• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMBELAJARAN PENELITIAN DAN PELATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MODEL PEMBELAJARAN PENELITIAN DAN PELATI"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PEMBELAJARAN PENELITIAN DAN PELATIHAN ILMIAH

Alfin Zaelani (1500185)

Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Alfinzaelani@gmail.com

Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistematis yang digunakan untuk melakukan penelitian (Jalaludin Rahmat, 2007:15)

Model Pembelajaran Penelitian Ilmiah

Model pembelajaran penelitian ilmiah dimaksudkan agar siswa belajar bagaimana ilmu pengetahuan/sains diciptakan dalam bentuk penemuan-penemuan (Bruce Joyce, Marsha Weil dan Calhoun, 1976:185).

Esensi model ini adalah melibatkan siswa dalam masalah yang sebenarnya dalam penyelidikan dengan mengkonfrontir mereka dalam area investigasi, membantu mereka mengidentifikasi masalah konseptual dan metodologis dalam area investigasi, dan meminta mereka mendesain cara mengatasi masalah tersebut. Jadi, siswa melihat pengetahuan dalam pembuatan dan diinisiasikan ke dalam komunitas pembelajar. Pada waktu yang sama, mereka mendapatkan respek pengetahuan yang lebih baik dan mungkin akan belajar baik limitasi pengetahuan terbaru dan ketergantungannya. (Schaubel, Klopfer, dan Raghaven, 1991).

Model pembelajaran penelitian ilmiah ini memiliki struktur pembelajaran, yaitu: tahap pertama, menyajikan suatu bidang penelitian pada siswa; kedua, siswa mendesain masalah; ketiga, siswa mengidentifikasi masalah dalam penelitian; keempat, siswa memperkirakan cara untuk memperjelas kesulitan dalam penelitian. Sistem sosial yang terdapat dalam model ini pun memiliki susunan dan kerangka kerja yang cukup mudah, dan mendorong mekarnya iklim intelektual dalam kelas (Bruce Joyce, Marsha Weil dan Calhoun, 1976:199).

Model Latihan Penelitian

Model latihan penelitian (research training model) sebenarnya telah dikembangkan untuk mengajarkan siswa tentang proses dalam meneliti dan menjelaskan fenomena asing. Model ini dirancang untuk membawa siswa secara langsung dalam proses ilmiah melalui latihan-latihan yang dapat memadatkan proses ilmiah tersebut ke dalam periode waktu yang singkat (Bruce Joyce, Marsha Weil dan Calhoun, 1976:202).

Struktur yang terdapat dalam model latihan penelitian terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

1) Tahap pertama, berhadapan dengan masalah; menjelaskan prosedur-prosedur penelitian; mengadirkan kejadian yang aneh.

2) Tahap kedua, mengumpulkan data-verifikasi; verifikasi sifat objek dan situasi; verifikasi terjadinya situasi permasalahan.

(2)

4) Tahap keempat, mengolah, merumuskan penjelasan; merumuskan aturan-aturan atau penjelasan

5) Tahap kelima, menganalisis proses penelitian; menganalisis strategi penelitian dan mengembangkan strategi yang lebih efektif (Bruce Joyce, Marsha Weil dan Calhoun, 1976:215)

Model latihan penelitian dalam sistem sosial dapat dirancang dengan baik, guru yang mengontrol interaksi dan meresapkan prosedur-prosedur penelitian. Meski demikian, standar penelitian adalah kerjasam, kebebasan intelektuan dan keseimbangan. Begitu pun dengan interaksi antar siswa harus dioptimalkan. Lingkungan intelektual terbuka untuk semua gagasan yang relevan, guru dan siswa seharusnya berpartisipasi secara sejajar karena gagasan bisa saling terhubung satu sama lain.

Seperangkat materi yang dapat mengonfrontasi persoalan merupakan sistem pendukung dalam model latihan penelitian. Sistem pendukung lainnya adalah seorang guru yang memahami proses intelektual dan strategi penelitian, serta materi yang mengandung beberapa masalah tertentu yang unik.

Langkah-langkah Penelitian Ilmiah Langkah-langkah penelitian ilmiah secara:

1) Memilih Masalah; memerlukan kepekaan

2) Studi Pendahuluan; studi eksploratoris, mencari informasi;

3) Merumuskan Masalah; jelas, dari mana harus mulai, ke mana harus pergi dan dengan apa

4) Merumuskan anggapan dasar; sebagai tempat berpijak, (hipotesis);

5) Memilih pendekatan; metode atau cara penelitian, jenis/ tipe penelitian: sangat menentukan variabel apa, objeknya apa, subjeknya apa, sumber datanya di mana; 6) Menentukan variabel dan Sumber data; Apa yang akan diteliti? Data diperoleh dari

mana?

7) Menentukan dan menyusun instrumen; apa jenis data, dari mana diperoleh? Observasi, interview, kuesioner?

8) Mengumpulkan data; dari mana, dengan cara apa?

9) Analisis data; memerlukan ketekunan dan pengertian terhadap data. Apa jenis data akan menentukan teknis analisisnya

10) Menarik kesimpulan; memerlukan kejujuran, apakah hipotesis terbukti? 11) Menyusun laporan; memerlukan penguasaan bahasa yang baik dan benar.

Daftar Pustaka :

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat menunjukkan bahwa air rendaman jerami berpengaruh terhadap jumlah telur nyamuk Aedes sp yang terperangkap pada ovitrap, ini disebabkan karena jerami

Ia juga boleh ditakrifkan sebagai satu sistem politik yang memberi peluang kepada rakyat membentuk dan mengawal pemerintahan negara (Hairol Anuar 2012). Dalam hal

Adalah sebuah fakta bahwa jumlah perempuan di dunia ini lebih banyak dari

(BOS) based on instruction and technical in aspects of application, distribution, and stakeholders engagement in planning, forming, and reporting of BOS in SMA Negeri 37

Kelompok Kerja Jasa Konsultansi Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Lamandau mengumumkan pemenang seleksi sederhana untuk Pekerjaan Pengawasan Rehabilitasi /

Saudara dianjurkan untuk membawa Berkas Dokumen Asli yang berkenaan dengan data isian sebagaimana yang telah saudara sampaikan pada Dokumen Penawaran Admnistrasi,

Menurut Syed Ahmad Hussein (1996) terdapat beberapa rumusan dan hipotisis utama yang timbul dari kajian-kajian ini yang dijadikan panduan am kepada mereka yang berminat untuk

Setiap blok penyimpanan di gudang ini hanya menampung satu jenis produk dan satu tanggal kadaluarsa, sehingga penempatan barang harus di blok yang kosong dan tidak