POLA BUDAYA MATRILINEAL DALAM POLITIK
(STUDI KASUS KETERWAKILAN PEREMPUAN DI DPRD SUMATERA BARAT TAHUN 2014)
Skripsi
Diajukan unutk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
Disusun oleh:
Mezbah Simanjuntak 110906062
Dosen Pembimbing: Drs. Zakaria, M.SP
DEPARTEMEN ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK
MEZBAH SIMANJUNTAK (110906062)
POLA BUDAYA MATRILINEAL DALAM POLITIK (STUDI KASUS KETERWAKILAN PEREMPUAN DI DPRD SUMATERA BARAT TAHUN 2014)
Rincian isi Skripsi, 123 Halaman, 3 tabel, 2 gambar, 17 buku, 3 jurnal, 1 dokumen, 2 situs internet.
ABSTRAK
Penelitian ini menguraikan tentang pola budaya matrilineal dalam politik yang berkaitan mengenai keterwakilan perempuan di DPRD Sumatera Barat pada tahun 2014. Penelitian ini di latar belakangi oleh budaya matrilineal yang sangat kuat di masyarakat Sumatera Barat yang tampak dari kehidupan sosial budaya masyarakat Sumatera Barat seperti pada sistem pemargaan atau garis keturunan yang bergaris ke ibu, serta pembagian harta warisan yang lebih mengutamakan perempuan. Hal ini berdampak besar terhadap perkembangan kualitas perempuan Sumatera Barat terutama dalam bidang politik.
Adapun teori yang digunakan dalam menganalisis budaya tersebut adalah Teori Budaya Politik oleh Gabriel Almond yang mengklasifikasikan budaya politik kedalam tiga jenis, yakni politik parokial, politik kaula, serta politik partisipan, ini digunakan agar dapat melihat dan mengklasifikasikan perempuan-perempuan minang dari segi budaya dalam keaktifannya/partisipasi mengikuti politik. Selain itu digunakan Teori Politik Perempuan, serta Teori Keterwakilan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi.
Hasil analisis data menujukkan bahwa pola budaya matrilineal tak berkaitan dengan keterwakilan perempuan di DPRD Provinsi Sumatera Barat. Hal ini terlihat dari rendahnya jumlah anggota legislatif yang berjenis kelamin perempuan yang jumlahnya hanya mencapai 9 % saja. Ini dikarenakan, untuk kegiatan yang bersifat publik, masyarakat Minang terkhusus wanita memberikan kepercayaan penuh kepada pihak laki-laki. Solusi dengan meningkatkan keaktifan lembaga Bundo Kanduang diharapkan dapat membuat perempuan dapat meningkatkan kualitas diri, serta menambah hukuman kepada partai politik peserta pemilu agar partai lebih serius memberikan pendidikan kepada kader partainya merupakan solusi yang dapat diterapkan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK
MEZBAH SIMANJUNTAK (110906062)
PATTERNS IN POLITICAL CULTURE MATRILINEAL (CASE STUDY REPRESENTATION OF WOMEN IN WEST SUMATRA COUNCIL OF 2014)
Content, 123 pages, 3 tables, 2 graphs, 17 books, 3 journals, 1 document, 2 websites.
ABSTRACT
This study describes the pattern of matrilineal culture in political circumstances regarding the representation of women in Parliament West Sumatra in 2014. This research background backs by strong matrilineal culture in the people of West Sumatra that appear from social and cultural life of West Sumatra as the clan system or lineages are striped to the mother, as well as the division of the estate who prefers women. This is a major impact on the development of women's quality of West Sumatra, especially in the political field.
The theory used to analyze this culture is Theory of Political Culture by Gabriel Almond. This political culture classifies into three types, which are parochial politics, political subjects, and political participants, this aim is to view and classify women Minang’s culture in terms of theirs activity or their political participation. This study also used Women's Political Theory and Representation Theory. The method used in this study is a qualitative method using interview techniques and documentation.
The result of this study shows that the pattern of matrilineal culture has no any relation to the representation of women in West Sumatra Provincial Parliament. It seems from the low number of legislators are female which is only reached 9% only. This is because Women Minang gives full credence to the men for public activities. Solutions to enhance the activity of the institution Kanduang Bundo expected to make women can improve the quality and increase the penalty to political parties participating in the election that the party is serious about providing education to the party cardes is a solution that can be applied.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Halaman Pengesahan
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan panitia penguji skripsi Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara oleh:
Nama : Mezbah Simanjuntak
NIM : 110906062
Judul : Pola Budaya Matrilineal dalam Politik (Studi Kasus Keterwakilan Perempuan di DPRD Sumatera Barat Tahun 2014)
Dilaksanakan pada:
Halaman Persetujuan
Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh:
Nama : Mezbah Simanjuntak
NIM : 110906062
Departemen : Ilmu Politik
Judul : Pola Budaya Matrilineal dalam Politik (Studi Kasus Keterwakilan Perempuan di DPRD Sumatera Barat Tahun 2014)
Menyetujui:
Ketua Departemen Ilmu Politik Dosen Pembimbing
(Dra. T. Irmayani, M.Si) (Drs. Zakaria M.SP)
NIP. 196806301994032001 NIP.
Mengetahui:
Dekan FISIP USU
(Prof. Dr. Badaruddin, M.Si)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan atas berkat rahmat Allah yang senantiasa menolong
dan memberkati sehingga penulis diberikan kesehatan, kemampuan, dan kesempatan untuk
menyelesaikan tahap demi tahap dalam pembuatan skripsi ini. Semoga namaMu semakin
ditinggikan, Amin.
Skripsi ini berjudul Pola Budaya Matrilineal Dalam Politik (Studi Kasus Keterwakilan
Perempuan di DPRD Sumatera Barat Tahun 2014) diajukan guna memenuhi persyaratan
dalam menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada Departemen Ilmu Politik, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini menjelaskan tentang
budaya matrilineal yang berkembang dalam kehidupan masyarakat, serta dampaknya
terhadap keterwakilan perempuan di DPRD Provinsi Sumatera Barat. Adat Istiadat
Matrilineal yang begitu kental nyatanya tak memiliki dampak apapun dalam bidang politik,
sehingga menjadikannya paradoks dilain sisi. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
demi perbaikan skripsi ini ke depan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini banyak mendapat bantuan
dan dukungan baik dari segi materiil maupun moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan FISIP Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dra. T. Irmayani, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu
3. Bapak Drs. Zakaria, M.SP selaku Dosen Pembimbing yang telah mengarahkan,
mengkritik dan memberikan saran yang sangat berguna dalam penulisan skripsi ini.
4. Dosen dan staf pengajar Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara.
5. Kak Ema, kak Siti dan Pak Burhan yang selalu membantu dalam urusan administrasi.
6. Seluruh narasumber di kota Padang yang rela memberikan waktunya untuk
diwawancarai dan dimintai penjelasannya.
7. Teristimewa untuk Mama yang kini berada di surga atas limpahan kasih sayang ,
pengertian serta kesabarannya yang selama ini telah beliau berikan agar saya selalu
semangat dalam mengerjakan skripsi ini. Terima kasih kepada Bapak tersayang atas
kepercayaan dan perlindungan dan pengajaran hidup yang terus dibagi kepada penulis
hingga saat ini. Sungguh kalian orang tua yang paling sempurna bagi kami
anak-anakmu.
8. Teristimewa kepada saudara kandung penulis, Christina Simanjuntak, Elisabeth
Simanjuntak, dan Herna Julin Simanjuntak yang tak henti-hentinya memberikan
dukungan kepada saya adikmu. Senang bisa tumbuh bersama kalian di dalam keluarga
itu. Kalian adalah kakak terbaik yang kumiliki. Sukses untuk kita dan kebahagiaan
orang tua kita.
9. Kepada lembaga Pers Mahasiswa SUARA USU yang telah menempah saya
sedemikian rupa sehiingga bisa menulis, memotret dan yang paling penting belajar
dewasa dalam pikiran dan tindakan.
10.Sahabat-sahabat seperjuangan di departemen Ilmu Politik FISIP USU, Aulia Adam,
Mantily, Deny, Hugo, Novzel, Nufus, Ulan, Rina, Kokom, Jeje, Kevin, Manda, Fira,
Mujahid, Sayed, Lambok, Hans, Christian, Josua, Yandri, Danny, Ajo dan Politik
Sebelas Lainnya.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, terutama bagi kemajuan Ilmu Politik kedepannya.
Medan, Agustus 2015
Penulis
Mezbah Simanjuntak
1.8.1 Lokasi Penelitian... 40
II.5 Gambaran Umum Budaya Matrilineal... 70
II.5.2 Hak dan Kewajiban dlam Matrilineal... 77
II.5.3 Struktur Matrilineal... 89
BAB III: POLA BUDAYA MATRILINEAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KETERWAKILAN PEREMPUAN DI DPRD SUMATERA BARAT TAHUN 2014... 93
3.1 Mengeksplorasi Budaya Matrilineal yang Berkembang dalam Kehidupan Bermasyarakat di Provinsi Sumatera Barat... ... 93
3.1.1 Perkembangan Budaya Matrilineal dalam Masyarakat Sumatera Barat 94
3.2 Gambaran Umum Adat dan Agama di Sumatera Barat Simalungun... 98
3.2.1 Falsafah Budaya Matrilineal ... ... 101
3.2.2 Budaya Minangkabau Memandang Pemimpin ... 107
3.2.3 Fungsi dan Peranan Penghulu dalam Kepemimpinan di Minangkabau... 110
3.3 Alasan Mengapa BudayaMAtrilineal Tidak Berpengaruh Terhadap Keterwakilan Perempuan di DPRD Provinsi Sumatera Barat ... 115
BAB IV: PENUTUP... 131
4.1 Kesimpulan ... 131
4.2 Saran ... 134
DAFTAR TABEL
Daftar Tabel
Tabel 1.1 Klasifikasi Budaya Politik di Dala Masyarakat ... 28
Tabel 1.2 Nama-Nama Narasumber... 41