• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Perlindungan Pihak Tertanggung Dalam Asuransi Terhadap Tuntutan Ganti Kerugian dari Pihak Ketiga (Studi pada PT Asuransi Intra Asia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Perlindungan Pihak Tertanggung Dalam Asuransi Terhadap Tuntutan Ganti Kerugian dari Pihak Ketiga (Studi pada PT Asuransi Intra Asia)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan catatan sejarah, cikal bakal lahirnya asuransi sebenarnya telah dimulai sejak masa Babilonia, 4000-3000 SM, yang dikenal dengan perjanjian Hammurabi. Seiring dengan perputaran waktu, pada tahun 1668 M, di Coffee House London, berdirilah Lloyd of London sebagai penanda cikal bakal lahirnya asuransi konvensional.1

Adapun awal mula masuknya bisnis asuransi ke Indonesia terjadi pada saat Indonesia masih berada pada masa penjajahan Belanda. Pada saat itu, Indonesia masih disebut sebagai Hindia Belanda. Awal masuknya bisinis asuransi tersebut seiring dengan keberhasilan bangsa Belanda dalam sektor perkebunan dan perdagangan. Pada saat itu, keberadaan asuransi dibutuhkan guna menjamin kelangsungaan usaha yang ada.

Perkembangan asuransi di Indonesia sendiri sebenarnya dapat dibagi dalam dua kurun waktu, yaitu pada zaman kolonialisme 1942 dan zaman sesudah Perang Dunia II atau biasa juga disebut sebagai Zaman Kemerdekaan. Bisnis asuransi di Indonesia sempat mengalami kemandekan pada saat pendudukan bala tentara Jepang selama kurang lebih selama tiga setengah tahun.

Jenis asuransi yang telah diperkenalkan di Hindia Belanda pada saat itu masih sangat terbatas, sebagian besar hanya terdiri dari asuransi kebakaran dan

1

(2)

pengangkutan. Pada saat itu, asuransi kendaraan bermotor, asuransi tanggung jawab, atau varian-varian jenis asuransi lainnya masih belum diperkenalkan.

Asuransi sendiri membawa misi ekonomi sekaligus sosial dengan adanya premi yang dibayarkan oleh pihak tertanggung kepada pihak penanggung, yakni perusahaan asuransi, dengan jaminan adanya transfer of risk, yaitu pengalihan risiko oleh pihak tertanggung kepada pihak penanggung.2

Bisa juga dipahami bahwa asuransi merupakan mekanisme pengalihan risiko dimana individu atau kegiatan bisnis memindahkan ketidakpastian yang dimungkinkan dengan cara membayar premi kepada pihak perusahaan asuransi. Hingga kemudian, setelah memasuki masa kemerdekaan, asuransi kembali berkembang di Indonesia sampai saat ini dengan berbagai jenis dan varian yang semakin kompleks.

Pada era modern saat ini, mulailah varian-varian asuransi tumbuh dan berkembang didalam kehidupan masyarakat dan secara garis besar, asuransi dapat dipetakan menjadi dua yaitu asuransi jiwa dan asuransi kerugian. Asuransi jiwa, meliputi asuransi kecelakaan, asuransi kesehatan, dan asuransi kredit. Asuransi kerugian sendiri, meliputi asuransi kebakaran, asuransi laut, asuransi kendaraan bermotor, dan asuransi tanggung jawab.3

Asuransi kerugian merupakan salah satu bentuk usaha asuransi yang bergerak dalam bidang jasa penanggulangan risiko yang disebabkan oleh kerugian, kehilangan manfaat, maupun tanggung jawab hukum.4

(3)

Didalam asuransi kerugian pada prakteknya sering sekali dijumpai adanya tuntutan pihak ketiga kepada tertanggung atas kerugian yang dialaminya karena kesalahan yang dilakukan oleh tertanggung. Misalnya, dalam sewa menyewa rumah dimana tertanggung mengasuransikan rumah yang telah disewanya untuk pemilik rumah selaku pihak ketiga atas bahaya kebakaran. Ketika rumah tersebut mengalami kebakaran akibat kesalahan penyewa (tertanggung), pemilik rumah (pihak ketiga) menuntut ganti rugi atas kerugian yang dialaminya.

Berdasarkan uraian diatas penulis berkeinginan mengupas persoalan seputar bagaimana perlindungan yang diberikan pihak asuransi kepada tertanggung atas tuntutan ganti rugi dari pihak ketiga yang ditujukan kepadanya. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis memilih

“P

erlindungan Pihak

Tertanggung Dalam Asuransi Terhadap Tuntutan Ganti Kerugian Dari

Pihak Ketiga

sebagai judul dari skripsi penulis.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang dibahas adalah: 1. Hal-hal apa sajakah yang menyebabkan tertanggung dituntut oleh pihak

ketiga

2. Bagaimanakah perlindungan tertanggung terhadap tuntutan ganti kerugian dari pihak ketiga

3. Bagaimanakah penyelesaian atas tuntutan ganti kerugian dari pihak ketiga

C. Tujuan Penulisan

(4)

1. Untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkan pihak ketiga menuntut ganti kerugian kepada tertanggung dalam asuransi

2. Untuk mengetahui perlindungan pihak tertanggung terhadap tuntutan ganti kerugian dari pihak ketiga

3. Untuk mengetahui penyelesaian atas tuntutan ganti kerugian dari pihak ketiga terhadap tertanggung.

D. Manfaat Penulisan

Berdasarkan tujuan penulisan yang dinyatakan diatas, terbentuklah manfaat utama dari penulisan ini adalah :

1. Secara teoritis, hasil penelitian pada skripsi ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk :

a. Megembangkan wawasan ilmu pengetahuan khususnya mengenai hukum Asuransi Indonesia.

b. Menambah informasi kepada para pembaca agar dapat mengetahui perlindungan pihak tertanggung dalam asuransi atas tuntutan ganti kerugian dari pihak ketiga.

c. Memperkaya khasanah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai Asuransi khususnya berkenaan dengan perlindungan pihak tertanggung dalam asuransi terhadap tuntutan ganti kerugian dari pihak ketiga.

(5)

khususnya tentang perlindungan pihak asuransi dalam asuransi terhadap tuntutan ganti kerugian dari pihak ketiga.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

penelitian Yuridis Normatif dan Yuridis Empiris. Penelitian yuridis normatif membahas doktrin-doktrin atau asas-asas dalam ilmu hukum.5 Penelitian Yuridis empiris adalah penelitian terhadap identifikasi hukum (hukum tidak tertulis), dimaksudkan untuk mengetahui hukum yang berlaku dalam masyarakat.6 Dalam hal ini penulis melakukan penelitian berupa studi lapangan dengan melakukan wawancara pada salah satu staff teknik di PT Asuransi Intra Asia.

2. Data dan Sumber Data

Data dan sumber data yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang terdiri dari peraturan perundang-undagngan di bidang hukum asuransi, antara lain Kitab Undang Hukum Perdata, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, dan Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian.

Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer, yakni hasil karya para ahli hukum berupa

5

Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2010, hal. 24 6

(6)

buku dan pendapat-pendapat para sarjana yang berhubungan dengan pembahasan skripsi ini.

Bahan hukum tersier atau bahan penunjang yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan/atau bahan hukum sekunder, yaitu kamus hukum dan lain-lain.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Studi Pustaka, yaitu metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data sekunder dengan cara menggali sumber-sumber tertulis, baik dari instansi yang terkait, maupun buku literatur yang ada relevansinya dengan maslah penelitian yang digunakan sebagai kelengkapan penelitian.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengunjungi langsung objek penelitian. Penelitian dilakukan di Kantor PT Asuransi Intra Asia. Untuk melengkapi data-data penelitian, maka dilakukan dengan

4. Analisis Data

(7)

F. Sistematika Penulisan

Dalam menghasilkan karya ilmiah yang baik, maka pembahasannya harus diuraikan secara sistematis. Sistematika penulisan ini dibagi dalam beberapa tahapan yang disebut dengan Bab dimana masing-masing Bab dibagi dalam beberapa sub bab yang masing-masing bab diuraikan masalahnya secara tersendiri.

Bab I merupakan Pendahuluan, berisi uraian latar belakang, permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian, sistmatika penulisan dan keaslian penulisan.

Bab II merupakan bab yang membahas mengenai tinjauan umum tentang pihak tertanggung dan asuransi. Bab II ini meliputi pengertian hak dan kewajiban tertanggung, jenis-jenis dan dasar hukum asuransi, serta prinsip-prinsip dasar dan syarat sahnya perjanjian asuransi.

Bab III merupakan bab yang membahas mengenai pihak ketiga dalam asuransi. Bab III ini mencakup pengertian dan dasar hukum pihak ketiga dalam perjanjian asuransi, tanggung jawab hukum pihak ketiga dan kedudukan hukum pihak ketiga dalam asuransi, dan hak pihak ketiga dalam memperoleh ganti kerugian.

(8)

penyelesaian atas tuntutan ganti kerugian dari pihak ketiga.

Bab V merupakan bagian penutup dari skripsi ini, yang akan mengemukakan kesimpulan dan saran dari bagian awal penulisan skripsi hingga bagian akhir dari penulisan skripsi ini.

Demikian gambaran isi skripsi ini. Untuk melengkapi pada bagian akhirnya, penulis akan menambahkan daftar kepustakaan dan lampiran yang dianggap perlu pada skripsi ini.

G. Keaslian Penulisan

Penulisan Skripsi ini merupakan hasil dari penelitian yang penulis lakukan sendiri. Penelitian ini dilakukan penulis dengan mengambil panduan dari beberapa buku-buku dan sumber lainnya yang mempunyai hubungan dengan judul skripsi penulis, serta sumber riset dari lapangan yaitu di PT Asuransi Intra Asia. Skripsi dengan judul “PERLINDUNGAN PIHAK TERTANGGUNG DALAM ASURANSI TERHADAP TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DARI PIHAK

KETIGA” telah diperiksa melalui Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Judul skripsi ini belum pernah ditulis oleh siapapun di Fakultas Hukum dan jika ada kemiripan maupun hampir sama, tetapi memiliki data yang berbeda dari substansi maupun bentuknya.

Adapun judul skripsi yang telah ada di Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yaitu :

(9)

Judul : Perlindungan Hukum Kepada Tertanggung dari Perusahaan Asuransi yang Pailit

Nama : Risman Ernawati NIM : 890200155

Judul : Pelaksanaan Klaim Asuransi Beasiswa Eksklusif Terhadap Tertangung yang Meninggal Dunia (studi kasus pada PT. Asuransi Bumi Asih Jaya Medan)

Nama : Marolop H.O. Gultom NIM : 920200145

Judul : Suatu Tinjauan Hukum Terhadap Asuransi Jiwa Bersama sebagai Proteksi bagi Tertanggung (studi kasus pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putea 1912 Cabang Medan)

Nama : Rumunita Tarigan NIM : 9402000212

Judul : Perjanjian antara Penanggulangan dan Tertanggung Terhadap Produk Asuransi Jiwa Beasiswa Berencana di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912

Nama : M. Fera Sarjono NIM : 980200087

(10)

Referensi

Dokumen terkait

(7) Mampu mengaplikasikan konsep dan algoritma pemecahan masalah. Indikator yang digunakan untuk mengukur pemahaman konsep matematis siswa dalam penelitian ini adalah

Kekurangan tersebut adalah: memerlukan waktu cukup lama untuk proses pengeringan briket, tidak dapat dilakukan kapan saja, tergantung cuaca, tidak praktis, memerlukan

Dalam prinsip ini (1) nasabah bertindak sebagai ṣ āhib al-māl atau pemilik dana dan bank bertindak sebagai mudhārib atau pengelola dana, (2) bank dapat melakukan

MCPFGPICPRTQRQTUK RCLCM VCM NCPIUWPI UGRGTVK VGTUGDWV. FK CVCU VKFCM UGUWCK FGPICP UVTWMVWTRCLCM[CPI

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan yaitu analisa tingkat produktivitas dan hubungan antara profitabilitas untuk perbaikan harga dengan metode American

Hasil yang didapakan mendekati Hal ini dilakukan untuk melihat apakah ada pengaruh proses filtering dan kinerja deteksi tepi pada citra yang telah mengalami

Hasil penelitian menunjukan kekerasan baja sebelum di galvanis adalah 105.8 Kg/mm² dan kekerasan baja tertinggi sesudah dilakukan proses Hot Dip Galvanis adalah pada

Konsep integrasi ruang pamer dan ruang workshop pada studio perupa yaitu menghubungkan kedua ruang tersebut secara visual melalui ruang yang bersebelahan