• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 QANAAH DAN TOLERANSI - 04 qanaah dan toleransi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 4 QANAAH DAN TOLERANSI - 04 qanaah dan toleransi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

QANAAH DAN TOLERANSI

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

4. Membiasakan perilaku terpuji 4.1. 4.2. 4.3.

Menjelaskan pengertian qana’ah dan tasamuh Menampilkan contoh perilaku qana’ah dan tasamuh

Membiasakan perilaku qana’ah dan tasamuh dalam kehidupan sehari-hari.

Semasa hidupnya, Rasulullah selalu memberi contoh secar alangsung dalam menerapkan Akhlaqul karimah (akhlaq mulia). Diantara akhlak mulia tersebut adalah sikap qanaah dan Tasamuh. Agar sifat mulia ini bisa menjadi ciri khas maupun karakter pada diri kita, maka langkah awalnya harus dipahami, diyakini bahwa sifat ini akan membawa manfaat ketentraman dalam kehidupan pribadi maupun sosial. Tidak cukup itu, apabila kita menerapkan akhlak mulia tersebut, maka akan mendapatkan balasan sebagai amal yang baik kelak di akhirat.

A. Qana’ah

Qanaah menurut arti bahasanya adalah merasa cukup. Dan secara istilah qanaah berarti merasa cukup atas apa yang dimilikinya. Misalnya, orang sudah diberi karunia rizqi oleh Allah SWT berupa gaji setiap bulan, maka dia merasa cukup dan bersyukur kepada-Nya.

Lawan kata dari qanaah ini adalah tamak. Jadi, orang yang tamak adalah orang yang selalu merasa kurang, kurang, dan terus merasa kurang, walaupun dia sudah mendapatkan karunia dan rizqi berlimpah. Dengan demikian, orang yang tamak ini identik dengan rakus, semuanya ingin dimiliki. Sudah punya satu, ingin dua; sudah punya dua, ingin tiga; sudah punya tiga, ingin empat, dan seterusnya. Sudah mempunyai ini, ingin juga yang itu; sudah punya itu, masih ingin yang lain. Akan semakin berbahaya apabila orang yang tamak ini tidak lagi menghiraukan mana yang halal dan mana yang haram.

Bersikap qona’ah paling tidak meliputi 5 hal yaitu :

D menerima dengan rela apa yang ada

D memohon kepada Allah suatu tambahan rezeki yang layak dan diiringi dengan ikhtiyar

D menerima dengan sabar akan semua ketentuan Allah

D bertawakkal kepada Allah

D tidak tertarik oleh segala tipu daya yang bersifat duniawi

Komponen-komponen qona’ah di atas merupakan suatu kekayaan bagi umat Islam yang sangat hakiki.

ﹺﺲﹾ

ﻨ

ﻰ

ﻏ

ﲎﻐ

ﻦﻜﻟ

ﹺﺽ

ﺓ

ﻦ

ﲎﻐ

ﺲ

.

)

ﻖﻔ

(

Artinya : “Bukanlah kekayaan itu lantaran banyak harta, akan tetapi kekayaan itu adalah kekayaan jiwa.” (HR. Bukhari-Muslim)

Manfaat Qanaah

Orang yang qona’ah akan senantiasa merasa tenteram dan merasa berkecukupan terhadap apa yang dimilikinya selama ini. Karena meyakini bahwa pada hakikatnya kekayaan ataupun kemiskinan tidak diukur dari banyak dan sedikitnya harta. Akan tetapi, terletak kepada kelapangan hatinya untuk menerima dan mensyukuri segala karunia yang diberikan Allah SWT.

(2)

ِ

ﷲﺍ

ﻝ

ﻮ

ﺳ

ﱠﻥﹶ

ﻭﹴ

ﻤ

ﹺﻦ

ِ

ﷲﺍ

ﺪ

ﻦ

I

ﻝﺎﹶ

:

ﺎﹰ

ﺎﹶ

ﻕﹺﺯ

ﻢﹶ

ﺳﹶ

ﻦ

ﺢﹶ

ﺪﹶ

ﺎ

ﺎ

ﻤﹺﺑ

ُ

ﷲﺍ

)

ﻢﻠ

ﺴﻣ

ﻭﺭ

(

Artinya : “Dari Abdillah bin Amr, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : Sungguh beruntung orang yang beragama Islam dan dicukupkan rizqinya, kemudian merasa cukup dengan apa yang

diberikan Allah kepadanya.” (HR. Muslim)

Tidak sedikit orang yang secara materi melimpah, tetapi tetap merasa miskin, tamak, serakah, dan rakus.

Sifat qona’ah merupakan mesin penggerak batin yang senantiasa mendorong manusia untuk meraih suatu kemajuan hidup yang disesuaikan dengan kemampuan diri. Begitu pula segala gerak langkah dan orientasi hidupnya selalu tergantung kepada Allah SWT.

Rasulullah saw bersabda :

ﻰﹺﻧ

ﺎﹶ

ﻄ

ﻋﹶ

ﺎﹶ

ﻢﱠﻠ

ﺳ

ﻪ

ُ

ﷲﺍ

ﻰﱠﻠ

ِ

ﷲﺍ

ﻝ

ﻮ

ﺳ

ﺖ ﹾ

ﻝﺎﹶ

ُ

ﷲﺍ

ﹺﺽ

ﺣ

ﹺﻦ

ﹺﻢ

ﻜ

ﻦ

ﻝﺎﹶ

ﻢﹸﺛ

ﻰﹺﻧ

ﺎﹶ

ﻄ

ﻋﹶ

ﺎﹶ

ﻢﹸﺛ

:

ﻮﹾ

ﻀ

ﻝﺎ

ﻤﹾ

ﺬﻫ

ﱠﻥﺍ

ﻢ

ﻜ

ﺣﺎ

.

ﺲﹾ

ﺓ

ﻭﺎ

ﺨ

ﺴﹺﺑ

ﺬ

ﺧﹶ

ﻦ

ﻤﹶ

ﻙﹺﺭ

ﻮ

ﻊ

ﺴ

ﻻ

ﹸﻞﹸﻛﹾ

ﻱﺬﱠﻟ

ﺎﹶ

ﻥﺎﹶ

ﻛ

ﻪ

ﻓ

ﻙ

ﺎ

ﻢﹶ

ﺲﹾ

ﻑﺍ

ﺷﺎﹺﺑ

ﺬ

ﺧﹶ

ﻦ

ﻪ

ﻓ

.

)

ﻖﻔ

(

Artinya: “Dari Hakim bin Hizam RA. Ia berkata : “Saya minta kepada nabi, maka beliau memberi kepadaku. Kemudian saya meminta lagi dan diberinya lagi, kemudian beliau bersabda : “Hai Hakim! Harta ini memang indah dan manis, maka siapa yang mengambilnya dengan kelapangan hati, pasti diberikan keberkatan baginya. Sebaliknya siapa yang menerima dengan kerakusan pasti tidak berkah

baginya, bagaikan orang makan yang tak kunjung kenyang.” (HR. Bukhari Muslim)

Untuk menumbuhkan sifat qona’ah tentunya tidak langsung jadi dengan sendirinya. Agar bisa mempunyai sifat itu, memerlukan latihan dan pembiasaan-pembiasaan sejak dini yang pada akhirnya sifat tersebut akan mendarah daging dalam diri seseorang sebagai bagian dari hidupnya. Dengan demikian, hatinya akan senantiasa merasa tenteram dan stabil selama di dunia serta senantiasa siap menyongsong kehidupan di akhirat.

Qona’ah bukan berarti menerima apa adanya disertai dengan sikap malas, tetapi harus diiringi dengan usaha keras. Jika usaha tersebut hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya, maka harus diterima dengan sikap sabar. Sebaliknya jika usaha tersebut memperoleh hasil yang memuaskan, maka yang menyertai adalah sikap syukur kepada Allah SWT.

Dengan sikap qona’ah ini berarti kita menanamkan pola hidup sederhana yang sehat, karena pada dasarnya orang yang selalu mengejar-ngejar harta kekayaan hatinya tidak akan tenteram.

B. Toleransi (Tasamuh)

Toleransi menurut arti bahasa adalah tenggang rasa sedangkan menurut istilah saling menghargai antara sesama manusia.

(3)

Begitu juga masalah pangan. Dari pak tani menanam padi dimulai dari membajak dengan sapi atau traktor untuk menggemburkan tanah, baru bercocok tanam, kemudian tua dipanen, dijemur, dan digiling menjadi beras.

Dari proses menanam sampai menjadi beras itu jelas banyak tangan yang bekerja. Tidak mungkin kita bekerja sendiri. Dari hal tersebut kita menjadi tahu ternyata kita saling membutuhkan. Maka dari itu kita harus saling menghormati satu dengan yang lain.

1. Penerapan Toleransi

Sudah menjadi kehendak Allah SWT kalau bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. Kemajemukan (keragaman) bangsa kita meliputi keragaman suku, ras, dan agama. Keragaman ini merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan untuk membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar. Sebaliknya, keragaman ini juga bisa berdampak kepada konflik antarkelompok bernuansa SARA (suku, agama, ras, an antargolongan) yang sangat merugikan.

Keragaman bangsa Indonesia bisa menjadi potensi yang besar untuk membangun manakala segala perbedaan yang ada, diambil nilai positifnya. Karena adanya keragaman, maka orang Jawa bisa dengan mudah merasakan masakan Padang, orang Irian bisa merasakan enaknya lumpia Semarang, orang Aceh bisa merasakan sate Madura, orang Dayak bisa belajar membuat empek-empek Palembang. Karena keragaman itu pula, bangsa Indonesia kaya akan budaya, baik berupa seni tari, arsitektur rumah, upacara adat, dan keragaman lain.

Sebaliknya, kalau perbedaan yang ada dijadikan sumber konflik antarkelompok, maka tidak akan ada habisnya. Jangankan berbeda sukunya, beda kampung pun kalau mau dijadikan konflik, terjadilah tawuran antarkampung. Jangankan beda agama, sama-sama Islam namun beda tempat pengajiannya pun bisa menjadi ajang konflik. Masing-masing merasa paling benar. Oleh karenanya diperluan rasa saling memahami, saling mengerti, dan tenggang rasa. Sikap seperti ini disebut dengan toleransi. Dalam ajaran Islam toleransi ini disebut dengan istilah tasamuh.

Tasamauh atau toleransi ini sendiri merupakan salah satu pilar dalam ajaran Islam. Agama Islam adalah agama yang cinta damai dan mengajarkan kedamaian. Bangsa Arab yang dulunya merupakan bangsa yang suka bertikai antarkelompok, antarkabilah, dan antarsuku, dengan kedatangan Islam mereka menjadi bangsa yang damai. Dan kunci dari perdamaian itu adalah adanya kesadaran bertoleransi antarkelompok dan antarindividu. Dengan demikian, umat Islam yang benar-benar memahami ajarannya, tentu harus bersikap toleran, baik kepada saudara-saudaranya sesama Islam maupun kepada orang yang beragama selain Islam. Firman Allah SWT :

ﻢﹸﻛﺎ

ﺟ

ﻰﺜ

ﹸﺃ

ﻛﹶ

ﻦﻣ

ﻢﹸﻛﺎ

ﺎﻧ

ﹺﺇ

ﺱﺎﻨ

ﺎ

ﻬﻳ

ﺎ

ﱠﻥﹺﺇ

ﻮﹸﻓ

ﺎ

ﻟ

ﻞﺋ

ﺎ

ﺎﺑ

ﻮ

ﹺﺒ

ﻢ

ﻠ

َﷲﺍ

ﱠﻥﹺﺇ

ﻢﹸﻛﺎﹶ

ِ

ﷲﺍ

ﺪ

ﻋ

ﻢﹸﻜ

ﻛﹶ

)

ﺕﺍ

ﺠﳊﺍ

:

۱۱

(

Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Aku menciptakan kamu sekalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang lebih dicintai oleh Allah adalah yang lebih bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Al Hujurat : 11)

a. Persaudaraan Sesama Muslim

Banyak sekali hadis Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa setiap muslim itu bersaudara. Persaudaraan antarmuslim ini tidak dibatasi oleh ruang dan lingkup tertentu saja. Di manapun muslim itu berada, maka mereka semua adalah saudara-saudara kita. Persaudaraan antarmuslim ini tidak dibatasi oleh tempat pengajian, organisasi, wilayah, negara, maupun bangsa. Jadi, ironis sekali manakala antara muslim satu dengan yang lain menjadi bertikai hanya karena perbedaan pendapat mengenai jumlah rekaat salat tarawih, qunut, maupun perbedaan dalam menentukan tanggal 1 Syawal ketika hari raya Idul Fitri.

(4)

ﻤ

ﺣ

ﻲﺘ

ﻣ

ﹸﺃ

ﻑﹶ

ﻼﺘ

ﺧﹺﺇ

)

ﺚﻳ

ﺪﳊﺍ

(

Artinya : “Perbedaan pendapat di kalangan umatku adalah rahmat.” (Al Hadis)

ﻰﻜ

ﹺﺇ

ﺪ

ﺴ

ﺠﹾ

ﹺﻞﹶ

ﻤﹶ

ﻢﹺﻬﻔ

ﹸﻃﺎ

ﻢﻫّﺩﺍ

ﻮ

ﻢﹺﻬﻤ

ﺣﺍ

ﻲﻓ

ﻦ

ﹺﻨ

ﻣ

ﺆ

ﻤﹾ

ﻯ

ﺴ

ﺠﹾ

ﺋ

ﺎ

ﻰﻋﺍ

ﺪ

ﻮ

ﻀ

ﻰﻤ

ﺤﹾ

ﹺﺮ

ﻬﺴﻟ

ﺎﹺﺑ

ﺪ

)

ﻖﻔ

(

Artinya :”Kamu akan melihat orang-orang yang beriman dalam saling menyayangi, saling mencintai, saling mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh sakit, maka bagian yang lain pun ikut merasakannya dengan tidak dapat tidur dan badan panas “. (HR. Kesepakatan ahli hadis)

b. Toleran kepada Non Muslim

Walaupun Allah menyatakan bahwa agama yang diridhai di sisi-Nya adalah agama Islam, hal ini bukan berarti semua orang harus dipaksa memeluk agama Islam. Umat Islam boleh berbuat semena-mena kepada umat yang bukan muslim.

Nabi Muhammad saja, sebagai manusia yang paling taat dan dekat kepada Allah SWT. beliau selalu diingatkan oleh Allah SWT bahwa tugas beliau hanya menyampaikan berita (al balagh)

dari Allah SWT. Rasulullah SAW tidak berhak dan tidak bisa memaksa orang lain untuk percaya dan mengikuti beliau, betapapun benar dan mulianya ajaran yang dibawanya. Pada suatu ketika Rasulullah terbersit keinginannya untuk memaksakan ajarannya kepada para Quraisy yang belum beragama Islam, maka turun peingatan dari Allah dalam surat Yunus ayat 99 :

ﺎﻌ

ﻤ

ﻢ

ﻬﱡﻠ

ﹸﻛ

ﹺﺽ

َﻷﺍ

ﻲﻓ

ﻦ

ﻦ

َﻷ

ﻚﺑ

َﺀ

ﺎ

ﻮﹶ

,

ﺱﺎﻨ

ﹺﺮ

ﻜ

ﺖ 

ﻦ

ﹺﻨ

ﻣ

ﺆ

ﻮ

ﻮﹸﻜ

ﻰﺘ

)

ﺲﻧ

ﻮﻳ

:

٩٩

(

Artinya : “Dan jikalau Tuhanmu menghendaki : tentulah beriman semua orang yang ada di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman seluruhnya?” (QS 10:99)

Oleh karena itu, sikap toleran, menghargai, dan menghormati bahkan bisa bekerja sama dengan orang yang bukan Islam juga merupakan bagian dari ajaran Allah SWT yang harus dilaksanakan oleh umat muslim.

Ayat di atas juga menjelaskan bahwa sikap toleransi tidak memandang suku, bangsa, dan ras. Karena mereka terpaut dalam satu keyakinan sebagai makhluk Allah di muka bumi. Di hadapan Allah semuanya memiliki hak dan kewajiban yang sama. Adapun yang membedakan mereka di hadapan Allah adalah prestasi taqwa.

2. Fungsi Toleransi

Sikap toleran dan baik hati terhadap sesama terlebih lagi dia seorang muslim pada akhirnya akan membias kembali kepada kita. Misalnya kita akan banyak memperoleh kemudahan dan peluang hidup karena adanya relasi (hubungan) baik. Di samping itu Allah akan membalas semua kebaikan kita di akhirat kelak.

ﺔ

ﺎ

ﻘ

ﹺﻡ

ﻮ

ﹺﺏ 

ﹸﻛ

ﻦﻣ

ﹸﻛ

ُ

ﷲﺍ

ﺲﱠﻔ

ﺎ

ﺪﻟ

ﹺﺏ 

ﹸﻛ

ﻦﻣ

ﹸﻛ

ﻦﻣ

ﺆ

ﻦ

ﺲﱠﻔ

ﻦ

.

ﺓ

ﺧ

ﻵﹾ

ﺎ

ﺪﻟ

ﻰﻓ

ﻪ

ﷲﺍ

ُ

ﺴ

ِ

ﺴ

ﻰﻠ

ﺴ

ﻦﻣ

)

ﻢﻠ

ﺴﻣ

ﻭﺭ

(5)

Artinya: “Siapa yang membantu menghilangkan kesulitan orang mukmin satu kesulitan di dunia, niscaya Allah akan menghilangkan kesulitan dia dari kesulitan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan kepada orang yang menghadapi kesulitan, Allah akan memberikan

kemudahan kepadanya di dunia dan di akhirat.” (HR. Muslim).

Adapun toleransi terhadap nonmuslim mempunyai batasan-batasan tertentu. Selama mereka mau menghargai kita, tidak menyerang, dan tidak mengusir kita dari kampung halaman, mereka pun harus kita hargai. Karena pada dasarnya sama sebagai makhluk Allah SWT. Begitu indahnya ajaran Islam sehingga digambarkan dengan kalimat :

ﺎﻧ

ﻮ

ﺧﺍ

ِ

ﷲﺍ

ﺩﺎ

ﻋﺍ

ﻮ

ﻮﹸﻛ

)

ﻢﻠ

ﺴﻣ

ﻭﺭ

(

Artinya: “ Jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Muslim)

Bersikap tasamuh bukan berarti kita toleran terhadap sesuatu secara membabi buta tanpa memiliki pendirian. Sikap tersebut harus dibarengi dengan suatu prinsip yang adil dan membela kebenaran. Kita tetap harus tegas dan adil jika dihadapkan pada suatu masalah baik menyangkut diri sendiri, keluarga, ataupun orang lain. Walaupun keputusan tersebut akan berakibat pahit pada diri sendiri.

ﺮ

ﻥﺎﹶ

ﻮﹶ

ﻖ

ﺤﹾ

ﹺﻞﹸﻗ

)

ﻯﺭ

ﺎﻔ

ﻮﺑ

ﻭﺭ

(

Artinya: “Katakanlah yang haq sekalipun pahit rasanya.” (HR. Abu Dzar Al Ghifari).

ﹸﻥﺂ

ﻢﹸﻜﻨ

ﹺﺮ

ﺠ

ﻻ

ﻂ

ﺴﻘ

ﺎﹺﺑ

َﺀ

ﺪ

ِ

ﷲِ

ﲔﻣ

ﻮ

ﹸﻛ

َﺀ

ﻦﻳ

ﺬﱠﻟ

ﺎ

ﻳ

ﺎ

ﹸﻟ

ﺪ

ﱠﻻﹶ

ﻰﹶ

ﻥﻮ

ﹸﻠ

ﻤ

ﺎ

ﻤﹺﺑ

ﲑﹺﺒ

َﷲﺍ

ﱠﻥﹺﺇ

َﷲﺍ

ﹸﻘ

ﺗ

ﻯ

ﺘ

ﻟ

ﺏ 

ﹸﻟ

ﺪ

ﻋﺍ

)

ﺪﺋ

ﺎﳌ

:

8

(

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman! Hendaklah kamu menjadi orang-orang yang benar-benar berdiri menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi untuk adil. Dan janganlah kamu didorong oleh permusuhan terhadap suatu kaum, sampai kamu tidak berlaku adil. Berbuat adillah, karena keadilan itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah

Referensi

Dokumen terkait

sebagainya. Meskipun demikian, bahan ini kelurusanya agak kurang tetap dan dapat mengalami deformasi kerena tegangan yang kurang seimbang. Misalnya bila diberi alur pasak,

Dari segi bentuk, tekstur, warna, aroma, cita rasa mayoritas panelis tidak terlatih memberikan nilai 4 yang berarti produk A memiliki bentuk yang bagus, tekstur yang

Nilai yang sama dengan nilai modus dari pengunjung luar Kota Bandung menandakan bahwa daya dukung terhadap kepariwisataan di Kota Bandung cukup rendah apabila dilihat

Orang yang qana'ah selalu bersyukur dalam hidupnya. Contohnya, walaupun hanya makan dengan garam, ia akan merasa nikmat tiada terhingga, karena ia tidak pernah berpikir tentang daging

Hal ini berarti waktu untuk produksi sebenarnya adalah lebih dari cukup karena saat ini kapasitas terpakai baru 51%, sehingga jika terjadi hal yang tidak diinginkan pun

Dibidang infrastruktur ekonomi, misalnya pembangunan outlet (pintu gerbang keluar) untuk suatu komoditas ekspor setelah mempertimbangkan faktor teknis dan ekonomis adalah cukup

Parameter 5 yang berhubungan dengan waktu load, mendapat sikap positif dari semua responden , yang berarti waktu load peta ini cukup cepat pada saat digunakan oleh para

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,