• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perencanaan Strategis Sistem InformasiTeknologi Informasi Pada Perusahaan Manufaktur Menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF): studi Kasus: PT. Batam Tex Ungaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perencanaan Strategis Sistem InformasiTeknologi Informasi Pada Perusahaan Manufaktur Menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF): studi Kasus: PT. Batam Tex Ungaran "

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Perencanaan Strategis Sistem Informasi/Teknologi

Informasi Pada Perusahaan Manufaktur Menggunakan

The Open Group Architecture Framework (TOGAF)

(Studi Kasus: PT. Batam Tex Ungaran)

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Elyoenai Joseph Suoth (NIM: 682008077)

Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen SatyaWacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

6

Perencanaan Strategis Sistem Informasi/Teknologi Informasi Pada Perusahaan Manufaktur Menggunakan The Open Group

Architecture Framework (TOGAF) (Studi Kasus: PT. Batam Tex Ungaran)

1)

Elyoenai Joseph Suoth, 2) Agustinus Fritz Wijaya

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 682008077@student.uksw.edu, agustinus.wijaya@staff.uksw.edu

Abstract

PT. Batam Tex Ungaran as one of the large-scale manufacturing enterprise engaged in the production of textiles and garments currently have a special strategic planning for IS / IT is implemented in the company. IS / IT use is still limited application used to help some of the operational processes in the enterprise such as production scheduling application, app purchases, sales application, application personnel, and office applications (office). Strategic planning of IS / IT at PT. Batam Tex Ungaran using TOGAF framework which provides a method that detail how to build and manage and implement an Enterprise Architecture (EA) and the IS / IT is called the Architecture Development Method (ADM). Results of EA design using TOGAF ADM framework can provide an environment IS / IT are appropriate to the company's condition as TOGAF provide a flexible framework in the design of the EA in accordance with the conditions of the company.

Keywords:Manufacturing Company, Enterprise Architecture, TOGAF.

Abstrak

PT. Batam Tex Ungaran sebagai salah satu perusahaan manufaktur berskala

enterprise yang bergerak di bidang produksi tekstil dan garmen saat ini belum memiliki

perencanaan strategis khusus bagi SI/TI yang diimplementasikan di dalam perusahaan. SI/TI yang digunakan saat ini masih terbatas aplikasi yang digunakan untuk membantu beberapa proses operasional di perusahaan seperti: aplikasi penjadwalan produksi, aplikasi pembelian, aplikasi penjualan, aplikasi personalia, dan aplikasi perkantoran (office). Penyusunan rencana strategis SI/TI pada PT. Batam Tex Ungaran menggunakan

framework TOGAF yang memberikan metode yang detail bagaimana membangun dan

mengelola serta mengimplementasikan suatu Enterprise Architecture (EA) dan SI/TI yang disebut dengan Architecture Development Method (ADM). Hasil perancangan EA dengan menggunakan framework TOGAF ADM dapat menyediakan lingkungan SI/TI yang tepat sesuai dengan kondisi perusahaan karena TOGAF memberikan kerangka kerja yang fleksibel dalam perancangan EA sesuai dengan kondisi perusahaan.

Kata Kunci: Perusahaan Manufaktur, Enterprise Architecture, TOGAF.

1)

Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

2)

(7)

7 1. Pendahuluan

Dewasa ini peran dari sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam mendukung proses bisnis suatu perusahaan di era globalisasi informasi ini sangat dibutuhkan. Peranan penting SI/TI dalam suatu perusahaan, antara lain: (1) SI/TI merupakan sarana dalam membantu suatu perusahaan guna mewujudkan integrasi antara perspektif manajemen dan operasional yaitu menghubungkan antara proses yang terjadi di back office dan front office, (2) SI/TI dapat meningkatkan kualitas layanan kepada konsumen dengan menawarkan efektivitas dan efisiensi setiap proses yang terjadi di dalam perusahaan, (3) SI/TI juga dapat dijadikan dasar untuk membantu pengambilan keputusan bagi manajemen, selain itu, (4) SI/TI juga dapat membantu suatu perusahaan dalam merealisasikan tujuan bisnis perusahaan [1]. Melihat pentingnya peranan dari SI/TI tersebut, maka suatu perusahaan idealnya memiliki perencanaan strategis demi terwujudnya keselarasan antara tujuan bisnis perusahaan dengan tujuan SI/TI sehingga dampak dari penerapan SI/TI di perusahaan dapat menghasilkan suatu keunggulan kompetitif bagi perusahaan.

Keputusan manajerial mengenai SI/TI yang diterapkan di perusahaan berkaitan dengan bagaimana tata kelola TI (IT Governance) yang sudah dibentuk.

IT Governance sebagai suatu sistem untuk mengarahkan dan mengendalikan

perusahaan dalam mencapai tujuannya dengan memanfaatkan SI/TI dan proses di dalamnya perlu sebuah perencanaan strategis supaya dapat diperoleh manfaatnya. Guna memastikan bahwa perencanaan strategis SI/TI merupakan salah satu pilar dari sebuah IT Governance, maka perlu menjawab pertanyaan berikut ini: (1) Apakah kita melakukan hal yang benar?; (2) Apakah kita melakukannya dengan cara yang benar?; (3) Apakah kita melakukannya dengan baik?; (4) Apakah kita mendapatkan keuntungan? [2]. Jawaban atas empat pertanyaan tersebut akan menjadi acuan dalam proses perencanaan strategis SI/TI di sebuah perusahaan. Perencanaan strategis SI/TI mutlak diperlukan oleh setiap perusahaan yang akan memanfaatkan SI/TI di dalam kegiatan bisnisnya. Bagi sebuah perusahaan, perencanaan strategis merupakan panduan dalam menjalankan operasional perusahaan guna memperoleh keunggulan kompetitif di industri. Perencanaan strategis SI/TI merupakan aktivitas dalam menyeleraskan antara tujuan perusahaan dengan tujuan SI/TI yang diimplementasikan di perusahaan sehingga tercipta proses bisnis berbasis SI/TI yang dapat mengoptimalkan keuntungan bagi perusahaan.

PT. Batam Tex Ungaran sebagai salah satu perusahaan manufaktur berskala

enterprise yang bergerak di bidang produksi tekstil dan garmen saat ini belum

(8)

8

bisnis perusahaan PT. Batam Tex Ungaran. Penyusunan rencana strategis SI/TI pada PT. Batam Tex Ungaran menggunakan suatu kerangka kerja yang telah memiliki standar internasional di dalam penyusunan rencana strategis SI/TI bagi suatu perusahaan berskala enterprise. Kerangka kerja yang digunakan yaitu The

Open Group Architecture Framework (TOGAF). TOGAF memberikan metode

yang detail bagaimana membangun dan mengelola serta mengimplementasikan suatu Enterprise Architecture (EA) dan SI/TI yang disebut dengan Architecture

Development Method (ADM). EA akan mengintegrasikan SI/TI di dalam suatu

arsitektur [3]. Konsep perencanaan strategis SI/TI yang digunakan dalam pengembangan SI/TI pada PT. Batam Tex Ungaran yaitu dengan melakukan tahapan dalam TOGAF ADM. Tahapan yang ada pada TOGAF ADM juga memiliki perencanaan strategis SI/TI yang akan diselaraskan dengan pengembangan arsitektur SI/TI yang sesuai dengan kondisi bisnis di perusahaan. Hasil perencanaan strategis SI/TI yang dicapai dengan menggunakan kerangka TOGAF ADM adalah rencana strategis SI/TI dan model infrastruktur SI/TI yang dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan, mengimplementasikan, dan mengelola SI/TI serta infrastruktur SI/TI di PT. Batam Tex Ungaran serta dapat membantu pihak manajemen perusahaan dalam memberikan panduan dan acuan kepada setiap bagian yang ada di perusahaan dalam menentukan pengembangan dan implementasi SI/TI di masing-masing bagian.

2. Tinjauan Pustaka Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan topik penelitian ini pernah dilakukan sebelumnya, antara lain oleh Trivena pada tahun 2013 dengan judul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pada PT. X Menggunakan The

Open Group Architecture Framework (TOGAF)”. Pada penelitian tersebut,

dijelaskan bahwa PT. X adalah salah satu perusahaan yang menyediakan jasa bordir dan sablon yang berlokasi di kota Bandung. Perusahaan sudah memiliki sistem informasi yang digunakan untuk membantu aktivitas bisnisnya, namun sistem informasi yang ada belum digunakan dengan maksimal. Hal ini membuat PT. X terdorong untuk merencanakan pembuatan sistem informasi yang dapat mendukung proses bisnis secara keseluruhan. The Open Group Architecture

Framework (TOGAF) menyediakan kerangka kerja bagi PT. X untuk

perancangan enterprise architecture yang menghasilkan sebuah blue print dalam pengembangan sistem informasi. Sumber data didapat dari hasil observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Dengan menggunakan TOGAF sebagai kerangka kerja dalam perencanaan dan pengembangan sistem informasi, PT. X dapat melakukan penerapan teknologi yang tepat [4].

Penelitian lainnya yang terkait dengan topik perancangan Enterprise

Architecture (EA) yaitu yang dilakukan oleh Lusa pada tahun 2007 dengan judul

“Kajian Perkembangan dan Usulan Perancangan Enterprise Architecture

Framework”. Pada penelitian tersebut dibahas mengenai tren perkembangan

(9)

9

memberikan informasi EA dalam kontek definisi, peran, tujuan, dan perkembangannya. Framework yang dikaji meliputi framework memang sudah ada dan framework yang popular karena telah teruji oleh penggunanya. Dengan pemahaman ini, maka organisasi dapat lebih mudah dalam pemilihan EA yang sesuai dengan karakteristik organisasi. Penelitian tersebut bermaksud sebagai kajian untuk lebih memahami secara konseptual dan sebagai studi literatur untuk EA, sehingga dapat dicari keunggulan di setiap EA framework baik dari perspektif komersial dan akademik. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan diantara beberapa framework. Proses yang dilakukan terdiri dari melakukan dan mencari perbedaan (contrast), mengkritik (critize), membandingkan (compare), menggabungkan (synthesize), dan menyimpulkan (summarize) dari masing EA

framework, dan berbagai sumber untuk mengetahui state of the art dari

masing-masing kreteria. Output yang diharapkan dengan dilakukan studi literatur ini adalah menemukan framework yang paling tepat untuk diimplementasikan di organisasi khususnya organisasi publik [5].

Adapun perbedaan mendasar antara penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan ini yaitu terletak pada penggunaan kerangka kerja TOGAF ADM pada sebuah perusahaan manufaktur yang berskala enterprise dimana tahapan TOGAF ADM yang dilakukan yaitu antara lain: preliminary

phase, architecture vision, business architecture, information system architecture, technology architecture, opportunities and solutions, dan migration planning. Hal

tersebut dikarenakan untuk proses implementation governance dan architecture

change management merupakan kebijakan dari perusahaan untuk dilakukan di

tahapan selanjutnya. Proses perencanaan strategis SI/TI yang dilakukan dengan menggunakan TOGAF ADM akan menghasilkan usulan blue print SI dan TI yang dapat dijadikan acuan bagi perusahaan dalam menerapakan SI/TI yang terintegrasi sehingga dapat mendukung proses bisnis perusahaan secara menyeluruh.

Perencanaan Strategis SI/TI

Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses identifikasi portofolio aplikasi berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya [2]. Perencanaan strategis SI/TI mempelajari pengaruh SI/TI terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan strategis SI/TI juga menjelaskan berbagai tools, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi SI/TI dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang inovatif. Beberapa karakteristik dari perencanaan strategis SI/TI antara lain adalah adanya misi utama: keunggulan strategis atau kompetitif dan kaitannya dengan strategi bisnis; adanya arahan dari eksekutif atau manajemen senior dan pengguna; serta pendekatan utama berupa inovasi pengguna dan kombinasi pengembangan bottom

up dan analisis top down.

(10)

10

pemilihan teknologi, infrastruktur dan keahlian khusus yang terkait atau guna menjawab pertanyaan “bagaimana?” [6].

Perusahaan

Secara umum, perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang atau jasa. Menurut kegiatan operasionalnya, perusahaan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Perusahaan manufaktur beroperasi untuk menciptakan suatu produk untuk kemudian dijual kepada pelanggan. Perusahaan dagang melakukan penjualan barang tanpa menghasilkan produk tersebut melainkan membeli dari perusahaan manufaktur. Sedangkan perusahaan jasa menghasilkan jasa bukan berupa barang jadi atau produk untuk dijual kepada pelanggan. Tujuan dari kebanyakan perusahaan adalah untuk memaksimalkan perolehan keuntungan atau laba. Laba akan dihasilkan apabila terjadi selisih antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas penjualan barang atau jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membiayai sumber daya dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut [7].

Enterprise Architecture (EA)

Enterprise Architecture (EA) atau lebih dikenal dengan arsitektur enterprise

adalah deskripsi dari misi stakeholder yang di dalamnya termasuk informasi, fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [8]. Bagaimana implementasi dari EA bisa digunakan oleh organisasi adalah sebaiknya organisasi mengadopsi sebuah metode atau framework yang bisa digunakan dalam melakukan pengembangan arsitektur enterprise tersebut. Sehingga, dengan ada metode EA diharapkan dapat mengelola sistem yang kompleks dan dapat menyelaraskan bisnis dan TI yang akan di investasikan [9]. Contoh dari penerapan EA pada suatu perusahaan adalah seperti terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Integrasi Domain Arsitektural pada Enterprise Architecture [8]

The Open Group Architecture Framework (TOGAF)

The Open Group Architecture Framework (TOGAF) memberikan metode

(11)

11

EA dan SI yang disebut dengan Architecture Development Method (ADM) [3]. Elemen kunci dari TOGAF adalah ADM yang memberikan gambaran spesifik untuk proses pengembangan EA. ADM adalah fitur penting yang memungkinkan perusahaan mendefinisikan kebutuhan bisnis dan membangun arsitektur spesifik untuk memenuhi kebutuhan itu. ADM terdiri dari tahapan-tahapan yang dibutuhkan dalam membangun EA, tahapan-tahapan ADM ditunjukkan pada Gambar 2, juga merupakan metode yang fleksibel yang dapat mengantifikasi berbagai macam teknik pemodelan yang digunakan dalam perancangan, karena metode ini bisa disesuaikan dengan perubahan dan kebutuhan selama perancangan dilakukan.

Gambar 2. Tahapan TOGAF ADM [3]

(12)

12 3. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian menjelaskan bagaimana metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini beserta tahapan penelitian yang dilakukan. Adapun pendekatan penelitian yang dilakukan yaitu metode gabungan antara metode deskriptif kualitatif dengan metode deskriptif kuantitafi yaitu mix method dimana metode ini menggunakan analisis dengan pendekatan induktif dan deduktif yang menghasilkan analisis berupa deskriptif dan perhitungan matematis yang dapat diukur. Sedangkan tahapan penelitian yang dilakukan mengacu pada kerangka

The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture Development Method (ADM) yang merupakan kerangka kerja arsitektur yang memberikan

pendekatan secara komprehensif untuk melakukan desain, perencanaan, implementasi, dan tatakelola arsitektur sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) pada PT. Batam Tex Ungaran seperti terlihat pada Gambar 3.

(13)

13

Tahapan penelitian yang dilakukan pertama kali yaitu melakukan studi pendahuluan terhadap permasalahan yang ada di perusahaan PT. Batam Tex Ungaran yaitu dengan mengenali kondisi perusahaan terkait SI/TI yang diterapkan di perusahaan. Tahapan selanjutnya adalah dengan melakukan pengumpulan data terkait kebutuhan dalam penyusunan rencana strategis SI/TI bagi perusahaan dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu antara lain: wawancara, observasi, dan kuesioner. Hasil dari tahapan pengumpulan data yaitu data-data perusahaan seperti: profil perusahaan, kondisi SI/TI saat ini, dan masalah-masalah terkait penggunaan SI/TI di masing-masing bagian yang ada di perusahaan, Berdasarkan tahapan penelitian pada Gambar 3, maka tahapan penelitian pada kerangka kerja TOGAF ADM secara lebih detail dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Preliminary Phase

Tahapan preliminary phase menentukan framework dan ruang lingkup

Enterprise Architecture (EA) yang akan dikembangkan serta pendefinisian dari

unsur manajemen dimana dibentuk tim arsitektur dan organisasi di PT. Batam Tex Ungaran.

b) Architecture Vision

Tahapan architecture vision menentukan kebutuhan yang dibutuhkan untuk perancangan arsitektur sistem informasi yang meliputi:

- Profil perusahaan.

- Pendefinisian visi dan misi perusahaan. - Tujuan bisnis perusahaan.

- Sasaran bisnis perusahaan. - Proses bisnis perusahaan. - Unit di perusahaan.

- Kondisi arsitektur SI/TI saat ini di perusahaan. c) Business Architecture

Tahapan business architecture menentukan model bisnis atau aktivitas bisnis yang diinginkan berdasarkan skenario bisnis perusahaan di PT. Batam Tex Ungaran. Dalam tahapan ini ada tiga (3) hal yang harus dilakukan, yaitu: (1) Menentukan sudut pandang untuk memperlihatkan bagaimana stakeholder saling berhubungan. (2) Menentukan sumber daya yang relevan, seperti model dan pola yang digunakan. (3) Memilih dan menentukan tools dan metode umum untuk pemodelan seperti Unified Modelling Language (UML) dan Bagan Hirarki Fungsi dapat digunakan untuk membangun model yang diperlukan.

d) Information System Architecture

(14)

14

Membuat model konseptual proses bisnis berdasarkan aktivitas skenario bisnis dari aplikasi yang dibutuhkan.

e) Technology Architecture

Tahapan technology architecture mendefinisikan teknologi-teknologi utama yang dibutuhkan untuk menyediakan dukungan lingkungan teknologi bagi aplikasi beserta data yang akan dikelola menggunakan teknologi tersebut. Untuk membangun arsitektur teknologi dibutuhkan tahapan sebagai berikut: (1) Mengidentifikasi prinsip-prinsip teknologi dan platform. (2) Mendefinisikan

platform dan distribusi teknologi. (3) Merelasikan platform teknologi dengan

aplikasi dan fungsi bisnis. (4) Mendistribusikan arsitektur teknologi sesuai kebutuhan aplikasi.

f) Opportunities and Solution

Tahapan opportunities and solution berisi kegiatan yang dilakukan meliputi: (1) Mengevaluasi dan memilih alternatif implementasi. (2) Mendefinisikan strategi implementasi dan rencana implementasi.

g) Migration Planning

Tahapan migration planning melakukan penyusunan urutan proyek-proyek berdasarkan prioritas dari berbagai perspektif (perspektif manajemen dan operasional) dan manfaat dari proyek migrasi. Dalam tahapan ini, dilakukan penilaian dalam menentukan rencana migrasi dari suatu SI. Output dari tahapan ini akan dihasilkan roadmap aplikasi.

h) Implementation Governance

Tahapan implementation governance melakukan penyusunan rekomendasi untuk pelaksanaan tatakelola implementasi yang sudah dilakukan, tatakelola yang dilakukan meliputi tatakelola perusahaan, tatakelola TI, dan tatakelola arsitektur. i) Architecture Change Management

Tahapan architecture change management melakukan rencana manajemen terhadap arsitektur yang diimplementasikan dengan cara melakukan pengawasan terhadap perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan perusahaan. Tahapan ini juga menentukan apakah akan dilakukan siklus pengembangan EA di masa yang akan datang.

Tahapan akhir dari penelitian ini yaitu menyusun laporan rencana strategis SI/TI yang berisi blue print aplikasi dan teknologi yang dapat dijadikan panduan bagi PT. Batam Tex Ungaran dalam mengimplementasikan SI/TI di perusahaan.

4. Hasil dan Pembahasan

(15)

15

wanita, rok wanita, pakaian anak, jaket, dan kemeja katun. Berbagai jenis produk dari PT. Batam Tex diekspor ke negara-negara di benua Amerika dan Eropa. PT. Batam Tex merupakan perusahaan perseroan terbatas dimana perusahaan memiliki struktur organisasi berdasarkan fungsional dengan kedudukan tertinggi dipegang oleh dewan komisaris dan perusahaan dibagi ke dalam 4 (empat) departemen atau bagian yang masing-masing dipimpin oleh seorang manajer. Adapun struktur organisasi PT. Batam Tex Ungaran dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini.

Gambar 4. Struktur Organisasi PT. Batam Tex Ungaran [9]

Langkah berikutnya setelah melakukan pengumpulan data kondisi saat ini di perusahaan yaitu melakukan penyusunan rencana strategis SI/TI menggunakan kerangka kerja TOGAF ADM dimana tahapan pertama yaitu preliminary phase. Pada tahapan ini dilakukan langkah-langkah persiapan guna perencanaan arsitektur enterprise yang akan dibangun yaitu menentukan ruang lingkup

enterprise perusahaan, framework arsitektur, metodologi, dan tools arsitektur

(16)

16

lingkup bisnis di dalam perusahaan PT. Batam Tex Ungaran, maka dilakukan pendefinisian area bisnis apa saja yang terdapat di dalam perusahaan. Berdasarkan hasil pengumpulan yang telah dilakukan, maka diperoleh data mengenai proses bisnis yang terdapat di dalam perusahaan yang dapat digambarkan dengan menggunakan analisis rantai nilai aktivitas Porter (Porter’s Value Chain Activity) seperti pada Gambar 5.

Gambar 5. Value Chain Activity Proses Bisnis PT. Batam Tex Ungaran

Porter’s Value Chain Activity pada Gambar 5 menjelaskan bahwa

aktivitas-aktivitas yang terdapat dalam proses bisnis PT. Batam Tex Ungaran dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) jenis aktivitas, yaitu: (1) Aktivitas Utama yang terdiri dari: Manajemen Pembelian, Manajemen Gudang, Manajemen Produksi, Manajemen Pemasaran, dan Manajemen Penjualan. Sedangkan (2) Aktivitas Pendukung terdiri dari: Manajemen Perencanaan Produksi, Manajemen Keuangan, Manajemen Personalia, Manajemen Maintenance, dan Manajemen Umum.

Framework arsitektur yang digunakan dalam perencanaan strategis SI/TI

berbasis EA pada PT. Batam Tex Ungaran yaitu menggunakan TOGAF ADM dimana metodologi perancangan EA mengacu kepada 6 tahap dari 8 tahapan di dalam framework TOGAF ADM, yaitu: (1) Phase A: Architecture Vision, (2)

Phase B: Business Architecture, (3) Phase C: Information System Architecture,

(4) Phase D: Technology Architecture, (5) Phase E: Opportunities and Solution, dan (6) Phase F: Migration Planning. Sedangkan tools arsitektur dalam perancangan EA pada PT. Batam Tex Ungaran ini yaitu mengacu kepada hasil identifikasi masalah yang muncul pada kondisi SI/TI saat ini yang digunakan di perusahaan. Adapun daftar SI/TI yang terdapat pada perusahaan antara lain seperti pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Kondisi SI/TI PT. Batam Tex Ungaran Saat Ini

No. Nama SI/TI Fungsi SI/TI Pengguna

(17)

17

3. SI Export Import Mengelola data ekspor dan impor barang jadi dan 4. SI Penjualan Mengelola data penjualan

barang jadi

Bagian Penjualan dan Bagian Gudang

5. SI Delivery Mengelola data pengiriman

barang ke distributor

Bagian Penjualan dan Bagian Gudang

6. Website Menampilkan company

profile perusahaan

Bagian Humas

Tahapan selanjutnya adalah architecture vision dimana pada tahap ini dijelaskan mengenai visi misi perusahaan dimana di dalamnya terkandung tujuan perusahaan yang dapat ditunjang dengan SI/TI sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Proses penyelarasan antara tujuan bisnis dan tujuan SI/TI harus memperhatikan requirement management perancangan EA dengan tujuan bisnis perusahaan. Menurut TOGAF ADM, prinsip-prinsip arsitektur enterprise antara lain adalah sebagai berikut: (1) penyeragaman penggunaan teknologi, (2) penerapan open source software, (3) modularisasi komponen-komponen SI, dan (4) penggunaan konsep reuse dan penggunaan bersama (sharing). Tujuan utama dari adanya requirement management tersebut adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan proses EA yang sesuai dalam setiap tahapan TOGAF ADM. Skenario bisnis menjadi hal yang utama dalam pengembangan tahapan ini. Skenario bisnis mencakup core business, proses bisnis, dan permasalahan yang ada dalam bisnis perusahaan PT. Batam Tex Ungaran.

(18)

18

Gambar 6. Use Case Diagram Proses Bisnis PT. Batam Tex Ungaran

(19)

19

Gambar 7. Arsitektur Bisnis PT. Batam Tex Ungaran

Arsitektur bisnis PT. Batam Tex Ungaran pada Gambar 7 memperlihatkan bahwa setiap proses saling berhubungan dimana Proses Manajemen Pembelian berkaitan dengan Proses Manajemen Gudang dalam hal pengadaan bahan baku. Proses Manajemen Gudang berkaitan dengan Proses Manajemen Produksi dalam hal persiapan dan penggunaan bahan baku untuk proses produksi. Proses Manajemen Produksi berkaitan dengan Proses Manajemen Pemasaran dalam hal pemasaran terhadap produk jadi untuk kemudian dijual kepada konsumen dalam Proses Manajemen Penjualan. Pada proses pendukung, Proses Manajemen Perencanaan Produksi berkaitan dengan Proses Manajemen Produksi dalam hal rencana kerja produksi setiap periode, Proses Manajemen Maintenance berkaitan dengan Proses Manajemen Produksi dalam hal perbaikan atau perawatan mesin produksi, Proses Manajemen Personalia berkaitan dengan Proses Manajemen Umum dalam hal data-data yang terkait dengan karyawan perusahaan, Proses Manajemen Keuangan berkaitan dengan Proses Manajemen Personalia dalam hal penggajian karyawan. Sedangkan proses pendukung yang berkaitan dengan seluruh proses yang ada di perusahaan yaitu Proses Manajemen Keuangan dikarenakan seluruh proses harus melalui tahapan penganggaran keuangan dan pencatatan akuntansi.

(20)

20

mengidentifikasi aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan untuk mengelola dan mendukung proses bisnis perusahaan. Pada tahap ini dilakukan pendefinisian mengenai apa saja yang harus dilakukan oleh aplikasi untuk mengelola dan menyediakan informasi agar dapat mendukung proses bisnis. Berdasarkan hasil identifikasi proses bisnis pada tahapan sebelumnya (business architecture), maka diperoleh daftar kandidat modul aplikasi yang dibutuhkan untuk dapat mendukung proses bisnis utama maupun pendukung pada PT. Batam Tex Ungaran. Daftar kandidat modul aplikasi dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Daftar Kandidat Aplikasi PT. Batam Tex Ungaran

No. Kelompok Aplikasi Sub Nomor Nama Kandidat Aplikasi

1. SI Pembelian 1.1 SI Pembelian (SIBELI)

7. SI Personalia 7.1 SI Personalia (SIPERSON)

7.2 SI Umum (SIUMUM)

Mengacu kepada daftar kandidat aplikasi yang telah dibuat pada Tabel 2, maka tahap berikutnya adalah membuat model konseptual dari masing-masing kandidat aplikasi ke dalam class diagram sehingga dapat diketahui relasi antar modul aplikasi yang dapat mengintegrasikan aplikasi ke dalam bentuk arsitektur

enterprise. Class diagram aplikasi PT. Batam Tex Ungaran yaitu pada Gambar 8.

Pembelian

(21)

21

Berdasarkan Gambar 8 dapat diketahui relasi antar entitas-entitas berdasarkan fungsi bisnis yang ada dan alur pertukaran informasi untuk mendukung setiap fungsi bisnis di perusahaan.

Tahapan selanjutnya setelah diperoleh daftar usulan aplikasi dan model konseptual dari kandidat aplikasi adalah tahap technology architecture. Tahapan ini merupakan tahap pengembangan arsitektur teknologi yang terkait dengan logika dan bentuk riil dari aplikasi serta infrastruktur yang direkomendasikan guna mendukung implementasi aplikasi. Mengacu kepada kondisi teknologi yang saat ini tersedia di PT. Batam Tex Ungaran, maka arsitektur teknologi yang diusulkan yaitu aliran informasi antar sistem aplikasi merupakan sebuah model yang menggambarkan proses transformasi informasi antara aplikasi yang telah diusulkan pada Gambar 8 yaitu Model Konseptual Arsitektur Data dan Aplikasi, sehingga aliran informasi antar aplikasi dapat dilihat pada Gambar 9.

N

Gambar 9. Aliran Informasi Antar Aplikasi PT. Batam Tex Ungaran

(22)

22

Gambar 10. Usulan Skema Infrastruktur Jaringan PT. Batam Tex Ungaran

Tahapan berikutnya adalah opportunities and solution yang merupakan tahapan untuk mengidentifikasi parameter strategis perancangan EA yang telah dibuat. Pada tahapan architecture vision dan business architecture dilakukan analisis terhadap kondisi SI/TI dan proses bisnis yang ada saat ini. Sedangkan pada tahapan information system architecture dan technology architecture dilakukan pemodelan terhadap kebutuhan SI/TI yang akan datang. Oleh karena itu, berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terdapat kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dengan usulan yang telah dibangun untuk mencapai kondisi yang akan datang sesuai dengan tujuan perancangan EA. Analisis kesenjangan dilakukan guna melihat perbadingan kondisi saat ini dengan peluang untuk menerapkan arsitektur di masa datang. Setelah itu, selanjutnya adalah melakukan evaluasi kesenjangan sehingga dapat dibuat strategi pengembangan SI/TI sesuai dengan rencana implementasi yang akan dilakukan. Tabel 3 menjelaskan mengenai kesenjangan antara SI pada PT. Batam Tex Ungaran.

Tabel 3. Analisis Kesenjangan Sistem Informasi PT. Batam Tex Ungaran Sistem

Informasi

Masa Datang

SIBELI SIGUD SIREPRO SIPRO SIMAIN SIPASAR SIJUAL SIANGGAR SIAKUN SIPERSON SIUMUM

(23)

23

Setelah dilakukan analisis kesenjangan SI pada tahapan opportunities and

solution, maka selanjutnya adalah merencanakan implementasi SI/TI pada

tahapan migration planning. Adapun rencana implementasi dilakukan selama 5 (lima) tahun sesuai dengan kondisi perusahaan berdasarkan kecenderungan pengembangan aplikasi secara jangka pendek. Tabel 4 menunjukkan jangka waktu implementasi dan prioritas implementasi berdasarkan fungsi bisnis SI/TI.

Tabel 4. Rencana Implementasi SI/TI PT. Batam Tex Ungaran

Sistem yang harus diimplementasikan di perusahaan yaitu: SI Pembelian (SIBELI), SI Gudang (SIGUD), SI Perencanaan Produksi (SIREPRO), dan SI Produksi (SIPRO) karena aplikasi-aplikasi tersebut merupakan aplikasi yang mengelola fungsi bisnis utama perusahaan. Sedangkan pada tahun 2016 hanya 1 (satu) aplikasi yang diimplementasikan yaitu SI Maintenance (SIMAIN) dikarenakan pada tahun sebelumnya perusahaan telah menginvestasikan 4 (empat) aplikasi sehingga perusahaan perlu menyesuaikan kembali kelayakan investasi di tahun 2016 tersebut supaya perencanaan di tahun berikutnya dapat direalisasikan.

Tahapan berikutnya yaitu implementation governance, dimana pada tahapan ini dilakukan penyusunan rekomendasi untuk pelaksanaan tata kelola implementasi yang sudah diusulkan sebelumnya pada Tabel 4, tata kelola implementasi yang dilakukan meliputi tata kelola bisnis perusahaan, tata kelola TI, dan tata kelola arsitektur aplikasi yang terdapat di perusahaan sesuai dengan rencana prioritas pengembangan aplikasi.

(24)

24 5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perancangan Enterprise Architecture (EA) pada PT. Batam Tex Ungaran dengan menggunakan framework TOGAF ADM, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain: (1) Perancangan EA dengan menggunakan framework TOGAF ADM dapat menyediakan lingkungan SI/TI yang tepat sesuai dengan kondisi perusahaan karena TOGAF memberikan kerangka kerja yang fleksibel dalam perancangan EA. (2) SI/TI yang dihasilkan dari perancangan EA pada PT. Batam Tex Ungaran antara lain: SI Pembelian, SI Gudang, SI Perencanaan Produksi, SI Produksi, SI Maintenance, SI Pemasaran, SI Penjualan, SI Anggaran, SI Akuntansi, SI Personalia dan SI Umum. SI tersebut telah dirancang sesuai dengan proses bisnis PT. Batam Tex Ungaran dengan memperhatikan lingkungan TI yang dapat mendukung diimplementasikannya SI di masa datang.

6. Daftar Pustaka

[1].Yunis, R., 2009, Perancangan Model Enterprise Architecture dengan TOGAF

Architecture Development Method, Yogyakarta: Seminar Nasional Aplikasi

Teknologi Informasi.

[2].Weill, P., Ross, J. W., 2006, IT Governance, Massachusetts: Harvard Business School Press.

[3].Parizeau, Y., 2002, Enterprise Architecture for Complex Government and the

Challenge of Government On-line in Canada, Canada: Dalhoussie University

[4].Trivena Y., Diana, Riki Wijaya, 2013, Analisis dan Perancangan Sistem

Informasi Pada PT. X Menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF), Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia.

[5].Kourdi, H., 2007, Framework for Enterprise Architecture, IEEE: September. [6].Ward, J., Peppard, J., 2002, Strategic Planning for Information Systems 3rd

Ed., UK: John Wiley & Sons, Ltd.

[7].Warren, Reeve & Fees, 2006, Pengantar Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta. [8].Osvalds, 2001, Definition of Enterprise Architecture – Centric Models for the

Systems Engineer, TASC Inc.

Gambar

Gambar 1. Integrasi Domain Arsitektural pada Enterprise Architecture [8]
Gambar 2. Tahapan TOGAF ADM [3]
Gambar 3. Tahapan Penelitian
Gambar 4. Struktur Organisasi PT. Batam Tex Ungaran [9]
+7

Referensi

Dokumen terkait

Fenomena kenaikan jumlah penumpang pesawat pada periode mendatang dapat dianalisis mengguna-kan disiplin ilmu statistika, yaitu dengan analisis deret waktu yaitu dengan

Meskipun memiliki perbedaan kajian namun masih dalam ranah kognitif sehingga peneliti tertarik untuk melakukan kajian tentang hubungan kebiasaan sarapan pagi dengan

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi ….. merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

Dari aspek fisik cacing tanah POTENSI FESES TERNAK SAPI DALAM MENDUKUNG KEGIATAN PERTANIANa. (Potential Cattle Feses in Support

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh..

PEMODELAN ENDAPAN BATUBARA

adalah ada hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dengan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dasar pertimbangan hakim menjatuhkan putusan dibawah ancaman minimal terhadap pelaku anak yang melakukan pencabulan