i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI DAUR HIDUP HEWAN
MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK
PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF GEDANGAN
KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
NURMA ISTIGHFAROH
NIM 11513015
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
[
٨٢
]
ُبوُلُقْلا ُّنِئَمْطَت ِهّللا ِرْكِذِب َلاَأ ِهّللا ِرْكِذِب مُهُ بوُلُ ق ُّنِئَمْطَتَو ْاوُنَمآ َنيِذَّلا
Artinya: “ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
[
٨٢
]
ُبوُلُقْلا ُّنِئَمْطَت ِهّللا ِرْكِذِب َلاَأ ِهّللا ِرْكِذِب مُهُ بوُلُ ق ُّن
ِئَمْطَتَو ْاوُنَمآ َنيِذَّلا
Artinya: “ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi
tenteram.”(QS. Ar-Ra’d : 28 )
PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
ix
Romo KH.Mahfudz Ridwan,Lc. dan Ibu Hj. Nafisah serta segenap keluarga besar Pondok Pesantren Edi Mancoro yang telah mengispirasi dan memotivasi penulis. Muhamad Hanif,M.Hum dan Rosyidah,Lc yang telah memberikan motivasi untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Bunda-bunda dan murid-murid TK Edi Mancoro yang selalu memberikan keceriaan dalam kebersamaan.
Teman-teman PGMI dan Konsentrasi IPA angkatan 2013 yang telah memberikan canda, tawa dan semangat dalam belajar di kampus IAIN Salatiga.
Sahabat-sahabati BIDIKMISI yang selama ini telah berjuang bersama dan semua pihak yang telah mendukung dalam penulisan skripsi ini.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju jalan yang terang benderang.
Penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan
motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
x
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga dan sebagai Dosen Pembimbing yang telah sabar dan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
4. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di IAIN Salatiga yang telah
membantu dan memberikan ilmunya kepada penulis.
5. Ayahanda dan Ibunda (alm) tercinta, kakak dan keponakan beserta segenap keluarga yang telah memberikan dukungan moral dan materi untuk
menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga .
6. Keluarga besar Pondok Pesantren Edi Mancoro, para ustadz-ustazah dan para
santri yang telah memberikan motivasi dan mendewasakan kehidupan penulis. 7. Keluarga besar TK Al-Qur’an Edi Mancoro, para Bunda dan Yanda yang
selalu memotivasi dan mewarnai dalam menjalani kehidupan.
8. Kepala MI Ma’arif Gedangan, guru dan karyawan serta semua siswa-siswi yang telah berkenan membantu dan memberikan data kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman angkatan 2013 yang telah memberikan banyak cerita dan canda selama menempuh pendidikan di IAIN Salatiga.
10.Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu penulisan skripsi ini.
xi
masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan skripsi ini.
Wassalamu‟alaikum Wr wb.
Salatiga, Mei 2017 Penulis
Nurma Istighfaroh NIM: 11513015 ABSTRAK
Nurma Istighfaroh. 2017. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Daur Hidup Hewan Melalui Pendekatan Saintifik pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Peni Susapti, M.Si.
Kata kunci: Hasil Belajar IPA dan Pendekatan Saintifik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan Pendekatan Saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPA materi daur hidup hewan pada siswa kelas IV MI Ma’arif Gedangan
Kabupaten Semarang tahun ajaran 2016/2017.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dengan menggunakan pendekatan saintifik.
xii
siklus I meningkat sebanyak 18 siswa (75%), dan pada siklus II sebanyak 24 siswa (100%) telah mencapai nilai KKM. Dengan demikian berdasarkan kriteria ketuntasan klasikal sudah mencapai 85% dari 24 siswa di kelas IV MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Sehingga, Penelitian Tindakan Kelas ini dikatakan berhasil.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
LEMBAR BERLOGO ... ii
HALAMAN JUDUL ... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 5
F. Definisi Operasional .. ... 6
G. Metode Penelitian .... ... 7
1. Rancangan Penelitian ...….. 7
xiii
3. Waktu Penelitian ... ... 9
4. Subjek Penelitian ... 9
5. Langkah-langkah Penelitian ... ... 10
6. Teknik Pengumpulan Data ... 11
7. Instrumen Penilaian ... 12
8. Analisis Data ... 13
H. Sistematika Penulisan ... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Mata Pelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah(MI)... 16
1. Hakikat Ilmu Pengetahuan alam (IPA) ... 16
2. Proses Metamorfosis Nyamuk ... 20
3. Proses Metamorfosis Kupu-Kupu ... 21
4. Proses Metamorfosis Lipas (Kecoa) ... 22
5. Proses Metamorfosis Belalang ... 23
6. Proses Daur Hidup Ayam ... 23
7. Memelihara Hewan Peliharaan ... 24
C. Pendekatan Saintifik ... 25
1. Definisi Pendekatan Saintifik ... 25
2. Tahapan Pendekatan Saintifik ... 25
3. Penerapan Pendekatan Saintifik ... 26
xiv
1.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 29
2. Data Subyek Penelitian ... 34
3. Pelaksanaan Penelitian ... 35
B. Deskripsi Kondisi Pra Siklus ... 36
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I... 37
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Per-Siklus ... 57
1. Deskripsi Hasil Pra Siklus ... 57
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 59
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 64
B.Pembahasan ... 69
1. Hasil Pra Siklus PTK ... 69
2. Hasil Penelitian Siklus I ... 71
3. Hasil Penelitian Siklus II ... 72
4. Hasil Pengamatan Guru ... 76
5. Perbandingan Hasil Belajar ... 77
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 79
B. Saran ... 80
DAFTAR PUSTAKA ... 81
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Pelaksanaan Siklus PTK... 8
Gambar 2.2 Metamorfosis Nyamuk ... 21
Gambar 2.3 Metamorfosis Kupu-kupu ... 22
Gambar 2.4 Metamorfosis Kecoak ... 22
Gambar 2.5 Metamorfosis Belalang ... 23
Gambar 2.6 Daur Hidup Ayam ... 24
Gambar 2.6 Komponen Pendekatan Saintifik ... 26
Gambar 4.1 Rekapitulasi Hasil Belajar Per-Siklus ... 75
Gambar 4.2 Rekapitulasi Rata-rata Hasil Belajar ... 75
Gambar 4.3 Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa ... 76
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Waktu Penelitian ... 9
Tabel 2.1 Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Saintifik ... 28
Tabel 3.1 Daftar Guru MI Ma’arif Gedangan ... 31
Tabel 3.2 Daftar Seluruh Siswa MI Ma’arif Gedangan ... 32
Tabel 3.3 Jumlah dan Kondisi Bangunan MI Ma’ari Gedangan ... 33
Tabel 3.4 Sarana dan Prasarana Pendukung Pembelajaran ... 33
Tabel 3.5 Sarana dan Prasarana Pendukung Lainnya ... 34
Tabel 3.6 Data Subyek Penelitian ... 34
Tabel 3.7 Perolehan Nilai Pre-test ... 36
Tabel 3.8 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I ……….. 42
Tabel 3.9 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I……… 43
Tabel 3.10 Hasil Post Test Siklus I ... 44
Tabel 3.11 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus II ... 51
Tabel 3.12 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 52
xvii
Tabel 4.1 Perolehan Nilai Pre-test pra Siklus ... 57
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Terhadap Performa Guru Siklus I ... 59
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Siswa Siklus I ... 61
Tabel 4.4 Hasil Post-test Siklus I ... 62
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Terhadap Performa Guru Siklus II ... 64
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Belajar Aktivitas Siswa Siklus II ... 66
Tabel: 4.7 Perolehan Hasil Post-test Siklus II ... 67
Tabel 4.8 Rekapitulasi Ketuntasan Pre-Test ... 70
Tabel: 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I ... 71
Tabel: 4.10 Rekapitulasi Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 71
Tabel: 4.11 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II ... 72
Tabel: 4.12 Rekapitulasi Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 72
Tabel: 4.13 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Antar Siklus ... 73
Tabel: 4.14 Pengamatan Guru Saat Pembelajaran ... 76
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I ... 83
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 90
Lampiran 3 Soal Pre-test dan Kunci Jawaban ... 97
Lampiran 4 Soal Post-test Siklus I dan Kunci Jawaban ... 100
Lampiran 5 Soal Post-test Siklus II dan Kunci Jawaban ... 104
Lampiran 6 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ... 108
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ... 109
Lampiran 8 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ... 110
Lampiran 9 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ... 111
Lampiran 10 Hasil Pre-test ... 112
Lampiran 11 Hasil Post-test Siklus I ... 113
Lampiran 12 Hasil Post-test Siklus II ... 114
Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup Penulis ... 115
Lampiran 14 Lembar Konsultasi Skripsi ... 116
xix
Lampiran 16 Nilai SKK Mahasiswa ... 121
Lampiran 17 Dokumentasi Kegiatan Penelitian ... 125
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia
berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah
antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan. (Garnida dan Budiman, 2002 : 253)
Pada dasarnyan IPA suatu ilmu yang mempelajari gejala dan
perubahan-perubahan alam. Perubahan-perubahan alam tersebut merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Dari tanda-tanda kekuasaan Allah SWT tersebut dapat dijadikan pelajaran yang sangat berharga untuk meningkatkan
ilmu pengetahuan. Dalam Al-Qur’an Surah An-Nur ayat 44, Allah SWT berfirman.
ُبِّلَقُ ي
ِراَصْبَْلِّا ِلِْوُِّلِّ ًةَرْ بِعَل َكِلَذ ِفِ َّنِإ َراَهَّ نلاَو َلْيَّللا ُهَّللا
–
xx
Artinya :”Allah mempergantikan malam dan siang. Sungguh pada yang
demikian itu, pasti terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai
penglihatan (yang tajam).” (al-Qur’an al-Karim, 2013:356)
Dalam penelitian ini peneliti memilih mata pelajaran IPA sebagai obyek penelitian karena IPA merupakan salah satu mata pelajaran dalam Ujian Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) yang ditetapkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Untuk itu, guru harus kreatif dan inovatif dalam mengajar agar hasil belajar siswa dapat meningkat.
Berdasarkan hasil observasi di MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada hari Senin tanggal 18 September 2016 pada kelas IV, penulis menemukan beberapa permasalahan terkait dengan
pembelajaran IPA di kelas IV yaitu ada 19 siswa dari 24 siswa hasil belajar pada materi Daur Hidup Hewan masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang ditetapkan sekolah.
Secara Kriteria Ketuntasan Klasikal nilai ulangan siswa di kelas IV
belum memenuhi 85 % yaitu hanya 5 siswa atau 21% siswa yang telah tuntas dan 19 atau 79% siswa belum mencapai KKM. Hal itu dikarenakan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah, suasana Kegiatan Belajar
xxi
Melihat faktor-faktor yang yang mempengaruhi rendahnya nilai siswa
pada materi daur hidup hewan, peneliti bersama Ibu Diah Rufaidhah, S.Pd.I sebagai guru kelas IV melakukan diskusi mengenai pendekatan yang tepat
untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan membuat siswa termotivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran sehingga
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dapat meningkat.
Penerapan pendekatan dalam pembelajaran IPA merupakan sesuatu yang penting dalam proses belajar-mengajar. Karena pendekatan adalah titik
tolak atau sudut pandang guru terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya proses yang sifatnya
masih sangat umum. Oleh karena itu, strategi maupun metode pembelajaran bersumber dari pendekatan tertentu.(Suyadi, 2013 : 15).
Pendekatan Saintifik dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut,
pendekatan saintifik merupakan pendekatan dengan berpikir ilmiah yang berkaitan erat dengan metode saintifik. Metode saintifik (ilmiah) pada
umumnya melibatkan kegiatan pengamatan ilmiah atau observasi yang dibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau mengumpulkan data. Metode ilmiah pada umumnya dilandasi dengan pemaparan data yang diperoleh
melalui pengamatan atau percobaan. Oleh sebab itu, kegiatan percobaan dapat diganti dengan kegiatan memperoleh informasi dari berbagai sumber.(Sani,
2015 : 50-52)
xxii
“Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Daur Hidup Hewan Pada Siswa
Kelas IV Melalui Pendekatan Saintifik di MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017“
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan
masalah dalam penelitian yaitu apakah penerapan Pendekatan Saintifik dapat meningkatkan hasil belajar IPA Materi Daur Hidup Hewan pada siswa kelas
IV MI Ma’arif Gedangan tahun ajaran 2016/2017?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan pada siswa kelas IV MI Ma’arif
Gedangan untuk mengetahui penerapan Pendekatan Saintifik dalam meningkatkan hasil belajar IPA dengan Materi Daur Hidup Hewan.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumbangan pemikiran dalam
mengoptimalkan Pendekatan Saintifik dalam proses belajar mengajar di sekolah.
xxiii a. Bagi Siswa
Siswa akan lebih aktif, kreatif, inovatif dan merasa senang dalam pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik.
b. Bagi Guru
Guru diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan Pendekatan Saintifik dalam pembelajaran IPA dengan memanfaatkan benda-benda konkrit untuk pemahaman siswa dalam pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam perbaikan proses pembelajaran para gurunya dengan menggunakan Pendekatan Saintifik.
d. Bagi peneliti
Menambah wawasan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori di atas, penulis dapat mengemukakan
hipotesis atau dugaan sementara dalam penelitian ini adalah penerapan Pendekatan Saintifik dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) materi Daur Hidup Hewan pada siswa kelas IV
MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun
2016/2017 yang kebenarannya masih harus diuji di lapangan .
xxiv
Penerapan Pendekatan Saintifik bisa dikatakan berhasil jika indikator
keberhasilan dapat dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran. Adapaun indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
a. Nilai siswa kelas IV memenuhi kriteria KKM sebesar 70 serta tercapainya ketuntasan klasikal yang besarnya 85% (Depdikbud dalam
Trianto, 2009:241).
b. Adanya rasa senang, aktif, inovatif, dan kreatif dalam pembelajaran.
F. Definisi Operasional
Untuk memperjelas sekaligus memberikan gambaran tentang judul yang diangkat oleh penulis, maka akan dijelaskan di bawah ini:
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tolak ukur keberhasilan
siswa biasanya berupa nilai yang diperolehnya. Nilai itu diperoleh setelah siswa melakukan proses belajar dalam jangka waktu tertentu dan selanjutnya
mengikuti tes akhir (Rusman, 2012:123). Jadi hasil belajar dalam penelitian ini adalah sesuatu yang yang diperoleh setelah belajar menggunakan Pendekatan Saintifik yang berupa nilai yang telah memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan yaitu 70 (sesuai dengan KKM
yang diberlakukan di MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang).
xxv
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia
berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah
antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan. (Garnida dan Budiman, 2002 : 253)
Daur hidup hewan adalah tahapan perkembangan hewan dari telur hingga dewasa (Sunarto dkk, 2004:52). Daur hidup hewan merupakan perubahan yang dialami oleh makhluk hidup selama hidupnya.
4. Pendekatan Saintifik
Pendekatan Saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang
sede-mikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan menulis artikel ilmiah, dan untuk mengembangkan
karakter siswa. (Machin, 2014)
Langkah-langkah Pendekatan Saintifik berkaitan dengan metode ilmiah yang disebut 5M (Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba dan
Mengkomunikasikan).( Saputro,2015 ) G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
orang-xxvi
orang yang terlibat di dalamnya( guru, peserta didik, kepala sekolah) dengan
menggunakan metode refleksi diri dan bertujuan untuk melakukan perbaikan di berbagai aspek pembelajaran.(Suyadi. 2013: 22).
Secara umum, terdapat empat langkah dalam melakukan PTK yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut ini adalah
gambaran keempat langkah dalam siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart (Arikunto, 2006:16) dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut.
Bagan 1.1 : Skema Pelaksanaan Siklus PTK 2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang tahun 2016/2017. Peneliti memilih MI Ma’arif
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II Pelaksanaan
Refleksi
Pengamatan
xxvii
Gedangan sebagai lokasi penelitian karena MI tersebut merupakan salah
satu MI swasta terbaik di Kecamatan Tuntang yang telah terakreditasi A. Namun dalam penerapan kurikulum masih menggunakan KTSP. Untuk
itu, peneliti mengenalkan Pendekatan Saintifik yang digunakan di
kurikulum 2013 untuk diterapkan dalam KTSP yang berlaku di MI Ma’arif
Gedangan. Dengan tujuan saat kurikulum berpindah pada kurikulum 2013, guru sudah terbiasa menggunakan Pendekatan Saintifik.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan September 2016 sampai April 2017. Adapun rinciannya dapat dilihat dalam tabel berikut:
xxviii Waktu Penelitian
4. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Kabupaten Semarang. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 24 siswa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 14 orang dan perempuan sebanyak 10 orang dengan satu orang guru
kelas bernama Ibu Diah Rufaidhah, S.Pd.I yang beralamat di Desa Gedangan, Kec.Tuntang Kab. Semarang.
5. Langkah-langkah Penelitian a. Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan Pendekatan Saintifik.
3. Persiapan Penelitian
4. Pelaksanaan Penelitian
/
5. Analisis Data
xxix
2) Mempersiapkan sarana prasarana pendukung yang dibutuhkan
dalam proses pembelajaran.
3) Mempersiapkan soal mengenai materi Daur Hidup Hewan.
4) Menyiapkan lembar pengamatan guru dan siswa b. Pelaksanaan Tindakan ( Acting)
Pelaksanaan tindakan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas (Suyadi, 2013: 62). Adapun pelaksanaan tindakannya adalah sebagai berikut:
1) Pelaksanaan tindakan adalah implementasi dari apa yang telah direncanakan dalam seperangkat rencana pelaksanaan pembelajaran,
yang meliputi pendahuluan, inti (eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi ) dan penutup.
2) Menyajikan materi pelajaran melalui Pendekatan Saintifik
3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
4) Memberikan penguatan dan kesimpulan
5) Melakukan pengamatan b. Pengamatan ( Observation )
Pada penelitian ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas kolaboratif, peneliti sebagai observer dan guru kelas menjadi pelaku tindakan/kolaborator. Pengamatan dilakukan oleh kolaborator
dengan mengamati perhatian siswa, keaktifan, kreatifitas serta suasana siswa pada saat proses pembelajaran.
xxx
Tahap refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang telah dilakukan. Tahap ini dilakukan penilaian atas pembelajaran di kelas. Penilaian dilakukan melalui lembar observasi dan hasil
evaluasi apakah pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang digunakan oleh peneliti menghasilkan perubahan yang signifikan.
Apabila dalam siklus I belum mencapai indikator yang diharapkan maka perlu dilanjutkan dalam kegiataan penelitian pada siklus II, begitu seterusnya sampai diperoleh kemajuan yang signifikan.
3. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut. a. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan (pengambilan data)
untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah kegiatan guru dalam
pengelolaan kelas, observasi kegiatan siswa, dan observasi tentang bagaimana proses belajar mengajar yang berkaitan dengan upaya peningkatan hasil belajar IPA melalui Pendekatan Saintifik.
b. Tes
Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA materi
xxxi
evaluasi setelah penyajian materi menggunakan pendekatan saintifik.
Soal pre-test terdiri dari sepuluh soal pilihan ganda dan lima soal isian. Pada soal post-test terdiri dari sepuluh soal pilihan ganda dan
lima soal isian c. Dokumentasi
Dokumentasi berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa, alat atau pendekatan pembelajaran yang digunakan, nilai siswa sebelum dan sesudah penelitian, foto, dan lain
sebagainya yang dianggap penting. 4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah. Adapun instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
d. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk m\ngamati keterlaksanaan
pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik. e. Lembar Soal Ujian atau Tes
xxxii
adalah tes tertulis yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran
dengan menggunakan Pendekatan Saintifik. 5. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis dari hasil penelitian untuk ditarik kesimpulan. Apabila data telah
terkumpul dengan lengkap selanjutnya adalah menganalisis data tersebut untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian yang telah dilaksanakan. Analisis data dilakukan dengan membandingkan skor nilai setiap siklus
dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan yaitu 70
(sesuai dengan KKM yang diberlakukan di MI Ma’arif Gedangan Tuntang
Semarang). Oleh karena itu, siswa dikatakan tuntas belajarnya jika
perolehan nilai belajarnya 70. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas
belajarnya jika nilai perolehan siswa 70. Penentuan akhir perbaikan diamati melalui siklus-siklus menggunkan tolak ukur Kriteria Ketuntasan
Klasikal. Kriteria Ketuntasan Klasikal /kelas dikatakan tuntas belajarnya
jika dalam kelas tersebut terdapat 85 % telah tuntas belajarnya(Depdikbud dalam Daryanto, 2011:191-192)
Penilaian untuk preesentase ketuntasan belajar klasikal dihitung menggunkan rumus sebagai berikutr.
x 100%
Keterangan :
= Nilai dalam persen
xxxiii = Jumlah Keseluruhan
(Djamarah, 2006:225-226). H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini akan mempermudah para pembaca dalam
mengikuti uraian penyajian data penelitian ini, maka penulis paparkan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bagian formalitas berisi halaman judul skripsi, halaman surat pernyataan,halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, halaman kata pengantar, halaman
abstrak, halaman daftar isi, daftar tabel, daftar gambar serta lampiran. Bab I Berisi pendahuluan yang mencakup tentang Latar Belakang
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Definisi Operasional, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
Bab II Berisi kajian pustaka yang mencakup: pembelajaran IPA di SD/MI meliputi Hakikat IPA, Fungsi Mata Pelajaran IPA di MI, Tujuan
Pembelajaran IPA di MI, Ruang Lingkup Pelajaran IPA untuk MI, Pembelajaran Materi Daur Hidup Hewan meliputi Tahapan Daur Hidup
Hewan, Pendekatan Pembelajaran meliputi Definisi Pendekatan Pembelajaran Saintifik, Tahapan Pendekatan Saintifik, Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran.
xxxiv
Kondisi Awal, Deskripsi Pelaksanaan Siklus I, Deskripsi Pelaksanaan
Siklus II.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, mencakup: Deskripsi
Paparan Per Siklus Meliputi Deskripsi Hasil Kondisi Awal (Pra Siklus) Deskripsi Paparan Siklus I, Deskripsi Paparan Siklus II, Perbandingan
Antar Siklus dan Analisis Pembahasan.
Bab V Penutup yang mencakup: Kesimpulan dan Saran yang selanjutnya akan bermanfaat bagi perkembangan teori maupun praktek
bidang yang diteliti mengenai Pendekatan Saintifik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Mata Pelajaran IPA di SD/MI
xxxv
Pada dasarnya IPA suatu ilmu yang mempelajari gejala dan
perubahan-perubahan alam. Perubahan-perubaha alam tersebut merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Dari tanda-tanda kekuasaan Allah
tersebut dapat dijadikan pelajaran yang sangat berharga untuk meningkatkan ilmu pengetahuan. Dalam bahasa Al-Qur’an yang indah,
Allah berfirman.
demikian itu, pasti terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai
penglihatan (yang tajam).” (al-Qur,an al-Karim, 2013: 356)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusian berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam
sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan.
(Garnida dan Budiman, 2002 : 253)
2. Fungsi Mata Pelajaran IPA di MI
Program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan,
ketrampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
xxxvi
a. Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai
lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.
b. Mengembangkan keterampilan proses.
c. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa
untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.
d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan berkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi dengan
keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. e. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) serta ketrampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
(Garnida dan Budiman,2002:253-254)
3. Tujuan Pembelajaran IPA di MI
Tujuan pembelajaran IPA di MI adalah agar siswa memiliki kemampuan
sebagai berikut :
a. Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
xxxvii
c. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta
kejadian di lingkungan sekitar.
d. Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggungjawab,
bekerjasama, dan mandiri.
e. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan
gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. f. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk
memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari.
g. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sebagai
kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa (Garnida dan Budiman, 2002:254).
4. Ruang Lingkup Pelajaran IPA untuk MI
Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
xxxviii
b. Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi : udara, air,tanah dan
batuan.
c. Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana,
cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda langit lainnya. d. Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan dan pelestariannya (Garnida
dan Budiman, 2002:254).
5. SK-KD IPA Kelas IV Materi Daur Hidup Hewan
a. Standar Kompetensi : Memahami daur hidup beragam jenis makhluk
hidup
b. Kompetensi Dasar :
1) Mendeskripsikan daur beberapa hewan di lingkungan sekitar misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing.
2) Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya kucing,
ayam, ikan.
(Sumber: Silabus MI Ma’arif Gedangan Tahun Ajaran 2016/2017)
B. Materi Daur Hidup Hewan 1. Pengertian Daur Hidup Hewan
xxxix
induknya, yang disebut dengan metamorfosis hewan. Metamorfosis adalah
tahap perubahan bentuk yang sangat berbeda yang dialami hewan sejak menetas sampai menjadi hewan dewasa. (Haryanto, 2004: 44). Metamorfosis hewan dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Metamorfosis Sempurna (metamofosis yang mengalami 4 atau tahap perubahan bentuk, yaitu :
Telur Larva Pupa Dewasa
Misalnya: kupu-kupu, nyamuk, lalat, katak.
b. Metamorfosis Tidak Sempurna (metamorfosis yang mengalami
tiga tahap perubahan bentuk, yaitu :
Telur Nimfa Dewasa
Misalnya: kecoa/lipas, semut, belalang, capung 2. Proses Metamorfosis Nyamuk
Nyamuk Dewasa bertelur di air yang tergenang. Setelah beberapa hari telur nyamuk akan menetas menjadi tempayak (Jentik-jentik). Tempayak kemudian berubah menjadi kepompong (Pupa). Selanjutnya kepompong mengalami perubahan menjadi nyamuk dewasa.
Urut-urutan Metamorfosis Nyamuk
Gambar 2.1 Metamorfosis Nyamuk
Sumber: www.google.com/gambar/daur+hidup+nyamuk telur
Jentik-jentik
pupa Nyamuk
xl 3. Proses Metamorfosis Kupu-Kupu
Kupu-kupu betina dewasa sesudah kawin mencari jenis tumbuhan yang cocok untuk tempat meletakkan telur. Setelah kurang lebih dua minggu, telur kupu-kupu menetas menjadi ulat. Ulat tumbuh berhari-hari dengan memakan daun-daun di sekitarnya. Lama-lama gerakannya makin lambat. Kemudian, ulat tersebut berhenti makan dan bergerak
tetapi tidak mati. Setelah itu, ulat membuat “rumah” dari air liurnya dan membentuk semacam benang sutera untuk membungkus seluruh tubuhnya. Keadaan ini disebut Kepompong (pupa). Selama masa kepompong (2 minggu) ualat berubah bentuk menjadi kupu-kupu. Setelah dewasa kupu-kupu kemudian bertelur lagi, dan seterusnya.
(Yulianti, 2012:58 )
Urut-urutan Metamorfosis Kupu-Kupu
Gambar 2.2 Metamorfosis Kupu-Kupu
xli 4. Proses Metamorfosis Lipas (Kecoa)
Kecoa berkembang biak dengan bertelur. Telur kecoak berselubung. Setelah dibuahi induk jantannya, telur akan menetas
menjadi kecoa muda (Tempayak). Bentuk kecoa muda tidak jauh berbeda dengan kecoa dewasa, bedanya kecoa muda tidak bersayap.
Selanjutnya, kecoa muda tumbuh menjadi kecoa dewasa yang bersayap. (Yulianti, 2012:60)
Urut-urutan Metamorfosis Kecoak
Gambar 2.3 Metamorfosis Kecoak
Sumber: www.google.com/gambar/metamorfosis kecoa
5. Proses Metamorfosis Belalang
Belalang berkembang biak dengan bertelur. Telur belalang menetas
menjadi nimfa(muda). Belalang muda memiliki bentuk mirip dengan belalang dewasa bedanya belalang muda tidak bersayap. Belalang muda berubah menjadi dewasa yang bersayap.
xlii
Gambar 2.4 Metamorfosis Belalang
Sumber: www.google.com/gambar/metamorfosis belalang
6. Proses Daur Hidup Ayam
Ayam tidak mengalami metamorfosis, karena semenjak kecil sampai dengan dewasa tidak banyak mengalami perubahan bentuk. Daur hidup
ayam dimulai dari telur. Setelah dierami oleh induk betina selama 28 hari, telur menetas menjadi anak ayam. Anak ayam kemudian berkembang menjadi ayam dewasa dan siap untuk menghasilkan telur kembali.
xliii
Gambar 2.5 Urut-urutan Daur Hidup Ayam
Sumber: www.google.com/gambar/daur+hidup+ayam
7. Memelihara Hewan Peliharaan
Senang memelihara hewan akan melatih kita menyayangi makhluk ciptaan Tuhan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memelihara hewan peliharaan agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan. Cara memelihara hewan
yang benar sebagai berik.( Haryanto, 2004 : 60)
a.Memberi makanan yang sehat b.Menjaga kebersihan tubuh hewan
xliv C. Pendekatan Saintifik
1. Pengertian Pendekatan Saintifik
Pendekatan Saintifik merupakan pendekatan dengan berpikir
ilmiah yang berkaitan erat dengan metode saintifik. Metode saintifik (ilmiah) pada umumnya melibatkan kegiatan pengamatan
ilmiah atau observasi yang dibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau mengumpulkan data. Metode ilmiah pada umumnya dilandasi dengan pemaparan data yang diperoleh melalui pengamatan atau percobaan. Oleh
sebab itu, kegiatan percobaan dapat diganti dengan kegiatan memperoleh informasi dari berbagai sumber. (Sani, 2015 : 50-52)
2. Tahapan Pendekatan Saintifik
Tahapan aktivitas belajar yang dilakukan dengan pembelajaran saintifik tidak harus dilakukan mengikuti prosedur yang kaku, namun
dapat disesuaikan dengan pengetahuan yang hendak dipelajari. Pada pembelajaran mungkin dilakukan observasi terlebih dahulu sebelum
memunculkan pertanyaan, namun pada pelajaran yang lain mungkin siswa mengajukan pertanyaan terlebih dahulu sebelum melakukan eksperimen dan observasi. Aktifitas membangun jaringan juga mungkin dilakukan
dalam upaya melakukan eksperimen atau mungkin dibutuhkan ketika siswa mendesiminasikan hasil eksperimennya. Berikut ini dijabarkan
xlv
Gambar 2.9: Komponen Pendekatan Saintifik
(Sumber : Abdullah. 2015 : 50-52 )
3. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
Penerapan pendekatan saintifik/ilmiah dalam pembelajaran
menuntut adanya perubahan setting dan bentuk pembejaran tersendiri yang berbeda dengan pembelajaran tradisional. Karena pengajaran untuk anak
di SD/MI memerlukan kreativitas dari guru agar pengajarannya menjadi mudah dipahami dan melekat dalam ingatan. Guru juga dituntut memiliki keterampilan menyederhanakan materi pelajaran yang komplek dan
menyampaikan dengan bahasa yang mudah diterima anak..
Beberapa model, strategi, atau metode pembelajaran dapat
diterapkan dengan mengintegrasikan elemen-elemen pendekatan saintifik
Mengamati Menanya
Mencoba/Mengumpulkan Informasi
Menalar/Asosiasi
xlvi
dalam pembelajaran. Metode yang sesuai dengan pendekatan
pembelajaran saintifik , antara lain: pembelajaran berbasis inquiri, pembelajaran penemuan (discovery learning), pembelajaran berbasis
masalah (problem based learning), dan metode lain yang relevan. Peran Guru dalam Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik.
1) Sebagai Fasilitator
2) Mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar
3) Memberikan bantuan yang diperlukan peserta didik
4) Memberikan umpan balik 5) Memberikan penguatan
Prinsip-prinsip pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dirancang untuk membuat siswa aktif melalui langkah-langkah pembelajaran 5 M (Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba,
mengkomunikasikan). Esensi pendekatan saintifik terletak pada proses ilmiah dengan pengembangan sikap, pengetahuan dan ketrampilan.
Metode yang digunakan adalah metode ilmiah yang berbasis observasi, empiris, penalaran, pengukuran dan kesimpulan. Berikut ini tabel langkah-langkah penerapan pendekatan santifik (Diklat Guru dalam Saputro.2015).
xlvii Tabel 2.1
Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Saintifik
Langkah Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Mengamati Mengamati dengan indera (membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton) dengan atau tanpa alat
Perhatian pada waktu mengamati suatu objek. Membaca tulisan. Mendengar penjelasan.
Menanya Membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, klarifikasi
Jenis, kualitas dan kuantitas yang diajukan peserta didik
Mengumpulkan data dari narasumber
Menalar/mengasosiasi Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
Mengembangkan intepretasi Mengkomunikasikan Menyajikan laporan,
meliputi proses, hasil dan kesimpulan secara lisan
Menyajikan hasil kajian dari mengamati sampai menalar dalam bentuk tulisan, media
xlviii BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Awal
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Gedangan
yang berlokasi di Dusun Gedangan, Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang,
Kabupaten Semarang. Dalam penulisan ini, penulis akan memaparkan gambaran umum obyek penelitian yang bertujuan untuk memudahkan
dalam analisis penelitian. a. Identitas Sekolah
Nama Madrasah : MI Ma’arif Gedangan
Status Madrasah : Swasta
Akreditasi : A
Alamat : Jl.Nusantara 01 Dusun Gedangan
Desa/kelurahan : Gedangan
Kabupaten/kota : Semarang
Provinsi : Jawa Tengah
Kode Pos : 50773
Milik : Yayasan NU Ma’arif
E-mail : mimaarifgedangan@yahoo.co.id
(Sumber : Kementerian Agama R.I. Format Data Kelembagaan
xlix b. Sejarah Berdiri
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Gedangan berdiri di atas tanah waqof seluas 315 m2
pada tahun 1956 yang didirikan oleh Yayasan Nahdhatul Ulama di bawah naungan Kementrian Agama.
c. Visi, Misi dan Tujuan MI Ma’arif Gedangan Visi :
Tekun beribadah, Berakhlakul karimah, Unggul dalam prestasi dan Terampil Misi :
a. Menanamkan aqidah dengan beribadah
b. Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari al-Qur’an dan menjalankan ajaran islam
c. Mewujudkan pembentukan karakter islami yang mampu mengaktualisasikan diri dalam masyarakat
d. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian prestasi akademik
e. Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga pendidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan Tujuan Madrasah :
a. Mampu membaca Al-Qur’an dengan benar dan tartil
b. Mampu menerapkan kewajiban islam dalam kehidupan sehari-hari
c. Tercapainya KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal) d. Meraih prestasi Akademis dan Non Akademis
e. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa(Student Centered Learning), antara lain CTL, PAIKEM, serta layanan bimbingan dan konseling
(Sumber : Kementerian Agama R.I. Format Data Kelembagaan Madrasah Ibtidaiyah 2016/2017.
l
f. Meningkatkan prestasi akademik siswa dibidang seni dan olahraga lewat kejuaraan dan kompetesi
d. Keadaan Guru
Guru di MI Ma’arif Gedangan berjumlah 10 orang, terdiri
dari 4 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Adapun data guru MI Ma’arif
Gedangan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Daftar Guru MI Ma’arif Gedangan Tahun 2017
No Nama Guru Jenis
Pendidik Madrasah Ibtidaiyah 2016/2017. Data EMIS Valid, Pendidikan Islam Solid.)
d. Keadaan Siswa
Daftar seluruh siswa MI Ma‟arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017 berjumlah 151 dengan rincian sebagai
li
Tabel 3.2
Data Keadaan Siswa Tahun 2017
No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Jumlah
2016/2017. Data EMIS Valid, Pendidikan Islam Solid.)
e. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang dimiliki MI Ma’arif Gedangan adalah sebagai
berikut.
Tabel 3.3
Jumlah dan Kondisi Bangunan
No Jenis Bangunan Jumlah Unit
1 Ruang Kelas 6
2 Ruang Kepala Sekolah 1
3 Ruang Guru 1
4 Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
1
lii
6 Toilet Siswa 2
7 Kantin 1
(Sumber : Kementerian Agama R.I. Format Data Kelembagaan Madrasah Ibtidaiyah 2016/2017.
Data EMIS Valid, Pendidikan Islam Solid.)
Tabel 3.4
Sarana Prasarana Pendukung Pembelajaran
No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Unit
1 Kursi Siswa 120
(Sumber : Kementerian Agama R.I. Format Data Kelembagaan Madrasah Ibtidaiyah 2016/2017.
Data EMIS Valid, Pendidikan Islam Solid.)
Tabel 3.5
Sarana dan Prasarana Pendukung Lainnya
No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Unit
1. Laptop 1
(Sumber : Kementerian Agama R.I. Format Data Kelembagaan Madrasah Ibtidaiyah 2016/2017.
liii 2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas IV MI Ma’arif Gedangan Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2017 yang berjumlah 24 siswa terdiri dari 14 orang siswa laki-laki dan l0 siswa perempuan. Data keadaan siswa dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.6
liv
3. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPA materi daur hidup hewan semester genap tahun 2017. Penelitian menggunakan pendekatan saintifik,
dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan di kelas IV MI Gedangan .
Waktu pelaksanaan penelitiannya adalah sebagai berikut :
No Nama Siswa Keterangan
Laki-laki Perempuan
1. Maisi Khikmah Agustina
2. Adiyat satrio Pratomo
9. Farikha BungaHarumdhani
10. Farrel Rifqi Effendi
11. FiantikaWichianingrum
12. Huda Nur Halisah
13. Mufidah Mubarokah
14. Muhamad Asta Aswin
22 Muhamad Rifqi Arifudin 23 Muhamad Faiz Abdurahman Wafi
24 Pratama Waluyo Jati
lv
1) Kegiatan pra siklus untuk observasi dilaksanakan pada bulan
September 2016.
2) Kegiatan pre-test dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2017
3) Kegiatan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 11 April 2017. 4) Kegiatan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 18 April 2017.
B. Deskripsi Kondisi Pra Siklus
Kondisi Awal (Pra Siklus) dilaksanakan pada Senin, 21 Maret 2017. Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pre-test untuk memperoleh kemampuan awal siswa
kelas IV MI Ma’arif Gedangan Kec.Tuntang Kab. Semarang. Berikut ini adalah
tabel hasil pre-test.
Tabel 3.7
Perolehan Nilai Pre-Test
No Nama Siswa KKM Nilai
Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
lvi
Jumlah Total 1345
Rata-rata Kelas 56, 04
Prosentase 21 % 79%
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 11 April 2017 di MI
Ma’arif Gedangan pada kelas IV sebanyak 24 siswa. Materi yang diangkat oleh
peneliti adalah materi daur hidup hewan dengan standar kompetensi memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup, kompetensi dasar mendeskripsikan daur
hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar.
Pelaksanan tindakan siklus I ini di lakukan dalam 4 tahapan, yaitu dengan laur perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi
(reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut : 1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat
serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan pendekatan saintifik. Adapun materi yang dibahas adalahdaur hidup hewan.
lvii
c. Menyiapkan bahan ajar yang berkaitan dengan materi daur hidup hewan.
d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar mengajar melalui pendekatan saintifik.
e. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa.
Berikut ini tabel lembar pengamatan guru dan siswa siklus I.
Lembar Pengamatan Guru Siklus I
No Keterangan Skor
3 2 1
1 Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan absensi
c. Memeriksa kesiapan siswa
d. Menyiapkan lembar observasi
e. Penguasaan materi
2 Kemampuan guru dalam penguasaan
kelas
a. Mampu mendorong siswa lebih
aktif bertanya (Menanya)
b. Menciptakan suasana kelas
menyenangkan
c. Memicu kreatifitas siswa
d. Mampu membuat ice-breaking
yang menyenangkan
e. Mampu memotivasi siswa
3 Kemampuan guru dalam apersepsi
a. Mendeskripsikan awal pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari (Menalar)
b. Motivasi siswa
c. Menarik perhatian siswa
d. Mampu mengajak siswa berfikir
kritis (Menalar)
4 Ketepatan guru menggunakan media
a. Guru mampu menggunakan
Pendekatan Saintifik
b. Guru dapat memanfaatkan
metode dan media yang sesuai
dengan pendekatan saintifik
dengan baik
(Mengkomunikasikan)
c. Guru dapat mengembangkan
lviii
kebutuhan(Mencoba)
5 Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran
a. Kesimpulan
b. Melakukan evaluasi
c. Memberikan tindak lanjut
d. Memberikan motivasi
e. Salam penutup
Jumlah Nilai Kategori
Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
No Nama Siswa
Aktivitas yang diamati Total Skor
Nilai Predikat Keaktifan Perhatian Kreatifitas Kedisiplinan
lix 2. Pelaksanaan Tindakan
a. Kegiatan pendahuluan
1) Salam dan doa pembuka pembelajaran.
2) Absensi.
3) Apersepsi: guru membuat permainan bernomor serangga dan
siswa menyebutkan daur hidupnya 4) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti
Eksplorasi :
1) Siswa diminta menjelaskan pengertian daur hidup hewan,
metamorfosis, dan metamorfosis sempurna setelah membaca materi yang diberikan oleh guru.(Menalar)
2) Siswa diminta menyebutkan gambar tinta timbul nyamuk dan
kupu-kupu yang diperlihatkan oleh guru. (Mengamati)
lx
4) Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media gambar
tinta timbul di depan kelas. (Mengamati) Elaborasi :
1) Guru membentuk kelompok diskusi sambil bernyanyi” Telur
-telur..Ulat-ulat...Kepompong Kupu-kupu ayo
sinau..!(Mencoba)
2) Siswa melakukan diskusi kelompok tentang materi yang telah disampaikan guru. (Menalar)
3) Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi yang menjadi bahan diskusi yaitu proses urutan daur hidup
nyamuk dan kupu-kupu. (Mengkomunikasikan)
4) Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. (Mencoba)
5) Guru memberikan apresiasi dengan reward(hadiah) kepada kelompok yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar.
Konfirmasi :
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas.(Menanya)
2) Guru menjelaskan hubungan materi daur hidup hewan dalam kehidupan sehari-hari. (Menalar)
3) Guru menyimpulkan materi daur hidup hewan
c. Penutup
lxi 2. Guru mengucapkan salam
3. Pengamatan/Observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk
mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil observasi data dilihat dalam lembar
observasi sebagai berikut:
Tabel 3.8
Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I
No Proses Pendekatan Saintifik Skor
3 2 1
1 Persiapan guru dalam mengajar
f. Menyiapkan RPP
g. Menyiapkan absensi
h. Memeriksa kesiapan siswa
i. Menyiapkan lembar observasi
j. Memotivasi Siswa
2 Kemampuan guru dalam penguasaan kelas
f. Mampu mendorong siswa lebih aktif
bertanya (Menanya)
g. Menciptakan suasana belajar dengan
aktivitas ilmiah
(Mengkomunikasikan)
h. Memicu kreatifitas siswa (Mencoba)
i. Mampu membuat siswa
3 Kemampuan guru dalam apersepsi
e. Mendeskripsikan awal pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari
(Menalar)
f. Memotivasi siswa
g. Menarik perhatian siswa
h. Mampu mengajak siswa berfikir
kritis (Menalar)
4 Ketepatan guru menggunakan pendekatan
d. Guru mampu menggunakan
Pendekatan Saintifik dengan baik.
e. Guru dapat memanfaatkan metode
dan media yang sesuai dengan pendekatan saintifik dengan baik
f. Guru dapat mengembangkan
lxii
Pendekatan Saintifik sesuai
kebutuhan
5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
f. Kesimpulan
g. Melakukan evaluasi
h. Memberikan tindak lanjut
i. Memberikan motivasi
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
No Nama
Siswa
Skor Total
Skor
Nilai Predikat
Keaktifan Perhatian Kreatifitas Kedisiplinan
lxiii 4. Hasil Post Test Siklus 1
Pada hasil post-test siklus I yang ditunjukkan oleh tabel 4.3 dapat diambil kesimpulan siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa atau 75% dari 24 siswa dan
yang belum tuntas sebanyak 6 siswa atau 25% dengan nilai rata-rata kelasnya adalah 73,54 diunjukan perincian tabel di bawah ini.
Tabel 3.10
Perolehan Hasil Post Test Siklus I
No Nama Siswa KKM Nilai
Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
lxiv 5. Refleksi
Jumlah Total 1765
Rata-rata Kelas 73, 54
lxv
Berdasarkan data hasil pengamatan pembelajaran pada siklus I, ditemukan
beberapa kekuatan dan kelemahan. Adapun kekuatannya yaitu:
a. Siswa terpancing untuk berfikir kritis dan antusias dalam mengikuti
pembelajaran ketika guru memberikan permainan dan nyanyian. b. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan pendekatan saintifik
sehingga siswa-siswi merasa tertarik.
c. Penggunaan waktu pembelajaran yang sesuai dengan yang ditentukan Disamping kekuatan ada juga kelemahannya, yaitu sebagai berikut:
a.Penyampaian materi belum maksimal.
b.Penggunaan metode dan media yang sesuai dengan pendekatan
belum maksimal.
Setelah melihat hasil pengamatan pada pembelajaran siklus I, ternyata masih ada kelemahan yang harus diperbaiki. Maka peneliti akan melakukan tindakan pada
siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I. D. Deskripsi Pelaksaan Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 18 April 2017 di MI
Ma’arif Gedangan Tuntang Kab. Semarang pada kelas IV sebanyak 24 siswa.
Materi yang diangkat oleh penulis adalah materi daur hidup hewan dengan standar
kompetensi memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup, kompetensi dasar mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan.
lxvi 1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan metode
danmedia yang sesuai dengan pendekatan saintifik.
b. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti LCD, laptop, speaker dan perangkat lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
c. Menyiapkan bahan ajar yang berkaitan dengan materi daur hidup hewandiserytai tugas praktek dalam bentuk portofolio.
d. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
e. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar
mengajar melalui Pendekatan Saintifik. Berikut ini tabel lembar pengamatan guru dan siswa siklus II.
Lembar Pengamatan Guru Siklus II
No Keterangan Skor
3 2 1
1 Persiapan guru dalam mengajar
l. Menyiapkan RPP
m. Menyiapkan absensi
lxvii
o. Menyiapkan lembar observasi
p. Penguasaan materi
2 Kemampuan guru dalam penguasaan
kelas
j. Mampu mendorong siswa lebih
aktif bertanya
k. Menciptakan suasana kelas
menyenangkan
l. Memicu kreatifitas siswa
m. Mampu membuat ice-breaking
yang menyenangkan
n. Mampu memotivasi siswa
3 Kemampuan guru dalam apersepsi
i. Mendeskripsikan awal pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari
j. Motivasi siswa
k. Menarik perhatian siswa
l. Mampu mengajak siswa berfikir
kritis
4 Ketepatan guru menggunakan media
g. Guru mampu menggunakan
pendekatan saintifik
h. Guru dapat memanfaatkan
metode dan media yang sesuai
dengan pendekatan saintifik
dengan baik
i. Guru dapat mengembangkan
pendekatan saintifik sesuai
kebutuhan
5 Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran
k. Kesimpulan
l. Melakukan evaluasi
m. Memberikan tindak lanjut
n. Memberikan motivasi
o. Salam penutup
Jumlah Nilai Kategori
Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
No Nama
Siswa
Skor Total
Skor
Nilai Predikat
Keaktifan Perhatian Kreatifitas Kedisiplinan
lxviii 2. Pelaksanaan Tindakan
a. Kegiatan pendahuluan
lxix
3) Apersepsi: guru bertanya kepada siswa serangga apa saja yang ada di sekitar.
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti
Eksplorasi :
1) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang gambar-gambar yang
diperlihatkan oleh power point. (Menanya)
2) Guru menjelaskan materi tentang metamorfosis tidak sempurna
dengan menggunakan LCD.(Menalar)
3) Guru menampilkan gambar daur hidup belalang dan kecoa yang disertai dengan suara dengan menggunakan LCD.(Mengamati)
Elaborasi :
1. Guru menayangkan video daur hidup belalang dan kecoa dan siswa
diminta untuk mendeskripsikan urutan daur hidupnya.(Mencoba) 2. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi yang
telah diajarkan dan memberikan reward.(Mengkomunikasikan)
3. Guru menjelaskan hubungan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.(Menalar)
4. Guru memberikan soal Post-test II kepada siswa untuk dikerjakan.
lxx
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi
yang belum jelas.(Menanya)
2) Guru menjelaskan hubungan materi daur hidup hewan dalam
kehidupan sehari-hari. (Menalar)
3) Siswa mengerjakan lembar portofolio dengan berkelompok
c. Penutup
1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi dan tujuan serta memberikan motivasi kepada siswa.
2. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama 3. Guru mengucapkan salam
3. Pengamatan/Observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan pengamatan, pembelajaran dalam siklus II ini sudah semakin baik
dibandingkan siklus I. Setelah guru melakkan simulasi sebelum pelaksanaan siklus I guru mengetahui langkah-langkah pendekatan saintifik sehingga dapat menerapkan dalam pembelajaran. Hasil observasi data dapat dilihat dalam lembar
observasi sebagai berikut:
Tabel 3.11
Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus II
No Proses Pendekatan Saintifik Skor
lxxi
1 Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan absensi
c. Memeriksa kesiapan siswa
d. Menyiapkan lembar observasi
e. Penguasaan materi
2 Kemampuan guru dalam penguasaan kelas
a. Mampu mendorong siswa lebih aktif
bertanya (Menanya)
b. Menciptakan suasana belajar dengan
aktivitas ilmiah( Menalar)
c. Memicu kreatifitas siswa (Mencoba)
d. Mampu membuat siswa dapat
3 Kemampuan guru dalam apersepsi
a. Mendeskripsikan awal pelajaran dengan
kehidupan sehari-hari (Menalar)
b. Memotivasi siswa (Mengasosiasi)
c. Menarik perhatian siswa (Mengamati)
d. Mampu mengajak siswa berfikir kritis
(Mengkomunikasikan)
4 Ketepatan guru menggunakan pendekatan
a. Guru mampu menggunakan pendekatan
saintifik dengan baik.
b. Guru dapat memanfaatkan metode dan
media yang sesuai dengan pendekatan saintifik dengan baik
c. Guru dapat mengembangkan media
pendekatan saintifik sesuai kebutuhan
5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
a. Kesimpulan
b. Melakukan evaluasi
c. Memberikan tindak lanjut
d. Memberikan motivasi
Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siklus II
No Nama
Siswa
Skor Total
Skor
Nilai Predikat
Keaktifan Perhatian Kreatifitas Kedisiplinan
lxxii Tabel 3.13
Perolehana Hasil Post-test II
lxxiii 4. Refleksi
No Nama
Siswa KKM Nilai
Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1. MKA 70 70
Jumlah Total 1995 Rata-rata Kelas 83, 12
lxxiv
Hasil belajar siklus II ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran meningkat. Peserta didik terlihat sangat antusias dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Siswa tertarik
dengan materi yang disajikan menggunakan langkah-langkah Pendekatan Saintifik dengan metode ilmiah siswa dapat aktif mengikuti pembelajaran.
Pendekatan Saintifik ini membantu siswa dalam memahami materi pelajaran yang ada karena siswa dapat mengikuti metode ilmiah yang disampaikan guru seperti mengamati gambar, mengamati video, menalar dalam kehidupan
sehari-hari sehingga siswa bisa mengetahui gambaran yang lebih nyata.
Selama pengamatan berlangsung, kepasifan siswa dan kesulitan memahami
materi dalam pembelajaran yang disajikan menggunakan slide presentasi power point semakin menurun, hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang bertanya kepada guru selama pelajaran berlangsung dan perolehan nilai post-test
yang telah mencapai KKM.
Berdasarkan unjuk kerja dan perolehan nilai dapat diketahui bahwa nilai yang
didapatkan lebih baik daripada saat siklus I. Pembelajaran pada siklus II ini telah mencapai hal yang diharapkan, yakni tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan semakin meningkat dan tingkat keaktifan serta perhatian siswa
juga meningkat. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai post-test II yang yang sudah memenuhi Kriteri Ketuntasan Minimal (KKM).
lxxv
mencapai standar minimal KKM yang secara kriteria ketuntasan klasikal sudah
mencapai 85%. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan telah mencapai hasil yang maksimal.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Belajar Per-Siklus 1. Deskripsi Hasil Penelitian Pra Siklus
Peneliti melakukan pre-test pada pra-siklus untuk mengetahui tingkat kemampuan pengetahuan peserta didik sebelum dilakukan
tindakan menggunakan Pendekatan Saintifik. Hasil pre-test dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.1
Perolehan Nilai Pre-Test
No Nama Siswa KKM Nilai
Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
lxxvi
Jumlah Total 1345
Rata-rata Kelas 56, 04
Prosentase 21 % 79%
Data hasil pre-test pra siklus yang ditunjukkan oleh tabel 4.1 dapat disimpulkan siswa yang tuntas dalam KKM 70 sebanyak 5 siswa atau 21% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24 siswa dan yang belum tuntas
sebanyak 19 siswa atau 79% dari jumlah siswa yang ada di kelas IV MI
lxxvii
Berdasarkan hasil pre-test pada tabel 4.1 peneliti melihat masih
banyak siswa yang belum mencapai KKM. Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas
IV MI Ma’arif Gedangan dengan tindakan Siklus I.
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
a. Hasil Pengamatan Terhadap Guru
Tabel 4.2
Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I
No Proses Pendekatan Saintifik Skor
3 2 1
1 Persiapan guru dalam mengajar
q. Menyiapkan RPP
r. Menyiapkan absensi
s. Memeriksa kesiapan siswa
t. Menyiapkan lembar observasi
u. Memotivasi Siswa
2 Kemampuan guru dalam penguasaan kelas
o. Mampu mendorong siswa lebih aktif
bertanya (Menanya)
p. Menciptakan suasana belajar dengan
aktivitas ilmiah
(Mengkomunikasikan)
q. Memicu kreatifitas siswa (Mencoba)
r. Mampu membuat siswa
3 Kemampuan guru dalam apersepsi
m. Mendeskripsikan awal pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari
(Menalar)
n. Memotivasi siswa
o. Menarik perhatian siswa
p. Mampu mengajak siswa berfikir
kritis (Menalar)
4 Ketepatan guru menggunakan pendekatan