• Tidak ada hasil yang ditemukan

S GEO 1003020 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S GEO 1003020 Chapter1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Opilona Badriyah, 2015

TINDAKAN MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH DI KECAMATAN BOJONGLOA KALER KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kota merupakan suatu tempat dimana kota menjadi pusat dari berbagai

kegiatan manusia. Saat ini kota menjadi pusat pemerintahan, perdagangan,

pendidikan, pemukiman, hiburan dan rekreasi. Sebagai pusat dari berbagai kegiatan

manusia, kota ditandai dengan adanya pertumbuhan penduduk yang cepat, sehingga

terjadi tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Tingginya jumlah penduduk disertai

dengan meningkatnya aktivitas penduduk di perkotaan tentunya semakin meningkat

pula jumlah kebutuhan dasar manusia yang bersifat konsumtif, sehinggga tingkat

komsumsi menjadi meningkat. Hal ini akan menimbulkan permasalahan tersendiri

untuk perkotaan, salah satunya ialah permasalahan lingkungan yaitu sampah.

Semakin meningkat kebutuhan dasar manusia maka semakin banyak pula

timbulan sampah yang dihasilkan setiap harinya terutama di perkotaan. Sebagaimana Nurdjaman (dalam Janurianto, 2012, hlm. 1) menyatakan bahwa, “laju timbulan sampah akan bertambah seiring dengan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.

Selain itu dapat dicermati bahwa jenis dan kualitas sampah juga bertambah seiring dengan kehidupan masyarakat yang cenderung konsumeristis”.

Menurut Dainur, 1995 (dalam Rohani, 2007, hlm. 15) mengatakan bahwa

Produksi sampah perorangan maupun rumah tangga setiap harinya tidak terlepas dari

setiap kegiatan yang dilakukan manusia itu sendiri, khususnya sampah rumah tangga,

berkaitan juga dengan tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan besarnya keluarga.

Kota Bandung merupakan salah satu kota metropolitan terbesar di Jawa Barat

(2)

Opilona Badriyah, 2015

TINDAKAN MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH DI KECAMATAN BOJONGLOA KALER KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.1

Jumlah Volume Sampah di Kota Bandung

berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Bandung pada tahun 2012 adalah

2.455.517 jiwa (penduduk laki-laki 1.246.122 jiwa dan perempuan 1.209.359 jiwa).

Jumlah penduduk yang semakin banyak ini, membuat kebutuhan manusia

yang bersifat konsumtif menjadi meningkat, sehingga sampah yang dihasilkan setiap

harinya semakin banyak dan akan menyebabkan keseimbangan lingkungan menjadi

terganggu. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Iskandar (2012, hlm. 3) bahwa,

“Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan keseimbangan lingkungan menjadi

terganggu”. Salah satu permasalahan lingkungan, yaitu sampah yang menumpuk di perkotaan.

Slamet, 2000 (dalam, Rohani, 2007, hlm. 16) menyebutkan bahwa “meningkatnya taraf hidup masyarakat, yang tidak disertai dengan keselarasan pengetahuan tentang persampahan dan juga partisipasi masyarakat yang kurang untuk

memelihara kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya, menjadi faktor lain

yang menyebabkan permasalahan sampah di Indonesia menjadi semakin rumit”.

Volume sampah kota Bandung berdasarkan penelitian Prof. Enri Damanhuri

dkk. pada tahun 2005, “dengan jumlah penduduk ± 2.500.000 jiwa, volume sampah yang dihasilkan adalah ± 1500 ton/hari dengan rata-rata timbulan sampah sebesar ±

0,6 kg/orang/hari”. Berikut adalah volume sampah berdasarkan sumbernya :

No Sumber*) Ton %

1 Pemukiman 983,40 65,56

2 Pasar 281,55 18,77

3 Jalan 82,80 5,52

4 Daerah Komersil 89,85 5,99

(3)

Opilona Badriyah, 2015

TINDAKAN MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH DI KECAMATAN BOJONGLOA KALER KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

6 Industri 20,25 1,35

JUMLAH 1.500,00 100

Dari tabel 1.1 diketahui bahwa sampah paling banyak dihasilkan dari sampah

rumah tinggal/pemukiman yaitu sebayank 983,40 ton denkomposisi sampah 56%

merupakan sampah organik dan 44% sampah anorganik (PD. Kebersihan, 2013).

Banyaknya volume sampah di Kota Bandung, sebagaimana yang dikemukakan oleh

Rusli, (1983, hlm.17) membuktikan bahwa “...banyak orang berarti banyak sampah”. Hal tersebut tentunya menjadi masalah yang sangat kompleks di perkotaan.

Sampah merupakan limbah yang dihasilkan dari adanya aktivitas manusia,

jumlahnya sebanding dengan tingkat konsumsi manusia, maka dibutuhkan

pengelolaan sampah yang komprehensif. Penanganan sampah yang tidak bisa

diselesaikan, akan menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan, sehingga

berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan. Damanhuri (2005, hlm. 15) mengatakan “dampak negatif sampah terhadap lingkungan akan menimbulkan potensi gangguan kesehatan”. Kemudian terganggunya keindahan lingkungan yang akan berdampak pada kepariwisataan. Selain itu sampah juga berdampak pada

pencemaran lingkungan baik itu air, tanah maupun udara, serta dapat menimbulkan

potensi banjir karena tersumbatnya saluran air oleh sampah.

Penanganan sampah seharusnya dilakukan dengan cara pemilahan sampah

sesuai dengan jenisnya, kemudian pengumpulan sampah yang dilakukan dari setiap

sumbernya baik yang berasal dari jalan, industri, pasar, kantor maupun sampah rumah

tangga. Selanjutnya sampah di angkut ke TPS yang telah disediakan di setiap daerah,

setelah itu, sampah di angkut menggunakan truk ke TPA. Idealnya penanganan

sampah tidak hanya dilakukan oleh aparat pemerintah saja, namun juga diharapkan

adanya keikutsertaan dari pihak swasta dan peran serta masyarakat.

*indikator sumber sampah berdasarkan penelitian PD. Kebersihan Kota Bandung 1994

(4)

Opilona Badriyah, 2015

TINDAKAN MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH DI KECAMATAN BOJONGLOA KALER KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Namun, tidak demikian di Kecamatan Bojongloa Kaler, kebiasaan masyarakat

membuang sampah rumah tangga ke selokan masih banyak terjadi dan TPS

sementara yang kurang memadai dikarenakan volume sampah yang semakin

bertambah di wilayah tersebut. Hal tersebut memberikan dampak negatif tersendiri

bagi warga di Kecamatan Bojongloa Kaler, misalnya sering terjadi banjir di 5

kelurahan tersebut, daerah menjadi kumuh, rawan kebersihan dan kesehatan. Selain

itu, belum adanya upaya maksimal dari masyarakat untuk mengurangi sampah

dengan cara mengolah limbah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk

meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Jika dikaitkan dengan

permasalahan tersebut maka tindakan masyarakat terhadap sampah perlu untuk

diketahui.

Perilaku merupakan respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu

tindakan yang dapat diamati secara langsung maupun tidak dan mempunyai frekuensi

spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak. Tindakan masyarakat yang

peduli lingkungan utamanya adalah menjaga kebersihan dari sampah akan tercermin

dari tingkah lakunya (tindakan) dalam memperlakukan lingkungannya.

Upaya penanggulangan sampah memerlukan usaha bersama dari berbagai

pihak, terutama yang terkait dengan masalah sosial. Interaksi antara masyarakat

dengan lingkungan utamanya masalah kebersihan sampah sangat diperlukan. Jika

masyarakat memperlakukan lingkungannya dengan baik, bahkan lebih

mengembangkannya, maka masyarakat akan dapat menikmati hasil dari apa yang

telah dilakukannya.

Untuk itu, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai Tindakan masyarakat

(5)

Opilona Badriyah, 2015

TINDAKAN MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH DI KECAMATAN BOJONGLOA KALER KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi Masalah

1. Banyaknya warga di Kecamatan Bojongloa Kaler yang membuang sampah

rumah tangga ke sungai/kali/selokan.

2. Partisipasi dan kesadaran masyarakatnya masih sangat kurang dalam hal

pengelolaan lingkungan hidup dan kebersihan.

3. Belum adanya upaya maksimal dari masyarakat untuk mengurangi sampah

dengan cara mengolah limbah.

C. Rumusan Masalah

Perumusan masalah perlu dilakukan untuk membatasi masalah yang akan

diteliti pada penelitian yang berjudul “Tindakan Masyarakat Terhadap Sampah di Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung”. Adapun rumusan masalah yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat tindakan masyarakat terhadap sampah di Kecamatan

Bojongloa Kaler Kota Bandung?

2. Bagaimana bentuk tindakan masyarakat terhadap sampah di Kecamatan

Bojongloa Kaler Kota Bandung?

3. Apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan Tindakan Masyarakat

terhadap sampah di Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung?

4. Apakah ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan Tindakan Masyarakat

terhadap sampah di Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung?

5. Apakah ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan Tindakan

Masyarakat terhadap sampah di Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung?

(6)

Opilona Badriyah, 2015

TINDAKAN MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH DI KECAMATAN BOJONGLOA KALER KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi tingkat tindakan masyarakat terhadap sampah di Kecamatan

Bojongloa Kaler Kota Bandung.

2. Mengidentifikasi bentuk Tindakan masyarakat terhadap sampah di Kecamatan

Bojongloa Kaler Kota Bandung.

3. Menganalisis hubungan tingkat pendidikan dengan Tindakan masyarakat

terhadap sampah di Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung.

4. Menganalisis hubungan jenis pekerjaan dengan Tindakan masyarakat

terhadap sampah di Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung.

5. Menganalisis hubungan tingkat pendapatan dengan Tindakan masyarakat

terhadap sampah di Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung.

E. Manfaat Penelitian

Setiap penelitin sudah pasti memiliki manfaat tersendiri, baik itu manfaat untuk

penulisnya maupun bagi pihak-pihak lain yang terkait dengan masalah yang dikaji.

Untuk itu, manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Sebagai bahan pengayaan bagi peneliti dalam meningkatkan wawasan tentang

Tindakan masyarakat terhadap sampah di Kecamatan Bojongloa Kaler Kota

Bandung.

2. Sebagai bahan rekomendasi bagi pemerintah daerah dalam menindaklanjuti

masalah sampah di Kota Bandung.

3. Sebagai bahan acuan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan

penelitian ini.

(7)

Opilona Badriyah, 2015

TINDAKAN MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH DI KECAMATAN BOJONGLOA KALER KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Struktur organisasi skripsi berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap

bab dan bagian bab di dalam skripsi, yang di mulai dari bab I hingga bab V. Berikut

ini adalah struktur organisasi dari skripsi ini.

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari skripsi

ini, sehingga akan memperjelas arah penelitian dan batasan dari penelitian itu sendiri.

Adapun bab I ini terdiri dari Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Sementara bab ini berisi uraian tentang kajian pustaka, yang berisikan teori-teori yang

relevan untuk mendukung penelitian. Kajian pustaka mempunyai peran yang sangat

penting, yang berfungsi sebagai landasan teoritik dalam meyusun pertanyaan

penelitian. Pada Bab II berisikan pembahasan teori-teori dan konsep dan turunannya

dalam bidang yang dikaji.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian yang

digunakan oleh peneliti, yang meliputi langkah serta berbagai metode yang

digunakan untuk mendapatkan hasil dari penelitian. Isi dari bab ini meliputi Lokasi

Penelitian, Populasi dan Sampel, Metode Penelitian, Definsi Operasional, Variabel

Penelitian, Instrumen Penelitian, Pengembangan Instrumen Penelitian, Teknik

Pengumpulan Data, Teknik Pengolahan Data dan Teknik Analisis Data; rincian

tahap-tahap analisis data, teknik yang dipakai dalam analisis data, Desain Penelitian

dan Kisi-kisi Instrumen Penelitian

(8)

Opilona Badriyah, 2015

TINDAKAN MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH DI KECAMATAN BOJONGLOA KALER KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Bab ini berisi tentang pemaparan hasil dari penelitian dan merupakan jawaban dari

rumusan masalah yang terdapat di bab I. Pada bab ini terdiri dari hasil dan

pembahasan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis

temuan penelitian dilapangan. Terdapat dua cara alternatif dalam penulisan

kesimpulan, yakni dengan cara butir demi butir atau dengan cara uraian padat.

Adapun bab V terdiri dari Kesimpulan yang merupakan simpulan atau intisari dari

hasil penelitian dan saran uraian berdasarkan hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka merupakan daftar dari berbagai sumber atau referensi baik itu berupa

buku, jurnal, dokumen, artikel, atau tulisan dari internet yang kemudian digunakan

atau dikutip dalam skripsi ini terutama dalam bab II kajian pustaka.

LAMPIRAN

Merupakan berbagai lampiran yang mendukung penelitian, seperti surat ijin

penelitian, lampiran berupa foto atau dokumentasi lainnya yang terkait dengan

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan hakim yang menyatakan seseorang bersalah atas perbuatan pidana yang dimaksud dalam pasal 13, menentukan pula perintah terhadap yang bersalah untuk

posisi fitur pada wajah seperti mata, hidung, dan mulut sehingga peran dari blok pre- processing cukup vital dalam sistem pengenalan wajah yang telah dibuat,

Hasil uji statistik 0,000 maka dapat disimpulkan ada perbedaan signifikan antara pretest tingkat kelelahan mata sebelum dilakukan senam mata dan post test 4 tingkat kelelahan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ DARI DEKLARASI DJUANDA KE WAWASAN NUSANTARA : PERANAN MOCHTAR KUSUMAATMADJA DALAM MENCAPAI KEDAULATAN

Dismenore sedang memerlukan obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit dan tidak perlu meningggalkan aktivitas, untuk Dismenore berat memerlukan istirahat, memerlukan

Komisi Bidang Media dan Penerbitan Dewan Kebudayaan Kota Yogyakarta/ Sholeh UG menyampaikan bahwa adanya payung hukum yang menaungi klaim tersebut akan memperkuat posisi

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pendekatan dan media yang diteliti telah membantu mahasiswa dalam meningkatkan keterampilan menulis teks jurnalistik jenis