57 BAB II
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
(HOMESCHOOLING)
2.1 Gambaran Umum Homeschooling 2.1.1 Sejarah Singkat Homeschooling
58 Sejak perkembangan revolusi industri, terjadi proses sistematispendidikan dan proses belajar, perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan serta usaha untuk memaksimalkan proses pembelajaran selama berabad-abad menghasilkan sebuah evolusi sistem pendidikan yang kemudian kita kenal sebagai sekolah. Sekolah adalah salah satu representasi institusional dari nilai-nilai modern yang dipegang manusia saat ini.Sebagai institusi modern, sekolah adalah solusi untuk mengatasi keterbatasan keluarga dalam mendidik anaknya secara sadar dan terencana. Walaupun sekolah menjadi institusi pendidikan yang terbukti memberikan manfaat bagi kemanusiaan, bagaimana proses pencarian pendidikan yang terbaik tidak pernah berhenti. Berbagai filsafat dan pemikiran terus lahir, serta berinteraksi dengan kondisi sosial yang dialami oleh masyarakat45
Di Amerika Serikat, gelombang pertama homeschooling terjadi pada era 1960-an. Pada masa ini, mulai muncul pemikiran bahwa anak-anak belajar lebih baik jika tanpa instruksi sebagaimana di sekolah (John Holt). Selain Holt, inisiator dan pejuang homeschooling pada masa itu adalah Dr.Raymon Moore, seorang psikologi perkembangan dan peneliti pendidikan. Akhir 1970-an, Holt menerbitkan surat kabar “Growing Without School” yang menjadi sistem
.
Pendidikan wajib pertama kali di Barat dimulai sekitar akhir abad 17 dan awal abad 18 di Jerman negara bagian Gotha,Calemberg, dan terutama sekali Prussia. Pada saat itu sebagian penduduk di Eropa tidak memiliki pendidikan formal, yang berarti mereka belajar dirumah bahkan tidak bersekolah sama sekali. Hal yang sama juga berlaku untuk Koloni Amerika dan Amerika Serikat.
45
59 pendukung homeschooling pada masa itu, homeschooling terus berkembang dengan berbagai alsan. Selain karena alasan keyakinan (beliefs), pertumbuhan
homeschooling juga banyak dipicu oleh ketidakpuasan atas sistem pendidikan di sekolah.Keadaan pergaulan sekolah yang tidak sehat juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan homeschooling46
Filosofi berdirinya sekolah rumah adalah “manusia pada dasarnya makhluk belajar dan senang belajar, kita tidak perlu ditunjukkan bagaimana cara belajar,yang membunuh kesenangan belajar adalah orang-orang yang berusaha menyelak, mengatur, atau mengontrolnya” (John Cadlwell Holt dalam bukunya
How Children Fail, 1964). Dipicu oleh filosofi tersebut, pada tahun 1960-an terjadilah perbincangan dan perdebatan luas mengenai pendidikan sekolah dan sistem sekolah. Sebagai guru dan pengamat anak dan pendidikan, Holt mengatakan bahwa kegagalan akademis pada siswa tidak ditentukan oleh kurangnya usaha pada sistem sekolah, tetapi disebabkan oleh sistem sekolah itu sendiri
.
Walaupun awalnya dipersepsi sebagai kelompok konservatif dan penyendiri (isolationists), homeschooling terus berkembang dan membuktikan diri sebagai sistem yang efektif dan dapat dijalankan.Praktisi homeschooling pun semakin bervariasi, dengan berbagai alasan memilih homeschooling dan dengan beragam latar belakang sosial.
47
2.1.2 Pengertian dan Karakteristik Homeschooling .
46
Jurnal “Homeschooling Sebuah Pendidikan Alternatif” oleh Pormadi Simbolon,SS. 2004 47
60 Istilah Homeschooling sendiri berasal dari bahasa Inggris berarti sekolah rumah.Homeschooling berakar dan bertumbuh di Amerika Serikat, homeschooling
dikenal juga dengan sebutan home education, home based learning atau sekolah mandiri. Pengertian umum homeschooling adalah model pendidikan dimana sebuah keluarga memilih untuk bertanggungjawab sendiri atas pendidikan anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya. Memilih untuk bertanggungjawab berarti orangtua terlibat langsung menentukan proses penyelenggaraan pendidikan, penentuan arah dan tujuan pendidikan, nilai-nilai yang hendak dikembangkan, kecerdasan dan keterampilan, kurikulum dan materi, serta metode dan praktek belajar (Sumardiono, 2007:4)
Peran dan komitmen total orangtua sangat dituntut. Selain pemilihan materi dan standart pendidikan sekolah rumah, mereka juga harus melaksanakan ujian bagi anak-anaknya untuk mendapatkan sertifikat, dengan tujuan agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.Banyak orangtua Indonesia yang mempraktekkan homeschooling mengambil materi pelajaran, bahan ujian dan sertifikat sekolah rumah dari Amerika Serikat yang diakui di Indonesia (Departemen Pnedidikan Nasional) sebagai lulusan Luar Negeri (kompas, 13/3/2007).
61 peranan utama sebagai guru, motivator, fasilitator, dinamisator, teman diskusi dan teman dialog dalam menentukan kegiatan belajar dan dalam proses kegiatan belajar. (4) keberadaan guru (tutor) lebih berfungsi sebagai pendamping dan pengarah minat anak dalam mata pelajaran yang disukainya. (5) adanya fleksibilitas pengaturan jadwal kegiatan pembelajaran. (6) adanya fleksibilitas pengaturan jumlah jam pelajaran untuk setiap materi pelajaran (pembahasan tidak akan pindah ke topik lain jika anak belum dapat menguasainya dan anak diberi kesempatan secara lebih luas menentukan topik bahasan untuk setiap pertemuan). (7) pendekatan pembelajaran lebih bersifat personal dan humanis. (8) proses pembelajaran dilaksanakan kapan saja. (9) memberi kesempatan anak belajar sesuai minat, kebutuhan, kecepatan, dan kecerdasan anak. (10) tidak ada istilah anak tidak naik kelas, semua anak bisa naik kelas sesuai dengan kecepatan masing-masing48
Di Indonesia, belum ada penelitian secara khusus yang meneliti akar perkembangan homeschooling. Sebagai sebuah istilah, homeschooling atau sekolah rumah adalah sebuah istilah yang relatif baru dalam pendidikan di Indonesia.Tetapi jika dirunut dari filosofi, model dan praktek penyelenggaraannya, homeschooling bukanlah sebuah hal yang benar-benar baru.Salah satu konsep kunci dari homeschooling adalah pembelajaran yang tidak berlangsung melalui institusi sekolah formal.Konsep ini membawa kita pada konsep yang lebih umum yaitu konsep belajar otodidak atau belajar
.
2.1.3 Perkembangan Homeschooling Di Indonesia
48
62 mandiri.Dengan mengambil konsep kunci itu, kita mendapatkan tokoh-tokoh di dalam sejarah Indonesia yang menempuh pembelajaran secara mandiri.Salah satu contohnya yang sangat dikenal adalah KH.Agus Salim49
Penelitian yang dilakukan Seto Mulyadi (2000), yang mengisahkan tentang belajar yang mengasyikkan yang dialami seorang anak
.
Dalam bentuk umumnya, pembelajaran otodidak ini memiliki beragam variasi, diantaranya pembelajaran dengan cara magang yang banyak dipraktikkan di keluarga Indonesia. Pedagang atau pengusaha yang mendidik anak-anak mereka agar menguasai dan meneruskan bisnis keluarganya merupakan salah satu contoh homeschooling,walaupunmereka tidak mengenal istilah itu. Bentuk-bentuk semacam itu banyak dipraktekkan di masyarakat dan dianggap sebagai akar perkembangan homeschooling yang tumbuh di masyarakat
50
Bayi itu memasukkan mainan baru tersebut kedalam mulut untuk mengetahui rasanya dia juga menggoyang-goyangkan, mengangkat, dan memutarkan mainan baru tersebut secara perlahan-lahan sehingga dia dapat melihat bagimana setiap sisinya terkena cahaya.Kemudian bayi tersebut menempelkan mainan itu ketelinga, menjatuhkannya kelantai dan mengemabilnya kembali, membongkar bagian-bagiannya dan menyelidikinya satu persatu.
. “kita semua dilahirkan dengan rasa ingin tahu yang tidak pernah terpuaskan dan kita semua mempunyai alat-alat yang kita perlukan untuk memuaskannya”. Pernahkah anda memperhatikan seorang bayi yang memeliti secara seksama sebuah mainan baru?.
49
Makalah Dr.Seto Mulyadi, 18 Juni 2006 50
63 Proses penelitian ini disebut belajar secara menyeluruh (Global Learning).
Global Learning merupakan cara efektif dan alamiah bagi seorang manusia untuk mempelajari bahwa otak seorang anak hingga usia enam atau tujuh tahun adalah seperti spons, menyerap berbagai fakta, sifat-sifat fisik dan kerumitan bahasa yang kacau dengan cara yang menyenangkan dan bebas stress. Proses ini juga ditambah dengan faktor-faktor balik positif dan rangsangan dari lingkungan, dan anda dapat menciptakan kondisi yang sempurna untuk belajar apasaja (Seto Mulyadi, 2007: 93-96).
Sampai saat ini di Indonesia ada banyak lembaga yang menyelenggarakan
homeschoooling, yaitu:
Morning Star Academy, lembaga pendidikan Kristen ini berdiri sejak
tahun 2002 dengan tujuan selain memberikan edukasi yang bertaraf internasional, juga membentuk karaktek siswanya.
Homeschooling Keluarga Kak Seto
Internasional Homeschooling Homeschooling Primagama
Homeschooling Millist
Homeschooling Group Khoiru Ummah
Dan dari Lembaga Pemerintah berupa Pusat Kegiatan Belajar Mengajar
64 sedangkan di Medan ada sekitar 27 lembaga penyelenggara PKBM. Setiap program PKBM terbagi atas Program Paket A (untuk setingkat SD), B (setingkat SMP), dan Paket C (setingkat SMA). PKBM sebenarnya menyelenggarakan proses pendidikan selama 3 hari di sekolah, selebihnya, tutor mendatangi rumah para murid. Para murid harus mengikuti ujian guna mendapatkan ijazah atau melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Perbedaan Ijazah dengan sekolah umum, PKBM langsung mengeluarkannya dari pusat51
2.1.4 Jumlah Siswa Homeschooling di Indonesia
Di Indonesia menurut perkiraan Ella Yuliawati Direktur Pendidikan Kesetaraan Depdiknas ada sekitar 1000-1500 siswa homeschooling yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurut hasil data siswa paling banyak berada di Jakarta yaitu sekitar 600 siswa, untuk Kota Medan ada sekitar 100 siswa homeschooling
yang tersebar di daerah Medan. Di homeschooling Primagama ada sekitar 30 orang siswa termasuk di dalamnya komunitas homeschooling.
2.2 Jumlah Homeschooling Di Kota Medan
Di Kota Medan ada sekitar tiga lembaga yang menyelenggarakan
homeschooling, yaitu :
.
1. Homeschooling Primagama
2. Homeschooling Keluarga Kak Seto, dan 3. I-Homeschooling
51
65
2.3 Homeschooling Primagama Di Kota Medan
Homeschooling adalah sebuah sistem pendidikan alternatif yang saat ini menjadi pilihan orang tua untuk memberikan pendidikan kepada anak-anaknya. Dimana keberadaanya sah, diakui, sama dan sederajat dengan sekolah formal sesuai hukum di Indonesia.
Homeschooling, menurut buku Sekolah Rumah sebagai Satuan Pendidikan Kesetaraan, yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Luar Sekolah Departemen Pendidikan Nasional adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orangtua/keluarga di rumah atau tempat-tempat lain dimana proses belajar mengajar dapat berlangsung dalam suasana yang kondusif dengan tujuan agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal.
Homeschooling Primagama bisa menjadi alternatif proses pendidikan putra-putri selain di sekolah, dan tetap memiliki standart ketercapaian materi yang kualitasnya sama dengan sekolah biasa.
Proses pendampingan di Homeschooling Primagama menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan Psikologis dan pendekatan Akademik. Pendekatan Psikologis, dimana siswa diberdayakan sesuai dengan Aspek Minat Bakat dengan membekali siswa dengan pelatihan Achievment Motivation Training (AMT),
66 akandiberikan pengajaran sesuai dengan tingkat kemampuan (sensitive learning), gaya belajar (style learning), maupun karakter komunikasi52
52
Homeschooling Primagama.com
.
Dalam prakteknya, konsep pengajaran diHomeschooling Primagama menekankan pada pemberdayaan potensi otak kiri dan otak kanan siswa dan juga mengembangkan konsep belajar bagaimana cara belajar (learn how to learn) yang baik, sehingga terciptalah output anak didik yang memiliki bekal ilmu pengetahuan yang baik (knowledge), kecakapan hidup yang baik (lifeskill), dan juga sikap hidup yang baik (attitude).
2.3.1 Lokasi Penelitian
Primagama Homeschooling terletak di Jl. Ringroad Setia Budi Pasar 1 No.18B Tanjung Sari Medan Selayang Medan, yang merupakan satu-satunya
homeschooling primagama yang terdapat di Medan. Tetapi, peneliti melakukan penelitian di rumah informan/siswi homeschooling yang terletak di Jl.Eka Surya, Komp. Grand Monaco Blok H/10B Medan.
67 2.3.2 Visi dan Misi
Visi
Menjadi lembaga pendamping homeschooling terbaik dan terbesar di
Indonesia
Misi
Menjadikan lembaga pendamping homeschooling yang berkualitass,
bertaraf Nasional dan Internasional
Memberikan alternatif sistem pendidikan di Indonesia yang berkaualitas
Nasional dan Internasional
Menjadi acuan tentang pendidikan alternatif di Indonesia
Menjadi mitra masyarakat dan pemerintah dalam peningkatan kualitas
bangsa secara Nasional maupun Internasional
68
Homeschooling Primagama berdiri pertama kali di Jogyakarta pada tahun 2008, para pendirinya adalah Adam Primaskara, Kusnanto, Arif Handono.Sedangkan di Medan homeschooling Primagama berdiri pada tahun 2011 di bawah pimpinan Bariyanto dan pelaksanaan (kepala sekolah) Emile Salim.
2.3.4 Sistem Belajar di Homeschooling Primagama
Sistem belajar di Homeschooling Primagama (HSPG) dibedakan menjadi 3, yaitu:
Homeschooling Individu (Tunggal)
Homeschooling yang diselenggarakan oleh sebuah keluarga tanpa bergabung dengan keluarga lain, dimana anak belajar secara mandiri di rumah biasanya didampingi oleh orangtua atau pihak-pihak lain (pengajar pendamping) yang ditunjuk.
Homeschooling Komunitas
Homeschooling yang diselenggrakan secara kelompok oleh dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu berdasarkan kesamaan minat dan bakat, sementara kegiatan pokoknya tetap dilaksanakan oleh orangtua masing-masing.
69
Homeschooling Mandiri, manakala siswa tercatat sebagai siswa di HSPG, mengikuti seluruh aturan HSPG namun belajar mandiri bersama orang tua tanpa ada pendampingan akademik dari HSPG.
2.3.5 Landasan Hukum Homeschooling Primagama
UUD 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pasal 31 Ayat (1) setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
Ayat (2) setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 27:
1. Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri
2. Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui sama dengan pendidikan formal dan non formal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan
Dalam hal ini pemerintah tidak mengatur standar isi dan proses pelayanan informal kecuali standar penilaian apabila akan disetarakan dengan pendidikan jalur formal dan nonformal sebagaimana yang dinayatakan pada UU No.22/23, pasal 27 ayat (2)
Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
No.107/MPN/MS/2006
70 berturut-turut, pemegang izajah SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK untuk dapat mendaftar pada satuan pendidikan yang lebih tinggi.
2. Status kelulusan program pendidikan kesetaraan Paket C memiliki hak eligibilitas yang setara dengan pedidikan formal dalam memasuki lapangan kerja.
3. Setiap lembaga diminta mematuhi ketentuan perundang-undangan tersebut di atas agar tidak diindikasikan melanggar Hak Asasi Manusia.
2.3.6 Kurikulum dan Sistem Ujian Serta Ijazah Homeschooling Primagama
Kurikulum :
Menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diolah
menjadi GBPP Homeschooling Primagama.
Mata pelajaran yang harus diikuti oleh siswa adalah mata pelajaran yang
diberikan di sekolah sesuai jenjang/kelasnya. Adapun mata pelajarannya adalah:
• SD : Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
PKN, IPA, IPS
• SMP : Matematika, Bahasa Indonesia, Bahsa Inggris,
PKN, Fisika, Biologi, Ekonomi, Geografi
• SMA(IPA) : Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
71
• SMA(IPS) : Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
PKN, Sosiologi, Ekonomi, Geografi.
Dapat ditambah sesuai dengan minat dan kebutuhan, sementara itu fokus pelajaran hanya pada pelajaran yang diujiankan saja.
Sistem Ujian
Sistem ujian di Homeschooling Primagama, sama seperti sekolah formal pada umumnya, bagi siswa yang belajar mengikuti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diolah menjadi GBPP Homeschooling Primagama tetap melaksanakan dua kali ujian yaitu ujian Mid semester dan ujian semester, biasanya ujian dilakukan serentak di sekolah Homeschooling Primagama, jadi bagi siswa yang belajar mandiri di rumah, diwajibkan mengikuti ujian di sekolah HS.
72 Ujian Nasional, bagi siswa Homeschooling Primagama diadakan di PKBM Teladan. Paket kesetaraan untuk ujian nasional dimana paket A untuk SD, paket B untuk SMP, dan paket C untuk SMA.
Selanjutnya sistem ujian untuk kelas internasional/kelas cambridge, biasanya dilakukan di sekolah homeschooling dan soal-soalnya langsung dari pusat homeschooling yang ada di Yogjakarta dengan mengikuti kurikulum
Homeschooling Amerika. Dimana, untuk SD namanya Internasional General Certificate Education Secondary, untuk SMP General Certificate Education Ordinary Level, dan untuk SMA General Certificate Education Advance Subsidiary and Advanced Level.
Program International, siswa bisa mengikuti sertifikasi dalam Cambridge International Examination yang terdiri dari level :
1. International Certificate of Secondary Education (IGCSE) 2. General Certificate of Education Ordinary Level (GCE O Level)
3. General Certificate of Education Advanced Subsidiary and Advanced Level (GCE AS & A Level)
Cambridge International Examination adalah sebuah sertifikasi bertaraf International yang dikeluarkan oleh University of Cambridge, Inggris dimana sebagian besar universitas-universitas besar di seluruh dunia menerima hasil dari ujian AS Level atau A Level sebagai prasyarat untuk masuk ke universitas. Bahkan beberapa universitas menerima nilai tinggi pada ujian AS Level atau A level
73 diambil di universitas. Untuk diketahui, Cambridge International Examination ini boleh diikuti para pelajar dari manapun. Sehingga sangat terbuka untuk para siswa dari semua tingkatan sekolah baik SMP, SMA, SMK maupun siswa dari Sekolah RSBI yang tidak mengikuti ujian international di sekolahnya.
Ijazah
Ijazah untuk siswa Homeschooling Primagama ada tiga macam, tergantung pilihan dan kemampuan siswa, yaitu:
Ijazah Formal, dengan mekanisme Ujian Akhir Nasional (UAN)
Ijazah Nonformal, dengan mekanisme Ujian Nasional Pendidikan Paket
(UNPP)
Ijazah Internasional, dalam Cambridge Internasional Examination (CIE).
2.3.7 Program Homeschooling Primagama
Homeschooling (setara SD-SMP-SMA)
Kurikulum nasional:
• Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) : SMP-SMA
• Ujian Akhir Nasional (UNAS) : SD-SMP-SMA
• Ujian Akhir Sekolah Daerah (UASDA) :SD
74
Cambridge Internasional Examination (CIE) adalah sebuah sertifikat bertaraf Internasional yang dikeluarkan oleh University of Cambridge, Inggris dimana sebagian besar universitas-universitas besar di seluruh dunia menerima hasil dari ujian AS LevelatauA level sebagai prasyarat untuk masuk ke Universitas. Bahkan beberapa Universitas menerima nilai tinggi pada ujian AS Level atau A level sebagai kredit satu tahun penuh mata pelajaran yang sama yang seharusnya baru diambil di Universitas.
• Internasional General Certificate Education Secondary Education
(IGCSE) /5-11 th
• General Certificate Education Ordinary Level (GCE O Level) /
14-16 th
• General Certificate Education Advance Subsidiary and Advanced
Level (GCE AS & A Level) /16-19 th. Kurikulum ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)
Private Lesson EXCLUSIVE
Tujuan :
• Rangking kelas
• Sukses UAN nilai tinggi
• Sukses masuk Perguruan Tinggi Favorit
• Dikhususkan untuk mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa