• Tidak ada hasil yang ditemukan

S MTK 0905883 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S MTK 0905883 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Nurharis Haryanto, 2014

ANALISIS KOINTEGRASI BEBERAPA KOMODITAS BARANG DI KOTA BANDUNG, CIREBON, BOGOR, DAN DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis kointegrasi beberapa komoditas

barang di kota Bandung, Cirebon, Bogor dan Depok selama periode 2008 – 2012,

maka kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut:

1. Hasil analisis kointegrasi untuk IHK komoditas beras

Data IHK kota Bandung, Cirebon dan Bogor merupakan data runtun

waktu stasioner. Sedangkan IHK kota Depok merupakan data runtun

waktu tidak stasioner.

Terdapat hubungan jangka panjang antara IHK kota Bandung dengan

IHK kota Cirebon dan terjadi ketidakseimbangan dalam jangka pendek.

Sedangkan untuk IHK kota Cirebon dengan IHK kota Bogor terdapat

hubungan jangka panjang tetapi tidak terjadi ketidakseimbangan dalam

jangka pendek.

Ketidakseimbangan dalam jangka pendek pada IHK komoditas beras di

kota Bandung dan Cirebon dapat terjadi karena banyak hal, salah satunya

kurangnya pasokan beras yang mengakibatkan terjadinya lonjakan harga

sehingga harga beras di pasaran tidak sesuai harga standar yang diberikan

pemerintah. Solusinya adalah pemerintah perlu menambahkan persediaan

beras agar tidak terjadi ketidakseimbangan dalam jangka pendek.

Keseimbangan jangka panjang menunjukkan bahwa IHK komoditas

beras mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu. Daerah

yang satu dengan yang lainnya mengalami perubahan harga yang

cenderung bertambah dari waktu ke waktu. Jika terus dibiarkan, maka

kemungkinan harga beras di pasaran akan semakin melambung. Solusi

yang perlu diperhatikan adalah selain menambah pasokan beras dari luar

(2)

58

Nurharis Haryanto, 2014

ANALISIS KOINTEGRASI BEBERAPA KOMODITAS BARANG DI KOTA BANDUNG, CIREBON, BOGOR, DAN DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

beras, agar persediaan beras aman dan tidak terjadi lonjakan harga untuk

setiap tahunnya. Sehingga, setiap daerah mengalami hubungan

keseimbangan dalam jangka panjang yang hubungannya relatif menurun

yang menandakan bahwa IHK komoditas beras di setiap daerah

mengalami penurunan yang imbasnya harga komoditas beras di setiap

daerah berada di bawah harga yang ditetapkan pemerintah sebelumnya.

2. Hasil analisis kointegrasi untuk komoditas tahu mentah

Data IHK kota Bandung, Cirebon dan Depok merupakan data runtun

waktu stasioner. Sedangkan IHK kota Bogor merupakan data runtun waktu

tidak stasioner.

Terdapat hubungan jangka panjang antara IHK kota Bandung dengan

IHK kota Depok tetapi tidak terjadi ketidakseimbangan dalam jangka

pendek. Terdapat hubungan jangka panjang antara IHK kota Cirebon

dengan IHK kota Depok dan terjadi ketidakseimbangan dalam jangka

pendek. Sedangkan untuk IHK kota Bandung dengan IHK kota Cirebon

terdapat hubungan jangka panjang tetapi tidak terjadi ketidakseimbangan

dalam jangka pendek.

Sama halnya dengan komoditas beras, ketidakseimbangan dalam jangka

pendek pada IHK komoditas tahu mentah di kota Cirebon dan Depok

dapat terjadi karena banyak hal, salah satunya kurangnya pasokan kacang

kedelai yang mengakibatkan terjadinya lonjakan harga sehingga harga

tahu mentah di pasaran tidak sesuai harga standar yang diberikan

pemerintah. Solusinya adalah pemerintah perlu menambahkan persediaan

kacang kedelai agar tidak terjadi ketidakseimbangan dalam jangka pendek.

Keseimbangan jangka panjang yang terjadi menunjukkan bahwa IHK

komoditas tahu mentah mengalami perubahan seiring dengan berjalannya

waktu. Daerah yang satu dengan yang lainnya mengalami perubahan harga

yang cenderung bertambah dari waktu ke waktu. Jika terus dibiarkan,

maka kemungkinan harga tahu mentah di pasaran akan semakin

(3)

59

Nurharis Haryanto, 2014

ANALISIS KOINTEGRASI BEBERAPA KOMODITAS BARANG DI KOTA BANDUNG, CIREBON, BOGOR, DAN DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pasokan kacang kedelai dari luar negeri, pemerintah perlu menambah

lahan untuk menanam kacang kedelai, agar persediaan tahu mentah aman

dan tidak terjadi lonjakan harga untuk setiap tahunnya. Sehingga, setiap

daerah mengalami hubungan keseimbangan dalam jangka panjang yang

hubungannya relatif menurun yang menandakan bahwa IHK komoditas

tahu mentah di setiap daerah mengalami penurunan yang imbasnya harga

komoditas tahu mentah di setiap daerah berada di bawah harga yang

ditetapkan pemerintah sebelumnya.

3. Hasil analisis kointegrasi untuk komoditas ayam ras pedaging

Data IHK kota Bandung dan Bogor merupakan data runtun waktu

stasioner. Sedangkan IHK kota Cirebon dan Depok merupakan data runtun

waktu tidak stasioner.

Terdapat hubungan jangka panjang antara IHK kota Bandung dengan

IHK kota Bogor dan terjadi ketidakseimbangan dalam jangka pendek.

Ayam ras pedaging bukan merupakan makanan pokok di Indonesia,

sehingga perkembangan harganya pun tidak terlalu dihiraukan apabila

terjadi kenaikan harga yang masih dalam batas wajar. Namun,

ketidakseimbangan dalam jangka pendek pada IHK komoditas ayam ras

pedaging selalu terjadi dalam waktu-waktu tertentu saja, misalnya saat

menjelang hari raya atau bulan ramadhan. Kenaikan ini selalu terjadi

disetiap tahunnya, namun pemerintah terlihat kurang menanggapinya.

Kenaikan ini dapat terjadi akibat dari pakan ayam yang mengalami

kenaikan, kurangnya peternak ayam, dan banyak faktor yang lainnya.

Solusinya adalah pemerintah perlu mengontrol harga pakan ayam setiap

bulannya. Selain itu, menambah peternak ayam menjadi solusi utama agar

pasokan ke setiap daerah selalu stabil. Apabila solusi ini terlaksana, tidak

menutup kemungkinan ketidakseimbangan jangka pendek yang terjadi

dapat teratasi. Dalam hubungan jangka panjangnya, diharapkan terjadi

hubungan yang yang relatif menurun yang menandakan IHK komoditas

(4)

60

Nurharis Haryanto, 2014

ANALISIS KOINTEGRASI BEBERAPA KOMODITAS BARANG DI KOTA BANDUNG, CIREBON, BOGOR, DAN DEPOK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan persediaan ayam ras pedaging di pasaran yang mencukupi

permintaan.

4. Hasil analisis kointegrasi untuk komoditas cabe merah

Data IHK kota Bandung, Cirebon, Bogor dan Depok merupakan data

runtun waktu stasioner. Oleh karena itu tidak dapat menggunakan analisis

kointegrasi.

5.2. Saran

Dalam penelitian ini, belum diketahui arah hubungan antara kota yang

terindikasi terdapat hubungan jangka panjang (kointegrasi), sehingga untuk

mengambil suatu kebijakan, pemerintah lebih mudah untuk mengontrol IHK di

setiap kota dengan hanya melihat IHK suatu komoditas di satu kota saja. Metode

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ DARI DEKLARASI DJUANDA KE WAWASAN NUSANTARA : PERANAN MOCHTAR KUSUMAATMADJA DALAM MENCAPAI KEDAULATAN

Komisi Bidang Media dan Penerbitan Dewan Kebudayaan Kota Yogyakarta/ Sholeh UG menyampaikan bahwa adanya payung hukum yang menaungi klaim tersebut akan memperkuat posisi

Hidrologi Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data ,

[r]

[r]

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat jendral Bina Marga, 1987, Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton ( LASTON ) Untuk Jalan Raya.. SKBI -2.4.26.1987, Badan Penerbit

1.Terdapat berpengaruh negatif yang signifikan stres kerja terhadap kepuasan kerja pada Dinas Pengelolaan Pasar Dan Kebersihan Kabupaten Bungo pada kesalahan menolak data

Penelitian dengan judul, “Penerapan Metode Peta Pikiran untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Sekolah Dasar”.. dapat disimpulkan