• Tidak ada hasil yang ditemukan

Carotid-Cavernous Fistula

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Carotid-Cavernous Fistula"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ABDUL GOFAR SASTRODININGRAT

NEUROSURGERY

(2)

USU Press

Art Design, Publishing & Printing Gedung F

Jl. Universitas No. 9, Kampus USU Medan, Indonesia

Telp. 061-8213737; Fax 061-8213737

Kunjungi kami di:

http://usupress.usu.ac.id

¤ USU Press 2012

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang; dilarang memperbanyak, menyalin, merekam sebagian atau seluruh bagian buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.

ISBN: 979 458 641 2

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Abdul Gofar Sastrodiningrat

Neurosurgery Lecture Notes / Abdul Gofar Sastrodiningrat – Medan: USU Press, 2012

Chief Editor :

Prof. Dr. Abdul Gofar Sastrodiningrat, SpBS(K)

Ilustrator : Donny Luis Ahmad Brata Rosa A Tok

Cover Designer : Gatot Aji Prihartomo

xiii, 928 p.: ilus. ; 29 cm. Bibliografi, Indeks.

ISBN: 979-458-641-2

Percetakan: USU PRESS - MEDAN

Isi buku diluar tanggung jawab percetakan

(3)

DAFTAR ISI

PART I: ADVANCED TOPICS IN NEUROSURGERY

Neurotransmitter

Beny Atmadja Wiryomartani ... 3 Excitatory Amino Acid Excitotoxicity

Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 19 Endoscopic Third Ventriculostomy

Sri Maliawan ... 31 Neuroendoscopy

Julius July ... 37 Epilepsy Surgery in Indonesia: Achieving Better Result with Limited Resources

Zainal Muttaqin ... 54 Indications and Presurgical Evaluation For Epilepsy Surgery

Zainal Muttaqin ... 62 Neuroimaging in Epilepsy : MRI evaluation in Refractory Complex Partial Epilepsy

Zainal Muttaqin ... 72 Overview Meningioma: Histology and Molecular Biology

Iskandar Japardi ... 80 Supraclavicular Approach on Brachial Plexus Injury

Adril Arsyad Hakim ... 103

Cerebral Revascularization. Extracranial – Intracranial by-pass Surgery

Rr.Suzy Indharty ... 109

PART II: BASIC NEUROSURGERY

CEREBRAL TRAUMA

Traumatic Brain Injury : Primary Brain Damage, Secondary Brain Damage, Management and Neuro Critical Care

Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 125 Chronic Subdural Hemorrhage

(4)

SPINE

SPINE TRAUMA

SPINE TRAUMA : Arguments toward better care and patients safety

Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 205 Cervical Spine Trauma

Donny Luis, Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 210

Thoracolumbar Trauma

Donny Luis, Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 243 SPINE TUMOR

Spine Tumors

Donny Luis, Sabri Ibrahim ... 267 Extradural Benign Tumor

Donny Luis, Gatot Aji Prihartomo ... 271 Epidural Malignant Tumors

Donny Luis, Abdul Gofar Sastrodiningart ... 278 Intradural Extramedullary Benign Tumors

Donny Luis, Sabri Ibrahim ... 293 Intradural Extramedullary Malignant Tumors

Donny Luis, Gatot Aji Prihartomo ... 319 Intramedullary Tumors

Donny Luis, Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 312 DEGENERATIVE DISEASE OF THE SPINE

Concept of Disc Degeneration and Regeneration

Donny Luis, Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 327 Ossification Of The Posterior Longitudinal Ligament

Donny Luis, Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 345 Cauda Equina Syndrome

Sonny G. R Saragih, Gatot Aji Prihartomo, Michael Norman Jusman ... 353 Degenerative Disorder of the Cervical Spine

Donny Luis, Sabri Ibrahim, Michael Norman Jusman, Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 368 Degenerative Disorders of the Thoracic Spine

Donny Luis, Sabri Ibrahim, Michael Norman Jusman, Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 396 Degenerative Disorder of The Lumbar Spine

(5)

CEREBRAL TUMOR

En Plaque Meningioma

Sonny G.R.Saragih ... 439 Parasagital and Falx Meningioma

Sonny G.R.Saragih, Iskandar Japardi ... 447 Petroclival Meningioma

Sonny G. R. Saragih, Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 459 Tentorial Meningioma

Sonny G. R Saragih, Iskandar Japardi ... 480 Low Grade Glioma

Andre Marolop Siahaan, Sony G.R.Saragih, Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 488

High Grade Glioma

Andre Marolop Siahaan, Adril Arsyad Hakim ... 497 Fibrous Dysplasia

Ahmad Brata Rosa, Iskandar Japardi ... 505 Medulloblastoma

Sabri Ibrahim, Donny Luis, Muhammad Fadhli, Adril Arsyad Hakim ... 511 Oligodendroglioma

Ahmad Brata, Sonny G.R.Saragih, Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 523 Ependymoma

Thomas Tommy, Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 528 Pontine Glioma

Sonny G.R.Saragih, Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 537

Metastatic Cerebral Tumor

Sabri Ibrahim, Iskandar Japardi ... 586 Histiocytosis X

Sonny G. R. Saragih, Abdul Gofar Sasrodiningrat, ... 598 CEREBRAL INFECTION

Cerebral Abscess

(6)

Cerebral Tuberculoma

Sabri Ibrahim, Sonny G.R.Saragih, Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 619 Toxoplasmosis

Michel Norman Jusman, Sonny G.R.Saragih, Rr.Suzy Indharty ... 638 Cerebral Aspergillosis

Donny Luis, Muhammad Fadhli, Alvin Abrar Harahap, Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 649 Neurocysticercosis

Michael Norman Jusman, T. Yose Mahmuddin Akbar, Rr.Suzy Indharty ... 660 PEDIATRIC NEUROSURGERY

Hydrocephalus In Children

Sabri Ibrahim, Ahmad Brata Rosa, Ade Ricky Harahap ... 671 Hydrancephaly

Gatot Aji Prihartomo,Disfahan Sinulingga ... 683 Porencephaly

Thomas Tommy, Rr.Suzy Indharty ... 687 Dandy Walker Malformation

Andre MP.Siahaan,Thomas Tommy, Disfahan Sinulingga, Adril Arsyad Hakim ... 691 Chiari Malformation

Donny Luis, Disfahan Sinulingga, Adril Arsyad Hakim ... 704 Craniosynostosis

Ahmad Brata Rosa, Sonny G.R. Saragih, Adril Arsyad Hakim ... 721 Neural Tube Defect: Schizencephaly, Lissencephaly, Holoprosencephaly

Thomas Tommy, Donny Luis, Iskandar Japardi ... 735 Encephalocele, Myelomeningocele, Spina Bifida Oculta

Thomas Tommy, Rr.Suzy Indharty ... 740 Occult Spinal Dysraphism

Sonny G. R Saragih, Donny Luis, Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 747 NEUROVASCULAR

Carotid-Cavernous Fistula

(7)

Arterio Venous Malformation

Sabri Ibrahim, Sonny G.R. Saragih, Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 773 Intracranial Aneurysm

Muhammad Chairul, Sabri Ibrahim, Rr.Suzy Indharty ... 807

Spontaneous Intracerebral Hemorrhage

Michael Norman Jusman, Muhammad Fadhli, Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 820 PERIPHERAL NERVE

Carpal Tunnel Syndrome

Disfahan Sinulingga, Adril Arsyad Hakim ... 833 Peripheral Nerve Injury

Marsal Risfandi, Ade Ricky Harahap, Adril Arsyad Hakim... 846

Peripheral Nerve Tumor

Sonny G.R.Saragih, Ahmad Brata Rosa, Andre Marolop Siahaan, Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 855 MISCELLANEOUS

Intracranial Pressure

Donny Luis, Michael Norman Jusman ... 887 Normal Pressure Hydrocephalus

Gatot Aji Prihartomo ... 896 Pain Syndrome

Marshal Risfandi, Abdul Gofar Sastrodiningrat ... 908 Neurocutaneous Syndrome (Phakomatoses)

(8)

Neurosurgery Lecture Notes

CAROTID-CAVERNOUS FISTULA

Muhammad Chairul, Rr.Suzy Indharty

PENDAHULUAN

Carotid-cavernous fistula adalah hubungan

abnormal antara arteri karotis dengan sinus kavernosus, yang dapat terjadi secara spontan atau didapat (trauma).(1,2)

EPIDEMIOLOGI

Frekuensi carotid-cavernous fistula di Amerika maupun secara internasional adalah jarang. Carotid-cavernous fistula tipe langsung umumnya berkaitan dengan trauma atau tindakan operasi. Carotid cavernous fistulae traumatik lebih sering terjadi pada usia muda. Dural carotid-cavernous sinus fistulae biasanya terjadi pada wanita usia pertengahan sampai usia tua tetapi dapat menimbulkan gejala pada setiap kelompok umur, termasuk pada bayi.

Carotid-cavernous fistula lebih sering

terjadi pada wanita usia pertengahan dan tua.

Carotid-cavernous fistula karena trauma umumnya

terjadi pada remaja.(2,3)

ANATOMI

Sinus kavernosus merupakan struktur berpasangan di dalam tulang sfenoid pada bagian depan dari fossa kranii media. Sinus ini berjalan dari fissura orbitalis superior ke bagian petrosus ke tulang temporal secara terpisah. Sinus kavernosus saling berhubungan (kiri dan kanan) melalui sinus interkavernosus anterior dan posterior yang juga dikenal sebagai sinus sirkular. Anatomi dari sinus kavernosus sebenarnya unik, karena hanya ini lokasi anatomi di tubuh dimana arteri melewati secara sempurna melalui struktur vena. Sinus kavernosus memiliki fungsi utama sebagai struktur vena dari duramater, menerima asupan darah dari vena optalmika superior dan inferior. Setelah memasuki sinus, darah vena mengalir melalui sinus sfenoparietal, sinus petrosus superior, pleksus basilaris dan pleksus pterigoid.(4)

Setelah bercabang dari arteri karotis

komunis, arteri karotis interna memasuki

tengkorak kepala melalui foramen laserum dan

kanalis karotikus. Kemudian berlanjut ke kanalis petrosus dan memasuki sinus kavernosus pada bagian medial dari sinus.

Gambar 1. Anatomi Sinus Kavernosus

Dikutip dari: Imedik-UKM. Available at:

http://persiapbba0611.blogspot.com/2010/07/infranuclear-opthalmoplegia.htmlon 23 Agust 2012

(9)

Neurosurgery Lecture Notes

bagian bawah dari prossesus klinoideus anterior dari tulang sfenoid yang paling tipis. Karena arteri karotis interna terfiksasi ke duramater dan sekitarnya di basis tengkorak, hal ini membuatnya menjadi mudah terpapar dengan cedera, yang dapat merobeknya. Makna klinis dari sinus kavernosus adalah keberadaan dari saraf kranial III (okulomotorius), IV (troklearis), V1 (optalmikus), V2 (maksilaris), dan VI (abdusen) di dalam sinus kavernosus tersebut, sehingga berguna untuk mengevaluasi pasien dengan carotid-cavernous fistula. (4)

KLASIFIKASI (5)

Carotid-cavernous fistula dibagi menjadi

carotid-cavernous fistula langsung dan

carotid-cavernous fistula tidak langsung (dural) dengan

tipe A-D :

Carotid-cavernous fistula langsung ( tipe A ) :

adanya hubungan (dengan aliran yang kuat) antara arteri karotis interna dengan sinus kavernosus, yang dapat disebabkan oleh trauma ataupun spontan.

Carotid-cavernous fistula tidak langsunng : adanya

hubungan (dengan aliran yang lemah) antara arteri duramater ke sinus kavernosus. Dibagi menjadi : Tipe B : berasal dari percabangan meningens arteri karotis interna.

Tipe C : berasal dari percabangan meningens arteri karotis eksterna.

Tipe D : berasal dari percabangan meningens arteri karotis interna dan arteri karotis eksterna.

Gambar 2. Jenis Carotid-cavernous fistula.

Dikutip dari: Karadag R, Bayraktar N, Kirbas I, Durmus M. Unilateral, indirect spontaneous caroticocavernous fistula with bilateral abduction palsy. Indian J Ophthalmol 2011 59(4):336–

PATOFISIOLOGI

Carotid-cavernous fistula terjadi karena

robeknya dinding dari arteri karotis interna intrakavernosus atau cabangnya baik traumatik ataupun spontan. Hal ini menyebabkan sirkulasi yang pendek dari darah arteri ke vena dari sinus kavernosus.(3) Carotid-cavernous fistula langsung (merupakan jenis carotid-cavernous fistula yang paling sering, sekitar 70-90%) ditandai oleh adanya hubungan langsung antara segmen intrakavernosus dari arteri karotis interna dengan sinus kavernosus. Fistula ini biasanya mempunyai kecepatan aliran darah arteri yang kuat dan umumnya disebabkan oleh robekan traumatik pada dindig arteri.(3)

Dural carotid-cavernous fistula ditandai oleh hubungan antara sinus kavernosus dan satu atau lebih cabang meningens dari karotis interna, arteri karotis eksterna atau keduanya. Fistula ini biasanya memiliki aliran darah arteri yang lambat dan hampir selalu menyebabkan gejala dan tanda yang spontan, tanpa didahului trauma ataupun manipulasi.(3) Patogenesis dari fistula ini masih kontroversial. Salah satunya berspekulasi bahwa dural carotid-cavernous fistula yang spontan terbentuk setelah adanya robekan satu atau lebih dari dinding arteri dura yang tipis (yang normalnya melewati sinus kavernosus). Teori yang lain yang menjelaskan asal dari dural carotid-cavernous

fistula adalah lesi tersebut diperoleh sebagai

respon dari trombosis vena yang spontan di sinus

kavernosus dan membuat usaha untuk

menyediakan jalan bagi aliran vena kolateral.(6)

GAMBARAN KLINIS

Gambaran klinis dari carotid-cavernous

fistula bergantung pada derajat shunting dan rute

dari alian vena. Gambaran klinis dari

carotid-cavernous fistula tipe langsung meliputi onset yang

cepat dan pulsatile eksoftalmus, kongesti konjungtiva, chemosis, perdarahan subkonjunctiva, oftalmoplegi, peningkatan tekanan intraokuli, dan adanya bruit yang dapat didengar dengan stetoskop bila diletakkan diatas palpebra superior.

Bruit adalah desah dari aliran darah yang melalui

(10)

Neurosurgery Lecture Notes

komplit karena penekanan pada saraf okular yang melewati sinus.(8) Mungkin dijumpai nyeri atau rasa tdak enak di periorbita atau retrookular, yang menunjukkan adanya suatu proses inflamasi.(7)

Gambar 3. Gambaran klinis dari carotid-cavernous fistula.

Dikutip dari : Koleksi kasus Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU-RSUP.H.Adam Malik

Gambaran klinis dari carotid-cavernous

fistula tipe tidak langsung adalah onsetnya

perlahan-lahan dan gejalanya lebih ringan. Dijumpai mata merah pada satu atau kedua mata yang disebabkan dilatasi vena konjungtiva dan episklera. Gambaran yang tampak pada mata tersebut menyerupai konjungtivitis, episkleritis, namun dengan pemeriksaan yang hati-hati dari pembuluh darah yang dilatasi itu biasanya menunjukkan gambaran tortuous corkscrew yang khas, yang merupakan patognomonik dari dural

carotid-cavernous fistula.(7)

Ketajaman penglihatan berkurang secara patologi dapat dijelaskan dengan adanya disfungsi dari retina, penurunan tekanan perfusi di arteri

optalmika dan peningkatan tekanan vena.

Akibatnya terjadi hipoksia kronik pada sel-sel retina.(9)

PROSEDUR DIAGNOSTIK 1. Funduskopi (9)

Pemeriksaan fundus pada mata

menunjukkan dilatasi dari vena dengan pulsasi spontan, edema diskus optikus, perdarahan retina, retinopati stasis vena atau oklusi vena.

2. Neuroimejing.

Pada pemeriksaan neuroimejing seperti

CT-Scan dan MRI, carotid-cavernous fistula

menunjukkan pelebaran vena optalmika superior, penebalan otot-otot ekstraokular dan adanya pelebaran sinus kavernosus dengan gambaran konveks dari dinding lateralnya. Perubahan ini

hanya bisa menunjukkan kecurigaan suatu

fistula.(10,11)

Gambar 5. Gambaran (A) MRI, (B) MRA, (C) MRV dari

carotid-cavernous fistula. Dikutip dari: Koleksi kasus

Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU/RSUP H. Adam Malik

Gambaran color doppler menunjukkan

aliran darah arteri pada vena optalmika superior yang dilatasi.(10)

Pemeriksaan definitif dari

carotid-cavernous fistula ialah arteriografi serebral dengan

kateterisasi selektif dari arteri karotis interna dan eksterna pada kedua sisi.(11)

Gambar 6. Gambaran Color Doppler dari aliran vena

oftalmika superior pada pasien carotid-cavernous fistula.

Dikutip dari: Miller NR. Diagnosis and management of dural

carotid–cavernous sinus fistulas. Neurosurg Focus

(11)

Neurosurgery Lecture Notes

Gambar 7. Tipikal dari carotid-cavernous fistula. Proyeksi

lateral dari substraction angiografi menunjukkan pengisian

dari arteri karotis interna dengan sinus kavernosus sebagai akibat robeknya arteri karotis interna intrakavernosus. Tampak pengisian vena oftalmika superior (panah yang di

atas) dan vena oftalmuka inferior (panah di bawah) . Dikutip

dari : Koenigsberg RA, Do V, Jeffrey Rykken J, Schaefer PW, Coombs BD, Phillips CD, Krasny RM. Carotid-Cavernous Fistula

Imaging . Medscape Reference. Available at :

http://emedicine.medscape.com/article/338870-overview 0n 26/08/2012

Gambar 8. Gambaran CT-Angiografi pada penderita

carotid-cavernous fistula.

Dikutip dari : Koleksi kasus Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU-RSUP.H.Adam Malik

ETIOLOGI (3)

Sekitar 75% penyebab dari

carotid-cavernous fistula adalah trauma serebral, dengan

kecelakaan kendaraan bermotor, perkelahian dan terjatuh dari ketinggian merupakan kejadian yang paling sering. Cedera bisa berupa luka tembus ataupun tidak dan dapat berkaitan dengan fraktur pada basis kranii atau tengkorak wajah.

Sekitar 25% sisanya terjadi secara spontan, terutama pada wanita usia pertengahan sampai dengan tua, yang berkaitan dengan aterosklerosis hipertensi. Carotid-cavernous fistula iatrogenik pernah dilaporkan akibat operasi pituitari transpenoidal dan operasi sinus ethmoidalis.(3)

DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis banding dari carotid-cavernous

fistula meliputi kelainan vaskular, seperti trombosis

sinus kavernosus.(10) Gambaran klinis dari trombosis sinus kavernosus ini adalah edema periorbital, chemosis, parese nervus III, IV, VI, ptosis, midriasis, eksoftalmus, hipoestesi atau hiperestesi disepanjang dermatom nervus V1 dan V2.(3)

Oftalmopati tiroid merupakan proses autoimun yang dapat mempengaruhi jaringan orbita dan periorbita. Kondisi ini merupakan penyebab tersering proptosis unilateral dan bilateral pada remaja dan usia pertengahan.

Sembilan puluh persen penderitanya

hipertiroidisme dan 6% eutiroid. Oftalmopati tiroid menunjukkan gejala penurunan visus, proptosis, lakrimasi dan diplopia.(12)

Gejala dan tanda dari dural

carotid-cavernous fistula kadang-kadang ringan saja,

biasanya spontan dan bisa juga perlahan, hal ini menyebabkan kesalahan diagnosis. Ketika pasien menderita mata merah, dengan pembengkakan kelopak mata yang minimal, hal ini menyerupai konjungtivitis kronik atau blefarokonjungtivitis yang refrakter terhadap terapi topikal.(6)

PENATALAKSANAAN

Terapi optimal dari carotid-cavernous

fistula adalah penutupan dari hubungan abnormal

dari arteri vena dengan menjaga tetap utuhnya arteri karotis interna. Teknik yang digunakan untuk hal tersebut meliputi operasi perbaikan dari bagian

yang rusak dari arteri karotis interna

intrakavernosus, embolisasi atau oklusi balon dari fistula tersebut.(3) Hubungan carotid-cavernosus

dapat ditutup dengan embolisasi intravaskular.(13) Dural carotid-cavernous fistula dapat tertutup spontan, tetapi jika lesi tersebut menyebabkan gejala dan tanda yang progresif maka dapat dilakukan embolisasi atau oklusi balon

endovaskular.(3) Secara umum embolisasi

(12)

Neurosurgery Lecture Notes

Pada pasien dengan fistula yang hanya berhubungan dengan cabang meningeal dari arteri karotis eksterna atau dengan cabang meningens dari kedua arteri karotis eksterna dan interna, material embolisasi dimasukkan melalui kateter mikro, ditempatkan di arteri karotis eksterna berlanjut ke cabang yang menghubungkan fistula.(6)

Gambar 9. Gambar angiogram arteri karotis interna. (a).

menunjukkan pengisian yang bersamaan dari sinus

kavernosus dan vena oftalmika superior. Fistula juga diisi dari

percabangan arteri karotis eksterna. (b). Coil multipel dan

glue ditempatkan di sinus kavernosus melalui pendekatan

vena (vena oftalmika superior). (d). Tidak ada residu pengisian vena post embolisasi.

Dikutip dari: Hamid RS, Haq T, Shamim MS, Kazim SF, Salam B. Endovascular approach as primary treatment for traumatic carotid cavernous fistula: Local experience from Pakistan. J Pak Med Assoc. 2011;61(10):989-993.

Embolisasi dan ligasi dari fistula yang berhubungan dengan arteri karotis interna hampir tidak pernah dilakukan, karena morbiditas neurologis dari embolisasi distal. Jalur yang digunakan biasanya melalui vena femoral atau vena jugularis interna menuju sinus petrosus inferior atau superior dan kemudian ke sinus kavernosus. Tetapi jika jalur ini gagal, variasi jalur lain bisa digunakan, kebanyakan melibatkan kanulisasi dari vena oftalmika superior atau inferior.(6,14)

Pendekatan melalui vena oftalmika

superior secara langsung pada banyak kasus. Prosedur ini dilakukan di ruangan operasi dengan

panduan fluroskopi, dimana pasien dalam keadaan anastesi umum. Dilakukan insisi kulit curvilinier

pada lipatan kelopak mata atas atau pada sulkus superior dari kelopak mata atas bagian nasal dengan bantuan mikroskop. Insisi diteruskan ke muskulus orbikularis okuli. Septum orbita diidentifikasi dan dibuka dengan ujung gunting

yang tajam, sampai ter-expose lemak

retroseptalorbita. Vena oftalmika superior

diidentifikasi dengan menggunakan blunt

dissection.

Gambar 10. Operasi penutupan fistula dengan menggunakan mikro kateter dari vena optalmika superior.

Dikutip dari : Miller NR. Diagnosis and management of dural

carotid–cavernous sinus fistulas. Neurosurg Focus

2007;23(5):E13

Vena muncul berwarna merah kebiruan dengan ukuran diameter bervariasi antara 3-8 mm. Vena tersebut dibersihkan secara hati-hati dari lemak orbita disekelilingnya yang melekat sampai

ter-expose 10-20 mm. Dilakukan ligasi pada kedua

(13)

Neurosurgery Lecture Notes

sinus kavernosus, kemudian coil dilekatkan sampai fistula tertutup. Setelah itu kateter dikeluarkan dan insisi dijahit.(6)

PROGNOSA

Tanda dan gejala biasanya menghilang dalam beberapa jam sampai dengan hari setelah penutupan dari carotid-cavernosus fistula.

Proptosis, chemosis, mata merah, oftalmoparesis biasanya hilang sempurna dalam beberapa minggu sampai dengan bulan, dan kebanyakan pasien menjadi normal atau mendekati normal dalam waktu 6 bulan. Kehilangan penglihatan yang disebabkan oleh efusi koroid mengakibatkan

penyembuhan yang tidak sempurna dan

kehilangan penglihatan akibat kerusakan retina (oklusi vena retina sentral), biasanya kehilangan penglihatannya menetap.(3,6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Shownkeen H, Bova D, Origitano TC,Petruzzelli GJ, and John P. Leonetti JP. Carotid-Cavernous Fistulas: Pathogenesis and Routes of Approach to Endovascular Treatment. Skull Base 2010;11(3):207-218

2. Nosko MG. Caroticocavernous Fistula. Medscape

Refrence. Available at: http://emedicine.medscape.com /article/250591-overview on 16/09/2012

3. Scott IU. Carotid Cavernous Fistula. Medscape Reference.

Available at: http://emedicine.medscape.com/

article/1217766-overview 26/08/2012

4. Mathebula SD. Carotid cavernous fistula. S Afr Optom 2007;66(2):82-84.

5. Greenberg MS. Vascular malformation: Carotid-cavernous fistula. In: Greenberg MS, ed. Handbook of Neurosurgery, 7th edn. New York:: Thieme, 2010.p.113-114

6. Miller NR. Diagnosis and management of dural carotid– cavernous sinus fistulas. Neurosurg Focus 2007;23(5):E13.

7. Razeghinejad MR, Tehrani MJ. Sudden onset and blinding spontaneous direct carotid-cavernous fistula. J

Ophthalmic Vis Res 2011; 6(1): 51-54

8. Ropper AH, Brown RH. Craniocerebral Trauma. In: Ropper AH, Brown RH, eds. Ada s a d Vi to s P i iples of Neurology. New York: McGraw Hill 2005.

9. Petraru D, Costin D, Mihalache G. Direct carotid-cavernous fistula and glaucoma: Case reports. Romanian Neurosurgery 2011;XVIII(1): 82–87.

10. Chaudry IA, Elkhamry SM, Al-Rashed W, and Bosley TM. Carotid Cavernous Fistula: Ophthamological Implications.

Middle East African Journal of Ophthalmology

2009;16(2):57-63

11. Koenigsberg RA, Do V, Rykken J.Carotid-Cavernous Fistula Imaging. Available at York: McGraw Hill, 2010.

Gambar

Gambar 1.  Anatomi Sinus Kavernosus Dikutip dari:  Imedik-UKM. Available at:   http://persiapbba0611.blogspot.com/2010/07/infranuclear-opthalmoplegia.html on 23 Agust 2012
Gambar 3. Gambaran klinis dari carotid-cavernous fistula.  Dikutip dari : Koleksi kasus Departemen Ilmu Bedah Saraf FK.USU-RSUP.H.Adam Malik
Gambar 7.  Tipikal dari  carotid-cavernous fistula. Proyeksi lateral dari substraction angiografi menunjukkan pengisian dari arteri karotis interna dengan sinus kavernosus sebagai akibat robeknya arteri karotis interna intrakavernosus
Gambar 10. Operasi penutupan fistula dengan menggunakan

Referensi

Dokumen terkait

PENGGUNA ANGGARAN SKPD PAGU DANA LOKASI PEKERJAAN KETERAil.IGAN.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan siswa menerapkan vokal é, e, dan eu dalam menulis pengalaman. Penelitan ini bertujuan untuk mendeskripsikan:

penelitian ini, baik dari segi perspektif kajian maupun dari segi metodologi, karena tidak ada satupun yang menyinggung mengenai personal selling sebagai Komunikasi

Dalam kaitan dengan penelitian ini lebih menyangkut wabah penyakit atau epidemi, sehingga konsep epidemi mempunyai peran yang penting untuk mengungkap kondisi kesehatan di

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu pengadukan bahan dengan bahan dasar serbuk SMC batok kelapa yang disintesis dengan metode LSE terhadap hasil

gracilis dibanding kontrol, tetapi setelah dianalisa dengan ANOVA, diperoleh hasil bahwa tidak ada beda nyata rata-rata jumlah sel antara perlakuan sedimen dengan kontrol air

The first is a concern that the book presents too favourable a view of religious welfare, but the author rightly responds by reiterating one of her main tasks which is to testify to

Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang ada pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa rata-rata responden memberikan penilaian terhadap variabel kepuasan pelanggan sebesar