• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI SISTEM MANAJEMEN MUTU BERBASIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EVALUASI SISTEM MANAJEMEN MUTU BERBASIS"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

1

EVALUASI SISTEM MANAJEMEN MUTU BERBASIS

ISO 9001:2008

(Studi Pada SMK Negeri 2 Salatiga Periode Tahun 2010

-2012)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan

Untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan

Oleh :

Al. Yudiantoko

NPM : 942011007

PROGRAM PASCA SARJANA

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

(2)

2

Evaluasi Sistem Manajemen Mutu berbasis ISO 9001:2008 (Studi Pada SMK Negeri 2 Salatiga Periode Tahun 2010 -2012)

Al. Yudiantoko NPM : 942011007

Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Email: alexandreyd@yahoo.com

Abstract

The purpose of this research is to evaluate the implementation of ISO 9001: 2008 Based Quality Management System on Salatiga Public Vocational School 2 (SMK N 2 Salatiga) based on 8 Quality Mana-gement System Standard Principles, using CIPP model evaluative, descriptive research Method (Context, Input, Process, and Product).The technique of collecting data is using interviews, observation and docu-mentation. The Respondents are twelve (12) person, from the top, middle and low ma nagements, teachers, students, and the members of the school committee of Salatiga Public Vocational School 2 (SMK N 2 Salatiga) by using in-depht interviews. The data analysis technique is using Trianggulation method. The result of this research shows that the aspects of planning and implementation have already been documented, meanwhile the aspects that have not been fulfilled are, 1) the aspect of quality policy, quality management system documents (PM), (POS), and (IK) and other documents which are conformed with current situation, 2) to rearranging the vision, mission and objectives school, the evaluation of input aspects 1) focusing on customers by a) continuing (heirship) the tradition of discipline values b) providing space for female students with relevan activities, c) leaving the “share” opinions pattern in making decision, 2) Being involved in management system planning in purpose of being committed in controlling the system, 3) Avoiding double job, and being consistent on the organi-zations mechanism, 4) Being consistent in running the profarms of continous improvement of school Industrial Culture in the form of 5S, 5) Improving the skill of human resources 6) Fixing continuously the school rules, 7) Reviewing the effectiveness of unrelevant counceling (BP/BK) performances, 8) Evaluating the implementation of the dual system on industry which is not relevant enough, 9) improving the service quality to the student Parents, industries and school partners, 10) Reviewing the programs that give less benefits to school/ institution. The fuction of process Evaluation are 1) Improving the school residents understanding to ward the clausees of ISO Quality Management System (QMS), 2) setting united step ( commitment ) and school objectives 3) Mapping, the graduates who works, continuing education, interpreneur-ship and idle as an ingredient of planning program next years.Evaluate product management school 1) fullfiled this aspect of customer satisfaction, with minimize mistrust inconsistent communicating and implementation of the system of management Quality 9001: 2008, 2 ) perform continuous improvement Quality Management System 9001: 2008.

Keywords: Evaluation, a Quality Management System, ISO 9001: 2008

Abstrak

(3)

3

sistem manajemen mutu, menggunakan metode penelitian deskriptif evaluatif model CIPP (Context, Input, Process, dan Product). Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Subyek penelitian berjumlah duabelas orang, dari unsur Top, Middle dan Low manajemen, guru, siswa-siswi, serta komite sekolah SMK Negeri 2 Salatiga, menggunakan wawancara yang mendalam. Teknik analisa data menggunakan metode Trianggulasi. Hasil penelitian menunjukkan Evaluasi Context aspek perencanaan, pelaksanaan, telah terdokumentasi sedangkan aspek yang belum terpenuhi, yaitu 1) Aspek Kebijakan Mutu, dokumen-dokumen sistem manajemen Mutu (PM), (POS), dan (IK) dan Dokumen lainnya disesuaikan (conformity) dengan situasi terkini, 2) Menyusun kembali Visi, Misi dan Tujuan Sekolah, Evaluasi Input aspek 1) Fokus pada pelanggan dengan a) melanjutkan tradisi pewarisan nilai-nilai disiplin b) memberikan ruang peserta didik perempuan dengan kegiatan yang relevan, c) meninggalkan pola “share” pendapat dalam pengambilan keputusan, 2) Terlibat dalam perencanaan sistem manajemen sehingga komit dalam mengontrol sistem, 3) Menghindarkan tugas rangkap jabatan, dan konsisten pada tupoksi organisasi, 4) Konsisten menjalankan program peningkatan berkelanjutan budaya industri disekolah dalam wujud 5S, 5) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, 6) Memperbaiki terus menerus tata tertib sekolah 7) Meninjau kembali efektifitas kinerja BP/BK yang kurang relevan, 8) Mengevaluasi pelaksanaan dual system pada industri yang kurang optimal, 9) Meningkatkan kualitas layanan pada orang tua, industri dan mitra sekolah, 10) Meninjau kembali program yang kurang memberikan benefit kepada lembaga.Evaluasi Process perlunya 1) Meningkatkan pemahaman warga sekolah terhadap Klausul SMM ISO, 2) Menetapkan kesatuan langkah dan tujuan lembaga 3)Melakukan pemetaan, keterserapan lulusan-Evaluasi Product perlunya manajemen sekolah 1) Memenuhi aspek kepuasan pelanggan, dengan pengkomunikasian pada sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang konsisten, 2) Melakukan perbaikan terus menerus sistem Manajemen mutu ISO 9001:2008.

Kata kunci : Evaluasi, Sistem Manajemen Mutu, ISO 9001:2008

1. Pendahuluan

Persaingan global memberikan pengaruh besar terhadap sekolah kejuruan

dalam mempersiapkan persaingan tenaga kerja. Persaingan tenaga kerja yang

sangat ketat, menambah beban dan tantangan bagi manajemen SMK.

Sebuah organisasi seharusnya dapat menunjukkan kemampuannya dalam

memenuhi tuntutan pasar, memenangkan persaingan, mengelola dan meningkatkan

(4)

4

mutu mutu merupakan hal yang paling diandalkan oleh sebuah organisasi untuk tetap

memberikan yang terbaik bagi pelanggannya. (Gasperz, 2002).

Penerapan ISO didukung juga oleh kebijakan yang telah dicanangkan oleh

Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan,

termasuk Direktorat Pembinaan SMK, menjadikan SMK Negeri 2 Salatiga

berusaha menerapkan dalam manajemen sekolah sejak dikeluarkannya sertifikat

pada bulan april tahun 2007. Auditor telah merekomendasikan kepada PT. TUV

Internasional Indonesia untuk mengeluarkan Sertifikat ISO 9001: 2008 kepada

SMK Negeri 2 Salatiga dengan Nomor Sertifikat 0100075168, per tanggal 12

Mei 2012. Dengan dikeluarkannya sertifikat tersebut, diharapkan mendorong

peningkatan kinerja dalam memberikan pelayanan terhadap stake-holdernya.

Akan tetapi pengingkatan kinerja belum dapat diketahui hasilnya pada

klausul-klausul mana yang terdapat peningkatan dan pada klausul mana yang

tidak terdapat peningkatan, karena belum pernah benar-benar dilakukan evaluasi

pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.Oleh karena itu perlu

dilakukan penelitian.

Pentingnya Evaluasi dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai

Sistem Manajemen ISO 9001:2008 yang berkualitas tidak terbatas hanya pada

administrasi belaka dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001:2008, akan tetapi

lebih kepada penerapannya pada organisasi, dikarenakan setiap 1 tahun sekali

diadakan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM), untuk meninjau kembali

klausul-klausul yang sudah tidak sesuai dengan kondisi manajemen SMK Negeri 2

(5)

5

Sertifikat Sistem Manajemen Mutu setiap 3 tahun sekali.

Hasil Penelitian Terdahulu yang relevan dengan permasalahan penelitian,

sebagai berikut :

(1) Mara (2008) meneliti penerapan sistem manajemen, mengubah budaya

lama memerlukan perubahan bertahap dan menyeluruh, menuntut keterlibatan

seluruh anggota organisasi. prinsip ‘continous improvement’ menjadi pegangan.

Penelitian ini dikategorikan penelitian deskriptif kualitatif.

(2) Aryani (2012), meneliti pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 di SMK Negeri 2 Salatiga, dalam pelaksanaannya keterbatasan

sumber daya manusia ketidak pedulian terhadap sistem manajemen,

inkonsisten, kurangnya sarana menjadi hambatan. Penelitian ini dikategorikan

penelitian deskriptif kualitatif.

Penelitian ini perlu dilakukan dan berbeda dengan penelitian sebelumnya

dikarenakan perubahan-perubahan SMM ISO versi 9001:2000 ke SMM ISO versi

9001:2008, yang relatif berbeda dan lebih menekankan pada 8 (delapan) prinsip

manajemen mutu Edmund (2007), dan di evaluasi menggunakan model CIPP

(Context-Input-Process-Product). Model ini memandang program yang dievaluasi

sebagai sebuah sistem, dimana keempat unsur tersebut (konteks, input, proses, dan

produk) merupakan suatu rangkaian yang utuh. Evaluasi dengan menggunakan

model CIPP Stufflebeam membantu dalam proses pengambilan keputusan yang

(6)

6

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti bermaksud untuk melakukan

penelitian tentang bagaimanakah Evaluasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 di SMK Negeri 2 Salatiga dalam memenuhi costumer satisfaction.

Rumusan Masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1 Bagaimanakah hasil Evaluasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

pada SMK Negeri 2 Salatiga dari aspek Konteks?

2 Bagaimanakah hasil Evaluasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada

SMK Negeri 2 Salatiga dari aspek Input ?

3 Bagaimanakah hasil Evaluasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada

SMK Negeri 2 Salatiga dari aspek Proses?

4 Bagaimanakah hasil Evaluasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada

SMK Negeri 2 Salatiga dari aspek Produk?

Adapun Tujuan Penelitian yang ingin dicapai adalah :

1 Menganalisis Aspek Konteks Evaluasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 di SMK Negeri 2 Salatiga.

2 Menganalisis Aspek Input Evaluasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di

SMK Negeri 2 Salatiga.

3 Menganalisis Aspek Proses Evaluasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 di SMK Negeri 2 Salatiga.

4 Menganalisis Aspek Produk Evaluasi Sistem Manajemen Mutu ISO

(7)

7

2. Tinjauan Pustaka

Bagian ini akan memberikan gambaran ikhtisar berbagai pendapat yang

berkaitan dengan evaluasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

Menurut Usman, (2006:458), mutu adalah suatu kondisi dinamik yang

berhubungan dengan produk, tenaga kerja, proses, dan tugas serta lingkungan

yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Dengan perubahan mutu

tersebut, diperlu-kan peningkatan atau perubahan ketrampilan tenaga kerja, proses

produksi, dan tugas, serta perubahan lingkungan agar produk dapat memenuhi dan

melebihi harapan konsumen.

Hal senada dikemukakan oleh Sallis (2012:56), Mutu didefinisikan

sebagai suatu yang memuaskan dan melampaui keinginan dan kebutuhan

pelanggan.

Dari berbagai pendapat di atas mutu dapat diartikan kondisi perubahan

suatu produk, dan lingkungan yang melampaui keinginan dan kebutuhan

pelanggan.

Manajemen Mutu

Menurut Usman (2006:458), manajemen mutu adalah budaya organisasi

yang ditentukan dan didukung oleh pen-capaian kepuasan pelanggan secara

terus menerus melalui sistem terintegrasi yang terdiri dari bermacam alat, teknik,

dan pelatihan-pelatihan. Tindakan perbaikan terus-menerus dalam proses

organisasi diharapkan akan menghasilkan produk dan pelayanan yang bermutu

(8)

8

Manfaat Penerapan Standar SMM ISO 9001:2008

Menurut Gasperz (2009:69), manfaat yang diperoleh sebuah organisasi

setelah mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001, adalah sebagai

berikut : 1. Meningkatkan kepuasan dan kepercayaan Pelanggan, 2. Meningkatkan

image kualitas perusahaan serta daya saing dalam memasuki era global.3.

Meningkatkan kualitas dan produktifitas mela-lui kerjasama, solusi masalah dan

komunikasi yang baik, serta sistem pengendalian kualitas yang konsisten.4.

Meningkatkan kesadaran kualitas dalam perusahaan.5. Memberikan pelatihan

secara sistematik ke-pada seluruh staf perusahaan melalui prosedur-prosedur dan

instruksi-instruksi kerja yang terdefinisi dengan baik.

Djatmiko dan Jumaedi (2011:7-9),berpendapat bahwa ISO 9001:2008

memiliki beberapa prinsip dan kunci sukses agar penerapan sistem manajemen

mutu berjalan efektif. Ke delapan (8) prinsip tersebut adalah (1) berfokus pada

pelanggan (customer focus) (2) Kepemimpinan ( leadership ); Pemimpin

berfungsi sebagai leader dalam mengawal implementasi sistem bahwa semua

gerak organisasi selalu terkontrol dalam satu komando dengan komitmen yang

sama dan gerak yang sinergi pada setiap elemen organisasi. harus bisa

menciptakan dan memelihara lingkungan internal dimana karyawan dapat

terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan organisasi (3) Keterlibatan

Karyawan/ semua orang dalam organisasi (4) pendekatan proses; pendekatan

dipetakan melalui business process sehingga pemborosan karena proses yang

tidak perlu bisa dihindari atau sebaliknya. Bila ada proses yang tidak terlaksana

(9)

9

berdampak pada hilangnya kepercayaan pelanggan (5) Pendekatan sistem pada

manajemen; pendekatan pengelolaan (manajemen) proses bukan sekedar

menghilangkan masalah yang terjadi, karena itu konsep continual improvement

sangat ditekankan.Pola pengelolaannya bertujuan memperbaiki cara dalam

menghilangkan akar (penyebab) masalah dan melakukan perbaikan untuk

menghilangkan potensi masalah (6) Peningkatan berkesinambungan; merupakan

roh implementasi ISO 9001 : 2008, (7) Pendekatan faktual untuk pengambilan

keputusan;setiap pengambilan keputusan selalu didasarkan pada fakta dan data.

Tidak ada data (bukti implementasi) saman dengan tidak dilaksana-kannya sistem

ISO 9001:2008. (8) Hubungan pelanggan yang bermanfaat bagi kedua pihak;

kerjasama yang saling menguntungkan dengan pengguna lulusan.

Di bawah ini digambarkan siklus penerapan implemetasi SMM ISO

9001:2008 dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini :

Sumber Data : Jatmiko dan Heri Jumaedi, (2011:11)

Siklus Peningkatan berkelanjutan Sistem Manajemen Mutu bermuara pada

(10)

10

manajemen, sumber daya, realisasi, dan pengukuran, analisis peningkatan,

sedangkan outputnya bermuara pada kebutuhan pelanggan.

Penerapan Prinsip-prinsip Manajemen Mutu.

Menurut Rivai dan Murni (2009:495-496), kontribusi dari manajemen

mutu diterapkan dalam delapan prinsip manajemen mutu pendidikan dan juga

dipergunakan untuk memimpin organisasi ke arah perbaikan kinerja pada

sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.

Delapan (8) prinsip manajemen mutu tersebut adalah : (1) Komitmen

Manajemen, (2) Fokus Pada Pelanggan, (3) Komitmen terhadap Tim Kerja

atau Keterlibatan Personil, (4) Pendekatan Proses (5) Pendekatan Sistem

Manajemen, (6) Komitmen terhadap peningkatan dan pe-nyempurnaan

berkelanjutan, (7) Pendekatan fak-tual pada pengambilan Keputusan, (8)

Hubungan dengan Pemasok yang saling menguntungkan.

Kepemimpinan pendidikan mutu, menurut Rivai dan Murni (2009:296),

harus memiliki karakter yang menunjukkan integritasnya sebagai berikut: a.

memiliki visi dan misi; pimpinan berusaha secara konsisten untuk menggalang

komitmen untuk mewujudkan visi. b. memiliki kompetensi, c. memiliki

integritas; yaitu ketaatan pada nilai-nilai moral dan etika yang diyakini seseorang

dan membentuk perilakunya sebagai manusia yang berharkat dan bermartabat.

Ciri integritas adalah: 1) dapat dipercaya (amanah),2) konsisten 3) komit 4)

bertanggung jawab 5) secara emosional terkendali.

Usman (2009:378) menyatakan bahwa kepemimpinan mutu ialah

(11)

11

pemimpinnya adalah orang-orang yang perfeksionis. Mereka memiliki slogan, “I

do my best. You do your best. We do our best.We are the best.” Peran utama

kepemimpinan mutu adalah mengembangkan budaya mutu melalui Quality Circle

(QC), Quality Assurance (QA), dan Quality Improvement (QI).

Murni dan Rivai (2009:618), mengatakan kepemimpinan juga harus

dipertimbangkan dari segi input dan output. Input adalah sumber daya yang

meliputi sumber daya manusia (pemimpin, pendidik, karyawan) dan selebihnya

(fasilitas peralatan, perlengkapan, uang, bahan). Input pendidikan tersebut

memiliki : (1) kebijakan, tujuan, dan sasaran mutu yang jelas (2) sumber daya

tersedia dan siap (3) staf yang kompeten dan berdedikasi tinggi (4) memiliki

harapan prestasi yang tinggi (5) berfokus untuk pemuasan pelanggan guna

menghasilkan output pembelajaran/pendidikan yang bermutu (6) manajemen

yang memadai untuk menjalankan roda organisasi.

Sedangkan ouput yang diharapkan adalah prestasi yang dihasilkan oleh

proses pembelajaran dan manajemen di institusi tersebut.

Ini berarti kepemimpinan memiliki unsur-unsur kebijakan, tujuan, sasaran

mutu yang jelas, kesiapan sumber daya, personil yang kompeten dan berdedikasi,

memiliki harapan tinggi, manajemen yang handal, yang fokus pada kepuasan

pelanggan.

Berbicara tentang mutu, terdapat unsur-unsur yang terkait, yaitu produk

dan jasa, penghasil produk/jasa, pelanggan, kebutuhan dan harapan, produk/jasa

yang bermutu dan kepuasan. Selain itu ciri-ciri mutu, sebagai bentuk pelayanan

(12)

12

pelayanan, (2) akurasi pelayanan, (3) kesopanan dan keramahan (unsur

menyenangkan pelanggan), (4) ber-tanggungjawab atas segala keluhan

pelanggan, (5) kelengkapan pelayanan, (6) kemudahan mendapatkan

pela-yanan,(7) variasi layanan, (8) pelayanan pribadi, (9) kenyamanan, (10)

ketersediaan atribut pendukung.

Selanjutnya mutu jasa, menurut Slamet (1999:23) me-ngandung

unsur-unsur: (1) keterpercayaan (reliability), (2) keterjaminan (assurance), (3)

penampilan (tangible), (4) perhatian (empathy) dan (5) ketanggapan

(responsiveness).

Komitmen terhadap Tim Kerja atau Keterlibatan Personel harus mampu

mengidentifikasi dan mengendalikan faktor manusia dan area kerja untuk

mencapai kesesuaian dalam menentukan tujuan, mengukur dan menunjukkan

kemajuan serta prestasi melalui penggunaan daur PDCA (plan, do, check, action).

Menurut Murni dan Vithzal Rivai (2009:624-625) input pendidikan tersebut

harus memiliki : (1) kebijakan, tujuan, dan sasaran mutu yang jelas (2) sumber

daya tersedia dan siap (3) staf yang kompeten dan berdedikasi tinggi (4) Memiliki

harapan prestasi yang tinggi (5) berfokus untuk pemuasan pelanggan guna

menghasilkan output pendidikan yang bermutu (6) Manajemen yang memadai

untuk menjalankan roda organisasi.Output yang diharapkan adalah prestasi yang

dihasilkan oleh proses pem-belajaran dan manajemen di Lembaga tersebut.

3. Metode Penelitian

Metodologi penelitian merupakan konsep teoritis yang membahas mengenai

(13)

13

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi. bertujuan untuk

mengevaluasi Sistem Manajemen Mutu dipahami dan dilaksanakan oleh warga

SMK Negeri 2 Salatiga, dan memfokuskan pada kasus yang terjadi pada suatu

obyek penelitian, baik pada organisasi (kolektif) maupun pada individunya,

secara terintegrasi untuk pengambilan data penelitian.

Mendasarkan pada tujuan tersebut, metode penelitian ini adalah

evaluatif yang dikembangkan oleh Stufflebeam dengan menggunakan pendekatan

CIPP (Context, Input, Process, Product). Evaluasi difokuskan pada evaluasi

konteks (Context Evaluation), evaluasi input (Input Evaluation), evaluasi proses

(Process Evaluation), dan evaluasi produk (Product Evaluation).

Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah Kepala Sekolah

(Top Management), Guru, Karyawan SMK Negeri 2 Salatiga yang menduduki

jabatan struktural sebagai Quality Management Re-presentatif (terdiri dari QMR

dan anggotanya), Koor-dinator Tata Usaha, Wakil Kepala Sekolah (terdiri dari

WKS1, WKS2, WKS3, WKS4, WMM), Program Keahlian, Komite Sekolah dan

Siswa/siswi SMK Negeri 2 Salatiga.

Prosedur Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah Observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Metode-metode yang digunakan dalam penelitian

(14)

14

Tabel 1 Metode dan Teknik Pengumpulan data

Komponen Evaluasi

Indikator Sumber Data Instrumen yang digunakan Context Kesesuaian terjemahan

SMM ISO 9001:2008

Input -keterlibatan Personil -kepemimpinan

Product -Focus pada pelanggan -Peningkatan

Sumber data : Primer 2012, diolah

Teknik Analisis Data

Pengertian analisis data kualitatif adalah proses penyederhanaan data

dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan, dapat dibangun

dengan menggunakan kata-kata dari hasil pengumpulan data yang dibutuhkan

untuk dideskripsikan dan dirang-kum dengan melihat hubungan antara berbagai

tema yang diidentifikasi.

Terdapat 9 (sembilan) metode yang dapat digunakan secara parsial dalam

analisis data, artinya pada tiap langkah dapat menggunakan satu atau lebih analisis

dan disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu :

a. Analisis Parsial

Dengan Trianggulasi

Trianggulasi mencocokkan (cross check) antara hasil wawancara atau observasi

(15)

15 dengan bukti dokumen, pendapat

orang lain, atau kajian kepustakaan. Gunakan pertanyaan penelitian atau tujuan masalah yang perlu di trianggulasi,

crosscheck dengan hal yang relevan

Misi dan sasaran Mutu organisasi

b. Analisis Data Lanjut

Analisis data lanjut meliputi : 1) Drawing; yaitu peng-gambaran data secara

ringkas, 2) Conclusion; kesimpulan yang merupakan jawaban atas pertanyaan

penelitian.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada Bagian ini peneliti akan memapaparkan hasil penelitian yang

dilakukan di SMK Negeri 2 Salatiga, melalui proses observasi, wawancara dan

studi dokumentasi. Dalam penelitian ini dilakukan analisis untuk menjawab tujuan

penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana Aspek Konteks, Input, Proses

dan Produk Evaluasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-:2008 di SMK Negeri 2

Salatiga.

Deskripsi Objek Penelitian

SMK Negeri 2 Salatiga berdiri sejak tahun 2000. Sekolah telah mengalami

perkembangan yang pesat dan luar biasa baik dari sisi kelembagaan maupun

prestasi siswa. Sarana pendidikan juga telah relatif memadai karena SMKN 2

Salatiga termasuk salah satu pelaksana program Sekolah Model SBI ADB Invest.

Sebagai tindak lanjut Program RSBI yang telah digugurkan oleh Keputusan MK,

maka sekolah tetap mengarah pada pelayanan pendidikan yang Bermutu. SMK

(16)

16

berorientasi kepada Dunia Industri.

Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008

SMK Negeri 2 Salatiga memperoleh sertifikat SMM ISO 9001:2000 pada

tahun 2007 dari PT TUV Rhein-land Indonesia. Perolehan sertifikat SMM ISO

tersebut menjadikan SMK Negeri 2 Salatiga sebagai yang pertama menerapkan

SMM ISO 9001 di kota Salatiga.

Pada tahun 2010 SMK Negeri 2 Salatiga memperbaharui Sistem

Manajemen ISO dengan versi baru yaitu SMM ISO 9001:2008, dan pada tanggal

4 mei 2012 melaksanakan audit eksternal. Sehingga sertifikat TUV Rheinland

Cert no 01 100 075168 dapat dilanjut-kan penggunaannya pada Sistem

Manajemen Sekolah.SMK Negeri 2 Salatiga dapat membagi pengalaman

implementasi SMM ISO kepada sekolah lain di Jawa Tengah.Pada Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008, terdapat delapan prinsip manajemen mutu

yang berintegrasi pada klausul-klausul ISO itu sendiri (Suardi, 2004)

Analisis Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang telah diperoleh melalui Studi Dokumentasi,

Observasi dan Wawancara kemudi-an dianalisis dengan mempergunakan Metode

Context, Input, Process dan Product (CIPP). Dengan menggunakan metode

tersebut diatas, hasil analisis dijadikan dasar untuk menganalisis aspek context,

aspek input, aspek Process dan aspek product Evaluasi Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2008 di SMK Negeri 2 Salatiga.

Dalam Evaluasi Sistem Manajemen Mutu berbasis ISO 9001:2008 di SMK Negeri

(17)

17

Management Service (QMS) atau Wakil Manajemen Mutu (WMM)

bersama-sama membuat rumusan stra-tegi pemikiran sistem manajemen dibantu oleh staff

QMS.Kerangka pikir Evaluasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, dapat

dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2 Langkah-langkah penelitian

Modifikasi dari Evaluasi Model Stufflebeam (CIPP) Stufflebeam dan Shinkfield, (1984:167)

(18)

18

Adapun evaluasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 SMK Negeri 2

Salatiga, dapat diuraikan dalam tabel berikut :

Tabel 3

Evaluasi Sistem Manajemen ISO 9001:2008

di SMK N 2 Salatiga

No Aspek Evaluasi Evaluasi

Context Pemenuhan Delapan Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008

1 a.Kebijakan Mutu Sistem

3 a. Memenuhi Per-syaratan

Pelanggan

b. Menetapkan Kesatuan Tujuan dan Arah Lembaga c. Orang-orang Inti Lembaga d. Sumber Daya sebagai

(19)

19

Keterangan : √ = sudah dilaksanakan sesuai standar

X = belum dilaksanakan sesuai standar

Sumber : Data Primer, 2013, diolah

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan Evaluasi Sistem Manajemen ISO

9001:2008 di SMK Negeri 2 Salatiga belum sepenuhnya dapat memenuhi

Aspek-aspek delapan prinsip standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.

Untuk memperoleh hasil analisis Evaluasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008, pada tabel 1 di-sajikan pelibatan personal pada evaluasi Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Negeri 2 Salatiga.

Berikut dipaparkan Evaluasi Aspek Konteks, Input, Proses dan Produk dalam

bentuk Tabel.

Tabel 4

Analisis Aspek Konteks, Input, proses dan Produk

Evaluasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Negeri 2 Salatiga.

Analisis Evaluasi Keterangan

1. Evaluasi Konteks

1.1 Kebijakan Mutu

1.2 Visi

1.3 Misi

1.4 Sasaran Mutu

1.1 Meninjau kembali dokumen Pedoman Mutu (PM),Pedoman Operasional Standar(POS) dan Instruksi Kerja(IK), karena masih adanya tugas rangkap jabatan.

1.2 Menyusun kembali visi Sekolah, sesuai dengan situasi terkini.

1.3 Menyusun kembali Misi Sekolah, sesuai dengan situasi terkini

1.4 Merumuskan kembali dokumen Pedoman Mutu, sesuai dengan situasi terkini

2. Evalusi Input

2.1 Fokus Pada Pelanggan.

2.2 Kepemimpinan

2.1.1 Menfokuskan pada tradisi disiplin yang di-wariskan.

2.1.2 Memberikan ruang aspirasi kegiatan yang relevan bagi peserta didik putri. 2.1.3 Mengakhiri dan mengubah cara

pengambilan keputusan yang kurang efektif.

(20)

20 2.3 Keterlibatan Personil

2.4 Pendekatan Proses Pengelolaan 2.5 Peningkatan Berkesinambungan

2.6 Keputusan Berda-sarkan fakta

2.7 Kepuasan Pelanggan

2.8 Hubungan saling menguntungkan dengan Mitra Kerja/Pemasok

mengevaluasi SMM ISO 9001:2008 2.3 Menghindari tugas rangkap jabatan

dalam organisasi agar konsisten pada tugas.

2.4 Menjalankan organisasi sesuai tupoksi 2.5.1 Tetap komitmen menjalankan program

pe-ningkatan berkesinambungan dalam pe-nerpan budaya Industri di Sekolah berwujud 5 S

2.5.2 Mengevaluasi keterbatasan kemam-puan SDM

2.6.1 Pengambilan keputusan diutamakan berdasarkan skala prioritas bermuara pada kepuasan pelanggan.

2.6.2 mengaudit kembali tata tertib sekolah yang ambigu.

2.7.1 Mengaudit kembali kinerja BP/BK 2.7.2 Mengaudit pelak-sanaan Dual System

yang belum optimal

2.8.1 Mengaudit pelayanan kinerja BKK (Rekruit-men/JobFair) 3.5 Mengidentifikasi, Memahami,

Mengelola, sistem proses, sumbangan yang efektif-efisien

3.6 Perbaikan Berkesinambungan

3.7 Keputusan Efektif berdasarkan analisis data dan Informasi

3.8 Peningkatan Kemampuan dan Nilai Pemasok

3.1 Mengevaluasi pemahaman warga sekolah terhadap sisem manajemen mutu

3.2 Mengevaluasi Komitmen Konsep Manajemen mutu dan Dokumen Mutu 3.3 Pemetaan tingkat kesadaran warga sekolah terhadap sistem manajemen mutu

3.5 Mengevaluasi pelaksanaan SMM pada RTM.

3.6 Mengaudit tata tertib Sistem Point yang kurang efektif penerapannya dan berdampak merugikan semua pihak 3.7 terlibat memantau pengelolaan sistem

melalui rapat yang efektif.

3.8.1 melakukan pemetaan keterserapan Tamatan yang bekerja, melanjutkan studi, berwira-swasta, menganggur

4.2.1 Melakukan peningkatan kemampuan sumber daya

4.2.2 Melakukan pemenuhan delapan prinsip standar sistem manajemen mutu pada pengkomunikasian pelaksanaan SMM

(21)

21

Pembahasan Hasil Penelitian Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-:2008 di

SMK Negeri 2 Salatiga.

Dalam kaitannya dengan Evaluasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 di SMK Negeri 2 Salatiga, dari hasil penelitian menunjukkan bahwa

Kepala Sekolah (Top manajement) belum melibatkan semua unsur warga sekolah.

Memberikan peluang keterlibatan personil yang tinggi dalam mekanisme

organisasi menjadikan partisipasi dan rasa memiliki yang kuat, dengan

memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada untuk mengoptimalkan kinerja

lembaga.

Pembahasan Hasil Penelitian Aspek Konteks Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 di SMK Negeri 2 Salatiga.

Aspek 1) Kebijakan Mutu dilakukan Top Management untuk meninjau

kembali dokumen Pedoman Mutu (PM), Pedoman Operasional Standar (POS) dan

Instruksi Kerja (IK) dalam penelitian ini kelemahannya terungkap dengan masih

adanya tugas rangkap jabatan personil organisasi mengampu lebih dari satu tugas.

Aspek 2) Visi, a) Manajemen sekolah perlu menyusun kembali visi dengan

memperhatikan cakupan data ke dalam visi yang terkini. Aspek 3) Misi, a)

Manajemen sekolah menyusun kembali misi butir 5) dan butir 6) dengan kalimat

yang sesuai dengan kondisi saat ini, b) melakukan evaluasi pembiasaan yang

kurang Pro-aktif peserta didik mencari informasi menggunakan teknologi

informasi, dengan tetap memerlukan bimbingan guru pendamping, c) Melakukan

(22)

22

terpenuhi, dikarenakan faktor pengambilan keputusan d) melakukan evaluasi

sejauhmana upaya pemenuhan kepuasan pelanggan terpenuhi terhadap warga

sekolah, stake holder, 4) Sasaran Mutu, a) Mengevaluasi dan merumuskan ulang

kembali dokumen mutumenyesuaikan si-tuasi terkini.

Pembahasan Hasil Penelitian Aspek Input Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 di SMK Negeri 2 Salatiga.

Aspek 1) Fokus Pada Pelanggan, Manajemen sekolah a) Melakukan

evaluasi sehubungan kurang fokusnya pada tradisi disiplin yang seharusnya

diwariskan kepada setiap peserta didik baru, b) Belum sepenuhnya memberikan

ruang bagi siswi perempuan, dalam bentuk aspirasi maupun kegiatan yang

relevan, c) Cenderung menggalang banyak pendapat, sehingga hasil akhir

keputusan kurang efektif, aspek 2) Kepemimpinan, a) Manajemen sekolah terlibat

dalam penyusunan sistem manajemen, sehingga dapat komit merencanakan,

menjalankan, mengontrol dan mengevaluasi sistem manajemen, aspek 3)

Keterlibatan Personil, a) Dalam pembentukan struktur organisasi, semaksimal

mungkin menghindari tugas rangkap jabatan supaya dapat fokus dan konsisten

pada tugas, pokok dan fungsinya di dalam organisasi, aspek 4) Pendekatan Proses

pengelolaan, a) Menjalankan organisasi sesuai tugas, pokok, dan fungsi sesuai

sistem yang dijalankan, aspek 5) Peningkatan Berkesinambungan, a) Tetap

menjalankan program peningkatan berkelanjutan dalam penerapannya pada

budaya industri, di sekolah berwujud 5S (Jepang) =5R=5S=5P=5K (Indonesia)

(Seiri=Ringkas/Sortir/sisih/Pemilahan/Ketertiban, Seiton=Rapi /Susun /Penataan/

(23)

23

dardisasi/Sosoh/Penjagaan/Kelestarian,Shitsuke=Rajin/Swadisiplin/Suluh/Penya

daran/kedisiplin) dari siswa senior pelaku kepada siswa yunior dan pada

giliran-nya kepada siswa baru, b) Top management mengevaluasi keterbatasan

kemampu-an sumber daya mkemampu-anusia ykemampu-ang merupakkemampu-an kendala peningkatkemampu-an erkesinambungkemampu-an,

aspek 6) Keputusan Berdasarkan Fakta, a) Melakukan evaluasi pengambilan

keputusan hasil “Share” menjadi tidak efektif dan mengalahkan program prioritas

yang direncanakan menjadi pilot program, dimana keputusan yang diambil belum

bermuara kepada kepuasan pelanggan, b) Top Management mengevaluasi tata

tertib sekolah yang belum berdampak memberikan efek jera pada peserta didik

pelanggar tata tertib, dimungkinkan di-audit dan dilakukan perbaikan secara

berkesinam-bungan, aspek 7) Kepuasan Pelanggan, a) Top management

meng-evaluasi dan meninjau kembali kinerja BP/BK bagi kepentingan peserta didik

yang berprestasi, b) Top Management Mengevaluasi pelaksanaan dual system

(Praktek Kerja Industri) yang belum optimal antara kebutuhan industri dan

harapan sekolah, aspek 8) Hubungan saling Menguntungkan dengan Mitra kerja/

Pemasok, a) Komite Sekolah bersama Top Management mengevaluasi kualitas

pelayanan/hubungan dengan orang tua peserta didik, b) Mengevaluasi kinerja unit

Bursa Kerja Khusus (BKK), sehubungan dengan pelayanan informasi program

rekruitmen (job Fair) bagi peserta didik yang membutuhkan layanan, c)

Mengevaluasi program-program yang kurang memberikan benefit kepada

lembaga, sehubungan dengan masih sedikitnya industri yang berkontribusi dalam

kelas berbasis Industri.

(24)

24

9001:2008 di SMK Negeri 2 Salatiga.

Aspek 1) Memenuhi Persyaratan Pelanggan, a) Top Management

melakukan evaluasi telah sejauhmana pemahaman warga sekolah terhadap sistem

mana-jemen mutu, dan teknologi informasi yang mendukung kinerja organisasi ke

seluruh sumber daya manusia warga sekolah, aspek 2) Menetapkan Kesatuan

Tujuan dan Arah Lembaga, a) Mengevaluasi komitmen pelak-sanaan sistem

manajemen mutu lembaga, konsep manajemen mutu, dokumen Pedoman Mutu

(PM), Pedoman Operasional (POS), Instruksi Kerja (IK) dan dokumen tambahan

lainnya, aspek 3) Orang-orang Inti Lembaga dan 4) Sumber Daya sebagai suatu

Proses, a) Top Management, mengevaluasi sejauhmana warga sekolah sudah

paham dan sadar sistem yang berlaku dengan melakukan pemetaan personal yang

belum sadar sistem, aspek 5) Mengidentifikasi, memahami, mengelola, sistem

proses, sumbangan yang efektif dan efisien, a) mengevaluasi pelaksanaan sistem

mana-jemen agar memenuhi harapan yang diinginkan, dalam rapat tinjauan

manajemen, aspek 6) perbaikan berkesinambungan lembaga, a) Top management

meng-evaluasi Instruksi Kerja (IK) tata tertib sekolah dengan sistem point, yang

pada butir-butir tertentu kurang efektif penerapannya, dan berdampak merugikan

se-mua pihak secara terus menerus menyesuaikan kondisi terkini, aspek 7)

Keputusan efektif didasarkan analisis data dan informasi, a) manajemen terlibat

dan me-mantau pengelolaan melalui rapat, untuk mengambil keputusan yang

efektif, aspek 8) Peningkatan kemampuan dan nilai pemasok, a) Top Management

mengevaluasi, melakukan pemetaan, keterserapan lulusan, yang bekerja,

(25)

25

kajian perencanaan program tahun berikutnya.

Pembahasan Hasil Penelitian Aspek Produk Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 di SMK Negeri 2 Salatiga.

Aspek 1) Kepuasan Pelanggan, a) Para wakil kepala sekolah melaporkan

hasil pemenuhan delapan prinsip standar manajemen mutu telah sejauh mana

ber-dampak kepada kepuasan pelanggan, dan melakukan pemetaan secara mendalam

dan sungguh-sungguh, aspek 2) Perbaikan terus menerus, a) Manajemen sekolah

melakukan pemenuhan delapan prinsip standar manajemen mutu dan

mengevaluasi terus menerus keterbatasan kemampuan sumber daya pelaksana

manajemen, b) Manajemen sekolah melaku-kan pemenuhan delapan prinsip

standar manajemen mutu dan mengevaluasi terus menerus ketidak-konsistenan

dalam pengkomunikasian dan pelaksana-an sistem manajemen mutu ISO

9001:2008, c) Manajemen sekolah melakukan pemenuhan delapan prinsip standar

manajemen mutu dan melakukan perbaikan terus menerus pelaksanaan sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008.

Dari hasil penelitian di atas pada aspek konteks, aspek Input, aspek Proses

dan aspek produk nampak bahwa peserta didik sangat kurang berperan dalam

pada sistem manajemen, dan lebih banyak bertindak sebagai pelanggan, sementara

aspek kepemimpinan manajemen partisipatif memperlihatkan kelambanan dalam

pengambilan keputusan, sehingga manajemen sekolah dalam pemenuhan delapan

prinsip standar manajemen mutu masih harus berjuang memenuhinya dan

melakukan perbaikan terus menerus pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO

(26)

26

Penutup

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan berkenaan dengan

pemenuhan delapan prinsip standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada

SMK Negeri 2 Salatiga, peneliti menyimpulkan dengan merujuk pada rumusan

masalah sebagai berikut :

Evaluasi Konteks

Ditinjau dari pemenuhan delapan prinsip standar SMM ISO 9001:2008 di

SMK Negeri 2 Salatiga beberapa aspek yang belum dapat terpenuhi, yaitu 1)

Kebijakan Mutu dokumen-dokumen sistem manajemen Pedoman Mutu (PM),

Pedoman Operasional Standar (POS), Instruksi Kerja (IK) dan Dokumen

pendukung lainnya di tinjau kembali pasca pembekuan status sekolah RSBI-SBI

oleh Mahkamah Konstitusi perlu disesuaikan (conformity) dengan situasi terkini,

2) manajemen sekolah perlu menyusun kembali Visi sekolah, dengan

memperhatikan cakupan data yang relevan dengan situasi terkini, 3) menyusun

kembali Misi sekolah yang bermuara pada pemenuhan kepuasan pelanggan.

Evaluasi Input.

Ditinjau dari pemenuhan delapan prinsip standar SMM ISO 9001:2008 di

SMK Negeri 2 Salatiga aspek Input yang belum dapat terpenuhi dari delapan

prinsip standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, yaitu perlunya

manajemen sekolah 1) Fokus pada pelanggan dengan a) melanjutkan tradisi

(27)

27

temurun b) memberikan ruang kepada peserta didik perempuan dengan aspirasi

kegiatan yang relevan, c) meninggalkan pola “share” pendapat yang cenderung

lambat (tidak efektif) dalam pemenuhan pengambilan setiap keputusan final

Pimpinan manajemen, 2) manajemen sekolah harus terlibat dalam penyusunan

sistem manajemen sehingga dapat komit merencanakan, melaksanakan,

mengontrol sistem manajemen, 3) Meng-hindarkan semaksimal mungkin tugas

rangkap jabatan, agar dapat fokus dan konsisten pada tugas, pokok dan fungsi

organisasi, 4) Konsisten menjalankan program peningkatan berkelanjutan

penerapannya pada budaya industri disekolah dalam wujud 5S

(Seiri,Seiton,Seiso,Seiketsu,Shitsuke) dari siswa senior pelaku kegiatan ini

kepada siswa yunior dan pada gilirannya kepada siswa baru, 5) Top management

meningkatkan keterbatasan kemampuan sumber daya manusia, dengan memberi

kesempatan pelatihan atau training yang relevan, 6) Manajemen memperbaiki

terus menerus tata tertib sekolah yang butir-butir pernyataan sangsinya kurang

memberi efek jera bagi pelanggar tata tertib sekolah, 7) manajemen meninjau

kembali efektifitas kinerja BP/BK yang kurang relevan bagi kepuasan pelanggan

(peserta didik), 8) Meninjau kembali berdasarkan evaluasi pelaksanaan dual

system pada beberapa industri yang kurang optimal dengan ke-butuhan institusi

pasangan mitra sekolah dan harapan sekolah, 9) Meningkatkan kualitas layanan/

hubungan dengan orang tua peserta didik, stake holder, industri institusi pasangan

mitra sekolah dan layanan informasi program rekruitmen (job fair), 10)

melakukan tinjauan kembali program-program yang kurang memberikan benefit

(28)

28

peserta didik dan kontribusi pada kelas berbasis industri.

Evaluasi Proses

Ditinjau dari pemenuhan delapan prinsip standar SMM ISO 9001:2008 di

SMK Negeri 2 Salatiga aspek Proses yang belum dapat terpenuhi dari delapan

prinsip standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, yaitu perlunya

manajemen sekolah 1) Meningkatkan pema-haman warga sekolah terhadap sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008, 2) menetapkan kesatuan langkah (komitmen)

dan tujuan lembaga terhadap dokumen Pedoman Mutu (PM), Pedoman

Operasional Standar (POS) dan Instruksi Kerja (IK) serta dokumen pendukung

lainnya, supaya 3) Warga sekolah paham dan sadar sistem mutu, dengan

melakukan pemetaan, 4) Manajemen melakukan pemetaan, keterserapan lulusan

yang bekerja, melanjutkan pendidikan tinggi, berwirausaha dan menganggur

untuk perencanaan program tahun berikutnya.

Evaluasi Produk

Ditinjau dari pemenuhan delapan prinsip standar SMM ISO 9001:2008 di

SMK Negeri 2 Salatiga aspek Produk yang belum dapat terpenuhi yaitu perlunya

manajemen sekolah 1) meminimalisir ketidak konsistenan dalam

peng-komunikasian dan pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, 2)

Melakukan perbaikan terus menerus pelaksanaan sistem Manajemen mutu ISO

9001:2008.

Saran

(29)

29

dilakukan, adalah:

a. Kepada Kepala Sekolah selaku Top Management SMK Negeri 2 Salatiga,

dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi pemenuhan delapan prinsip standar

Sistem manajemen Mutu ISO 9001:2008 diharapkan dapat mengkoordinasikan

pelibatan secara aktif seluruh warga sekolah, termasuk peserta didik dan

mengoptimalkan sumber daya yang ada, sehingga pemenuhan delapan prinsip

standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dapat terpenuhi.

b. Bagi Guru dan karyawan di SMK Negeri 2 Salatiga, diharapkan dapat terlibat

secara aktif, kontributif, dan aspiratif dalam pemenuhan delapan prinsip standar

sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dapat tercapai, dengan tetap

meningkatkan dan memperbaharui pemahaman akan sistem manajemen mutu

ISO 9001:2008, agar tetap relevan meningkatkan kinerja tugas, pokok dan

fungsi or-ganisasi lembaga SMK Negeri 2 Salatiga.

c. Bagi Pengurus Komite Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Salatiga,

diharapkan dapat bertindak selaku penyelia bagi pemenuhan layanan/hubungan

yang sinergis antara sekolah dengan stake holder lainnya, termasuk dengan

dunia usaha dan industri institusi pasangan mitra sekolah, lebih-lebih dalam

peman-tauan, perencanaan, pelaksanaan, pendanaan, terlibat secara aktif dalam

menggalang nota kesepahaman dalam pelaksanaan pendidikan sistem ganda

peserta didik dengan industri, untuk pemenuhan delapan prinsip standar sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008.

d. Untuk lembaga pendidikan/ Sekolah menengah kejuruan lain, diharapkan untuk

(30)

30

mutu berbasis ISO 9001:2008, dan pemenuh-an delapan prinsip standar sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008 tercapai.

e. Untuk Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga, Kota Salatiga, untuk

perhatian kepala Bidang Pendidikan Menengah diharapkan dapat melakukan

bimbingan dan pendampingan dalam proses perencanaan, pelaksanaan,

pemantauan evaluasi pemenuhan delapan prinsip standar sistem manajemen

mutu ISO 9001:2008 dapat dipenuhi Sekolah menengah Kejuruan.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. 2010. Evaluasi Program

Pendidikan. Pedoman Teoretis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi

Pendidikan. Edisi Kedua. PT Bumi Aksara, Jakarta. Halaman 47

Djatmiko, Budi dan Jumaedi. 2011. Simulasi Bisnis Sistem Mana -jemen Mutu

ISO 9001. STEMBI – Bandung Business School, Bandung.

Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung.

Gasperz Vincent, 2009. Total Quality Manajemen (TQM) Untuk Prakstisi Bisnis

dan Industri. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama

Maratilovasanti, 2008, Evaluasi Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu, di SMK

Negeri 2 Salatiga Periode 2007-2008, tesis, Universitas Kristen Satya

Wacana, Salatiga

Nasution. M. N, 2005. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Manajemen).

Bogor. Ghalia Indonesia

Popham, James W. 2001. Educational Evaluation. Allyn and Bacon. Los

(31)

31

Rivai, Veithzal. dan Sylviana. Murni. 2009. Education & Management, Analisis

Teori dan Praktik. PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Sallis Edward. 2010. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan. Jogjakarta. IRCiSoD

Slamet, Margono. 1999.Manajemen Mutu Terpadu dan Perguruan Tinggi

Bermutu. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Sonhaji, Ahmad. 2004. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Universitas Negeri

Malang.Halaman 34

Syaodih, Sukmadinata.2006. Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah.

Bandung: Refika Aditama.Halaman 121

Usman Husaini, 2006. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta.

Gambar

Tabel  1  Metode dan Teknik Pengumpulan data Komponen Indikator Sumber Data
Gambar 2  Langkah-langkah penelitian Modifikasi dari Evaluasi Model Stufflebeam (CIPP) Stufflebeam dan Shinkfield, (1984:167)
Tabel 3
Tabel  4 Analisis Aspek Konteks, Input, proses dan Produk

Referensi

Dokumen terkait

CIPP (Context, Input, process, dan Product) yang dikembangkan oleh Stufflebeam ditambah dengan O (Outcome). Teknik pengambilan sampel purposive sampling yang dilakukan

Hasil penelitian menggunakan model CIPP ( Context, Input, Process, Product ) bahwa pelaksanaan kinerja perusahaan/manajemen pabrik dalam penerapan prinsip dan kriteria RSPO

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif berdasarkan CIPP (Context, Input, Process, Product) yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Subyek penelitian ini adalah 3 orang

EVALUASI CONTEXT EVALUASI INPUT EVALUASI PROCESS EVALUASI PRODUCT Kebijakan Mutu SMM ISO 9001: 2008 dengan visi, misi, tujuan , dan Kebijakan Pemerintah Standar Mutu

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka penelitian evaluasi dengan model Context (konteks), Input (masukan), Process (proses), Product (hasil) (CIPP) dapat ditarik

Context, Input, Process dan Product (CIPP). Masing-masing elemen CIPP ini dianalisis kondisi aktualnya, untuk selanjutnya kondisi aktual dari setiap elemen tersebut di

Teknik evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model CIPP (Context, Input, Process, Product) dari Stufflebeams. 29), model evaluasi CIPP merupakan model

The models core concepts are denoted bayacronym CIPP, wich stands for evaluations of an entity’s context, input, process, and product. Context evaluations assess needs,