• Tidak ada hasil yang ditemukan

T SEJ 1303157 Bibliography

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T SEJ 1303157 Bibliography"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

133

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Adiwikarta, S. (1988). Sosiologi Pendidikan: Isyu dan Hipotesis tentang Hubungan Pendidikan dengan Masyarakat. Jakarta: PPLPTK Dirjen Dikti Depdikbud.

Agung, L. & Sri Wahyuni (2013). Perencanaan Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Alwasilah, A.C. (2009a). Pokoknya Kualitatif; Dasar-dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya.

Ankersmit, F.R. (1987). Refleksi Tentang Sejarah: Pendapat-pendapat Modern Tentang Filsafat Sejarah. Diindonesiakan oleh Dick Hartoko. Jakarta: Gramedia.

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Ballantine, J.H. (1985). Schools and Society, A Reader in Education and Sociology. Calfornia: Mayfield.

Bogdan, R.C. dan Taylor, S.J. (1993).Qualitative Research for Education an Introduction to Theory and Method. Boston: Allyn & Bacon Inc.

Capra, F. (2007). Titik Balik Perdaban: Sains, Masyarakat, dan Kebangkitan Budaya (Terj. M. Thoyibi). Yogyakarta: JEJAK

Chalmers, A. F. (1983). Apa Itu yang dinamakan Ilmu?. Jakarta: Hasta Mitra.

Coleman, J.S. (2011). Dasar-dasar Teori Sosial. Bandung: Nusamedia.

Creswell, J.W. (1994). Research Design: Qualitative & Quantitative Approaches. London: Sage Publications, Inc.

_____________. (1998). Qualitative Inquiry and Recears Design: Choosing Catalonging Among Five Tradistions. London: Sage Publications, Inc.

____________. (2012). Reserch Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed (Terj.AchmadFawaid). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Deal, T. E., & Peterson, K. D. (1999). Shaping School Culture: The Heart of Leadership.San Francisco, CA: Jossey-Bass.

Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal PendidikanTinggi, Kemdiknas [Dikti]. (2010). Kerangka Acuan Pendidikan Karakter Tahun Anggaran 2010.Jakarta: Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemdiknas

(2)

Farida, A. (2013). Pilar-pilar Pembangunan Karakter Remaja: Metode Pembelajaran Aplikatif Untuk Guru Sekolah Menengah. Bandung: Nuansa Cendikia

Freire, P, et.all. (2009). Menggugat Pendidikan, Fundamentalis, Konservatif, Liberal, Anarkis (Terj. Omi Intan Naomi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Fromm, E. (1995). Masyarakat Yang Sehat. (Terj. Murtianto). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

__________. (2008). To Have Or To Be ?. New York: Continuum

Fukuyama, F. (2014). The Great Disruption; Hakikat Manusia dan Rekonstitusi Tatanan Sosial. Yogyakarta: Qalam.

Hamid, F & Bahrissalim. (2013). Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan

Menyenangkan (PAIKEM). Australia’s Education Partnership with Indonesia

School System and Quality

Hasan, Said Hamid. (2012). Pendidikan Sejarah Indonesia: Isudalam Ide dan Pembelajaran. Bandung: Rizqi Press.

Hasan, S.H ,et.al. (2010). Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa: Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.

Hasibuan, J.J. et all (2009). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Huntington, S.P. (2003). Prajurit dan Negara Teori dan Politik Hubungan Militer-Sipil. Jakarta: PT. Grasindo

Ismaun.(2005). Filsafat Sejarah. Bandung: Historia Utama Press.

Jalal, F, etal. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdiknas

Johnson, E. B. (2009). Contextual Teaching & Learning. Bandung: MLC

Kartadinata, S. (2014). Pemikiran Tentang Pendidikan Karakter dalam Bingkai Utuh Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Bachari, A.S &Suryadi, K. (2014) Politik Jati Diri: Telaah Filosofi dan Praksis Pendidikan Bagi Penguatan Jati Diri Bangsa. Bandung: UPI Press

Kartodirdjo, S. (eds) (1983). Elite dalam Persfektif Sejarah. Jakarta: LP3ES.

(3)

Kesuma, D, et.al. (2013). Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Kochhar, S.K. (2008). Pembelajaran Sejarah (Terj. Purwanta danYovita Hardiwati). Jakarta: PT. Grasindo.

Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi: Cetakanke 8. Jakarta: Rineka Cipta.

Komalasari, K. (2010). Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Kuntowijoyo (2003) Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Latif, A. (2009). Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan. Bandung: Refika Aditama.

Lickona, T. (2013). Mendidik Untuk Membentuk Karakter :Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan Pendidikan tentang Sikap Hormat dan Bertanggung Jawab(Terj. Juma Andu Wamaungo). Jakarta: Bumi Aksara.

Lincoln and Guba. (1984). Naturalistic Inquiry, London: Sage Publication Beverly Hill

Moleong, L.J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Miles, B.M & Huberman.(1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Mulyasa, E. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Suatu Panduan Praktis. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Mulyasa, E. (2009). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Murni, W. et all (2010). Keterampilan Dasar Mengajar. Yogyakarta: Ar Ruzz.

Nasution, S. (1988). Asas-asas Kurikulum. Bandung: Jemmars.

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

O’neal, W.F. (2002). Ideologi-ideologi Pendidikan. (Penterjemah: Naomi, O.I., dari

Educational Ideologies: Contemporary Expressions of Educational Philosophies). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

PemerintahRepublik Indonesia. (2010). Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Tahun 2010-2025.Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia

(4)

Saripudin, D. (2010). Interpretasi Sosiologis Dalam Pendidikan. Bandung: Karya Putra Darwati.

Saripudin, D & Komalasari, K. (2012). Pendidikan Karakter di Indonesia: Suatu Kerangka Berpikir dalam Pendidikan Sejarah Untuk Manusia dan Kemanusiaan. Jakarta: Bee Media Indonesia

Soedjatmoko.(1983). Dimensi Manusia dalam Pembangunan. Jakarta: LP3ES.

Soedjatmoko. (1984). Dimensi Manusia dalam Pembangunan: Pilihan Karangan. Jakarta: LP3ES.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, N.S. (2009). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Supriatna, N. (2007a). Konstruksi Pembelajaran Sejarah Kritis. Bandung: Historia Utama Press.

Supriatna, N. “Pembelajaran Sejarah dalam KTSP” dalam Mulyana, A & Restu Gunawan

(eds) (2007b). Sejarah Lokal Penulisan dan Pembelajaran di Sekolah, Bandung: Salamina Press.

Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Slavin, R.E. (2011). Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktek Edisi Kesembilan, Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks

Tilaar, H.A.R. (2012). Perubahan Sosial dan Pendidikan: Pengantar Pedagogik Transformatif Untuk Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Tu’u, Tulus. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: RinekaCipta.

Turney, C (1975). Sydney Micro Skills: Skills for Teacher Handbooks. Sydney: Sydney University Press.

Universitas Pendidikan Indonesia.(2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI

Widja, I.G. (1991). Sejarah Lokal suatu Perspektif dalam Pengajaran Sejarah. Bandung: Aksara.

(5)

Wineburg, S. (2006). Berpikir Historis; Memetakan Masa Depan, Mengajarkan Masa Lalu. Jakarta: YOI.

Wiriaatmadja, R. (2002). Pendidikan Sejarah di Indonesia: Perspektif Lokal, Nasional, dan Global. Bandung: Historia Utama Press.

Wiriaatmadja, R. “Multikulturalisme dalam Materi Pembelajaran Sejarah” dalam Mulyana, A

& Restu Gunawan (eds). (2007). Sejarah Lokal: Penulisan dan Pembelajaran di Sekolah. Bandung: Salamina Press.

Yin, R.K. (2014). Studi Kasus: Desain dan Metode (Terj. M. Djauzi Mudzakir). Jakarta: Rajawali Press

Yusuf, S. (2005). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosda Karya

Jurnal:

Hindel, E.R. (2002). School Culture and Change: An Examination of The Effect of School Culture on the Process of Change. SAGE Publications

Peterson, D.K. (2002). Reculturing Schools. Journal of Staff Development, Summer, Vol. 23, No. 3.

Setyanto, Y &Loisa. (2012). Kementrian Pertahanan: Budaya Militer di Institusi Sipil. Jakarta: Jurnal Ilmiah UniversitasTarumanegara

Syarifudin, T dan Kurniasaih.(2008). Pedagogik Teoritis Sistematis. Bandung: Percikan Ilmu.

Wati, R. (2012). Kontribusi Lingkungan Sosial Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Terhadap Pembentukan Nasionalisme Peserta Didik. JPIS. Vol. 20, No. 38 Januari – Juni 2012

Tesis :

Nurlaela, A. (2013). Penerapan Lingkungan Sebagai Pembelajaran Geografi Dalam Menumbuhkan Sikap dan Perilaku Keruangan Peserta Didik SMA di Kabupaten Majalengka. (Tesis, Universitas Pendidikan Indonesia, 2013, Tidak diterbitkan).

Disertasi:

Supardan, D. (2004). Pembelajaran Sejarah Berbasis Pendekatan Multikultural dan Perspektif Sejarah Lokal, Nasional, Global untuk Integrasi Bangsa. Disertasi Doktor pada SPs UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Makalah Seminar :

(6)

Setyanto, Y & Loisa, R. (2012). Kementrian Pertahanan: Budaya Militer di Institusi Sipil. Dari http://journal.tarumanegara.ac.id/index.php/kidfik/article/view/1238/1274. Diakses pada tanggal 15 Februari 2015.

Bahan Perkuliahan:

Wiriaatmadja, R. (TT). Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran Sejarah. [Handout Perkuliahan Pendidikan Dalam Pembelajaran Sejarah Program Studi Pendidikan Sejarah Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia]

Powerpoint :

D’Alessandro A.H, Choe J, et all. (2009) Pathways of School and Individual Change: Intial

Result Evaluating the Effects of a PCEP School Reform and Character Education Project. Power Point in Developmental Psychology Fordham University.

Internet :

Fauziyah.A. (2012). Sekolah Holistik: Pendidikan Karakter Ala IHF, [Online]. Tersedia: http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/123456789/1773/D2.%20Amalia-UNDIP520528fixed529.pdf/sequence=1. [Diakses pada 29 Desember 2014]

Lickona, T. (1993). The Return of Character Education. Education Leadership, v51 n3 p6-11 Nov 1993

Lickona, T dan Kevin R. (2010). Character Development: The Challenge And The Model. [Online]. Tersedia: http://www.crvp.org/book/Series06/VI-3/chapter_i.htm. [Diakses7 April 2013].

Megawangi, R. (2010). Pengembangan Program Pendidikan Karakter di Sekolah: Pengalaman Sekolah Karakter. [Online]. Tersedia: www.pustaka.ut.ac.id/dev25/pdfprosiding2/fkip201002.pdf. [Diakses 29 Desember 2014]

Supardan, D. (2009). Pembelajaran Sejarah Berbasis Pendekatan Multikultural Dan Perspektif Sejarah Lokal, Nasional, Global, Dalam Integrasi Bangsa (Studi Kuasi Eksperimental Terhadap Peserta didik Sekolah Menengah Atas di Kota Bandung).

Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/

JUR.PEND.SEJARAH/19570408194031_DADANG_SUPARDAN/ARTIKEL_JUR

Referensi

Dokumen terkait

SELAIN GENDHONG PITU MASIH BANYAK LAGI IRAMA YANG BIASANYA TERDENGAR / SAAT. WARGA DESA USAI MELAKUKAN PANEN RAYA // IRAMA MERDU YANG DIHASILKAN DARI GEJOG LESUNG / KINI

PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Berdasarkan paparan-paparan tersebut penulis menyimpulkan bahwa tembakan melayang (flying shoot) adalah tembakan yang ditujukan ke gawang lawan yang dalam

Untuk mengantisipasi berbagai permasalahan lingkungan/ maka salah satu rekomendari hasil Rakornas pada tanggal 21 Juni 2007/ menegaskan kembali pentingnya dikembangkan

Dalam metode penentuan harga jual yang digunakan oleh perusahaan adalah harga jual tetap dengan menambah taksiran total biaya penuh (empar puluh dua ribu lima ratus rupiah)

Oleh karena itu, peneliti melakukan pengembangan tes kemampuan berbahasa Indonesia ragam bisnis bagi penutur asing yang dibuat berdasarkan pendekatan integratif.. Metode

Kata urgensi menjadi sangat penting sekali keberadaan dalam proposal ini, dengan berbagai kekhawatiran diatas itulah kemudian bidang Perkaderan Pimpinan Wilayah

[r]