• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persamaan Konveksi-Difusi Penyelesaian Analitis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Persamaan Konveksi-Difusi Penyelesaian Analitis"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

TRANSPOR POLUTAN

Pollutan Transport

(2)

Persamaan Konveksi-Difusi

Penyelesaian Analitis

Transpor Polutan

Rerensi

Graf and Altinakar, 1998, Fluvial Hydraulics, Chapter 8, pp. 517-609, J. Wiley and Sons, Ltd., Sussex, England

(3)

Transpor Polutan di Sungai

3

¨ 

Sungai tercemar polutan

¤ 

Sungai Songhua, China, November 2005

(4)
(5)
(6)

q 

More stories on Harbin’s Songhua River pollution in November 2005

§ 

http://www.gov.cn/english/2005-11/25/content_108891.htm

§ 

webarchive on Harbin’s Songhua River pollution in November 2005

(7)

Penampungan limbah di sebuah pabrik kimia di Ajka, Hungary, jebol pada awal Oktober 2010

(8)
(9)

q 

More stories on Danube River pollution in October 2010

§ 

http://www.bbc.co.uk/news/world-europe-11495540

§ 

webarchive file

§ 

http://www.guardian.co.uk/world/2010/oct/12/danube-toxic-soviet-hungary-sludge

§ 

webarchive file

(10)

Transpor Polutan

10

¨ 

Mekanisme penyebaran polutan di sungai

¤ 

Difusi

n 

penyebaran yang dipicu oleh perbedaan konsentrasi

n 

bergantung pula pada sifat polutan (koefisien difusi)

¤ 

Konveksi

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

Difusi

15

¨ 

Dalam bahasa matematika, difusi dituliskan sbb.

¤ 

k

= konstanta = koefisien difusi =

diffusivity

n 

k

 

merupakan parameter karakteristika fluida (polutan)

n 

k

bergantung pada temperatur dan tekanan

q

f



=

k



c

f

q

f



=

k

c

f

x

i

q

f



=

k

grad



(16)

Difusi

16

¨ 

Sifat proses difusi

¤ 

tidak dapat kembali (

irreversible

)

¤ 

mengakibatkan kehilangan/peredaman energi

¨ 

Contoh difusi

¤ 

difusi massa

¤ 

difusi panas/thermal

(17)

Difusi

17

¨ 

Difusi massa

à

Fick’s law

¨ 

Difusi panas

à

Fourier’s law

¨ 

Difusi momentum

à

Newton’s law

q

m,i

=

ε

m

∂c

f

∂x

i

q

h,i

=

ρ

a

h

C

p

T

x

i

(

ρ

C

p

=

konstan

)

q

mt,ij

=

ρ ν

V

i

(18)

Konveksi-Difusi

18

¨ 

Pada kuliah ini yang dibahas hanya transpor massa

¨ 

Apabila air sungai mengalir, maka terjadi proses konveksi

¨ 

Penyebaran polutan, dengan demikian, didorong oleh:

¤ 

beda konsentrasi (gradien)

à

difusi

¤ 

aliran

à

konveksi

c

t

+

V



grad



c

konveksi

 

=

div

ε

m

grad



c

(

)

difusi

(19)

Konveksi-Difusi

19

¨ 

Dituliskan dalam sistem koordinat cartesius

¨ 

Dalam medium

air diam

, tidak ada aliran, maka kecepatan

nol, sehingga tidak ada konveksi

c

(20)

Konveksi-Difusi (Turbulen)

20

§  Aliran di sungai hampir pasti berupa aliran turbulen

§  Salah satu sifat aliran turbulen adalah bahwa kecepatan aliran berubah-ubah

§  Konsentrasi polutan dengan demikian berubah-ubah pula

0.56

waktu [detik]

kecepatan rata-rata

(21)

Konveksi-Difusi (Turbulen)

21

q 

Persamaan transpor konveksi-difusi pada aliran turbulen

c

t

+

V

!"

grad

!

!!!

"

c

=

div

(

ε

m

+

ε

t

)

grad

!

!!!

"

c

$

%

&

'

§

Pada umumnya koefisien difusi turbulen jauh lebih besar daripada

koefisien difusi molekuler,

ε

t

>>

ε

m

(22)

Konveksi-Difusi (Turbulen)

22

q 

Persamaan transpor konveksi-difusi pada aliran turbulen

c

§

dituliskan dalam koordinat cartesius

ε

(23)

Penyelesaian analitis persamaan difusi

Difusi

(24)

Persamaan Difusi

24

(25)

Difusi 1-Dimensi

25

c

tm

∂2c

x2

q 

Persamaan transpor difusi satu dimensi

§  Difusi satu dimensi, arah x saja

§  Jika syarat batas (boundary conditions) dan syarat awal (initial conditions)

c

(

±∞,t

)

= 0 c x

(

, 0

)

= M

( )

x

•  M1 adalah massa per satuan luas [kg/m2] yang dimasukkan secara sekaligus dan tiba-tiba (instantaneous source)

M

0 = M1S •  M0 adalah seluruh massa yang dimasukkan di suatu titik secara tiba-tiba

(26)

Difusi 1-Dimensi

26

δ

( )

x dx −∞

+∞

=1

•  δ(x) adalah fungsi delta Dirac, bernilai sama dengan nol kecuali di x = 0)

•  Ingat bahwa massa total M0 harus konstan sepanjang waktu yang ditinjau

c x

( )

,t dx

−∞ +∞

= c x

(

, 0

)

dx −∞

+∞

= M

1 δ

( )

x dx

−∞ +∞

= M

(27)

Difusi 1-Dimensi

27

c x

( )

,t = M1

4 π εm t exp −

x2

m t

$

% & &

'

( ) )

§  Penyelesaian analitis persamaan difusi 1-D tersebut adalah:

§  Penyelesaian tersebut menunjukkan difusi suatu massa M0

•  yang dimasukkan secara tiba-tiba di suatu titik

•  menyebar menurut distribusi Gauss Normal dan simetris ke arah sumbu x

(28)

Difusi 1-Dimensi

(29)

Difusi 1-Dimensi

§  Penyelesaian analitis persamaan difusi 1-D tersebut dapat pula dituliskan sbb:

§  Untuk suatu distribusi normal, varian distribusi adalah:

σ

x2

( )

t = 2εm t

§  95% luas daerah di bawah kurva pdf distribusi normal adalah:

W =

(

2×1.96

)

σ

x ≈ 4 σx

W

−1.96 +1.96

(30)

Difusi 1-Dimensi

§  Koefisien difusi dapat dihitung dengan:

•  Persamaan di atas dapat

dipakai untuk menetapkan koefisien difusi

dengan pengukuran simpangan baku di suatu titik

x

pada dua waktu

(31)

Difusi 2-Dimensi

31

q 

Persamaan transpor difusi dua dimensi

c

tm

∂2c

x2

+ ∂

2c

y2

#

$ % %

&

' (

( §  Difusi dua dimensi, arah x dan y (bidang z)

§  Jika syarat batas (boundary conditions) dan syarat awal (initial conditions)

c

(

±,±,t

)

= 0 c x

(

,y, 0

)

= M

(32)

Difusi 2-Dimensi

§  Penyelesaian analitis persamaan difusi 2-D tersebut adalah:

(33)

Difusi 3-Dimensi

33

q 

Persamaan transpor difusi tiga dimensi

c

tm

∂2cx2

+ ∂

2c

y2

+ ∂

2c

z2 #

$ % %

&

' (

( §  Difusi dua dimensi, arah x, y, dan y

§  Jika syarat batas (boundary conditions) dan syarat awal (initial conditions)

c

(

±∞,±∞,±∞,t

)

=0 c x

(

,y, z, 0

)

= M

(34)

Difusi 3-Dimensi

34

c x

(

,y, z,t

)

= M3

σ 2 π

(

)

3 exp −

r2

2σ2 $

% & &

'

( ) )

§  Penyelesaian analitis persamaan difusi 3-D tersebut adalah:

(35)

Difusi 1-Dimensi di Medium Berbatas

35

§  Penyelesaian analitis persamaan difusi 1-D

c x

( )

,t = M1

§  Jika medium memiliki batas dinding, tembok à pencerminan source

(36)

Difusi 1-Dimensi di Medium Berbatas

36

c x

( )

,t = 2M1

σx 2 π exp −

Lp2

x2 $

% & &

'

( ) )

(37)

Difusi 1-Dimensi dari Source Menerus

37

c x

( )

,t = M1

σx 2 π exp −

x2

x2 $

% & &

'

( ) )

§  Syarat batas (boundary conditions) dan syarat awal (initial conditions)

q 

Persamaan transpor difusi satu dimensi, massa

M

0

dimasukkan secara

menerus (kontinu) di

x

= 0

c x

(

= 0,t 0

)

= c

0

c x

(

= ±,t 0

)

= 0

(38)

Difusi 1-Dimensi dari Source Menerus

38

c x

( )

,t =c

0 erfc

x

4εm t

"

# $ $

%

& ' '

§  Penyelesaian analitis persamaan difusi 1-D dari source kontinu

erfc

( )

Y = 2

π

e−ξ dξ

Y

•  complementary error function

(39)

Difusi 1-Dimensi dari Source Menerus

(40)

Penyelesaian analitis persamaan konveksi-difusi

dalam regime turbulen

Konveksi-Difusi

(41)

Konveksi-Difusi (Turbulen)

41

q 

Persamaan transpor konveksi-difusi dalam aliran turbulen

c

§

Koefisien difusi merupakan besaran tensorial

• 

koefisien difusi vertikal,

ε

tz

• 

koefisien difusi transversal,

ε

ty

• 

koefisien difusi longitudinal,

ε

tx

ε

t

!"

!"

ε

tx

,

ε

ty

,

ε

tz

(42)

Konveksi-Difusi (Turbulen)

§

Koefisien difusi vertikal

ε

tz

=

0.067

h u

(

)

§

Koefisien difusi vertikal rerata

kedalaman aliran

ε

tz

=

1

kedalaman aliran kecepatan geser

z

h U

ε

tz

(43)

Konveksi-Difusi (Turbulen)

43

Lz

Jarak

L

z

=

ξ

z

U

h

2

ε

tz

ditempuh dalam waktu t

z

=

ξ

z

h

2

ε

tz

ξz =0.1

h/2

U h/2

U h

Lz

ξz =0.4

(44)

Konveksi-Difusi (Turbulen)

44

§

Koefisien difusi transversal

ε

ty

=

0.6

h u

(

)

B U

ε

ty

=

0.15

h u

(

)

•  di flume

•  di sungai

(45)

Konveksi-Difusi (Turbulen)

45

Ly

Jarak

L

y

=

ξ

y

U

B

2

ε

ty

ditempuh dalam waktu t

y

=

ξ

y

B

2

ε

ty

ξy =0.1

B/2

U B/2

U B

Ly

ξy = 0.5

(46)

Konveksi-Difusi (Turbulen)

46

§

Koefisien difusi longitudinal, searah aliran

B U

ε

tx

=

0.23

h u

(

)

•  Difusi longitudinal (searah aliran) yang ditimbulkan oleh turbulensi aliran

umumnya diabaikan karena pengaruh

dispersi lebih dominan.

•  Parameter dispersi adalah koefisien dispersi Kx.

tepi, tebing tepi, tebing

•  Dispersi terjadi karena adanya variasi besaran kecepatan aliran (distribusi kecepatan) à beda antara kecepatan rerata dan kecepatan di suatu titik.

U =U +U!

(47)

47

(48)

Konveksi dan Difusi Transversal

48

q 

Persamaan transpor konveksi-difusi dalam aliran turbulen

c

§

Jika kondisi berikut ini diterapkan

aliran hanya satu arah, u 0, v = w = 0

sumber polutan kontinu dan transpor polutan dianggap permanen

• 

difusi longitudinal diabaikan

(49)

Konveksi dan Difusi Transversal

transpor permanen

v = w = 0 difusi longitudinal diabaikan

difusi vertikal telah dicapai

uc

U kecepatan aliran rerata kedalaman (depth-averaged velocity)

C konsentrasi polutan rerata kedalaman (depth-averaged concentration)

(50)

Konveksi dan Difusi Transversal

§

Penyelesaian analitis persamaan konveksi dan difusi transversal pada sungai

lebar

G

0

=

M

0

t

[kg/s]

debit polutan, merata di seluruh kedalaman aliran h

§

Penyelesaian analitis persamaan konveksi dan difusi transversal pada sungai

berbatas

C x

(

,

y

)

=

C

u

(

x

,

y

+

y

0

)

+

C

u

(

x

, 2

nB

±

y

±

y

0

)

n=1

N

(51)
(52)

Konveksi dan Difusi Longitudinal

52

q 

Persamaan transpor konveksi-difusi dalam aliran turbulen

c

§

Jika kondisi berikut ini diterapkan

aliran hanya satu arah, u 0, v = w = 0

• 

difusi vertikal dan transversal telah dicapai, polutan telah

menyebar di seluruh kedalaman dan lebar aliran

à

polutan

(53)

Konveksi dan Difusi Longitudinal

difusi transversal telah dicapai

v = w = 0 difusi vertikal

telah dicapai

c

karena polutan telah menyebar di seluruh tampang lintang aliran, maka

(54)

Konveksi dan Difusi Longitudinal

koefisien dispersi

§

Pada aliran permanen dan seragam,

K

x

konstan

•  difusi vertikal di seluruh kedalaman aliran dicapai •  difusi transversal di seluruh lebar aliran dicapai

(55)

Dispersi Longitudinal

Berlaku setelah L

y = ξy U

B2

εty

atau setelah t

y = ξy

à saluran tampang segi-empat

à sungai

(56)

Dispersi Longitudinal

56

§

Jika polutan

M

0

dimasukkan secara merata di tampang dan secara tiba-tiba,

maka penyelesaian analitis persamaan dispersi longitudinal tersebut adalah:

luas tampang aliran C x

( )

,t = M1

(57)

Dispersi Longitudinal

57

§

Jika polutan

M

0

dimasukkan secara merata di tampang dan selama waktu

T

•  dapat dibaca sebagai satu seri polutan yang dimasukkan secara berurutan, masing-masing dalam waktu Δτ yang sangat kecil

(58)

Dispersi Longitudinal

58

§

Jika polutan

M

0

dimasukkan secara merata di tampang dan menerus (kontinu)

secara konstan

C x

( )

,t = C0

•  Pada kondisi transpor permanen (steady state condition), t !

(59)
(60)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian tersebut mendorong peneliti saat ini untuk melakukan penelitian kembali terkait “Pengaruh Likuiditas, Leverage, Dan Sales Growth Terhadap Kesulitan

Terkait dengan keberadaan sisa-sisa kejayaan Jepang di Jawa tersebut (khususnya yang ada di Kecamatan Rawalo), Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas melalui Dinas

meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih baik dan sesuai yang diharapkan.. Berdasarkan dari hasil penelitian pada proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus

Pada masa remaja, tugas perkembangan berhubungan dengan perkembangan sosial dan hubungan yang berdasarkan atas enam kebutuhan penting, yaitu: (1) Kebutuhan untuk saling

1) Untuk cabang Jabodetabek, bengkel mengirim dokumen pembayaran lengkap langsung ke kasir PT. Asuransi Sinarmas Kantor Pusat. 2) Untuk cabang Non Jabodetabek, bengkel

Pada pemeriksaan dalam pada kehamilan letak sungsang apabila didiagnosis dengan  pemeriks aan luar tidak dapat dibuat oleh karena dinding perut tebal, u1?aterus

Menurut sejarah fraktur pada klavikula merupakan cedera yang sering terjadi akibat jatuh dengan posisi lengan terputar/tertarik keluar(outstretched hand) dimana

Setelah dihasilkan matriks kemudian dicari nilai untuk proses selanjutnya pada metode Electre yaitu nilai Leaving Flow, pada tahap ini proses penentuan digunakan