• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Yuridis Tentang Kedudukan Saksi Dalam Pembuatan Akta Notariil Menurut Hukum Islam Dan Undangundang Jabatan Notaris (UUJN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Yuridis Tentang Kedudukan Saksi Dalam Pembuatan Akta Notariil Menurut Hukum Islam Dan Undangundang Jabatan Notaris (UUJN)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Indonesia adalah negara hukum akan segala budaya, dalam perkembangan hukum yang terjadi di Indonesia, hukum Islam termasuk menjadi sumber hukum di Indonesia. Terutama di bidang Hukum Keperdataan. Kedudukan saksi dalam pengadilan mempunyai peranan yang cukup penting sebagai salah satu alat bukti. Dalam surat Al-Baqarah ayat 282 dijelaskan bahwa saksi dalam hukum Islam adalah dua orang laki-laki muslim atau satu orang laki-laki dan dua orang perempuan. Kesaksian dua orang perempuan sama dengan kesaksian seorang laki-laki.Sedangkan di dalam Undang-Undang Jabatan Notaris (UUJN) saksi minimal dua orang, dan harus sesuai dengan ketentuan pasal 40 UUJN.Dalam hal ini Bagaimana pandangan Hukum Islam dan Undang-Undang Jabatan Notaris mengenai kedudukan saksi dalam pembuatan Akta Notariil, Apakah syarat-syarat dalam pembuatan Akta Notariil menurut Undang-Undang Jabatan Notaris sudah sesuai dengan ketentuan Hukum Islam, Bagaimana akibat hukum yang timbul jika pembuatan Akta Notariil dibuat tanpa kehadiran saksi menurut Hukum Islam dan Undang-Undang Jabatan Notaris.

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenispenelitianhukumnormatif (yuridis-normatif) yaitu suatu penelitian hukum dengan cara kepustakaan yang artinya metode atau cara yang dipergunakan di dalam penelitian hukum yaitu dilakukan dengan cara meneliti bahan-bahan kepustakaan yang ada. sehingga ditemukan suatu azas-azas hukum yang berupa dogma atau doktrin hukum yang bersifat teoritis ilmiah serta dapat digunakan untuk menganalisis permasalahan yang dibahas, yang dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan pokok permasalahan dalam penulisan tesis ini, yaitu mengenai kedudukan saksi dalam perspektif Islam dan Undang-Undang Jabatan Notaris.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa, kehadiran saksi menurut hukum Islam adalah wajib, karena salah satu rukun dan syarat sah nya akad adalah saksi, hanya saja dalam Hukum Islam kesaksian dua orang perempuan sama dengan kesaksian satu orang laki-laki, jika diantaranya terlupa maka dapat diingatkan oleh orang yang lain. Hal ini berdasarkan Al-Quran surat Al-Baqarah Ayat 282, sedangkan kedudukan saksi dalam UUJN harus dihadiri paling sedikit 2 (dua) orang saksi dan saksi yang dimaksud harus memenuhi syarat-syarat yaitu sudah berumur 18 tahun, cakap, mengerti bahasa yang digunakan, dapat membubuhkan tanda tangan, tidak mempunyai hubungan perkawinan atau hubungan darah baik dalam garis lurus keatas atau kebawah tanpa pembatasan derajat dan garis kesamping sampai dengan derajat ketiga dengan Notaris atau para pihak serta saksi harus dikenal oleh Notaris atau diperkenalkan diterangkan tentang identitas dan kewenangannya kepada Notaris oleh penghadap.Syarat-syarat pembuatan akta Notariil dalam UUJN sesuai dengan ketentuan Hukum Islam. Hal ini dapat dilihat dalam surat Al-Baqarah ayat 282 yang menjelaskan bahwa hendaklah dituliskan segala utang piutang, adanya juru tulis, dan adanya dua orang saksi. Akan tetapi syarat-syarat dalam pembuatan akta Notariil dalam UUJN lebih merujuk kepada KUHPerdata yang terdiri dari syarat subjektif dan

(2)

ii

objektif. Didalam surat Al-baqarah ayat 282 terdapat perbedaan bahwa saksi dua orang laki, dan harus Islam sedangkan dalam UUJN tidak demikian, karena itu di dalam pembuatan akta Notariil dalam UUJN tidak berdasarkan Hukum Islam.Akibat hukum yang ditimbulkan dalam pembuatan akad dalam hukum Islam apabila tidak memenuhi rukun ( salah satu rukunnya adalah saksi ) dan syarat-syaratnya, maka akad tersebut tidak berlaku atau tidak mengikat para pihak. Hal tersebut sesuai dengan Al-Quran surat Al-Maidah ayat 1, Sedangkan dalam UUJN apabila hal tersebut tidak terpenuhi maka akta yang dibuat oleh Notaris sebagai akta otentik kekuatannya berubah menjadi akta dibawah tangan. Hal tersebut sesuai dengan Pasal 41 Undang-undang Jabatan Notaris.

Kata Kunci : Saksi, Akta danNotaris

(3)

iii ABSTRACT

Indonesian is a constitutional state, and along with its judicial development the Islamic law is included as a legal source in Indonesia, especially in the civil law. A witness in the Court plays an important role as evidence. In the Sura Al-Baqarah, verse 282, it is stated that a witness in the Islamic Law consist of two male Moslems or one man and two women. The testimony of two women is equal to the testimony of one man. Meanwhile, in the UUJN (Notarial Act), there have to be two witnesses and to be in accordance with Article 40 of UUJN. The problems of the research were as follows, how about the position of a witness according to the Islamic law and UUJN in the making of a notarial deed, whether the prerequisites for the making of a notarial deed according to UUJN are in accordance with the provisions in the Islamic law, and how about legal consequence of the making of a notarial deed without the presence of witnesses according to the Islamic law and UUJN.

The research used judicial normative which is a library research by studying legal materials in order to get legal principles like legal doctrine or dogma which can answer the research problems about the position of witnesses in the Islamic perspective and UUJN.

The result of the research showed that the presence of witnesses in the Islamic law is an obligation because a witness is required to make a deed valid although in the Islamic law two female witnesses are equal to one male witness, and if one of the is absent, people will remind them. This is based on Al-Quran in Sura Al- Baqarah, verse 282 while Article 40 of UUJN requires two witnesses who are capable, understand what is being talked about, can sign their names, and no extramarital sexual relation or consanguinity with the Notary or the parties concerened. Terms manufacture UUJN Notarial deed in accordance with the provisions of islamic law. This is based on Al-Quran in Sura Al-Baqarah verse 282 which explains that let written all debst, their clerks and two witnesses. But the terms of the Notarial deed in more UUJN rever to the civil code consisting of subjective and objective terms. In the Al-Quran sura Al-baqarah verse 282 there are differences that the witness of two men, and had Islam while in UUJN not so, because it was in the making of a notarial deed in UUJN not based on Islamic law.The legal consequence is that when the requirements are not fulfilled (one of them is witness) in making notarial deed in the Islamic law, the deed is annulled and not bound in the parties concerned. This is in accordance with Al-Quran sura Al-Maidah verse 1, while article 41 of UUJN states that when one of the requirements is not fulfilled, the deed drawn up by a Notary as an authentic deed will be changed to an underhanded deed.

Keywods: Witnees, Deed, and Notary

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya Sistem peringkasan dokumen dapat diimplementasikan dengan menggunakan metode Term Frequncy – Inverce Document Frequncy dan menggabungkan metode Class Frequency

Penelitian ini menghasilkan bahwa Kosovo memiliki strategis politik yang mencakup Kosovo sebagai sebuah area abu-abu yang memberikan kesempatan besar bagi Amerika

Hasil penelitian yang dicapai untuk variabel kemanfaatan (usefulness) yang tidak berpengaruh terhadap implementasi Jardiknas Schoolnet tidak mendukung penelitian

Dari penelitian penulis, dapat disimpulkan bahwa Bank Danamon sebagai salah satu bank yang menyalurkan kredit kepada masyarakat melalui proses perjanjian kredit dengan

Bapak Aditya Akbar Riadi, S.Kom, M.Kom, selaku pembimbing 2 yang telah membimbing dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai!. Orang tua tercinta yang telah banyak memberikan

Dengan adanya sistem berupa papan informasi digital yang dirancang saat ini, staff bagian pengajaran diharapkan dapat memberikan pelayanan berupa penyampaian

Sehubungan dengan adanya program efisiensi dalam upaya untuk menyeimbangkan biaya operasional sekolah sesuai dengan jumlah karyawan yang ada yang dalam hal

Variabel Dependen : Nilai Perusahaan Variabel Independen Struktur Modal Kepemilikan Institusional Kepemilikan. Manajerial