masyarakat dengan usaha-usaha

d. Menunjukan bahwa diri kita mampu menjadi pemimpin, yang dapat

menjadi contoh bagi masyarakat lain, sebagai pribadi unggul yang patut

dicontoh, diteladani.

e. Mempunyai peluang untuk dapat membantu masyarakat dengan usaha

yang konkret atau jelas kegiatan usahanya.

Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka manfaat wirausaha ini

bisa menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi

pengangguran sebagai generator pembangunan dibidang produksi

distribusi, serta dapat meningkatkan pemeliharaan lingkungan

(29)

kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap

masyarakat, berwirausaha adalah generator pembangunan lingkungan

pribadi distribusi dalam membimbing kita mampu menjadi pemimpin.

Dalam ilmu berwirausaha kita dilatih untuk bersifat kesabaran, karna

adalah salah satu kunci agar kita selalu di temani dan dibimbing Allah

sabar menghantarkan seseorang menjadi manusia sejati tangguh elegan

dan bermartabat.

2.1.4.Tujuan dan Etika Wirausaha

Melihat manfaat wirausaha diatas maka ada dua tujuan dari

berwirausaha, (a). Mengatasi kesulitan lapangan kerja, meningkatkan

pendapatan masyarakat, dan (b). Mengurangi pengangguran, serta

mengurangi ketergantungan dengan bangsa asing, (Buchari: 2). Dilain

pihak (Merdi: 2009) Tujuan Berwirausaha : (a). Mempersiapkan diri

agar memiliki kemampuan yang cakap dalam menghadapi persaingan

usaha, (b). Menumbuhkan kesadaran berwirausaha dimasyarakat dalam

menciptakan kesempatan kerja, (c). Membudayakan untuk selalu

bersikap kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan setiap peluang yang

ada, (d). Mempersiapkan dan mencetak wirausaha muda dan tangguh.

Terlepas dari tujuan berwirausaha, ada beberapa etika

berwirausaha yang penting dan harus diperhatikan, yaitu : (a). Kejujuran,

(b). Integritas, (c). Menepati Janji, (d). Kesetiaan, (e). Kewajaran, (f).

(30)

Bertanggung jawab. Dalam konteks ekonomi maupun sosial, kejujuran,

integritas dan tepat janji merupakan modal sosial yang dapat

menumbuhkan kepercayaan dan memelihara hubungan baik untuk jangka

panjang, (Suryana: 4)

2.1.5. Faktor Keberhasilan Berwirausaha

Keberhasilan seseorang dalam berwirausaha ditentukan oleh

beberapa faktor yaitu :

a. Kemampuan dan kemauan, orang yang tidak ada kemampuan tetapi

banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak

memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang

sukses.

b. Tekat yang kuat dan kerja keras, orang yang kuat tetapi mau bekerja

keras dan orang yang suka bekerja keras tetapi tidak memiliki tekat

yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.

c. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada

kesempatan.

d. Modal kecil bukan alasan untuk menjalankan suatu usaha, Zimmerer

dalam Suryana (2006: 67)

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengalaman dalam

mengelola usaha memberi pengaruh pada keberhasilan usaha, dalam

(31)

yang kuat seseorang dalam suatu kegiatan usaha bisa menjadi tolak ukur

pandangan dalam berusaha.

2.2 Pengertian katering

Katering berasal dari kata cater yang berarti melayani makanan.

Biasanya, dilakukan untuk melayani pesanan dari konsumen untuk acara

pesta, misalnya pesta pernikahan, pesta ulang tahun, syukuran, dan

acara-acara lainnya. Menurut Loebis (2010: 1) Katering adalah Usaha yang

berkerja dibidang jasa pelayanan makanan. Bisnis catering ini sangat

menjanjikan, berawal dari sebagian masyarakat, sanak keluarga, dan

tetangga bergorong-royong untuk memasak apabila ada peralatan atau acara

istimewa. Sekarang, kebiasaan ini jarang kita jumpai, terutama diperkotaan.

Jasa katering menjadi andalan sehingga terbuka kesempatan luas bagi orang

yang hobi memasak untuk bisnis berwirausaha.

Pada prinsipnya, bisnis katering sepertinya tidak mengenal kata

bangkrut karena selalu saja banyak yang mencari. Berwirausaha katering

akan semakin sukses bila memperhatikan kebutuhan konsumen,

menampilkan makanan yang bersih (higienis) dan tentunya bila kita mampu

memuaskan konsumen dengan aneka rasa makanan yang ditawarkan oleh

catering. Usaha katering sebetulnya merupakan usaha yang tidak bisa

dikerjakan sendiri dan bila anda ingin memulainya, anda harus menyiapkan

staff yang cukup banyak antara lain untuk memasak, transportasi bahkan

(32)

2.2.2 Teknik Membuka Usaha Katering

Teknik membuka usaha katering adalah sebagai berikut.

a. Optimalkan citarasa pada setiap makanan. Tampaknya, hal ini menjadi

faktor utama penentu keberhasilan usaha dalam bidang makanan.

b. Perbanyak jaringan. Usaha katering yang cenderung tidak memiliki

bangunan resmi, seperti restoran atau rumah makan, tampaknya harus

memperbanyak jaringan melalui promosi-promosi. Kemajuan zaman

berupa internet memungkinkan bisnis kuliner ini untuk dipromosikan

di dunia maya. Para pengusaha katering bisa menggunkan akun

pertemanan facebook atau membuat website semacam blog yang

dikhususkan untuk mempromosikan produknya.

c. Perhatikan nilai gizi. Selain rasa, gizi yang terkandung dalam makanan

juga harus diperhatikan.

d. Jaga ketahanan masakan. Usaha katering memang menjual makanan

siap santap yang dikemas sedemikian rupa untuk berbagai acara.

Dalam proses memasak, kebersihan dan cara memasak harus

diperhatikan dengan benar agar makanan yang sudah dipesan dan siap

antar tidak basi.

2.2.3 Kebutuhan Pokok Usaha Katering

Jika Anda telah siap untuk mengembangkan usaha ini, ada

beberapa keperluan dasar yang harus Anda persiapkan :

(33)

Untuk usaha katering skala kecil dapat menggunakan rumah pribadi

sebagai tempat usaha awal hingga usaha katering berkembang lebih

besar dan tidak memungkinkan lagi dilakukan dirumah sendiri. Yang

perlu diperhatikan dalam memilih tempat usaha adalah memiliki area

kerja yang cukup luas untuk dapur atau tempat pengolahan bahan atau

makanan, memiliki fasilitas yang memadai (air, listrik, sistem

pembangunan air yang baik) dekat dengan pasar, tidak mengganggu

masyarakat sekitar.

b.Peralatan Masak

Peralatan yang digunakan pada prinsipnya sama dengan alat rumah

tangga biasa yang hanya saja ukurannya lebih besar karena digunakan

untuk memasak dalam jumlah atau porsi lebih banyak. Peralatan masak

untuk usaha katering antara lain, kompor gas, kompor minyak, rice

cooker katering, aneka panic ukuran besar dan kecil, wajan besar dan

kecil, aneka pisau, gilingan bumbu, dan sebagainya. Peralatan tersebut

wajib dipunyai namun untuk suatu usaha katering pemila hendaknya

pembelian alat disesuaikan dengan kapasitas pesanan dulu. Jangan

sampai modal awal yang ada menjadi membengkak hanya untuk

membeli peralatam saja.

c. Peralatan Makan

Peralatan makan yang dibuthkan untuk setiap usaha katering tidak

sama bergantung pada konsep usaha kateringnya, untuk usaha katering

(34)

garpu, aneka pemanas lauk, mangkuk, meja dan sebagainya.

Sedangkan untuk katering rantanganperalatan yang wajib dimiliki

adalah rantang makan yang dapat memuat nasi dan lauk pauknya.

d. Permodalan

Dibutuhkan dana yang besar untuk melengkapi peralatan makan bagi

usaha katering pesta, Untuk iti pembelian peralatan ini dapat dicicil

sesuaikan dengan jumlah anggaran yang ada. Pengusaha katering dapat

menyewa alat makan dari jasa penyewaan alat pesta yang ada.

e. Perlengkapan Penunjang Katering

Merupakan perlengkapan diluar alat masak yang ada yang berfungsi

untuk mempermudah pekerjaan pada usaha katering . alat-alat tersebut

antara lain lemari es untuk menyimpan bahan , lemari penyimpan alat

(35)

2.2.4 Kerangka Berpikir Tentang Kewirausahaan Bagan 1

KERANGKA BERFIKIR TENTANG KEWIRAUSAHAAN

Faktor Keberhasilan Internal * Kemampuan

* Pengalaman * Motivasi

Faktor Eksternal *Modal

*Lokasi Keberhasilan

Berwirausaha

Lingkungan Fisik,

Soisial dan Budaya

Pendapatan Kesejateraan

*Penyerapan tenaga kerja * Omzet Penghasilan * Keuntungan

(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan pendekatan kualitatif.

Penelitian deskriptif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data,

mencari informasi, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

prilaku yang dapat di amati Moleong, (2007: 4). Penelitian ini tidak ada

langkah yang baku karna langkah-langkahnya tidak linier, sehingga dapat di

mulai dari manapun, penelitianya dapat berubah-ubah atau bersifatemergent.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dilokasi Kelurahan Pasar Melintang Kota

Bengkulu, selama lebih kurang 1 (satu) bulan.

3.3 Data dan Informan Penelitian 3.3.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber

data, dalam penelitian ini diperoleh dari pimpinan dan karyawan pada

wirausausaha katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang

Kota Bengkulu. Data primer dapat berupa hasil survei dan observasi

dengan teknik wawancara atau kuesioner. Yang berupa data awal dari

(37)

yang dirancang untuk menjelaskan sebab akibat atau mengungkapkan

ide-ide, (Sukma,2009). Dalam penelitian ini diperoleh dari pemilik dan

karyawan pada katering CV. Maya Sari di kelurahan Pasar Melintang

Kota Bengkulu.

3.3.2 Data Sekunder

Data Skunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk

memahami masalah yang akan kita teliti, yang berhubungan dengan

objek penelitian, Usman (1997:3) pada wirausaha katering CV. Maya

Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu. Data ini berupa

(company profile, data administratif, serta data pensenstrukturan

personil perusahaan dan dokumentasi). Data sekunder bermanfaat

sekali untuk memperjelas hasil dari penelitian khusunya mendapatkan

pemahaman-pemahaman yang lebih baik.

3.3.3 Informan Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi informan atau sumber data

adalah pengusaha serta karyawan katering CV. Maya Sari yang berada

di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu. Terpilinya informan

atas dasar pertimbangan yang berkaitan erat dengan keberhasilan

(38)

3.3.4 Karekteristik Informan

Menurut (T. Ramli 2003), karakteristik adalah “bawaan, hati,

jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat,

temperamen, watak”. Dilain pihak juga dikatakan Tadkiroatun

Musfiroh (UNY, 2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap

(attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan

keterampilan (skills). Dalam hal ini, karekteristik pengusaha yang

dimaksudkan dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang

dilakukan pengusaha, yang mampu mempengaruhi kebutuhan

konsumen dan mampu mencari peluang dalam berwirausaha,

pengusaha mampu membentuk peningkatan intensitas, dan kualitas

pelaksanaan dalam wirausaha.

3.4 Teknik Pengumpul Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode

deskriftif, dengan pendekatan kualitatif, yaitu teknik pengumpul data dan

mencari informasi, penelitian dilakukan melalui, observasi, wawancara,

interview sumber-sumber informasi non manusia, seperti angket atau

kuisioner, dan sebagainya.

Guba dalam Azmi (2006 : 53-54) tentang berbagai teknik tersebut di

(39)

a. Teknik wawancara

Teknik wawancara yang digunakan biasanya tak terstruktur, terbuka, serta

mengandalkan pada pewawancara dan yang diwawancarai saling

memandang seperti teman sebaya.

b. Observasi

Observasi dilakukan oleh pengamat secara terbuka atau terselubung, dalam

latar yang natural, menggunakan panduan observasi yang terstruktur atau

observasi responsif yang terbuka (open-ended). Dalam observasi itu juga

dapat dicatat sebagai cara membuat catatan dalam buku harian, catatan

tematik, daftar cek, dan sebagainya.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara atau pun alat mengumpulkan data meliputi

dukumen dan catatan arsip yang ada merupakan sumber yang lengkap dan

tersedia yang releven dengan vokus penelitian.

Selanjutnya Guba dalam Azmi (2006 : 55) merekomendasikan

beberapa kegiatan sebagai berikut :

a. Memelihara jurnal-jurnal lapangan (merupakan bagian dari catatan-catatan

lapangan) sebagai tambahan dari data yang dikumpulkan melalui wawancara,

observasi serta menganalisis sumber informasi non manusia, meliputi (a)

buku-buku dalam catatan mengenai kegiatan sehari-hari, (b) buku pribadi

yang berisikan catatan refleksi dan introspektif tentang subyektifitas peneliti

dan isu-isu analitik yang muncul, (c) buku tentang keputusan-keputusan yang

(40)

b. Membuat tindakan pengamanan terhadap berbagai distori yang disebabkan

oleh kehadiran peneliti di tempat penelitian, keterlibatan dengan informan,

kecenderungan-kecenderungan dari semua peserta, serta cara menggunakan

teknik-teknik pengumpulan data.

c. Melakukan tringulasi atas aktivitas pengumpulan data, sumber-sumber data,

dan lain sebagainya

d. Mengumpulkan bahan-bahan referensi yang tepat untuk digunakan dalam

analisis dan konvermasi yang akan dilakukan kemudian. Mengatur

“debriefing” atau pengarahan dengan rekan-rekan sekelompok atau sebaya.

e. Mengembangkan dan melaksanakan audit data. Pendekatan terhadap

informan dilakukan melalui kunjungan secara periodik dan berulang-ulang

ke lapangan

3.5 Teknik Analisis Data

Terwujudnya suatu penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian

sangat tergantung kepeda ketetapan dan kesesuaian penggunaan teknik

analisis data penelitian. Analisis adalah suatu cara berpikir untuk memeriksa,

meneliti, dan menentukan bagian-bagiannya, melihat hubungan antar bagian

serta hubungan bagian-bagian dengan keseluruhan. Selanjutnya Azmi, (2006 :

79) menyebutkan analisis adalah untuk mencari pola-pola dari data deskriptif

yang sangat rinci. Pola-pola menggambarkan arti budaya (kelompok) yang

dimiliki bersama oleh setiap individu, yaitu suatu yang ingin diungkapkan

(41)

langkah-langkah menemukan bagian-bagian dan unsur-unsur arti budaya dan

menemukan susunannya.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis :

A. Reduksi Data.

Reduksi data dimaksudkan sebagai proses penyelesain,

mempokuskan, menyederhanakan, dan mengabstrekan data yang

diperoleh.

B. Penyajian Data.

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun rapi

dan terorganisasi sehingga memungkinkan menarik kesimpulan dari data

tersebut.

C. Penarik Kesiimpulan dan Verifikasi.

Setelah data terkumpul dengan baik kemudian dilakukan penarikan

kesimpulan, yaitu merangkum dan menganalisis data, Azmi dalam

bukunya Hand Out (2006)

3.6 Teknik Menjamin Keabsahan Data

Pengumpulan data kualitatif ini dilakukan langsung oleh peneliti

dengan cara mewawancarai, mengobservasi, serta menganalisis berbagai

dokumen yang relevan dengan fokus penelitian. Spradley dalam bukunya

Etnographic interview dalam Azmi (2006 :57) mengemukakan bahwa

memulai, mengembangkan dan memelihara serta mempertahankan suatu

(42)

walaupun itu merupakansalah satu dari aktivitas yang paling penting yang

harus dilakukan oleh peneliti. Aspek-aspek kultural informan, interaksi

kepribadian informan dan peneliti, perbedaan identitas, serta sedikit

keterampilan antar pribadi (kemampuan peneliti untuk mengajukan

pertanyaan-pertanyaan, mendengar, dan tidak berbicara, memainkan peranan

pasif dan bukanya suatu peranan aktif) mengekspresikan perhatian secara

verbal dan non verbal, semuanya mempengaruhi keabsahan data penelitian

yang di alami.

Untuk menghindari biasanya data, maka Guba dalam Azmi (2006 :

46) menyarankan empat macam kriteria yang dapat dipakai untuk memastikan

kebenaran penelitian kualitatif, satu diantaranya adalah kepercayaan

(credibility). Kriteria kepercayaan ini menghendaki agar informasi yang

didapatkan dapat dipercaya, diyakini, dan disetujui semua pihak. Lincoln dan

Guba merekomendasikan tujuan cara yang dapat dipergunakan untuk

meningkatkan kredibilitas sebuah penelitian,yaitu (1) keterlibatan yang lama

antara peneliti dengan informan (partisipan), (2) observasi yang terus menerus,

(3) triangulasi,yaitu menguji kebenaran tesmuan penelitian melalui sumber

informasi yang beragam, (4) melakukan pembicaraan dengan teman sejawat,

(5) analisis kasus negatif, (6) pengujian ketepatan referensi, dan (7) pengujian

dari anggota peneliti.

Selanjutnya lincoln dan Guba dalam Azmi (2006) mengemukakan

(43)

a. Mengindentifikasi dan melakukan kontak permulaan dengan informan.

Menegoisiasikan persetujuan yang baik dan terinformasikan dengan

informan -informan yang potensial agar informan tahu betul apa yang

ingin dicari peneliti.

b. Membangun dan memelihara serta mempertahankan kepercayaan selama

pengkajian itu dengan masing-masing informan yang terlibat.

c. Mengidentifikasi, memupuk kesedian dan kerja sama serta menggunakan

informan-informan selama pengkajian itu.

Catatan lapangan dalam bentuk deskripsi terinci dan akurat serta

catatan reflektif akan lebih menyakinkan keabsahan data yang terkumpul.

Spradly mengingatkan supaya dalam menulis catatan diperlukan kehati-hatian

dalam menggunakan bahasa dan mencatat apa adanya (tidak bersifat

subyektif). Selanjutnya Sanafiah, Faisal dalam Sugiyono (2006: 376) nilai

transfer berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat

diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Oleh karena itu orang bisa

memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada yang ingin menerapkan

hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus

(44)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

4.1.1 Keadaan Lingkungan Wirausaha katering

Wirausaha Katering ini berdiri pada tahun 1975, terdaftar di

pNotaris 1991 usaha ini dipimpin oleh BUDHI PRAYEKSI. Status

wirausaha ini sudah menjadi sebuah perusahaan yang bernama CV.

MAYA SARI KATERING. Kondisi lingkungan Wirausaha Katering

sudah baik memiliki bangunan sendiri, perumahan permanen.

Keadaan lingkungan perusaan aman sebab lingkungan tersebut

dikelilingi oleh pagar. Sebelah selatan berbatasan dengan perumahan

penduduk, sebelah timur berbatasan dengan perumahan penduduk,

Sebelah barat berbatasan dengan jalan raya.

4.1.2 Keadaan Fisik Wirausaha Katering

Nama Perusahaan : CV. MAYA SARI

Telp/ Fax : (0736) 22854

No Handpone : 0813 6704 0145

Alamat : Jl Letkol Santoso No 17 Kel. Pasar Melintang

Kota Bengkulu

Sumber : (Profil Wirausaha Katering CV Maya Sari, 2011)

(45)

No Nama Peralatan Jumlah Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Sendok Piring Mangko Sop Sedok Piring Garpu Makan Pemoles Mentega Sendok Puding Sendok Teh Garpu Gelas Peso Kulkas Prizer Reskulker Kuali Dandang Kompor gas Termos Nasi Bufet Bufet Kendaraan (Mobil) 3000 Buah 3000 Buah 432 Buah 100 Buah 100 Buah 100 Buah 100 Buah 100 Buah 100 Buah 100 Buah 1000 Buah 100 Buah 4 Buah 1 Buah 3 Buah 10 Buah 10 Buah 5 Buah 20 Buah 6 Sed 6 Sed 3 unit Kualitas Sedang Kualitas Sedang Kualitas sedang Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Sedang Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Baru Kualiatas Lama Kualitas Baru Kualitas Nasional Kualitas Nasional Kualitas Baru Kualitas Baru Kualitas Lama Kualitas Baru

-Sumber : (Peralatan Wirausaha Katering CV. Maya Sari, 2011)

(46)

No Nama Makanan Handalan Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Sop Timbio

Udang Goreng Roti

Daging Sapi Lada Hitam

Ikan Pilet Asam Manis

Ayam Panggang Rica

Cah Brokoli + Jamur

Pegedei Jagung

Sambal Lalap

Kerupuk, Buah, Air

Minuman Es Kokil

Sumber : (Daftar Menu Handalan Wirausaha Katering CV. Maya Sari, 2011)

(47)

STRUKTUR ORGANISASI

WIRAUSAHA KATERING MAYA SARI BENGKULU

Sumber : (Profil Organisasi Katering CV. Maya Sari, 2011)

4.2 Hasil Penelitian

Ketua/Pemilik Usaha

BUDI PROYEKSI

Bendahara

ENDA HANDAYANI

Sekretaris

SRI HASTUTI

Asisten Peralatan DEDI

Asisten Lapangan HAMZAH

Pengelolah makanan UMI HANIPAH

Pegawai Tetap : 20 Orang

(48)

4.2.1 Hasil Wawancara

A. Topik Wawancara “Faktor Yang Melatar Belakangi Pengusaha Katering”

Dari hasil melaksanakan wawancara dengan Informan Pemilik Usaha

Katering Maya Sari Budhi Prayeksi ( terlampir I) yang dilaksanakan

pada tanggal 12 Mei 2011, maka dapat dilakukan kesimpulan dari

jawaban Informan tersebut. Dari hasil wawancara tentang pendapat

“Faktor yang melatar belakangi pengusaha Katering CV. Maya Sari

Kota Bengkulu”. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Informan

sebagai berikut :

Berwirausaha saat ini merupakan pilihan hidup yang menjanjikan untuk meraih kesuksesan. Peluang usaha dapat kami ciptakan melalui ide kreatif dan inovatif dari sumber-sumber dan bahan baku muda kami jangkau. Ide dapat menjadi peluang usaha berawal dari : Hobi, Keterampilan serta pengalaman pribadi, dan berkreasi pada hari besar atau peristiwa yang ada di sekitar. Untuk memulai berwirausaha hal pertama yang harus dilakukan adalah menemukan ide dan peluang usaha yang cocok dilakukan. Proses menemukan ide dan peluang usaha dapat ditemukan karena kami mengalami kejadian yang rutin atau hasil dari pengamatan kami, Sebagai contoh : Katering.

(49)

dijalani dengan sungguh-sungguh, maka dapat dikatakan makanan adalah kebutuhan setiap orang. Pada awalnya sebagian masyarakat, sanak saudara dan tetangga bergotong royong untuk memasak apabila ada perayaan atau acara istimewa, dengan perkembangan zaman sekarang jasa katering (makanan) menjadi adalan utama mereka.

Bagi kami, berwirausaha katering adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil karyanya. Dalam berwirausaha katering ini awalnya kami memang memiliki keterampilan dibidang memasak, serta dipengaruhi oleh faktor hobi, karna melihat kebutuhan serta permintaan konsumen meningkat maka kami mengikuti pendidikan-pendidikan yang mengarah ke jurusan jasa boga. Ketika kami ingin memulai usaha dalam bisang katering ini, maka yang pertama kali harus dipersiapkan adalah mental, Setelah sekiranya beban mental sudah teratasi, maka hal berikutnya adalah masalah operasional, kita harus menentukan beberapa point penting sehingga usaha yang akan kita jalankan sesuai rencana, yang pertama : Menentukan konsep usaha katering yang akan dipilih, yang kedua : Menentukan standar resep andalan katering, Yang ketiga : Memiliki patokan dan perbandingan yang sesuai perencanaan usaha yang dibuat dan yang keempat : Mempersiapkan segala sesuatu kebutuhan usaha katering.

(50)

peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal, terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkrit, terbuka kesempatan untuk menjadi bos. Selain tujuan diatas maka adapun manfaat berwirausaha adalah sebagai berikut bisa menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran, memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan punya kepribadian unggul yang pantas diteladani, berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri disiplin, tekun dan jujur, dalam menghadapi pekerjaan, berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros. Untuk meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas, Menyadarkan masyarakat atau memberikan kesadaran berwirausaha yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat, menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian diatas, faktor yang melatar

belakangi pengusaha katering CV. Maya Sari ini adalah berawal dari hobi

memasak, serta semangat dan kemauan yang kuat, serta mempunyai

keyakinan bahwa berwirausaha katering sepertinya tidak mengenal kata

bangkrut. Selain mengembangkan kretivitas seseorang dalam

berwirausaha, faktor pendukung keberhasilan wirausaha katering CV.

Maya Sari ini, tidak lepas dari tujuan dan manfaat berwirausaha, dalam

berwirausaha katering, maka manfaat wirausaha katering ini bisa

(51)

sebagai generator pembangunan dibidang produksi distribusi. Disamping

itu tujuan dari berwirausaha ini bisa mengatasi kesulitan lapangan

pekerjaan serta mengurangi ketergantungan dengan bangsa asing. Seperti

diungkapkan Usman (1997: 3) Mempunyai peluang untuk dapat

membantu masyarakat dengan usaha yang kongkret atau jelas. Dilain

pihak (Buchari : 2) Tujuan Berwirausaha mepersiapkan generasi penerus

memiliki kemampuan yang cakap dalam menghadapi persaingan usaha.

Berwirausaha katering salah satu yang tepat untuk dilirik karena

hal ini dapat mengimbangi prilaku manusia dalam memilih makanan.

Adapun berwirausaha katering merupakan usaha makanan yang bisa

dipanggil pada berbagai acara antara lain pesta perkawinan, seminar ulang

tahun dan lain sebagainya. Kegiatan yang disebutkan tadi tentunya

membutuhkan adanya konsumsi dan biasanya penyelenggara acara

menyewa katering untuk menyiapkan makanan dalam jumlah tertentu.

Wirausaha katering karna dengan perkembangan zaman sekarang jasa

katering (makanan) menjadi adalan utama mereka. Seperti diungkapkan

oleg Menurut Lupiyoadi(2006: 5) ada beberapa faktor orang melakukan

pembelian ulang pada suatu usaha penyedian makanan atau katering

diantaranya cita rasa makanan, harga bisa terjangkau, pelayanan siap cepat

serta siap saji.

(52)

Dari hasil melaksanakan wawancara dengan Informan Pemilik Usaha

Katering Maya Sari Budhi Prayeksi ( terlampir II) yang dilaksanakan

pada tanggal 18 Mei 2011, maka dapat dilakukan kesimpulan dari

jawaban Informan tersebut. Dari hasil wawancara tentang pendapat

“Faktor-faktor Keberhasilan Katering Wirausaha CV. Maya Sari Kota

Bengkulu”. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Informan sebagai

berikut :

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memajukan bisnis katering ini. Pada dasarnya setiap usaha katering sudah memiliki tips-tips yang pada umumnya sama. Seperti cara memasarkan, penetapan harga, menu atau pelayanan. berikut tips-tips yang dilakukan katering CV. Maya Sari dalam keberhasilan berwirausaha katering. (1). Pemasaran, membuat brosur sebagai langkah promosi, selain membuat brosur, tidak ada salahnya dari mulut ke mulut atau menjemput bola, (2). Harga, harga yang ditawarkan bersaing dengan harga dipasaran, (3). Pilihan menu, (4) Rasa, menampilkan makanan yang bersih (higienis), (5). Pelayanan, servis yang memuaskan

(53)

membangun hubungan yang harmonis dengan pelanggan yang sudah ada, serta memberikan potongan harga jika ada yang membeli dalam jumlah besar atau berulang kali. Pelanggan yang diberikan potongan diskon, tentunya pelanggan tersebut akan tertarik untuk memesan kembali. Ini merupakan strategi yang jitu dalam perkembangan usaha kami.

Selain faktor-faktor pendukung keberhasilan katering diatas, katering CV. Maya Sari sudah mempunyai bentuk fasilitas yang cukup baik, dalam bentuk peralatan sudah berkualitas nasional.

Melakukan pengevaluasian, karna dalam mengevaluasi kami bisa mengukur dan memahami kebutuhan konsumen kami, sehingga kami akan menindak lanjuti dengan jalan mempelajari perkembangan-perkembangan pesanan dan permintaan konsumen kami kedepannya.

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian diatas, faktor-faktor

pendukung keberhasilan wirausaha katering CV .Maya Sari Maya Sari ini

adalah berwirausaha katering akan semakin sukses bila memperhatikan

kebutuhan konsumen, menampilkan makanan yang bersih (higienis) dan

tentunya bila kita mampu memuaskan konsumen dengan aneka rasa

makanan yang ditawarkan oleh katering. Berkerja sama yang baik dengan

konsumen berwirausaha katering sebetulnya merupakan usaha yang tidak

bisa dikerjakan sendiri, maka berwirausaha katering harus menyiapkan

staff yang cukup, baik itu pendekoran, bagian memasak, transportasi

(54)

2006), dalam bisnis katering bentuk kerja sama dengan konsumen adalah

suatu layanan yang merangkap dalam promosi dan pemasaran. Dilain

pihak M. Hartono mengatakan produksi yang menggunakan peralatan

yang canggih dan modern, mengutamakan higienitas, inovasi, dan dekorasi

merupakan bukti berusaha konsisten meningkatkan usahanya.

C. Topik Wawancara“Pelaksanaan Wirausaha Katering”

Dari hasil melaksanakan wawancara dengan Informan Pegawai

Wirausaha Katering CV Maya Sari Ibu Sri Hastuti ( terlampir III) yang

dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2011, maka dapat dilakukan

kesimpulan dari jawaban Informan tersebut. Dari hasil wawancara

tentang pendapat “Pelaksanaan Wirausaha Katering CV. Maya Sari

Kota Bengkulu”. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Informan

sebagai berikut :

(55)

Dalam bentuk promosi dan pemasaran, kami tidak melakukan promosi dengan melalui televise dan radio serta penyebaran brosur-brosur ke intansi pemerintah, swasta mau masyarakat, namun kami melakukan memperbanyak relasi saja. Agar berhasil dalam berwirausaha katering kami meningkatkan banyak ketekunan, semangat, dan kerja keras adalah modal dan keyakinan tentu sebuah keberuntungan.

Bentuk fasilitas wirausaha katering yang kami ikuti sudah cukup baik, dalam bentuk peralatan sudah berkualitas nasional

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian diatas, salah satu faktor

pendukung keberhasilan wirausaha katering CV. Maya Sari Maya Sari ini,

tidak lepas dari cara serta pelaksanaan wirausaha katering. Hal dasar

untuk jenis usaha ini adalah kita harus menentukan beberapa point penting

sehingga usaha yang akan kita jalankan dapat berjalan sesuai rencana,

beberapa hal yang perlu dilakukan : (a.) Menentukan konsep usaha

katering yang akan dipilih, (b.) Menentukan standar resep andalan

katering, (c.) Membuat Perencanaan Usaha, (d.) Membuat Menu Atau

Daftar Harga, dan (e.) Mempersiapkan segala sesuatu kebutuhan usaha

pokok katering, tempat usaha, peralatan memasak, peralatan makan, dan

perlengkapan penunjang katering. Seperti dikatakan (Edsus: 2010)

Peralatan dan fasilitas usaha makanan juga berpengaruh terhadap

kecepatan, penghematan usaha dan hasil akhir yang memuaskan, mudah

meraih sukses berbisnis katering. Dilain pihak Sri (2010: 7) Ada beberapa

(56)

anda mengerti usaha katering tersebut, harga persaing, permodalan,

perlengkapan usaha, penetapan harga, promosi.

1.2.2 Pembahasan

Berdasarkan buku panduan bisnis laris katering oleh Sri (2010: 3)

Membuka bisnis katering tidak harus mempunyai modal yang besar,

dengan keuangan yang terbatas pun, anda dapat mengambangkan bisnis

katering dengan disertai perencanaan yang matang, persiapan yang baik,

niat yang kuat, kesesungguhan, dan keyakinan. Dilain pihak Kasmir

(1993: 27-28) Faktor keberhasilan berwirausaha (a.) Memiliki visi dan

tujuan yang jelas, (b.) Inisiatif dan selalu proaktif, (c.) Berorientasi pada

prestasi, (d.) Kerja keras bertanggung jawab terhadap segala aktifitas, (e.)

Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak,

dan (f.) Tiga sikap pokok dalam berwirausaha yang harus dikembangkan

yaitu, : Jujur, Mempunyai tujuan jangka panjang, Selalu taat berdoa.

Sejalan dengan teori dan hasil penelitian yang telah peneliti uraikan

diatas, maka faktor keberhasilan berwirausaha katering CV. Maya Sari di

Kelurahan Pasar melintang Kota Bengkulu adalah sebagai berikut :

a. Kemampuan dan kemauan yang kuat, tidak ada kemampuan tetapi

banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak

memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang

sukses.

(57)

c. Perbanyak jaringan melalui promosi-promosi, jalin hubungan yang baik

dengan konsumen yang sudah ada.

d. Perhatikan nilai gizi, Selain rasa, gizi yang terkandung dalam makanan

juga harus diperhatikan, selalu memperhatikan kebutuhan konsumen

serta menyediakan stok bahan baku

e. Perkaya pengetahuan karyawan (mengikuti pelatihan-pelatihan)

kursus. Sehingga karyawan memiliki wawasan yang luas.

f. Mempersiapkan penunjang keperluan katering, serta transportasi demi

kelancaran katering.

g. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada

kesempatan

Berdasarkan uraian diatas berarti faktor keberhasilan wirausaha katering

CV Maya Sari di Kelurahan Pasar melintang Kota Bengkulu, yang dipimpin oleh

Ny. Budi Prayeksi sudah cukup baik, tersirat bahwa faktor keberhasilan wirausaha

katering sudah didukung oleh Fasilitas, karyawan tetap dan tidak tetap, panggilan

dalam acara-acara besar, memiliki omset satu bulan mencapai Rp. 100.000.000,

(58)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan :

1. Faktor - faktor yang melatar belakangi pengusaha dalam CV. Maya Sari

berwirausaha katering di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu :

a. Mempunyai keyakinan, percaya diri, memiliki mental serta sikap yang

selalu aktif dalam menciptakan suatu karya, dan dijalani dengan

sungguh-sungguh.

b. Berawal dari hobi memasak serta usaha kecil-kecilan (gorengan),

kreativitas, pengalaman, mengetahui produk sejenis dipasaran

(mengetahui makanan yang disenangi).

c. Meningkatkan ketekunan, semangat, dan kerja keras adalah modal dari

sebuah keberhasilan

2. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan wirausaha catering CV. Maya

Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu :

a. Modal kecil bukan alasan untuk menjalankan suatu usaha.

b. Memperhatikan kebutuhan serta selalu berorentasi kepada konsumen,

dan selalu menjalin hubungan yang baik dengan konsumen

c. Menampilkan makanan yang bersih (higienis), memberikan pelayanan

yang istimewa, memberikan pemotongan harga bila ada pembelian

yang lebih banyak, serta pemesanan berulang kali. dan memberikan

snek-snek tambahan diluar pesanan.

(59)

d. Memiliki sarana dan prasarana serta pasilitas peralatan yang

berkualitas nasional.

e. Memiliki staf yang cukup, baik itu pendekoran, bagian memasak,

serta bagian transportasi.

5.2 Saran

Dalam penelitian terbukti bahwa faktor-faktor keberhasilan wirausaha

katering CV. Maya Sari di Kelurahan Pasar Melintang Kota Bengkulu dan

dapat dikemukakan beberapa saran untuk pengembangan dan meningkatkan

wirausaha katering tersebut.

5.2.1 Kepada pemilik atau pengusaha katering CV. Maya Sari, diharapkan

selalu berorentasi dan bereksplorasi kepada karyawan-karyawan

katering serta memberikan layanan-layanan pembekalan, pelatihan dan

pemahaman tentang perkembangan makanan.

5.2.2 Kepada pemilik atau pengusaha katering CV. Maya Sari, diharapkan

selalu mengevaluasi mengukur dan memahami kebutuhan konsumen,

sehingga dapat mengetahui, dan mempelajari

perkembangan-perkembangan pesanan dan permintaan konsumen kedepannya.

5.2.2 Kepada Karyawan wirausaha katering CV. Maya Sari, diharapkan selalu

meningkatkan intensitas perhatianya kepada konsumen, kepada

masakan-masakan yang bersih (higienis), memberikan pelayanan,

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik rumah tinggal dan karakteristik permukiman di atas air Kelurahan Pasar Belakang lalu membandingkan dengan teori

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASAR KLIWON..

Tugas akhir dengan judul “ ANALISIS PERBEDAAN PENDAPATAN PEDAGANG PASAR TRADISIONAL SEBELUM DAN SETELAH KEBERADAAN PASAR MODERN DI KELURAHAN BLIMBING KOTA MALANG

Oleh karena itu, wilayah permukiman penduduk yang berada disekitar pantai yang memiliki morfologi berupa teluk, seperti di Kelurahan Pasar Bengkuku dan Pondok Besi Kota

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi mutu ikan lele asap yang diperdagangkan di Pasar Panorama Kota Bengkulu dilihat dari total mikroorganismeselama penyimpanan

Menyajikan data hasil penelitian mengenai kategori usia, jenis kelamin, pendidikan, hipertensi, dan aktivitas olahraga pada lansia di dusun I desa pasar melintang

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 5 (lima) jenis ikan laut yang dibeli di Pasar Minggu Kota Bengkulu, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah

moral ekonomi pedagang ikan asin yang berada di Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan.. Sibolga Kota, Kota