10
Vol. 4 No. 1 Juli 2017
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCL
(
STUDENT CENTERED LEARNING
) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
MAHASISWA
Dorris Yadewani
Manajemen Informatika, AMIK Jayanusa, Jl. Olo Ladang No. 1 Padang email : [email protected]
Abstract
The purpose of this study is To know the effect of Student Centered Learning (SCL) learning method on Student Learning achievement in Advanced Management course at STMIK Jayanusa Padang. This type of research is descriptive.Researchers use data collection methods Library Research (Research Library) and Field Research (Field Research) by way of interviews and questionnaires. The result of this research shows that there is no influence between SCL learning method toward student learning motivation in Advanced Management course at STMIK Jayanusa Padang. So it can be concluded that there are other factors that influence the motivation of student learning in advanced management courses in STMIK Jayanusa Padang.
Keywords :Learning methods, Student Centered Learning, Motivation
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran Student Centered Learning ( SCL) terhadap prestasi Belajar Mahasiswa pada matakuliah Manajemen Lanjutan di STMIK Jayanusa Padang. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif selanjutnya peneliti menggunakan metode pengumpulan data Library Research ( Penelitian Pustaka ) serta Field Research ( Penelitian Lapangan) dengan cara wawancara dan kuisioner. HAsil dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada pengaruh antara metode pembelajaran SCL terhadap motivasi belajar mahasiswa pada matakuliah Manajemen Lanjutan di STMIK Jayanusa Padang. Sehingga dapat di simpulkan bahwa ada factor lain yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa pada mata kuliah manajemen lanjutan di STMIK Jayanusa Padang.
Kata Kunci : Metode Pembelajaran, SCL, Motivasi Belajar
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Penggunaan metode pembelajaran yang dilakukan oleh seorang dosen dalam menyampaikan materi yang diajarkan sangat berperan kepada hasil yang akan di peroleh
11
Vol. 4 No. 1 Juli 2017
mampu menjawab pemasalahan yang menggunakan metode belajar berbasis TCL (Teacher Centered Learning). TCL merupakan pende-katan yang dinilai memandang semua murid sama. Untuk beberapa kondisi kegi-atan TCL memang sudah cukup baik, akan tetapi ketika berhadapan dengan kondisi murid yang memiliki beragam karakter yang berbeda-beda maka paradigma ini sudah tidak bijak diterapkan lagi. [1]
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi suasana belajar yang menyenangkan dan memungkinkan para mahasiswa untuk mengembangkan kreatifitas yang nantinya mampu meningkatkan motivasi mahasiswa dalam belajar. Karena motivasi merupakan faktor penting seorang mahasiswa dalam proses pembelajaran karena dapat membantu mahasiswa dalam memperoleh nilai akademik sesuai dengan yang diinginka serta memiliki kepuasan dalam diri terhadap hasil yang di capai. Setiap mahasiswa juga memiliki sikap dan penilaian yang berbeda beda terhadap proses belajar mengajar yang mereka jalani.
Saat ini di STMIK Jayanusa Padang sudah menerapkan metode pembelajaran SCL (Student Centered Learning) begitu juga pada matakuliah Manajemen Lanjutan. Mata Kuliah Manajemen Lanjutan merupakan mata kuliah lanjutan dari pengantar manajemen yang mana kompetensi dari mata kuliah ini adalah Membangun kapabilitas (karakter dan kompetensi) mahasiswa dengan menekankan pembentukan sikap profesional, berintegritas, dan memiliki kompetensi praktis dan halus, seperti komunikasi, kepemimpinan, negosiasi, kewirausahaan, team building, dan interpersonal skills.
Berdasarkan observasi semetara, metode belajar SCL yang di terapkan pada
matakuliah manajemen lanjutan membuat mahasiswa aktif dan kreatif ini dapat dilihat dari partisipasi mahasiswa dalam menerima materi yang di berikan oleh dosen. Materi banyak di lakukan dengan cara berdiskusi, sehingga mahasiswa berani mengemukakan pendapat, belajar memecahkan masalah yang dihadapi , berani dalam mengambil keputusan, berkomunikasi dengan baik serta tidak takut pada dosen. Begitu juga dalam hal motivasi belajar mahasiswa cukup baik, ini dapat dilihat dari tingkat kehadiran mahasiswa yang mengikuti perkuliahan cukup tinggi, semangat belajar dari masing – masing mahasiswa sudah baik , begitu juga dengan tugas yang diberikan ke pada mahasiswa,mahasiswa mampu menyelasikan tugas sesuai dengan yang di harapakan sehingga nilai akhir yang di peroleh mahasiwa pun rata – rata juga sesuai dengan yang di harapakan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh metode pembelajaran dengan pendekatan SCL terhadap motivasi Belajar Mahasiswa pada matakuliah Manajemen Lanjutan di STMIK Jayanusa Padang.
Dari penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
“Pengaruh Metode Pembelajaran dengan
Pendekatan SCL Terhadap Motivasi
Belajar Mahasiwa”
Metode Pembelajaran
12
Vol. 4 No. 1 Juli 2017
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, akan tetapi tidak semua metode pembelajaran sesuai digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Banyak metode yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyajikan materi pelajaran kepada siswa-siswa seperti metode ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi, penampilan, metode studi mandiri, latihan sesama teman, simulasi, studi kasus dan lain sebagainya.[2]
Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan oleh seorang pendidik dalam memilih metode pembelajaran sebagaimana dikemukakan oleh Iskandarwassid, di antaranya: Karakteristik peserta didik, kompetensi dasar yang diharapkan, bahan ajar, waktu yang tersedia, sarana/prasarana belajar, dan kemampuan pengajar memilih serta menggunakan metode pembelajaran [3]
SCL (Student Centered Learning)
Metode pembelajaran dengan pendekatan SCL merupakan metode pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses belajar -mengajar. Menurut Hall (dalam, Nugraheni: 2007) yang dikutip dalam blog exploration on learning, mengemukakan bahwa SCL adalah tentang bagaimana membantu siswa menemukan gaya belajarnya sendiri, memahami motivasi dan menguasai keterampilan belajar yang paling sesuai bagi mereka. [4]
Selanjutnya meurut Hesson (2007: 628) menjelaskan bahwa SCL model is teaching integrative thinking, based on existing models of creativity and synthesis. In this model, the student is put includes instructors, specialists and the public. Pada strategi pembelajaran SCL, berartimahasiswa harus didorong untuk memiliki motivasi dalam diri mereka sendiri kemudian berupaya keras mencapai
kompentensi yang diinginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memperbanyak waktu berdiskusi, sehingga mahasiswa mampu dan berani mengemukakan pendapat. Harapannya dengan diterapkan system pembelajaran SCL, maka mahasiswa dapat berpartisipasi secara aktif, memiliki daya kritis, mampu menganalisa dan dapat memecahkan permasalahan.[5]
SCL atau Student Centered Learning merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang memfasilitasi pembelajar untuk terlibat dalam proses experiential learnig. Bila pembelajar itu dapat dikategorikan ke dalam tipe-tipe activist, reflector, theorist, dan pragmatist, berarti pendekatan SCL tersebut merupakan metode yang dapat memfasilitasi pembelajar, dalam hal ini mahasiswa sehingga secara langsung ataupun tidak dapat terlibat dalam proses pembelajaran [6]
13
Vol. 4 No. 1 Juli 2017
menyampaikan pendapatan ketika berdiskusi dan pembelajaran menjadi miliknya sendiri.
Motivasi Belajar
Menurut Mulyasa (2003:112) motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi. Seorang mahasiswa akan belajar bila ada faktor pendorongnya yang disebut motivasi [7]
Motivasi belajar merupakan suatu dorongan pada diri mahasiswa baik secara intrinsik maupun secara ekstrinsik yang dapat menimbulkan kegiatan untuk belajar lebih efektif. Makin tinggi motivasi belajar yang dimiliki mahasiswa, makin besar pula usaha yang dilakukan mahasiswa untuk mencapai hasil belajar yang tinggi (Sukiniarti, 2006).[8]
Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah factor individual yang terdiri dari: kematangan, kecerdasan, latihan, motivasi dan factor pribadi. Faktor social yang mempengaruhi motivasi adalah: keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat dalam belajar dan motivasi social. Pendapat lain tentang yang mempengaruhi motivasi adalah factor internal: factor jasmani, kesehatan, cacat tubuh. Faktor psikologis terdiri dari: intelegensi, minat dan motivasi, perhatian dan bakat, kematangan dan kesepian. Selanjutnya factor kelelahan terdiri dari kelelahan jasmani dan rohani. Faktor eksternal antara lain: factor keluarga yang terdiri dari: cara orang tua mendidik, hubungan antar keluarga, suasana rumah. Faktor sekolah terdiri dari: metode belajar dan kurikulum, hubungan pendidik dan peserta didik, disiplin, alat pengajaran dan jadwal, dukungan fasilitas pembelajaran. Faktor masyarakat antara lain adalah: kegiatan
peserta didik dalam masyarakat, mass media dan lain-lain.( Sardiman:2013) [9]
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menyajikan satu gambar yang terperinci tentang satu situasi khusus, setting sosial, atau hubungan. Sementara, digunakan pendekatan metode deskriptif kuantitatif dimaksudkan untuk melakukan eksplorasi dan klarifikasi mengenai masalah yang sedang diteliti, dengan jalan mendeskripsikan variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti melalui kuantifikasi.
Objek Penelitian
Dalam penuisan ini, objek penelitian yang dipilih oleh penulis adalah Mahasiswa yang mengambil mata kuliah Manajemen Lanjutan di STMIK Jayanusa semester genap pada tahun ajaran 2016/2017.
Populasi dan sampel
Populasi dan sampel merupakan dua hal yang sangat penting dalam penelitian. Keduanya memiliki hubungan yang sangat erat karena yang satu merupakan bagian dari yang lain.
Populasi
Peneliti mengambil populasi yakni Mahasiswa yang mengambil mata kuliah Manajemen Lanjutan di STMIK Jayanusa semester genap pada tahun ajaran 2016/2017
Sampel
14
Vol. 4 No. 1 Juli 2017
Jumlah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah manajemen lanjutan sebanyak 49 orang.
Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung melalui penelitian lapangan yaitu jawaban dari hasil wawancara dan kuisioner yang diberikan kepada mahasiswa STMIK jayanusa Padang yang mengambil matakuliah Manajemen Lanjutan aktif pada semester genap tahun ajaran 2016/2017 b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh seperti studi keperpustakaan, dengan membaca/mempelajari buku-buku teks, catatan kuliah, makalah, jurnal, internet, dan bahan-bahan seminar. Pengamatan kegiatan yang berlangsung dilapangan yang berkaitan dengan penelitian ini.
Sumber Data
a. Responden, yaitu Mahasiswa yang mengambil mata kuliah Manajemen Lanjutan di STMIK Jayanusa semester genap pada tahun ajaran 2016/2017. b. Literatur, yaitu data kepustakaan yang
memiliki hubungan dengan penelitian.
Defenisi Operasional
Gambar 1. Defenisi Operasional
Teknik Pengumpulan Data
Secara teknis dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut
a. Library Research ( Penelitian Pustaka )
b. Field Research ( Penelitian Lapangan) 1. Kuesioner
2. Wawancara
Metode Analisis Data
Untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran terhadap motivasi belajar dalam penelitian ini ialah menggunakan regresi linear tunggal. Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu metode pembelajaran (X) dan motivasi belajar (Y) maka bentuk persamaan regresi Y atas X adalah sebagai berikut: Ŷ= a + bx
Keterangan
a : Y pintasan (nilai Ŷ bila x=0)
b : Kemiringan dari garis regresi (kenaikan atau penurunan Ŷ untuk setiap perubahan satu satuan atau koefisien regresi, mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y jika X naik satu unit).
X : Nilai tertentu dari variabel bebas Y : Nilai yang diukur dari variabel terikat
Metode Pengujian Hipotesis
Pengaruh X terhadap Y
a. Merumuskan hipotesis statistik
1). Ho : β1 = β 2 = 0, artinya X secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Y.
2). Ha :β1 = β 2 ≠ 0 , artinya X secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap Y.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Perumusan Masalah:
Apakah terdapat pengaruh antara metode pembelajaran SCL terhadap motivasi Metode
Pembelajaran
X
Motivasi Belajar
15
Vol. 4 No. 1 Juli 2017
belajar matakuliah manajemen lanjutan mahasiswa STMIK Jayanusa Padang?
Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh antara metode belajar SCL terhadap motivasi belajar matakuliah manajemen lanjutan mahasiswa STMIK Jayanusa Padang? Ha : Ada pengaruh antara metode belajar SCL
terhadap motivasi belajar matakuliah manajemen lanjutan mahasiswa STMIK Jayanusa Padang?
Pengambilan Keputusan :
Dimana X : Motivasi Belajar Y : Metode Pembelajaran Ketentuan :
Dengan ketentuan taraf signifikasi 5% sebagai berikut :
1). Sig < 0,05 → Ho ditolak maka Ha diterima 2). Sig > 0,05 → Ho diterima maka Ha ditolak
Regression
Tabel 1 Variables Entered/Removeda
Model
a. Dependent Variable: Metode Belajar
b. All requested variables entered.
Tabel 2 Model Summary
Model R
a. Predictors: (Constant), Motivasi
Tabel 4 Coefficients
a. Dependent Variable: Metode Belajar
Dari table 4 di atas di dapat persamaan regresi sebagai berikut:
di tingkatkan maka motivasi belajar juga akan semakin baik. Nilai R sguare adalah 0,199. R square dapat disebut koefisien determinasi yang dalam hal ini berarti 19,9 % metode belajar mempengaruhi motivasi belajar,selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain.
Pengambilan Keputusan
Dapat dilihat pada tabel 3 pengolahan spss di atas
Nilai sig adalah 0,001 yang berarti < 0,05 sehingga Ho ditolak
Jadi tidak ada pengaruh antara metode belajar scl dengan motivasi belajar mahasiswa matakuliah manajemen lanjutan STMIK Jayanusa Padang
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara metode belajar SCL terhadap motivasi belajar mahasiswa matakuliah Manajemen Lanjutan STMIK Jayanusa Padang.
Tabel 3 ANOVAa
Model
16
Vol. 4 No. 1 Juli 2017 DAFTAR PUSTAKA
[1] Reza Rindy Antika, “Proses Pembelajaran Berbasis Student
Centered Learning (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah Pertama Islam
Baitul ‘Izzah, Nganjuk ),” BioKultur, no. 1, pp. 251–263, 2014.
[2] P. S. Utami, “Pngaruh Gaya Blajar dan Metode Pmblajaran Terhadap Hasil
Belajar IPS Siswa SMP,” dimnsi Pendidik. dan Pembelajaran, vol. 5, pp. 9–16, 2016.
[3] N. M. Ulya, “Pengaruh Metode Pembelajaran dan Tipe Kepribadian Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab ( Studi Eksperimen Pada MAN 1 Semarang ) Nur Maziyah Ulya
( Doctoral Programe ) A . Pendahuluan Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang wajib
diikuti o,” Pendidik. Islam, vol. 10, no. April, pp. 1–25, 2016.
[4] Sujoko, “Efektifitas penggunaan metode pembelajaran student centered learning (scl) dengan pendekatan
Kearifan local ‘patrap triloka’ dalam
meningkatkan hasil belajar siswa (Sujoko, Hal. 13 - 23),”
Psikohumsnika, vol. VI, no. 2, pp. 13– 23, 2013.
[5] S. M. Aan Ardian, “PENGARUH
STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT-CENTERED LEARNING DAN KEMAMPUAN SPASIAL TERHADAP KRAETIVITAS
MAHASISWA,” Pendidik. Tekhnologi dan Kejuru., vol. 22, pp. 454–466, 2015.
[6] H. Rahmini, “Dari Teacher- Teacher - Centered Learning ke Student- Student - Centereded Learning :Perubahan Metode Pembelajaran di Perguruan
Tinggi,” Insania, vol. 12, no. 3, pp. 1– 8, 2007.
[7] A. M. Alam, “Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa program Studi Komputerisasi
AkuntansiPolitekhnik LP3I Jakarta
Kampus Blok M,” BIJAK, vol. XIII, no. 2, pp. 101–118, 2016.
[8] M. Upoyo, “Analisis Faktor - faktor yang Mempengaruhi Motivasi MAhasiswa Profesi Ner Jurusan
Keperawatan UNSOED Purwokerto,”
J. Keperawatan Soedirman, vol. 6, no. 2, pp. 81–87, 2011.
[9] Efitra, Defiaroza, and Y. Suryarinilsih,
“Pengaruh Metode Pembelajaran SCL
Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Padang,”