SHUDAN SHUGI
Dasar dari nilai kepribadian orang Jepang
Oleh: Ria Damayanti Syifa Syaharbanu
A. Latar Belakang Shudan Shugi
Sebagai negara agraris sejak jaman Yayoi sampai dengan berakhirnya PD II, Jepang memiliki solidaritas yang kuat, atau dikenal sebagai masyarakat paguyuban, sehingga hidup terikat oleh lingkungan. Masayarakat jepang menjalankan kehidupan
dari segi pertanian (noka bunka 農家文化) dan Mempunyai kepercayaan yang sama
(Taritsuteki).
Hidup bergantung pada orang lain, dimana pandangan orang lain sangat penting, sehingga mereka dalam bertindak harus memikirkan dampak pada orang lain. Dlm masyarakat pertanian, apabila seseorang melakukan kesalahan, maka ia akan dikenakan “mura hachibu”, yaitu dikucilkan dari pergaulan anggota mura (desa) nya.
Akibat pengaruh geografis Jepang sebagai negara kepulauan dengan iklim yang berbeda di setiap wilayah, Jepang dikenal dengan sifat “shimaguni konjosei”, yaitu sifat pemikiran yang sempit yang terbatas pada kepulauan yang didiaminya saja. Sejarah yang sangat panjang yang sudah ada sejak jaman pra Jomon sampai politik Sakoku yang membuat kebiasaan yang ada dalam bangsa Jepang menjadi utuh .
B. Definisi Shudan Shugi
Shudanshugi adalah masyarakat yang mempunyai sifat terikat pada kelompoknya, mempunyai nilai kebersamaan yang kuat sebagai akibat dari merasa dan menjadi bagian dari kelompoknya. Suatu paham yang dikembangkan oleh orang Jepang untuk menyatukan anggotanya ke dalam suatu kelompok. Paham yang digunakan sebagai dasar dari nilai-nilai kepribadian orang Jepang yang mengarah pada rasa kebersamaan dalam suatu kelompok.
Sifat terikat dengan pada kelompoknya berdasarkan adanya ikatan emosional
Menurut Chie Nakane masyarakat jepang adalah masyarakat yang mementingkan ba (kerangka/frame) dimana tempat individu berada dan hidup dalam kelompoknya. Dalam hidup berkompok masyarakat jepang tidak menonjolkan shikaku (atribut) atau status dari individu tsb.
C. Pembagian Shudan Shugi
Shudan Shugi dibagi menjadi 3 yaitu; 1. Shudan Shinkou 集団思考
Shudan Shinkou adalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi di dalam kehidupan sosial masyarakat Jepang sehingga dibangun satu kesatuan konsep kerja kelompok, yang didasari atas kesadaran tinggi terhadap kepentingan kelompok, sehingga membuat mereka terikat oleh kehidupan bekerja sama dalam suatu kesatuan kehidupan sosial masyarakat.
2. Shudan Seikatsu 集団生活
Shudan Seikatsu adalah Kehidupan kelompok adalah kehidupan sosial yang berlangsung atas dasar adanya kerjasama kelompok yang didasari atas kesadaran tinggi terhadap kepentingan kelompok yang diikat oleh aturan, sistem, pola, dan pedoman tentang kehidupan dalam bekerja sama di dalam kelompoknya
3. Shudan Ishiki 集団意識
Shudan Ishiki adalah Kesadaran akan kehidupan berkelompok bagi masyarakat Jepang. Sebagian besar dari masyarakat Jepang merupakan masyarakat yang lebih memprioritaskan kepentingan kelompok daripada kepentingan diri sendiri. Sebagian besar meyakini bahwa kesetiaan pada kelompok dimana suatu individu tersebut berada merupakan suatu tindakan yang mulia.
D. Kesimpulan
tanggung jawab atas segala tugas dan pekerjaan yang diemban, dan kesetiaan/loyalitas terhadap nilai-nilai dalam kelompok.