• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Website dan Kinerja Pustakawan Dalam Meningkatkan Minat Masyarakat Menggunakan Perpustakaan Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Website dan Kinerja Pustakawan Dalam Meningkatkan Minat Masyarakat Menggunakan Perpustakaan Kota Medan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini semakin pesat, hampir seluruh perusahaan yang besar telah menggunakan teknologi web sebagai media untuk mempermudah dan mempercepat proses yang ada di perusahaan tersebut. Demikian juga halnya perpustakaan, dengan kemajuan teknologi informasi media telah menciptakan banyak pekerjaan yang secara keseluruhannya ada dalam manajemen informasi, layanan informasi, komunikasi dan kebijakan informasi. Hal ini dikarenakan pada masa sekarang, sering kali orang menginginkan suatu informasi secara cepat, tepat dan akurat.

Media baru muncul dihampir semua aspek kehidupan sosial dan profesional. Media baru juga digunakan di perpustakaan sebagai akses yang cepat terhadap informasi tampa dibatasi ruang dan waktu. Salah satu aplikasi media baru yang banyak digunakan adalah web, karena dengan menggunakan web informasi dapat ditampilkan baik informasi yang berupa teks, gambar, suara ataupun animasi. Keberadaan media baru ini dapat dimanfaatkan perpustakaan untuk mempromosikan koleksi atau jasa untuk memberikan layanan yang dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan perpustakaan Kota Medan melalui web. Disamping dapat dimanfaatkan oleh perpustakaan, web juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mencari informasi yang dibutuhkannya.

(2)

memiliki akses ke data base tekstual, file suara dan vidio dari berbagai sumber internet. Sistem informasi baru telah memungkinkan banyak pengguna diberbagai wilayah terpencil untuk bisa mengakses dokumen secara bersama-sama. Dulu ketika hanya tersedia dalam bentuk satu atau beberapa cetakan buku saja, setiap kali terpinjam keluar, banyak orang lain tidak bisa memperolehnya pada saat bersamaan.

Menurut Yuhefizar,Web adalah metode untuk menampilkan informasi di internet, baik itu berupa teks, gambar, video dan suaramaupun interaktif memiliki keuntungan yang menghubungkan (link) dari dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui browser.

(3)

Satu set protocol yang mendefinisikan bagaimana system bekerja dan mentransfer data, dan sebuah software yang membuatnya bekerja dengan mulus. Web menggunakan teknik hypertext dan multimedia yang membuat internet mudah digunakan dijelajahi dan dikontribusikan.

Banyak manfaat yang diperoleh dengan membuat web perpustakaan dengan akses pengguna melalui internet. Dengan fasilitas internet maka perpustakaan bisa diakses dimanapun, kapanpun, asalkan terdapat jaringan/fasilitas internet. Pustakawan tidak lagi perlu untuk menjaga dan memberikan keterangan/informasi tentang perpustakaan yang dikelola pada setiap orang yang ingin berinteraksi. Hal ini telah dijembatani oleh fitur-fitur dalam portal yang dirancang untuk bisa saling berkomunikasi. Saat ini sudah banyak perpustakaan yang menggunakan fasilitas internet untuk membangun web agar dapat menampilkan informasi tentang perpustakaannya.

(4)

Perpustakaan memiliki dan memelihara sendiri suatu situs Web(perpustakaan.pemkomedan.go.id). Penerbitan Web bertujuan untuk mempublikasikan berbagai informasi tentang perpustakaan dan kegiatannya. Kegiatan ini pada dasarnya sama dengan publikasi berbagai selebaran, brosur, pamflet panduan perpustakaan, daftar koleksi baru, katalog dalam berbagai jenis, dan sebagainya yang biasanya dilakukan oleh sebuah perpustakaan, serta kegiatan publikasi lainnya. Dalam kaitan ini, perpustakaan bertindak sebagai penerbit. Situs perpustakaan memberi peluang baru bagi pustakawan untuk melakukan sesuatu yang sebelumnya tergolong sulit untuk dilakukan.

Perpustakaan melalui web, membentuk suatu sistem informasi yang besar, yang sering disebut perpustakaan digital. Keberadaan web perpustakaan adalah sesuatu hal menarik yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh para pustakawan untuk meningkatkan mutu layanannya. Perpustakaan harus memperkaya koleksi buku menggunakan website dan memudahkan pengguna untuk datang ke perpustakaan.

Ada beberapa konsekuensi menarik dengan banyaknya perpustakaan yang tersambung ke Internet (Purbo, 1996:31) yaitu:

(1) Sumber ilmu pengetahuan yang biasanya terbatas hanya tersedia pada jenis perpustakaan tertentu, kini menjadi tidak terbatas dengan adanya akses Internet.

(5)

(3) Perpustakaan tidak lagi terbatas pada koleksi berbasis cetak (paper based), akan tetapi menjadi pusat diseminasi informasi maupun pangkalan data penelitian serta aktivitas lainnya.

(6)

“Kambing Jantan” judulnya berkaitan dengan peternakan. Ketika pengguna menginput judul buku yang berkaitan dengan kambing, maka kambing jantan menjadi salah satu rujukan yang ditampilkan. Padahal isinya adalah cerita fiksi yang sangat bertolak belakang dengan kambing apalagi peternakan. E-katalog sebaiknya tidak hanya berisi identitas buku secara umum yaitu judul, pengarang, tahun terbit dan penerbit buku. Namun juga berisi daftar isi, index serta resensi singkat tentang buku tersebut. Ini akan mempermudah pengguna untuk menemukan buku berisi informasi yang dibutuhkan pengguna.

Website perpustakaan mencakup beberapa pokok fitur utama yang disediakan yaitu fasilitas pencarian (search), catalog dan fasilitas download koleksi e-book. Pengalaman menggunakan internet erat kaitannya dengan statusnya sebagai pengguna perpustakaan. Mengingat Perpustakaan Kota Medan merupakan unit kerja yang baru sekitar tiga tahun terakhir ini menyediakan layanan menggunakan website kepada masyarakat pengguna maka secara langsung atau tidak langsung penyediaan layanan melalui website Perpustakaan sangat berperan dalam memperkenalkan dan memotivasi pengunjung perpustakaan untuk menggunakan internet.

(7)

Pelayanan perpustakaan pada hakikatnya adalah upaya penyebarluasan informasi, koleksi atau bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sehingga terjadi efektivitas pendayagunaan perpustakaan. Efektivitas ini bisa tercipta bila ada titik temu antara kinerja pustakawan dalam pelayanan perpustakaan dengan pengguna. Oleh karena itu kinerja pustakawan dalam pelayanan dan penggunanya merupakan satu rangkaian sistem yang tidak dapat dipisahkan. Didalam rangkaian sistem tersebut terdapat berbagai macam interaksi yang mungkin terjadi. Hal terpenting dari sebuah sistem adalah kemampuan merespon sebuah perubahan dalam upaya adaptasi dengan lingkungan dan memelihara stabilitas yang cukup untuk dapat meningkatkan minat masyarakat menggunakan perpustakaan. Pengguna perpustakaan merupakan barometer keberhasilan suatu perpustakaan. Pengguna merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu sistem perpustakaan. Pengguna (users) secara tidak langsung adalah tujuan dari sitem perpustakaan.

Pustakawan sesuai dengan peran dasarnya, dalam menyediakan akses internet dapat bertindak sebagai pembimbing terutama bagi pengguna baru, konsultan seperti layaknya fungsi pustakawan referens, pengawas untuk penggunaan yang tidak produktif, penelusur berdasarkan pesanan pengguna, diseminator untuk penyebarluasan informasi tentang bahan Web, dan organisator untuk mengorganisasikan bahan-bahan Web.

(8)

memenuhi kebutuhan masyarakat. Pustakawan hendaknya menciptakan suasana yang sesuai untuk hiburan dan pembelajaran yang bersifat menarik, ramah serta terbuka bagi siapa saja tanpa rasa takut dan curiga. Semua orang yang bekerja di perpustakaan harus memiliki reputasi yang baik dalam kaitannya dengan semua kalangan, baik anak, kawula muda maupun orang dewasa.

Dalam UU No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, diperpustakaan terdapat 2 (dua) kelompok pustakawan, yaitu (1). Pustakawan dan (2) Tenaga teknis perpustakaan. Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan, serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Sedangkan tenaga teknis perpustakaan adalah tenaga nonpustakawan yang secara teknis mendukung pelaksanaan fungsi perpustakaan, misalnya tenaga teknis komputer, audiovisual, ketatausahaan. Mount dan Massoud (1999:8) mensyaratkan minimal 3 (tiga) kriteria yang harus dimiliki pustakawan yaitu : a). Personal traits, yaitu memiliki sifat dan kepribadian yang baik, b). Education, yaitu pendidikan yang baik, c). Experiences, pengalaman yang cukup.

(9)

sedangkan kondisi-kondisi eksternal adalah tingkat sejauh mana kondisi-kondisi eksternal mendukung kinerja seseorang.

Menurut Handoko (1998:23) “dua konsepsi utama untuk mengukur kinerja (performance) seseorang adalah efisiensi dan efektifitas”. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Efisiensi ini merupakan konsep matematik atau merupakan perhitungan rasio antara pengeluaran (output) dan masukan (input). Seorang pegawai yang efisien adalah seorang yang mencapai keluaran yang lebih tinggi (hasil, produktifitas, kinerja) dibanding masukan-masukan (tenaga kerja, bahan, uang, mesin dan waktu). Kata kinerja memiliki pengertian, sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja. Dalam hal ini kata kinerja lebih dikaitkan dengan pengertian peningkatan kerja. Kinerja pustakawan berdasarkan defenisi konteks Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah (KBBI) dapat dirangkum dalam sebuah analisis defenisi yaitu sebuah proses, cara, usaha yang dilakukan oleh suatu lembaga perpustakaan untuk menghasilkan prestasi dan peningkatan kerja tenaga pustakawan yang efektif dan profesional. Dengan ini diharapkan pustakawan akan mampu mendapat pengakuan profesi bergengsi dimata masyarakat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) kinerja diartikan sebagai: (a) sesuatu yang dicapai (b) prestasi yang diperlihatkan (c) kemampuan kerja. Dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu yang diperlihatkan dalam proses kerja baik itu dilakukan oleh satu orang maupun satu kelompok dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan kerjanya.

(10)

tambah/dampak). Demikian pula Armstrong dan Baron (1998:45) menyatakan bahwa rendahnya kinerja dipengaruhi sejumlah faktor antara lain: (a) Faktor pribadi yaitu keahlian pribadi, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen, (b) Faktor kepemimpinan yaitu kualitas dorongan, arahan dan dukungan yang diberikan oleh manajer atau pimpinan tim, (c),Fakor tim yaitu kualitas dukungan yang diberikan oleh kolega atau rekan kerja (d) Faktor sistem kerja dan fasilitas (instrumen tenaga kerja) yang diberikan oleh organisasi. Selain dari itu faktor lingkungan kerja juga berpengaruh terhadap minimnya kinerja, dapat berupa kondisi fisik, manajemen kantor maupun hubungan sosial di lingkungan pekerjaan, sedang faktor personal bisa berupa tipe kepribadian, peristiwa atau pengalaman pribadi maupun kondisi sosial-ekonomi keluarga di mana pribadi berada dan mengembangkan diri. Tinggi rendahnya kinerja para pustakawan dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain: kemampuan dan kemauan kerja, fasilitas kerja yang digunakan, di samping itu juga tepat tidaknya cara yang dipilih perusahaan atau instansi dalam memberikan motivasi kepada pustakawan, dengan cara yang tepat dalam memotivasi pustakawan untuk bekerja, semakin terlihat peningkatan produktivitas sesuai yang diharapkan oleh perusahaan. Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation).

(11)

yang bisa saja berbeda dengan minat orang lain. Minat berkaitan erat dengan motivasi seseorang, sesuatu yang dipelajari, serta dapat berubah-ubah tergantung pada kebutuhan, pengalaman, dan mode yang sedang trend, bukan bawaan sejak lahir. Faktor yang mempengaruhi munculnya minat seseorang tergantung pada kebutuhan fisik, sosial

Minat diawali oleh perasaaan senang dan sikap positif, seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2003:12) yang menyatakan bahwa minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Minat merupakan seperangkat mental yang terdiri dari campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka atau kecenderungan yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Hal ini berarti bahwa selain perasaan senang, seseorang yang mempunyai minat terhadap obyek,aktivitas dan situasi tertentu, mereka juga mempunyai harapan-harapan yang ingin diperoleh dengan obyek minat tersebut. Sehingga jika suatu obyek diyakini mampu memenuhi harapan seseorang, maka ia akan cenderung memilih obyek tersebut.

(12)

informasi/mengidentifikasi kebutuhan konsumen melalui riset, kemudian data tersebut digunakan untuk pengambilan keputusan yang berkenaan dengan produk yang akan ditawarkan. Dalam kaitannya dengan keberadaan perpustakaan sebagai lembaga penyedia layanan informasi, maka dapat dikatakan bahwa perpustakaan dalam menyediakan produk yang ditawarkan hendaknya mempelajari terlebih dahulu kondisi, karakteristik, kebutuhan dan keinginan penggunanya. Dengan memperhatikan langkah-langkah tersebut, maka informasi yang disediakan oleh perpustakaan akan lebih terarah dan lebih tepat dengan sasaran permintaan pengguna. Sehingga mereka akan berminat kembali untuk mengunjungi perpustakaan. Hal ini sejalan dengan konsep pemasaran yang menyatakan bahwa pemasaran adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan konsumen serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara efisien dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

Pengunjung dan anggota perpustakaan Kota Medan menurut pengamatan peneliti meningkat tajam semenjak adanya websitedan peningkatan fasilitas lainnya. Sekalipun tingkat pengunjung dan anggota perpustakaan meningkat, namun belum diketahui secara pasti apakah websitedan kinerja pustakawan sudah efektif dalam meningkatkan minat masyarakat menggunakan perpustakaan Kota Medan.

(13)

meningkatkan penggunaan perpustakaan Kota Medan. Upaya untuk meningkatkan kunjungan dan mencapai kepuasan pengguna yang berkualitas, perpustakaan dituntut untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Hal ini bisa terpenuhi bukan hanya dari sumber-sumber informasi tetapi perlu juga ditingkatkan fasilitas-fasilitas fisik, kualitas layanan dan teknologi yang dapat membantu proses pelayanan sehingga tercapainya peningkatan dan minat pengguna untuk berkunjung ke Perpustakaan Kota Medan.

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang yang telah dijabarkan diatas yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Apakah website perpustakaan berpengaruh terhadapmeningkatnya minat masyarakat menggunakan perpustakaan Kota Medan.

2. Apakah kinerja pustakawan berpengaruh terhadap meningkatnya minat masyarakat menggunakan perpustakaan Kota Medan.

3. ApakahWebsite dan kinerja pustakawan berpengaruh terhadap meningkatnya minat masyarakat menggunakan perpustakaan Kota Medan.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui website terhadap minat masyarakat menggunakan

perpustakaan Kota Medan.

(14)

3. Untuk mengetahui Website dan kinerja pustakawan terhadap meningkatnya minat masyarakat menggunakan perpustakaan Kota Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini peneliti berharap ada manfaat yang dihasilkan baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis yaitu :

1. Manfaat teoritis : penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi ilmu komunikasi khususnya dalam bidang komunikasi bermedia yang akhir-akhir ini menjadi trend sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

2. Manfaat sosial : Manfaat sosial dalam penelitian ini untuk memperlihatkan kepada publik bagaimana perpustakaan Kota Medan melalui website (perpustakaan.pemkomedan.go.id) dan kinerja pustakwan berupaya memberikan informasi yang bermanfaat, cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem penjaminan mutu eksternal merupakan kegiatan akreditasi melalui evaluasi dan penilaian berkala terhadap pemenuhan standar pendidikan tinggi yang telah

perbedaan kadar magnesium serum total yang bermakna antara tiga kelompok subjek penelitian tersebut namun pada pemeriksaan kadar magnesium ion sel polimorfonuklear lebih

Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab yang timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan

Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan di Ruteng merupakan suatu tempat atau lingkungan pada pendidikan tinggi untuk melakukan kegiatan akademik dan admininistrasi

Dari hasil FGD yang dilaksanakan oleh IDI, diusulkan sistem Remunerasi untuk Dokter dengan Metode 3P yang meliputi 3 komponen, yaitu : Pay for Position, Pay for Performance dan

Public R&D and education have been at least as important as private R&D and market forces for changing livestock specialization, farm size, and farmers’ off-farm

Laporan Keuangan PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN yang terdiri dari: (a) Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan

This document does not constitute or form part of an offer or invitation to purchase any shares in the Company and neither shall any part of it form the basis of nor be relied upon