• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF GEDANGAN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF GEDANGAN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI DAUR HIDUP HEWAN

MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK

PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF GEDANGAN

KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

NURMA ISTIGHFAROH

NIM 11513015

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

viii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

[

٨٢

]

ُبوُلُقْلا ُّنِئَمْطَت ِهّللا ِرْكِذِب َلاَأ ِهّللا ِرْكِذِب مُهُ بوُلُ ق ُّنِئَمْطَتَو ْاوُنَمآ َنيِذَّلا

Artinya: “ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

[

٨٢

]

ُبوُلُقْلا ُّنِئَمْطَت ِهّللا ِرْكِذِب َلاَأ ِهّللا ِرْكِذِب مُهُ بوُلُ ق ُّن

ِئَمْطَتَو ْاوُنَمآ َنيِذَّلا

Artinya: “ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram

dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi

tenteram.”(QS. Ar-Ra’d : 28 )

PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

(9)

ix

Romo KH.Mahfudz Ridwan,Lc. dan Ibu Hj. Nafisah serta segenap keluarga besar Pondok Pesantren Edi Mancoro yang telah mengispirasi dan memotivasi penulis. Muhamad Hanif,M.Hum dan Rosyidah,Lc yang telah memberikan motivasi untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Bunda-bunda dan murid-murid TK Edi Mancoro yang selalu memberikan keceriaan dalam kebersamaan.

Teman-teman PGMI dan Konsentrasi IPA angkatan 2013 yang telah memberikan canda, tawa dan semangat dalam belajar di kampus IAIN Salatiga.

Sahabat-sahabati BIDIKMISI yang selama ini telah berjuang bersama dan semua pihak yang telah mendukung dalam penulisan skripsi ini.

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju jalan yang terang benderang.

Penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan

motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

(10)

x

3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga dan sebagai Dosen Pembimbing yang telah sabar dan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

4. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di IAIN Salatiga yang telah

membantu dan memberikan ilmunya kepada penulis.

5. Ayahanda dan Ibunda (alm) tercinta, kakak dan keponakan beserta segenap keluarga yang telah memberikan dukungan moral dan materi untuk

menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga .

6. Keluarga besar Pondok Pesantren Edi Mancoro, para ustadz-ustazah dan para

santri yang telah memberikan motivasi dan mendewasakan kehidupan penulis. 7. Keluarga besar TK Al-Qur’an Edi Mancoro, para Bunda dan Yanda yang

selalu memotivasi dan mewarnai dalam menjalani kehidupan.

8. Kepala MI Ma’arif Gedangan, guru dan karyawan serta semua siswa-siswi yang telah berkenan membantu dan memberikan data kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman angkatan 2013 yang telah memberikan banyak cerita dan canda selama menempuh pendidikan di IAIN Salatiga.

10.Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu penulisan skripsi ini.

(11)

xi

masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan skripsi ini.

Wassalamu‟alaikum Wr wb.

Salatiga, Mei 2017 Penulis

Nurma Istighfaroh NIM: 11513015 ABSTRAK

Nurma Istighfaroh. 2017. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Daur Hidup Hewan Melalui Pendekatan Saintifik pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Peni Susapti, M.Si.

Kata kunci: Hasil Belajar IPA dan Pendekatan Saintifik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan Pendekatan Saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

IPA materi daur hidup hewan pada siswa kelas IV MI Ma’arif Gedangan

Kabupaten Semarang tahun ajaran 2016/2017.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dengan menggunakan pendekatan saintifik.

(12)

xii

siklus I meningkat sebanyak 18 siswa (75%), dan pada siklus II sebanyak 24 siswa (100%) telah mencapai nilai KKM. Dengan demikian berdasarkan kriteria ketuntasan klasikal sudah mencapai 85% dari 24 siswa di kelas IV MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Sehingga, Penelitian Tindakan Kelas ini dikatakan berhasil.

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

HALAMAN JUDUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 5

F. Definisi Operasional .. ... 6

G. Metode Penelitian .... ... 7

1. Rancangan Penelitian ...….. 7

(13)

xiii

3. Waktu Penelitian ... ... 9

4. Subjek Penelitian ... 9

5. Langkah-langkah Penelitian ... ... 10

6. Teknik Pengumpulan Data ... 11

7. Instrumen Penilaian ... 12

8. Analisis Data ... 13

H. Sistematika Penulisan ... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Mata Pelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah(MI)... 16

1. Hakikat Ilmu Pengetahuan alam (IPA) ... 16

2. Proses Metamorfosis Nyamuk ... 20

3. Proses Metamorfosis Kupu-Kupu ... 21

4. Proses Metamorfosis Lipas (Kecoa) ... 22

5. Proses Metamorfosis Belalang ... 23

6. Proses Daur Hidup Ayam ... 23

7. Memelihara Hewan Peliharaan ... 24

C. Pendekatan Saintifik ... 25

1. Definisi Pendekatan Saintifik ... 25

2. Tahapan Pendekatan Saintifik ... 25

3. Penerapan Pendekatan Saintifik ... 26

(14)

xiv

1.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 29

2. Data Subyek Penelitian ... 34

3. Pelaksanaan Penelitian ... 35

B. Deskripsi Kondisi Pra Siklus ... 36

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I... 37

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Per-Siklus ... 57

1. Deskripsi Hasil Pra Siklus ... 57

2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 59

3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 64

B.Pembahasan ... 69

1. Hasil Pra Siklus PTK ... 69

2. Hasil Penelitian Siklus I ... 71

3. Hasil Penelitian Siklus II ... 72

4. Hasil Pengamatan Guru ... 76

5. Perbandingan Hasil Belajar ... 77

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Pelaksanaan Siklus PTK... 8

Gambar 2.2 Metamorfosis Nyamuk ... 21

Gambar 2.3 Metamorfosis Kupu-kupu ... 22

Gambar 2.4 Metamorfosis Kecoak ... 22

Gambar 2.5 Metamorfosis Belalang ... 23

Gambar 2.6 Daur Hidup Ayam ... 24

Gambar 2.6 Komponen Pendekatan Saintifik ... 26

Gambar 4.1 Rekapitulasi Hasil Belajar Per-Siklus ... 75

Gambar 4.2 Rekapitulasi Rata-rata Hasil Belajar ... 75

Gambar 4.3 Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa ... 76

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Waktu Penelitian ... 9

Tabel 2.1 Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Saintifik ... 28

Tabel 3.1 Daftar Guru MI Ma’arif Gedangan ... 31

Tabel 3.2 Daftar Seluruh Siswa MI Ma’arif Gedangan ... 32

Tabel 3.3 Jumlah dan Kondisi Bangunan MI Ma’ari Gedangan ... 33

Tabel 3.4 Sarana dan Prasarana Pendukung Pembelajaran ... 33

Tabel 3.5 Sarana dan Prasarana Pendukung Lainnya ... 34

Tabel 3.6 Data Subyek Penelitian ... 34

Tabel 3.7 Perolehan Nilai Pre-test ... 36

Tabel 3.8 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I ……….. 42

Tabel 3.9 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I……… 43

Tabel 3.10 Hasil Post Test Siklus I ... 44

Tabel 3.11 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus II ... 51

Tabel 3.12 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 52

(17)

xvii

Tabel 4.1 Perolehan Nilai Pre-test pra Siklus ... 57

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Terhadap Performa Guru Siklus I ... 59

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Siswa Siklus I ... 61

Tabel 4.4 Hasil Post-test Siklus I ... 62

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Terhadap Performa Guru Siklus II ... 64

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Belajar Aktivitas Siswa Siklus II ... 66

Tabel: 4.7 Perolehan Hasil Post-test Siklus II ... 67

Tabel 4.8 Rekapitulasi Ketuntasan Pre-Test ... 70

Tabel: 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I ... 71

Tabel: 4.10 Rekapitulasi Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 71

Tabel: 4.11 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II ... 72

Tabel: 4.12 Rekapitulasi Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 72

Tabel: 4.13 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Antar Siklus ... 73

Tabel: 4.14 Pengamatan Guru Saat Pembelajaran ... 76

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I ... 83

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 90

Lampiran 3 Soal Pre-test dan Kunci Jawaban ... 97

Lampiran 4 Soal Post-test Siklus I dan Kunci Jawaban ... 100

Lampiran 5 Soal Post-test Siklus II dan Kunci Jawaban ... 104

Lampiran 6 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ... 108

Lampiran 7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ... 109

Lampiran 8 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ... 110

Lampiran 9 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ... 111

Lampiran 10 Hasil Pre-test ... 112

Lampiran 11 Hasil Post-test Siklus I ... 113

Lampiran 12 Hasil Post-test Siklus II ... 114

Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup Penulis ... 115

Lampiran 14 Lembar Konsultasi Skripsi ... 116

(19)

xix

Lampiran 16 Nilai SKK Mahasiswa ... 121

Lampiran 17 Dokumentasi Kegiatan Penelitian ... 125

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia

berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah

antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan. (Garnida dan Budiman, 2002 : 253)

Pada dasarnyan IPA suatu ilmu yang mempelajari gejala dan

perubahan-perubahan alam. Perubahan-perubahan alam tersebut merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Dari tanda-tanda kekuasaan Allah SWT tersebut dapat dijadikan pelajaran yang sangat berharga untuk meningkatkan

ilmu pengetahuan. Dalam Al-Qur’an Surah An-Nur ayat 44, Allah SWT berfirman.

ُبِّلَقُ ي

ِراَصْبَْلِّا ِلِْوُِّلِّ ًةَرْ بِعَل َكِلَذ ِفِ َّنِإ َراَهَّ نلاَو َلْيَّللا ُهَّللا

(20)

xx

Artinya :”Allah mempergantikan malam dan siang. Sungguh pada yang

demikian itu, pasti terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai

penglihatan (yang tajam).” (al-Qur’an al-Karim, 2013:356)

Dalam penelitian ini peneliti memilih mata pelajaran IPA sebagai obyek penelitian karena IPA merupakan salah satu mata pelajaran dalam Ujian Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) yang ditetapkan oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Untuk itu, guru harus kreatif dan inovatif dalam mengajar agar hasil belajar siswa dapat meningkat.

Berdasarkan hasil observasi di MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada hari Senin tanggal 18 September 2016 pada kelas IV, penulis menemukan beberapa permasalahan terkait dengan

pembelajaran IPA di kelas IV yaitu ada 19 siswa dari 24 siswa hasil belajar pada materi Daur Hidup Hewan masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang ditetapkan sekolah.

Secara Kriteria Ketuntasan Klasikal nilai ulangan siswa di kelas IV

belum memenuhi 85 % yaitu hanya 5 siswa atau 21% siswa yang telah tuntas dan 19 atau 79% siswa belum mencapai KKM. Hal itu dikarenakan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah, suasana Kegiatan Belajar

(21)

xxi

Melihat faktor-faktor yang yang mempengaruhi rendahnya nilai siswa

pada materi daur hidup hewan, peneliti bersama Ibu Diah Rufaidhah, S.Pd.I sebagai guru kelas IV melakukan diskusi mengenai pendekatan yang tepat

untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan membuat siswa termotivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran sehingga

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dapat meningkat.

Penerapan pendekatan dalam pembelajaran IPA merupakan sesuatu yang penting dalam proses belajar-mengajar. Karena pendekatan adalah titik

tolak atau sudut pandang guru terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya proses yang sifatnya

masih sangat umum. Oleh karena itu, strategi maupun metode pembelajaran bersumber dari pendekatan tertentu.(Suyadi, 2013 : 15).

Pendekatan Saintifik dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut,

pendekatan saintifik merupakan pendekatan dengan berpikir ilmiah yang berkaitan erat dengan metode saintifik. Metode saintifik (ilmiah) pada

umumnya melibatkan kegiatan pengamatan ilmiah atau observasi yang dibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau mengumpulkan data. Metode ilmiah pada umumnya dilandasi dengan pemaparan data yang diperoleh

melalui pengamatan atau percobaan. Oleh sebab itu, kegiatan percobaan dapat diganti dengan kegiatan memperoleh informasi dari berbagai sumber.(Sani,

2015 : 50-52)

(22)

xxii

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Daur Hidup Hewan Pada Siswa

Kelas IV Melalui Pendekatan Saintifik di MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan

masalah dalam penelitian yaitu apakah penerapan Pendekatan Saintifik dapat meningkatkan hasil belajar IPA Materi Daur Hidup Hewan pada siswa kelas

IV MI Ma’arif Gedangan tahun ajaran 2016/2017?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan pada siswa kelas IV MI Ma’arif

Gedangan untuk mengetahui penerapan Pendekatan Saintifik dalam meningkatkan hasil belajar IPA dengan Materi Daur Hidup Hewan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumbangan pemikiran dalam

mengoptimalkan Pendekatan Saintifik dalam proses belajar mengajar di sekolah.

(23)

xxiii a. Bagi Siswa

Siswa akan lebih aktif, kreatif, inovatif dan merasa senang dalam pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik.

b. Bagi Guru

Guru diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan Pendekatan Saintifik dalam pembelajaran IPA dengan memanfaatkan benda-benda konkrit untuk pemahaman siswa dalam pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam perbaikan proses pembelajaran para gurunya dengan menggunakan Pendekatan Saintifik.

d. Bagi peneliti

Menambah wawasan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori di atas, penulis dapat mengemukakan

hipotesis atau dugaan sementara dalam penelitian ini adalah penerapan Pendekatan Saintifik dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) materi Daur Hidup Hewan pada siswa kelas IV

MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun

2016/2017 yang kebenarannya masih harus diuji di lapangan .

(24)

xxiv

Penerapan Pendekatan Saintifik bisa dikatakan berhasil jika indikator

keberhasilan dapat dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran. Adapaun indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

a. Nilai siswa kelas IV memenuhi kriteria KKM sebesar 70 serta tercapainya ketuntasan klasikal yang besarnya 85% (Depdikbud dalam

Trianto, 2009:241).

b. Adanya rasa senang, aktif, inovatif, dan kreatif dalam pembelajaran.

F. Definisi Operasional

Untuk memperjelas sekaligus memberikan gambaran tentang judul yang diangkat oleh penulis, maka akan dijelaskan di bawah ini:

1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tolak ukur keberhasilan

siswa biasanya berupa nilai yang diperolehnya. Nilai itu diperoleh setelah siswa melakukan proses belajar dalam jangka waktu tertentu dan selanjutnya

mengikuti tes akhir (Rusman, 2012:123). Jadi hasil belajar dalam penelitian ini adalah sesuatu yang yang diperoleh setelah belajar menggunakan Pendekatan Saintifik yang berupa nilai yang telah memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan yaitu 70 (sesuai dengan KKM

yang diberlakukan di MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang).

(25)

xxv

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia

berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah

antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan. (Garnida dan Budiman, 2002 : 253)

Daur hidup hewan adalah tahapan perkembangan hewan dari telur hingga dewasa (Sunarto dkk, 2004:52). Daur hidup hewan merupakan perubahan yang dialami oleh makhluk hidup selama hidupnya.

4. Pendekatan Saintifik

Pendekatan Saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang

sede-mikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan

hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan menulis artikel ilmiah, dan untuk mengembangkan

karakter siswa. (Machin, 2014)

Langkah-langkah Pendekatan Saintifik berkaitan dengan metode ilmiah yang disebut 5M (Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba dan

Mengkomunikasikan).( Saputro,2015 ) G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

(26)

orang-xxvi

orang yang terlibat di dalamnya( guru, peserta didik, kepala sekolah) dengan

menggunakan metode refleksi diri dan bertujuan untuk melakukan perbaikan di berbagai aspek pembelajaran.(Suyadi. 2013: 22).

Secara umum, terdapat empat langkah dalam melakukan PTK yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut ini adalah

gambaran keempat langkah dalam siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart (Arikunto, 2006:16) dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut.

Bagan 1.1 : Skema Pelaksanaan Siklus PTK 2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang tahun 2016/2017. Peneliti memilih MI Ma’arif

Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II Pelaksanaan

Refleksi

Pengamatan

(27)

xxvii

Gedangan sebagai lokasi penelitian karena MI tersebut merupakan salah

satu MI swasta terbaik di Kecamatan Tuntang yang telah terakreditasi A. Namun dalam penerapan kurikulum masih menggunakan KTSP. Untuk

itu, peneliti mengenalkan Pendekatan Saintifik yang digunakan di

kurikulum 2013 untuk diterapkan dalam KTSP yang berlaku di MI Ma’arif

Gedangan. Dengan tujuan saat kurikulum berpindah pada kurikulum 2013, guru sudah terbiasa menggunakan Pendekatan Saintifik.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan September 2016 sampai April 2017. Adapun rinciannya dapat dilihat dalam tabel berikut:

(28)

xxviii Waktu Penelitian

4. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Kabupaten Semarang. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 24 siswa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 14 orang dan perempuan sebanyak 10 orang dengan satu orang guru

kelas bernama Ibu Diah Rufaidhah, S.Pd.I yang beralamat di Desa Gedangan, Kec.Tuntang Kab. Semarang.

5. Langkah-langkah Penelitian a. Perencanaan (Planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

Langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan Pendekatan Saintifik.

3. Persiapan Penelitian

4. Pelaksanaan Penelitian

/  

5. Analisis Data  

(29)

xxix

2) Mempersiapkan sarana prasarana pendukung yang dibutuhkan

dalam proses pembelajaran.

3) Mempersiapkan soal mengenai materi Daur Hidup Hewan.

4) Menyiapkan lembar pengamatan guru dan siswa b. Pelaksanaan Tindakan ( Acting)

Pelaksanaan tindakan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas (Suyadi, 2013: 62). Adapun pelaksanaan tindakannya adalah sebagai berikut:

1) Pelaksanaan tindakan adalah implementasi dari apa yang telah direncanakan dalam seperangkat rencana pelaksanaan pembelajaran,

yang meliputi pendahuluan, inti (eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi ) dan penutup.

2) Menyajikan materi pelajaran melalui Pendekatan Saintifik

3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

4) Memberikan penguatan dan kesimpulan

5) Melakukan pengamatan b. Pengamatan ( Observation )

Pada penelitian ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan

Kelas kolaboratif, peneliti sebagai observer dan guru kelas menjadi pelaku tindakan/kolaborator. Pengamatan dilakukan oleh kolaborator

dengan mengamati perhatian siswa, keaktifan, kreatifitas serta suasana siswa pada saat proses pembelajaran.

(30)

xxx

Tahap refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa

yang telah dilakukan. Tahap ini dilakukan penilaian atas pembelajaran di kelas. Penilaian dilakukan melalui lembar observasi dan hasil

evaluasi apakah pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang digunakan oleh peneliti menghasilkan perubahan yang signifikan.

Apabila dalam siklus I belum mencapai indikator yang diharapkan maka perlu dilanjutkan dalam kegiataan penelitian pada siklus II, begitu seterusnya sampai diperoleh kemajuan yang signifikan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut. a. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan (pengambilan data)

untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah kegiatan guru dalam

pengelolaan kelas, observasi kegiatan siswa, dan observasi tentang bagaimana proses belajar mengajar yang berkaitan dengan upaya peningkatan hasil belajar IPA melalui Pendekatan Saintifik.

b. Tes

Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA materi

(31)

xxxi

evaluasi setelah penyajian materi menggunakan pendekatan saintifik.

Soal pre-test terdiri dari sepuluh soal pilihan ganda dan lima soal isian. Pada soal post-test terdiri dari sepuluh soal pilihan ganda dan

lima soal isian c. Dokumentasi

Dokumentasi berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa, alat atau pendekatan pembelajaran yang digunakan, nilai siswa sebelum dan sesudah penelitian, foto, dan lain

sebagainya yang dianggap penting. 4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah. Adapun instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

d. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk m\ngamati keterlaksanaan

pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik. e. Lembar Soal Ujian atau Tes

(32)

xxxii

adalah tes tertulis yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran

dengan menggunakan Pendekatan Saintifik. 5. Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis dari hasil penelitian untuk ditarik kesimpulan. Apabila data telah

terkumpul dengan lengkap selanjutnya adalah menganalisis data tersebut untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian yang telah dilaksanakan. Analisis data dilakukan dengan membandingkan skor nilai setiap siklus

dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan yaitu 70

(sesuai dengan KKM yang diberlakukan di MI Ma’arif Gedangan Tuntang

Semarang). Oleh karena itu, siswa dikatakan tuntas belajarnya jika

perolehan nilai belajarnya 70. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas

belajarnya jika nilai perolehan siswa 70. Penentuan akhir perbaikan diamati melalui siklus-siklus menggunkan tolak ukur Kriteria Ketuntasan

Klasikal. Kriteria Ketuntasan Klasikal /kelas dikatakan tuntas belajarnya

jika dalam kelas tersebut terdapat 85 % telah tuntas belajarnya(Depdikbud dalam Daryanto, 2011:191-192)

Penilaian untuk preesentase ketuntasan belajar klasikal dihitung menggunkan rumus sebagai berikutr.

x 100%

Keterangan :

= Nilai dalam persen

(33)

xxxiii = Jumlah Keseluruhan

(Djamarah, 2006:225-226). H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini akan mempermudah para pembaca dalam

mengikuti uraian penyajian data penelitian ini, maka penulis paparkan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bagian formalitas berisi halaman judul skripsi, halaman surat pernyataan,halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, halaman kata pengantar, halaman

abstrak, halaman daftar isi, daftar tabel, daftar gambar serta lampiran. Bab I Berisi pendahuluan yang mencakup tentang Latar Belakang

Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Definisi Operasional, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

Bab II Berisi kajian pustaka yang mencakup: pembelajaran IPA di SD/MI meliputi Hakikat IPA, Fungsi Mata Pelajaran IPA di MI, Tujuan

Pembelajaran IPA di MI, Ruang Lingkup Pelajaran IPA untuk MI, Pembelajaran Materi Daur Hidup Hewan meliputi Tahapan Daur Hidup

Hewan, Pendekatan Pembelajaran meliputi Definisi Pendekatan Pembelajaran Saintifik, Tahapan Pendekatan Saintifik, Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran.

(34)

xxxiv

Kondisi Awal, Deskripsi Pelaksanaan Siklus I, Deskripsi Pelaksanaan

Siklus II.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, mencakup: Deskripsi

Paparan Per Siklus Meliputi Deskripsi Hasil Kondisi Awal (Pra Siklus) Deskripsi Paparan Siklus I, Deskripsi Paparan Siklus II, Perbandingan

Antar Siklus dan Analisis Pembahasan.

Bab V Penutup yang mencakup: Kesimpulan dan Saran yang selanjutnya akan bermanfaat bagi perkembangan teori maupun praktek

bidang yang diteliti mengenai Pendekatan Saintifik.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Mata Pelajaran IPA di SD/MI

(35)

xxxv

Pada dasarnya IPA suatu ilmu yang mempelajari gejala dan

perubahan-perubahan alam. Perubahan-perubaha alam tersebut merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Dari tanda-tanda kekuasaan Allah

tersebut dapat dijadikan pelajaran yang sangat berharga untuk meningkatkan ilmu pengetahuan. Dalam bahasa Al-Qur’an yang indah,

Allah berfirman.

demikian itu, pasti terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai

penglihatan (yang tajam).” (al-Qur,an al-Karim, 2013: 356)

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusian berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam

sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan.

(Garnida dan Budiman, 2002 : 253)

2. Fungsi Mata Pelajaran IPA di MI

Program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan,

ketrampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

(36)

xxxvi

a. Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai

lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.

b. Mengembangkan keterampilan proses.

c. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa

untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.

d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan berkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi dengan

keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. e. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan

dan teknologi (IPTEK) serta ketrampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

(Garnida dan Budiman,2002:253-254)

3. Tujuan Pembelajaran IPA di MI

Tujuan pembelajaran IPA di MI adalah agar siswa memiliki kemampuan

sebagai berikut :

a. Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

(37)

xxxvii

c. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta

kejadian di lingkungan sekitar.

d. Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggungjawab,

bekerjasama, dan mandiri.

e. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan

gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. f. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk

memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan

sehari-hari.

g. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sebagai

kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa (Garnida dan Budiman, 2002:254).

4. Ruang Lingkup Pelajaran IPA untuk MI

Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

(38)

xxxviii

b. Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi : udara, air,tanah dan

batuan.

c. Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana,

cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda langit lainnya. d. Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan dan pelestariannya (Garnida

dan Budiman, 2002:254).

5. SK-KD IPA Kelas IV Materi Daur Hidup Hewan

a. Standar Kompetensi : Memahami daur hidup beragam jenis makhluk

hidup

b. Kompetensi Dasar :

1) Mendeskripsikan daur beberapa hewan di lingkungan sekitar misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing.

2) Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya kucing,

ayam, ikan.

(Sumber: Silabus MI Ma’arif Gedangan Tahun Ajaran 2016/2017)

B. Materi Daur Hidup Hewan 1. Pengertian Daur Hidup Hewan

(39)

xxxix

induknya, yang disebut dengan metamorfosis hewan. Metamorfosis adalah

tahap perubahan bentuk yang sangat berbeda yang dialami hewan sejak menetas sampai menjadi hewan dewasa. (Haryanto, 2004: 44). Metamorfosis hewan dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Metamorfosis Sempurna (metamofosis yang mengalami 4 atau tahap perubahan bentuk, yaitu :

Telur Larva Pupa Dewasa

Misalnya: kupu-kupu, nyamuk, lalat, katak.

b. Metamorfosis Tidak Sempurna (metamorfosis yang mengalami

tiga tahap perubahan bentuk, yaitu :

Telur Nimfa Dewasa

Misalnya: kecoa/lipas, semut, belalang, capung 2. Proses Metamorfosis Nyamuk

Nyamuk Dewasa bertelur di air yang tergenang. Setelah beberapa hari telur nyamuk akan menetas menjadi tempayak (Jentik-jentik). Tempayak kemudian berubah menjadi kepompong (Pupa). Selanjutnya kepompong mengalami perubahan menjadi nyamuk dewasa.

Urut-urutan Metamorfosis Nyamuk

Gambar 2.1 Metamorfosis Nyamuk

Sumber: www.google.com/gambar/daur+hidup+nyamuk telur

Jentik-jentik

pupa Nyamuk

(40)

xl 3. Proses Metamorfosis Kupu-Kupu

Kupu-kupu betina dewasa sesudah kawin mencari jenis tumbuhan yang cocok untuk tempat meletakkan telur. Setelah kurang lebih dua minggu, telur kupu-kupu menetas menjadi ulat. Ulat tumbuh berhari-hari dengan memakan daun-daun di sekitarnya. Lama-lama gerakannya makin lambat. Kemudian, ulat tersebut berhenti makan dan bergerak

tetapi tidak mati. Setelah itu, ulat membuat “rumah” dari air liurnya dan membentuk semacam benang sutera untuk membungkus seluruh tubuhnya. Keadaan ini disebut Kepompong (pupa). Selama masa kepompong (2 minggu) ualat berubah bentuk menjadi kupu-kupu. Setelah dewasa kupu-kupu kemudian bertelur lagi, dan seterusnya.

(Yulianti, 2012:58 )

Urut-urutan Metamorfosis Kupu-Kupu

Gambar 2.2 Metamorfosis Kupu-Kupu

(41)

xli 4. Proses Metamorfosis Lipas (Kecoa)

Kecoa berkembang biak dengan bertelur. Telur kecoak berselubung. Setelah dibuahi induk jantannya, telur akan menetas

menjadi kecoa muda (Tempayak). Bentuk kecoa muda tidak jauh berbeda dengan kecoa dewasa, bedanya kecoa muda tidak bersayap.

Selanjutnya, kecoa muda tumbuh menjadi kecoa dewasa yang bersayap. (Yulianti, 2012:60)

Urut-urutan Metamorfosis Kecoak

Gambar 2.3 Metamorfosis Kecoak

Sumber: www.google.com/gambar/metamorfosis kecoa

5. Proses Metamorfosis Belalang

Belalang berkembang biak dengan bertelur. Telur belalang menetas

menjadi nimfa(muda). Belalang muda memiliki bentuk mirip dengan belalang dewasa bedanya belalang muda tidak bersayap. Belalang muda berubah menjadi dewasa yang bersayap.

(42)

xlii

Gambar 2.4 Metamorfosis Belalang

Sumber: www.google.com/gambar/metamorfosis belalang

6. Proses Daur Hidup Ayam

Ayam tidak mengalami metamorfosis, karena semenjak kecil sampai dengan dewasa tidak banyak mengalami perubahan bentuk. Daur hidup

ayam dimulai dari telur. Setelah dierami oleh induk betina selama 28 hari, telur menetas menjadi anak ayam. Anak ayam kemudian berkembang menjadi ayam dewasa dan siap untuk menghasilkan telur kembali.

(43)

xliii

Gambar 2.5 Urut-urutan Daur Hidup Ayam

Sumber: www.google.com/gambar/daur+hidup+ayam

7. Memelihara Hewan Peliharaan

Senang memelihara hewan akan melatih kita menyayangi makhluk ciptaan Tuhan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memelihara hewan peliharaan agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan. Cara memelihara hewan

yang benar sebagai berik.( Haryanto, 2004 : 60)

a.Memberi makanan yang sehat b.Menjaga kebersihan tubuh hewan

(44)

xliv C. Pendekatan Saintifik

1. Pengertian Pendekatan Saintifik

Pendekatan Saintifik merupakan pendekatan dengan berpikir

ilmiah yang berkaitan erat dengan metode saintifik. Metode saintifik (ilmiah) pada umumnya melibatkan kegiatan pengamatan

ilmiah atau observasi yang dibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau mengumpulkan data. Metode ilmiah pada umumnya dilandasi dengan pemaparan data yang diperoleh melalui pengamatan atau percobaan. Oleh

sebab itu, kegiatan percobaan dapat diganti dengan kegiatan memperoleh informasi dari berbagai sumber. (Sani, 2015 : 50-52)

2. Tahapan Pendekatan Saintifik

Tahapan aktivitas belajar yang dilakukan dengan pembelajaran saintifik tidak harus dilakukan mengikuti prosedur yang kaku, namun

dapat disesuaikan dengan pengetahuan yang hendak dipelajari. Pada pembelajaran mungkin dilakukan observasi terlebih dahulu sebelum

memunculkan pertanyaan, namun pada pelajaran yang lain mungkin siswa mengajukan pertanyaan terlebih dahulu sebelum melakukan eksperimen dan observasi. Aktifitas membangun jaringan juga mungkin dilakukan

dalam upaya melakukan eksperimen atau mungkin dibutuhkan ketika siswa mendesiminasikan hasil eksperimennya. Berikut ini dijabarkan

(45)

xlv

Gambar 2.9: Komponen Pendekatan Saintifik

(Sumber : Abdullah. 2015 : 50-52 )

3. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

Penerapan pendekatan saintifik/ilmiah dalam pembelajaran

menuntut adanya perubahan setting dan bentuk pembejaran tersendiri yang berbeda dengan pembelajaran tradisional. Karena pengajaran untuk anak

di SD/MI memerlukan kreativitas dari guru agar pengajarannya menjadi mudah dipahami dan melekat dalam ingatan. Guru juga dituntut memiliki keterampilan menyederhanakan materi pelajaran yang komplek dan

menyampaikan dengan bahasa yang mudah diterima anak..

Beberapa model, strategi, atau metode pembelajaran dapat

diterapkan dengan mengintegrasikan elemen-elemen pendekatan saintifik

Mengamati Menanya

Mencoba/Mengumpulkan Informasi

Menalar/Asosiasi

(46)

xlvi

dalam pembelajaran. Metode yang sesuai dengan pendekatan

pembelajaran saintifik , antara lain: pembelajaran berbasis inquiri, pembelajaran penemuan (discovery learning), pembelajaran berbasis

masalah (problem based learning), dan metode lain yang relevan. Peran Guru dalam Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik.

1) Sebagai Fasilitator

2) Mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar

3) Memberikan bantuan yang diperlukan peserta didik

4) Memberikan umpan balik 5) Memberikan penguatan

Prinsip-prinsip pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dirancang untuk membuat siswa aktif melalui langkah-langkah pembelajaran 5 M (Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba,

mengkomunikasikan). Esensi pendekatan saintifik terletak pada proses ilmiah dengan pengembangan sikap, pengetahuan dan ketrampilan.

Metode yang digunakan adalah metode ilmiah yang berbasis observasi, empiris, penalaran, pengukuran dan kesimpulan. Berikut ini tabel langkah-langkah penerapan pendekatan santifik (Diklat Guru dalam Saputro.2015).

(47)

xlvii Tabel 2.1

Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Saintifik

Langkah Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar

Mengamati Mengamati dengan indera (membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton) dengan atau tanpa alat

Perhatian pada waktu mengamati suatu objek. Membaca tulisan. Mendengar penjelasan.

Menanya Membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, klarifikasi

Jenis, kualitas dan kuantitas yang diajukan peserta didik

Mengumpulkan data dari narasumber

Menalar/mengasosiasi Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan

Mengembangkan intepretasi Mengkomunikasikan Menyajikan laporan,

meliputi proses, hasil dan kesimpulan secara lisan

Menyajikan hasil kajian dari mengamati sampai menalar dalam bentuk tulisan, media

(48)

xlviii BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Awal

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Gedangan

yang berlokasi di Dusun Gedangan, Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang,

Kabupaten Semarang. Dalam penulisan ini, penulis akan memaparkan gambaran umum obyek penelitian yang bertujuan untuk memudahkan

dalam analisis penelitian. a. Identitas Sekolah

Nama Madrasah : MI Ma’arif Gedangan

Status Madrasah : Swasta

Akreditasi : A

Alamat : Jl.Nusantara 01 Dusun Gedangan

Desa/kelurahan : Gedangan

Kabupaten/kota : Semarang

Provinsi : Jawa Tengah

Kode Pos : 50773

Milik : Yayasan NU Ma’arif

E-mail : mimaarifgedangan@yahoo.co.id

(Sumber : Kementerian Agama R.I. Format Data Kelembagaan

(49)

xlix b. Sejarah Berdiri

Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Gedangan berdiri di atas tanah waqof seluas 315 m2

pada tahun 1956 yang didirikan oleh Yayasan Nahdhatul Ulama di bawah naungan Kementrian Agama.

c. Visi, Misi dan Tujuan MI Ma’arif Gedangan Visi :

Tekun beribadah, Berakhlakul karimah, Unggul dalam prestasi dan Terampil Misi :

a. Menanamkan aqidah dengan beribadah

b. Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari al-Qur’an dan menjalankan ajaran islam

c. Mewujudkan pembentukan karakter islami yang mampu mengaktualisasikan diri dalam masyarakat

d. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian prestasi akademik

e. Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga pendidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan Tujuan Madrasah :

a. Mampu membaca Al-Qur’an dengan benar dan tartil

b. Mampu menerapkan kewajiban islam dalam kehidupan sehari-hari

c. Tercapainya KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal) d. Meraih prestasi Akademis dan Non Akademis

e. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa(Student Centered Learning), antara lain CTL, PAIKEM, serta layanan bimbingan dan konseling

(Sumber : Kementerian Agama R.I. Format Data Kelembagaan Madrasah Ibtidaiyah 2016/2017.

(50)

l

f. Meningkatkan prestasi akademik siswa dibidang seni dan olahraga lewat kejuaraan dan kompetesi

d. Keadaan Guru

Guru di MI Ma’arif Gedangan berjumlah 10 orang, terdiri

dari 4 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Adapun data guru MI Ma’arif

Gedangan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Daftar Guru MI Ma’arif Gedangan Tahun 2017

No Nama Guru Jenis

Pendidik Madrasah Ibtidaiyah 2016/2017. Data EMIS Valid, Pendidikan Islam Solid.)

d. Keadaan Siswa

Daftar seluruh siswa MI Ma‟arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017 berjumlah 151 dengan rincian sebagai

(51)

li

Tabel 3.2

Data Keadaan Siswa Tahun 2017

No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Jumlah

2016/2017. Data EMIS Valid, Pendidikan Islam Solid.)

e. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang dimiliki MI Ma’arif Gedangan adalah sebagai

berikut.

Tabel 3.3

Jumlah dan Kondisi Bangunan

No Jenis Bangunan Jumlah Unit

1 Ruang Kelas 6

2 Ruang Kepala Sekolah 1

3 Ruang Guru 1

4 Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

1

(52)

lii

6 Toilet Siswa 2

7 Kantin 1

(Sumber : Kementerian Agama R.I. Format Data Kelembagaan Madrasah Ibtidaiyah 2016/2017.

Data EMIS Valid, Pendidikan Islam Solid.)

Tabel 3.4

Sarana Prasarana Pendukung Pembelajaran

No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Unit

1 Kursi Siswa 120

(Sumber : Kementerian Agama R.I. Format Data Kelembagaan Madrasah Ibtidaiyah 2016/2017.

Data EMIS Valid, Pendidikan Islam Solid.)

Tabel 3.5

Sarana dan Prasarana Pendukung Lainnya

No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Unit

1. Laptop 1

(Sumber : Kementerian Agama R.I. Format Data Kelembagaan Madrasah Ibtidaiyah 2016/2017.

(53)

liii 2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV MI Ma’arif Gedangan Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2017 yang berjumlah 24 siswa terdiri dari 14 orang siswa laki-laki dan l0 siswa perempuan. Data keadaan siswa dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.6

(54)

liv

3. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPA materi daur hidup hewan semester genap tahun 2017. Penelitian menggunakan pendekatan saintifik,

dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan di kelas IV MI Gedangan .

Waktu pelaksanaan penelitiannya adalah sebagai berikut :

No Nama Siswa Keterangan

Laki-laki Perempuan

1. Maisi Khikmah Agustina 

2. Adiyat satrio Pratomo 

9. Farikha BungaHarumdhani 

10. Farrel Rifqi Effendi 

11. FiantikaWichianingrum 

12. Huda Nur Halisah 

13. Mufidah Mubarokah 

14. Muhamad Asta Aswin 

22 Muhamad Rifqi Arifudin  23 Muhamad Faiz Abdurahman Wafi 

24 Pratama Waluyo Jati 

(55)

lv

1) Kegiatan pra siklus untuk observasi dilaksanakan pada bulan

September 2016.

2) Kegiatan pre-test dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2017

3) Kegiatan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 11 April 2017. 4) Kegiatan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 18 April 2017.

B. Deskripsi Kondisi Pra Siklus

Kondisi Awal (Pra Siklus) dilaksanakan pada Senin, 21 Maret 2017. Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pre-test untuk memperoleh kemampuan awal siswa

kelas IV MI Ma’arif Gedangan Kec.Tuntang Kab. Semarang. Berikut ini adalah

tabel hasil pre-test.

Tabel 3.7

Perolehan Nilai Pre-Test

No Nama Siswa KKM Nilai

Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas

(56)

lvi

Jumlah Total 1345

Rata-rata Kelas 56, 04

Prosentase 21 % 79%

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 11 April 2017 di MI

Ma’arif Gedangan pada kelas IV sebanyak 24 siswa. Materi yang diangkat oleh

peneliti adalah materi daur hidup hewan dengan standar kompetensi memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup, kompetensi dasar mendeskripsikan daur

hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar.

Pelaksanan tindakan siklus I ini di lakukan dalam 4 tahapan, yaitu dengan laur perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi

(reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut : 1. Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat

serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan pendekatan saintifik. Adapun materi yang dibahas adalahdaur hidup hewan.

(57)

lvii

c. Menyiapkan bahan ajar yang berkaitan dengan materi daur hidup hewan.

d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar mengajar melalui pendekatan saintifik.

e. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa.

Berikut ini tabel lembar pengamatan guru dan siswa siklus I.

Lembar Pengamatan Guru Siklus I

No Keterangan Skor

3 2 1

1 Persiapan guru dalam mengajar

a. Menyiapkan RPP

b. Menyiapkan absensi

c. Memeriksa kesiapan siswa

d. Menyiapkan lembar observasi

e. Penguasaan materi

2 Kemampuan guru dalam penguasaan

kelas

a. Mampu mendorong siswa lebih

aktif bertanya (Menanya)

b. Menciptakan suasana kelas

menyenangkan

c. Memicu kreatifitas siswa

d. Mampu membuat ice-breaking

yang menyenangkan

e. Mampu memotivasi siswa

3 Kemampuan guru dalam apersepsi

a. Mendeskripsikan awal pelajaran

dengan kehidupan sehari-hari (Menalar)

b. Motivasi siswa

c. Menarik perhatian siswa

d. Mampu mengajak siswa berfikir

kritis (Menalar)

4 Ketepatan guru menggunakan media

a. Guru mampu menggunakan

Pendekatan Saintifik

b. Guru dapat memanfaatkan

metode dan media yang sesuai

dengan pendekatan saintifik

dengan baik

(Mengkomunikasikan)

c. Guru dapat mengembangkan

(58)

lviii

kebutuhan(Mencoba)

5 Kemampuan guru dalam menutup

pelajaran

a. Kesimpulan

b. Melakukan evaluasi

c. Memberikan tindak lanjut

d. Memberikan motivasi

e. Salam penutup

Jumlah Nilai Kategori

Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

No Nama Siswa

Aktivitas yang diamati Total Skor

Nilai Predikat Keaktifan Perhatian Kreatifitas Kedisiplinan

(59)

lix 2. Pelaksanaan Tindakan

a. Kegiatan pendahuluan

1) Salam dan doa pembuka pembelajaran.

2) Absensi.

3) Apersepsi: guru membuat permainan bernomor serangga dan

siswa menyebutkan daur hidupnya 4) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan inti

Eksplorasi :

1) Siswa diminta menjelaskan pengertian daur hidup hewan,

metamorfosis, dan metamorfosis sempurna setelah membaca materi yang diberikan oleh guru.(Menalar)

2) Siswa diminta menyebutkan gambar tinta timbul nyamuk dan

kupu-kupu yang diperlihatkan oleh guru. (Mengamati)

(60)

lx

4) Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media gambar

tinta timbul di depan kelas. (Mengamati) Elaborasi :

1) Guru membentuk kelompok diskusi sambil bernyanyi” Telur

-telur..Ulat-ulat...Kepompong Kupu-kupu ayo

sinau..!(Mencoba)

2) Siswa melakukan diskusi kelompok tentang materi yang telah disampaikan guru. (Menalar)

3) Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi yang menjadi bahan diskusi yaitu proses urutan daur hidup

nyamuk dan kupu-kupu. (Mengkomunikasikan)

4) Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. (Mencoba)

5) Guru memberikan apresiasi dengan reward(hadiah) kepada kelompok yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar.

Konfirmasi :

1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas.(Menanya)

2) Guru menjelaskan hubungan materi daur hidup hewan dalam kehidupan sehari-hari. (Menalar)

3) Guru menyimpulkan materi daur hidup hewan

c. Penutup

(61)

lxi 2. Guru mengucapkan salam

3. Pengamatan/Observasi

Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk

mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil observasi data dilihat dalam lembar

observasi sebagai berikut:

Tabel 3.8

Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I

No Proses Pendekatan Saintifik Skor

3 2 1

1 Persiapan guru dalam mengajar

f. Menyiapkan RPP

g. Menyiapkan absensi

h. Memeriksa kesiapan siswa

i. Menyiapkan lembar observasi

j. Memotivasi Siswa

2 Kemampuan guru dalam penguasaan kelas

f. Mampu mendorong siswa lebih aktif

bertanya (Menanya)

g. Menciptakan suasana belajar dengan

aktivitas ilmiah

(Mengkomunikasikan)

h. Memicu kreatifitas siswa (Mencoba)

i. Mampu membuat siswa

3 Kemampuan guru dalam apersepsi

e. Mendeskripsikan awal pelajaran

dengan kehidupan sehari-hari

(Menalar)

f. Memotivasi siswa

g. Menarik perhatian siswa

h. Mampu mengajak siswa berfikir

kritis (Menalar)

 

4 Ketepatan guru menggunakan pendekatan

d. Guru mampu menggunakan

Pendekatan Saintifik dengan baik.

e. Guru dapat memanfaatkan metode

dan media yang sesuai dengan pendekatan saintifik dengan baik

f. Guru dapat mengembangkan 

(62)

lxii

Pendekatan Saintifik sesuai

kebutuhan

5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran

f. Kesimpulan

g. Melakukan evaluasi

h. Memberikan tindak lanjut

i. Memberikan motivasi

Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

No Nama

Siswa

Skor Total

Skor

Nilai Predikat

Keaktifan Perhatian Kreatifitas Kedisiplinan

(63)

lxiii 4. Hasil Post Test Siklus 1

Pada hasil post-test siklus I yang ditunjukkan oleh tabel 4.3 dapat diambil kesimpulan siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa atau 75% dari 24 siswa dan

yang belum tuntas sebanyak 6 siswa atau 25% dengan nilai rata-rata kelasnya adalah 73,54 diunjukan perincian tabel di bawah ini.

Tabel 3.10

Perolehan Hasil Post Test Siklus I

No Nama Siswa KKM Nilai

Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas

(64)

lxiv 5. Refleksi

Jumlah Total 1765

Rata-rata Kelas 73, 54

(65)

lxv

Berdasarkan data hasil pengamatan pembelajaran pada siklus I, ditemukan

beberapa kekuatan dan kelemahan. Adapun kekuatannya yaitu:

a. Siswa terpancing untuk berfikir kritis dan antusias dalam mengikuti

pembelajaran ketika guru memberikan permainan dan nyanyian. b. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan pendekatan saintifik

sehingga siswa-siswi merasa tertarik.

c. Penggunaan waktu pembelajaran yang sesuai dengan yang ditentukan Disamping kekuatan ada juga kelemahannya, yaitu sebagai berikut:

a.Penyampaian materi belum maksimal.

b.Penggunaan metode dan media yang sesuai dengan pendekatan

belum maksimal.

Setelah melihat hasil pengamatan pada pembelajaran siklus I, ternyata masih ada kelemahan yang harus diperbaiki. Maka peneliti akan melakukan tindakan pada

siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I. D. Deskripsi Pelaksaan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 18 April 2017 di MI

Ma’arif Gedangan Tuntang Kab. Semarang pada kelas IV sebanyak 24 siswa.

Materi yang diangkat oleh penulis adalah materi daur hidup hewan dengan standar

kompetensi memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup, kompetensi dasar mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan.

(66)

lxvi 1. Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan metode

danmedia yang sesuai dengan pendekatan saintifik.

b. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti LCD, laptop, speaker dan perangkat lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

c. Menyiapkan bahan ajar yang berkaitan dengan materi daur hidup hewandiserytai tugas praktek dalam bentuk portofolio.

d. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.

e. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar

mengajar melalui Pendekatan Saintifik. Berikut ini tabel lembar pengamatan guru dan siswa siklus II.

Lembar Pengamatan Guru Siklus II

No Keterangan Skor

3 2 1

1 Persiapan guru dalam mengajar

l. Menyiapkan RPP

m. Menyiapkan absensi

(67)

lxvii

o. Menyiapkan lembar observasi

p. Penguasaan materi

2 Kemampuan guru dalam penguasaan

kelas

j. Mampu mendorong siswa lebih

aktif bertanya

k. Menciptakan suasana kelas

menyenangkan

l. Memicu kreatifitas siswa

m. Mampu membuat ice-breaking

yang menyenangkan

n. Mampu memotivasi siswa

3 Kemampuan guru dalam apersepsi

i. Mendeskripsikan awal pelajaran

dengan kehidupan sehari-hari

j. Motivasi siswa

k. Menarik perhatian siswa

l. Mampu mengajak siswa berfikir

kritis

4 Ketepatan guru menggunakan media

g. Guru mampu menggunakan

pendekatan saintifik

h. Guru dapat memanfaatkan

metode dan media yang sesuai

dengan pendekatan saintifik

dengan baik

i. Guru dapat mengembangkan

pendekatan saintifik sesuai

kebutuhan

5 Kemampuan guru dalam menutup

pelajaran

k. Kesimpulan

l. Melakukan evaluasi

m. Memberikan tindak lanjut

n. Memberikan motivasi

o. Salam penutup

Jumlah Nilai Kategori

Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

No Nama

Siswa

Skor Total

Skor

Nilai Predikat

Keaktifan Perhatian Kreatifitas Kedisiplinan

(68)

lxviii 2. Pelaksanaan Tindakan

a. Kegiatan pendahuluan

(69)

lxix

3) Apersepsi: guru bertanya kepada siswa serangga apa saja yang ada di sekitar.

4) Menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Kegiatan inti

Eksplorasi :

1) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang gambar-gambar yang

diperlihatkan oleh power point. (Menanya)

2) Guru menjelaskan materi tentang metamorfosis tidak sempurna

dengan menggunakan LCD.(Menalar)

3) Guru menampilkan gambar daur hidup belalang dan kecoa yang disertai dengan suara dengan menggunakan LCD.(Mengamati)

Elaborasi :

1. Guru menayangkan video daur hidup belalang dan kecoa dan siswa

diminta untuk mendeskripsikan urutan daur hidupnya.(Mencoba) 2. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi yang

telah diajarkan dan memberikan reward.(Mengkomunikasikan)

3. Guru menjelaskan hubungan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.(Menalar)

4. Guru memberikan soal Post-test II kepada siswa untuk dikerjakan.

(70)

lxx

1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi

yang belum jelas.(Menanya)

2) Guru menjelaskan hubungan materi daur hidup hewan dalam

kehidupan sehari-hari. (Menalar)

3) Siswa mengerjakan lembar portofolio dengan berkelompok

c. Penutup

1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi dan tujuan serta memberikan motivasi kepada siswa.

2. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama 3. Guru mengucapkan salam

3. Pengamatan/Observasi

Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

Berdasarkan pengamatan, pembelajaran dalam siklus II ini sudah semakin baik

dibandingkan siklus I. Setelah guru melakkan simulasi sebelum pelaksanaan siklus I guru mengetahui langkah-langkah pendekatan saintifik sehingga dapat menerapkan dalam pembelajaran. Hasil observasi data dapat dilihat dalam lembar

observasi sebagai berikut:

Tabel 3.11

Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus II

No Proses Pendekatan Saintifik Skor

(71)

lxxi

1 Persiapan guru dalam mengajar

a. Menyiapkan RPP

b. Menyiapkan absensi

c. Memeriksa kesiapan siswa

d. Menyiapkan lembar observasi

e. Penguasaan materi

2 Kemampuan guru dalam penguasaan kelas

a. Mampu mendorong siswa lebih aktif

bertanya (Menanya)

b. Menciptakan suasana belajar dengan

aktivitas ilmiah( Menalar)

c. Memicu kreatifitas siswa (Mencoba)

d. Mampu membuat siswa dapat

3 Kemampuan guru dalam apersepsi

a. Mendeskripsikan awal pelajaran dengan

kehidupan sehari-hari (Menalar)

b. Memotivasi siswa (Mengasosiasi)

c. Menarik perhatian siswa (Mengamati)

d. Mampu mengajak siswa berfikir kritis

(Mengkomunikasikan)

  

4 Ketepatan guru menggunakan pendekatan

a. Guru mampu menggunakan pendekatan

saintifik dengan baik.

b. Guru dapat memanfaatkan metode dan

media yang sesuai dengan pendekatan saintifik dengan baik

c. Guru dapat mengembangkan media

pendekatan saintifik sesuai kebutuhan

5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran

a. Kesimpulan

b. Melakukan evaluasi

c. Memberikan tindak lanjut

d. Memberikan motivasi

Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siklus II

No Nama

Siswa

Skor Total

Skor

Nilai Predikat

Keaktifan Perhatian Kreatifitas Kedisiplinan

(72)

lxxii Tabel 3.13

Perolehana Hasil Post-test II

(73)

lxxiii 4. Refleksi

No Nama

Siswa KKM Nilai

Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas

1. MKA 70 70 

Jumlah Total 1995 Rata-rata Kelas 83, 12

(74)

lxxiv

Hasil belajar siklus II ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran meningkat. Peserta didik terlihat sangat antusias dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Siswa tertarik

dengan materi yang disajikan menggunakan langkah-langkah Pendekatan Saintifik dengan metode ilmiah siswa dapat aktif mengikuti pembelajaran.

Pendekatan Saintifik ini membantu siswa dalam memahami materi pelajaran yang ada karena siswa dapat mengikuti metode ilmiah yang disampaikan guru seperti mengamati gambar, mengamati video, menalar dalam kehidupan

sehari-hari sehingga siswa bisa mengetahui gambaran yang lebih nyata.

Selama pengamatan berlangsung, kepasifan siswa dan kesulitan memahami

materi dalam pembelajaran yang disajikan menggunakan slide presentasi power point semakin menurun, hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang bertanya kepada guru selama pelajaran berlangsung dan perolehan nilai post-test

yang telah mencapai KKM.

Berdasarkan unjuk kerja dan perolehan nilai dapat diketahui bahwa nilai yang

didapatkan lebih baik daripada saat siklus I. Pembelajaran pada siklus II ini telah mencapai hal yang diharapkan, yakni tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan semakin meningkat dan tingkat keaktifan serta perhatian siswa

juga meningkat. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai post-test II yang yang sudah memenuhi Kriteri Ketuntasan Minimal (KKM).

(75)

lxxv

mencapai standar minimal KKM yang secara kriteria ketuntasan klasikal sudah

mencapai 85%. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan telah mencapai hasil yang maksimal.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Belajar Per-Siklus 1. Deskripsi Hasil Penelitian Pra Siklus

Peneliti melakukan pre-test pada pra-siklus untuk mengetahui tingkat kemampuan pengetahuan peserta didik sebelum dilakukan

tindakan menggunakan Pendekatan Saintifik. Hasil pre-test dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1

Perolehan Nilai Pre-Test

No Nama Siswa KKM Nilai

Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas

(76)

lxxvi

Jumlah Total 1345

Rata-rata Kelas 56, 04

Prosentase 21 % 79%

Data hasil pre-test pra siklus yang ditunjukkan oleh tabel 4.1 dapat disimpulkan siswa yang tuntas dalam KKM 70 sebanyak 5 siswa atau 21% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24 siswa dan yang belum tuntas

sebanyak 19 siswa atau 79% dari jumlah siswa yang ada di kelas IV MI

(77)

lxxvii

Berdasarkan hasil pre-test pada tabel 4.1 peneliti melihat masih

banyak siswa yang belum mencapai KKM. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas

IV MI Ma’arif Gedangan dengan tindakan Siklus I.

2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

a. Hasil Pengamatan Terhadap Guru

Tabel 4.2

Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I

No Proses Pendekatan Saintifik Skor

3 2 1

1 Persiapan guru dalam mengajar

q. Menyiapkan RPP

r. Menyiapkan absensi

s. Memeriksa kesiapan siswa

t. Menyiapkan lembar observasi

u. Memotivasi Siswa

2 Kemampuan guru dalam penguasaan kelas

o. Mampu mendorong siswa lebih aktif

bertanya (Menanya)

p. Menciptakan suasana belajar dengan

aktivitas ilmiah

(Mengkomunikasikan)

q. Memicu kreatifitas siswa (Mencoba)

r. Mampu membuat siswa

3 Kemampuan guru dalam apersepsi

m. Mendeskripsikan awal pelajaran

dengan kehidupan sehari-hari

(Menalar)

n. Memotivasi siswa

o. Menarik perhatian siswa

p. Mampu mengajak siswa berfikir

kritis (Menalar)

 

4 Ketepatan guru menggunakan pendekatan

Gambar

Gambar 2.1 Metamorfosis Nyamuk
Gambar 2.3 Metamorfosis Kecoak
Gambar 2.4 Metamorfosis Belalang
Gambar 2.5 Urut-urutan Daur Hidup Ayam
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adanya pembiayaan murabahah bermasalah, dalam hal ini menunggaknya angsuran pembayaran, nasabah akan dikenakan sanksi berupa denda yang mana dana tersebut akan disalurkan ke Baitul

Dengan mengetahui besarnya BEP, MOS, DOL, dan SDP maka kita dapat mengetahui kapan perusahaan dapat mencapai titik impas, maksimal volume penjualan yang direncanakan boleh turun

One of learning approach for enhancing mathematical critical and creative thinking ability and students’ mathematics habit of taking responsible risk (one of habits of mind)

Hasil yang dicapai dalam evaluasi sistem informasi persediaan CV Sembilan Gaya Utama adalah menemukan kelemahan- kelemahan yang terdapat dalam pengendalian manajemen

Tabel 3.11 Persentase Jawaban Persepsi Mahasiswa Terhadap Kualitas Produk Smartphone Android pada Dimensi Kualitas. Kualitas yang Dirasakan (Perceived

digunakan sebagai instrumen final untuk mengukur ambiguitas peran.. Konstelasi Hubungan Antar Variabel/ Desain Penelitian. Konstelasi hubungan antar variabel dalam penelitian

Perusahaan dapat menilai/assessment pemegang saham pada jumlah tambahan di atas nilai kontribusi sebenarnya, kemudian menetapkan apakah saham yang semula dijual

[r]