• Tidak ada hasil yang ditemukan

Education II PENGERTIAN MACAM MACAM DAN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Education II PENGERTIAN MACAM MACAM DAN (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Education II

PENGERTIAN, MACAM - MACAM DAN PERAWATAN PANEL

Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk suatu kesatuan bentuk dan fungsi. Panel listrik merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik. Pintu panel adalah daun pintu yang terdiri dari beberapa keping papan kayu solid dirangkai oleh rangka/ram.

Panel kontrol listrik adalah peralatan yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan beban listrik di bengkel listrik atau industri yang mengunakan motor listrik sebagai penggeraknya.Pada umumnya pengontrolan di industri ada dua jenis yaitu jenis manual dan jenis otomatis. Pengontrolan manual adalah pengontrolan motor listrik yang dilayani dengan alat kontrol manual. Alat kontrol manual antara lain menggunakan: TPDT, Saklar pisau, Saklar ON/OFF, Pengontrolan tromol (drum controller)Pengontrolan otomatis adalah pengontrolan motor listrik yang menggunakan peralatan listrik tanpa melibatkan manual. Komponen dalam panel kontrol antara lain: Saklar magnet/Magnetic Contactor, Pengaman motor, Time Delay relay (TDR), Tombol tekan ON (Push button on), Tombol tekan OFF(Push button off), Lampu indikator, Konduktor/Kabel, Rel omega, Rel sirip, Terminal deret legrand.

1. Motor induksi 3 phase dengan rangkaian putar kanan dan kiri (Forward dan Reverse)

Motor yang menggerakkan mesin-mesin kebanyakan digunakan motor arus bolak balik 3 fase. Stator motor ini membangkitkan suatu medan magnit putar.Motor ini dihubungkan dengan jaringan arus bolak-balik 3 fase. Kalau jaringannya terdiri dari empat hantaran maka hanya hantaran-hantaran fasenya saja yang dihubungkan. Untuk membalik arah putar dari motor jenis ini hanya dengan menukar dua fasenya saja misalnya: L1 dan L2 sedangkan L3 dibuat tetap.

Arah putar motor dapat menghadap sisi puli porosnya, akan berputar kekanan kalau terminal U dihubungkan dengan L1, terminal V dihubungkan dengan L2 dan terminal W dihubungkan dengan L3.

Untuk dua arah putaran yang menggunakan tombol tekan ini harus diperhatikan bahwa jika kedua tombol start ditekan bersama-sama motor tidak akan bekerja, hal ini harus diperhatikan

pemakaian/ pemilihan tombol tekan.

Untuk mempermudah didalam memahami cara kerja rangkaian kontrol, setelah kita

mempelajari fungsi masing-masing komponen didalam panel kontrol maka kita mengenal dua macam gambar rangkaian, yaitu rangkaian diagram lingkaran arus atau rangkaian pengendali dan rangkaian utama. Rangkaian pengendali yaitu rangkaian yang berhubungan dengan kontrol saja, dan pada umumnya menggunakan arus dan penghantar yang tidak terlalu besar. Sedangkan rangkaian utama adalah rangkaian yang dikendalikan. Pada umumnya arus yang mengalir adalah cukup besar tergantung yang dikendalikan, maka penghantarnya harus menyesuaikan dan mengikuti kaidah yang berlaku (PUIL). Misalnya beban motor-motor listrik di suatu industri.

(2)

Yang dimaksud pengontrolan manual adalah pengontrolan motor listrik yang dilayani dengan alat kontrol manual. Alat kontrol manual anatara lain menggunakan: TPDT, Saklar pisau, Saklar ON/OFF, Pengontrolan tromol (drum controller)

Pengontrolan otomatis adalah pengontrolan motor listrik yang menggunakan peralatan listrik tanpa melibatkan manual. Untuk komponen pengontrolan otomatis atau pada panel kontrol motor umumnya ada sebagian yang sama dengan komponen pada panel distribusi, bedanya pada panel kontrol motor dilengkapi dengan pengaman motor SPM atau Over Load dan ELCB sesuai kebutuhan pada beban yang dikontrol.

2. Motor Induksi dengan menghubungkan langsung pada saluran (Direct On Line)

Pengasutan ini digunakan untuk motor-motor berdaya kecil. Pada cara ini motor dapat diasut pada tegangan saluran penuh dengan menggunakan penstart saluran yang dilengkapi dengan relai termis beban lebih. Cara ini dapat menghasilkan kopel start yang lebih besar mengingat kopel motor induksi berbanding lurus dengan kuadrat tegangan yang dikenakan. Kelemahan pengasutan cara ini adalah dapat menghasilkan arus start yang besar, karena itulah hanya digunakan untuk motor-motor yang berdaya kecil.

Rangkaian kendalinya disuplai dari tegangan 220 Volt. Pada saat tombol start S2 ditekan arus mengalir melalui F2 – S1 – S2 – K1. Kontaktor megnetik 1 (K1) bekerja, kontak bantu K1 (NO)

menutup dan motor terhubung pada saluran. Untuk selanjutnya, arus akan mengalir melalui F2 – S1 – Kontak bantu K1 – K1.

3. Motor Induksi dengan menggunakan Star–delta (Y-Δ)

Rangkaian kendali pengasutan dengan cara ini disuplai oleh tegangan 220 Volt. Cara kerjanya : jika tombol start S2 ditekan, arus mengalir melalui F2 – S1 – S2 – kontak bantu timer T (NC) – kontak bantu K3 – K1. Kontaktor magnetik 1 (K1) bekerja dan motor terhubung dalam lilitan bintang. Saat itu juga kontak bantu K1 (NC) membuka dan kontak bantu K1 (NO) menutup sehingga arus mengalir melalui F2 – S1 – S2 – kontak bantu K1 (NO) – K2. Kontaktor magnetik 2 (K2) bekerja dan motor terhubung pada sumber tegangan. Pada saat yang sama kontak bantu K2 (NO) menutup dan timer T bekerja. Setelah t detik kontak bantu T (NC) membuka sehingga K1 tidak dilewati arus (K1 tidak bekerja), kontak bantu T (NC) menutup, arus mengalir melalu F2 – S1 – kontak K2 (NO) – kontak bantu T (NO) – kontak bantu K1 (NC) – K3. Kontaktor magnetik K3 bekerja, motor terhubung dalam belitan delta. Tombol S1 digunakan untuk melepaskan motor dari sumber tegangan.

(3)

sangat penting adalah bagaimana cara memelihara peralatan listrik itu sendiri. Misalnya bagaimana memelihara peralatan panel listrik.

Kerusakan pada rangkaian panel dapat berpengaruh pula pada stabilitas kerja motor listrik, seperti kurang efisiennya daya putar motor, motor mengeluarkan suara getar keras dan bahkan motor cepat rusak serta tidak dapat difungsikan lagi secara baik.

Salah satu cara untuk menjaga kondisi peralatan listrik tetap baik dan awet serta menjaga

kontinyuitas penyaluran energi listrik pada konsumen/peralatan listrik ialah dengan merawat dan memelihara panel distribusi listrik dan panel kontrol listrik,.

Pemeliharaan peralatan listrik panel adalah rangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk

mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan panel dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan pada panel listrik.

Faktor yang paling dominan dalam pemeliharaan peralatan listrik pada panel adalah pada sistem isolasi. Isolasi disini meliputi isolasi keras/padat. Suatu peralatan akan sangat mahal bila isolasinya sangat bagus, dari isolasi inilah dapat ditentukan sebagai dasar pengoperasian peralatan. Dengan demikian isolasi merupakan bagian yang terpenting dan sangat menentukan umur peralatan. Untuk itu kita harus memper-hatikan/memelihara sistem isolasi sebaik mungkin, baik terhadap isolasinya maupun penyebab kerusakan isolasi.

Dalam pemeliharaan perlatan listrik pada panel kita membedakan antara

pemeriksaan/monitoring (melihat, mencatat, meraba serta mendengar) dalam keadaan operasi dan memelihara (pengujian, koreksi serta memperbaiki, membersihkan) dalam keadaan padam/ panel tidak bekerja.Pemeriksaan atau monitoring dapat dilaksanakan oleh petugas setiap hari dengan sisten cheklist atau catatan saja. Sedangkan pemeliharaan dilaksanakan oleh petugas pemeliharaan.

3.5.Jenis - Jenis Pemeliharaan Panel Listrik

1. Predective Maintenance (Conditional Maintenance) Adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara mempredeksi kondisi suatu perlatan listrik. Apakah dan kapan kemungkinan peralatan listrik tersebut menuju kegagalan. Dengan mempredeksi tersebut dapt diketahui gejala kerusakan secara dini. Cara ini biasa dipakai adalah monitor kondisi secara online baik dalam peralatan beroperasi maupun tidak beroperasi. Untuk ini diperlukan peralatan dan personil untuk analisa. Pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan berdasarkan kondisi (Conditional Base

(4)

2. Preventive Maintenance (Time Base Maintenance) Adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya peralatan secara tiba-tiba dan untuk memepertahankan unjuk kerja peralatan yang optimum sesuai umur teknis peralatannya. Kegiatan ini dilakukan secara berkala dengan berpedoman kepada: Instructional Manual dari pabrik, Standar-standar yang ada dan pengalaman operasi dilapangan. Pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan berdasarkan waktu (Time BaseMaintenance).

3. Corrective Maintenance Adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berencana pada waktu-waktu tertentu, ketika peralatan listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula disertai perbaikan dan penyempurnaan instalasi. Pemeliharaan ini disebut juga Currative Maintenance, yang berupa Trouble Shooting atau penggantian part/bagian yang rusak atau kurang berfungsi yang dilaksanakan secara terencana.

4. Breakdown Maintenance Adalah pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.

JENIS-JENIS PANEL LISTRIK

1. PANEL KWH 2. Panel Capacitor Bank 3. Panel Genset AMF-ATS 4. Panel Change Over Switch 5. Panel Water Level Control (Panel kontrol level air) 6. Panel Listrik LVMDP / LVSDP 7. Panel Synchronizing

9. JENIS-JENIS PANEL LISTRIK 1. PANEL KWH Panel KWH Berfungsi untuk mengukur daya pada masing-masing beban dan sebagai tempat berkumpulnya beberapaKWH.

10.

JENIS-JENIS PANEL LISTRIK 2. Panel Capacitor Bank Kegunaan & keuntungan menggunakan panel kapisitor bank : Menurunkan Biaya Listik Pln, yang ada di KVAR.Bisa turun antara 10%-30%

Menurunkan ampere beban motor, menjadikan kosphi 0,99 Menghilangkan daya induktive yang ada di motor Menjadikan motor dingin dan stabil.

11.

APA YANG DIMAKSUD DAYA INDUKTIVE ? Pada umumnya beban listrik yang digunakan dalam industri bersifat induktif dan kapasitif; beban induktif yang bersifat positif membutuhkan daya reaktif seperti trafo dan penyearah, motor induksi (AC) dan lampu TL, sedangkan beban kapasitif yang bersifat negatif menghasilkan daya reaktif. Daya reaktif ini merupakan daya yang tidak dapat digunakan sebagai sumber tenaga, namun diperlukan untuk proses transmisi energi listrik pada beban.

12.

JENIS-JENIS PANEL LISTRIK 3. Panel Genset AMF-ATS Panel Genset A.M.F - A.T.S (Automatic start and stop Genset). Fungsi Dari A.M.F(Automatic Main Failure) adalah: Secara Automatic

(5)

13.

JENIS-JENIS PANEL LISTRIK 4. Panel Change Over Switch Panel COS (change Over Switch) berfungsi sebagai Panel penghubung dan pemutus tegangan dari sumber listrik, Panel ini umumnya

dioperasikan secara manual. Dengan pilihan 1-0-2 atau PLN-OFF-Genset 14.

JENIS-JENIS PANEL LISTRIK 5. Panel Water Level Control (Panel kontrol level air) Fungsi dari panel pompa WLC adalah: untuk mentranfer air dari sumur/tandon ke tangki air cara kerja : mengisi air dari sumur/tandon ke tangki (tempat penampungan air) secara otomatis motor pompa

hidup,secara otomatis, untuk mengisi tangki (tempat Penampungan air) bila air yang ada di dalam tangki (tempat penampungan air ) habis motor pompa akan mati secara otomatis berhenti mengisi tangki(tempat penampungan air) bila air yg di isi ke tangki/tempat penampungan air penuh

15.

SENSOR WATER LEVEL CONTROL

16.

JENIS-JENIS PANEL LISTRIK 6. Panel Listrik LVMDP / LVSDP Fungsi dari low Voltage main

distribution panel (LVMDP) adalah sebagai panel penerima daya/power dari transformer (trafo) dan mendistribusikan power tersebut lebih lanjut ke panel Low voltage sub distribution (LVSDP),

Menggunakan Air Circuit Breaker atau moulded case Circuit Breakers. sedangkan fungsi Low voltage sub distribution (LVSDP) adalah mendistribusikan power tersebut ke peralatan electrical.

17.

MCCB ??? MCCB ini adalahMoulded case Circuit breaker Biasanya MCB digunakan oleh pihak PLN untuk membatasi arus sekaligus sebagai pengaman dalam suatu instalasi listrik. MCB berfungsi sebagai pengaman hubung singkat (konsleting) dan juga berfungsi sebagai pengaman beban lebih. MCB akan secara otomatis dengan segera memutuskan arus apabila arus yang melewatinya melebihi dari arus nominal yang telah ditentukan pada MCB tersebut. Arus nominal yang terdapat pada MCB adalah 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A dan lain sebagainya.

18.

ACB ??? ACB itu Air Circuit breaker umumnya dipakai pada tegangan rendah (jika didisain untuk itu). Ini digunakan sebagai incoming circuit breakar disekunder Trafo . Kapasitasnya ada yang 800 A s/d 4000 Amper. Sistem peroteksinya dilengkapi dengan relay solid state.

19.

JENIS-JENIS PANEL LISTRIK 7. Panel Synchronizing Di Indonesia lebih dikenal dengan nama PANEL SYNCHRON atau Panel Sinchron Genset yang terdiri dari 2 genset atau lebih dan dapat dioperasikan secara Manual ataupun Automatis, Panel ini bisa terdiri dari beberapa genset yang memiliki kapasitas yang berbeda-beda. Sebagai contoh: a. Synchron 500kVA + 1000kVA, atau b. Synchron 2x500kVA + 2x1000kVA, atau c. Synchron 3x1000kVA + 1x500kVA, dan sebagainya.

20.

(6)

Panel listrik adalah sebuah perangkat yang berfungsi membagi, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari sumber/pusat listrik kekonsumen/pemakai.

LVMDP ( Low Voltage Main Distribution Panel)

Panel distribusi tegangan rendah (low voltage main distribution panel) adalah pusat pendistribusian power tenaga listrik sebelum di salurkan ke pengguna tenaga listrik,apakah itu sebuah gedung perkantoran, hotel, apartement, pabrik.Panel ini biasanya ditempatkan tepat di keluaran sumber atau power tenaga listrik, baik power listrik tersebut berasal dari Trafo PLN ,Generator Set (genset).

Ada beberapa syarat yang sangat mendasar yang perlu diperhatikan dalam Pembuatan Panel distribusi tegangan rendah anatara lain :

Aman terhadap Manusia,bangunan dan lingkungan

Memenuhi fungsinya sebagai pusat distribusi power tenaga listrik sebelum disalurkan ke pengguna listrik.

Terpenuhinya system pengaman instalasi listrik ,baik sebagai pensaklaran hidup /mati power listrik,pengaman hubung singkat,pengaman beban lebih,gangguan isolasi,pengaman kenaikan tegangan dan penurunan tegangan listrik.

Material dasar Membuat Panel distribusi Tegangan Rendah yang sering kita temui antara lain :

- Box panel, box panel digunakan untuk penempatkan semua peralatan listrik yang akan digunakan, Ada beberapa box panel sudah tercantumkan proteksi terterhadap debu dan air (IP) yang terdapat dalam tulisan kami sebelumnya yang berjudul KODE IP (International Protection), proteksi kekuatan mekanik (IK) dan sertifikasinya.

- ACB (Air Circuit breaker ), ACB digunakan untuk pemutus sirkit power listrik utama yang berasal dari sumber listrik, Arus operasionalnya (In) bisa mencapai 100-6300 Ampere dan kapasitas

pemutusannya (breaking cacity) mencapai 50-150KA.

- MCCB (Moulded Case Circuit Breaker), MCCB digunakan untuk pemutus sirkit power listrik sub distribusi. Arus opersionalnya (In)bisa mencapai 100-1600 ampere dan kapasitas pemutusannya (breaking capacity) nya mencapai 20-100KA.

- Ampere meter, digunakan untuk mengukur arus pemakaian listrik tiap fase nya

(7)

MVMDP (Medium Voltage Main Distribution Panel)

Panel ini menyalurkan tenaga listrik/tegangan sebesar 20kv (20.000 volt) dari panel/gardu PLN menuju LVMDP (panel distribusi tegangan rendah) ada beberapa komponen yang digunakan pada panel ini :

- Voltmeter - Amperemeter - Lampu Indikator - Relay protektor

- LBS (load break switch) - VCB (vacum circuit breaker)

Panel CPGS (Control Panel Generator Set)

Panel CPGS adalah sebuah panel yang berfungsi untukmengontrol beberapa parameterdan kondisi generator pada saat berkerja. berikut adalah parameter/satuan yang biasanya dikontrol oleh seorang teknisi/operator :

- Tegangan listrik - Arus Listrik - Frekuesnsi listrik - Cos Q (faktor daya) - Daya listrik

(8)

Panel Tenaga

panel tenaga berfungsi mendistribusikan, membagi dan menyalurkan tenaga listrik dari panel induk tengangan rendah sampai dengan kebeban, misalnya motor2 listrik 3 fasa dll. adapun komponen2 peralatan listrik yang digunakan adalah:

- Pengaman utama (MCCB, MCB,NFB) - Pengaman cabang (MCCB,MCB,NFB) - Lampu indikator untuk R, S, T

- Push button NC/NO - Cam switch

Referensi

Dokumen terkait

Po pregledu , slikanju in punkciji mije zdravnik rekel, da zatrdlina ni sumljiva in da so bili tudi vsi izvidi negativni; da pa bi bilo dobro, da se enkrat

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui biodegradasi limbah cair tahu menggunakan bakteri indigen yang potensial mereduksi protein dan karbohidrat, pH dan BOD serta

Penerapan sistem informasi dalam suatu organisasi dipengaruhi oleh fitur organisasi itu sendiri, yaitu struktur organisasi, proses bisnis, politik organisasi, budaya

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN JAMBAN DAN PEMANFAATAN AIR DENGAN ANGKA KEJADIAN DIARE DI.. DESA KRACAK KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN

Seperti halnya pengaruhnya terhadap bobot kering tanaman, tepung tulang dengan diameter <250 μm menghasilkan rataan kolonisasi akar, bobot kering akar terkolonisasi,

kondisi ini karena kebijakan pemutusan hubungan kerja secara mendadak apabila perusahaan pemberi kerja mengurangi biaya untuk pekerjaannya, yang menajadi dasar peneliti untuk

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengujian dan pengambilan data pada sistem pengendali otomatis kualitas kolam air ikan dengan RFM12-433S adalah sistem

Berikut adalah model use case diagram analisa penyusutan aktiva tetap menggunakan perbandingan metode garis lurus, saldo menurun ganda, metode jumlah angka tahun,