• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siswa Kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Ajaran 2014 / 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siswa Kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Ajaran 2014 / 2015"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

34 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan pada kelas SD Negeri 2 Wonoroto semester II tahun ajaran 2014/2015. SD yang terletak di Jalan Watumalang km 12 Kabupaten Wonosobo ini berada di tengah pemukiman masyarakat dan dekat dengan akses jalan raya. Sarana dan prasarana di SD Negeri 2 Wonoroto masih terbatas (belum memiliki laboratorium sebagai pendukung proses pembelajaran). Model pembelajaran yang di gunakan kurang bervariasi, yaitu dengan metode ceramah saja, serta masih menggunakan pembelajaran yang bersifat satu arah sehingga kurang menarik. Siswa kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran dan kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang berlangsung.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa 16 terdiri dari 7 siswa laku-laki dan 9 siswa perempuan. Jumlah siswa siswa tersebut cukup beragam, ada yang pandai dan aktif (75%) serta adapula yang pasif (25%). Kondisi sosial ekonomi orang tua siswa bermacam-macam, sebagian besar pekerjaaan orang tua/wali siswa adalah petani (56,25%), buruh tani (31,25%) serta ada beberapa sebagai pedagang (12,5%).

Beberapa prestasi telah diraih oleh SD Negeri 2 Wonoroto baik di bidang akademik maupun non akademik. Banyak siswa yang sebenarnya memiliki potensi baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Mereka hanya perlu bimbingan, dukungan dan motivasi dari pihak sekolah ataupun dari keluarga untuk dapat mengembangkan kemampuan yang di milikinya.

(2)

memperoleh nilai di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 70. Oleh karena itu, perlu perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (PTK) guna meningkatkan hasil belajar, khususnya pada mata pelajaran matematika.

3.2 Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel terikat dan varibel bebas, secara rinci sebagai berikut :

3.3.1. Variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II tahun ajaran 2014 /2015

3.3.2. Variabel bebasnya adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, yaitu kegiatan prembelajaran mata pelajaran matematika dengan langkah-langkah: 1. Penyajian Kelas

Penyampaian informasi tentang materi operasi hitung berbagai bentuk pecahan

2. Belajar dalam Kelompok

Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan lembar kerja kelompok yang berkaitan dengan soal operasi hitung berbagai bentuk pecahan

3. Permainan

Game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi, dan dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat peserta didik.

4. Pertandingan atau Lomba (Tournament)

Setiap kelompok berlomba untuk menjawab pertanyaan yang di terdapat dalam kartu soal, untuk memperoleh point.

5. Penghargaan Kelompok (Team Recognition)

(3)

3.3. Prosedur Pelaksanaan

Rancangan penelitian tindakan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah model spiral, yang di kemukakan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc.Taggart, melalui dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta refleksi. (Hamzah. B. Uno, dkk. 2011:87). Prosedur pelaksanaan penelitian ditunjukkan melalui gambar 3.1 berikut :

Gambar 3 PTK Model Spiral dari C. Kemmis & Mc. Tagart

Prosedur PTK dengan menggunakan model spiral dari Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart, dapat di jelaskan berikut ini.

3.3.1 Siklus I

(4)

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan yang di lakukan dalam tahap ini adalah menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran matematika, menyusun tes yang yang akan di gunakan meliputi rubrik penilaian dan butir-butir soal, pedoman penyusunan observasi dengan standar kompetensi 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah, Kompetensi Dasar 5.2 Menjumlah dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan. RPP di sertai dengan materi operasi hitung penjumlahan berbagai bentuk pecahan, media berupa gambar pohon cemara yang untuk mengenalkan konsep penjumlahan pecahan, sumber belajar berupa buku paket pelajaran Matematika Kelas V, alat dan bahan yang di gunakan yaitu, sterofoam, kartu soal, stik berupa nomor absen siswa secara acak dan pin penghargaan. Perangkat evaluasi rubrik penilaian, butir soal dan lembar observasi. Lembar observasi di gunakan untuk pengamatan aktivitas yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT.

b. Pelaksanaan Implementasi Tindakan dan Observasi I

(5)

c. Refleksi 1

Refleksi di lakukan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang dilakukan pada siklus 1. Refleksi ini dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus 1. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus 2.

3.3.2 Siklus II

Pelaksanaan siklus 2 dirancang apabila siklus 1 belum berhasil mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada siklus 2 merupakan perbaikan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus 1. Pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan dengan langkah-langkah berikut ini

a. Perencanan Tindakan 2

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini sama dengan perancanaan tindakan yaitu menyusun perangkat pembelajaran (RPP) dan observasi. Pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemeuan dengan standar kompetensi 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah dan kompetensi dasar 5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan. RPP dalam siklus ini mempertimbangkan hasil refleksi siklus 1 sehingga ada peningkatan di siklus 2.

b. Pelaksanaan Tindakan dan observasi 2

(6)

penelitian. Dalam kegiatan ini, sebagai observer yaitu guru kelas II dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

c. Refleksi 2

Refleksi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan . Hasil refleksi pada siklus 2 ini, berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan.

3.4. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen penelitian 3.4.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif yang berupa tes hasil belajar dan kualitatif melalui unjuk kerja.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

(7)

3.4.3 Instrumen Penelitian

Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan tes formatif berupa butir soal pilihan ganda. Lembar obervasi diisi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Obervasi dilaksanakan untuk mengontrol proses pembelajaran agar sesuai dengan keadaan yang diinginkan dan digunakan untuk mendapatkan nilai unjuk kerja siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Tes formatif digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa siklus 1 dan siklus 2 setelah diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Instrumen butir soal yang digunakan dalam siklus 1 maupun siklus 2 sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya sehingga instrumen tes formatif yang digunakan valid dan reliabel. Sebelum membuat instrumen penelitian baik lembar observasi maupun tes formatif peneliti menyusun kisi-kisi observasi dan kisi-kisi tes formatif.

a. Kisi-kisi Observasi

Tabel 2

Kisi-kisi Tindakan Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus 1 dan 2

Pertemuan 1

Aspek Indikator Model Pembelajaran Kooperatif tipe

TGT Item

Pendahuluan

Mengucapkan salam dan mempersiapkan siswa untuk

belajar 1,2

Menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran 3,4

Memberikan motivasi pembelajaran 5

Melakukan apersepsi pembelajaran 6

Kegiatan Inti Bertanya jawab tentang materi yang akan dipelajari 7 Siswa menyimak penjelasan materi pelajarandari guru

(Presentasi Kelas)

(8)

Siswa dibagi dalam kelompok dan berdiskusi bersama kelompok dengan bimbingan guru (Belajar Dalam Kelompok/ Tim)

9, 10,11

Siswa melaporkan hasil diskusi kelompok dan kelompok lain menanggapi

12, 13 Siswa dan Guru Menyimpulkan hasil diskusi 14 Siswa menyimak penjelasan guru tentang permaianan 15 Siswa melakukan kegiatan permaianan dengan

menempelkan kartu pada sterofoam yang telah disediakan (Permaianan/ Game) dan langkah ini diulangi samapi soal yang di berikan guru terjawab semua

16, 17

Tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari dan menyampaikan hal-hal yang belum dipahami

18,19, 20 Menyimpulkan materi yang telah dipelajari 21

Penutup Refleksi kegiatan pembelajaran 22

Guru melakukan penilaian 23

Guru menyampaikan pesan moral dan tindak lanjut 24, 25 Guru memberikan motivasi dan salam untuk

mengakhiri kegiatan pembelajaran

26, 27 Pertemuan 2

Pendahuluan

Mengucapkan salam dan mempersiapkan siswa untuk

belajar 1,2

Menyampaikan tujuan pembelajaran 3

Memberikan motivasi pembelajaran 4

Melakukan apersepsi pembelajaran 5

Kegiatan Inti

Siswa menyimak penjelasan guru tentang aturan tournament

6 Siswa melakukan lomba (Tournament) 7,8, 9,

(9)

14,15,16 Kelompok yang memperoleh nilai tertinggi mendapat

penghargaan dari guru (Penghargaan)

17 Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui 18

Siswa diberikan soal evaluasi 19

Penutup Refleksi kegiatan pembelajaran 20

Guru menyampaikan pesan moral dan tindak lanjut 21,22 Guru memberikan motivasi dan salam untuk

mengakhiri kegiatan pembelajaran

23,24

Tabel 3

Kisi-kisi Pengamatan Unjuk Kerja Siswa Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus 1 dan 2

No. Aspek Yang Diamati Item

1. Siswa menyimak penjelasan guru 1

2. Siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi 2

3. Siswa melaporkan hasil diskusi 3

4. Siswa menanggapi hasil diskusi 4

5. Siswa melakukan permainan sesuai dengan aturan yang telah ditentukan

5

6. Siswa melakukan tournament ronde 1 6

7. Siswa berdiskusi kembali dengan kelompok untuk membahas kelemahan kelompok

7

8. Melakukan tournament ronde 2 dan memperoleh penghargaan bagi kelompok yang mendapatkan poin tertinggi

8

(10)

b. Kisi-kisi Tes Formatif

Tabel 4

Kisi-kisi Tes Formatif Siklus I Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Materi Pokok Indikator

Bentuk

(11)

3. 5 Indikator Kinerja

Tolok ukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, adalah sistem belajar tuntas yaitu pencapaian nilai KKM ≥ 70. Keberhasilan belajar secara klasikal tercapai apabila sebanyak 90% siswa telah mencapai nilai ≥ 70.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil penelitian antar siklus di sertai deskripsi.

3.7. Uji Prasyarat 3.7.1 Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugioyono, 2011:121). Uji validitas pada penetian ini menggunakan program IBM SPSS Statistic 20 dengan teknik Corrected Item Total Correlation untuk mencari

koefisien korelasinya. Sugiono (2011: 128) menyatakan jika r hitung > r tabel maka dapat dikatakan bahwa tes hasil belajar mengukur keadaan yang ingin diukurnya (valid). Harga tabel untuk jumlah siswa (N) 20 dengan taraf signifikan 5% menunjukkan angka sebesar 0,444.

Hasil Uji Validitas

(12)

Tabel 6

Hasil Uji Validitas Butir Soal pada Siklus 1

No r (0,444) Keterangan

Valid Tidak Valid

1 0,798

2 0,707

3 0,786

4 0,543

5 0,701

6 0,496

7 0,642

8 0,767

9 0,607

10 0,759

11 0,587

12 0,551

13 0,634

14 0,620

15 0,518

16 0,619

17 0,554

18 0,628

19 0,715

20 0,554

21 0,505

22 0,632

23 0,629

(13)

25 0,518

Jumlah 25 0

Berdasarkan tabel 6 jumlah item soal yang valid adalah 25 soal yaitu no 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25.

Tabel 7

Hasil Uji Validitas Butir Soal pada Siklus II

No r (0,444) Keterangan

Valid Tidak Valid

1 0,522

2 0,634

3 0,657

4 0,687

5 0,676

6 0,512

7 0,649

8 0,753

9 0,472

10 0,782

11 0,671

12 0,635

13 0,635

14 0,647

15 0,644

16 0,565

17 0,621

18 0,523

(14)

20 0,594

21 0,635

22 0,758

23 0,805

24 0,717

25 0,691

Jumlah 25 0

Berdasarkan tabel 7 jumlah item soal yang valid adalah 25 soal yaitu no 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Sugiyono (2011: 121) menyatakan bahwa instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program IBM SPSS Statistic 20 dengan teknik Reliability Analysis untuk mengetahui nilai koefisien Alpha Cronbach. Tingkat reliabilitas instrumen ditentukan menurut pedoman yang dikemukakan oleh Wardani Naniek Sulistya (Sulistiyana, 2012: 44) yang didasarkan pada koefisien Cronbach’s Alpha adalah sebagai berikut :

α < 0,6 : Kurang Baik 0,6 < α < 0,8 : Diterima α > 0,8 : Baik Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas pada penelitian ini, menggunakan program IBM SPSS Statistic 20 dengan teknik Reliability Analysis untuk mengetahui nilai koefisien Cronbach’s

Alpha. Hasil uji reliabilitas soal tes formatif siklus I dan 2 dapat dilihat pada tabel di

(15)

Tabel 8

Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

Hasil uji reliabilitas pada tabel 8 menunjukkan bahwa soal pada siklus 1 memiliki Cronbach's Alpha 0,947 sehingga dapat di nyatakan reliabilitas soal di kategorikan baik.

Tabel 9

Hasil Uji Reliabilitas Siklus 2

Hasil uji reliabilitas pada tabel 9 menunjukkan bahwa soal pada siklus 2 memiliki Cronbach's Alpha 0,950 sehingga dapat di nyatakan reliabilitas soal di kategorikan baik.

3.7.3 Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal Slameto, 2001 (Wardani, Naniek Sulistya, dkk, 2001: 338). Tingkat kesukaran pada umumnya dinyatakan dalam proporsi yang besarnya berkisar 0,00 – 1,00 Aiken, 1994 (Wardani, Naniek Sulistya, dkk, 2012: 338). Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.950 25

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(16)

N B

P=

Dimana:

B = Jumlah peserta didik yang menjawab betul N = Jumlah peserta didik

P = Jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi dengan jumlah keseluruhan peserta didik atau proporsi peserta didik yang menjawab benar

Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal menurut Wardani, Naniek Sulistya, dkk, 2012 menggunakan tabel tingkat kesukaran berikut ini

Tabel 10

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0,00 - 025 0,26-0,75 0,76-1,00

Sukar Sedang Mudah

Hasil Penelitian Tingkat Kesukaran

Hasil penelitian tingkat kesukaran soal pilihan ganda pada siklus 1 yang berjumlah 25 dengan jumlah siswa 20 secara rinci sebagai berikut:

Tabel 11

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Siklus 1

Tingkat Kesukaran Item

Sukar 2

Sedang 1, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18,19, 21, 22, 23, 24,

(17)

Mudah 17, 20

Tabel diatas menunjukkan bahwa kriteria sukar pada item 2 , sedangkan kriteria sedang pada item 1, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,18,19, 21, 22, 23, 24, 25, dan kriteria mudah pada item 17, 20.

Tabel 12

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Siklus 2

Tingkat Kesukaran Item

Sedang 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,18,19, 20, 21, 22,

23, 24, 25

Mudah 1

Gambar

Gambar 3 PTK Model Spiral dari C. Kemmis & Mc. Tagart
Tabel  2 Kisi-kisi Tindakan Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran
Tabel 3 Kisi-kisi Pengamatan Unjuk Kerja Siswa Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe
Tabel 5 Kisi-kisi Tes Formatif Siklus II
+6

Referensi

Dokumen terkait

ern issues by way of trying to establish a new Qur'ànic exegesis, void of the heary classical reliance on tadition in the classical commen- taries of the Qur'àn. In

Dari hasil uji hipotesa diperoleh hasil bahwa Kualitas yang Dirasakan berpengaruh sebesar 0,633 terhadap Loyalitas Merek melalui Sikap Atas Merek, didukung dengan terdapat

Dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah dan Dewan Guru di SMKN 3 Kota Singkawang, terdapat beberapa persoalan yang terkait pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

Dalam hubungannya dengan proses dan hasil belajar, penilaian dapat didefinisikan sebagai suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi Nokia Corporation sebagai program tindak lanjut untuk mengetahui pengaruh kualitas yang dirasakan terhadap sikap atas

Taksonomi dalam bidang pendidikan, digunakan untuk klasifikasi tujuan instruksional; ada yang menamakannya tujuan pembelajaran, tujuan penampilan, atau sasaran

MELALUI JALUR SELEKSI BERSAMA UJIAN MASUK POLITEKNIK NEGERI (UMPN) POLITEKNIK NEGERI MALANG TAHUN AKADEMIK 2016/2017.. PROGRAM STUDI : D3

Untuk menentukan kapasitas produksi yang direncanakan, akan menggunakan data referensi dari Unit Usaha fillet ‘Patin Kita’ yang merupakan unit usaha yang sejenis dengan