• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESENANGAN BEROLAHRAGA DAN PROSES KOGNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KESENANGAN BEROLAHRAGA DAN PROSES KOGNIS"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL PENJAS

KESENANGAN BEROLAHRAGA DAN PROSES

KOGNISI DALAM PENJAS

Disusun oleh :

Evi Elisa 1001086

Mega Wijayanti K. 1005304

Okky Puspitasari K. 1002378

Rani Reina Y. 1000513

Resania Noor S. D. 1003096

Jurusan Pendidikan Kimia

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pendidikan Alam

Universitas Pendidikan Indonesia

(2)

KESENANGAN BEROLAHRAGA DAN PROSES KOGNISI DALAM PENJAS

A. KESENANGAN BEROLAHRAGA

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan aktivitas jasmani itu sendiri, tetapi untuk mengembangkan potensi siswa melalu aktivitas jasmani.

Persepsi yang sempit dan keliru terhadap pendidikan jasmani akan mengakibatkan nilai-nilai luhur dan tujuan pendidikan yang terkandung di dalamnya tidak akan pernah tercapai. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan anak, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan. Sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani dan model pengajaran pendidikan jasmani yang efektif perlu dipahami bagi orang yang hendak mengajar pendidikan jasmani.

Pengertian pendidikan jasmani sering dikaburkan dengan konsep lain, dimana pendididkan jasmani disamakan dengan setiap usaha atau kegiatan yang mengarah pada pengembangan organ-organ tubuh manusia (body building), kesegaran jasmani (physical fitness), kegiatan fisik (pysical activities), dan pengembangan keterampilan (skill development). Pengertian itu memberikan pandangan yang sempit dan menyesatkan arti pendidikan jasmani yang sebenarnya. Walaupun memang benar aktivitas fisik itu mempunyai tujuan tertentu, namun karena tidak dikaitkan dengan tujuan pendidikan, maka kegiatan itu tidak mengandung unsur-unsur pedagogi.

(3)

1. Pengertian Pendidikan Jasmani

Kata fisik atau jasmani (physical) menunjukkan pada tubuh atau badan (body). Kata fisik seringkali digunakan sebagai referensi dalam berbagai karakteristik jasmaniah, seperti kekuatan fisik (physical strenght), perkembangan fisik (physical development), kecakapan fisik (physical prowess), kesehatan fisik (physical health). dan penampilan fisik (physical appearance).

Kata fisik dibedakan dengan jiwa atau fikiran (mind). Oleh karena itu, jika kata pendidikan (education) ditambahkan dalam kata fisik, maka membentuk frase atau susunan kata pendidikan fisik atau pendidikan jasmani (physical education), yakni menunjukkan proses pendidikan tentang aktivitas-aktivitas yang mengembangkan dan memelihara tubuh manusia.

Nixon and Cozens (1963: 51) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani didefinisikan sebagai fase dari seluruh proses pendidikan yang berhubungan dengan aktivitas dan respons otot yang giat dan berkaitan dengan perubahan yang dihasilkan individu dari respons tersebut.

Dauer dan Pangrazi (1989: 1) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, untuk pertumbuhan dan perkembangan secara utuh untuk tiap anak. Pendidikan jasmani didefinisikan sebagai pendidikan dan melalui gerak dan harus dilaksanakan dengan cara-cara yang tepat agar memiliki makna bagi anak. Pendidikan jasmani merupakan program pembelajaran yang memberikan perhatian yang proporsional dan memadai pada domain-domain pembelajaran, yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif.

Bucher, (1979). Mengemukakan pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari suatu proses pendidikan secara keseluruhan, adalah proses pendidikan melalui kegiatan fisik yang dipilih untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan organik, neuromuskuler, interperatif, sosial, dan emosional

(4)

yang bertujuan mengembangkan secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional.

Definisi Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap siswa.

2. Pengertian Olahraga

Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.

Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain; a. Terpisah dari rutinitas, b. Bebas, c. Tidak produktif, d. Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan. Sedangkan ruang lingkup sport; permainan yang dilembagakan.

3. Hubungan Pendidikan Jasmani dengan Bermain dan Olahraga

(5)

Bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan di dalam keduanya.

Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif. Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk permainan yang terorganisasi, yang menempatkannya lebih dekat kepada istilah pendidikan jasmani. Akan tetapi, pengujian yang lebih cermat menunjukkan bahwa secara tradisional, olahraga melibatkan aktivitas kompetitif.

Ketika kita menunjuk pada olahraga sebagai aktivitas kompetitif yang terorganisir, kita mengartikannya bahwa aktivitas itu sudah disempurnakan dan diformalkan hingga kadar tertentu, sehingga memiliki beberapa bentuk dan proses tetap yang terlibat. Peraturan, misalnya, baik tertulis maupun tak tertulis, digunakan atau dipakai dalam aktivitas tersebut, dan aturan atau prosedur tersebut tidak dapat diubah selama kegiatan berlangsung, kecuali atas kesepakatan semua pihak yang terlibat.

Di atas semua pengertian itu, olahraga adalah aktivitas kompetitif. Kita tidak dapat mengartikan olahraga tanpa memikirkan kompetisi, sehingga tanpa kompetisi itu, olahraga berubah menjadi semata-mata bermain atau rekreasi. Bermain, karenanya pada suatu saat menjadi olahraga, tetapi sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya semata-mata bermain; karena aspek kompetitif teramat penting dalam hakikatnya.

(6)

bermain dan olahraga, meskipun keduanya selalu digunakan dalam proses kependidikan.

Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan untuk tujuan-tujuan kependidikan. Bermain dapat membuat rileks dan menghibur tanpa adanya tujuan pendidikan, seperti juga olahraga tetap eksis tanpa ada tujuan kependidikan. Misalnya, olahraga profesional (di Amerika umumnya disebut athletics) dianggap tidak punya misi kependidikan apa-apa, tetapi tetap disebut sebagai olahraga. Olahraga dan bermain dapat eksis meskipun secara murni untuk kepentingan kesenangan, untuk kepentingan pendidikan, atau untuk kombinasi keduanya. Kesenangan dan pendidikan tidak harus dipisahkan secara eksklusif; keduanya dapat dan harus beriringan bersama.

Selain itu, penjas merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dan bermanfaat bagi perkembangan fisik maupun mental setiap individu. Selain berguna dalam kesehatan, penjas juga mempunyai banyak manfaat lainnya dalam kehidupan kita, apalagi jika kita melakukan olahraga secara rutin. Sebab, Jika kita sudah melakukannya, pasti sudah banyak pula manfaat yang kita rasakan selama ini. Baik yang dapat dirasakan secara langsung, maupun yang kita alami dalam jenjang waktu tertentu. Semua manfaat tersebut, merefleksikan keseriusan dan usaha yang kita lakukan dalam latihan rutin.

Namun lebih dari itu, banyak hal yang sebetulnya bisa kita dapatkan dengan berolahraga. Tidak hanya terwujud pada kesehatan fisik dan kesegaran mental, tapi aktivitas ini juga memberikan kebanggan atas apa yang kita jalani dengan tekun.

(7)

Dengan berolahraga kita akan mendapatkan manfaat baik untuk fisik maupun mental kita,yaitu :

A. Untuk_Kesehatan

Sudah pasti jika olahraga yang kita lakukan dengan baik dan benar dalam porsi dan prosedur latihan yang pas, baik yang secara langsung maupun tidak langsung, akan membawa hasil postif bagi kesehatan fisik juga psikis bagi pelakunya.

Penting bagi kita untuk menjaga kesehatan tubuh agar tidak menimbun penyakit di kemudian hari akibat pola hidup yang tidak kita kontrol dan tidak diimbangi olahraga. Sesuai dengan anjuran para ahli, terlalu jarang bergerak tidak akan membuat tubuh kita merasa segar dan ini bisa berakibat pada labilnya keadaan struktur tulang.

Jika demikian, ada kemungkinan tulang akan tumbuh tidak kuat. Mudah lemas dan kekuatan ototpun kurang maksimal. Akan berbeda keadaannya jika kita rajin berolahraga. Dengan aktivitas itu, secara perlahan tubuh kita akan memperbaiki keadaan strukturnya.

Mulai dari otot-otot yang terjaga elastisitas dan kekuatannya, kondisi tulang yang kuat dan tidak mudah patah, serta metabolisme tubuh yang terus berkembang dan terjaga dengan baik. Akan tetapi, ada hal yang perlu dihindari. Porsi latihan yang berlebih juga tidak bagus bagi tubuh. Tiap-tiap orang memiliki batas gerak tubuh yang berbeda.

(8)

Manfaat olahraga bagi kesehatan fisik (organ tubuh)

Bila kita coba kumpulkan keuntungan berolahraga, kita akan dapat ringkasan sebagaiberikut:

1.Jantung dan pembuluh darah

Keuntungan tersebut terutama pada jantung dan paru-paru.

a. Otot jantung diperkuat, dan isi sekuncup bertambah. Meningkatkan kerja dan fungsi jantung, dan pembuluh darah. Jantung kita dapat memompakan jumlah darah yang lebih banyak dan berdenyut lebih lambat. Membuat jantung lebih berdayaguna, jumlah darah yang dipompakan lebih banyak.

b. Menormalisasi tekanan darah. Bila tekanan darah tinggi, olahraga akan menurunkannya. Namun bila tekanan darah rendah, olahraga justru akan menaikkannya menjadi normal.

c. Memperbesar kapasitas darah dalam membawa oksigen sehingga lebih banyak darah yang dapat mencapai seluruh bagian tubuh manusia.

d. Menurunkan denyut nadi dalam keadaan istirahat. Hal ini sangatlah penting sebab dengan berkurangnya denyut nadi, jantung tidak perlu bekerja terlalu keras.

e. Memperlancar peredaran darah. Aliran darah adalah sungai kehidupan kita, sebab darah membawa oksigen, zat makanan dan za-zat penting lainnya ke seluruh tubuh manusia. Darah juga yang membawa produk sisa metabolisme ke ginjal, paru-paru, dan kulit untuk dikeluarkan dari tubuh kita.

f. Meningkatkan pembuluh darah kolateral. g. Mengurangi aterosklerosis.

2. Paru-paru

a. Paru-paru kita akan bertambah kapasitas pernapasannya, masuk dan keluar.

(9)

perkembang melalui refleks dan reaksi kimia. Hal ini menyebabkan paru-paru lebih berdayaguna, sebab lebih banyak oksigen akan disalurkan ke dalam arah dan lebih banyak karbondioksida yang dapat dibuang dari dalam tubuh.

3. Otot

a. Membuat otot yang tegang menjadi luwes, serta meredakan emosi yang negatif. Ini akan membuat kita lebih merasa senang terhadap diri sendiri, sebab kemarahan dan frustasi dapat dikurangi.

b. Meningkatkan massa otot, serta kekuatan dan ketahanannya c. Menguatkan otot, tulang dan jaringan pengikat tubuh. Ini akan

menghindarkan Anda dari kehilangan mineral tulang, dengan demikian Anda akan terhindar dari penyakit osteoporosis.

4. Sementara mitokondria kita yakni komponen dari sel otot yang menyimpan oksigen dan mengeluarkan energi menjadi lebih besar dan banyak sehingga badan kita menjadi lebih efisien untuk membuang panas. Mari kita tingkatkan kebugaran tubuh dengan senam aerobik!

4.Metabolisme

a. Penumpukan asam laktat berkurang. b. Meningkatkan HDL Kolesterol.

c. Menambah tenaga listrik pada otak dan sel saraf. Hal ini akan memberi- kan keseimbangan yang lebih baik antara susunan saraf sadar dan tak sadar. d. Menolong pencernaan dan mendorong kegiatan usus, mengurangi gas dan sembelit.

e. Memberikan keseimbangan fisiologis kepada sistem endokrin kita, se- hingga kelenjar pituitari, pankreas, adrenalin dan seks akan menjadi lebih berdayaguna.

B. Untuk_Prestasi

(10)

Hal ini adalah manfaat ekstra yang dapat kita miliki atas kerja keras dalam proses rutin yang mengharuskan kita berdedikasi pada profesi yang ditekuni. Prestasi olahraga inilah yang memberikan kebangaan tersendiri bagi kita yang telah berlatih keras dan mewujudkannya dalam berbagai perlombaan keolahragaan. Prestasi ini juga sebagai wujud pengakuan publik atas hasil olahraga yang kita capai.

Maka jelas bagi seorang atlet, olahraga dapat memberikan predikat dan prestasi yang baik untuk diunggulkan tidak hanya dalam lingkup global, tapi dalam kelas tersendiri.

C. Untuk_Kesenangan/Prestise.

Tidak berlebihan memang apabila sekarang kita memiliki hobby atau kesenangan baru yang menjadikan olahraga sebagai wadah bermainnya. Tidak sedikit dari kita yang menemukan kesenangan batin dari berolahraga bersama rekan-rekan.

Dalam hal ini lebih cenderung kepada permainan yang menyegarkan pikiran tapi secara tidak langsung menyehatkan badan. Banyak contoh dan manfaat olahraga sebagai ajang untuk menyenangkan suasana hati. Sebut saja salah satunya golf.

Bagi Anda yang suka berolahraga santai dengan mengkoordinasikan tubuh bagian dan bawah serta merasakan sejuknya udara padang golf, tentu saja Anda akan dengan sengan hati ber-golf bersama kolega. Ada pula cabang olahraga catur dan memancing yang memfokuskan manfaatnya untuk melatih konsentrasi otak dan kesabaran bermain para peminatnya.

(11)

Akan tetapi pada awalnya Sering orang mengatakan bahwa sejak kecil tidak begitu aktif berolah raga. Karena berolah raga hanya dianggap sebagai salah satu ekstra kurikuler yang diwajibkan semasa sekolah dulu. Atau mungkin anda salah satu dari orang yang beranggapan bahwa olah raga hanya merupakan kegiatan untuk mereka yang ingin menjadi olahragawan/atlet. Olah raga bukan porsi anda, seorang yang aktif bekerja di kantor dan tidak memiliki banyak waktu luang.

Tetapi tanpa disadari, kesibukan kita membuat kita menjadi lebih sering duduk dan berdiam diri di tempat. Dan makin lama, olah raga dianggap sebagai sesuatu kegiatan yang asing bagi kita. Sebenarnya seiring dengan aktifnya pergerakan tubuh seseorang, maka kesehatan tubuh kita ditingkatkan. Bila anda ingin mengetahui lebih jauh apa keuntungan dari berolah raga, mungkin anda dapat menemukan jawabannya disini. Bila paling tidak ada 2 atau 3 keuntungan yang anda sukai, itu sudah merupakan alasan yang kuat untuk berolah raga bukan?

Bila anda aktif berolah raga secara teratur maka keuntungan yang akan anda dapatkan:

 Dapat tidur lebih lelap

Istirahat yang tenang dan tidur yang lelap akan terjadi secara natural setelah periode olahraga teratur

 Meningkatkan densitas tulang

Jenis olah raga tertentu, seperti olah raga mengangkat beban, akan meningkatkan kekuatan tulang dan memperlambat terjadinya osteoporosis

 Komposisi tubuh menjadi lebih baik

(12)

 Mengurangi insidens terjadinya kecemasan dan depresi

Olah raga dapat membuat orang lebih semangat, mood menjadi lebih baik, dan secara tidak langsung meningkatkan kualitas hidup seseorang

 Mengurangi resiko batu kandung empedu (wanita)

Khusus untuk para wanita, pengaturan berolah raga dengan cara diet sehat dan olah raga teratur dapat mengurangi level lemak dalam darah yang menjadi faktor resiko batu empedu

 Mengurangi resiko menderita Diabetes Melitus tipe 2 (kencing manis)

 Mengurangi resiko menderita penyakit jantung dan koroner

 Meningkatkan kualitas hidup pada usia lanjut, meningkatkan harapan hidup dan angka mortalitas (kematian) orang berolah raga lebih rendah daripada orang yang tidak berolahraga

 Olah raga membuat anda merasa lebih fit dan segar

 Mengurangi proses penuaan

 Membuat anda lebih energik

 Meningkatkan imunitas tubuh sehingga anda jarang sakit

 Mengurangi tekanan darah untuk orang yang cenderung memiliki tekanan darah tinggi

Secara sederhana pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk:

(13)

 Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.

 Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.

 Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara berkelompok maupun perorangan.

 Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan social yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.

 Menikmati kesenangan dan kekeringan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga.

D. PROSES KOGNISI DALAM PENJAS

Pembelajaran kognitif dalam pendidikan jasmani terkait dengan tema Teaching Game for Understanding (TGfU) yang terangkum dalam model pembelajaran permainan taktikal dalam pengajaran pendidikan jasmani. Model pembelajaran permainan taktikal menggunakan minat siswa dalam suatu struktur permainan untuk mempromosikan pengembangan keterampilan dan pengetahuan taktikal yang diperlukan untuk penampilan permainan. Sedangkan pembelajaran kognitif memfokuskan pada upaya menanamkan materi pembelajaran masuk ke dalam alam pikiran siswa, sehinga terbentuk struktur pengetahuan tertentu. Pembelajaran pendekatan taktikal dalam pendidikan jasmani adalah bagian dari pembelajaran kognitif.

(14)

keterampilan yang lebih kompleks, diikuti dengan penjelasan peraturan permainan secara utuh. Pada model pembelajaran permainan taktikal, guru merencanakan urutan tugas mengajar dalam konteks pengembangan keterampilan dan taktis bennain siswa, mengarah pada permainan yang sebenarnya. Tugas-tugas belajar menyerupai permainan dan modifikasi bermain sering disebut sebagai "bentuk-bentuk permainan". Penekanannya pada pengernbangan pengetahuan taktikal yang memfasilitasi aplikasi keterampilan dalam permainan, sehingga siswa dapat menerapkan kegiatan belajarnya di saat dibutuhkan. Pada intinya adalah siswa dapat mengembangkan keterampilan dan taktis bermainan secara berkesinambungan.

Sebagaimana namanya, permainan taktikal, maka guru harus mampu mengundang siswa untuk memecahkan masalah taktis bermain. Sebagai contoh: dalam pennainan tenis, siswa perlu memposisikan diri di lapangan, menginterpretasi bola-datang, memutuskan, dan memahami pola gerak yang dilakukan. Pembelajaran taktikal mengutamakan pada pemanfaatan "masalah-masalah taktikal" sebagai perantara dan tujuan pembelajaran. Guru harus mampu menunjukkan masalah-masalah taktis yang diperlukan dalam situasi bermain. Sedangkan bagi siswa, sangat penting untuk mengenali posisi bermain dl lapangan secara benar, pilihan-pilihan gerak yang mungkin dilakukan, dan situasi-situasi bermain yang dihadapi siswa. Bunker dan Thorpe's (1986: dalam Metzler. 2000) Pengajaran Permainan untuk Pemahaman (Teaching Game for Understanding) didasarkan pada enam komponen dasar dalam pembelajaran satu unit permainan, yaitu:

1. Permainan

2. Apresiasi bermain

(15)

4. Pembuatan keputusan yang akurat

5. Eksekusi keterampilan

6. Penampilan.

Tahapan pertama adalah pengantar permainan, termasuk klasifikasinya dan gambaran utuh bagaimana permainan itu dimainkan. Tahapan kedua, melayani dan meyakinkan minat siswa untuk bermain melalui pengajaran sejarah permainannya dan kebiasaan-kebiasaan yang sering terjadi. Tahapan ketiga, mengembangkan kesadaran taktikal siswa dengan cara menyuguhkan masalah-masalah utama taktis dalam permainan. Tahapan keempat, menggunakan aktivitas belajar menyerupai permainan untuk membelajarkan siswa mengenali kapan dan bagaimana menerapkan pengetahuan taktikal itu dilakukan dalam permainan. Tahapan kelima, memulai kombinasi pengetahuan taktikal dengan pelaksanaan keterampilan dalam aktivitas menyerupai permainan itu. Tahapan keenam, siswa mengembangkan kemampuan penampilan secara benar dan tepat, berdasarkan kombinasi pengetahuan taktikal dan keterampilan. Seperti tergambar dalam islutrasi di bawah ini, pembelajaran keterampilan gerak tidak terjadi sampai tahapan kelima, yang lebih menyerupai pembelajaran pendidikan jasmani pada umumnya.

(16)

mengajak siswa berlatih keterampilan dalam struktur latihan yang berulang-ulang (drill). Disarankan simulasi bermainlebih sering dilakukan untuk menjaga konsentrasi siswa tetap pada aplikasi taktikal keterampilan. Pengulangan dalam bentuk latihan "drill" hanya digunakan untuk mengembangkan keterampilan siswa yang diperlukan ketika berpartisipasi dalam aktivitas jasmani.

Referensi

Dokumen terkait

(1) Pelaksanaan Penyertaan Modal Daerah pada perseroan sebagaimana dimaksud pasal 2 diatas dikuasakan kepada Walikotamadya Kepala Daerah berdasarkan Peraturan Menteri Dalam

Pada saat rumput vetiver masih memerlukan pemeliharaan yang intensif, sehingga belum dapat berfungsi sebagai penahan lereng, maka bahan geotextile akan menahan

Tidak berpengaruhnya variabel personal cost terhadap niat untuk melakukan whistle-blowing dalam penelitian ini menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan teori perilaku

Kepada dosen pembimbing wajib memberikan bimbingan sesuai dengan bidang keilmuan yang dimilikinya dan waktu yang telah disepakati dengan menjaga kode etik profesional dosen,

Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan: (a) peningkatan pengetahuan dan keterampilan pelaku urban farming tentang berbagai teknik praktek pertanian di lahan

Berdasarkan pengamatan penulis mengenai knowledge sharing yang dilakukan di TCUC, penulis menyimpulkan bahwa terdapat mekanisme transfer knowledge antar karyawan TCUC,

(1)Kepala Unit Pelaksana Tehnis Dinas mempunyai tugas membantu Kepala Dinas di dalam memimpin dan menyelenggarakan kegiatan operasionil khusus sesuai dengan

Tabung reaksi I digunakan sebagai pembanding untuk tabung reaksi yang lain karena pada percobaan ini menggunakan metode deret standar yang mana larutan yang akan