• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Koefisien Rembesan pada Saluran Irigasi Tersier di Desa Suka Maju Daerah Irigasi Medan Krio Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Koefisien Rembesan pada Saluran Irigasi Tersier di Desa Suka Maju Daerah Irigasi Medan Krio Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Air adalah begitu penting bagi kehidupan manusia, bagi pertanian,

perikanan, peternakan, transportasi industri dan bagi kepentingan-kepentingan lainnya. Air merupakan hal yang mutlak dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup dalam berbagai kegiatan. Namun tidak semua tempat memperoleh air yang cukup

untuk kebutuhan tersebut. Untuk itu diperlukan sistem pemberian air yang dapat dikontrol, sehingga mencukupi dalam penggunaannya dalam arti tidak berlebih

atau kurang. Sistem pemberian air ini dapat dilakukan dengan pembangunan sistem irigasi.

Irigasi merupakan bentuk kegiatan penyediaan, pengambilan, pembagian,

pemberian, dan penggunaan air untuk pertanian dengan menggunakan satu kesatuan saluran dan bangunan berupa jaringan irigasi. Dalam cakupan pengertian

pengembangan irigasi berkelanjutan (sustainable irrigation development), pengertian pertanian harus diartikan bukan hanya pertanian tumbuhan dan tanaman pangan, tetapi mencakup pertanian ternak dan ikan (perikanan)

(Pusposutardjo, 2001).

Kebutuhan air di petak tersier di salurkan melalui saluran tersier. Suatu

sistem irigasi meliputi satu kesatuan saluran dan bangunan berupa jaringan irigasi dari mulai jaringan irigasi primer hingga jaringan irigasi tersier, jaringan irigasi tersier akan membagi kebutuhan air di petak tersier yang pengelolannya di

(2)

2

Agar dapat menyalurkan air melalui saluran tersier dalam jumlah yang cukup dan tidak terjadi kehilangan air yang besar pada saluran atau untuk mendapatkan efisiensi penyaluran air lebih tinggi, maka perlu dilakukan

perancangan saluran irigasi tersier yang baik khusunya pada lapisan saluran tanah. Untuk memperoleh efisiensi yang tinggi maka hal yang perlu diperhatikan yaitu

debit air yang tersedia dari saluran utama, kebutuhan air sawah, ukuran saluran, kecepatan air mengalir dan luas petak tersier karena saluran ini merupakan saluran tanah maka peluang terjadinya kehilangan air cukup besar yaitu limpasan,

Evapotranspirasi, Perkolasi dan Rembesan sehingga mempengaruhi efisiensi penyaluran air.

Untuk mendapatkan efisiensi penyaluran yang optimum perlu diketahui besarnya masing-masing faktor kehilangan air tersebut didalam upaya menekan atau besarnya kehilangan air. Dilapangan sering mengalami kesulitan dalam

menentukan besarnya rembesan air secara akurat. Besarnya rembesan ini biasanya dinyatakan dengan koefisien rembesan atau koefisien permeabilitas. Dengan dapat ditentukannya nilai koefisien permeabilitas di lapangan akan membantu

mengurangi kesulitan tersebut.

Salah satu sistem irigasi yang dibangun secara teknis yaitu sistem irigasi di

Kecamatan Sunggal di Kabupaten Deli Serdang, yang mengairi 14 desa, salah satunya adalah desa Suka Maju yang merupakan penghasil beras didaerah tersebut. Irigasi ini termasuk jenis irigasi teknis, dimana pembuatan dan

perawatan saluran primer dan saluran sekundernya menjadi tanggung jawab pemerintah, sementara saluran tersier ditangani sendiri oleh masyarakat (petani

(3)

3

peluang terjadinya kehilangan air cukup besar yang pada gilirannya akan mengganggu kecukupan ketersedian air irigasi.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji koefisien rembesan pada saluran

irigasi tersier di Desa Suka Maju Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

Kegunaan Penelitian

1. Bagi penulis yaitu sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan

syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan di Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

2. Bagi mahasiswa, Sebagai informasi pendukung untuk melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai koefisien rembesan terhadap efisiensi penyaluran air pada saluran irigasi.

3. Bagi masyarakat, untuk membantu masyarakat dalam pengembangan dan

Referensi

Dokumen terkait

YOGYAKA.

Negara Lingkungan Hidup Nomor : 07 Tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007 BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI KETEL UAP. YANG MENGGUNAKAN BAHAN

Sebagai peserta pada “ Workshop Peningkatan Mutu Dosen dalam Penyusunan Proposal” Program Riset Terapan yang akan diselenggarakan pada tanggal 18 s.d. Untuk

Directorate General of Resources for Science, Technology and Higher Education On behalf of the Government of Indonesia, we would like to convey our sincere. appreciation of

Tim Teknis Pelestari tyto alba yang selanjutnya disebut Tim teknis adalah tim yang dibentuk dalam musyawarah desa yang bertugas sebagai Lembaga Pelestari burung hantu

Sistem Informasi Pelayanan Publik adalah rangkaian kegiatan yang meliputi penyimpanan dan pengelolaan informasi serta mekanisme penyampaian informasi dari Penyelenggara

Direktorat Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi akan menyampaikan hasil seleksi akhir proposal kepada institusi pengusul pada akhir

Peraturan Bupati Grobogan Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2011 (Berita Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 8 Seri