Nama: Yusuf Rifaldy
NIM: 11171130000062
Metode Penelitian Politik
Dalam ilmu poitik, terdapat dua metode yang dapat diunakan untuk melakukan penelitian, yaitu metode kualitatif (ideografik), dan metode kuantitatif (nomometik).
1.1 Metode Kualitatif (Ideografik)
Asumsi dasar metode ini yaitu manusia diyakini memiliki sifat dasar sebagai makhluk yang berpikir, mempunyai keinginan, motif, kebebasan, mencipta, merubah, dan berinovasi. Karena itulah sifat manusia, termasuk dalam berpolitik, tidak berpola, sehingga tidak dapat diramalkan. Mempelajari perilaku manusia sebagai individu atau kelompok, termasuk pola politiknya, adalah dengan “memahami” dan “menafsirkan” ide-ide, pemikiran-pemikiran, pandangan-pandangan, harapan, atau keinginan yang mendasari perilaku individu atau kelompok yang dipelajari.
Individu atau kelompok harus dilihat sebagai totalitas yang unik dimana masing-masing berada dalam suatu sistem makna atau budaya yang membuat gejala bisa dipahami keberadaannya. Suatu kelompok masyarakat mempunyai sistem makna atau budaya yang berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya, sehingga sebuah gejala politik dalam sebuah masyarakat tidak bisa dipahami dan ditafsirkan dengan sistem makna atau budaya lain.
Memahami dan menafsirkan sebuah gejala politik di sebuah masyarakat dilakukan dengan:
1. Mengempati (memposisikan diri pada posisi individu atau kelompok yang sedang dipelajarinya, meskipun hasilnya merupakan tafsiran si peneliti).
mendekati pemahaman atau pengertian dari perilaku mereka sebagaimana dimaksudkan individu atau kelompok yang diteliti.
3. Teknik yang dilakuan adalah wawancara langsung dengan orang-orang yang mengerti tentang hal yang diteliti atau dipelajari.
1.2 Metode Kuantitatif (Nomometik)