Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP (Studi
Kasus : KSP Artha Prima Unit Tengaran)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Oleh:
Arifin Nugroho (682010087)
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satyawacana
Salatiga
2
Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP (Studi
Kasus : KSP Artha Prima Unit Tengaran)
1) Arifin Nugroho, 2) Johan Tambotoh
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1) arifinyaarif@gmail.com, 2) johan.tambotoh@staff.uksw.edu,
Abstract
Credit Unions Artha Prima Unit Tengaran,requires an information system that can facilitate managers in analyzing the credit worthiness of prospective customers. The problem that occurs is done bad credit customers The system is designed using AHP (Analytical Hierarchy Process) and then developed according to the results and evaluation carried out to provide benefits to users. The purpose of this research is the creation of applications in order to facilitate the work of Manager in analyzing the credit worthiness of prospective customers to cope with bad credit that occurred around the time that will come. This system will provide the prospective customer credit worthiness decision method Herarcy Analytical Process (AHP), a prospective customer data display, showing the results of the credit decision. This application was made based desktop using the C# programming language and database-sharp PosgresSQL.
Keywords: Credit, Analytical Hierarchy Process (AHP), Desktop, C-Sharp and PosgresSQL
Abstrak
Koperasi Simpan Pinjam Artha Prima Unit Tengaran, memerlukan suatu sistem informasi yang dapat mempermudah menejer dalam menganalisa kelayakan kredit calon nasabah. Permasalahan yang terjadi adalah terjadinya kredit macet yang dilakukan para nasabah. Sistem dirancang menggunakan metode AHP (Analytical Hierarcy Process)
kemudian dikembangkan menurut hasil dan evaluasi yang dilakukan untuk memberikan manfaat bagi pengguna. Tujuan dari penelitian ini adalah pembuatan aplikasi guna mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan kredit calon nasabah untuk mengatasi kredit macet yang terjadi dimasa yang akan datang. Sistem ini akan memberikan keputusan kelayakan kredit calon nasabah dengan metode AHP (Analytical Hierarcy
Process)menampilkan data calon nasabah, menampilkan hasil keputusan kredit. Aplikasi ini
dibuat berbasis destop menggunakan bahasa programing C-sharp dan database PosgresSQL
Kata Kunci : Kredit, AHP (Analitical Hierarki Process), Dekstop, C-Sharp dan
PosgresSQL
1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
3 1. Pendahuluan
Kebutuhan tentang teknologi informasi saat ini sangatlah penting, dimana teknologi informasi menjadi salah satu kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan. Setiap lembaga keuangan berusaha untuk mengoptimalkan kenerja organisasi dengan mengunakan teknologi informasi dengan tujuan untuk mendapatkan nilai tambah. Salah satu organisasi lembaga Keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Artha Prima Unit Tengaran dengan Badan Hukum No. 212/KPK/11.1/V/2000 PAD No. 62/PAD.MENEG.I/IV/2005 merupakan salah satu penyedia jasa yang menitik beratkan pada pengkreditan sistem mingguan yang berada pada kab.semarang. Untuk menjadi lembaga yang terdepan dengan mengoptimalkan teknologi informasi KSP Artha Prima Unit Tengaran membutuhkan suatu sistem informasi yang dapat membatu kinerja perusahaan agar lebih cepat, tepat, dan akurat dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan terhadap para nasabah dan para kinerja karyawan.
Penyaluran kredit kepada nasabah pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran harus selektif dalam milih calon nasabah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepastian bahwa calon nasabah akan memanfaatkan secara optimal dengan kredit yang telah diterimanya. Untuk kemudian mampu mengembalikan pinjaman tersebut beserta kewajibanya. Mempertimbangkan kelayakan suatu permohonan kredit, seorang manager sering mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan permohonan kredit untuk diterima atau ditolak yang disebabkan karena banyak pertimbanggan berupa keuangan maupun non-keunagan yang merupakan penilaian subyektif terhadapat debitur. Sampai saaat ini pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran dalam melakukan analisa kelayakan kredit masih mengunakan penilaian secara manual.
Melihat kondisi diatas maka perlu dirancang suatu sistem informasi kelayakan kredit yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan kredit macet. Metode yang digunakan dalam menganalisa calon nasabah pada Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit ini mengunakan metode AHP (Analytical Hierarcy Process)
dengan tahap analisa 5C yang dimana metode ini digunakan untuk menganalisa pengajuan kredit oleh beberapa calon nasabah kepada KSP Artha Prima Unit Tengaran agar bisa menghasilkan suatu solusi yang di implementasikan pada suatu bentuk aplikasi kelayakan kredit dan menghasilkan sebuah pilihan calon nasabah mana yang layak menerima kredit diantara nasabah yang lain. Aplikasi kelayakan kredit dengan metode AHP (Analytical Hierarcy Process) yang dibuat nantinya diharapkan dapat membantu manager dalam mengatasi masalah kredit macet yang sering dialami oleh KSP Artha Prima Unit Tengaran.
Proses bisnis peminjaman dana kepada nasabah yang terjadi yaitu pihak
marketing KSP Artha Prima Unit Tengaran bekerja menawarkan jasa kepada para
4
Unit Tengaran. Selelah itu pihak marketing menjelaskan syarat dan kewajiban calon nasabah apabila ingin menjadi nasabah KSP Artha Prima Unit Tengaran, apabila syarat sudah dipenuhi oleh calon nasabah maka pihak marketing melaporkan data calon nasabah yang di dapat kepada manager guna dilakukan kelayakan kredit calon nasabah. Dalam melakukan analisa kelayakan kredit, marketing dan manager
melakukan peninjauan ke tempat tinggal calon nasabah dan melakukan wawancara kepada calon nasabah guna mengetahui kondisi calon nasabah yang akan menerima kredit dari KSP Artha Prima Unit Tengaran. Proses bisnis seperti itulah yang dilakukan pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran guna mendapatkan nasabah baru. Dimana informasi yang dibutuhkan oleh manager adalah data calon nasabah dan data keterangan kelayakan kredit calon nasabah. Akan tetapi pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran dalam menganalisa calon nasabah masih mengunakan cara manual, begitupun pendataan dan penyimpanan data calon nasabah belum mengunakan teknologi informasi.
Berdasarkan fakta dari proses bisnis tersebut maka dibangunlah sebuah aplikasi Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP yang bermaksut untuk membantu manager KSP Arhta Prima Unit Tengaran dalam menganalisa kelayakan kredit calon nasabah guna memilih calon nasabah yang layak mendapatkan kredit diantara beberapa calon nasabah yang ada. Aplikasi ini nantinya berfungsi sebagai media penyimpanan data calon nasabah dan menganalisa kelayakan kredit calon nasabah mengunakan metode AHP (Analytical Hierarcy Process) berbasis
(destop) .
2. Tinjauan Pustaka
Perancangan dan implementasi yang berhubungan dengan penelitian ini telah banyak dilakukan oleh penelitian sebelumnya yaitu : Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Mengunakan Metode AHP (Analytical Hierarcy Process) dengan Borlan Delphi 7.0
dan SQL Server 2000 dengan tujuan untuk membantu pihak Bank Syariah Mandiri
Cabang Medan dalam menganalisa kelayakan kredit nasabah.[1] Penelitian selanjutnya yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit ( Studi Kasus : BKM Arta Kawula) yang melakukan sebuah analisa kelayakan kredit dengan metode AHP dengan tujuan membantu manager dalam mengambil keputusan, mempermudah pembuatan laporan data pemohon kredit dan jaminan kendaraan serta sistem pengarsipan yang lebih baik dan teratur. Dengan Borlan
Delphi 7.0 dan SQL Server 2000.[2]
5
Pengertian kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga.[6] Sistem Informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta manusia yang akan mengelola data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. Suatu sistem dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.[3] Sistem pendukung keputusan (decision support system atau DSS) adalah sistem informasi berbasis komputer yang menyediakan dukungan informasi interaktif bagi menejer dan praktisi bisnis selamam proses pengambilan keputusan.[4]
Metode AHP (Analytical Hierarcy Process) adalah prosedur yang berbasis matematis yang sangat baik dan sesuai untuk kondisi evaluasi atribut-atribut
kualitatif. Atribut-atribut tersebut secara matematik dikuantitatif dalam satu set
perbandingan berpasangan. Pada hakekatnya AHP merupakan suatu model pengambil keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan hal- hal yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Dalam model pengambilan keputusan dengan AHP pada dasarnya berusaha menutupi semua kekurangan dari model-model sebelumnya. AHP juga memungkinkan kestruktur suatu sistem dan lingkungan kedalam komponen saling berinteraksi dan kemudian menyatukan mereka dengan mengukur dan mengatur dampak dari komponen kesalahan sistem.
Prosedur tahapan perhitungan metode AHP (Analytical Hierarcy Process) dalam memecahkan masalah guna mendapatkan sebuah solusi yaitu : 1) mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diingikan. 2) membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama. 3) membuat matriks perbandingan berpasangan yang mengambarkan kontribusi relative atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat diatasnya. 4) Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. 5) Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya. 6) Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki. 7) Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan. 8) Memeriksa konsistensi hirarki.[5] Berdasarkan penjelasan tentang sistem pendukung keputusan dan Metode AHP (Analytical Hierarcy Process) bisa ditarik kesimpulan bahwa sistem pendukung keputusan dengan metode AHP (Analytical Hierarcy
Process)merupakan sistem yang berfungsi membantu mendukung keputusan
manager dalam menganalisa kelayakan kredit calon nasabah dengan mengunakan
6 3. Metode dan Perancangan Sistem
Proses merancang dan mengimplementasikan sistem informasi pendukung kelayakan kredit calon nasabah diperlukan suatu rancangan sistem yang berguna untuk memberikan gambaran kepada penguna aplikasi. Metode pengembangan sistem yang akan digunakan dalam perancangan aplikasi Sistem Informasi Pengdukung Kelayakan Kredit dengan AHP (Studi Kasus: KSP Artha Prima Unit Tengaran) mengunakan metode Prototyping model.Gambar model Prototyping dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini:
Gambar 1 Tahapan metode Prototyping model
Metode Prototyping dapat memudahkan pihak developer dan pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan aplikasi. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data di KSP Artha Prima Unit Tengaran sesuai dengan kebutuhan sistem yang akan dibuat. Tahap pengumpulan data berupa penelitian observasi langsung dan wawancara. Observasi langsung yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati jalanya proses bisnis di KSP Artha Prima Unit Tengaran mulai dari pencarian calon nasabah, penilaian kelayakan kredit nasabah, angsuran mingguan nasabah dan pencatatan angsuran nasabah. Narasumber yang berkenan diwawancarai dari pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran adalah Bpk. Suwantono(marketing) dan Bpk.Ahmat Saipul(manager).
Pengumpulan data akan dilakukan dalam perancangan sistem (build/revise
mack up), dengan membuat usecase diagram, acktivity diagram, class diagram,
desain interface dan desain arsitektur. Serta membuat mack-up sebagai gambaran
dari tampilan, selanjutnya sistem akan dibangun menggunakan softwareVisual Studio 2010 atau C# dengan database PostgresSQL 9.2. Setelah perancangan sistem akan dilakukan tahap evaluasi sistem (customer test-drive mack up). Apakah prototype
sesuai dengan yang diharapkan, apabila tidak sesuai maka sistem akan dibangun ulang maupun diperbaiki melalui tahap pengkodean sistem. Perulangan ketiga proses ini terus berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi.
7
nasabah setelah terjadi penambahan data calon nasabah baru, 3) Menghilangkan kolom kode, kode kriteria pada tampilan interface perhitungan AHP, 4) Menambahkan standartrisasi pada form hasil, 5) Memperbaiki tampilan iterface
aplikasi agar lebih menarik.
Tahap prototype kedua versi 0.2.2015 tanggal 9 Februari 2015, aplikasi sudah diperbaiki dengan menyesuaikan hasil pengujian pada prototype pertama. Telah dilakukan pengujian dengan pihak menejer KSP Artha Prima Unit Tengaran, hasil yang diperoleh dari prototype kedua adalah : 1) Sudah tampilnya data baru pada data calon nasabah setelah dilakukanya penambahan data calon nasabah baru,2) Sudah diperbaiki pada tampilan kode, kode kriteria pada tampilan interface dalam perhitungan AHP, 3) Sudah diperbaiki tampilan interface aplikasi dan sudah disesuaikan dengan permintaan, 4) Sudah ditambahkanya standartrisasi pada form
hasil, 5) Perlu penambahan panduan aplikasi, 6) Penambahan gambaran proses jalanya aplikasi.
Tahap prototype ketiga versi 03.2015 tanggal 15 Februari 2015 aplikasi sudah diperbaiki dengan menyesuaikan hasil pengujian pada prototype kedua. Telah dilakukan pengujian dengan pihak menejer KSP Artha Prima Unit Tengaran, hasil yang diperoleh dari prototype ketiga adalah : 1) Sudah ditambahkanya paduan pengunaan aplikasi, 2) Sudah ditambahkanya tampilan gambar struktur hierarki pada aplikasi AHP. Pada evaluasi prototype, dilakukan pengujian terhadap hasil dari pengujian pengunaan pada aplikasi. Penilaian tentang cara kerja aplikasi dalam bentuk prototype yang dilakukan oleh penguna, akan digunakan sebagai bahan evaluasi dan akan dilakukan perbaikan untuk mengubah bagian mana saja yang akan diubah. Berdasarkan pengembangan versi prototype dan pengujian system terdapat 3 versi perubahan (update).
Sistem dirancang dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language), yaitu metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan membuat
software berorientasi objek. UML (Unified Modeling Language) dapat digunakan
untuk merancang suatu konsep dalam pembuatan perangkat lunak[9]. Dalam perancangan aplikasi sistem informasi pendukung kelayakan kredit dengan AHP menggunakan lima diagram yaitu : Usecase Diagram, Activity Diagram, Class
Diagram, Desain Interface dan Desain Arsitektur. Diagram usecase menjelaskan
8
Gambar 2 Use Case Diagram Aplikasi Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan Analitical Herarcy Process (AHP)
Gambar 2 menjelaskan bahwa terdapat 1 actor yaitu manager yang dapat melakukan akses dalam mengelola aplikasi Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP. Untuk dapat mengakses aplikasi diharuskan untuk melalukan
login dengan memasukan username dan password. Berdasarkan diagram usecase
pada Gambar 2 terdapat menu aplikasi mengelola data calon nasabah, mengelola perhitungan AHP, dan melihat hasil. Agar dapat masuk kedalam aplikasi diharuskan
user menginputkan username dan password dimana hal ini berfungsi sebagai security
untuk membatasi penguna aplikasi yang mempunyai hak akses saja.
Berdasarkan diagaram usecase diatas terdapat menu aplikasi Sistem Informasi Data Calon Nasabah dalam menu utama yaitu : user dapat melakukan penambahan data calon nasabah, pengubahan data calon nasabah dan penyimpanan data calon nasabah pada aplikasi Sistem informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP.
Edit data calon nasabah add data calon nasabah
Save data calon nasabah add kriteria
edit data kriteria
Save Priority vector Mengelola Data Calon Nasabah
Mengelola perhitungan AHP add calon nasabah
9
Gambar 3 Activity Diagram Mengelola Data Calon
Activity diagram menjelaskan langkah atau urutan dalam sebuah proses. Pada
Gambar 3 diatas menjalaskan tentang activity diagram mengelola data calon nasabah dimana user melakukan login dahulu, setelah berhasil makan sistem akan menampilkan form utama kepada user, kemudian user memilih menu data calon nasabah lalu sistem akan menampilkan form data calon nasabah, pada form ini user
dapat mengelola data calon nasabah dengan aktivitas insert, edit, save data calon calon nasabah dan sistem akan menyimpan data yang sudah dikelola oleh user.
10
Diagram kelas (class diagram) adalah diagram yang digunakan untuk menampilkan beberapa kelas serta paket-paket yang ada didalam sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan[9]. Class diagram dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Class Diagram aplikasi dengan Analitical Herarcy Process (AHP)
Pada class diagram yang ditunjukan oleh Gambar 4 diatas terdiri dari 3 bagain utama yaitu: boundery, controller, entity terdapat 3 boundery pada aplikasi Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit Calon Nasabah dengan AHP
(Analytical Hierarcy Process) yaitu data calon nasabah (User Interface) UI, matriks
11
Gambar 5Desaint interface form login
Gambar 5 merupakan tampilan desaintform login untuk user jika ingin masuk pada aplikasi diwajibkan untuk melakukan login dengan menginputkan username dan
password yang telah diberikan. Apabila terjadi kesalahan input username dan
password maka sistem akan memberikan pemberitahuan kesalahan.
Gambar 6 Desaint Form Hasil Perhitungan Matriks Calon Nasabah
Gambar 6 merupakan desaint interface form hasil perhitungan matriks calon nasabah yang menampilkan hasil analisa kelayakan kredit
Welcome
Sistem Informasi Kelayakan Kredit
KSP Artha Prima Unit Tengaran
ID
Pasword
Login Batal
Hasil Perhitungan
Tutup
Na
Caracter
Capital
Capacity
Coleteral
Condition of Ekonomi
Composion Wieght
12
calon nasabah. Kelima kriteria setiap calon nasabah akan ditampilkan pada hasil perhitunganya Untuk hasil ahir dapat di lihat pada Composion Weight
dengan perbandingan setandar yang telah ditentukan dari pihak KSP Artha Prima unit tengaran beserta keterangan yang ditampilkan dalam sistem.
Gambar 7 Desaint Artsitertur berbasis destop
Gambar 7 menjelaskan mengenai desaint arsitektur yang telah dibuat, desaint
arsitektur pada sistem informasi pembayaran berbasis desktop yang terdiri dari dua komponen, processor (database postgresSQL 9.2 dan aplikasi sistem informasi pendukung kelayakan kredit dengan AHP (Analytical Hierarcy Process)dan device PC yang digunakan. Processor adalah komponen perangkat keras yang mampu mengeksekusi program sedangkan device perangkat keras yang tidak memiliki kemampuan untuk memproses data. Aplikasi system informasi pendukung keputusan kelayakan kredit dengan AHP (Analytical Hierarcy Process) menghubungkan antara
PC user dengan database postgresSQL 9.2 sehingga semua pengoperasian pengolahan
dan pengaksesan data dapat ditampilkan sistem kedalam PCuser.
4. Hasil Pembahasan dan Implementasi
Perancangan dan implementasi Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP (Studi Kasus: KSP Artha Prima Unit Tengaran) dibangun dengan menggunakan bahasa programing C#, dan SQL postgresSQL 9.2 sebagai media penyimpanan basis data (database).
Dimana aplikasi ini mengunakan tahapan metode AHP (Analytical Hierarcy
Process) dalam proses menganalisa calon nasabah guna mendapatkan calon nasabah
yang diyatakan layak mendapat pinjaman kredit.
Analisa Kelayakan Kredit mengunakan perhitungan AHP
preemptive
<AHP> <thread name>
007 PC
13
Adapun tahapan mengunakan aplikasi Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP dapan dilakukan melakukan login terlebih dahulu. Gambar menu
login dapat dilihat pada gambar 8 dibawah ini.
Gambar 8 Form Login
Pada Gambar 8 merupakan form login yang berfungsi sebagai pintu masuk ke menu utama. Dimana form login meminta user agar melakukan input data username
dan password yang sudah diberikan untuk masuk pada menu utama guna melakukan
analisa kelayakan kredit calon nasabah.
Gambar 9 Form Menu Utama
14
nasabah yang berfungsi untuk melakukan perhitungan kelayakan kredit calon nasabah, matriks hasil kriteria yang berfungsi untuk menampilkan hasil perhitungan kredit calon nasabah, dan data calon nasabah yang berfungsi untuk melakukan penginputan data calon nasabah. Serta terdapat file yang isinya adalah panduan aplikasi dan gambaran proses hierarki pada aplikasi sistem informasi pendukung kelayakan kredit dengan AHP (Analytical Hierarcy Process).
Gambar 10 Form Matriks kriteria calon nasabah
Pada gambar 10 merupakan tampilan dari form matriks kriteria calon nasabah yang dimana user diminta untuk melakukan input data kriteria dan alternatif dalam melakukan perhitungan kelayakan kredit dengan mengunakan metode AHP
(Analytical Hierarcy Process) kedalam aplikasi. Data yang diinput berupa data angka
dari nilai kepentingan pada skala penilaian AHP (Analytical Hierarcy Process)
dimana data tersebut berasal dari pendapat sang menejer yang dihubungkan tingkat kepentinganya dengan daftar kepentingan pada sekala penilaian AHP lalu diubah menjadi inputan bagi aplikasi AHP (Analytical Hierarcy Process). dengan cara melihat internsitas kepentingan pada skala penilaian AHP (Analytical Hierarcy
Process)[10]. Adapun skala kepentingan AHP (Analytical Hierarcy Process) ini
15
Gambar 11 Sekala Penilaian AHP (Analytical Hierarcy Process)
Dengan melihat Gambar 11 daftar nilai kepentingan pada sekala penilaian
AHP (Analytical Hierarcy Process) inilah inputan utama yang berupa pendapat
manajer terhadapat calon nasabah KSP Artha Prima Unit Tengaran yang akan
dianalisa kelayakan kreditnya mengunakan metode AHP (Analytical Hierarcy
Process) dengan cara membandingkan tingkat kepentingan satu sama lain
mengunakan nilai kepentingan tersebut. Penilaian kriteria berguna untuk membandingkan tingkat kepentingan standart kriteria yang ditetapkan oleh pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran, hal ini berfungsi sebagai standart nilai bobot dalam menentukan perbandingan matriks calon nasabah pada perhitungan menentukan alternatif.
Kriteria yang ditentukan oleh pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran ada 5 yaitu: chracter yang menilai karakter/perilaku calon nasabah dimana ditinjau dari segi wawancara pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran dengan calon nasabah, capital
16
Dari 5 kriteria yang sudah ditentukan tersebut lalu dihitung nilai Alternatif, dalam hal ini user diminta untuk menginput data dengan cara sepeti dalam menghitung nilai kriteria yang sudah dilakukan sebelumnya. Penilaian penentuan alternative adalah membandingkan nilai kriteria calon nasabah satu sama lain hingga menghasilkan nilai pada priority vector, Pricipal Eigen Value, Concitency Index
(CI), Concitency Rasio (CR).
Gambar 12 Form Matriks hasil kriteria
17
stantus pertimbangan, dan jika nilainya kurang dari <0,2 maka calon nasabah tersebut ditolak.
Pengujian Sistem Aplikasi
Proses pengujian sistem ini menggunakan metode blackbox. Pada blackbox
testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengesekusi unit
atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan [10]. Berikut adalah hasil pengujian dengan menggunakan metode
blackbox.
Table 1 Proses Penyimpanan Data
Operation ID Kondisi Respon Sistem Hasil
1 Mengisi semua data
18
5 Mengisi sebagian data kriteria dan alternative penyimpanan data perhitungan matriks setiap kondisi pada saat user melakukan penyimpanan data calon nasabah baru dan perhitungan matriks baru. Validasi yang dilakukan kedalam sistem dapat merespon semua tidakan yang dilakukan oleh penguna penyimpanan data pada saat user menambahkan data calon nasabah baru dan penyimpanan data pada saat user melakukan perhitungan matriks yang baru.
Pengujian Sistem pada Calon Nasabah
Dari aplikasi yang sudah dibuat dan sudah dilakukan uji kelayakan kredit pada calon nasabah KSP Artha Prima unit tengaran pada data calon nasabah pengajuan kredit bulan oktober 2014 oleh penilaian 3 orang calon nasabah yaitu: slamet lestari, nursah, waridah dapat dilihat pada table 2 beikut:
Table 2 Perbandingan Sistem dengan Data
No Nama Nasabah Pendapat Aplikasi Laporan Data Kredit 1 Slamet Lestari Dari pendapat aplikasi
pendukung kelayakan kredit menjelaskan bahwa calon nasabah dengan nama slamet
Dari data analisa laporan kredit nasabah bulan Agustus
19
lestari memperoleh hasil perhitungan kredit dengan nilai
ahir pada composite weight 0,476 dan di atas stadart yang ditentukan pihak koperasi yaitu 0,3 maka sistem menyimpulkan bahwa Slamet lestariditerima
pengajuan kreditnya dengan nilai baik.
dengan nama slamet lestari degan jumlah pinjam yang
besar cukup lancar dalam proses kreditnyadan dengan keadaan ekonomi yang baik
2 Nursah Dari pendapat aplikasi
pendukung kelayakan kredit menjelaskan bahwa calon nasabah dengan nama Nursah memperoleh hasil perhitungan kredit dengan nilai ahir pada composite weight 0,16 dan di bawah stadart yang ditentukan pihak koperasi yaitu 0,2 maka system menyimpulkan bahwa
Nursah ditolak pengajuan kreditnya
Dari data analisa laporan kredit nasabah bulan Agustus
2014 sampai selesai menunjukan bahwa nasabah dengan nama Nursah dengan
jumlah pinjam yang cukup besar, kurang lanjar dalam proses angsuran kreditnya dan
dalam keadaan ekonomi yang kurang baik
3 Waridah Dari pendapat aplikasi
pendukung kelayakan kredit menjelaskan bahwa calon nasabah dengan namaWaridah memperoleh hasil perhitungan kredit dengan nilai ahir pada composite weight 0,35 dan di
atas stadart baik yang ditentukan pihak koperasi yaitu 0,3 maka sistem menyimpulkan
bahwaWaridah diterima pengajuan kreditnya
Dari data analisa laporan kredit nasabah bulan Agustus
2014 selesai menunjukan bahwa nasabah dengan nama
Waridah dengan jumlah pinjam yang kecil, lacar dalam proses angsuran kreditnya dan dalam keadaan ekonomi yang
kurang baik
Pada Table 2 diatas dapat dijelaskan bahwa dalam perbandingan pendapat sistem aplikasi pendukung kelayakan kredit calon nasabah dengan metode AHP
(Analytical Hierarcy Process)dengan rekap data kredit nasabah pada bulan angustus
sampai 2014 selesai bulan oktober 2014 menunjukan bahwa hasil rekomendasi sistem dari pendapat menejer tentang kriteria ketiga calon nasabah dengan hasil proses angsuran 3 nasabah setelah diterima menjadi nasabah KSP Artha Prima Unit Tengaran dan sudah selesai proses angsuranya menyimpulkan cukup mendekati tepat.
Pengujian Penerimaan Pengguna
20
pengguna. User interface pada aplikasi juga sudah dipahami pengguna karena setiap
desaint yang dibuat selalu melakukan konsultasi dengan pengguna langsung.
Pengujian penerimaan pengguna dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini:
Operation ID Operasi Sistem Respon Pengguna
1 Apakah aplikasi sudah
sesuai dengan kebutuhan
2 Apakah sistem informasi
yang dirancang dapat diterapkan pada
koperasi?
Dari tangapan sang menejer bisa digunakan
3 Apakah sistem informasi
mudah digunakan ?
Dari menejer berkata lumayan sulit bila belum memahami dan dijelaskan prosedur pengunaan
5 Apakah sistem informasi
dapat membantu dalam
6 Bagaimana output yang
dihasilkan oleh aplikasi ? sistem yang sudah diterapkan dan dilakukan pengujian oleh manager menjawab sistem ini membantu dalam segi ketepatan memilih calon nasabah, penyajian nilai secara tertulis,mempersingkat waktu kerja dalam menganalisa calon nasabah yang banyak, dan membantu memberikan informasi kepada manager tentang kebijakan
21 5. Simpulan
Perancangan dan implementasi sistem informasi pendukung kelayakan kredit dengan metode AHP (Analytical Hierarcy Process) pada KSP Artha Prima Unit Tengaran diyatakan dapat membantu operasional kerja manajer dalam menganalisa kelayakan kredit calon nasabah pada setiap bulanya. Selain itu juga berfanfaat pada penyediaan pengarsipan data, dimana pihak manajer dapat melihat kembali data-data calon nasabah yang sudah pernah disimpan dan dilakukan analisa kelayakan kredit pada calon nasabah terdahulu dan dalam pengoperasian, penambahan, pengubahan dan penyimpanan data pada aplikasi dapat dilakukan backup data bila mana terjadi kesalahan data dan kerusakan pada aplikasi Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP.
6. Daftar Pustaka
[1] Azwani, Farabi,2010. Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Mengunakan Metode
Analitical Herarcy Process (AHP). Universitas Sumatera Utara
[2] Indra kurniawan,Stevanus,2010. Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan
Pemberian Kredit. Fakultas Teknologi dan Informasi
Irwanto, Djon. 2006. Perancangan Object Oriented software Dengan UML. Yogyakarta : Andi Offset.
[3] Kristanto, Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta : Grava Media.
[4] Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi SPK. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
[5] Saaty,Thomas L,2005.Theory and Applications of the Analytic Network Process: Decision Making with Benefits, Opportunities, Costs, and Risks ,352 pp , RWS Publications
[6] Suyatno,Thomas,1998.Dasar-dasarPengkreditan.Jakarta:PT.Gramedia
Jakarta
[7] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta :
Andi Offset.
[8] Teguh Wahyono. 2004. Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis Desaign, DanImplementasi). Yogyakarta: Graha Ilmu.
[9] Irwanto, Djon. 2006. Perancangan Object Oriented software Dengan UML. Yogyakarta : Andi Offset